MODEL ASUHAN KEBIDANAN MELALUI PENYULUHAN PADA IBU LANSIA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KLIMAKTERIUM DI POSYANDU LANSIA DESA REA TULAKLANGI TANA TORAJA Repository - UNAIR REPOSITORY

MODEL ASUHA PADA IBU LANSIA UNTU PENGETAHUAN DAN SIKAP DI POSYAND

  PROGRAM FAKULTAS KED SKRIPSI MODEL ASUHAN KEBIDANAN MELALUI PENYULU A IBU LANSIA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KLIMAKTER DI POSYANDU LANSIA DESA REA TULAKLANGI’ TANA TORAJA Oleh : RATU GRACE PONDA 011411223025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 LUI PENYULUHAN K MENINGKATKAN TENTANG KLIMAKTERIUM REA TULAKLANGI’

  BIDAN

IVERSITAS AIRLANGGA

  MODEL ASUHA PADA IBU LA PENGETAHUAN DAN SIKAP TEN DI POSYAND Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam Program Studi Pendidikan

  

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KLIMAKTERI

DI POSYANDU LANSIA DESA REA TULAKLANGI’ TANA TORAJA Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam Program Studi Pendidikan Bidan Pada Fakultas Kedokteran Oleh : RATU GRACE PONDA 011411223025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 LUI PENYULUHAN NSIA UNTUK MENINGKATKAN TANG KLIMAKTERIUM EA TULAKLANGI’ Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam Bidan Pada Fakultas Kedokteran Unair

   BIDAN

PROGRAM FAKULTAS KED SKRIPSI MODEL ASUHAN KEBIDANAN MELALUI PENYULU PADA IBU LANSIA UNTUK MENINGKATKAN

IVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

  Skripsi dengan judul : MODEL ASUHAN KEBIDANAN MELALUI PENYULUHAN PADA IBU LANSIA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KLIMAKTERIUM DI POSYANDU LANSIA DESA REA TULAKLANGI’ TANA TORAJA

  Telah diuji pada tanggal : 30 Mei 2016 Panitia penguji skripsi : Ketua : Jimmy Yanuar Annas, dr., SpOG

  NIP. 197701202008 01 1 001 Anggota Penguji : K. Kasiati, S.Pd, AM. Keb, M. Kes

  NIP. 19640430 198503 2 003 Atika, S.Si, M.Kes

  NIP. 19700209 199802 2 001

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  MOTTO

CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA, MAKA SEMUANYA ITU AKAN DI TAMBAHKAN KEPADAMU.

  MATIUS 6 : 33 HIDUP HARUS PENUH DENGAN SEMANGAT DAN SUKACITA, YAKIN TUHAN PASTI SELALU MENOLONG ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  viii

  UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat, kuasa dan pimpinan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

  “Model Asuhan Kebidanan Melalui Penyuluhan Pada Ibu Lansia Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Klimakterium Di Posyandu Lansia Desa Rea Tulaklangi’ Tana Toraja”. Skripsi ini disusun sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana kebidanan (S.Keb) di program Studi Pendidikan Bidan Universitas Airlangga.

  Penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. Soetojo, dr. Sp. U, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

  2. Baksono Winardi, dr, Sp.OG (K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

  3. K. Kasiati, S.Pd, AM. Keb, M. Kes, selaku pembimbing I skripsi penulis yang dengan sabar membimbing dan memotivasi penulis.

  4. Atika, S.Si, M.Kes, selaku pembimbing II skripsi penulis yang dengan sabar membimbing dan memotivasi penulis.

  5. Jimmy Yanuar Annas, dr., Sp.OG selaku penguji skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membantu proses perbaikan skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

  7. Seluruh Ibu lansia dan keluarga yang menjadi responden penulis di desa Rea Tulaklangi’ yang memberikan ijin dan membantu melakukan penelitian.

  8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Pustanserdik yang telah memberikan kesempatan dan membantu secara materi kepada penulis untuk studi dan penelitian dari awal hingga akhir studi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

  9. Bupati dan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja, Puskesmas Ulusalu dan masyarakat Desa Rea Tulaklangi’ yang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  memberi kesempatan bagi peneliti untuk mengabdi dan meneliti sehingga mendapat pengalaman untuk peneliti bagikan di kelas Program Studi Pendidikan Bidan Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

  10. Pdt. Leonaru, S. Th sebagai suami yang terus mendukung dalam segala hal dan anak-anakku; Soyan Maraya Sapan dan Megumi Kinayangki Sapan yang terus memberikan doa dan semangat. Semoga tetap sehat sehingga kita bisa berkumpul kembali.

  11. Orangtua, mertua, saudara dan teman-teman di Makassar dan Toraja yang membantu dalam penulisan skripsi, semoga sehat selalu dan bertambah rejeki

  12. Teman-teman KTB (Kelompok Tumbuh Bersama) bu Mori, bu Achnes, bu Tuti, Grace, Yheni, dan Mia terima kasih sudah mengisi sukaduka penulis dalam merampungkan penulisan skripsi ini semoga kita semua bisa tetap saling membantu dan mendoakan walaupun nanti sudah menjadi alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

  13. Tetangga kedung sroko yang selalu siap membantu Vinny, Anisa Imaniar, Sumarti sigu, Dewi, Rossy dkk, Resti dkk (geng unyu2), Lucky, Monita. Big thanks.

  14. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Reguler Angkatan 2012 dan Alih Jenis Angkatan Tahun 2014 terimakasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan. I love you all.

  15. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu.

  Semoga Tuhan yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang membantu hingga selesainya skripsi ini. Penulis sadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna tetapi penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi ilmu kebidanan.

  Surabaya, Juni 2016 Penulis

  ix

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  RINGKASAN Masa klimakterium yaitu masa peralihan yang dialami seorang perempuan dari periode reproduktif ke periode non reproduktif yang berlangsung antara 5-10 tahun sekitar menopause (Dina Kasdu, 2002). Perubahan klimakterium antara lain: siklus menstruasi dan pola perdarahan makin bervariasi, hot flashes-periode berulang, flushing, palpitasi ansietas, gangguan tidur, atrofi jaringan vagina/saluran kemih, pertambahan rambut wajah, uban, kerontokan rambut dan peningkatan insiden hipotiroidisme (varney,2009). Beberapa keluhan ini akan mulai dirasakan perempuan pada umumnya disekitar usia 40 tahun yang jika kurang dipahami dapat menjadi masalah kesehatan.

  Masalah dari penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan lansia dan sikap tentang klimakterium yang ditandai adanya penurunan kunjungan di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’ Tana Toraja. Pada kegiatan posyandu lansia peran lansia sebesar 25 orang atau sekitar 13% lalu pada tahun 2012 dari 44 pralansia yang terdaftar, yang hadir 16 orang (36%), tahun 2013 jumlah pralansia 44 yang hadir 13 orang (29%) dan di tahun 2014, kunjungan turun menjadi 5 orang (15.9%). Tujuan dari penelitian ini yaitu ada peningkatan pengetahuan dan sikap tentang klimakterium setelah diberikan model asuhan kebidanan melalui penyuluhan pada ibu lansia di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’, Tana Toraja

  Metode penelitian ini, memberikan perlakuan pada objek atau pre eksperimental dengan desain penelitian adalah one-group pre-post test design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pre test (pengamatan awal) terlebih dahulu, setelah itu diberikan intervensi kemudian dilakukan post test (pengamatan akhir). Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 14 sampel. Instrument yang digunakan yaitu lembar kuesioner pengetahuan dan sikap yang telah di uji validitas dan reabilitas. Analisi data menggunakan wilcoxon signet rank test.

  Hasil penelitian dari 14 sampel, sebelum diberikan penyuluhan, ada 10 orang (71%) pengetahuan kurang dan 4 orang (29%) pengetahuan cukup dan setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan meningkat ada 13 orang (93%) yang pengetahuan baik dan 1 orang (7%) yang pengetahuan cukup dengan hasil uji

  wilcoxon signet rank test didapatkan nilai signifikan p = 0,001 melalui SPSS 16.

  Demikian pada sikap, sebelum diberikan penyuluhan, ada 7 orang (50%) yang memiliki sikap positif dan 7 orang (50%) sikap negatif. Setelah diberikan penyuluhan, menjadi 9 orang (65%) sikap positif dan 5 orang (35%) sikap negatif dengan hasil uji wilcoxon signet rank test didapatkan nilai signifikan p = 0,022 melalui SPSS 16.

  Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada peningkatan pengetahuan dan sikap tentang klimakterium setelah diberikan model asuhan kebidanan melalui penyuluhan pada ibu lansia di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’, Tana Toraja

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ABSTRACT Climacteric is the transition that experienced by a woman from the period of the reproductive to the period of non-reproductive with changes in, among others: the menstrual cycle and bleeding pattern more varied, hot flashes-period repetitive, flushing, palpitations anxiety, sleep disorders, atrophy of the vaginal tissue / urinary, increase facial hair, gray hair, hair loss and an increased incidence of hypothyroidism.

  The purpose of research is there an increase in knowledge and attitudes about the climacteric after a given model of midwifery care through counseling on posyandu for elderly in the village of Rea Tulaklangi', Tana Toraja. Research methods, pre-experimental design with one-group pre-post test design. Sampling was done by total sampling met the inclusion criteria as much as 14 samples. The instrument used is questionnaire knowledge and attitudes that have been in validity and reliability. Signet data analysis using the Wilcoxon rank test.

  The results of the 14 samples, before being given counseling, there are 10 people (71%) less knowledge, and 4 (29%) insufficient knowledge and after being given counseling, knowledge increased by 13 people (93%) the knowledge of good and 1 (7 %) are knowledgeable enough with the test results signet Wilcoxon rank test obtained significant value p = 0.001 by SPSS 16. Similarly, the attitude, before being given counseling, there are 7 people (50%) who have a positive attitude, and 7 (50%) negative attitude. After being given counseling, to 9 people (65%) positive attitude and 5 (35%) negative attitude to the test results signet Wilcoxon rank test obtained significant value p = 0.022 by SPSS 16. The conclusion from this study is there is an increase in knowledge and attitudes about the climacteric after a given model of midwifery care through counseling on Posyandu for elderly in the village of Rea Tulaklangi ', Tana Toraja Keywords: climacteric, elderly

  v DAFTAR ISI

  2.1.2 Tipe-tipe Lanjut Usia ............................................................9

  2.3.1 Pengertian............................................................................22

  2.3 Posyandu Lansia............................................................................22

  2.2.5 Upaya Mengatasi Gejala klimakterium...............................20

  2.2.4 Gejala-Gejala Klimakterium ...............................................18

  2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Klimakterium ........................17

  2.2.2 Patofisiologi Menopause .....................................................16

  2.2.1 Defenisi Klimakterium dan Menopause..............................15

  2.2 Klimakterium dan Menopause ......................................................15

  2.1.4 Mitos-Mitos Lansia .............................................................12

  2.1.3 Perubahan yang terjadi Pada Lanjut Usia .............................9

  2.1.1 Defenisi Lansia......................................................................9

  Halaman SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM........................................................................................... i PRASYARAT GELAR.................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN................................................................................ iii LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................................v LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ vi MOTTO ......................................................................................................... vii UCAPAN TERIMAKASIH.......................................................................... viii RINGKASAN ................................................................................................. ix ABSTRACT......................................................................................................x DAFTAR ISI................................................................................................... xi DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ......................................................xv

  2.1 Konsep Dasar Lanjut Usia...............................................................9

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  1.4.2 Manfaat Praktis...................................................................7

  1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................7

  1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................7

  1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................6

  1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................6

  1.3 Tujuan Penelitian............................................................................6

  1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................6

  1.1 Latar Belakang ...............................................................................1

  BAB 1 PENDAHULUAN

  2.3.2 Sasaran ................................................................................23 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2.3.3 Tujuan Pembentukan...........................................................23

  2.3.4 Penyelenggara .....................................................................24

  2.3.5 Kegiatan Posyandu Lansia ..................................................24

  2.3.6 Peran Lansia ........................................................................24

  2.3.7 Mekanisme Pelayanan Posyandu ........................................25

  2.3.8 Pelayanan Kesehatan...........................................................26

  2.3.9 Kendala................................................................................27

  2.4 Model Asuhan Kebidanan .............................................................30

  2.4.1 Konseptual Model Kebidanan.............................................28

  2.4.2 Model Dalam Kebidanan ....................................................28

  2.4.3 Kegunaan Model .................................................................29

  2.4.4 Kegunaan Model Kebidanan...............................................29

  2.4.5 Macam-macam Model Kebidanan ......................................30

  2.5 Perilaku..........................................................................................31

  2.5.1 Defenisi Perilaku .................................................................31

  2.5.2 Bentuk Perilaku ...................................................................34

  2.5.3 Ranah Perilaku ....................................................................36

  2.5.4 Perubahan Perilaku..............................................................35

  2.5.5 Bentuk Perubahan Perilaku .................................................36

  2.5.6 Strategi Perubahan Perilaku ................................................37

  2.6 Pengetahuan ..................................................................................39

  2.6.1 Defenisi Pengetahuan ..........................................................39

  2.6.2 Tingkat Pengetahuan ...........................................................39

  2.6.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan...........................39

  2.6.4 Pengukuran Pengetahuan ....................................................42

  2.7 Sikap..............................................................................................44

  2.7.1 Defenisi ...............................................................................44

  2.7.2 Tingkatan Sikap...................................................................44

  2.7.3 Faktor Pembentukan Sikap..................................................45

  2.7.4 Pengukuran Sikap................................................................46

  2.8 Penyuluhan ....................................................................................47

  2.8.1 Defenisi Penyuluhan ...........................................................47

  2.8.2 Sasaran Penyuluhan.............................................................40

  2.8.3 Metode Penyuluhan.............................................................49

  2.8.4 Alat Bantu Penyuluhan........................................................50

  2.8.5 Promosi Kesehatan pada Ibu Klimakterium.......................52

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ............................54

  3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................54

  3.2 Hipotesis.......................................................................................55

  BAB 4 METODE PENELITIAN

  4.1 Jenis Penelitian.............................................................................53

  4.2 Rancangan Penelitian ...................................................................53

  4.3 Populasi dan Sampel ...................................................................54 vi

  vii

  4.7.2 Klasifikasi………………………………………. .......61

  7.1 Kesimpulan ...............................................................................................83

  BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

  6.2 Sikap Lansia ..................................................................................78

  6.1 Pengetahuan Lansia.......................................................................75

  BAB 6 PEMBAHASAN

  5.2 Analisis Hasil Penelitian ...............................................................73

  5.1 Hasil Penelitian .............................................................................66

  BAB 5 HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

  4.9.3 Kerahasiaan (Confidentiali……………………………...65

  4.9.2 Tanpa Nama (Anonim)………………………………….65

  4.9.1 Informed Consent……………………………………… .65

  4.9 Ethical Clearance………………………………………………..65

  4.8 Kerangka Operasional………………………………………… ..64

  4.7.3 Analisis Data…………………………………………… 62

  4.7.1 Penyusunan Data……………………………………… ..61

  4.3.1 Populasi ............................................................................54

  4.5.2 Variabel Dependen (tergantung)……………………… ..56

  4.3.2 Sampel .............................................................................54

  4.3.3 Besar Sampel ...................................................................54

  4.3.4 Tehnik Pengambilan Sampel Perilaku .............................54

  4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Perilaku .........................................56

  

4.5 Variabel Penelitian, Defenisi Operasional dan Cara Pengukuran

Variable

  4.5.1 Varibael Independen (bebas) ...........................................56

  4.5.3 Defenisi Operasional………………………………… ....57

  4.7 Pengolahan dan Analisis Data .....................................................61

  4.5.4 Cara Pengukuran Variable……………………………....57

  4.6 Tehnik dan Prosedur Pengumpulan Data .....................................58

  4.6.1 Tehnik ..............................................................................58

  4.6.2 Alat dan Bahan .................................................................58

  4.6.3 Instrumen Penelitian.........................................................58

  4.6.4 Pengumpulan Data ...........................................................59

  7.2 Saran..........................................................................................................83 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 84 LAMPIRAN................................................................................................... 85 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  viii DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 4.1 Definisi Operasional .......................................................................61Table 4.2 Rencana Kegiatan Penelitian ..........................................................63Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan, Pekerjaan, Status, Jumlah Anak, dan haid terakhir lansia di Posyandu lansia Desa

  Rea Tulaklangi’ Tahun 2016 ..........................................................71

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan yang Mendapat Informasi Kesehatan di Posyandu Lansia Rea Tulaklangi’ Tahun 2016 ........72Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Klimakterium Pada Ibu Lansia Di Posyandu Lansia Desa Rea Tulaklangi’

  Tahun 2016 .....................................................................................72

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sikap terhadap Klimakterium Pada Ibu Lansia Di Posyandu Lansia Desa Rea Tulaklangi’ Tahun 2016 ....73Tabel 5.5 Tabel Hasil Kegiatan Penelitian Tanggal 20 Februari 2015 sampai 22 Maret 2016 ...................................................................74

  ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Elemen dalam kebidanan ...........................................................29Gambar 2.2 Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan............................35Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................54Gambar 4.1 Desain Penelitian Pre Eksperimental ..........................................57Gambar 4.2 Kerangka Operasional .................................................................67

  ix

  ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan ...................................................................87 Lampiran 2 : Permohonan Ijin Studi Pendahuluan ....................................88 Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian ..............................................................89 Lampiran 4 : Surat Layak Etik ...................................................................91 Lampiran 5 : Lembar Penjelasan Penelitian ..............................................92 Lampiran 6 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ...........................94 Lampiran 7 : Lembar Informed Consent....................................................95 Lampiran 8 : Lembar Kuisioner.................................................................96 Lampiran 9 : Satuan Acara Penyuluhan...................................................103 Lampiran 10 : Tabulasi Data Karakteristik................................................104 Lampiran 11 : Tabulasi Data Pengetahuan ................................................106 Lampiran 12 : Tabulasi Data Sikap............................................................108 Lampiran 13 : Hasil Uji Statistic................................................................110 Lampiran 14 : Lembar Konsultasi .............................................................112

  x

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  IQ : Intelligent Quocient PMS : Premenstrual Syndrome NIDDM : Non Insulin Dependent Diabetes Melitus HRT : Hormon Replacement Therapy

  IMT : Indeks Massa Tubuh PMT : Pemberian Makanan Tambahan PHC : Primary Health Care

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Indonesia memiliki jumlah penduduk lansia tahun 2014 sebesar 55.267.848 jiwa, dengan jumlah lansia perempuan sebanyak 28.118.792 jiwa atau 50,9% lebih besar daripada lansia pria sebanyak 27.149.056 jiwa atau 49,1% (Pusdatin, 2015). Setiap tahun jumlah ini akan meningkat dan jika asuhan tidak diberikan secara tepat, maka akan meningkatkan beban Negara (Azizah, 2011).

  Oleh karena itu posyandu lansia dibentuk diharapkan dapat meningkatkan usia harapan hidup perempuan dari 70,7 tahun menjadi 72,2 tahun (BPS,2014) menjadi lansia mandiri dan aktif.

  Jumlah posyandu lansia di Indonesia adalah 71.513 tersebar di 13 provinsi. Sulawesi Selatan dengan alasan teknis tidak tercantum, sedangkan di kabupaten Tana Toraja, kegiatan sudah dilaksanakan sebelum tahun 2012. Posyandu lansia yang ada pada saat itu berjumlah 120 posyandu dengan peran sekitar 10,26% untuk usia 45 sampai 59 tahun, lalu meningkat di tahun 2013 menjadi 126 posyandu lansia dan perannya sekitar 9,7% hingga tahun 2014.

  Desa Rea Tulaklangi’ mulai melaksanakan posyandu lansia pada bulan Juni tahun 2011 dengan peran lansia sebesar 25 orang atau sekitar 13%. Tahun 2012 dari 44 pralansia yang terdaftar, yang hadir 16 orang (36%), tahun 2013 jumlah pralansia 44 yang hadir 13 orang (29%) dan di tahun 2014 turun menjadi 5 (15.9%). Data ini menunjukkan bahwa adanya penurunan kunjungan lansia ke

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  posyandu lansia setiap tahun padahal seharusnya kunjungan itu meningkat sesuai dengan pertambahan tahun dan umur lansia serta adanya dukungan sarana prasarana posyandu dari pemerintah yang lebih baik.

  Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu lansia di Desa Rea Tulaklangi’ Kecamatan Saluputti’ Kabupaten Tana Toraja, terdapat 7 orang ibu umur 46 sampai 59 tahun semuanya mengalami perubahan klimakterium satu atau beberapa gejala seperti siklus haid mulai tidak teratur, haid sudah berhenti, sering sakit badan, sering merasa sakit pada saat kencing, panas diwajah bahkan ada yang susah tidur dan makan. Ketika mereka mengalami masalah seperti itu, mereka ada yang langsung ke puskesmas, atau menunggu sampai jadwal posyandu lansia diadakan kembali. Yang tidak aktif di posyandu lansia pun rata- rata mengalami hal yang sama namun mereka lebih banyak mendiamkan perubahan mereka karena merasa sudah waktunya tua. Alasan tidak ke posyandu pun karena jarak rumah dengan posyandu jauh, tidak ada keluarga yang mengantar dan sering lupa walaupun sudah mendengar pengumuman dari rumah ibadah atau pertemuan-pertemuan.

  Salah satu kegiatan di Posyandu lansia yaitu memberikan penyuluhan yang bertujuan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, baik bagi dirinya sendiri, keluarganya, maupun masyarakat. Melalui itu, asuhan kebidanan dapat diberikan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat mengubah sikap untuk peduli terhadap kesehatan lansia. Asuhan yang dapat dipakai yaitu Model Sehat Untuk Semua (Health For All – HFA) dengan tema yang difokuskan pada perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Penyuluhan yang tepat dipakai yaitu mengenai perubahan tubuh perempuan sehubungan untuk menumbuhkan kesiapan perempuan dalam menghadapi masa klimakterium dan menopause serta bidan harus aktif menyiapkan diri pralansia memasuki lansia terutama dalam mendukung program- program pemerintah yang sedang digalakkan. Untuk itu peneliti tertarik meneliti model asuhan kebidanan melalui penyuluhan pada ibu lansia untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang klimakterium di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’, Tana Toraja

  1.2 Rumusan Masalah

  Apakah ada peningkatan pengetahuan dan sikap tentang klimakterium setelah diberikan model asuhan kebidanan melalui penyuluhan pada ibu lansia di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’, Tana Toraja

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum

  Menganalisis pengetahuan dan sikap tentang klimakterium setelah diberikan model asuhan kebidanan melalui penyuluhan pada ibu lansia di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’, Tana Toraja

  1.3.2 Tujuan khusus

  1) Mengidentifikasi pengetahuan lansia tentang klimakterium sebelum dan sesudah penyuluhan di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’ Tana Toraja

  2) Mengidentifikasi sikap lansia tentang klimakterium sebelum dan sesudah penyuluhan di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’ Tana Toraja

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3) Menganalisis pengetahuan dan sikap lansia tentang klimakterium sebelum dan sesudah penyuluhan di posyandu lansia desa Rea Tulaklangi’ Tana Toraja

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan pembanding untuk pengembangan judul-judul selanjutnya bagi penelitian tentang masa klimakterium dimasa mendatang.

  1.4.2 Manfaat Praktis

  1. Bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini sebagai tambahan literatur untuk proses pembelajaran selanjutnya.

  2. Bagi profesi hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi informasi bagi pengelolala pelayanan kesehatan terutama Bidan dalam memberikan pelayanan pada wanita menopause dan posyandu lansia

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Lanjut Usia

  2.1.1 Defenisi Lanjut Usia (LANSIA) WHO (1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis/biologis menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (middle

  age) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara 60

  dan 70 tahun, lanjut usia (old) usia 75-90 tahun dan usia sangat tua (very

  old) di atas 90 tahun. Kemudian menurut Kemenkes RI, lanjut usia

  dikelompokkan menjadi pra lansia usia (45-59 tahun), lanjut usia (60-69 tahun), lanjut usia resiko tinggi ( ≥ 70 tahun atau usia ≥ 60 tahun dengan masalah kesehatan) (Kemenkes RI, 2014)

  2.1.2 Tipe Lanjut Usia 1) Tipe arif bijaksana

  Kaya dengan hikmah pengalaman menyesuaikan diri dengan perubahan jaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, menjadi panutan (Azizah, 2011). 2) Tipe mandiri

  Mengganti berbagai kegiatan yang hilang dengan kegiatan baru, selektif dalam mencari pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi undangan (Azizah, 2011). 3) Tipe tidak puas

  Konflik lahir batin menentang proses ketuaan, yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmaniah, kehilangan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung menuntut, sulit dilayani dan pengkritik (Azizah, 2011)..

  4) Tipe pasrah Menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis gelap datang terang, mengikuti kegiatan beribadah, ringan kaki, pekerjaan apa saja dilakukan (Azizah, 2011).. 5) Tipe bingung

  Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif, mental, sosial dan ekonominya. Tipe ini antara lain; tipe optimis, konstruktif. Tipe ketergantungan, tipe defensif, tipe militan dan serius, tipe marah atau frustasi, tipe putus asa (benci pada diri sendiri) (Azizah, 2011).

  2.1.3 Perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia 1) Perubahan fisik

  (1) Sistem indra Perubahan sistem penglihatan pada lansia, erat kaitannya dengan presbiopi karena melemahnya otot penyangga lensa, sistem pendengaran seperti presbiakusis karena hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga bagian dalam, dan sistem integument yaitu kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastis, kering dan berkerut (Azizah, 2011). (2) Sistem musculoskeletal

  Jaringan penghubung (kolagen dan elastin), kartilago, otot dan sendi mengalami perubahan seperti nyeri dari duduk ke berdiri, nyeri

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  pada pinggang dan lutut, kurangnya mobilitas dan bahkan bengkak pada persendian (Azizah, 2011)..

  (3) Sistem kardiovaskular dan respirasi Kemampuan peregangan jantung berkurang dan perubahan pada jaringan ikat paru menyebabkan peningkatan nadi dan sistolik darah

  (Azizah, 2011).. (4) Pencernaan dan metabolisme

  Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi sebagai kemunduran fungsi yang nyata. Kehilangan gigi, indera pengecap yang menurun karena adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, hilangnya sensitifitas pada saraf pengecap. Asam lambung menurun, peristaltic mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan (Azizah, 2011)..

  (5) Sistem perkemihan Berbeda dengan pencernaan, sistem perkemihan mengalami perubahan yang signifikan, banyak fungsi yang mengalami kemunduran

  (Azizah, 2011).. (6) Sistem saraf

  Lansia mengalami penurunan koordinasi dan kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari (Azizah, 2011).

  (7) Sistem reproduksi Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary dan uterus. Terjadi atrofi payudara . pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun adanya penurunan secara

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  berangsur-angsur. Dorongan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia. Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang dan reaksi sifatnya menjadi alkali (Azizah, 2011)..

  2) Perubahan kognitif (1) Memory (daya ingat) (2) IQ ( intelligent quocient) (3) Kemampuan belajar (learning) (4) Kemampuan pemahaman (5) Pemecahan masalah (6) Pengambilan keputusan (7) Kebijaksanaan (8) Kinerja (9) Motivasi

  3) Perubahan spiritual Agama atau kepercayaan lansia makin berintegrasi dalam kehidupannya, lansia makin teratur dalam kehidupan keagamaannya. Hal ini dapat dilihat dalam berpikir dan bertindak sehari-hari, lansia tidak terlalu takut terhadap konsep dan realitas kematian (Azizah, 2011).

  4) Perubahan psikososial (1) Pensiun (2) Perubahan aspek kepribadian (3) Perubahan dalam peran sosial di masyarakat.

  (4) Perubahan minat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  5) Penurunan fungsi dan potensial seksual Penurunan fungsi dan potensial seksual pada lansia seringkali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti gangguan jantung, gangguan metabolisme, vaginitis, dan baru selesai operasi prostatektomi, pada perempuan menopause yang berarti fungsi seksual mengalami penurunan karena sudah tidak produktif walaupun sebenarnya tidak seperti itu karena kebutuhan biologis selama orang masih sehat, dan masih memerlukan tidak ada salahnya bila dijalankan secara wajar dan teratur tanpa mengganggu kesehatan (Azizah, 2011)..

  2.1.4 Mitos-Mitos Lanjut Usia 1) Kedamaian dan ketenangan.

  Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih payahnya di masa muda dan dewasanya, badai dan berbagai goncangan kehidupan seakan-akan sudah berhasil dilewati. Kenyataannya:

  1. Sering ditemui stress karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan karena penyakit

  2. Depresi

  3. Kekhawatiran

  4. Paranoid

  5. Masalah psikotik 2) Mitos konservatif dan kemunduran.

  Pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya:

  1. Konservatif

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2. Tidak kreatif

  3. Menolak inovasi

  4. Berorientasi kemasa silam

  5. Merindukan masa lalu

  6. Kembali ke masa kanak-kanak

  7. Susah berubah

  8. Keras kepala

  9. Cerewet Kenyataannya: Tidak semua lansia bersikap dan berpikiran demikian

  3) Mitos berpenyakitan Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis, yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat bermacam penmacam penyakit yang menyertai proses menua (lansia merupakan masa berpenyakitan dan kemunduran).

  Kenyataannya:

  1. Memang proses penuaan disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh dan metabolisme, sehingga rawan terhadap penyakit.

  2. Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat dikontrol dan diobati.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  4) Mitos senilitas Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak (banyak yang tetap sehat dan segar).

  Banyak cara untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan daya ingat. 5) Mitos tidak jatuh cinta

  Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah pada lawan jenis tidak ada.

  Kenyataan: Perasaan cemas dan emosi setiap orang beribah sepanjang masa.

  Perasaan cinta tidak berhenti hanya karena menjadi lanjut usia. 6) Mitos aseksualitas

  Ada pandangan bahwa lanjut usia, hubungan seks itu menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan dan daya seks berkurang.

  Kenyataannya: Menunjukkan bahwa kehidupan seks pada lanjut usia normal saja.

  Memang frekuensi hubungan seksual menurun, sejalan dengan menigkatnya usia, tetapi masih tetap tinggi.

  7) Mitos ketidak produktifan Lanjut usia di pandang sebagai usia tidak produktif Kenyataannya: Tidak demikian, banyak lanjut usi yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktifitas mental dan material.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.2 Klimakterium dan Menopause

  2.2.1 Defenisi klimakterium dan Menopause Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti.

  Mens dan pauseis adalah kata Yunani yang pertama kali digunakan untuk

  menggambarkan berhenti haid (Kasdu, 2002). Kata menopause berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan penghentian sementara.

  Menopause atau haid mati adalah masa dimana seorang perempuan mendapatkan haid atau datang bulan atau menstruasi terakhir secara alami dan tidak lagi haid selama 12 bulan berturut-turut. Umumnya menopause terjadi pada perempuan berusia sekitar 45-55 tahun.(Purwoastuti,2015)

  Pada umumnya, orang lebih senang menggunakan istilah “menopause”, meskipun istilah tersebut kurang tepat karena menopause hanya merupakan kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid yang terakhir.

  Yang paling tepat digunakan adalah klimakterik yaitu fase peralihan antara pramenopause dan pascamnopause. Disebut pascamenopause bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium. Senium adalah pascamenopause selanjutnya yaitu setelah usia 65 tahun. Bila ovarium tidak berfungsi lagi, pada usia <40 tahun, disebut klimakterium prekok (Bazaid,2003).

  Fase klimakterik dibagi beberapa fase

1) Pramenopause

  Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya dan ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relativ banyak dan kadang kadang disertai

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  nyeri haid (dismenorhea). Pada perempuan tertentu telah timbul keluhan vasomotorik dan keluhan sindrom prahaid atau sindrom premenstrual (PMS).

  2) Perimenopause Merupakan fase peralihan atara premenopause dan pascamenopause.

  Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan perempuan siklus haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari.

  Sebanyak 40% perempuan siklus haidnya anovulatik dan pada umumnya perempuan telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterik.

  3) Menopause

  Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi lagi haid.

  4) Pasca menopause Ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali.

  2.2.2 Patofisiologi menopause Fase-fase kehidupan seorang perempuan berhubungan dengan organ reproduksinya (Kasdu,2002). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak dalam kandungan, di ovary menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer yang mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Lalu Pada saat bayi perempuan lahir memiliki sekitar 700 sampai 2 juta folikel (Irianto,2014). Jumlah folikel yang masih tersedia sangat berbeda pada setiap perempuan. Sebagian wanta pada usia 35 tahun, masih memiliki

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  sebanyak 100.000 folikel, sedangkan perempuan lain 10.000 folikel. Penyebab berkurangnya jumlah folikel terletak pada folikel itu sendiri dan sebagian mengalami atresia. Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak ada lagi haid yang berakhir dengan terjadinya menopause. Oleh karena itu, menopause di artikan sebagai haid alami terakhir

  Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi degenerative ataupun endokrinologik dari ovarium. Penurunan fungsi hormon estrogen menimbulkan berbagai keluhan pada perempuan, sedangkan penurunan fertilitas sangat bergantung pada usia perempuan tersebut dan jarang menimbulkan keluhan yang berarti (Bazaid,2003).

  Diagnosis menopause merupakan diagnosis retropektif, bila seorang perempuan tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai kadar FSH darah >40 mIU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml, telah dapat dikatakan perempuan tersebut telah mengalami menopause (Bazaid,2003).

  2.2.3 Faktor yang mempengaruhi klimakterium Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda.

  Perempuan di Eropa tidak sama usia menopausenya dengan perempuan di Asia. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause.

  Baik usia pertama haid (menars), melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak mempercepat datangnya menopause. Perempuan kembar dizigot atau perempuan dengan siklus haid memendek, memasuki