Struktur kalimat dan gaya bahasa pada iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid Nova edisi Oktober-Desember 2010 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

STRUKTUR KALIMAT DAN GAYA BAHASA PADA IKLAN

KECANTIKAN DAN PERAWATAN TUBUH DI TABLOID NOVA

EDISI OKTOBER-DESEMBER 2010

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

  

Oleh:

  

F. HESTI NUGRAHENI

051224036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, Bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.

  Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan Yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (Pengkhotbah 3: 11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa melindungi dan tidak habis memberikan kekuatan kepadaku. Kedua orangtuaku, Bapak Ign. Shaleh Raharja dan Ibu Theresia

Kasni yang telah sabar mendidik dan memberiku kasih sayang.

  Adikku Elisabeth Agnes Novitasari yang telah memberikan rasa kebersamaan dan canda tawa untukku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Nugraheni, F. Hesti. 2011. Struktur Kalimat dan Gaya Bahasa pada Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh di Tabloid Nova Edisi Oktober-Desember 2010 .

  Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji struktur kalimat dan gaya bahasa pada iklan kecantikan dan perawatan tubuh di Tabloid Nova Edisi Oktober-Desember 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kalimat dilihat dari kelengkapan unsur-unsur fungsionalnya, dan gaya bahasa dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh. Sumber data yang digunakan ada empat puluh enam iklan. Data dalam penelitian ini adalah semua kalimat yang ada dalam iklan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat macam kalimat menurut strukturnya, yaitu: kalimat tunggal (132), kalimat majemuk setara (10), kalimat majemuk bertingkat (19), dan kalimat yang tidak memiliki kejelasan unsurnya (16). Dilihat dari kelengkapan unsurnya terdapat kalimat tunggal tanpa subjek (37), kalimat majemuk setara semua memliki unsur S (subjek), kalimat majemuk bertingkat tanpa subjek (3). Gaya bahasa yang ditemukan meliputi gaya bahasa personifikasi (49), gaya bahasa hiperbola (15), gaya bahasa oksimoron (2), gaya bahasa periphrasis (3), gaya bahasa epizeukis (3), gaya bahasa eponim (2), gaya bahasa mesodiplosis (1), gaya bahasa depersinifikasi (4), gaya bahasa anaphora (1), gaya bahasa asonasis (1), dan gaya bahasa polisindenton (1).

  Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran kepada pemilik perusahaan atau pemilik produk, pemilik tabloid, dan peneliti lain. Pemilik produk atau pemilik perusahaan diharapkan mampu membuat kalimat dengan tepat dalam pembuatan iklan agar pembaca tertarik untuk membeli produknya. Pemilik tabloid agar selalu berhati-hati dalam menerima iklan untuk layak dimuat atau tidak. Selanjutnya, peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian dibidang sintaksis dan semantik yang lain, dengan membandingkan iklan di media cetak dengan media elektronik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  Nugraheni, F. Hesti. 2011. The Sentence Structure and Figures of Speech in Beauty

  and Body Treatments Advertisement in Nova Tabloid Edition October- December 2010. Thesis. Yogyakarta: Study Program of Local and Indonesian

  Literature and Language Education, Faculty of Teachers Training Education, Sanata Dharma University.

  This research studied the the sentence structure and figures of speech in beauty and body treatments advertisement in Nova Tabloid Edition October-December 2010. This research intended to describe the sentence structure seen from the completeness of functional elements, figures of speech of advertising beauty and body treatments. The data source used is totaled there forty-six advertisement. The data in the research were all sentences in the advertisement.

  The results of this research show that there are four kinds of sentences according to their structures, namely: simple sentences (132), compound sentences (10), complex sentences (19), and sentences that do not have the clarity of the element (16). Based on the completenes of the element contained singular sentences without subject (37), compound sentences at all equivalent elements S (subject), complex sentences without a subject (3). Figures of speech that is found include personifications (49), hyperbole (15), oxymorons (2), periphrasys (3), epizeucys (3), eponymous(2), mesodiplosis (1), depersonifications (4), anaphora (1), asonansy (1), and polisindenton (1).

  Based on the findings above, the researcher gives suggestion to the owner of the company or product owner, the owner of tabloid, and other researchers. The product owner or owners of the company is expected to make sentence correctly in making the ads in order to make the readers are interested and buy the products. In receiving the advertisement, the owner of the tabloids should choose carefully the ads which is printable or not. Furthermore, other researchers are expected to develop research in the field of syntax and semantics by comparing advertisements in print media with electronic media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya dalam proses penyusunan skripsi ini hingga dapat disajikan dalam wujud sekarang ini.

  Skripsi berjudul “Struktur Kalimat dan Gaya Bahasa pada Iklan Kecantikan

  

dan Perawatan Tubuh di tabloid Nova Edisi Oktober-Desember 2010” diajukan

  sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari banyak pihak yang membantu, membimbing dan mengarahkan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

  2. Prof. Dr. Pranowo, M. Pd., selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

  3. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  4. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua prodi PBSID Universitas Sanata Dharma.

  5. Seluruh staf pengajar Prodi PBSID yang telah membimbing penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Karyawan sekretariat PBSID, F.X Sudadi yang selalu sabar memberikan bantuan pelayanan akademik selama penulis kuliah di Prodi PBSID.

  7. Kedua orangtuaku, Bapak Ign. Shaleh Raharja dan ibu Theresia Kasni yang telah mendidik, dan selalu memberikan nasehat serta dukungan di hidupku.

  8. Adikku, Elisabeth Agnes Novitasari yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku.

  9. Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang, dan doa kepada penulis.

  10. Keluarga Bapak Budy Rahardjo yang selalu memberikan dukungan dan mampu menjadi keluarga keduaku. Terimakasih atas segala dukungan dan motivasi yang telah diberikan selama ini.

  11. Mahendra Sigit Hermawan yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang untukku.

  12. Sahabat-sahabatku, Refti Bernadevi, S. Pd., Rosiana Priharsanti, S. Pd., Bekti Yustiarti yang telah bersedia memberikan ruang dan waktu untuk berbagi suka maupun duka bersama.

  13. Teman-teman Prodi PBSID angkatan 2005 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.

  14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan kalian semua, Amin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ........................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................

  5 1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................

  5 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................

  6 1.5 Batasan Istilah .........................................................................

  6

  1.6 Sistematika Penyajian ............................................................. 7

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................

  9 2.1 Penelitian yang Relevan ..........................................................

  9

  2.2 Kajian Teori ............................................................................. 10

  2.2.1 Kalimat ........................................................................... 11

  2.2.1.1 Unsur-unsur Kalimat ......................................... 12

  2.2.1.2 Bentuk-bentuk Kalimat ..................................... 24

  2.2.1.3 Hubungan Makna Antara Klausa yang Satu Dengan Klausa Lainnya dalam Kalimat ........... 30

  2.2.2 Gaya Bahasa ................................................................... 39

  2.2.2.1 Gaya Bahasa Perbandingan .............................. 41

  2.2.2.2 Gaya Bahasa Pertentangan ................................ 44

  2.2.2.3 Gaya Bahasa Pertautan ..................................... 49

  2.2.2.4 Gaya Bahasa Perulangan .................................. 52

  2.2.3 Iklan ................................................................................ 56

  2.2.3.1 Jenis-jenis Iklan ................................................ 57

  2.2.3.2 Bahasa Iklan ...................................................... 58

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 60

  3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 60

  3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ............................................ 61

  3.3 Instrumen Penelitian ................................................................ 62

  3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 62

  3.5 Teknik Analisis Data ............................................................... 63

  3.6 Triangulasi ............................................................................... 63

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 65

  4.1 Deskripsi Data ......................................................................... 65

  4.2 Analisis Data ........................................................................... 66

  4.2.1 AnalisisStruktur Kalimat dan Kelengkapannya ............. 66

  4.2.2 Analisis Gaya Bahasa ..................................................... 68

  4.3 Pembahasan ............................................................................. 72

  

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................... 79

  1.1 Kesimpulan .............................................................................. 79

  1.2 Implikasi .................................................................................. 80

  1.3 Saran ........................................................................................ 80

  

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

LAMPIRAN ...................................................................................................... 84

BIOGRAFI ....................................................................................................... 164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel 1 Persamaan dan Perbedaan Antara Objek dan Pelengkap ................... 22 Tabel 2 Macam Kalimat Berdasarkan Strukturnya ......................................... 77 Tabel 3 Jenis Gaya Bahasa .............................................................................. 77

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1 Jumlah Kalimat Pada Iklan .......................................................... 85 Lampiran 2 Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh di Tabloid Nova ........... 86 Lampiran 3 Data Unsur Kalimat ..................................................................... 133 Lampiran 4 Data Struktur Kalimat .................................................................. 143 Lampiran 5 Data Gaya Bahasa ........................................................................ 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Tayangan iklan dari berbagai macam produk kecantikan dan perawatan tubuh sangat mendominasi media massa baik cetak maupun elektronik seperti televisi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya iklan produk kecantikan dan perawatan di seluruh stasiun televisi yang muncul sebagai selingan dari tayangan program atau acara yang disuguhkan kepada pemirsa. Tidak kalah dengan media elektronik, dalam media cetak seperti majalah, tabloid pun banyak dihiasi iklan yang mempromosikan berbagai macam produk kecantikan dan perawatan tubuh.

  Iklan dalam berbagai media massa tersebut merupakan salah satu bentuk komunikasi secara tertulis. Iklan berisi pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media seperti televise, majalah atau radio.

  Iklan sebagai salah satu bentuk promosi dari berbagai macam produk, dikemas sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Hal ini terkait dengan tujuan iklan yang salah satu di antaranya adalah untuk merayu konsumen agar menggunakan barang yang ditawarkan dari produsen barang. Terkait dengan itu, dalam mengemas iklan terdapat sejumlah hal yang penting yang perlu/harus dipertimbangkan pembuat iklan agar pesan yang disampaikan dapat sampai kepada konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan pembuat iklan agar menarik bagi konsumen adalah penggunaan bahasa. Bahasa iklan harus mudah dicerna, gampang diingat, dan dapat mengena di hati konsumen. untuk itu, penggunaan bahasa dalam iklan seringkali dibuat tidak mengikuti aturan baku sebagaimana lazimnya aturan penyusunan suatu kalimat dalam bahasa Indonesia yang benar. Hal itu dapat diidentifikasi dari kalimat-kalimat dalam iklan yang kurang memperhatikan struktur kalimat dan fungsi-fungsinya seperti pada iklan salah satu sabun kecantikan berikut.

   Sumber: Tabloid Nova, edisi 3 Oktober 2010, hlm. 16

  Judul “Mau kulit cantik putih merona?” tidak memiliki subjek seperti pada kalimat yang seharusnya, yakni “Apakah Anda mau memiliki kulit cantik putih merona?” Kalimat dalam iklan ini dibuat demikian semata-mata agar bisa lebih mengena di hati konsumen. Kalimat ini tampak sangat persuasif dan menggiring pembaca agar memilih produk sabun kecantikan yang ditawarkan. Konsumen dibuat seakan-akan tidak ada pilihan lain selain mengatakan “mau” dan membelinya. Kalimat itu semakin dikuatkan dengan visualisasi gambar seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perempuan cantik yang memiliki kulit cantik putih merona yang diletakkan persis di sebelah tulisan.

  Selain masalah struktur kalimat, penggunaan gaya bahasa dalam bahasa iklan juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Penggunaan gaya bahasa tertentu seperti gaya bahasa hiperbola dalam bahasa iklan bertujuan untuk melebih-lebihkan kegunaan atau manfaat dari produk yang diiklankan. Hal tersebut dapat dicontohkan dengan gaya bahasa dalam kalimat iklan shampo berikut.

   Sumber: Tabloid Nova, edisi 29 November – 5 Desember 2010, hlm. 18

  Kalimat di atas menggunakan gaya bahasa hiperbola, misalnya hanya dalam waktu 1 menit seseorang yang menggunakan shampo Loreal ini akan memiliki rambut seindah bintang iklannya (Dian Sastrowardoyo). Ini tentu saja merupakan hal yang mustahil.

  Terkait dengan struktur kalimat dan gaya bahasa yang digunakan dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh seperti yang banyak dijumpai pada tabloid Nova, dapat dikatakan bahwa bahasa iklan merupakan salah satu wujud ragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahasa jurnalistik. Bahasa iklan merupakan bahasa yang dipakai untuk menyampaikan segala bentuk pesan tentang suatu produk di media, mengekspresikan gagasan atau sebagai sarana persuasif sehingga mampu mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.

  Pemakaian bahasa yang menyangkut struktur kalimat dan gaya bahasa dalam berbagai iklan kecantikan dan perawatan tubuh seperti pada tabloid Nova sangat tergantung pada kemampuan konseptor iklan tersebut. Iklan kecantikan dan perawatan tubuh yang dikemas dengan bahasa yang menarik akan lebih mudah diingat oleh konsumen. Ini akan sangat mempengaruhi tindakan konsumen yang membacanya yakni sampai pada tindakan pembelian produk. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin komunikatif dan persuasif suatu iklan kecantikan dan perawatan tubuh, maka kemungkinan masyarakat untuk membelinya akan semakin tinggi. Sebaliknya, penggunaan bahasa yang kurang komunikatif dalam iklan dapat membuat iklan tersebut kurang menarik dan mudah dilupakan orang.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa penggunaan bahasa seperti struktur kalimat dan gaya bahasa dalam iklan berbeda dengan penggunaan bahasa dalam konteks lain seperti kajian ilmiah. Terkait dengan itu, peneliti tertarik untuk menganalisis pemakaian bahasa dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh dengan mengambil judul Struktur Kalimat dan Gaya Bahasa

  

pada Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh di Media Cetak Tabloid Nova Edisi

Oktober-Desember 2010. Peneliti tertarik untuk melakukan kajian pada topik ini

  karena melalui kajian ini peneliti akan menemukan struktur kalimat dan gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahasa pada iklan kecantikan dan perawatan tubuh yang dilihat dari struktur kalimat, dan gaya bahasa. Selain itu, peneliti belum menemukan tulisan yang secara khusus membahas struktur kalimat dan gaya bahasa pada iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid Nova. Pemilihan media yang berupa iklan di tabloid Nova dipilih karena memiliki gaya bahasa dan struktur kalimat yang bervariasi.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

  1. Bagaimana struktur kalimat dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh di media cetak tabloid Nova edisi Oktober-Desember 2010 dilihat dari kelengkapan unsur-unsur fungsionalnya?

  2. Jenis-jenis gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam iklan kecantikan perawatan tubuh di tabloid Nova?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut.

  1. Mendeskripsikan struktur kalimat yang dilihat dari kelengkapan unsur- unsur fungsionalnya dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid Nova edisi Oktober-Desember 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid Nova edisi Oktober- Desember 2010.

1.4 Manfaat penelitian

  Sebagai sebuah penelitian, manfaat yang ingin diberikan kepada pembaca sebagai berikut.

  a. Bagi Pembuat Iklan

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembuat iklan mengenai berbagai macam gaya bahasa dan penggunaan unsur- unsur kalimat yang digunakan dalam pembuatan iklan suatu barang.

  b. Bagi peneliti lain

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti tentang deskripsi gaya bahasa dan struktur kalimat yang dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Istilah a. Struktur Bahasa

  Struktur bahasa adalah mencakup unsur-unsur yang harus dimiliki sebuah kalimat dan fungsi-fungsinya.

b. Gaya Bahasa

  Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum (Tarigan, 1985: 5).

c. Iklan

  Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat luas lewat suatu media. Iklan ini lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli (Kasali, 1992: 9).

d. Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh

  Iklan kecantikan dan perawatan tubuh adalah iklan yang berisi tentang masalah-masalah kecantikan dan perawatan tubuh, misalnya iklan kosmetika, pemutih kulit, shampoo, sabun mandi, semir rambut, pasta gigi, peramping tubuh, perhiasan, makanan, minuman, yang dimaksudkan untuk memperindah sebagian atau seluruh tubuh, dan sebagainya (Widyatama, 2005: 113).

1.6 Sistematika Penyajian

  Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, penulisan ini dibuat dengan sistematika penyajian yang terdiri dari lima bab sebagai berikut. Bab I pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan isttilah, dan sistematika penyajian. Bab II landasan teori, menguraikan tentang penelitian yang relevan dan kajian teori. Bab III metodologi penelitian, menguraikan jenis penelitian, data dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  analisis data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, menguraikan tentang analisis struktur kalimat, unsur-unsur kalimat, dan gaya bahasa pada iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid Nova, beserta pembahasannya. Bab V penutup, menguraikan tentang kesimpulan, implikasi, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

  Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan Nur Wijayanti (2007) yang berjudul Diksi dan Gaya

  

Bahasa pada Kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana

SMP Bentara Wacana Muntilan . Ada dua temuan dalam penelitian ini, yaitu diksi

  berupa kata umum dan khusus serta kata baku dan nonbaku. Ditemukan pula gaya bahasa berupa gaya bahasa simile, personifikasi, hiperbola, litotes, metafora, paradoke, sinekdoke, metonimia pada kolom itu.

  Kedua, penelitian Fachrizal Yoga Pamungkas (2010) yang berjudul Diksi

  

dan Gaya Bahasa Penyiar 103,3 Tara FM Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan

Pecinta Retorika Indonesia Universitas Negeri Malang (UKM IPRI UM).

  Hasil penelitian ini adalah deskripsi dari jenis diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh penyiar Tara FM. Jenis diksi yang digunakan penyiar Tara FM adalah: (a) pilihan kata umum dan kata khusus, (b) pilihan kata konkret dan kata abstrak, (c) pilihan kata lebih emotif dan kata kurang emotif. Jenis gaya bahasa yang digunakan oleh penyiar Tara FM adalah gaya bahasa personifikasi, hi-perbola, sinisme, sarkasme, aptronim, eufimisme, metonimia, metafora, para-doks, erotesis, repetisi, sindeton, apofasis dan, antithesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ketiga, penelitian Fitri Dwi Jayanti (2009) yang berjudul Diksi dan Gaya

Bahasa Pada Wacana Iklan Majalah Kawanku Edisi Januari-Maret 2009.

  Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemakaian diksi dan bentuk pemakaian gaya bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah wacana iklan majalah Kawanku edisi Januari- Maret 2009. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi pemakaian kata tutur; pemakaian indria berupa bentuk indria peraba, indria penglihatan, dan indria penciuman; pemakaian istilah asing; dan pemakaian makna kata berupa makna konotasi. Penemuan dari gaya bahasa meliputi gaya bahasa berdasarkan nada berupa gaya mulia dan bertenaga, gaya menengah; berdasarkan struktur kalimat berupa pararel, antitesis, dan repetisi yang terdiri dari repetisi epizeuksis, epistrofa, dan mesodiplosis; berdasarkan langsung tidaknya makna berupa gaya retoris dengan jenis hiperbola.

  Peneliti memiliki anggapan bahwa penelitian ini relevan dengan ketiga penelitian tersebut karena memiliki kesamaan yaitu sama-sama meneliti tentang gaya bahasa. Perbedaannya, penelitian terdahulu meneliti tentang diksi dan gaya bahasa, sedangkan penelitian ini membahas tentang struktur kalimat dan gaya bahasa iklan kecantikan dan perawatan tubuh di tabloid Nova.

2.2 Kajian Teori

  Pada bab ini diuraikan teori yang digunakan untuk dijadikan landasan teori dalam masalah penelitian ini, yaitu kajian mengenai kalimat yang mencakup pengertian kalimat, unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, kajian mengenai gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahasa yang mencakup pengertian, jenis-jenis gaya bahasa, dan pengertian iklan kecantikan dan perawatan tubuh.

2.2.1 Kalimat

  Pengertian kalimat dikemukakan sejumlah ahli berdasarkan perspektifnya masing-masing. Definisi-definisi tersebut umumnya mengandung makna yang kurang lebih sama. Beberapa pengertian kalimat yang dikemukakan ahli tersebut di antaranya oleh (Kridalaksana, 1993: 92) yang mengartikan sebagai wacana dalam satuan yang paling kecil. Atau dapat juga diartikan bahwa kalimat merupakan konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu dan dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan. Ramlan (2001: 27) mendefinisikan kalimat sebagai satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai oleh nada turun atau naik. Nada akhir turun jika satuan itu merupakan pernyataan dan nada naik jika satuan itu merupakan pertanyaan. Dalam wujud tulisan mempunyai jeda panjang, yang ditandai dengan adanya huruf kapital pada huruf pertama kata pertama, nada akhir ditandakan dengan tanda titi (.), tanda tanya (?), dan atau tanda seru (!).

  Menurut Razak (1986: 3) kalimat merupakan alat komunikasi yang berupa struktur atau pola-pola yang terdiri atas unsur-unsur yang teratur. Keraf (1991: 185) mengartikan kalimat sebagai bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, dan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Sementara menurut Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.

  Dalam wujud tulisan, kalimat di mulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tanda titik (.), tanda tanya (?), sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Menurut Arifin (2008:54), kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

  Menurut Ramlan (2001: 17), kalimat adalah satuan gramatis yang

dibatasi oleh intonasi akhir selesai. Dalam bahasa tulis, kalimat dibatasi oleh tanda (.),

(?), dan tanda (!).

  Berdasarkan pengertian-pengertian yang ada, peneliti hanya mengacu pada

  

pendapat yang dikemukakan oleh Alwi, dkk (2003: 311) karena kalimat adalah

bagian terkecil dari suatu teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh, penulisannya

diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda seru (!) atau

tanda tanya (?). Alasan memilih pendapat Alwi, dkk (2003: 311) adalah karena

definisi yang dikemukakan lebih lengkap menjelaskan unsur-unsur kalimat

dibandingkan dengan pendapat ahli lainnya.

2.2.1.1 Unsur-unsur Kalimat

  Kalimat dikatakan yang baik bila memenuhi unsur-unsur kalimat memiliki subjek (S) dan predikat (P). Umumnya sebuah kalimat lengkap bila memenuhi unsur-unsur seperti subjek (S) predikat (P), objek (O), pelengkap (P), dan keterangan (K). Sejumlah ahli memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur kalimat. Menurut Indradi (2003: 77), subjek dan predikat merupakan unsur penting dalam kalimat. Subjek adalah suatu yang menjadi inti pembicaraan, sedangkan predikat adalah hal yang menjelaskan inti pembicaraan. Menurut Alwi, dkk (2003: 321), terdapat lima fungsi sintaksis yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembentukan kalimat yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan Ket). Dalam suatu kalimat tidak selalu kelima fungsi sintaksis tersebut terisi, tetapi konstituen pengisi subjek (S) dan predikat (P) harus ada. Kehadiran unsur O, Pel, dan Ket sangat bergantung pada bentuk dan jenis predikat. Dengan kata lain, unsur yang terdapat di sebelah kanan merupakan konstituen yang berfungsi melengkapi verba predikat. Menurut Sugono (2009: 41), terdapat lima unsur kalimat yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (P), dan keterangan (K). Unsur tersebut dapat digunakan untuk mengetahui apakah kalimat yang dihasilkan sudah memenuhi syarat kaidah bahasa atau belum karena kalimat yang benar harus memiliki kelengkapan unsur kalimat.

  Berdasarkan ketiga pendapat mengenai unsur kalimat tersebut, peneliti hanya mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Alwi, dkk (2003: 321), karena setiap bentuk kata atau frasa yang membangun sebuah kalimat mempunyai fungsi sintaksis unsur-unsur kalimat. Alasan memilih pendapat Alwi, dkk (2003: 321) karena menjelaskan kelima unsur kalimat. Berikut ini akan diuraikan setiap unsur-unsur kalimat.

a. Subjek

  Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan (Ramlan, 2001). Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal seperti pada contoh berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Ayahku sedang melukis.

  2) Meja direktur besar. 3) Yang berbaju batik dosen saya. 4) Berjalan kaki menyehatkan badan. 5) Membangun jalan layang sangat mahal.

  Selain ciri di atas, S dapat juga dikenali dengan cara bertanya dengan memakai kata tanya siapa (yang)… atau apa (yang)… kepada P. Apabila ada jawaban yang logis atas pertanyaan yang diajukan, itulah S. Jika ternyata jawabannya tidak ada atau tidak logis berarti kalimat itu tidak mempunyai S.

  Contoh “kalimat” yang tidak mempunyai S karena tidak ada/tidak jelas pelaku atau bendanya seperti berikut.

  1) Bagi siswa sekolah dilarang masuk. (yang benar : Siswa sekolah dilarang masuk).

  2) Di sini melayani resep obat generik. (yang benar : Toko ini melayani resep obat generik).

  3) Melamun sepanjang malam. (yang benar : Dia melamun sepanjang malam) Dengan membicarakan unsur subjek, kalimat-kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya dan dapat mengenal kalimat yang gramatikal maupun kalimat yang tidak gramatikal. Berikut akan diuraikan mengenai ciri- ciri subjek (Sugono, 2009: 41).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Jawaban untuk Apa atau Siapa

  Untuk penentuan subjek kalimat yang bukan berupa manusia digunakan kata tanya apa, sedangkan yang berupa insan (manusia) digunakan kata siapa. Contoh: a) Perusahaan ini // telah maju pesat.

  b) Dosen baru itu // berasal dari Surabaya.

  Dengan menggunakan pertanyaan apa yang telah maju pesat?, subjek kalimat (a) sudah dapat ditemukan yaitu perusahaan ini [S].

  Demikian juga kalimat (b) dengan menggunakan pertanyaan siapa yang

  berasal dari Surabaya? , subjek kalimat itu sudah dapat ditemukan yaitu dosen baru itu [S].

  2) Disertai Kata Itu Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite).

  Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang berupa

  nama orang, pronomina (saya, kami, kita, kamu, dia) dan nama diri (nama negara, instansi, badan, atau nama geografi) tidak disertai itu karena sudah takrif. Contoh: a) Saya // memasak.

  b) Besi itu // benda padat.

  Kata saya merupakan pronomina, sudah takrif maka kata saya tidak disertai dengan kata itu. Kata besi masih bersifat umum, belum takrif maka kata besi disertai dengan kata itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Tidak Didahului Preposisi Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, ke, kepada, pada, untuk. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.

  4) Berupa Nomina atau Frasa Nominal Subjek dapat berupa nomina dan dapat berupa frasa nominal. Subjek

dapat berupa verba atau adjektiva biasanya disertai penunjuk itu. Contoh:

a) Melukis itu // memerlukan keterampilan.

  

b) Manusia yang mempunyai akal budi // tidak terlepas // dari kekurangan.

  b. Predikat

  Menurut Ramlan (2001) predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana S (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan S, prediksi dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. Pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki S juga termasuk sebagai P dalam kalimat. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Predikat dapat dicontohkan seperti berikut.

  1) Kuda meringkik. 2) Ibu sedang tidur siang. 3) Putrinya cantik jelita. 4) Kota Jakarta dalam keadaan aman. 5) Kucingku belang tiga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6) Robby mahasiswa baru.

  7) Rumah Pak Hartawan lima.

  Tuturan di bawah ini tidak memilik P karena tidak ada kata-kata yang menunjuk perbuatan, sifat, keadaan, ciri dan status pelaku/bendanya.

  1) Adik saya yang gendut lagi lucu itu. 2) Kantor kami yang terletak di Jln. Gatot Subroto. 3) Bandung yang terkenal sebagai kota kembang.

  Menurut Sugono (2009: 55) ciri-ciri predikat adalah seperti berikut. 1) Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana

  Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi

atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Contoh:

  a) Bheny // baik-baik.

  b) Reza // menggambar // denah rumah.

  Dalam kalimat (a), baik-baik merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana Bheny? dan dalam kalimat (b), menggambar merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa Reza?

  2) Kata Adalah atau Ialah Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat yang tergolong ini adalah predikat yang terdapat dalam kalimat nominal. Contoh:

  Jumlah mahasiswa yang diterima di tahun pertama // adalah seribu orang .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Dapat Diingkarkan

  Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak dan bukan. Bentuk ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Contoh: a) Di Universitas Oxford // tidak dikenal // sistem pendidikan massal.

  b) Menara Eiffel // bukan // merupakan petunjuk zaman keemasan di Paris saja.

  4) Dapat Disertai Kata-kata Aspek dan Modalitas

  Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata- kata aspek seperti telah, sudah, belum, akan, dan sedang. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Contoh: a) Pembantu rumah tangga pun // ingin // kaya.

  b) Kemenangan kesebelasan Argentina // sudah // diramal para penggemar sepak bola.

  5) Melihat Unsur Pengisi Predikat

  Predikat suatu kalimat dapat berupa (1) kata misalnya verba, adjektiva, nomina, atau (2) frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektiva, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Kalimat yang predikatnya berupa verba atau frasa verbal dikenal dengan sebutan kalimat verbal, sedangkan kalimat yang predikatnya bukan verbal atau frasa verbal disebut kalimat nominal.

c. Objek

  Menurut Ramlan (2001) objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nominal, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Nurul menimang……....(bonekanya) Arsitek merancang………....(sebuah gedung bertingkat) Juru masak menggorek…….….(udang windu) Jika P diisi oleh verba intransitif, O tidak diperlukan. 1) Nenek sedang tidur. 2) Komputerku rusak. 3) Tamunya pulang.

  Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan lihat ubahan posisinya bila kalimatnya dipasifkan. 1) a. Serena Williams mengalahkan Angelique Wijaya [O].

  b. Angelique Wijaya [S] dikalahkan oleh Serena Williams. 2) a. Orang itu menipu adik saya [O].

  b. Adik saya [S] ditipu orang itu. 3) a. Ibu Tuti mencupit pipi Sandra [O] b. Pipi Sandra [S] dicubit oleh ibu Tuti.

  4) a. John Smith memberi barang antik [O].

  b. Barang antik [S] dibeli oleh John Smith.

  Menurut Sugono (2009: 70) ciri-ciri objek adalah seperti berikut. 1) Langsung di Belakang Predikat

  Dalam struktur kalimat aktif hanya ada dua pilihan urutan, yaitu (1) urutan dasar: S-P-O dan (2) urutan variasi : P-O-S. Dari kedua pola urutan itu, kedudukan O selalu menempati posisi di belakang P. Contoh:

a) Dia // menciptakan // sejumlah opera. (S-P-O)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Contoh: Orang // menemukan // pesut // di Sungai Mahakam. 3) Tidak Didahului Preposisi

  Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat itu tidak didahului predikat. Contoh: Bur Rasuanto // menulis // sajak, cerpen, dan novel.

d. Pelengkap

  Menurut Ramlan (2001) p elengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian

  kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat juga berupa nominal, frase nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan contoh Pel dalam kalimat berikut.

  1) KetuaMPR // membacakan // Pancasila S P O 2) Banyak orsospol // berlandaskan // Pancasila.

  S P Pel 3) Pancasila // dibacakan // oleh Ketua MPR.

  S P O Beda Pel dan O adalah Pel tidak dapat dipasipkan menjadi subjek, sedangkan O dapat dipasipkan menjadi subjek. Posisi Pancasila sebagai Pel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pada contoh nomor 2 di atas tidak dapat dipindahkan ke depan menjadi S dalam kalimat pasip.

  Contoh yang salah : Pancasila dilandasi oleh banyak orsospol (X) Akan tetapi Pancasila sebagai O pada contoh nomor 1 di atas dapat dibalik menjadi S dalam kalimat pasip.

  Contoh: Pancasila dibacakan oleh Ketua MPR. S P O Hal lain yang membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi oleh nomina dan frase nominal, Pel dapat pula diisi oleh frase adjektival dan frase preposisional. Di samping itu, letak Pel tidak selalu persis di belakang P. Apabila dalam kelimatnya terdapat O, letak Pel adalah di belakang O sehingga urutuan penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel.

  Berikut adalah beberapa contoh pelengkap dalam kalimat. 1) Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer. 2) Mayang mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil. 3) Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum. 4) Annisa mengirimi kakeknya kopiah bludru. 5) Pamanku membelikan anaknya rumah mungil Bedakan: a) Sekretaris itu mengambil air minum untuk atasannya.

  b) Annisa mengirim kopiah bludru untuk kakaknya. (Kata atasannya dan kakanya menjadi Keterangan (Ket.), sedangkan air minum dan kopiah bludru adalah Objek).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sementara menurut Alwi, dkk. (2003: 329) baik objek maupun pelengkap sering berwujud nomina, dan keduanya juga sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba. Contoh: 1) Nita menjual sayuran di pasar.