INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI Repository - UNAIR REPOSITORY
i
TESIS
INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI
JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI
SONI PURWANTO
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI
SURABAYA
2016
TESIS
INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI
JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI
SONI PURWANTO
NIM. 101414553012
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI
SURABAYA
2016
ii iii
INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI
JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Epidemiologi
Minat Studi Epidemiologi
Program Studi Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Oleh:
SONI PURWANTO
NIM.101414553012
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI
SURABAYA
2016
PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis
Minat Studi Epidemiologi
Program Studi Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Magister Epidemiologi (M.Epid.)
pada tanggal 22 Agustus 2016
Mengesahkan
Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S
NIP. 195603031987012001
Tim Penguji:
Ketua : Dr. Windhu Purnomo, dr., M.SAnggota :
1. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes
2. Dr. Sri Widati, S. Sos, M.Si
3. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes
4. Achmad Faridy Faqih, S.T., M. Kes
iv v
PERSETUJUAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Epidemiologi (M.Epid.)
Minat Studi Epidemiologi
Program Studi Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Oleh:
SONI PURWANTO
NIM. 101414553012
Menyetujui,
Surabaya, 22 Agustus 2016
Pembimbing Ketua, Dr. Santi Martini, dr., M.Kes NIP. 19660927 199702 2 001 Pembimbing, Dr. Sri Widati, S. Sos, M.Si NIP. 19770116 200501 2 002 Mengetahui, Koordinator Program Studi Epidemiologi Prof. Dr. Chatarina U. W, dr., M.S., M.PH NIP. 19540916 198303 2 001KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia- Nya serta sholawat dan salam yang selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan tesis dengan judul “ Indeks Rawat Inap
di Arab Saudi Jemaah Haji Embarkasi Surabaya dengan Hipertensi ” ini
dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Pendidikan S-2 Epidemiologi dan mencapai gelar Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga Surabaya.
Tesis ini berisikan tentang faktor risiko dan prediktor rawat inap di Arab Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi. Dalam penyusunan tesis ini penulis tidak lepas dari bantuan, masukan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan dengan tulus kepada Dr. Santi Martini, dr., M.Kes, selaku pembimbing ketua yang dengan penuh kesabaran dan perhatian dalam memberikan bimbingan, semangat dan saran sehingga tesis ini bisa terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si, selaku pembimbing kedua yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi dan saran dalam penyempurnaan tesis ini.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., M.T., AK., CMA., CA selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya;
2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya;
3. Prof. Dr. Chatarina U. W, dr., M.S., M.PH selaku Koordinator Program Studi Magister Epidemiologi sekaligus ketua minat Epidemiologi;
4. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M. Kes selaku Ketua Departemen Epidemiologi beserta seluruh dosen dan staff;
5. Ketua penguji Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S, anggota penguji, Dr. Santi Martini, dr., M.Kes, Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si, Dr. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M. Kes dan Achmad Faridy Faqih, ST., M.Kes atas kesediaanya menguji dan mengarahkan demi kesempurnaan tesis ini;
6. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memberikan izin untuk melanjutkan pendidikan;
7. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI beserta seluruh staff yang telah memberikan izin penelitian, dukungan data dan tenaga;
8. Ibu dan Ayah penulis, Ibu dan Ayah mertua, isteri dan anak-anak, saudara tercinta yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, semangat dan doa yang tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan; vii
9. Seluruh rekan mahasiswa S2 Program Magister Epidemiologi angkatan 2014 dan 2015 yang selalu memberikan dorongan serta semangat.
10. Semua pihak yang telah membantu sejak awal penyusunan hingga selesainya tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, semoga bantuan yang diberikan bernilai ibadah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat kekurangan, kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak lain yang menggunakan.
Surabaya, Agustus 2016 Penulis viii
SUMMARY
Health is the main capital for each pilgrim that should be maintained since the beginning of the trip till finish the pilgrimage. Therefore every pilgrim needs to prepare in order to have optimal health status and keep it in order procession ceremony rituals can be performed maximum. Hajj is not a regular trip for a full health risk that could undermine implementation of the pilgrimage. These risk factors should be identified and managed properly to support pilgrimage. The risk factors include spark factor in diseases or factors that can aggravate health conditions of the early pilgrim. Hajj health risk factors can come from the body of the pilgrim, it could also come from the congregation or environmental conditions may be outside pilgrim.
High risk pilgrims are pilgrims with health conditions that the epidemiological risk of illness or death during the pilgrimage. Such conditions include: elderly pilgrims, pilgrims with certain infectious diseases that should not be carried out from Indonesia under the applicable healthrule, pregnant women pilgrims, pilgrims with disabilities related to chronic disease and or certain other diseases. These diseases must be considered by health officials, because it can cause fatal complications when implementing physical activity in the very hot and very cold, human density and high pollution. Diseases on pilgrims hospitalized in Saudi Arabia during year 2014 were diabetes mellitus as many as 236 cases (16.95%) and hypertension as many as 235 cases (16.88%). These diseases were generally already detected the pilgrims before they left for the pilgrimage in Saudi Arabia. Surabaya was one of embarkation with a high number of pilgrims with most health risks among the 14 Hajj embarkations in Indonesia. Based on the Hajj Committee (PPIH) embarkation Surabaya report In 2015, the number of high risk health pilgrims in 2015 as many as 17.535 people (62.18%), in 2014 as many as 15.694 people (55.82%) increased compared to the year 2013 as many as 13.525 (47.46%). At the end of the examination conducted in Surabaya embarkation found various types of high-risk health. Non- communicable diseases were common disease in the medical examination of the pilgrims. Of some non-communicable diseases were the most common is hypertension.
Hypertension is a disease that most commonly found in health-check on pilgrims in Surabaya embarkation. Pilgrims with hypertension had a higher risk for health problems ranging from mild to severe level in the form of target organ damage such as brain, heart and kidneys that can cause death.
This research was an analytic observational study using case control design. The sample size in this study consisted of a sample of cases as many as 32 people and a control sample as many as 32 people so overall sample as many as 64 people. The sampling technique used in this study was simplerandom sampling. Data were analyzed using descriptive and inferential analysis, in which the inferential analysis used simple logistic regression and multiple logistic regression.
The results of this study indicated that there were six variables as candidates for continued multiple logistic regression analysis; age (p value = ix
0.081), occupation (p value = 0.232), diabetes mellitus (p value = 0.004), cardiovascular (p value = 0.175) , hypercholesterolemia (p value = 0.129) and smoking behavior (p value = 0.148) .While five other variables not included in the candidate variables are: gender (p value = 0,800), education (p value = 0.599), kidney (p value = 0.999), obesity (p value = 0.795) and lack of physical activity (p value = 0.720). Variables chosen as candidate have p value <0.25. The results of the final multiple regression analysis obtained two indicators of inpatient cases of hypertension in pilgrims were age and diabetes mellitus. Index of Hospitalizationof hypertension on pilgrims was obtained -1.679 + 1.282 * Age (≥60 years) + 2.492 * Diabetes Mellitus (Yes). This index is expected to be considered and utilized as a measuring tool in helping health workers, especially the entire team of pilgrims-medical practitioner in undertaking screening on candidate pilgrims with hypertension who are at high risk for hospitalization during a pilgrimage in Saudi Arabia. x
ABSTRACT
Hypertension is a disease that most commonly found in health-check on pilgrims in Surabaya embarkation. Pilgrims with hypertension had a higher risk for health problems ranging from mild to severe level in the form of target organ damage such as brain, heart and kidneys that can cause death. This research was an analytic observational study using case control design. The sample size in this study consisted of a sample of cases as many as 32 people and a control sample as many as 32 people so overall sample as many as 64 people. The sampling technique used in this study was simple random sampling. Data were analyzed using descriptive and inferential analysis, in which the inferential analysis used simple logistic regression and multiple logistic regression. The results of this study indicated that there were six variables as candidates for continued multiple logistic regression analysis; age (p value = 0.081), occupation (p value = 0.232), diabetes mellitus (p value = 0.004), cardiovascular (p value = 0.175), hypercholesterolemia (p value = 0.129) and smoking behavior (p value = 0.148). This index is expected to be considered and utilized as a measuring tool in helping health workers, especially the entire team of pilgrims-medical practitioner in undertaking screening on candidate pilgrims with hypertension who are at high risk for hospitalization during a pilgrimage in Saudi Arabia.
Keywords: Index, hospitalizations, hypertension, pilgrims, diabetes mellitus
xi
xii
1.5.2 Manfaat Ilmiah ............................................................................. 18
3.1 Kerangka Konsep Penelitian................................................................... 43
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.7 Indeks ..................................................................................................... 42
2.6 Indikator ................................................................................................. 41
2.5 Hipertensi ............................................................................................... 31
2.4 Faktor Risiko Kesehatan Jemaah Haji ................................................... 26
2.3 Penyelenggaraan Kesehatan Haji .......................................................... 20
2.2 Penyelenggaraan Ibadah Haji ................................................................ 19
2.1 Ibadah Haji ............................................................................................ 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.5.3 Manfaat Praktis ............................................................................. 18
1.5.1 Bagi Peneliti ................................................................................. 18
DAFTAR ISI
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 18
1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................................. 17
1.4.1 Tujuan Umum ............................................................................... 17
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 17
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 17
1.2 Kajian Masalah ....................................................................................... 13
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xviii
SUMMARY ....................................................................................................... …..ix
ABSTRACT ............................................................................................................ .xi
Halaman SAMPUL DEPAN ................................................................................................... i SAMPUL DALAM ................................................................................................. ii HALAMAN PRASYARAT GELAR .................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 45
BAB IV METODE PENELITIAN 6
4.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 4
4.2 Rancang Bangun Penelitian .................................................................... 46
4.3 Waktu Penelitian ..................................................................................... 46
4.4 Populasi dan Sampel ............................................................................... 47
4.4.1 Populasi ....................................................................................... 47
4.4.2 Sampel ......................................................................................... 47
4.4.3 Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 48
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................................... 49
4.5.1 Variabel Penelitian ....................................................................... 49
4.5.2 Definisi Operasional ..................................................................... 49
4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ............................................... 51
4.6.1 Jenis Data ...................................................................................... 51
4.6.2 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ....................................... 51
4.7 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 52
4.7.1 Pengolahan Data ........................................................................... 52
4.7.2 Analisis Data................................................................................. 53
BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA
5.1 Distribusi Hubungan Antar Variabel ..................................................... 55
5.1.1 Distribusi Umur ............................................................................ 55
5.1.2 Distribusi Jenis Kelamin .............................................................. 56
5.1.3 Distribusi Pendidikan ................................................................... 56
5.1.4 Distribusi Pekerjaan ...................................................................... 58
5.1.5 Distribusi Penyakit Diabetes Mellitus .......................................... 59
5.1.6 Distribusi Penyakit Kardiovaskuler .............................................. 60
5.1.7 Distribusi Penyakit Ginjal ............................................................ 60
5.1.8 Distribusi Penyakit Hiperkolesterol.............................................. 61
5.1.9 Distribusi Obesitas ........................................................................ 62
5.1.10 Distribusi Perilaku Merokok ...................................................... 63
5.1.11 Distribusi Perilaku Kurang Aktifitas .......................................... 63
5.1.12 Distribusi Rawat Inap Pada Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi .......................................................................................... 64
5.2 Variabel Indeks Rawat Inap Kasus Hipertensi Jemaah Haji ................. 65
5.3 Probabilitas Rawat Inap Kasus Hipertensi Jemaah Haji........................ 66
5.4 Cut off Indeks ........................................................................................ 67
5.5 Sensitivitas dan Spesifisitas Indeks Rawat Inap Hipertensi Pada Jemaah Haji .......................................................................................... 68
5.6 Penerapan Formula Indeks Rawat Inap Hipertensi Pada Jemaah Haji.. 69
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Pengaruh Variabel Penelitian dengan Rawat Inap Jemaah Haji dengan ....................................................................................................
Hipertensi 70 xiii
6.1.1 Karakteristik Jemaah Haji ............................................................ 70
1. Umur ......................................................................................... 70
2. Jenis Kelamin ........................................................................... 71
3. Pendidikan ................................................................................ 72
4. Pekerjaan .................................................................................. 73
6.1.2 Penyakit Penyerta ......................................................................... 74
1. Penyakit Diabetes Mellitus ....................................................... 74
2. Penyakit Kardiovaskuler........................................................... 74
3. Penyakit Ginjal ......................................................................... 75
4. Penyakit Hiperkolesterol .......................................................... 76
5. Obesitas .................................................................................... 76
6.1.3 Perilaku ........................................................................................ 77
1. Merokok.................................................................................... 77
2. Kurang Aktifitas ....................................................................... 78
6.1.4 Probabilitas Rawat Inap Pada Jemaah Haji Hipertensi ................ 79
6.1.5 Penilaian Indeks Rawat Inap Hipertensi Pada Jemaah Haji ......... 80
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ............................................................................................ 81
7.1 Saran ...................................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Rawat Jalan dan Rawat Inap di Embarkasi 2012 ..................... 5Tabel 1.2 Jumlah Rawat Jalan dan Rawat Inap di Arab Saudi 2014 .................... 83 Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC ........................................... 3
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 49Tabel 5.1 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan Usia di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................................. 55Tabel 5.2 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan Jenis6 Kelamin di Arab Saudi Tahun 2015 .................................................... 5
Tabel 5.3 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan7 Pendidikan di Arab Saudi Tahun 2015 ............................................... 5
Tabel 5.4 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan8 Pekerjaan di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................. 5
Tabel 5.5 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan59 Penyakit Diabetes Melitus di Arab Saudi Tahun 2015 .......................
Tabel 5.6 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan60 Penyakit Kardiovaskuler di Arab Saudi Tahun 2015 ..........................
Tabel 5.7 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan61 Penyakit Ginjal di Arab Saudi Tahun 2015 ........................................
Tabel 5.8 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi BerdasarkanPenyakit Hiperkolesterol di Arab Saudi Tahun 2015......................... 62
Tabel 5.9 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi BerdasarkanObesitas di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................... 62
Tabel 5.10 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi BerdasarkanPerilaku Merokok di Arab Saudi Tahun 2015 ................................... 63
Tabel 5.11 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi BerdasarkanPerilaku Kurang Aktivitas di Arab Saudi Tahun 2015 ...................... 64
Tabel 5.12 Hasil Analisis Regresi Logistik Sederhana Rawat InapJemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ........................... 64
Tabel 5.13 Hasil Akhir Analisis Regresi Ganda Rawat Inap Jemaah HajiHipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................ 65
Tabel 5.14 Skoring Variabel Indeks Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................................. 67Tabel 5.15 Sensitifitas dan spesifisitas Indeks Rawat Inap Pada Jemaah HajiHipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................ 68
Tabel 5.16 Penerapan Formula Indeks Rawat Inap Pada Jemaah HajiHipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................ 69 xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Persentase Jemaah Haji Indonesia Risiko Tinggi Kesehatan Tahun2012-2015 .......................................................................................... 4
Gambar 1.2 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Embarkasi ................ 6Gambar 1.3 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di Embarkasi ................. 7Gambar 1.4 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Arab Saudi ............... 9Gambar 1.5 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di Arab Saudi .............. 10Gambar 1.6 Jumlah Risiko Tinggi Kesehatan Embarkasi Surabaya.................... 11Gambar 1.7 Jumlah 5 Faktor Risiko Tinggi Kesehatan Terbanyak di Embarkasi Surabaya ................................................................. 12................................................................
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian43 Gambar 5.1 Distrbusi Tingkat Pendidikan Jemaah Haji dengan Hipertensi ....... 57
Gambar 5.2 Distribusi Jenis Pekerjaan Jemaah Haji dengan Hipertensi ............ 58Gambar 5.3 Kurva ROC Indeks Rawat Inap Hipertensi ..................................... 67xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4Lembar Pengumpulan Data Surat Izin Penelitian Lembar Hasil Uji Etik Hasil Analisis Data
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
- : Sampai dengan % : Persen > : Lebih dari < : Kurang dari ≥ : Lebih dari sama dengan ≤ : Kurang dari sama dengan / : Per
xviii
Daftar Arti Lambang
α : Alfa β : Beta Daftar Arti Singkatan BKJH = Buku Kesehatan Jemaah Haji BPHI = Balai Pengobatan Haji Indonesia DM = Diabetes Mellitus HT = Hipertensi
IRT = Ibu Rumah Tangga JCH = Jemaah Calon Haji Kemenkes RI = Kementerian Kesehatan Republik Indonesia KKP = Kantor Kesehatan Pelabuhan KLB = Kejadian Luar Biasa Kloter = KelompokTerbang OR = Odds Ratio PNS = Pegawai Negeri Sipil PPIH = PanitiaPenyelenggaraIbadah Haji PT = Perguruan Tinggi Risti = RisikoTinggi ROC = Receiver Operating Characteristic SD = Sekolah Dasar SMP = Sekolah Menengah Pertama SMA = Sekolah Menengah Atas Siskohatkes = Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan SKD = Sistem Kewaspadaan Dini
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibadah Haji adalah rukun Islam ke lima yang wajib ditunaikan oleh setiap umat Islam yang mampu memenuhi syarat istitho’ah sekali dalam seumur hidupnya. Rukun Islam yang ke lima ini merupakan ibadah fisik dan mempunyai karakteristik khusus yaitu harus dilakukan pada waktu dan tempat tertentu, yaitu di bulan Dzulhijah dan di kota Makkah Saudi Arabia. Pelaksanaan ibadah haji bersifat kompleks karena perlu persiapan mental, fisik, biaya, serta perlu pengetahuan tentang syarat, rukun, dan wajib haji (Mawardi, 2015).
Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji diselenggarakan secara inter departemental, dengan sistem dan manajemen penyelenggaraan yang terus ditingkatkan agar pelaksanaannya dapat berjalan aman, tertib, lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Kementerian Kesehatan adalah salah satu kementerian yang terkait dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji.
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada jemaah haji dalam bidang kesehatan. Pembinaan dan pelayanan kesehatan tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan untuk meningkatkan
1
2 kondisi kesehatan jemaah haji. Upaya pembinaan dan pelayanan kesehatan ini dilakukan sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan hingga 14 hari setelah kembali ke tanah air.
Dalam melaksanakan upaya-upaya tersebut diperlukan kerjasama dari semua pihak terkait ditingkat pusat dan daerah (Pusat Kesehatan Haji, 2012).
Kesehatan adalah modal utama bagi setiap jemaah haji yang harus tetap terpelihara sejak awal perjalanan hingga selesai menunaikan ibadah haji. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya agar prosesi ritual peribadatan dapat dilakukan dengan maksimal. Perjalanan haji bukanlah perjalanan biasa karena penuh risiko kesehatan yang dapat menganggu pelaksanaan ibadah haji. Faktor risiko kesehatan tersebut harus diketahui dan dikelola dengan baik untuk mendukung istito’ah ibadah haji (Achmadi, 2012).
Faktor risiko adalah faktor yang berperan dalam timbulnya gangguan kesehatan yang akhirnya akan mengurangi jalannya ibadah. Faktor risiko tersebut termasuk faktor pencetus kejadian penyakit maupun faktor yang dapat memperberat kondisi awal kesehatan jemaah. Faktor risiko kesehatan haji bisa berasal dari tubuh jemaah, bisa juga berasal dari kondisi lingkungan jemaah atau mungkin di luar jemaah. Pemerintah selaku penyelenggara tidak dapat menolak ataupun melarang seseorang untuk melaksanakan ibadah haji, karena itu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengendalikan, mengurangi atau meniadakan faktor risiko tersebut, agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan lancar (Achmadi, 2012).
3 Pemerintah Indonesia setiap tahun memberangkatkan sekitar 200.000 jemaah haji ke Tanah Suci Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ritual haji.
Kondisi kesehatan jemaah tersebut ada yang sehat tanpa penyakit dan ada yang sehat dengan faktor risiko kesehatan. Kelompok jemaah yang sehat dengan faktor risiko kesehatan ini disebut sebagai jemaah haji risiko tinggi (risti). Jemaah haji risiko tinggi yaitu jemaah haji dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi berisiko sakit dan atau mati selama melaksanakan ibadah haji. Kelompok tersebut meliputi lanjut usia, penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh terbawa keluar dari Indonesia berdasarkan peraturan kesehatan yang berlaku, wanita hamil, ketidakmampuan tertentu terkait penyakit kronis dan atau penyakit tertentu lainnya. Penyakit kronik tersebut diantaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit paru kronik, penyakit hati dan pencernaan, penyakit tulang dan sendi serta penyakit syaraf seperti post stroke. Penyakit-penyakit tersebut harus diperhatikan oleh petugas kesehatan, karena dapat menimbulkan komplikasi fatal saat melaksanakan aktivitas fisik pada cuaca yang sangat panas atau sangat dingin dengan kepadatan manusia dan polusi yang tinggi (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
4 Sumber: Siskohatkes Kementerian Kesehatan RI Gambar1.1 Persentase jemaah haji Indonesia risiko tinggi kesehatan 2012-2015
Pada Gambar 1.1 dapat dilihat persentase jemaah haji Indonesia yang berstatus risiko tinggi kesehatan pada tahun 2012 sebesar 46,6%; tahun 2013 56,4%; tahun 2014 sebesar 54,7%; dan pada tahun 2015 sebesar 61,6%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa persentase jemaah haji Indonesia dengan risiko tinggi kesehatan setiap tahun mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah jemaah haji dengan risiko tinggi kesehatan ini perlu diwaspadai dan dikelola sebaik mungkin. Identifikasi, analisis karakteristik, serta prediksi perkembangan faktor risiko kesehatan pada jemaah haji harus dilakukan sedini mungkin oleh petugas kesehatan. Perencanaan program pembinaan dan pelayanan kesehatan untuk mengeliminasi faktor risiko kesehatan tersebut harus dilakukan dengan baik agar kondisi jemaah haji tetap dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan sempurna. Proporsi jemaah haji risiko tinggi yang berkisar 40-60 % ini akan berpengaruh terhadap jumlah angka kesakitan dan
5 angka kematian yang mungkin terjadi pada jemaah haji. Angka kesakitan jemaah haji Indonesia dapat dilihat dari jumlah rawat jalan dan rawat inap di tanah air (Embarkasi-Debarkasi) dan di Arab Saudi. Angka kesakitan Jemaah haji di Embarkasi di tanah air dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jumlah rawat jalan dan rawat inap di Embarkasi Tahun 2012Rawat Jalan Rawat Inap Jumlah
No Embarkasi Jemaah
Jumlah Persen Jumlah Persen
1 Aceh (BTJ) 3989 855 5,1 0,0
2 Medan (MES) 8329 1837 11,0 9 0,7
3 Batam (BTH) 9888 1593 9,5 22 1,8
4 Padang (PDG) 7443 2157 12,9 0,0
5 Palembang (PLM) 7378 881 5,3 8 0,7
6 Pondok Gede (JKG) 15800 280 1,7 46 3,8
7 Bekasi (JKS) 38045 64 0,4 20 1,6
8 Solo (SOC) 33357 3865 23,1 999 81,5
9 Surabaya (SUB) 35854 2450 14,6 63 5,1
10 Banjarmasin (BDJ) 5073 491 2,9 5 0,4
11 Balikpapan (BPN) 5356 863 5,2 7 0,6
12 Makassar (UPG) 14988 461 2,8 43 3,5
13 Lombok (LOP) 4564 928 5,5 4 0,3
14 Lampung (LPG) 6352 32 0,2 0,0 Total 196416 16757 100 1226 100
Sumber : Profil Kesehatan Haji 2013 Pada Tabel 1.1 tampak persentase jemaah haji rawat jalan paling banyak adalah di Embarkasi Solo sebesar 23% demikian pula rawat inap sebesar 81,5 %.
Proporsi kedua terbanyak rawat jalan dan rawat inap adalah di Embarkasi Surabaya sebesar 14,6% dan 5,1%.
6 Berdasarkan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di Embarkasi, dapat diketahui beberapa jenis penyakit yang diderita oleh jemaah haji. Urutan terbanyak penyakit penyebab rawat jalan disajikan pada Gambar 1.2 Sumber : Pusat Kesehatan Haji 2013
Gambar 1.2 Sepuluh (10) penyakit terbanyak rawat jalan di Embarkasi 2012Gambar 1.2 menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang ditemukan pada jemaah haji rawat jalan di Embarkasi haji adalah hipertensi dengan jumlah 3805kasus (38%) , commond cold sebanyak 1495 kasus (15%), myalgia sebanyak 967 kasus (10%), diabetes mellitus sebanyak 845 kasus (9%) dan dyspepsia 778 kasus (8%).
7 Jemaah haji yang mengalami penyakit yang bertambah berat dan memerlukan rawat inap segera dirujuk ke Rumah Sakit rujukan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih intensif. Distribusi jenis penyakit jemaah haji yang rawat inap di Embarkasi dapat dilihat pada Gambar 1.3 Sumber : Pusat Kesehatan Haji 2013
Gambar 1.3 Sepuluh (10) penyakit terbanyak rawat inap di Embarkasi 2012Berdasarkan Gambar 1.3 dapat diketahui bahwa jemaah haji yang menjalani rawat inap selama di embarkasi adalah jemaah haji dengan penyakit diabetes mellitus sebanyak 590 kasus (65%) dan hipertensi sebanyak 258 kasus (28%).
8 Penyakit diabetes mellitus dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang banyak ditemukan pada jemaah haji ketika melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan ketanah suci. Jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi dengan penyakit tersebut secara otomatis mempunyai risiko tinggi untuk sakit bahkan kematian pada saat menjalankan kegiatan ibadah haji karena kurang istirahat atau kurang tidur dan tidak disiplin dalam minum obat.
Jemaah haji yang sakit selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci mendapatkan pelayanan kesehatan oleh petugas kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu berupa pengobatan dan perawatan di sarana rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan tingkat keparahan penyakit yang diderita oleh jemaah haji. Jumlah jemaah haji yang datang ke sarana pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di Arab Saudi dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap jemaah haji di Arab SaudiTahun 2014 Daerah Kerja Rawat Jalan Persentase Rawat inap Persentase
Makkah 289.234 72,56 1.701 72,76 Madinah 70.706 17,74 419 17,92 Jeddah 1.880 0,47 142 6,07 Arafah 8.876 2,23 19 0,81 Muzdhalifah 401 0,10 0,0 Mina 27.533 6,90 57 2,44
Jumlah 398.630 100 2.338 100
Sumber : Siskohatkes Kemenkes RI
9 Tabel 1.2 menunjukkan jumlah jemaah haji yang sakit berdasarkan tempat pelayanan kesehatan di Arab Saudi dengan jumlah kumulatif rawat jalan sebanyak 389.630 orang (99,42%) dan rawat inap sebanyak 2.338 orang (0,58%). Artinya selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi masih banyak jemaah haji yang menderita sakit sehingga harus mendapatkan pelayanan kesehatan baik rawat inap maupun rawat jalan.
Berdasarkan data yang terekam dalam sistem informasi kesehatan haji Indonesia Kementerian Kesehatan RI (siskohatkes), jenis penyakit terbanyak pada jemaah haji yang dirawat jalan selama di Arab Saudi di Arab Saudi adalah
commond cold sebanyak 89.715 kasus dan hipertensi menduduki peringkat
tertinggi kedua dengan jumlah 42.997 kasus. Distribusi jenis penyakit terbanyak rawat jalan di Arab Saudi dapat dlihat pada Gambar 1.4 Sumber : Siskohatkes Kemenkes RI
Gambar 1.4 Sepuluh (10) penyakit terbanyak pada rawat jalan di Arab Saudi 201410 Penyakit terbanyak pada jemaah haji yang dirawat inap selama di Arab Saudi menunjukan bahwa kelompok penyakit tidak menular lebih banyak dibandingkan dengan kelompok penyakit menular. Penyakit tidak menular tersebut adalah diabetes mellitus sebanyak 236 kasus dan hipertensi di urutan kedua sebanyak 235 kasus. Penyakit-penyakit tersebut pada umumnya sudah terdeteksi pada jemaah haji sebelum mereka berangkat melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi. Distribusi jenis penyakit terbanyak pada jamaah haji yang dirawat inap selama di Arab Saudi dapat dilihat pada Gambar 1.5.
Sumber : Siskohatkes Kemenkes RI
Gambar 1.5 Sepuluh (10) penyakit terbanyak pada rawat inap di Arab Saudi 201411 Embarkasi Surabaya adalah salah satu embarkasi dengan jumlah jemaah haji dengan risiko tinggi kesehatan urutan kedua terbanyak di antara 14 embarkasi haji di Indonesia. Berdasarkan laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Tahun 2015, jumlah jemaah haji risiko tinggi kesehatan pada tahun 2015 sebanyak 17.535 orang (62,18%); tahun 2014 sebanyak 15.694 orang (55,82%); dan tahun 2013 sebanyak 13.525 (47,46%). Jumlah jemaah haji risiko tinggi kesehatan di Embarkasi Surabaya disajikan pada Gambar 1.6 Sumber : KKP Kelas I Surabaya 2015
Gambar 1.6 Jumlah jemaah risiko tinggi kesehatan Embarkasi Surabaya Tahun2009-2015
Gambar 1.6 menunjukan bahwa pada tahun 2013 jumlah jemaah haji risiko tinggi kesehatan menurun dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2014 jumlahjemaah haji risiko tinggi kesehatan kembali meningkat hingga tahun 2015. Peningkatan jumlah Calon Jemaah Haji (CJH) dengan risiko tinggi ini disebabkan
12 karena adanya kebijakan pemerintah mendahulukan CJH usia lanjut untuk melaksanakan ibadah haji.
Pada pemeriksaan akhir yang dilakukan di Embarkasi Surabaya ditemukan berbagai jenis risiko tinggi kesehatan. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada pemeriksaan kesehatan jemaah haji. Dari beberapa penyakit tidak menular tersebut yang paling banyak ditemukan adalah penyakit hipertensi. Jenis risiko tinggi kesehatan terbanyak di sajikan pada Gambar 1.7.
Sumber : KKP Kelas I Surabaya 2015
Gambar 1.7 Lima (5) faktor risiko tinggi kesehatan terbanyak di EmbarkasiSurabaya Tahun 2015
Gambar 1.7 menunjukkan bahwa faktor risiko tinggi kesehatan pada jemaah haji di Embarkasi Surabaya tahun 2015 yang paling banyak adalahsenilitas (usia lanjut) 7.119 kasus, hipertensi 6.332 kasus, gangguan lipoprotein
13 3.347 kasus, NIDDM 2.415 kasus dan obesitas 713 kasus. Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan pada pemeriksaan kesehatan jemaah haji di Embarkasi Surabaya. Jemaah haji dengan hipertensi memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mulai dari tingkat ringan hingga berat yaitu berupa kerusakan target organ seperti otak, jantung dan ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
1.2 Kajian Masalah
Berdasarkan Gambar 1.6 diketahui bahwa jumlah jemaah haji dengan risiko tinggi kesehatan di Embarkasi Surabaya pada tahun 2015 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berbagai macam risiko kesehatan yang teridentifikasi pada jemaah calon haji pada saat pelaksanaan pemeriksaan akhir di Embarkasi Surabaya, didapatkan bahwa risiko tinggi yang paling banyak adalah hipertensi, oleh karena itu perlu adanya perhatian khusus terhadap riwayat kesehatan pada jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji, terutama pada jemaah dengan hipertensi.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang perlu diwaspadai karena hipertensi adalah penyebab kematian utama ketiga di Indonesia (Depkes, 2008). Hipertensi sering disebut the silent killer karena penderita hipertensi mengalami kejadian tanpa gejala (asymptomatic) dan apabila tidak diobati maka akan menimbulkan komplikasi seperti stroke, gagal jantung yang fatal, gangguan ginjal atau penyakit degeneratif lainnya yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian (Krummel, 2004). Penderita hipertensi seringkali harus menjalani rawat inap karena beberapa faktor pemberat. Faktor risiko yang
14 memberatkan kondisi seseorang yang mengalami hipertensi pada seseorang meliputi faktor yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras, dan faktor yang dapat diubah seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol dan makanan yang banyak mengandung lemak atau garam, dan stress. Seseorang yang berisiko terkena hipertensi adalah orang yang berusia diatas 55 tahun (Cahyono, 2008).
Bila ditinjau perbandingan prevalensi hipertensi antara perempuan dan laki-laki ternyata menunjukan angka yang bervariasi. Pada umumnya laki-laki lebih banyak mempunyai faktor yang mendorong terjadinya hipertensi seperti merokok, konsumsi alkohol dan pola makan yanag tidak terkontrol (Suiraoka, 2012). Pendidikan rendah berisiko tinggi untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan tingkat pendidikan tinggi. Orang dengan pendidikan rendah cenderung kurang pengetahuan terhadap kesehatan dan sulit/lambat dalam menerima informasi yang diberikan petugas, sehingga berdampak pada perilaku pola hidup sehat. Individu yang bekerja berisiko rendah untuk terkena hipertensi. Pekerjaan berpengaruh terhadap aktifitas fisik seseorang. Orang yang tidak bekerja aktivitasnya tidak banyak sehingga dapat meningkatkan kejadian hipertensi.