PENYELESAIAN SENGKETA TANAH MASYARAKAT DENGAN PT. LONSUM KELAPA SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH PILIH GUMAY TALANG LAHAT MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1996 TENTANG HAK GUNA USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH -
P E N Y E L E S A I A N S E N G K E T A TANAH M A S Y A R A K A T DENGAN PT.
LONSUM K E L A P A SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH
PILIH GUMAY TALANG LAHAT MENURUT PERATURAN
P E M E R I N T A H NOMOR 40 TAHUN 1996 T E N T A N G H A K GUNA
USAHA, H A K GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI AT AS I ANAH
SKRIPSl
DiajnksD Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh
Sarajana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
Oleh:
R I R I S DAMAYANTI
502012253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G
F A K U L T A S HUKUM
2016
i
UNIV ERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS HUKUM
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
NAMA
: RIRIS DAMAYANTI
NIM
: 50 2012 253
Program Studi
: llmu Hukum
Program Kekbususan : Hukum Perdata
Judul Skripsi
: PENV ELESAIAN SENGKETA TANAH
MASYARAKAT DENGAN PT. LONSUM KELAPA
SAWIT Di DESA MUARA TANDI DAN TANAH
PILIH GUMAY TALANG LAHAT MENURUT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN
1996 TENTANG HAK GUNA USAHA, HAK GUNA
BANGUNAN DAN IIAK PAKAI ATAS 1 ANAH
Disetujui Untuk Kepada
Panitia Ujian
Palembang, Agustus 2016
Dosen Pembimbing
ii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
MASYARAKAT DENGAN PT. LONSUM KELAPA
SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH
PILIII GUMAY TALANG LAIIAT MENURUT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN
1996 TENTANG HAK GUNA USAHA, HAK GUNA
BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH.
Nama
Nim
Program Studi
Program Kekhususan
RIRIS DAMAYANTI
50 2012 253
llmu Hukum
Hukum Perdata
P£mbimbing
Dr. HJ Sri Suatmiati, SH., M.Hum (
Palembang,
PERSETUJUAN OLEH TIM PENGUJI :
Ketua ;Dr. AriefW.Wardhana, SH.,M.Hum
Anggota : 1. H. Samsul Hadi, SH., MH
2. Mulyadi Tanzili, SH..MH
/
y2^2^)
September 2016
SI RAT P E R N Y A T A A N ORISINTL SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
R I R I S DAMAYANTI
: Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
: 50 2012 253
NIM
: llmu I lukum
Program Studi
Program Kekhususan ; Hukum Perdata
Nama
Status
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul :
"
P I N Y E L E S A I A N S E N G K E I A lANAII A M A K A M A S Y A R A K A T
DENGAN PT. LONSUM K E L A P A S A W I T DI DESA Ml ARA TANDI DAN
TANAH P I L I H GUMAY T A L A N G L A H A T MENURUT P E R A T U R A N
PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1996 TENTANG H A K GUNA
I SAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI AI AS T A N A H "
Adalah bukan merupakan karya iulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuaii dalam bentuk kutipan yang telah saya sebut sumbemya.
Demikianlah surat pemyataan ini saya buat, saya bersedia mendapatkan sanksi
akademik.
M O T T O DAN P E R S E M B A H A N
*
^Rdm/^ 4idm ymnj tidmf, munyJdn ^mBifm fytm mmwujudfmnnym
deny an carayany Benar dmn b%m at^mi
]^,^uj»ara9mBa/ilum ^^^..jErpadm I
• ^faB 'S'WVdan
VfaSi ^A/CuRammud ^H'W.
yony .sefa/u menjadi act4.an dan auritaufadanRu.
*•* fPapa dan Z^jCatna Ru yany tercinta, terkasiR dan
tersayany.
*t* ^y^R
i^aRaR
^d%R RtmdunjRu
dan
i^^jeponaRan Ruyany terRasiRdan
tersayany.
*•* Z^^acitu Ruyany
tersayany.
*•* '^aRaEat-saRaSat seperjuanyan satu daeraRasaf.
*•* ZTeman-teman satu almamater.
*•* ^^majnateryany
Ru EanyyaRan.
V
P E N Y E L E S A I A N S E N G K E T A TANAH M A S Y A R A K A T DENGAN PT.
L O N S U M K E L A P A SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH
P I L I H G U M A Y l ALANG L A H A T MENURU I PERA l URAN
P E M E R I N T A H NOMOR 40 TAHUN 19% TENTANG HAK (;UNA
USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH
ABSTRAK
Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1996 berisikan tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas T anah yang maksudnya adalah
hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-l indang Nomur 5 Tahun
I960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Di dalarn Peraturan
Pemerintah No. 40 taliun 1996, yang dapat mempunyai Hak Guna Usaha adalah
warga negara Indonesia ilan badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Sistem pemerintahan desa yang telah diatur dalam peraturan perundangundangan sering kali terabaikan oleh perangkat-perangkat desa yang tcrkait
didalamnya. Maka penulis mengkaji data dan fakia yang terjadi terhadap
penerapan PP No. 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai Atas Tanah dalam penyelesaian sengketa tanah dengan PT.
Lonsum.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris yang didukung data
lapangan, penelitian kepustakaan, dan data yang diperoleh dari internet. Penelitian
ini dilakukan bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu hukum. Dan hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang apa dan bagaimana PP No. 40
Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah dalam penyelesaian sengketa tanah.
Dari hasil penelitian penulis mengambil kesimpulan bahwa PT. Lonsum
telah melanggar beberapa pasal dari PP No. 40 Tahun 1996 lentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah dan pengambilan jalur
altematif dalam penyelesaian sengketa diluar persidangan memberikan sebuah
kesepakatan yang harus dipcnuhi oleh PT. Lonsum dalam jangka waktu yang
telah ditentukan. Namun sayangnya PT. Lonsum tidak dapat memenuhi isi
kesepakatan yang diteiah dibuat hingga akhimya pihak desa melakukan
pengklaiman kembali akan hak atas tanah yang disengkelakan.
Kata KuDci
; Pcnyelcsaiau Sengketa Tanah, llak-Hak Atas Tanah.
VI
KATA PENGANTAK
Assalamuaiaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan
puji dan syukur kehadiran Allah SW'i" serta
shaiawal ddan salam kita ucapkan kepada junlungan kita Nabi Muhammad SAW,
akhirnya penulis telah dapat monydesnikan skripsi ini. >ang diajukan guna
melengkapi persyaratan wajib dalam rangka mencmpuh ujian akhir Sarjana
Hukum pada Fakulta Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, Skripsi ini
berjudul
"PENYELESAIAN
SENGKETA
TANAH
ANTARA
M A S Y A R A K A T DENGAN PT. LONSUM K E L A P A SAWIT DI DESA
MUARA
TANDI
DAN TANAH
PILIH
MENURUT PERATURAN P E M E R I N T A H
GUMAY
TALANG
LAIIAT
NOMOR 40 TAHUN
1996
TENTAN(; IIAK GUNA USAIIA, HAK GUNA BAN(;UNAN DAN HAK
PAKAI ATAS TANAH" yang dengan usaha maksimal telah penulis perbuat
sehingga diangani pembaca ini, baik mengenai susunan kaliinat maupun lainnya.
Pada kescmpatan ini pula, denga kcrcndahan hati penulis mengucapkan banyak
lerima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas keridohannya sehingga selcsainya pcmbuatan
skripsi ini.
2. Bapak Abdul Djazuli, SE., M M selaku Reklor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
3. Ibu Dr. HJ. Sri Suatmiati, SH., M.Hum selaku Dckan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Pembantu Dekan I . I I , i l l . IV lingkungan Fakultas llukum Universitas
Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Dr. HJ. Sri Suatmiati. SH., M.Hum selaku Pembimbing Skripsi Penulis.
6. Bapak MH. Thoan Basri, SH selaku Pembimbing Akademik Penulis.
VII
7.Seluruh
Staf
Karyawan
dan
Dosen
Fakultas
Hukum
Universitas
Muhammadiyah Palembang.
8. Kepada kedua orang tua yang selaku memberikan dukungan serta doanya.
9. Kepada saudara-saudaraku yang tidak pemah bosan memberikan saran serta
nasehalnya.
Atas semua bimbingan dan bantuannya penulis mengucapkan banyak
terima kasih, scmoga scgain kchaikan yang telah diberikan mendapat bala.sana
yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Palembang,
Penulis
Riris Damayanti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
H A L A M A N JUDUL
i
H A L A M A N PLRSL TUJUAN
ii
H A L A M A N PLNDAFTARAN UJIAN SKRIPSI
"»
PERNYATAAN KLASLIAN
iv
H A L A M A N MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
ix
BAB I PENDAHIILUAN
1
A. Lalai Beiakang
1
B. Penmasalahan
6
C. Ruang Lingkup dan Tujuan
7
D. Kerangka Konseplual
8
E. Metode Penelitian
9
F. Sistematika Penulisan
10
BAB 11 TINJAUAN PliSTAKA
12
A. Tinjauan Umum Tentang PP No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
B. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian
1?
19
ix
C. l iiijauaii Umum Tentang Jalur Altcrnalil" Diluar
Pengadilan ( ADR )
28
BAB III PFMBAHASAN
38
A. Penerapan PP. No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Alas Tanah antara masyarakat
Desa Muara Tandi dan Tanah Pilih dengan
P I . Lonsum Kelapa Sawit
38
B. Penyelesaian sengketa tanah masyarakat dengan PT. Lonsum
Kelapa Sawit di Desa Muara Tandi dan Tanah Pilih
Gumay Talang Luhat
47
BAB IV PENUTUP
52
A. Kesimpulan
52
B. Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
X
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1996 berisikan tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah yang maksudnya
adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Di dalam
Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996, yang dapat mempunyai Hak Guna
Usaha adalah warga negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan
menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Usaha telah di tentukan
luas minimumnya yaitu 5 hektar, dan luas maksimum yang dapat diberikan
kepada perorangan adalah 25 hektar.Dalam hal tanah yang akan diberikan
dengan Hak Guna Usaha itu adalah lanah negara yang merupakan kawasan
hutan, maka pemberian Hak Guna Usaha dapat dilakukan setelah tanah yang
bcrsangkutan dikeluarkan statusnya sebagai kawasan hutan. 1 anah yang akan
2
Hak Guna Usaha diberikan untuk jangka waktu paling lama 35 tahun
dan dapat diperpanjang untuk jangka waklu 25 tahun, sesudah jangka waklu
Hak Guna Usaha dan perpanjangannya berkahir, kepada pemegang hak dapat
dibcrikan pcmbaharuan Hak Guna Usaha di atas tanah yang sama.Hak Guna
Bangunan atas tanah hak milik terjadi dengan pemberian oleh pemegang hak
milik dengan akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta tanah pemberian
Hak Guna Bangunan atas lanah hak milik wajib didaftarkan pada Kantor
Pertanahan.
Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik mengikat pihak ketiga sejak
didaftarkan.Hak Guna Bangunan diberikan untuk jangka waktu paling lama
30 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun.
Sesudah jangka waktu Hak Guna Bangunan dan perpanjangannya berakhir,
kepada bekas pemegang hak dapat diberikan pcmbaharuan Hak Guna Usaha
Banguanan diatas tanah yang sama.Hak Pakai atas tanah negara diberikan
dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri alau pejabat yang ditunjuk.
Hak Pakai wajib didaftarkan dalam buku tanah pada Kantor Pertanahan. Hak
Pakai diberikan untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan dapat
3
Dilihat dari penjelasan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 19%
diatas penulis menyesuaikannya dengan kasus yang ditelili bahwasannya PT.
Lonsum Kelapa Sawit membeli tanah masyarakat Desa Muara Tandi dan
Tanah Pilih diluar dari batas UGU, karena adanya PP tersebut masyarakat
desa meminta kepada PT. Lonsum untuk mengembalikan hak atas tanah yang
di luar batas HGU kepada niasyararkat desa lagi.Di sini terjadi sengketa
karena PT. Lonsum tidak man memenuhi permintaan masyarakat desa
dikarenakan tanah yang diluar batas HGU tersebut telah di tanam tumbuhkan
dengan kelapa sawit, karena keputusan PT. Lonsum seperti itu akhimya
masyarrakat desa melakukan pcngeklaiman terhadap tanah yang diluar batas
HGU tersebut.
Pada tahun 2015 tepatnya bulan November PT. Lonsum dan Kepala
Desa Desa Muara Tandi dan l anah Pilih melakukan pertemuan di kota
Palembang, guna menyelesaikan masalah sengketa tanah yang diluar batas
HGU tersebut dengan cara nonlitigasi. Dari hasil pertemuan tersebut masingmasing pihak menyepakati akan perjanjian yang di buat untuk penyelesaian
sengketa tanah tersebut. Perjanjian yang dibuat berisikan bahwa PT. Lonsum
akan mendapatkan izin usaha diatas tanah yang diluar HGU tersebut dengan
syarat :
a. PT. Lonsum harus membayar kepada masing-masing desa uang sebesar Rp.
145.000.000,- , uang tersebut akan di berikan kepada masyarakat desa
pemilik tanah yang diluar I ICiU.
4
b. PT. Lonsum harus memberikan uang sebesar Rp. 7.500.000,- setiap
bulannya, uang tersebut akan dimasukkan kedalam kas masing-masing desa.
c. P I . Lonsum harus membuka lowongan pekeijaan khusus untuk penduduk
asli Desa Muara Tandi dan Tanah Pilih, masing-masing desa 30 orang.
Dari syarat-syarat pcijanjian tersebut PT. Lonsum baru melaksanakan
satu syaial yaitu syarat ketiga, namun daari syarat ketiga tersebut PT. Lonsum
baru menerima 14 orang pekerja. Alasannya PT. Lonsum melakukan
penyeleksian dalam mempekerjakan penduduk asli Desa Muara Tandi dan
Tanah Pilih sesuai dengan kemampuan. Sedangkan syarat pertama dan syarat
kedua, sampai sekarang belum dilaksanakan oleh PT. Lonsum.
Dari sikap PT. lonsum tersebut akhimya kepala desa dan tim
memberikan perlanyaan kapan kedua syarat yang belum dilaksanakan terebut
akan dilaksanakan oleh PT. Lonsum, pada bulan Desember 2015 PT. Lonsum
meminta kepada masing-masing kepala desa, untuk memberi waktu hingga
bulan Maret 2016. Dengan pemyataan PT. Lonsum tersebut masing-masing
kepala desa menyepakati untuk memberikan jangka waktu kepada PT.
Lonsum untuk melaksanakan kedua syarat terebut. Apabila pada bulan Maret
2016
P i . Lonsum masih belum melengkapi persyaratan dalam perjanjian
yang dibuat maka pihak desa akan mengambil alih atas tanah yang diluar
batas HGU secara paksa.
5
Dari data diatas bahwa sengketa tanah tersebut belum dapat dikatakan
selesai masih dalam bentuk rencana penyelesaian sengketa dikarenakan, PT.
Lonsum masih belum menyelesaikan syarat-syarat dalam perjanjian yang
telah mereka buat. Sengketa tanah ini dikatakan selesai keputusannya pada
bulan Maret sesuai dengan janji dari PI . Lonsum Kelapa Sawit. Dalam
penyelesaian sengketa terdapat dua cara yang dapat dipilih oleh pihak-pihak
yang bcrsangkutan, yang pertama melalui jalur pengadilan dan yang kedua
melalui jalur tanpa pengadilan ( ADR ) ' , di lihal dari kasus ini para pihak
memilih jalur altematif diluar pengadilan ( ADR ).
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yag berlaku, penyelesaian
sengketa perdata di samping dapat diajukan ke peradilan umum juga tcrbuka
kemungkinan diajukan melalui arbitrase dan altematif penyelesaian sengketa.
Altemaive Dispute Resolution ( ADR ) adalah lembaga penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati dengan cara :
a. Konsultasi
b. Ncgosiasi
c. Mediasi
d. K
LONSUM K E L A P A SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH
PILIH GUMAY TALANG LAHAT MENURUT PERATURAN
P E M E R I N T A H NOMOR 40 TAHUN 1996 T E N T A N G H A K GUNA
USAHA, H A K GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI AT AS I ANAH
SKRIPSl
DiajnksD Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh
Sarajana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
Oleh:
R I R I S DAMAYANTI
502012253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G
F A K U L T A S HUKUM
2016
i
UNIV ERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS HUKUM
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
NAMA
: RIRIS DAMAYANTI
NIM
: 50 2012 253
Program Studi
: llmu Hukum
Program Kekbususan : Hukum Perdata
Judul Skripsi
: PENV ELESAIAN SENGKETA TANAH
MASYARAKAT DENGAN PT. LONSUM KELAPA
SAWIT Di DESA MUARA TANDI DAN TANAH
PILIH GUMAY TALANG LAHAT MENURUT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN
1996 TENTANG HAK GUNA USAHA, HAK GUNA
BANGUNAN DAN IIAK PAKAI ATAS 1 ANAH
Disetujui Untuk Kepada
Panitia Ujian
Palembang, Agustus 2016
Dosen Pembimbing
ii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
MASYARAKAT DENGAN PT. LONSUM KELAPA
SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH
PILIII GUMAY TALANG LAIIAT MENURUT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN
1996 TENTANG HAK GUNA USAHA, HAK GUNA
BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH.
Nama
Nim
Program Studi
Program Kekhususan
RIRIS DAMAYANTI
50 2012 253
llmu Hukum
Hukum Perdata
P£mbimbing
Dr. HJ Sri Suatmiati, SH., M.Hum (
Palembang,
PERSETUJUAN OLEH TIM PENGUJI :
Ketua ;Dr. AriefW.Wardhana, SH.,M.Hum
Anggota : 1. H. Samsul Hadi, SH., MH
2. Mulyadi Tanzili, SH..MH
/
y2^2^)
September 2016
SI RAT P E R N Y A T A A N ORISINTL SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
R I R I S DAMAYANTI
: Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
: 50 2012 253
NIM
: llmu I lukum
Program Studi
Program Kekhususan ; Hukum Perdata
Nama
Status
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul :
"
P I N Y E L E S A I A N S E N G K E I A lANAII A M A K A M A S Y A R A K A T
DENGAN PT. LONSUM K E L A P A S A W I T DI DESA Ml ARA TANDI DAN
TANAH P I L I H GUMAY T A L A N G L A H A T MENURUT P E R A T U R A N
PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1996 TENTANG H A K GUNA
I SAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI AI AS T A N A H "
Adalah bukan merupakan karya iulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuaii dalam bentuk kutipan yang telah saya sebut sumbemya.
Demikianlah surat pemyataan ini saya buat, saya bersedia mendapatkan sanksi
akademik.
M O T T O DAN P E R S E M B A H A N
*
^Rdm/^ 4idm ymnj tidmf, munyJdn ^mBifm fytm mmwujudfmnnym
deny an carayany Benar dmn b%m at^mi
]^,^uj»ara9mBa/ilum ^^^..jErpadm I
• ^faB 'S'WVdan
VfaSi ^A/CuRammud ^H'W.
yony .sefa/u menjadi act4.an dan auritaufadanRu.
*•* fPapa dan Z^jCatna Ru yany tercinta, terkasiR dan
tersayany.
*t* ^y^R
i^aRaR
^d%R RtmdunjRu
dan
i^^jeponaRan Ruyany terRasiRdan
tersayany.
*•* Z^^acitu Ruyany
tersayany.
*•* '^aRaEat-saRaSat seperjuanyan satu daeraRasaf.
*•* ZTeman-teman satu almamater.
*•* ^^majnateryany
Ru EanyyaRan.
V
P E N Y E L E S A I A N S E N G K E T A TANAH M A S Y A R A K A T DENGAN PT.
L O N S U M K E L A P A SAWIT DI DESA MUARA TANDI DAN TANAH
P I L I H G U M A Y l ALANG L A H A T MENURU I PERA l URAN
P E M E R I N T A H NOMOR 40 TAHUN 19% TENTANG HAK (;UNA
USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH
ABSTRAK
Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1996 berisikan tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas T anah yang maksudnya adalah
hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-l indang Nomur 5 Tahun
I960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Di dalarn Peraturan
Pemerintah No. 40 taliun 1996, yang dapat mempunyai Hak Guna Usaha adalah
warga negara Indonesia ilan badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Sistem pemerintahan desa yang telah diatur dalam peraturan perundangundangan sering kali terabaikan oleh perangkat-perangkat desa yang tcrkait
didalamnya. Maka penulis mengkaji data dan fakia yang terjadi terhadap
penerapan PP No. 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai Atas Tanah dalam penyelesaian sengketa tanah dengan PT.
Lonsum.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris yang didukung data
lapangan, penelitian kepustakaan, dan data yang diperoleh dari internet. Penelitian
ini dilakukan bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu hukum. Dan hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang apa dan bagaimana PP No. 40
Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah dalam penyelesaian sengketa tanah.
Dari hasil penelitian penulis mengambil kesimpulan bahwa PT. Lonsum
telah melanggar beberapa pasal dari PP No. 40 Tahun 1996 lentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah dan pengambilan jalur
altematif dalam penyelesaian sengketa diluar persidangan memberikan sebuah
kesepakatan yang harus dipcnuhi oleh PT. Lonsum dalam jangka waktu yang
telah ditentukan. Namun sayangnya PT. Lonsum tidak dapat memenuhi isi
kesepakatan yang diteiah dibuat hingga akhimya pihak desa melakukan
pengklaiman kembali akan hak atas tanah yang disengkelakan.
Kata KuDci
; Pcnyelcsaiau Sengketa Tanah, llak-Hak Atas Tanah.
VI
KATA PENGANTAK
Assalamuaiaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan
puji dan syukur kehadiran Allah SW'i" serta
shaiawal ddan salam kita ucapkan kepada junlungan kita Nabi Muhammad SAW,
akhirnya penulis telah dapat monydesnikan skripsi ini. >ang diajukan guna
melengkapi persyaratan wajib dalam rangka mencmpuh ujian akhir Sarjana
Hukum pada Fakulta Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, Skripsi ini
berjudul
"PENYELESAIAN
SENGKETA
TANAH
ANTARA
M A S Y A R A K A T DENGAN PT. LONSUM K E L A P A SAWIT DI DESA
MUARA
TANDI
DAN TANAH
PILIH
MENURUT PERATURAN P E M E R I N T A H
GUMAY
TALANG
LAIIAT
NOMOR 40 TAHUN
1996
TENTAN(; IIAK GUNA USAIIA, HAK GUNA BAN(;UNAN DAN HAK
PAKAI ATAS TANAH" yang dengan usaha maksimal telah penulis perbuat
sehingga diangani pembaca ini, baik mengenai susunan kaliinat maupun lainnya.
Pada kescmpatan ini pula, denga kcrcndahan hati penulis mengucapkan banyak
lerima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas keridohannya sehingga selcsainya pcmbuatan
skripsi ini.
2. Bapak Abdul Djazuli, SE., M M selaku Reklor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
3. Ibu Dr. HJ. Sri Suatmiati, SH., M.Hum selaku Dckan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Pembantu Dekan I . I I , i l l . IV lingkungan Fakultas llukum Universitas
Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Dr. HJ. Sri Suatmiati. SH., M.Hum selaku Pembimbing Skripsi Penulis.
6. Bapak MH. Thoan Basri, SH selaku Pembimbing Akademik Penulis.
VII
7.Seluruh
Staf
Karyawan
dan
Dosen
Fakultas
Hukum
Universitas
Muhammadiyah Palembang.
8. Kepada kedua orang tua yang selaku memberikan dukungan serta doanya.
9. Kepada saudara-saudaraku yang tidak pemah bosan memberikan saran serta
nasehalnya.
Atas semua bimbingan dan bantuannya penulis mengucapkan banyak
terima kasih, scmoga scgain kchaikan yang telah diberikan mendapat bala.sana
yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Palembang,
Penulis
Riris Damayanti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
H A L A M A N JUDUL
i
H A L A M A N PLRSL TUJUAN
ii
H A L A M A N PLNDAFTARAN UJIAN SKRIPSI
"»
PERNYATAAN KLASLIAN
iv
H A L A M A N MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
ix
BAB I PENDAHIILUAN
1
A. Lalai Beiakang
1
B. Penmasalahan
6
C. Ruang Lingkup dan Tujuan
7
D. Kerangka Konseplual
8
E. Metode Penelitian
9
F. Sistematika Penulisan
10
BAB 11 TINJAUAN PliSTAKA
12
A. Tinjauan Umum Tentang PP No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
B. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian
1?
19
ix
C. l iiijauaii Umum Tentang Jalur Altcrnalil" Diluar
Pengadilan ( ADR )
28
BAB III PFMBAHASAN
38
A. Penerapan PP. No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Alas Tanah antara masyarakat
Desa Muara Tandi dan Tanah Pilih dengan
P I . Lonsum Kelapa Sawit
38
B. Penyelesaian sengketa tanah masyarakat dengan PT. Lonsum
Kelapa Sawit di Desa Muara Tandi dan Tanah Pilih
Gumay Talang Luhat
47
BAB IV PENUTUP
52
A. Kesimpulan
52
B. Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
X
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1996 berisikan tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah yang maksudnya
adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Di dalam
Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996, yang dapat mempunyai Hak Guna
Usaha adalah warga negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan
menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Usaha telah di tentukan
luas minimumnya yaitu 5 hektar, dan luas maksimum yang dapat diberikan
kepada perorangan adalah 25 hektar.Dalam hal tanah yang akan diberikan
dengan Hak Guna Usaha itu adalah lanah negara yang merupakan kawasan
hutan, maka pemberian Hak Guna Usaha dapat dilakukan setelah tanah yang
bcrsangkutan dikeluarkan statusnya sebagai kawasan hutan. 1 anah yang akan
2
Hak Guna Usaha diberikan untuk jangka waktu paling lama 35 tahun
dan dapat diperpanjang untuk jangka waklu 25 tahun, sesudah jangka waklu
Hak Guna Usaha dan perpanjangannya berkahir, kepada pemegang hak dapat
dibcrikan pcmbaharuan Hak Guna Usaha di atas tanah yang sama.Hak Guna
Bangunan atas tanah hak milik terjadi dengan pemberian oleh pemegang hak
milik dengan akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta tanah pemberian
Hak Guna Bangunan atas lanah hak milik wajib didaftarkan pada Kantor
Pertanahan.
Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik mengikat pihak ketiga sejak
didaftarkan.Hak Guna Bangunan diberikan untuk jangka waktu paling lama
30 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun.
Sesudah jangka waktu Hak Guna Bangunan dan perpanjangannya berakhir,
kepada bekas pemegang hak dapat diberikan pcmbaharuan Hak Guna Usaha
Banguanan diatas tanah yang sama.Hak Pakai atas tanah negara diberikan
dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri alau pejabat yang ditunjuk.
Hak Pakai wajib didaftarkan dalam buku tanah pada Kantor Pertanahan. Hak
Pakai diberikan untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan dapat
3
Dilihat dari penjelasan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 19%
diatas penulis menyesuaikannya dengan kasus yang ditelili bahwasannya PT.
Lonsum Kelapa Sawit membeli tanah masyarakat Desa Muara Tandi dan
Tanah Pilih diluar dari batas UGU, karena adanya PP tersebut masyarakat
desa meminta kepada PT. Lonsum untuk mengembalikan hak atas tanah yang
di luar batas HGU kepada niasyararkat desa lagi.Di sini terjadi sengketa
karena PT. Lonsum tidak man memenuhi permintaan masyarakat desa
dikarenakan tanah yang diluar batas HGU tersebut telah di tanam tumbuhkan
dengan kelapa sawit, karena keputusan PT. Lonsum seperti itu akhimya
masyarrakat desa melakukan pcngeklaiman terhadap tanah yang diluar batas
HGU tersebut.
Pada tahun 2015 tepatnya bulan November PT. Lonsum dan Kepala
Desa Desa Muara Tandi dan l anah Pilih melakukan pertemuan di kota
Palembang, guna menyelesaikan masalah sengketa tanah yang diluar batas
HGU tersebut dengan cara nonlitigasi. Dari hasil pertemuan tersebut masingmasing pihak menyepakati akan perjanjian yang di buat untuk penyelesaian
sengketa tanah tersebut. Perjanjian yang dibuat berisikan bahwa PT. Lonsum
akan mendapatkan izin usaha diatas tanah yang diluar HGU tersebut dengan
syarat :
a. PT. Lonsum harus membayar kepada masing-masing desa uang sebesar Rp.
145.000.000,- , uang tersebut akan di berikan kepada masyarakat desa
pemilik tanah yang diluar I ICiU.
4
b. PT. Lonsum harus memberikan uang sebesar Rp. 7.500.000,- setiap
bulannya, uang tersebut akan dimasukkan kedalam kas masing-masing desa.
c. P I . Lonsum harus membuka lowongan pekeijaan khusus untuk penduduk
asli Desa Muara Tandi dan Tanah Pilih, masing-masing desa 30 orang.
Dari syarat-syarat pcijanjian tersebut PT. Lonsum baru melaksanakan
satu syaial yaitu syarat ketiga, namun daari syarat ketiga tersebut PT. Lonsum
baru menerima 14 orang pekerja. Alasannya PT. Lonsum melakukan
penyeleksian dalam mempekerjakan penduduk asli Desa Muara Tandi dan
Tanah Pilih sesuai dengan kemampuan. Sedangkan syarat pertama dan syarat
kedua, sampai sekarang belum dilaksanakan oleh PT. Lonsum.
Dari sikap PT. lonsum tersebut akhimya kepala desa dan tim
memberikan perlanyaan kapan kedua syarat yang belum dilaksanakan terebut
akan dilaksanakan oleh PT. Lonsum, pada bulan Desember 2015 PT. Lonsum
meminta kepada masing-masing kepala desa, untuk memberi waktu hingga
bulan Maret 2016. Dengan pemyataan PT. Lonsum tersebut masing-masing
kepala desa menyepakati untuk memberikan jangka waktu kepada PT.
Lonsum untuk melaksanakan kedua syarat terebut. Apabila pada bulan Maret
2016
P i . Lonsum masih belum melengkapi persyaratan dalam perjanjian
yang dibuat maka pihak desa akan mengambil alih atas tanah yang diluar
batas HGU secara paksa.
5
Dari data diatas bahwa sengketa tanah tersebut belum dapat dikatakan
selesai masih dalam bentuk rencana penyelesaian sengketa dikarenakan, PT.
Lonsum masih belum menyelesaikan syarat-syarat dalam perjanjian yang
telah mereka buat. Sengketa tanah ini dikatakan selesai keputusannya pada
bulan Maret sesuai dengan janji dari PI . Lonsum Kelapa Sawit. Dalam
penyelesaian sengketa terdapat dua cara yang dapat dipilih oleh pihak-pihak
yang bcrsangkutan, yang pertama melalui jalur pengadilan dan yang kedua
melalui jalur tanpa pengadilan ( ADR ) ' , di lihal dari kasus ini para pihak
memilih jalur altematif diluar pengadilan ( ADR ).
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yag berlaku, penyelesaian
sengketa perdata di samping dapat diajukan ke peradilan umum juga tcrbuka
kemungkinan diajukan melalui arbitrase dan altematif penyelesaian sengketa.
Altemaive Dispute Resolution ( ADR ) adalah lembaga penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati dengan cara :
a. Konsultasi
b. Ncgosiasi
c. Mediasi
d. K