BAB I PENDAHULUAN - DOCRPIJM d67573f7b1 BAB IBAB 1

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pembangunan daerah merupakan upaya pemerintah Kabupaten bersama masyarakat

melaksanakan berbagai kegiatan di semua bidang dalam rangka meningkatkan kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat menuju keadaan yang lebih baik, melalui pemanfaatan
sumberdaya yang optimal. Walaupun adanya otonomi daerah, pembangunan daerah tetap
harus diselenggarakan secara terpadu dan terkoordinasi baik antar daerah, regional maupun
nasional. Hal ini harus dilakukan karena daerah merupakan bagian dari ranah tujuan
pembangunan nasional, di sisi lain, kemampuan keuangan daerah masih relatif terbatas
seiring dengan tanggungjawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
semakin meningkat.
Keterpaduan dan koordinasi pembangunan mengarah pada berbagai sisi baik dari
sumber daya, sasaran sampai dengan manfaat pembangunan, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Perencanaan itu sendiri diformulasi oleh pemerintah
daerah dengan mengacu kepada kebutuhan riil masyarakat, dengan mencermati seluruh
potensi, kondisi, dan kemampuan anggaran yang tersedia. Untuk selanjutnya pemerintah
propinsi maupun pusat memotivasi, menstimulir dan mengungkit hal-hal yang dipandang
potensial dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah.
Sebagaimana yang tertuang dalam RPJP Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2007-2025,
visi Provinsi Gorontalo adalah menjadi Gorontalo maju dan mandiri. Visi pembangunan
tersebut diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Provinsi
Gorontalo dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Gorontalo. Maka menjadi suatu
keharusan bagi Pemerintah Provinsi untuk benar-benar mempersiapkan daerahnya dalam
menata semua sarana prasarana Kota yang mampu secara efektif mendukung perwujudan
visi pembangunan tersebut. Disadari sepenuhnya bahwa 5 tahun terakhir pemerintah
Kota Gorontalo I - 1

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Provinsi telah melakukan pembangunan sarana prasarana perKotaan yang cukup memadai

untuk pengembangan wilayah ke depan. Akan tetapi upaya tersebut akan dapat bermanfaat
lebih optimal jika diringi dengan upaya pemerataan dan penyiapan sarana prasarana
permukiman yang memadai sebagai langkah antisipasi dampak perkembangan wilayah.
Memenuhi maksud di atas, Pemerintah Provinsi menyusun Dokumen Rencana Terpadu
dan Program Infrastruktur Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Kab/Kota Bidang Cipta
Karya merupakan dokumen perencanaan yang penting dalam pembangunan bidang Cipta
Karya, yang menjadi dasar dalam penyusun program dan anggaran serta mendorong proses
pemerataan pembangunan infrastruktur PU/Cipta Karya yang lebih ideal, efektif dan efisien.
Dokumen ini diharapkan dapat meningkatkan keterpaduan perencanaan dan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten/Kota yang berada di 4 (empat)
entitas, yaitu entitas regional, Kabupaten/Kota, kawasan, serta lingkungan/komunitas. RPI2JM juga sebagai dokumen perencanaan bidang Cipta Karya juga merupakan integrasi dari
strategi pembangunan sektor bidang Cipta Karya (Rencana Induk Sektor). Masterplan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya; Strategi Pengembangan Infrastruktur
Permukiman yaitu Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur PerKotaan (SPPIP),
Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan
Visi Misi Pemimpin Daerah Kabupaten/Kota di dalam RPJMD/Renstra SKPD Kabupaten/Kota
yang membidangi bidang Cipta Karya.
Mengingat pentingnya RPI2-JM dalam mendorong terwujudnya keterpaduan bidang
Cipta Karya khususnya Kab/Kota yang termasuk kategori strategis Nasional, maka Satuan

Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman, Direktorat Bina
Program, Ditjen Cipta Karya perlu melakukan Bantuan Teknis Penyusunan RPI2-JM
Kabupaten/Kota. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini, dapat mendorong
pembangunan di bidang infrastruktur permukiman yang lebih baik dan berkelanjutan.

Kota Gorontalo I - 2

LAPORAN AKHIR

1.2.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)

Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana

tata ruang dan kebijakan skala Nasional, Provinsi, dan Kabupaten Kota, untuk mewujudkan
keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen
perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, Provinsi, hingga
Kabupaten/Kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada,
dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.

Kota Gorontalo I - 3

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya)

Gambar 1. 1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu
pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan

rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang
berkelanjutan.
1.3.

Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang PU
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)

adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga
lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang
Kota Gorontalo I - 4

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia
usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur
yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk

selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta
Karya.

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya)

Gambar 1. 2. Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan
Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah
Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi
program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan
dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi

rencana

pembangunan

permukiman

berisikan


arahan

kebijakan

pengembangan permukiman di Kabupaten/Kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan
Kota Gorontalo I - 5

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
Kabupaten/Kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya,
dan/atau


lingkungan,

rencana

pembangunan

infrastruktur

permukiman

dapat

dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis
dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya pada kawasan prioritas di perKotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW
Kabupaten/Kota.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM
Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan

pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan
daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya
dibagi dalam rencana tahunan.
1.4.

Maksud dan Tujuan
Maksud pekerjaan ini adalah memberikan pendampingan berupa bantuan teknis

kepada Kabupaten/Kota yang termasuk dalam kategori strategis nasional terpilih dalam
menyusun/mereview dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten/Kota bidang Cipta Karya sesuai dengan pedoman
penyusunan RPI2-JM dan terkonsolidasinya data-data bidang Cipta Karya
Tujuan pekerjaan ini adalah:
1.

Menyusun dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten/Kota yang termasuk dalam kategori strategis nasional terpilih
Kota Gorontalo I - 6


LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

sebagai dokumen perencanaan, pemrograman, dan penganggaran infrastruktur
permukiman Bidang Cipta Karya
2.

1.5.

Mengkonsolidasikan data-data Bidang Cipta Karya

Prinsip Penyusunan
Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana
investasi yang disusun.
2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem
pelayanan air limbah, pengembangan sistem pemusatan Kota/drainase, peningkatan

kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan
kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan
kebakaran dan penataan bangunan gedung.
3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah,
sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat
terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta
dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social
Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan
masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai
pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
maupun pada saat pelaksanaan program.
5. Partisipatif,

yaitu

memperhatikan

kebutuhan

dan

kemampuan

daerah

(Kabupaten/Kota dan Provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up). Dengan 5
(lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud,
sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta
Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka
penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan
daerah.
Kota Gorontalo I - 7

LAPORAN AKHIR

1.6.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (sebelas) bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta
mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain
amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif
Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya,
serta amanat internasional.
Bab 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Sebagai Arahan Spasial RPI2-JM
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau,
RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program
Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun
RTRW KSN yang terkait dengan kabupaten.
Bab 4 Arahan Strategis Nasional
Bagian ini berisikan arahan KSN yang terkait dengan kabupaten setempat dipaparkan
pada bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga
memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara
lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota tersebut
termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK)
Bab 5 Prioritas Kabupaten/KOTA Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan prioritas penanganan infrastruktur Bidang Cipta
Karya diarahkan pada kabupaten/kota yang berfungsi strategis secara nasional.

Kota Gorontalo I - 8

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Bab 6 Profil Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas
administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi,
klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.
Bab 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana
seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL
KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan
pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.
Bab 8 Aspek Teknis Per Sektor
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur
Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan
bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air
minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor
dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah,
analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.
Bab 9 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab
6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan
lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten/Kota.
Bab 10 Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting
lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan
Kota Gorontalo I - 9

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan
bidang Cipta Karya.
Bab 11 Aspek Pembiayaan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota, profil investasi
dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi
peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 12 Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah
yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber
daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis
permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab 13 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota dan
matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota.
1.7.

Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3

(tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah
penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta
Karya.
1.7.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota pada dasarnya
melibatkan

pemerintah

pusat,

pemerintah

Provinsi,

dan

pemerintah

Kabupaten/Kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak
sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah Provinsi berperan sebagai fasilitator, dan
pemerintah Kabupaten/Kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang
Cipta Karya.
Kota Gorontalo I - 10

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit
pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari
pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan
Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan
Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk
kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga
Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan PapuaMaluku.
Pada tingkat Provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya
terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD
terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
Sementara di tingkat Kabupaten/Kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota
yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/WaliKota
dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD,
Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3.
memaparkan Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota.

Kota Gorontalo I - 11

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya)

Gambar 1. 3. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta
Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan
dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni
dan berkelanjutan.
1.7.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada
dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan

nasional,

perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan
langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Kota Gorontalo I - 12

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya)

Gambar 1. 4. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat
Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada
penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap
mengacu pada kebijakan nasional.

Kota Gorontalo I - 13

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

1.7.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk
meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut
menggunakan metode skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah
ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari
beberapa kriteria yaitu:
1.

Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh
Bupati/WaliKota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman
penyusunan RPI2-JM.

2.

Keterpaduan Strategi
Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat
dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan
pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta
Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW
Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI
dan KEK).

3.

Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor
pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana
program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.

4.

Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya.

5.

Kelayakan Pendanaan
Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/kegiatan RPI2-JM
serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.

6.

Kelayakan Kelembagaan
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk
menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.
Kota Gorontalo I - 14

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

LAPORAN AKHIR

7.

Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan
matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta
Karya.
Tabel 1. 1. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

KRITERIA

No

INDIKATOR PENILAIAN

NILAI
MAX

KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)
A

B

C

D

1

Persetujuan Bupati/WaliKota

2,0

2

Persetujuan dari Kadis PU Provinsi

2,0

1

Pendahuluan

0,5

2

Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

0,5

3

Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya

0,5

4

Profil Kabupaten/Kota

0,5

5

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota

0,5

6

Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL)

0,5

7

Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

0,5

8

Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial

0,5

9

Aspek Pembiayaan

0,5

10

Aspek Kelembagaan

0,5

11

Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta
Karya
ARAHAN KEBIJAKAN (4)

0,5

ARAHAN PERENCANAAN

1

Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya

0,5

PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA

2

0,5

KARYA

Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang
Cipta Karya

3

Amanat Internasional Bidang Cipta Karya

0,5

1

Arahan RTRW Nasional

0,5

2

Arahan RTRW Pulau

0,5

3

Arahan RTRW Provinsi

0,5

4

Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional

0,5

5

Arahan MP3EI/KEK

0,5

LEGALISASI

OUTLINE DOKUMEN

ARAHAN STRATEGIS
NASIONAL BIDANG CIPTA
KARYA UNTUK
KABUPATEN/KOTA

PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)

E

1

Geografi dan Administratif Wilayah

0,3

2

Demografi

0,2

3

Topografi

0,3

4

Geohidrologi

0,3

5

Geologi

0,3

6

Klimatologi

0,3

PROFIL KABUPATEN/KOTA

Kota Gorontalo I - 15

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

LAPORAN AKHIR

7

KRITERIA

Sosial dan Ekonomi

No

0,3

INDIKATOR PENILAIAN

NILAI
MAX

KELAYAKAN RENCANA (14,5)
1

Arahan RTRW Kabupaten/Kota

3,0

2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

2,0

3

Perda Bangunan Gedung (BG)

2,0

4

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

1,0

KETERPADUAN STRATEGI

5

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

1,0

PENGEMBANGAN PERKOTAAN

6

1,0

9

Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
(RP2KP) Kabupaten/Kota
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK)
Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor

10

Arahan RTRW Kabupaten/Kota

3,0

F

7
8

1,0
1,0
2,5

KELAYAKAN PROGRAM (46)
RENCANA PROGRAM

1

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

1,0

INVESTASI SEKTOR

2

2,0

PENGEMBANGAN

3

PERMUKIMAN

4

Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor
Pengembangan Permukiman
Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

1

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

1,0

RENCANA PROGRAM

2

Analisis Kebutuhan Sektor PBL

2,0

INVESTASI SEKTOR PBL

3

Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

2,0

4

Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

2,0

1

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air
Limbah, Persampahan, Drainase)
Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah,
Persampahan, Drainase)
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

G

H

RENCANA PROGRAM
I
INVESTASI SEKTOR PPLP

3

3,0
6,0
6,0

Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP
(Air Limbah, Persampahan, Drainase)

6,0

1

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

1,0

RENCANA PROGRAM

2

Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum

2,0

INVESTASI SEKTOR AIR MINUM

3

Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor
Air Minum

2,0

4

Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

2,0

Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota,
Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas
KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)

KETERPADUAN PROGRAM

1

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

1

Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH)

3,0

DAN SOSIAL

2

Analisis Perlindungan Sosial
KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)

3,0

ASPEK PEMBIAYAAN

1

Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota

1,0

L

M

2,0

4

J

K

2

2,0

Kota Gorontalo I - 16

4,0

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

LAPORAN AKHIR

2

Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov,
APBD Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)

1,0

3

Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

2,0

4

Strategi peningkatan Investasi bidanG Cipta Karya

2,0

KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)

N

ASPEK KELEMBAGAAN

1

Kondisi Eksisting (organisasi, tata- laksana, dan SDM)

2,0

2

Analisis Permasalahan (organisasi, tata - laksana, dan SDM)

2,0

3

Rencana Pengembangan Kelembagaan

2,0

MATRIKS PROGRAM (6)

O

MATRIKS RENCANA TERPADU
DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA
BERDASARKAN ENTITAS

1

2

Telah memuat Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk Jangka Menengah
(lima tahun)
Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan
entitas wilayah dan sumber pembiayaannya

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya)

Kota Gorontalo I - 17

3,0
3,0