PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN MENGGUNAKAN BABY OIL TERHADAP PRODUKSI DAN PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS ROWOKELE - Elib Repository

KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN MENGGUNAKAN BABY OIL
TERHADAP PRODUKSI DAN PENGELUARAN
AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU NIFAS
DI PUSKESMAS ROWOKELE

Diajukan Untuk Jenjang Pendidikan
Diploma III kebidanan

Disusun oleh:
TUTUT TRIJAYATI
B1401221

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2017
i

ii


iii

iv

KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN MENGGUNAKAN BABY OIL
TERHADAP PRODUKSI DAN PENGELUARAN
AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU NIFAS
DI PUSKESMAS ROWOKELE1
Tutut Trijayati2, Eni Indrayani, S.SiT., MPH3
INTISARI
Latar Belakang : Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandung kembali sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-jira 2-6 minggu. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang
mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk
bayi.Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI.
Tujuan : Penerapan pijat oksitosin menggunakan baby oil terhadap produksi dan
pengeluaran ASI pada ibu nifas, untuk mengetahui produksi dan pengeluaran asi
sebelum dan sesudah dilakukan penerapan pijat oksitosin menggunakan baby oil

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik.
Penulis mendeskripsikan dan mengambarkan fakta-fakta dari pengkajian yang
didapatkan melalui wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi.
Hasil : Setelah dilakukan penerapan pijat oksitosin menggunakan baby oil, kelima
partisipan payudaranya jadi tegang dan ASI merembes sebelum disusukan, bayi
BAK >8 kali selama 24 jam, menyusu dalam 24 jam >8 kali, dan akan tertidur
selama 3-4 jam setelah menyusu. Pengeluaran ASI dari kelima partisipan
didapatkan dengan rata-rata 15,3 ml.
Kesimpulan : Pijat oksitosin menggukan baby oil dapat menambah produksi dan
pengeluaran ASI pada ibu postpartum, pengeluaran ASI sebelum dilakukan pijat
oksitosin dengan rata-rata 3 ml, pengeluaran ASI setelah dilakukan pijat oksitosin
dengan rata-rata 15,3 ml
Kata kunci : ibu post partum, ASI, pijat oksitosin menggunakan baby oil
Kepustakaan : (2004-2015)
Jumlah halaman : XI + 73 halaman + 34 lampiran
1
judul
2
Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
3

Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

v

SCIENTIFIC PAPER
THE APPLICATION OF OXYTOCIN MASSAGE USING BABY OIL
TOWARDS THE PRODUCTION AND EXPENDITURE OF BREAST
MILK OF POSTPARTUM MOTHERS
IN HEALTH COMMUNITY CENTRE OF ROWOKELE1
Tutut Trijayati2, Eni Indrayani, S.SiT., MPH3
ABSTRACT
Background: Postpartum period is the period that begins after the placenta has
been born and ends when the birth organs become normal just like before the
pregnancy. The postpartum period lasts for approximately 2-6 weeks. Breast milk
is the best food for babies containing white blood cells, proteins and immune
substances that are suitable for babies. Oxytocin massage is a solution to
overcome
the
insufficiency
of

breast
milk
production.
Objective: To apply oxytocin massage using baby oil for the production and
expenditure of breast milk in postpartum period, to know the production and
expenditure of breast milk before and after the application of oxytocin massage
using baby oil.
Method: This study uses analytical descriptive method. This writer describes the
facts of the assessment obtained through interviews, direct observation, and
documentation.
Results: After applying the oxytocin massage using baby oil, the breast of the five
participants become tense and the breast milk seeps before feeding, the baby
BAK> 8 times in 24 hours, the breast feeding in 24 hours is > 8 times, and the
baby will fall asleep for 3-4 hours after the breast feeding. The expenditure of
breast milk of the five participants was average of 15.3 ml.
Conclusions: The oxytocin massage using baby oil can increase the production
and expenditure of breast milk of postpartum mothers, Tte expenditure of breast
milk before was average of 3 ml, the expenditure of breast milk after was average
of 15,3 ml
Keywords: Postpartum mothers, breast milk, oxytocin massage, baby oil

Literature: (2004-2015)
Number of pages: XI + 73 pages + 34 appendices
1

Title
The Student of Diploma DIII Program of Midwifery Dept
3
Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
2

vi

KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dalam penulisan
proposal karya ilmiah ini saya tidak mengalami kendala yang berarti hingga
terselesaikannya proposal kaya tulis ilmiah yang saya beri judul “Penerapan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi dan Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas
Rowokele Tahun 2017”
Pada kesempatan ini, dalam penulisan proposal karya tulis ilmiah ini yang

mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang
terdalam saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1. Hj. Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
3. Eni Indrayani, S.SiT, M.P.H selaku pembimbing akademik dan selaku
penguji 2 yang telah memberikan banyak masukan dan saran dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Dyah Puji Astuti, S.SiT, M.P.H selaku penguji 1 yang telah memberikan
masukan dan saran dalam ujian Karya Tulis Ilmiah.
5. Penghargaan khusus kepada orangtua yang selalu memberikan support
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
6. Teman-teman seperjuangan yang selalu motivasi baik berupa pendapat
maupun hal-hal lainnya dalam rangka menyelesaikan pembuatan proposal
karya tulis ilmiah ini.
7. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam
pembuatan proposal karya tulis ilmiah ini.
Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna dalam penulisan
proposal karya tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulis sangat

berhadap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran
seperlunya. Akhir kata, semoga proposal karya ttulis ilmiah ini dapat memberikan
manfaat san bahan pembelajaran kepada kita semua.

Gombong,

Juni 2017

Penulis

vii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iv
INTISARI ...............................................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Tujuan Penelitian...................................................................................5
C. Mafaat Penelitian...................................................................................5
BAB II TEORI
A. Tinjauan Teori .......................................................................................7
B. Kerangka Teori ....................................................................................37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................38
B. Partisipan .............................................................................................38
C. Tempat dan waktu ...............................................................................40
D. Instrument............................................................................................40
BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Manajemen kasus ................................................................................45
B.

Hasil ....................................................................................................61
C.
Pembahasan .........................................................................................66
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan..........................................................................................72
B.
Saran ....................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat Pengumpulan Data ...........................................................................41
Tabel 2. Pengumpulan Data ...................................................................................42
Tabel 3. Data partisipan dilakukan penerapan pijat oksitosin................................61
Tabel 4. Hasil Berat Badan bayi sebelum dilakukan pijat Oksitosin .....................62
Tabel 5. Hasil payudara sebelum dilakukan pijat oksitosin pada ibu postpartum .63

Tabel 6. Hasil pengeluaran ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin menggunakan
baby oil.....................................................................................................63
Tabel 7. Hasil Berat Badan bayi setelah dilakukan pijat Oksitosin .......................64
Tabel 8.Hasil BAK, menyusui, tertidur setelah dilakukan pijat oksitosin pada ibu
postpartum................................................................................................64
Tabel 9. Hasil setelah dilakukan pijat oksitosin pada ibu postpartum ...................65
Tabel 10. Hasil pengeluaran ASI setelah dilakukan pijat oksitosin menggunakan
baby oil.....................................................................................................65

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Refleks Prolaktin ..................................................................................14
Gambar 2. Refleks let-down ..................................................................................15
Gambar 3. Teknik Marmet .....................................................................................32
Gambar 4. Perawatan Payudara .............................................................................33
Gambar 5. Pijat Oksitosin ......................................................................................36

x


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar konsultasi
Lampiran 2. SOP pijat oksitosin
Lampiran 3. Lembar Infomend consent
Lampiran 4. Lembar kuesioner karateristik
Lampiran 5. Lembar observasi
Lampiran 6. Dokumentasi

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperineum) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
lahir dan berakhir ketika alat-alat kandung kembali sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu (Wiknjosastro, 2010). Masa
nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin yaitu puer yang artinya bayi dan
paraous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan.
Involusi adalah perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-angsur
kembali seperti keadaan semula yang dengan kondisi dan ukuran dalam
keadaan tidak hamil (Saleha, 2009).
Penurunan produksi dan pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) pada harihari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan
hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran
produksi dan pengeluaran ASI. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI yaitu perawatan
payudara frekuensi penyusuan, paritas, stres, penyakit atau kesehatan ibu,
konsumsi rokok atau alkohol, pil kontrasepsi, asupan nutrisi. Perawatan
payudara sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan harus
dilakukan ibu secara rutin. Pemberian rangsangan pada otot-otot payudara
akan membantu merangsang hormon prolaktin untuk membantu produksi air
susu (Bobak; Lowdermik dan Jensen, 2005).

1

2

Hormon oksitosin berdampak pada pengeluaran hormon prolaktin
sebagai stimulasi produksi ASI pada ibu selama menyusui. Oleh sebab itu
perlu dilakukan stimulasi reflek oksitosin sebelum ASI dikeluarkan atau
diperas. Bentuk stimulasi yang dilakukan pada ibu adalah dengan pijat
oksitosin (Amin & Jaya, 2011).
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin dilakukan pada sepanjang
tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam ibu akan
merasa tenang, rileks, meningkatkan ambang rasa nyeri dan mencintai
bayinya, sehingga dengan begitu hormon oksitosin keluar dan ASI pun cepat
keluar. Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik melalui oral,
intra-nasal, intra-muscular, maupun dengan pemijatan yang merangsang
keluarnya hormon oksitosin. Tindakan pijat oksitosin ini dapat memberikan
sensasi rileks pada ibu dan melancarkan aliran saraf serta saluran ASI kedua
payudara lancar (Amin & Jaya, 2011).
World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s
Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian nutrisi yang optimal bagi
bayi baru lahir melalui strategi global pemberian ASI eksklusif selama enam
bulan

(WHO,

2009).

America

Academy

of

Pediatrics

(AAP)

merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama minimal 6
bulan dan dapat dilanjutkan minimal sampai bayi berusia 12 bulan. ASI
merupakan nutrisi terbaik yang secara khusus ditujukan bagi bayi baru lahir

3

karena mengandung berbagai komponen antibodi, nutrisi yang lengkap dan
mudah dicerna oleh bayi baru lahir dibandingkan dengan susu formula.
Berdasarkan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI)
2012, Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebesar 32 kematian per
1.000 kelahiran hidup. Angka ini masih di bawah target Millenium
Development Goals (MDG’s), yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup
(Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2013). Usaha dalam
mencapai target penurunan AKB, dapat dilakukan dengan cara pemberian
ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif dapat menekan AKB dan
mengurangi 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian bayi di
dunia melalui pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan sejak jam pertama
kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada
bayi (Siregar, 2010). Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, menunjukkan angka cakupan ASI eksklusif di Indonesia
pada bayi umur 0-6 bulan hanya 27 %. Angka cakupan tersebut masih sangat
rendah namun setidaknya telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
hasil SDKI 2007 yaitu 17 %, (SDKI, 2012).
Di Indonesia bayi yang mendapat ASI eksklusif pada tahun 2014
sebesar 45,55%. Kementrian Kesehatan (KemKes) sendiri telah menetapkan
target cakupan pemberian ASI eksklusif per 2014 sebesar 80%.
Kenyataannya, baru 27,5% ibu di Indonesia yang berhasil memberi ASI
eksklusif (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 2014).

4

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel
darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi
terhadap penyakit (Wikjosastro, 2010).
Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kabupaten
Kebumen selama lima tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan.
Pada tahun 2011 presentase ASI Eksklusif 49,46%, tahun 2012 54,58%,
tahun 2013 61,17%, tahun 2014 59,3% , dan tahun 2015 68,3%. Hal ini
menandakan adanya keberhasilan upaya peningkatan pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan (Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten
Kebumen).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Rowokele didapatkan jumlah ibu nifas bulan januari sampai
februari sebanyak 23 orang. Hasil wawancara dengan beberapa ibu
postpartum, diperoleh data bahwa klien mengeluh ASInya belum keluar
pada hari pertama, sehingga klien merassa khawatir tidak dapat menyusui
bayinya. Selain itu mereka juga mengatakan akan memberikan susu formula
apabila sampai 2 hari ASInya belum keluar.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis ingin melakukan
“penerapan pijat oksitosin terhadap produksi dan pengeluaran ASI pada ibu
nifas”

5

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penerapan pijat oksitosin menggunakan baby oil
terhadap produksi dan pengeluaran ASI pada ibu nifas.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui produksi dan pengeluaran asi sebelum dilakukan
penerapan pijat oksitosin menggunakan baby oil.
b. Untuk mengetahui produksi dan pengeluaran asi sesudah dilakukan
penerapan pijat oksitosin menggunakan bay oil.

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
Untuk pengetahuan dan informasi untuk penelitian berikutnya
tentang penerapan pijat oksitosin untuk produksi asi pada ibu
postpartum.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan pelayanan kebidanan ada ibu nifas dalam penerapan pijat
oksitosin pada ibu nifas.

6

b. Bagi Masyarakat
Diharapkan

dapat

memberi

informasi,

ilmu

baru

dan

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pijat oksitosin dapat
meningkatkan produksi asi dapat dilakukan di rumah oleh suami.

DAFTAR PUSTAKA
Amin, M, & Jaya, H,.(2011) Efektivitas Massase Rolling (Punggung) terhadap
Produksi ASI pada Ibu Post Operasi Sectio Secsarea di Rumah Sakit
Muhammadiyah
Palembang.
Available
online
on:
http://poltekkespalembang.ac.id/userfiles/files/efektifitas_massase_rolling_
%28punggung%29.pdf. Diakses Rabu 15 Februari 2017.
Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka cipta.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) [Indonesia].
(2014). Rencana Strategis Kependudukan dan KB Nasional 2010-2014.
Jakarta; Indonesia: BKKBN.
Biancuzzo, M. (2003). Breastfeeding the newborn. Clinical strategies for nurses.
St.
Louis:
Mosby.
Available
online
on:
http://breasfeedingoutlook.com//index.php?pageID=14&SID=3j0pho4o1d8
6qtinakb6mqg5eh08nsk. Diakses Jum’at 24 februari 2017
Bobak, I.M., Lowdermik, D.L., & Jensen, M.D. (2005). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas (Maria A. Wijayarini & Peter Anungerah). Jakarta: EGC.
Buku Profil Kesehatan Kebumen Tahun 2015. (2017). Kebumen: Dinkes
Kabupaten
Kebumen.
Available
online
on:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&
cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwid7s7bpqDSAhVMvY8KHR7lBKMQFgg
ZMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.depkes.go.id%2Fresources%2Fdownl
oad%2Fprofil%2FPROFIL_KAB_KOTA_2015%2F3305_Jateng_Kab_Keb
umen_2015.pdf&usg=AFQjCNGXbfY1TKkOpTw_BYopyJOvO7CuuQ&b
vm=bv.147448319,d.c2I. Diakses Jum’at 17 Februari 2017
Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2001). Panduan
manajemen laktasi: Diit gizi masyarakat. Jakarta: Depkes RI. Available
https://www.google.com/webhp?ie=utf-8&oe=utfonline
on:
8&client=firefox-b#q=Diit+gizi+masyarakat+depkes+RI+2001.
Diakses
kamis 23 Februari 2017
Depkes RI. (2007). Pelatihan Konseling Menyusui. Jakarta: Depkes RI. Available
https://www.google.com/webhp?ie=utf-8&oe=utfonline
on:
8&client=firefox-b#q=konseling+menyusui+depkes+RI+2007*.
Diakses
kamis 23 Februari 2017

Depkes RI. (2013). Pelatihan Konseling Menyusui. Jakarta: Depkes RI. Available
https://www.google.com/webhp?ie=utf-8&oe=utfonline
on:
8&client=firefox-b#q=konseling+menyusui+depkes+RI+2013&*. Diakses
Rabu 22 Februari 2017
Djaelani. (2013). Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif.
Semarang: FPTK IKIP Veteran. Available online on: http://e-journal.ikipveteran.ac.id/index.php/pawiyatan/article/view/55. Diakses Jum’at 24
Februari 2017.
Hanung; Purwanti dan Khumairoh (2015), efektifitas pijat oksitosin terhadap
produksi air susu ibu pada post partum. Available on efektifitas-pijatoksitosin-terhadap-produksi-asi-pada-postopartum/. Diakses minggu 12
Februari 2017
Hegar, B. (2008). ASI eksklusif enam bulan. Available online on http://www.fbuzz.com/2008/09/01/asi-eksklusif-enam-bulan/, diaakses Jum’at 12
Februari 2017.
Hidayat, A.A. (2009). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Lawrence, R. A. (2004). Breastfeeding: A guide for the medical profession. St.
Louis:
CV.
Mosby.
Available
online
on:
http://www.elsevier.com/books/breasfeeding/lawrence/978-0-323-35776-0.
Diakses Jum’at 12 Februari 2017
Mardiyaningsih, E. (2010). Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet Dan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Wilayah
Jawa Tengah. Tesis.Universitas Indonesia. Available online on
http://www.google.co.id/url?q=http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/docum
ents/3685.pdf. Diakses 13 Februari 2016.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Riwidikdo., H. (2013). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Roesli, U. (2005). Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Argriwidya.
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabetha.

Sugiyono. (2009). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional Badan Pusat Statistik. (2012). Jakarta.
Available online on:
http://microdata.bps.g0.id/mikrodata/indeex.phpp.catalog/255. Diakses 16
Februari 2017.
Suryoprajogo, N. (2009). Keajaiban menyusui. Edisi 1. Yogyakarta: Keyword.
Suyanto & Salamah. (2009). Riset Kebidanan, Metodologi, & Aplikasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wasis, S. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC.
Widuri, H. (2013). Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta :
Gosyen Publishing.
Wijayanti, L. (2014). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu
Postpartum Di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2014. Skripsi.
STIKes
‘Aisyiyah
Yogyakarta.
http://www.google.co.id/url?q=http//opac.say.ac.id/1076/1/Naskah%2520Pu
blikasi.pdf. Diakses 12 Februari 2017.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
World Health Organization (WHO). 2009. Indicators for Assessing Infant and
Young Child Feeding Practices. Part I: Definitions. Conclusions of a
consensus meeting held 6-8 November 2007 in Washington, DC, USA.
http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596664_eng.pdf.
Diakses Rabu 15 Februari 2017.

LAMPIRAN 1
Lembar Konsultasi

LAMPIRAN 2
SOP Pijat Oksitosin

PROSEDUR INTERVENSI PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN
No

Langkah

1.

Mencuci tangan 7 langkah

2.

Membantu melepaskan pakaian bagian atas dan BH ibu

3.

Mengatur posisi ibu

4.

Memasang handuk

5.

Ibu duduk, bersandar kedepan, melipat lengan diatas meja didepannya
yang meletakkan kepala diatas lengannya. Payudara tergantung lepas
tanpa baju.

6.

Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil.

7.

Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang. Dengan menggunakan
kepalan tinju kedua tangan dan ibu jari menghasap kearah atas atau
depan.

8.

Menekan dengan kuat, membentuk gerakan lingkaran kecil dengan kedua
ibu jarinya menggosok kearah bawah dikedua sisi tulang belakang pada
saat yang sama dari leher kearah tulang belikat. Dilakukan selama 15-20
menit

9.

Dilakukan pemijatan selama 2 hari 4 kali pemijatan.

10.

Membersihkan punggung ibu dengan washlap air hangat dan dingin
secara bergantian. Memberitahu tindakan sudah selesai

11.

Membantu pasien memakai BH dan pakaian kemabali

12.

Merapikan pasien

13.

Membereskan alat

14.

Mencuci tangan dengan 7 langkah

Sumber : Depkes, 2007

LAMPIRAN 3
Lembar Informed Consent

LAMPIRAN 4
Lembar Kuesioner Karakteristik

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTIK

Petunjuk Pengisian:
1.

Tulislah jawaban pada lembar yang sudah disediakan!

2.

Berikan tanda checklist (√) pada kotak (

) sesuai dengan jawaban anda!

Lembur kuesioner (Diisi oleh peneliti dan kolektor data):
1. Nama pasien : Ny. Endang
2. Umur klien

: 19 tahun

3. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama

: Islam

5. Pendidikan:
SD
SMP
SMA
PT
6. Pekerjaan:
Bekerja
Tidak bekerja
7. Paritas:
Primipara
Multipara

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTIK

Petunjuk Pengisian:
1.

Tulislah jawaban pada lembar yang sudah disediakan!

2.

Berikan tanda checklist (√) pada kotak (

) sesuai dengan jawaban anda!

Lembur kuesioner (Diisi oleh peneliti dan kolektor data):
1. Nama pasien : Ny. Dwi Ratna Sari
2. Umur klien

: 27 tahun

3. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama

: Islam

5. Pendidikan:
SD
SMP
SMA
PT
6. Pekerjaan:
Bekerja
Tidak bekerja
7. Paritas:
Primipara
Multipara

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTIK

Petunjuk Pengisian:
1.

Tulislah jawaban pada lembar yang sudah disediakan!

2.

Berikan tanda checklist (√) pada kotak (

) sesuai dengan jawaban anda!

Lembur kuesioner (Diisi oleh peneliti dan kolektor data):
1. Nama pasien : Ny. Isma
2. Umur klien

: 25 tahun

3. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama

: Islam

5. Pendidikan:
SD
SMP
SMA
PT
6. Pekerjaan:
Bekerja
Tidak bekerja
7. Paritas:
Primipara
Multipara

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTIK

Petunjuk Pengisian:
1. Tulislah jawaban pada lembar yang sudah disediakan!
2. Berikan tanda checklist (√) pada kotak (

) sesuai dengan jawaban anda!

Lembur kuesioner (Diisi oleh peneliti dan kolektor data):
1. Nama pasien : Ny. Ayu
2. Umur klien

: 28 tahun

3. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama

: Islam

5. Pendidikan:
SD
SMP
SMA
PT
6. Pekerjaan:
Bekerja
Tidak bekerja
7. Paritas:
Primipara
Multipara

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTIK

Petunjuk Pengisian:
1.

Tulislah jawaban pada lembar yang sudah disediakan!

2.

Berikan tanda checklist (√) pada kotak (

) sesuai dengan jawaban anda!

Lembur kuesioner (Diisi oleh peneliti dan kolektor data):
1. Nama pasien : Ny. Peny
2. Umur klien

: 26 tahun

3. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama

: Islam

5. Pendidikan:
SD
SMP
SMA
PT
6. Pekerjaan:
Bekerja
Tidak bekerja
7. Paritas:
Primipara
Multipara

LAMPIRAN 5
Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI
1. Bayi
Petunjuk:
Isilah sesuai dengan hasil timbangan!

Berat badan bayi: 2700 gram
No.
Indikator
1.
Berat badan bayi (gram)

Hari ke-1
2700 gram

Hari ke-2
2700 gram

Hari ke-3
2700 gram

LEMBAR OBSERVASI
MENGGUNAKAN GELAS UKUR
HARI

WAKTU

KE
1

2

HASIL
SEBELUM

SESUDAH

PAGI

2 ml

5 ml

SORE

7 ml

8 ml

PAGI

8 ml

9 ml

SORE

10 ml

14 ml

LEMBAR OBSERVASI
1. Bayi
Petunjuk:
Isilah sesuai dengan hasil timbangan!

Berat badan bayi: 3000 gram
No.
Indikator
1.
Berat badan bayi (gram)

Hari ke-1
3000 gram

Hari ke-2
3000 gram

Hari ke-3
3000 gram

LEMBAR OBSERVASI
MENGGUNAKAN GELAS UKUR
HARI

WAKTU

KE
1

2

HASIL
SEBELUM

SESUDAH

PAGI

2 ml

5,5 ml

SORE

7 ml

8 ml

PAGI

9 ml

12 ml

SORE

13 ml

15 ml

LEMBAR OBSERVASI
1. Bayi
Petunjuk:
Isilah sesuai dengan hasil timbangan!

Berat badan bayi: 3200 gram
No.
Indikator
1.
Berat badan bayi (gram)

Hari ke-1
3200 gram

Hari ke-2
3200 gram

Hari ke-3
3200 gram

LEMBAR OBSERVASI
MENGGUNAKAN GELAS UKUR
HARI

WAKTU

KE
1

2

HASIL
SEBELUM

SESUDAH

PAGI

4 ml

6 ml

SORE

8 ml

10 ml

PAGI

10 ml

12 ml

SORE

15 ml

16,5 ml

LEMBAR OBSERVASI
1. Bayi
Petunjuk:
Isilah sesuai dengan hasil timbangan!

Berat badan bayi: 3200 gram
No.
Indikator
1.
Berat badan bayi (gram)

Hari ke-1
3200 gram

Hari ke-2
3200 gram

Hari ke-3
3200 gram

LEMBAR OBSERVASI
MENGGUNAKAN GELAS UKUR
HARI

WAKTU

KE
1

2

HASIL
SEBELUM

SESUDAH

PAGI

3 ml

5 ml

SORE

6 ml

8 ml

PAGI

8 ml

10 ml

SORE

12 ml

14,5 ml

LEMBAR OBSERVASI
1. Bayi
Petunjuk:
Isilah sesuai dengan hasil timbangan!

Berat badan bayi: 3500 gram
No.
Indikator
1.
Berat badan bayi (gram)

Hari ke-1
3500 gram

Hari ke-2
3500 gram

Hari ke-3
3500 gram

LEMBAR OBSERVASI
MENGGUNAKAN GELAS UKUR
HARI

WAKTU

KE
1

2

HASIL
SEBELUM

SESUDAH

PAGI

4 ml

7 ml

SORE

8 ml

10 ml

PAGI

12 ml

14 ml

SORE

14,5 ml

16 ml