GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN - Elib Repository

  

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI

INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr.

SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA

MEDIKA KEBUMEN

SKRIPSI

  

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

  

Diajukan oleh

Arief Satria Pradana

NIM : A11200747

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

  

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

  

MOTTO

  “Life for study, and study for life” “Hidup untuk belajar, dan belajar untuk hidup”

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

   Ibu (Endang Pujowati) dan Bapak (Suryanto) tercinta yang senantiasa mendukung serta mendoakan saya, dan yang telah bekerja keras demi pendidikan saya. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, lindungan dan rizki yang berkah.

   Paman (Herman Darmaji) dan Bibi (Endah Suryani) yang sudah seperti orang tua saya sendiri, yang senantiasa mendukung serta mendoakan saya. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, lindungan dan rizki yang berkah  Para dosen STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah membimbing saya hingga sampai saat ini.  Sahabat dan teman-teman satu angkatan yang sudah saya anggap seperti saudara, semoga sukses selalu untuk kita semua.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Skripsi, Agustus 2016

  

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI

INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr.

SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA

MEDIKA KEBUMEN

  1) 2) 3)

Arief Satria Pradana Herniyatun Ning Iswati

  XIV + 58 Halaman + 8 Tabel + 5 Lampiran + 2 Gambar

ABSTRAK

  

Latar Belakang : proses keperawatan juga merupakan suatu metode sistematis yang

mengarahkan perawat dan klien saat mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan

untuk asuhan keperawatan, merencanakan dan mengimplementasikan asuhan, dan

mengevaluasi hasil. Proses keperawatan gawat darurat yang lengkap sangat diperlukan

untuk menciptakan asuhan keperawatan gawat darurat yang berkualitas.

  Tujuan : mengetahui gambaran proses keperawatan gawat darurat

Metode : penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

observasional, pada sampel 40 proses keperawatan yang diambil secara accidental

sampling.

  

Hasil : Proses pengkajian gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Dr. Soedirman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen memiliki

kategori cukup (97,5%). Proses diagnosa keperawatan gawat darurat memiliki kategori

baik (77,5%). Proses intervensi keperawatan gawat darurat memiliki kategori cukup

(57,5%). Proses implementasi keperawatan gawat darurat memiliki kategori cukup

(55,0%). Proses evaluasi keperawatan gawat darurat memiliki kategori cukup (60,0%).

  

Rekomendasi : Perawat hendaknya mampu menguasai teknik pengkajian primer dan

sekunder sesuai dengan SOP (Standar Oprasional Prosedur). Perawat hendaknya mampu

mendalami diagnose keperawatan gawat darurat termasuk batasan karakteristik dan faktor

yang berhubungan, serta cara pendokumentasian yang baik dan benar sesuai dengan

prosedur. Perawat hendaknya mengembangkan lebih luas lagi tentang intervensi sesuai

diagnose keperawatan gawat darurat, dan cara menyeleksi intervensi berdasarkan

diagnose dan kriteria hasil yang akan dituju. Ketersediaan alat dan properti hendaknya

dilengkapi dan diperbaharui jika sudah tidak layak demi terciptanya kenyamanan klien

dan petugas. Perawat hendaknya mengisi form dokumentasi secara lengkap dengan data

yang real berdasarkan asuhan keperawatan yang sudah dilaksanakan.

  Kata Kunci : proses keperawatan, gawat darurat 1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong 2) Dosen Pembimbing I Prodi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong

3) Dosen Pembimbing II Prodi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong

BACHELOR OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

  Minithesis, August 2016

  

OVERVIEW OF EMERGENCY NURSING PROCESS AT EMERGENCY

ROOM OF Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL AND PERMATA MEDIKA

HOSPITAL OF KEBUMEN

  1) 2) 3)

Arief Satria Pradana Herniyatun Ning Iswati

  XIV + 58 Pages + 8 Tables + 5 Appendics + 2 Picture

ABSTRACT

  

Background : nursing process is also a systematic method are aiming nurse and client

while they are together for determine needs for nursing care, plan and implements nursing

care, and evaluating the result. A comprehensive nursing process are very required for

make a good quality of emergency nursing care.

  Objective : to know the illustration of emergency nursing process

Methods : this research used descriptive method in observe approach with 40 nursing

process that taken by accidental sampling

Result : an emergency nursing assessment process at emergency room of Dr. Soedirman

hospital and Permata Medika hospital of Kebumen are had moderate category (97,5%).

  

An emergency nursing diagnosis are had good category (77,5%). An emergency nursing

intervention process are had moderate category (57,5%). An emergency nursing

implementation process are had moderate category (55,0%). An emergency nursing

evaluation process are had moderate category (60,0%).

  

Recommendations : nurse are should be able to control primary and secondary nursing

assessment technique as appropriate as the procedure. Nurse are should be able to

fathoming the emergency nursing diagnosis, include of characteristic sign and etiology,

and better documentation method as appropriate as procedure. Nurse are should be

expending for better interventions as appropriate as emergency nursing diagnosis, and

how to selecting the intervention based on the diagnosis and outcomes that to be

achieved. The tools and the property availability are should be completed and updated if

those are not good for make the client and staff feel more comfortable. Nurse are should

be completing the documentation form with the real data based on nursing care are has

been implemented.

  Keywords : nursing process, emergency 1) Bachelor Nursing Student, Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 2) Lecturer, Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

3) Lecturer, Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Gambaran Proses Keperawatan Gawat Darurat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan proposal ini. Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. M. Madkhan Anis, S,Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

  2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

  3. Herniyatun, S. Kp., M.Kep, Sp.Mat, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  4. Ning Iswati, S.Kep, Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

  Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

  Kebumen, Februari 2016 `

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii ABSTRAK .......................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................ `vi DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5 C. Tujuan ............................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6 E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9 A. Gawat Darurat ................................................................................... 9 B. Proses Keperawatan Gawat Darurat.................................................. 9

  1. Pengertian Proses Keperawatan .................................................. 9

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keperawatan ............ 9

  3. Tujuan Proses Keperawatan ........................................................ 10

  4. Karakteristik Proses Keperawatan .............................................. 10

  5. Dampak Proses Keperawatan ..................................................... 12

  6. Teori yang Mendasari ................................................................. 12

  7. Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat .................................... 13

  8. Diagnosis Keperawatan ............................................................... 27

  9. Perencanaan Keperawatan .......................................................... 29

  10. Implementasi Keperawatan ................................................... 32

  11. Evaluasi Keperawatan ........................................................... 32

  12. Dokumentasi Keperawatan ................................................... 32

  C. Kerangka Teori.................................................................................. 35

  D. Kerangka Konsep .............................................................................. 36

  BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 37 A. Metode Penelitian ............................................................................. 37 B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 37 C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 38 D. Variabel Penelitian……………………………………………….. .. 38 E. Definisi Operasional……………………………………………...... 39 F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. .. 41 G. Instrumen Penelitian……………………………………………...... 41 H. Teknik Analisa Data……………………………………………... ... 42 1. Pengolahan Data……………………………………………... . 42 2. Analisa Data………………………………………………….. 43 I. Etika Penelitian…………………………………………………... .. 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ................................ 44 A. Hasil Penelitian ................................................ ................................ 44

  1. Deskripsi Data ............................................ ................................ 44

  a. Proses Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat ................... 44

  b. Proses Diagnosa Keperawatan Gawat Darurat ..................... 45

  c. Proses Intervensi Keperawatan Gawat Darurat..................... 46

  d. Proses Implementasi Keperawatan Gawat Darurat ............... 46

  e. Proses Evaluasi Keperawatan Gawat Darurat ....................... 47

  f. Proses Keperawatan Gawat Darurat..... ................................ 48

  B. Pembahasan

  1. Proses Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat ......................... 49

  2. Proses Diagnosa Keperawatan Gawat Darurat ........................... 51

  3. Proses Intervensi Keperawatan Gawat Darurat........................... 52

  4. Proses Implementasi Keperawatan Gawat Darurat ..................... 53

  5. Proses Evaluasi Keperawatan Gawat Darurat ............................. 55

  BAB V PENUTUP ............................................................. ................................ 57 A. Kesimpulan ...................................................... ................................ 57 B. Saran ................................................................. ................................ 58 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori……………………………………………….. 35Gambar 2.2 Kerangka Konsep……………………………………………... 36

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………………………………

  38 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian …………………………………………..

  41 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Proses Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat………………………………………………………………….

  44 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Proses Diagnosa Keperawatan Gawat Darurat …..

  45 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Proses Intervensi Keperawatan Gawat Darurat …..

  46 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Proses Implementasi Keperawatan Gawat Darurat………………………………………………………………….

  46 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Proses Evaluasi Keperawatan Gawat Darurat ……

  47 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Proses Keperawatan Gawat Darurat ……………...

  48

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Lampiran 2. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 3. Lembar Observasi Lampiran 4 Tabulasi Data Hasil Penelitian Lampiran 5 Hasil Uji Statistik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

  organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan paripurna (komperhensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan dan pusat penelitian medic bagi tenaga kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat daturat. Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Sesuai dengan pasal 32 Undang-undang Republik Indonesia no.36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. Dalam pelayanan kesehatan tersebut juga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan medis dan non medis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan dan juga harus memenuhi standar mutu, keamanan dan keselamatan serta mempunyai izin edar sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki peran sebagai gerbang utama masuknya rumah sakit secara intensif atau sering disebut juga sebagai penderita gawat darurat. Jumlah dan kasus pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat diprediksi karena kejadian kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja, serta menimpa siapa saja. Karena kondisinya yang tidak terjadwal dan bersifat mendadak serta tuntutan pelayanan yang cepat dan tepat maka dibutuhkan suatu proses dalam pengelolaan pasien gawat darurat di suatu unit gawat darurat, mulai dari masuknya pasien di IGD sampai dengan keluarnya pasien dari IGD baik rawat jalan maupun rawat inap.

  Proses keperawatan adalah cara berpikir khusus mengenai cara merawat klien. Proses keperawatan juga dideskripsikan sebagai suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat dan klien saat mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan untuk asuhan keperawatan, merencanakan dan mengimplementasikan asuhan, dan mengevaluasi hasil (Rosdahl & Kowalski, 2014).

  Saat ini, masyarakat berharap bahwa hanya terapi yang aman dan terbukti efektif yang boleh diberikan pada orang yang sakit. Oleh sebab itu, penyedia layanan kesehatan bergantung pada bukti yang telah dibuktikan sebelumnya untuk menentukan terapi mana yang aman. Ilmuwan dan peneliti kesehatan menggunakan metode yang tepat untuk menginvestigasi masalah dan mendapatkan solusi. Metode ini, yang disebut penyelesaian masalah secara ilmiah, memungkinkan peneliti menemukan terapi yang paling aman dan paling efektif untuk suatu penyakit atau disfungsi. Langkah penyelesaian masalah secara ilmiah ini disebut dengan proses keperawatan (Rosdahl & Kowalski, 2014).

  Langkah-langkah dalam proses keperawatan mengarah pada hasil spesifik. Karakteristik lima proses keperawatan yaitu pengumpulan data/pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Rodashl & Kowalski, 2014). Pengkajian primer dilakukan untuk menangani masalah mengancam nyawa yang harus segera dilakukan tindakan, sedangkan pengkajian sekunder bertujuan mengidentifikasi semua penyakit atau masalah yang berkaitan dengan keluhan pasien. Pengkajian yang dilakukan secara terfokus dan berkesinambungan akan menghasilkan data yang dibutuhkan untuk merawat pasien sebaik mungkin. Dalam melakukan pengkajian dibutuhkan kemampuan kognitif, psikomotor, interpersonal, etik, dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik dan benar. Perawat harus memastikan bahwa data yang dihasilkan tersebut harus dicatat, dapat dijangkau, dan dikomunikasikan dengan petugas kesehatan yang lain. Tujuan pengkajian pasien ini adalah untuk memberikan panduan pengkajian yang dapat diterapkan pada semua pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (Kartikawati, 2011).

  Setiap pasien harus dilakukan pemeriksaan dengan teliti untuk mengenali ancaman kesehatan yang sedang dialami. Fokus pengkajian utama ini ialah airway, breathing, dan

  

circulation (ABC). Perawat perlu menentukan apakah kondisi yang dialami pasien

  mengancam nyawa dan perlu tindakan segera atau tidak. Setelah kondisi mengancam nyawa ditangani, perlu dilakukan pengkajian sekunder. Pengkajian berdasarkan keluhan yang sedang dialami pasien, riwayat kesehatan, tingkatan gangguan yang terjadi dan hasil pemeriksaan. Pengkajian spesifik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis karena usia juga perlu untuk disertakan (Kartikawati, 2011).

  Langkah kedua dari proses keperawatan adalah mengidentifikasi masalah asuhan keperawatan atau disebut diagnosis keperawatan berdasarkan analisis terhadap data. Selama dan setelah pengumpulan data pada saat pengkajian, setiap potongan informasi harus diperiksa secara kritis untuk menentukan relevansi terhadap masalah kesehatan klien dan hubungannya dengan potongan informasi lain. Melalui analisis data yang sistematif, dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah kesehatan klien (Rosdahl & Kowalski, 2014).

  Perencanaan adalah pengembangan tujuan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi masalah dan untuk mengidentifikasi intervensi keperawatan yang akan membantu klien dalam memenuhi tujuan. Menetapkan prioritas, menetapkan hasil yang diharapkan, dan memilih intervensi keperawatan akan menghasilkan rencana asuhan keperawatan (Rosdahl & Kowalski, 2014). Implementasi rencana keperawatan juga disebut sebagai memberikan intervensi keperawatan. Lakukan, informasikan, dan tuliskan adalah frase tindakan implementasi. Asuhan keperawatan dilakukan dengan dan untuk klien. Hasil diinformasikan dengan cara berkomunikasi dengan klien dan anggota tim layanan kesehatan lain, secara individual atau dalam konferensi perencanaan. Informasi dituliskan dengan cara mendokumentasikannya sehingga penyedia layanan kesehatan selanjutnya dapat melakukan tindakan dengan tujuan pemahaman (Rosdahl & Kowalski, 2014). Evaluasi adalah pengukuran keefektifan pengkajian, diagnosis, perencanaan, dan implementasi. Klien adalah fokus evaluasi. Langkah-langkah dalam mengevaluasi asuhan keperawatan adalah menganalisis respons klien, mengidentifikasi faktor, yang berkontribusi terhadap keberhasilan atau kegagalan, dan perencanaan untuk asuhan di masa depan (Rosdahl & Kowalski, 2014). Dokumentasi merupakan aspek yang penting. Beberapa jenis penilaian, intervensi dan penilaian ulang, mencatat perawatan pasien gawat darurat pada waktunya merupakan hal penting. Penilaian pasien gawat darurat memerlukan usaha tim yang sistematis dan terkoordinasi dengan baik untuk memaksimalkan sumber daya, serta memberikan perawatan pasien secara optimal (Kartikawati, 2011). Tahun 2007, data kunjungan pasien ke Instalasi Gawat Darurat di seluruh Indonesia mencapai 4.402.205 pasien (13,3% dari total seluruh kunjungan di RSU) dengan jumlah kunjungan 12% dari kunjungan IGD berasal dari rujukan dengan jumlah Rumah Sakit Umum

  1.033 unit dari 1.319 unit Rumah Sakit yang ada. Di Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen pasien pada 3 bulan terakhir berjumlah 1.356 pasien, sedangkan di Rumah Sakit Umum Dr. Soedirman Kebumen pada 3 bulan terakhir berjumlah 4.301 pasien. Jumlah yang signifikan ini kemudian memerlukan perhatian yang cukup besar dengan pelayanan pasien gawat darurat (Keputusan Menteri Kesehatan, 2009).

  Data yang didapatkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal

  5 November 2015 di Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen seluruhnya terdapat 13 perawat yang ada di IGD. Seluruh perawat telah mengikuti pelatihan BTCLS. Standar proses keperawatan gawat darurat ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan bersama yang mengacu pada standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sedangkan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 8 Maret 2016 di Rumah Sakit Umum Dr. Soedirman Kebumen seluruhnya terdapat 25 perawat yang ada di IGD. Seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Dr. Soedirman Kebumen juga telah mengikuti pelatihan BTCLS. Standar proses keperawatan yang dilakukan juga sudah mengacu pada standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Proses keperawatan gawat darurat yang lengkap sangat diperlukan untuk menciptakan asuhan keperawatan gawat darurat yang berkualitas. Dari teori yang dijelaskan diatas dan data yang didapatkan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen dan Rumah Sakit Umum Dr. Soedirman Kebumen, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

  “Gambaran Proses Keperawatan Gawat Darurat di Insalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen”.

  B. Rumusan Masalah

  Bagaimana gambaran proses keperawatan gawat darurat di Insalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen?

  C. Tujuan

1. Tujuan Umum

  Untuk mengetahui gambaran proses keperawatan gawat darurat di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen.

2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui proses pengkajian keperawatan gawat darurat di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen.

  b. Mengetahui proses menentukan diagnosa keperawatan di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen.

  c. Mengetahui proses menentukan perencanaan (intervensi) keperawatan di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen.

  d. Mengetahui proses pelaksanaan tindakan (implementasi) keperawatan di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen.

  e. Mengetahui proses evaluasi keperawatan di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Dr. Soediman Kebumen dan Rumah Sakit Umum Permata Medika Kebumen.

  .

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta dapat dijadikan dasar dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

  2. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk melakukan evaluasi terhadap proses keperawatan gawat darurat di Instalasi gawat darurat.

  3. Bagi Institusi Penelitian ini dapat dijadikan tambahan kepustakaan dalam perkembangan ilmu kesehatan pada umumnya dan ilmu keperawatan pada khususnya.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Kurnia (2003) tentang Analisis Pengembangan

  Alur Proses Pelayanan Pasien Umum. Tujuan penelitian ini adalah keinginan peneliti untuk mengetahui tentang alur proses pelayanan pasien di IGD BRSUD “45” Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode simulasi untuk menganalisa titik-titik kritis ini guna mengembangkan suatu alur proses pelayanan pasien yang baru dan disesuaikan dengan alur proses yang telah berlangsung. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif, data-data diperoleh melalui wawancara mendalam dan beberapa data sekunder. Sedangkan data mengenai lamanya waktu pelayanan didapat dengan cara pencatatan jumlah waktu pelayanan pasien yang akan dirawat inap dari IGD BRSUD ”45” Kabupaten Kuningan pada setiap titik pelayanan melalui observasi. Hasil dari penelitian alur proses pelayanan pasien umum di IGD BRSUD “45” Kabupaten Kuningan ini terdapat beberapa pelayanan yang mengalami putaran-putaran (loops) sehingga dapat memperpanjang proses pelayanan. Alur proses pelayanan pasien dari IGD dapat dipersingkat melalui metode simulasi waktu pelayanan dengan pengurangan titik pelayanan yang ada, pada akhirnya proses pelayanan dari sebuah alur dapat diperpendek. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti sebuah proses atau alur pelayanan pasien, sedangkan perbedaannya terletak pada variable yang lebih fokus yaitu proses keperawatan, dan juga perbedaan terletak metode penelitian yang menggunakan metode deskriptif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmat Susanto (2010) tentang Penerapan Standar

  Proses Keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan standar proses keperawatan di Puskesmas rawat inap Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung oleh peneliti pada tiap pasien yang terpilih sebagai subjek penelitian. Hasil dari penelitian ini pada tahap pengkajian hanya 23,81% yang termasu kategori tidak baik, pada tahap diagnosis hanya sebesar 11,90% yang termasuk kategori tidak baik, pada tahap perencanaan adalah sebesar 16,67% yang termasuk kategori tidak baik, pada tahap implementasi sebesar 51,98% yang termasuk kategori kurang baik, pada tahap evaluasi adalah sebesar 20,127% yang termasuk kategori tidak baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan standar proses keperawatan tidak dilaksanakan dengan baik. Saran dari peneliti kepada puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan peningkatan penerapan proses keperawatan secara baik melalui penambahan sarana dan peralatan, penghargaan, evaluasi. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan metode deskriptif observasional dan sama-sama meneliti suatu proses keperawatan, sedangkan perbedaannya terletak pada tempat penelitian yang dilaksanakan di instalasi gawat darurat rumah sakit, dan proses keperawatan terfokus pada proses keperawatan gawat darurat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rutami Setiawan (2012) tentang Pelaksanaan Proses

  Pengkajian Keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan proses pengkajian keperawatan di ruang rawat inap terpadu RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi fenomenologi. Partisipasi pada penelitian ini sebenyak lima partisipan dan dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner data demografi, observasi, dan wawancara mendalam serta direkam dengan menggunakan alat perekam. Analisa data dilakukan dengan metode Colaizzi. Hasil penelitian dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu faktor pendorong pelaksanaan pengkajian, metode pengumpulan data dalam pengkajian, manfaat melakukan pengkajian, dan faktor penghambat pelaksanaan proses pengkajian. Mengingat pentingnya pengkajian maka direkomendasikan agar perawat mendapat pelatihan keterampilan melakukan pengkajian keperawatan yang komperhensif dan berkesinambungan. Persamaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah sama-sama meneliti sebuah proses dalam suatu bagian dari proses keperawatan, sedangkan perbedaannya yaitu tidak hanya meneliti pengkajian, tetapi seluruh proses keperawatan yang dilakukan di instalasi gawat darurat. Dan metode penelitian menggunakan deskriptif observasional.

DAFTAR PUSTAKA

  Kartikawati.N., Dewi. (2011). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan Gawat Darurat.

  Keperawatan: Pedeoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.

  Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Umum di Instalasi Gawat Darurat Badan RSUD “45” Kabupaten Kuningan . Tesis: Universitas Indonesia.

  Kurnia, Dedy. (2003). Analisis Pengembangan Alur Proses Pelayanan Pasien

  Jakarta: Salemba Medika. Kowalski, Mary.T & Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar . Jakarta: EGC.

  AGD Dinkes Jakartaakses pada tanggal 28 Juli 2016. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

  Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

  Haryanto. (2007). Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep.

  Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

  Harmain Siswanto, dkk. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

  Routine Medical Care Primary and Secondary Survey . San Mateo County: EMS Agency.

  Gilbert, Gregory., D’Souza, Peter., Pletz, Barbara. (2009). Patient Assessment

  th edition . Australia : Elsevier.

  Jakarta: Rineka Cipta. Carpenito, Moyet. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC. Fulde, Gordian. (2009). Emergency medicine 5

  Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, Syarifudin. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju Juwita, Neni Ampi. (2008). Sistem Informasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Berbasis Komputer dan Manfaatnya. Jakarta: Universitas Indonesia. Nursalam. (2009). Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik.

  Jakarta: Salemba Medika. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan. Praktik . Edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC.

  Purwanto, S. (2007). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit.

  Malang: Universitas Brawijaya. Riwidikdo, Handoko. (2013). Statistik Kesehatan: Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian . Yogyakarta: Rohima Press.

  Rutami, Setiawan. (2012). Pelaksanaan Proses Pengkajian Keperawatan di

  Ruang Rawat Inap RSUP H. Adam Malik Medan. Medan: Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

  Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D.

  Bandung: ALFA BETA. Sukmawijaya, I Made. (2014). Pengalaman Perawat Melaksanakan Pengkajian

  Keperawatan Kegawatdaruratan. Kediri: Universitas Brawijaya

  Susanto, Rachmat. (2010). Penerapan Standar Proses Keperawatan di Puskesmas

Rawat Inap Cilacap . Cilacap: Akademi Keperawatan Seruling Mas.

Syarifudin, B. (2010). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS.

  Cetakan Pertama. Yogyakarta: Grafindo. Thygerson, Alton. (2011). First Aid 5

  th Edition . Alih bahasa dr. Huriawati Hartantnto. Ed. Rina Astikawati. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

  Triyoga, Hana. (2012). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. P Dengan

  Asma Bronchiale di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  Yudi, Yota. (2015). Gambaran Tingkat Kesadaran Perawat Dalam Melakukan

  Dokumentasi Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Universitas Indonesia

  TABEL DATA VARIABEL PENGKAJIAN KEPERAWATAN A1

  1

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  38

  95.0

  95.0

  95.0

  2

  82.5 82.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  5.0 5.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  A4

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  A5

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  A3

  33

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  32

  Percent Valid

  8

  20.0

  20.0

  20.0

  1

  80.0 80.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  1

  A2

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  7

  17.5

  17.5

  17.5

  Percent

  

A5

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  

A6

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  31

  77.5

  77.5

  77.5

  1

  9

  22.5 22.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  

A7

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid 40 100.0 100.0 100.0

  

A8

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  13

  32.5

  32.5

  32.5

  1

  27

  67.5 67.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  

A9

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  28

  70.0

  70.0

  70.0

  1

  12

  30.0 30.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  

A10 Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  38

  

A13

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  

A14

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  95.0

  Percent Valid

  95.0

  95.0

  1

  2

  5.0 5.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  

A15

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  1 40 100.0 100.0 100.0

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  2

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  5.0

  5.0

  5.0

  1

  38

  95.0 95.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  

A11

  Percent Valid

  

A12

  2

  5.0

  5.0

  5.0

  1

  38

  95.0 95.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  Percent

  A15

  Percent Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  Percent Valid

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  A18

  22.5 22.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  9

  1

  77.5

  77.5

  77.5

  31

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  A17

  17.5 17.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  7

  1

  82.5

  82.5

  82.5

  33

  Percent Valid

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  A16

  Percent Valid 40 100.0 100.0 100.0

  TABEL DATA VARIABEL DIAGNOSA KEPERAWATAN B1

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  4

  10.0

  10.0

  10.0

  1

  36

  90.0 90.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  B2

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  11

  27.5

  27.5

  27.5

  1

  29

  72.5 72.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  B3

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  19

  47.5

  47.5

  47.5

  1

  21

  52.5 52.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  B4

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  TABEL DATA VARIABEL INTERVENSI KEPERAWATAN C1

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid

  35

  87.5

  87.5

  87.5

  1

  TABEL DATA VARIABEL IMPLEMENTASI KEPERAWATAN D1

  28

  70.0 70.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  C4

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  30.0

  Percent Valid

  34

  85.0

  85.0

  85.0

  1

  6

  1

  30.0

  5

  57.5

  12.5 12.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  C2

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  23

  57.5

  57.5

  30.0

  1

  17

  42.5 42.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  C3

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  12

  15.0 15.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  D2

  Percent Valid

  D4

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid

  1 40 100.0 100.0 100.0

  TABEL DATA VARIABEL EVALUASI KEPERAWATAN E1

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  31

  39