Daya bahasa pada iklan dalam majalah Tempo November dan Desember 2012 - USD Repository

DAYA BAHASA PADA IKLAN DALAM MAJALAH TEMPO NOVEMBER DAN DESEMBER 2012

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  

Disusun oleh:

Monika Siwi Purnawati

091224030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

DAYA BAHASA PADA IKLAN DALAM MAJALAH TEMPO NOVEMBER DAN DESEMBER 2012

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  

Disusun oleh:

Monika Siwi Purnawati

091224030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

MOTTO

  Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.

  

Mario Teguh

  Orang yang sukses adalah orang yang menerima banyak hal dari orang, biasanya lebih banyak dibandingkan dengan apa yang diberikan kepada orang lain. Nilai seseorang harusnya dilihat dari apa yang ia berikan, dan bukan dari apa yang ia terima.

  

Albert Einstein

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan segala rahmat dan anugerahNya kepada saya selama proses penyusunan skripsi hingga selesainya ujian.

  2. Kedua orang tua tercinta yang selalu menberi doa dan semangat.

  3. Kakak-kakak yang selalu memberi nasihat dan dukungan kepada saya.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 September 2013 Penulis Monika Siwi Purnawati

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Monika Siwi Purnawati Nomor Induk Mahasiswa : 091224030

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

  

Daya Bahasa pada Iklan dalam Majalah Tempo November dan Desember 2012

  Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 16 September 2013 Monika Siwi Purnawati

  

ABSTRAK

  Purnawati, Monika Siwi. 2013. Daya Bahasa pada Iklan di Majalah Tempo Bulan November dan Desember 2012. Skripsi. Yogyakarta. PBSID. JBPS.FKIP.

  Universitas Sanata Dharma Penelitian ini membahas tentang penggunaan daya bahasa dalam iklan di media cetak majalah Tempo bulan November dan Desember 2012. Permasalahan penelitian ini ada dua, yaitu (1) jenis-jenis daya bahasa yang digunakan dalam iklan dan (2) faktor- faktor yang menyebabkan penggunaan daya bahasa tertentu dalam sebuah iklan.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bermaksud mendeskripsikan secara sistematis fakta-fakta yang ditemukan mengenai penggunaan daya bahasa pada iklan di Majalah Tempo Bulan November dan Desember 2012.

  Penelitian ini menggunakan teori acuan pragmatik, terutama yang berkaitan dengan teorri tindak tutur dan implikatur. Teori lain yang menunjang penelitian ini adalah teori periklanan, terutama mengenai jenis-jenis iklan di media massa.

  Sumber data penelitian tersebut adalah iklan-iklan yang terdapat pada Majalah Tempo November dan Desember 2012 sedangkan data penelitiaannya adalah kalimat dalam iklan yang diduga memiliki daya bahasa tertentu.

  Instrumen penelitian tersebut adalah peneliti sendiri dengan berbekal pengetahuan yang berupa teori pragmatik dan periklanan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara; (1) membaca iklan yang terdapat dalam majalah Tempo, (2) mencatat kalimat-kalimat yang terdapat dalam iklan. Kalimat yang telah diinventarisasi kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut; (1) dicari daya bahasa yang terkandung dalam tiap bagian kalimat pada iklan, (2) menganalisis jenis-jenis iklan, (3) menghitung jumlah daya bahasa yang terdapat dalam keseluruhan iklan, (4) mendeskripsikan tiap daya bahasa yang terdapat pada iklan dengan mencantumkan data yang telah dianalisis daya bahasanya.

  Sesuai dengan rumusan masalahnya, daya bahasa yang ditemukan dalam iklan sebanyak 9 daya bahasa. Daya bahasa tersebut adalah 1) daya perintah, 2) daya meyakinkan, 3) daya ungkap, 4) daya banding, 5) daya menantang, 6) daya imbauan, 7) daya sapaan, 8) daya ajakan, dan 9) daya informasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi digunakannya daya bahasa ada bermacam-macam sesuai dengan jenis iklan, produk yang diiklankan, dan konteks yang menyertainya.

  

ABSTRACT

  Purnawati, Monika Siwi. Language Resources on Advertising in Tempo Magazine in

  November and December 2012. Thesis. Yogyakarta. PBSID. FKIP. Sanata Dharma

  University This study discusses the use of language in making advertisements in print media, especially Tempo magazine in November and December 2012. The purpose of this study is to find the types of language used in the writing of advertising and the factors that cause ads makers (copywriter) using the specific language in writing an advertisement. This research is a qualitative descriptive study intends to describe systematically the facts found regarding the use of language in advertising in Tempo Magazine in November and December 2012.

  References theory for this research is pragmatic, especially theory about implication and communication act. The other references for support this research is theory about advertisement, especially about kinds of advertisement.

  The study's data source is advertisements contained on Tempo Magazine in November and December 2012, while the research data is a sentence in the ad that allegedly own a particular language.

  The research instrument is the researcher himself with the knowledge of pragmatic theory and advertising. Data collection is done by: (1) an inventory of the sentences contained in the advertisement, (2) The record the sentences contained in the advertisement. Sentences that have been inventoried and analyzed by the following steps: (1) looking for the language that is contained in every part of the sentence in the ad, (2) analyzing the types of advertising, (3) calculating the amount of power contained in the overall language of advertising, (4) describing each of the language contained in the advertisement stating that the data has been analyzed the language.

  Results from this study, there are 9 languange resources found in advertisement. There are 1) power command, 2) power to make sure, 3) power revealed, 4) comparing power, 5) challenging power, 6) power appeal, 7) power greeting, 8) power invites, dan 9) power information. Causative factor use language resources in advertisement there are many factor, appropriate kind of language resourses, product, and contect.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Daya Bahasa dengan baik.

  pada Iklan dalam Majalah Tempo Bulan November dan Desember 2012

  Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  2. Caecilia Tutyandari, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma.

  3. Dr. Yuliana Setyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberi kelancaran kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

  5. Prof. Dr. Pranowo selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberi nasihat dan bimbingan dari awal penulisan skripsi hingga selesai.

  6. Seluruh dosen PBSI yang telah mendidik, membimbing, dan membagi ilmu dengan tulus kepada peneliti dan seluruh mahasiswa PBSI dari awal hingga akhir perkuliahan.

  7. Robertus Marsidiq selaku karyawan sekretariat PBSI yang setia memberikan pelayanan kepada peneliti dalam menyelesaikan keperluan administrasi.

  8. Cecilia Verlit Warasinta sebagai teman “penelitian payung”, terima kasih atas kesediaannya untuk berbagi dan membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini.

  9. Natalia Kristanti, Maria Novita Indah, Nina Setyorini, dan Antonius Dwi Priyana, terima kasih atas doa, dukungan, dan bantuan yang diberikan kepada peneliti hingga penelitian

10. Seluruh teman-teman PBSI angkatan 2009, terima kasih atas kerja sama dan kebersamaan selama menjalani perkuliahan di PBSI.

  11. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungannya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  Peneliti juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Namun, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat memberi inspirasi untuk penelitian selanjutnya.

  Penulis Monika Siwi Purnawati

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  Halaman Judul

  ………………………………………………………………………… i

  Halaman Persetujuan Pembimbing

  ……………………………………………………. ii

  Susunan Panitia Penguji

  ……………………………………………………………… iii

  Motto

  …..………………………………………………………………………………... iv

  Persembahan

  …………………………………………………………………………… v

  Pernyataan Keaslian Karya

  …………………………………………………………….. vi

  Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

  ……………………………………………………. vii

  Abstrak

  …………………………………………………………………………………. viii

  Abstract

  …………………………………………………………………………………. ix

  Kata Pengantar

  ………………………………………………………………………….. x

  Daftar Isi

  …………………………………………………………………………………. xi

  Bab 1 Pendahuluan

  …………………………………………………………………....... 1

  A. Latar Belakang Penelitian …………………………………………………………..... 1

  B. Ruang Lingkup Penelitian dan Pembahasan Masalah……………………………....... 5

  C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..... 6

  D. Tujuan Penelitian………………………………………………………………….... 6

  6 E. Manfaat Penelitian………………………………………………………………….

  7 F. Batasan Istilah………………………………………………………………………

  10 Bab II Kajian Pustaka ………………………………………………………………..

  10 A. Penelitian yang Relevan……………………………………………………………

  B. Kajian Teori

  12 …………………………………………………………………………

  1. Peristiwa Tutur dan Tinda 12 k Tutur…………………………………………………..

  2. Implikatur…………………………………………………………………………… 16

  18 3. Konteks Komunikasi……………………………………………………………….

  21 3. Daya Bahasa………………………………………………………………………..

  25

  4. Fungsi Komunikasi Bahasa…………………………………………………………

  5. Bahasa Verbal dan No 28 nverbal……………………………………………………… 29 6. Pengertian dan Tujuan Iklan………………………………………………………..

  7. Jenis dan Fungsi Iklan………………………………………………………………. 30

  8. Unsur dan Bentuk- 34 bentuk Iklan Media Cetak………………………………………

  9. Kerangka Berpikir…………………………………………………………………… 37

Bab III Metodologi Penelitian

  ………………………………………………………… 39

  1. Jenis Penelitian………………………………………………………………………. 39

  2. Data Penelitian………………………………………………………………………. 39

  3. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………… 40

  4. Instrumen Penelitian …………………………………………………………………. 40

  5. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………. 41

  6. Triangulasi……………………………………………………………………………. 42

1. Deskripsi Data Penelitian…………………………………………………………… 43 2.

  Analisis data………………………………………………………………………… 46

  2.1.9 Daya Sapaan……………………………………………………………….. 63

  C. Rekomendasi………………………………………………………………………….. 94 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….. 97 Lampiran…………………………………………………………………………………... 98

  B. Implikasi………………………………………………………………………………. 93

  A. Kesimpulan…………………………………………………………………………… 88

  …………………………………………………………………………… 88

  2.2 Faktor Penyebab Copywriter Menggunakan Daya Bahasa Tertentu………………. 64

  2.1.8 Daya Menantang…………………………………………………………… 62

  2.1 Jenis- jenis daya bahasa yang Digunakan dalam Iklan di Majalah Tempo………….. 46

  2.1.7 Daya Imbauan……………………………………………………………… 61

  2.1.6 Daya Ungkap………………………………………………………………. 59

  2.1.5 Daya Ajakan………………………………………………………………. 57

  2.1.4 Daya banding……………………………………………………………… 55

  2.1.3 Daya Meyakinkan…………………………………………………………. 53

  2.1.2 Daya Perintah……………………………………………………………… 50

  2.1.1 Daya Informasi…………………………………………………………….. 47

2.3 Pembahasan…………………………………………………………………………. 76

Bab V Penutup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa dipergunakan oleh manusia dalam segala aktivitas kehidupan. Dengan demikian bahasa merupakan hal yang paling hakiki dalam kehidupan manusia. Bahasa dapat menggantikan peristiwa/kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh

  individu atau kelompok. Dengan bahasa, seorang individu atau kelompok dapat meminta individu atau kelompok lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Chaer (1994:33) melalui Aslinda dan Leni (2007) mengatakan bahwa terdapat dua belas hakikat bahasa, yaitu (1) bahasa adalah sebuah sistim, (2) bahasa berwujud lambang, (3) bahasa berwujud bunyi, (4) bahasa bersifat arbitrer, (5) bahasa bermakna, (6) bahasa bersifat konvensional, (7) bahasa bersifat unik, (8) bahasa bersifat universal, (9) bahasa bersifat produktif, (10) bahasa bersifat dinamis, (10) bahasa bervariasi,(11) bahasa bervariasi, (12) bahasa adalah manusiawi. Dari dua belas hakikat bahasa tersebut, dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia di segala bidang kehidupannya.

  Bahasa dapat digunakan untuk meminta seseorang atau kelompok lain untuk melakukan sesuatu. Bahasa menjadi hal penting dalam pembuatan iklan agar dapat mencapai tujuan. Iklan dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, barang, dan jasa yang dibayar oleh satu sponsor tertentu. Adapun maksud “dibayar” pada definisi tersebut menunjukkan sebuah fakta bahwa ruang atau waktu bagi satu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud istilah “nonpersonal” dalam suatu iklan melibatkan media massa (TV, majalah, radio, dan koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan (Morissan, 2010:17-18).

  Iklan memang dibuat agar jasa atau barang yang ditawarkan diminati dan dibeli oleh konsumen. Dalam penyampaiannya, sebuah iklan selalu memanfaatkan sebuah media, baik media cetak maupun media elektronik dan dikemas semenarik mungkin dengan menyesuaikan media yang digunakan. Tentu saja iklan tidak cukup hanya disampaikan kepada publik dengan tujuan yang informatif. Namun, iklan juga harus dapat mempengaruhi masyarakat atau orang yang menerima pesan tersebut supaya berminat dan membeli barang serta jasa yang ditawarkan.

  Produk yang berkualitas saja tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan dalam membangun kesetiaan. Kesetiaan konsumen justru akan terbangkitkan bila psikologi konsumen direkayasa sedemikian rupa melalui kata-kata dalam iklan. Dengan kata lain, iklan nampaknya mampu membangun pengaruh terhadap kesetiaan konsumen pada produk yang ditawarkan (Rendra Widyatama, 2005:164).

  Iklan memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang dijual. Kualitas sebuah produk barang dan jasa tidak selalu menjadi pengikat masyarakat untuk tetap menjaga kepercayaannya terhadap barang dan jasa tersebut. Kesanggupan sebuah iklan mempersuasi perasaan masyarakat, dapat memberi sugesti bahwa suatu produk dan jasa memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian, iklan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi minat masyarakat supaya menjadi konsumen setia dari produk dan jasa yang ditawarkan.

  Begitu banyak terpaan iklan yang menyelimuti kehidupan masyarakat. Tidak mustahil bahwa iklan sedikit atau banyak akan membawa dampak pada perubahan sikap dan perilaku masyarakat. Efek yang ditimbulkan sebuah iklan itu sangat beragam, merambah berbagai bidang kehidupan manusia mulai dari tingkat individual, keluarga, hingga masyarakat (Rendra Widyatama, 2005:156).

  Iklan memberikan sebuah pengaruh kepada masyarakat di berbagai kalangan. Salah satu dampak iklan adalah meningkatnya sikap konsumtif masyarakat terhadap suatu barang atau jasa. Namun, mampu tidaknya sebuah iklan mempengaruhi masyarakat, tidak terlepas dari beberapa faktor, karena pada kenyataannya tidak semua iklan menarik bagi masyarakat. Dalam hal tersebut, penyusunan iklan harus memperhatikan hal-hal penting supaya dapat mempengaruhi seseorang. Salah satu hal yang sangat penting dalam pembuatan sebuah iklan adalah bahasa.

  Pengaruh atau dampak yang ditimbulkan dari suatu iklan tidak terlepas dari penggunaan bahasa oleh penulis naskah iklan (copywriter). Sifat konsumtif masyarakat adalah dampak yang ditimbulkan oleh kepercayaan masyarakat terhadap sebuah iklan. Hal ini merupakan bukti bahwa bahasa memiliki kekuatan atau daya. Daya yang timbul dari bahasa yang digunakan oleh copywriter dalam membuat sebuah iklan akan mempengaruhi konsumen sehingga konsumen merasa seolah-olah membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan.

  Daya bahasa adalah kadar kekuatan bahasa untuk menyampaikan makna, informasi, atau maksud melalui fungsi komunikatif sehingga pendengar mampu memahami dan menangkap segala makna, informasi, atau maksud penutur/penulis (Qonita fitra Yuni, 2009) . Iklan yang dibuat dan disampaikan kepada masyarakat memiliki maksud dan tujuan. Selain untuk menyampaikan sebuah informasi, iklan bermaksud untuk mempengaruhi atau membujuk masyarakat supaya menggunakan barang dan jasa tersebut. Seorang copywriter tidak akan dapat mempengaruhi minat seseorang tanpa adanya bahasa. Bahasa memiliki daya atau kekuatan yang sanggup mengubah pandangan dan perilaku masyarakat sehingga masyarakat terbujuk dan melakukan sesuatu sesuai pesan yang disampaikan oleh iklan dengan menggunakan bahasa.

  Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi pada dasarnya adalah menyampaikan pesan. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyampaikan informasi, menolak, membujuk, mengkritik, memberikan tanggapan, melakukan negosiasi, membantah, menyindir, dan sebagainya. Oleh karena itu, agar pesan yang disampaikan dapat sampai pada pembaca atau pendengar secara efektif, penulis atau penutur dapat memanfaatkan bahasa dengan seefektif mungkin (Pranowo, 2009:129).

  Kemampuan seorang copywriter dalam membuat dan mendesain sebuah iklan sangat penting agar iklan dapat diterima oleh masyarakat atau pembacanya. Untuk itu, copywriter perlu menggunkanan bahasa dengan memperhatikan konteks supaya bahasa yang digunakan dapat muncul sebuah daya yang dapat mempengaruhi pembaca. Dengan menggunakan bahasa secara efektif dan sesuai dengan konteks, besar kemungkinan bahasa tersebut memiliki kekuatan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang diiklankan.

B. Ruang Lingkup Penelitian dan Pembahasan Masalah

  Dalam penelitian ini peneliti menganalisis iklan yang terdapat pada majalah Tempo. Majalah Tempo yang dianalisis adalah edisi minggu pertama hingga minggu keempat bulan November dan Desember 2012. Dari iklan-iklan yang terdapat pada Tempo bulan November dan Desember, peneliti mencari jenis-jenis daya bahasa yang digunakan untuk membujuk masyarakat.

  Peneliti menganalisis jenis-jenis daya bahasa pada tiap bagian kalimat dalam iklan. Iklan produk terdiri atas beberapa bagian kalimat sehingga harus diteliti setiap bagian kalimat karena tiap bagian kalimat diduga memiliki daya bahasa yang berbeda. Pengguanaan bahasa yang menimbulkan bermacam-macam daya bahasa disebabkan oleh faktor tertentu. Oleh karena itu peneliti juga menganalisis faktor-

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah daya bahasa yang digunakan dalam iklan di Majalah Tempo

  edisi November dan Desember 2012

  ?” Berdasarkan rumusan masalah di atas, disusun submasalah sebagai berikut: 1)

  Jenis-jenis daya bahasa apa saja yang digunakan dalam iklan di majalah Tempo? 2)

  Faktor apa saja yang menyebabkan penulis iklan menggunakan daya bahasa tersebut dalam iklan di majalah Tempo?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan daya bahasa yang digunakan dalam iklan di Majalah Tempo edisi November-Desember 2012.

  Sedangkan tujuan khusus penelitiannya adalah mendeskripsikan:

1) Jenis-jenis daya bahasa yang digunakan dalam iklan di majalah Tempo.

  2) Faktor yang menyebabkan penutur menggunakan daya bahasa tersebut dalam iklan di majalah Tempo

E. Manfaat Penelitian

  1) Bagi Perkembangan Teori Pragmatik dan Semantik

  Hasil penelitian ini memberi kontribusi terhadap perkembangan teori pragmatik yang selama ini belum begitu banyak mengkaji daya bahasa. Padahal, pragmatik sebagai ilmu yang mempelajari pemakaian bahasa yang selalu terikat konteks dan setiap pemakaian bahasa beserta konteks itu selalu mengandung daya bahasa di dalamnya.

  Berkaitan dengan teori semantik, hasil penelitian ini dapat mempertajam kajian semantik yang selama ini hanya difokuskan pada aspek makna secara internal.

  Padahal, ternyata semantik memberikan kontribusi konkret dalam memberikan interpretasi maksud penulis atau pembicara.

  2) Bagi Peneliti Lain

  Hasil penelitian ini akan menginspirasi peneliti lain untuk meneliti daya bahasa pada register lain atau bahasa lain karena setiap unsur bahasa maupun register selalu mengandung daya bahasa.

F. Batasan Istilah

  Pragmatik Ilmu yang menganalisis apa yang dimaksudkan seseorang dengan tuturan- tuturan melalui kata atau frasa yang digunakan. Penafsiaran maksud yang disampaikan tidak lepas dari konteks, maka diperlukan pertimbangan penyampaian maksud dengan orang lain yang mereka ajak bicara, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa. Oleh karena itu, pragmatik disebut pula studi tentang makna kontekstual (Yule, 2006:4).

  Konteks Situasi lingkungan dalam arti luas yang memungkinkan peserta tutur untuk dapat berinteraksi dan membuat ujaran mereka dapat dipahami Mey (1993:38) melalui Nadar (2009:3-4). Daya Bahasa

  Daya bahasa adalah kekuatan yang dimiliki oleh bahasa untuk mengefektifkan pesan yang disampaikan kepada mitra tutur. Menyampaikan pesan dengan menggunakan daya bahasa dapat meningkatkan efektivitas komunikasi. Oleh karena itu, agar pesan yang disampaikan dapat sampai kepada pembaca atau pendengar secara efektif, penutur atau penulis dapat memanfaatkan daya bahasa seefektif mungkin (Pranowo,2009:129).

G. Sistematika Penyajian

  Penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

  Bab II berisi landasan teori yang digunakan peneliti untuk menganalisis data mengenai penggunaan daya bahasa. Teori-teori yang dicantumkan dalam bab II adalah 1) penelitian-penelitian terdahulu, 2) teori tindak tutur, 3) teori konteks komunikasi, 4) teori daya bahasa, 5) teori fungsi komunikasi bahasa, 6) teori bahasa verbal dan nonverbal, dan 7) teori periklanan.

  Bab III berisi metode penelitian yang memuat cara yang akan dilakukan peniliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Bab III ini menguraikan tentang (1) subjek penelitian/sumber data, (2) data Penelitian, (3) teknik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5) teknik analisis data, dan (6) triangulasi.

  Bab IV berisi tentang (1) deskripsi data, (2) analisis data, dan (3) pembahasan hasil penelitian. Bab V berisi kesimpulan penelitian, implikasi penelitian dalam pembelajaran, dan saran untuk penelitian selanjutnya berkaitan dengan penelitian penggunaan daya bahasa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai daya bahasa telah dilakukan oleh Sudaryanto (1988) dan

  ditulis dalam bukunya yang berjudul “Potensi Bahasa”. Dalam bukunya tersebut, Sudaryanto menjelaskan daya bahasa dari segi linguistik.Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa hampir semua tataran bahasa ternyata mampu memunculkan daya bahasa. Daya bahasa terdapat dalam tataran bunyi, bentuk, kata, struktur, leksikon (terutama pilihan kata), dan wacana.

  Penelitian mengenai daya bahasa masih sedikit dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Peneliti menemukan satu penelitian mengenai daya bahasa dalam pidato politik yang dilakukan oleh Qonita Fitra Yuni. Peneliti lain melakukan penelitian pada iklan dengan meneliti gaya bahasa yang terkadung di dalamnya. Penelitian mengenai daya bahasa pada pidato politik dan gaya bahasa pada iklan di media cetak tersebut dapat membantu peneliti mencari tambahan informasi guna menyusun penelitian ini.

  Penelitian yang pertama mengenai daya bahasa, sebelumnya telah ditulis oleh Qonita Fitra Yuni dalam skripsinya yang berjudul “Pemanfaatan Daya Bahasa pada Diksi Pidato Politik”. Tujuan penelitian tersebut adalah memaparkan (1) jenis-jenis daya bahasa yang terdapat pada diksi dalam pidato politik ketiga politisi, (2) manfaat daya bahasa pada diksi sebagai alat untuk menyampaikan ide tau gagasan dalam berpidato politik, dan (3) ciri-ciri diksi jenis daya bahasa dalam pidato politik ketiga politisi. Adapun hasil penelitian tersebut adalah (1) daya bahasa dapat ditemukan dalam pidato politik bahasa Indonesia ketiga politisi, (2) jenis daya bahasa yang ditemukan oleh peneliti adalah daya bujuk, daya kritik yang meliputi daya kritik destruktif, konstruktif, dan kritik gempur daya egosentrisme yang meliputi egosentrisme membela diri dan menon jolkan diri, daya “jelas informatif” daya bangkit bagi diri sendiri dan orang lain, daya perintah meliputi perintah larangan, bersyarat, permintaan, dan ajakan, dan daya provokasi secara eksplisit maupun implisit, (3) memanfaatkan daya bahasa dapat membantu mengungkapkan maksud yang terkadang tidak dapat dikatakan, (4) ungkapan-ungkapan kiasan yang ternyata lebih mampu daya bahasa daripada ungkapan dan kata yang dipakai secara denotatif, (5) pernyataan yang diungkapkan secara implisit lebih berdaya bahasa daripada yang diungkapkan secara eksplisit, (6) pernyataan yang disampaikan secara berlebihan justru dapat memunculkan daya bahasa yang efek komunikatifnya tidak terkontrol, dan hasil yang terakhir adalah daya bahasa biasanya muncul pada ilokusi yang berbeda dengan lokusinya.

  Penelitian selanjutnya adalah penelitian pada iklan yang ditulis oleh Hesti Nugraheni dalam skripsinya yang berjudul “Struktur Kalimat dan Gaya Bahasa pada Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh di Tabloid Nova Edisi Oktober sampai Desem ber 2010.” Dalam penelitian ini, penulis merumuskan tujuan (1) medeskripsikan struktur kalimat yang dilihat dari kelengkapan unsur-unsur fungsionalnya dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid NOVA edisi Oktober sampai Desember 2010 dan (2) mendeskipsikan jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh di Tabloid NOVA edisi Oktober sampai Desember 2010.

  Hasil dari penelitian ini adalah adanya empat macam kalimat menurut strukturnya, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat yang tidak memilliki kejelasan unsurnya. Dilihat dari kelengkapan unsurnya terdapat kalimat tanpa subjek, kalimat majemuk setara semua memiliki unsur subjek (S), kalimat majemuk bertingkat tanpa subjek. Gaya bahasa yang ditemukan adalah gaya bahasa personifikasi, gaya bahasa hiperbola, gaya bahasa oksimoron, gaya bahasa periphrasis, gaya bahasa epizeukis, gaya bahasa epinom, gaya bahasa mesodiplosis, gaya bahasa dipersinifikasi, gaya bahasa anaphora, gaya bahasa asonasi, dan gaya bahasa polisindenton.

B. Kajian Teori 1. Peristiwa Tutur dan Tindak Tutur

  Dalam setiap peristiwa interaksi verbal selalu terdapat beberapa faktor (unsur) yang mengambil peranan dalam peristiwa itu. Faktor-faktor itu antara lain; penutur (speaker), lawan bicara (receiver), pokok pembicaraan (topic), tempat bicara (setting), suasana bicara (situation scene) dan sebagainya. Dalam pemakaian mana, mengenai masalah apa, dan dalam suasana bagaimana. Dengan demikian, tempat bicara akan menentukan cara pemakaian bahasa penutur. Demikian pula pokok pembicaraan dan situasi bicara akan memberikan warna pula pembicaraan yang sedang berlangsung. Keseluruhan peristiwa pembicaraan dengan segala faktor serta peranan faktor-faktor itu dalam peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa tutur (Suwito, 1983:30).

  Sehubungan dengan konsep peristiwa tutur, Dell Hymes (1968) melalui Suwito (1983) mengemukan adanya faktor-faktor yang menandai terjadinya peristiwa tutur dengan singktan SPEAKING, yang masing-masing bunyi merupakan fonem awal dari faktor-faktor yang dimaksudkan. Faktor-faktor tersebut ialah: S : Setting dan scene, yaitu tempat bicara dan suasana bicara (misalnya ruang diskusi dan suasana diskusi).

  P : Partisipan, yaitu pembicara, lawan bicara, dan pendengar. Dalam diskusi, semua peserta diskusi adalah partisipan. E : End atau tujuan, yaitu tujuan akhir diskusi. A : Act, yaitu suatu peristiwa dimana seorang pembicara sedang menggunakan kesempatan bicaranya. K : Key, yaitu nada suara dan ragam bahasa yang dipergunakan dalam menyampaikan pendapatnya, dan cara mengemukakan pendapatnya. I : Instrumen, yaitu alat untuk menyampaikan pendapat, misalnya secara lisan, tertulis, lewat telepon, dan sebagainya. N : Norma, yaitu aturan permainan yang harus ditaati oleh setiap peserta diskusi. kegiatan yang lain.

  Jika peristiwa tutur (speech event) merupakan gejala sosial terhadap interaksi antar penutur dalam situasi tertentu dan tempat tertentu, tindak tutur merupakan gejala individual yang berbersifat psikologis dan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi dituasi tertentu. Jika dalam peristiwa tutur orang menitikberatkan pada tujuan peristiwa (event)nya, dalam tindak tutur orang lebih memperhatikan makna atau arti tindak (act) dalam tuturan itu. Kedua hal ini saling terkait. Dalam setiap peristiwa tutur terdapat berbagai tindak tutur, sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa tutur itu pada hakekatnya adalah serangkaian tindak tutur yang terorganisasikan untuk mencapai tujuan.

  Dalam semua komunikasi lingustik terdapat tindak tutur. Searle melalui Suwito (1983:33) berpendapat bahwa komunikasi bukan hanya sekedar lambang, kata, atau kalimat, tetapi akan lebih tepat disebut dengan produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak tutur (the performance of

  ). Lebih tegasnya, tindak tutur adalah produk atau hasil dari suatu kalimat

  speech acts dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi linguistik.

  Sebagaimana komunikasi linguistik yang dapat berwujud pernyataan, pertanyaan, dan perintah, maka tindak tutur dapat pula berwujud pernyataan, pertanyaan, dan perintah.

  Searle (1975) melalui Nadar (2009) membagi tindak tutur menjadi tiga tindakan yang berbeda, yaitu tindak lokusioner, tindak ilokusioner, dan tindak dalam situasi percakapan antara dua pihak, misalnya situasi perkuliahan, situasi perkenalan, situasi keagamaan, dan lain-lain. Tindak lokusiner adalah tindak tutur yang semata-mata menyatakan sesuatu, biasanya dipandang kurang penting dalam kajian tindak tutur. Berbeda dengan tindak lokusioner, tindak ilokusioner adalah apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan sesuatu dan dapat berupa tindakan menyatakan, berjanji, minta maaf, mengancam, meramalkan, memerintah, meminta, dan sebagainya. Tindak ikokusioner dapat dikatakan sebagai tindak terpenting dalam kajian dan pemahaman tindak tutur. Jenis tindak tutur yang lain adalah tindak perlokusioner, yaitu tindakan untuk mempengaruhi lawan tutur seperti memalukan, mengintimidasi, membujuk, dan lain-lain.

  Seperti halnya dengan kajian pragmatik, konteks juga sangat penting dalam pemahaman tindak tutur. Konteks tuturan sangat mempengaruhi interpretasi tindak tutur oleh penutur maupun lawan tuturnya. Tuturan “Kamu lebih baik belajar sekarang” yang dimasksudkan sebagai tindak ilokusioner akan tergantung pada siapa yang menuturkan dan kepada siapa tuturan tersebut dituturkan. Seandainya tuturan itu dituturkan seorang ayah kepada anaknya yang masih sekolah di Sekolah Dasar, tuturan itu merupakan sebuah perintah. Namun, bila tuturan itu dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada temannya dalam satu rumah kos, tentu tidak dapat dianggap sebagai perintah melainkan sebagai anjuran atau bujukan (Nadar, 2009:15).