IMPLEMENTASI PROGRAM PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MUSLIM INTEGRAL (P3KMI) DAN BILINGUAL FACULTY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) IAIN SURAKARTA TAHUN 2016 - Test Repository
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MUSLIM INTEGRAL (P3KMI) DAN BILINGUAL FACULTY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
IAIN SURAKARTA TAHUN 2016 oleh HAKIMAN NIM: M1.14.002 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya
sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan
tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis
oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah
pada IAIN Salatig a atau perguruan tinggi lainnya.”Surakarta, 29 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan Hakiman
ABSTRAK
This study aims to know how the development assistance programs personality
muslims integral (P3KMI) in faculty of Islamic education and teacher training
(FITK) IAIN Surakarta; to know how the implementation of bilingual faculty in
faculty of Islamic education and teacher training (FITK) IAIN Surakarta, and to
know how the role of development assistance personality muslims integral
programs (P3KMI) and bilingual faculty in developing the competence in faculty
of Islamic education and teacher training (FITK) IAIN Surakarta.Method used in research is qualitative approach. Techniques of collecting
data in this research are interview, direct observation of the implementation of
P3KMI and bilingual faculty, and the study documents. Data analysis techniques
using interactive analysis started from collecting data, reducing data, displying
data, and conclusion retrieval. To test the validity used credibility,
transfermability, conformability, and dependibility.
The research results show that the implementation of learning P3KMI with a
mentoring model of learning with their pairs. M ethods used namely: sema‟an,recitation, question and answer, discussion, sharing, assignment, presentation,
practice and tausiah. The material studied namely al-Quran, hadist, qoidah ushul
fiqih, fiqih worship and further Islamic discourse. Evaluation of P3KMI
conducted by P3KMI team, guardian lecturers, and lecturer. Bilingual faculty
implementation done through classroom model and mentoring model. P3KMI
give the role against FITK IAIN Surakarta‟s student to develope the BTA,
recitation of Juz Amma and verses option, hadits-hadist option, qoidah ushul
fiqih, worship practice, Islamic insight, and create a good personality. While
bilingual faculty role to improve the mastery vocabulary of foreign language,
writing, talk, and mentally speaking.Keywords: implementation, P3KMI, bilingual, developing, competence
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Program
Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI) di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta; untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan bilingual faculty di Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan
(FITK) IAIN Surakarta, dan untuk mengetahui bagaimana peran Program
Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI) dan
bilingual faculty dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan (observasi)
secara langsung terhadap pelaksanaan P3KMI dan pelaksanaan bilingual faculty,
dan studi dokumen. Tehnik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan
menggunakan drajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran P3KMI yaitu
dengan model mentoring atau pembelajaran teman sebaya. Metode yang
digunakan yaitu: sema‟an, hafalan, tanya jawab, diskusi, sharing, penugasan,
presentasi, praktik dan tausiah. Materi yang dipelajari yaitu al-Quran, hadist,
qoidah ushul fiqih , fiqih ibadah dan wacana keIslaman. Evaluasi P3KMI
dilakukan oleh tim P3KMI dan dosen wali studi serta dosen mata kuliah.
Pelaksanaan bilingual faculty dilakukan melalui model classroom dan model
mentoring. P3KMI memberikan peran terhadap mahasiswa FITK IAIN Surakarta
dalam meningkatkan BTA, hafalan Juz Amma, hafalan ayat-ayat pilihan, hadits-
hadist pilihan, qoidah ushul fiqih, praktik ibadah, wawasan keislaman dan
menciptakan kepribadian yang baik. Bilingual Faculty berperan meningkatkan
penguasaan kosa kata bahasa asing, menulis, berbicara dan mental berbahasa.Kata kunci: implemenntasi, P3KMI, bilingual, peningkatan, kompetensi
PRAKATA
BismillaahirrohmaanirrohiimPuji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah. SWT. Atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini yang
berjudul “Implementasi Program Pendampingan Pengembangan Kepribadian
Muslim Integral (P3KMI) dan Bilingual Faculty dalam Meningkatkan
Kompetensi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN
Surakarta Tahun 2016” yang menjadi pelengkap persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan Islam Tersajinya tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada.1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga dan sekaligus pembimbing penulis sehingga atas bimbingannya yang sabar tesis ini bisa selesai.
3. Bapak Dr. Phil. Widiyanto, M.A., Ka Prodi PAI yang telah memberi arahan kepada penulis.
4. Bapak ibu dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberi ilmu dan pencerahan kepada penulis.
5. Keluarga besar penulis ibu, bapak almarhum, istri, anak tercinta yang selalu mendoakan, mendukung dan menyemangati penulis.
6. Teman-teman angkatan 2014 Pascasarjana IAIN Salatiga yang selalu memberi semangat penulis.
7. Teman-teman Taekwondo Provinsi Jawatengah.
8. Civitas akademika IAIN Surakarta atas bantuan dan dukungannya pada penulis sehingga penelitian tesis ini bisa berjalan dengan baik.
Semoga apa yang telah bapak/ibu berikan menjadi barokah serta manfaat
bagi semua pihak. Kami berdo‟a semoga kebaikan bapak/ibu dan teman-teman
semua menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah. SWT.Surakarta, 29 Agustus 2016 Penulis Hakiman
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
PRAKATA ............................................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................
3 B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ...................................
3 C. Signifikasi Penelitian ..................................................................
4 D. Kajian Pustaka .............................................................................
4 E. Metode Penelitian ....................................................................... 15
F. Sistematika Penelitian ................................................................. 17
BAB II PELAKSANAAN P3KMI.................................................................. 18
A. Pembelajaran P3KMI ................................................................. 18 B. Pengembangan Kepribadian ....................................................... 20 C. Evaluasi P3KMI .......................................................................... 23BAB III PELAKSANAAN BILINGUAL FACULTY ....................................... 25
A. Pembelajaran Bilingual Faculty ................................................. 25 B. Mentoring Bilingual Faculty ........................................................ 27BAB IV PERAN P3KMI DAN BILINGUAL FACULTY ................................. 31
A. Peran P3KMI dalam Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa ..... 31 1. Meningkatkan Kompetensi baca tulis al-Qur'an ................. 31 2. Meningkatkan Kompetensi hafalan Juz Amma ..................... 32 B. Peran Bilingual Faculty dalam meningkatkan Kompetensi Mahasiswa.... ................................................................................. 321. Meningkatkan kosa kata dan menulis .................................... 36
2. Meningkatkan kemampuan berbicara dan mental ................. 37
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 39
A. Kesimpulan ................................................................................. 39 B. Saran .......................................................................................... 40DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41
LAMPIRAN .................................................................................................... 43
BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman1.1 Diagram analisis data penelitian .............................................................16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1.Catatan hasil wawancara ...................................................................... 42 2. Pedoman wawancara ............................................................................ 70 3. Foto kegiatan Mentoring ...................................................................... 71 4. Foto papan publikasi bilingual faculty ................................................. 71 5. Jurnal mentoring bilingual faculty ....................................................... 72 6. Absensi bilingual faculty ...................................................................... 73 7. SK penguji P3KMI ............................................................................... 74 8. Soal ujian P3KMI ................................................................................. 76 9. Biografi penulis .................................................................................... 80
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku individu maupun masyarakat pada hakikatnya dipegaruhi oleh
sistem nilai yang diyakininya. Sistem nilai tersebut merupakan jawaban yang
dianggap benar mengenai berbagai masalah dasar dalam hidup. Spranger dalam
Alisyahbana menggolongkan tipe nilai menjadi enam berdasarkan enam lapangan
kehidupan manusia yang membuat manusia berbudaya. Keenam lapangan itu
ialah: (1) lapangan pengetahuan, (2) lapangan ekonomi, (3) lapangan estetik, (4)
1
lapangan politik, dan (5) lapangan religi.Penanaman nilai tentu harus dibarengi dengan pemahaman agama yang
untuh dan integral. Pemahaman agama hanya bisa dilakukan melalui proses
pendidikan baik secara formal maupun non formal. Perguruan tinggi Islam seperti
STAIN, IAIN/UIN sebagai salah satu institusi pendidikan harus mampu
menciptakan intelektual muslim yang berkarkater. Terobosan terus dilakukan di
berbagai perguruan tinggi Islam dalam meningkatkan kompetensi lulusan
mahasiswanya. Kebijakan yang dibuat oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) IAIN Surakarta adalah dengan membuat Program
Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI) dan
program bilingual faculty .1 Alisyahbana, Antropologi Baru: Nilai-Nilai Sebagai Tenaga Integrasi dalam Pribadi, Masyarakat dan Kebudayaan , Jakarta: Dian Rakyat, 2000, 56.
Ditemukannya mahasiswa yang belum bisa membaca al-Quran,
kepribadian yang kurang baik, pemahaman agama yang kurang, peraktik amalan
ibadah yang kurang benar serta pemahaman bahasa asing yang lemah ini menjadi
dasar dibuatnya program P3KMI dan bilingual faculty, dengan tujuan supaya
mahasiswa FITK mempunyai kompetensi akademik, kepribadian yang baik dan
mampu bersaing di dunia global.P3KMI merupakan salah satu jembatan untuk menuju visi dari FITK yaitu mencetak guru yang “beraqidah, berakhlaq dan profesional”. Perlu ada kajian
akademis terhadap program ini kaitannya dengan impelementasi program, baik
dilihat dari intensitas program ini. P3KMI dan bilingual faculty hadir dalam
rangka meningkatkan kompetensi lulusan, tetapi masih juga ditemukan beberapa
mahasiswa FITK IAIN Surakarta yang tidak bisa membaca al-Quran dengan baik,
kepribadian yang jelek, dan penguasaan bahasa asing yang lemah. Ada
kesenjangan antara idealitas dan realitas, maka dalam hal ini perlu ada penelitian
yang mendalam terhadap program yang diberikan kampus.Ada dua alasan kenapa penulis melakukan penelitian terhadap P3KMI dan antara lain: (1) P3KMI merupakan sarana untuk meningkatkan bilingual faculty
kompetensi mahasiswa dalam pemahaman keislaman karena latarbelakang
mahasiswa yang heterogen dan (2) program bilingual merupakan sarana untuk
meningkatkan penguasaan bahasa karena tingkat pemahaman mahasiswa yang
lemah.Atas dengan pemikiran tersebut penulis akan meneliti Implementasi
Pendampingan Pengembangan Kepribadain Muslim Integral (P3KMI) dan
Bilingual Faculty dalam Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta Tahun 2016. Penulis dalam
penelitian ini akan medeskripsikan berkaitan dengan proses pelaksanaan atau
intensitas dari penyelenggaraan P3KMI dan bilingual faculty.B. Rumusan dan Batasan Masalah 1.
Batasan Masalah Penulis akan memfokuskan penelitian ini pada implementasi P3KMI dan program bilingual faculty yang meliputi: pelaksanan P3KMI, pelaksanaan bilingual faculty dan perannya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa FITK IAIN Surakarta.
2. Rumusan Masalah Sesuai dengan batasan masalah di atas maka penulis akan fokus meneliti permasalahan sebagai berikut: a.
Bagaimana pelaksanaan P3KMI di FITK IAIN Surakarta? b.
Bagaimana pelaksanaan Bilingual Faculty di FITK IAIN Surakarta ? c. Bagaimana peran P3KMI dan Bilingual Faculty dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa FITK IAIN Surakarta?
C. Signifikansi Penelitian 1.
Tujuan Penelitian a.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan P3KMI di FITK IAIN Surakarta.
b.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bilingual faculty di FITK IAIN Surakarta.
c.
Untuk mengetahui bagaimana peran P3KMI dan bilingual faculty dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa FITK IAIN Surakarta.
2. Manfaat Penelitian a.
Manfaat Teoritis 1) Dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat sekaligus menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai pembuatan sebuah program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi mahasiswa. 2) Dapat dijadikan informasi dan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan bidang pendidikan dalam rangka inovasi pendidikan demi tercapainya hasil pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
3) Dapat digunakan sebagai bahan kajian penelitian berikutnya.
b.
Manfaat Praktis 1) Bagi mahasiswa diharapkan penelitian ini bisa menjadi motivasi untuk mengikuti program dengan baik.
2) Bagi para dosen diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan inovasi pengembangan kurikulum. 3) Bagi lembaga diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan evaluasi program yang belum mengarah pada sasaran yang diharapkan.
D. Kajian Pustaka 1.
Penelitian Terdahulu Puspo Nugroho dengan judul Implementasi Pendidikan Berbasis Akhlaq
Sebagai Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Kompetensi Kepribadian
Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Salatiga.2 Puspo Nugroho dalam hasil
penelitian menyimpulkan bahwa pendidikan karakater calon Guru PAI di STAIN
2 Puspo Nugroho, “Implementasi Pendidikan Berbasis Akhlaq Sebagai Pendidikan
Karakter dalam Pengembangan Kompetensi Kepribadian Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN
Salatiga yaitu melalui hiden kurikulum yaitu disisipkan pada mata kuliah PAI,
atas kerjasama civitas akademika khususnya dengan para dosen PAI di STAIN
Salatiga. Salah satu strateginya yaitu kontrak pembelajaran dan keteladanan
kepada mahasiswa oleh dosen.Ali Maskur dengan judul Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Manajemen Pembelajaran Guru
3 MI Di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Ali Maskur dalam hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa pendidikan karakter sudah terlaksana dengan
baik terbukti dengan para guru MI yang mencantumkan penanaman pendidikan
karakater pada perangkat pembelajaran. Keteladanan dari kepala sekolah dan
Guru MI menjadi faktor keberhasilan implementasi pendidikan karakter.
Mulyono dengan judul Pendidikan Karakter dalam ISMUBA (Al
- –Islam,
4 Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab) Sekolah Muhammadiyah Salatiga.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah Pendidikan karakter telah ada dalam
konsep pembelajaran ISMUBA. Karakter yang ada adalah sesuai dengan karakter
Muhammadiyah. Guru mencantumkan nilai-nilai karakter dalam perangkat
pembelajaran dan didukung dengan kegiatan tambahan keagamaan dan
ektrakurikuler.Zakaria Achmat tentang Efektifitas Pelatihan dan Pengembangan
Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
3 Ali Maskur,
“Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Manajemen Pembelajaran Guru MI Di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”, Tesis, IAIN Salatiga, 2013. 4 Mulyono,
“Pendidikan Karakter Dalam ISMUBA (al–Islam, Kemuhammadiyahan,
5 Mahasiswa Baru UMM Tahun 2005. Zakaria dalam hasil penelitiannya
mengungkapkan bahwa hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan skor pre-test- – post-test kepercayaan diri mahasiswa peserta pelatihan. Program P2KK mampu meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa.
Suratno tentang Efektivitas “Study Club” untuk Mengembangkan
6 Kemampuan Mahasiswa Dalam Rangka Peningkatkan Lulusan. Suratno
menyimpulkan bahwa study club yang efektif dalam mengembangkan
kemampuan mahasiswa adalah study club yang diselenggarakan oleh mahasiswa
sendiri tanpa ada intervensi dari dosen.Rugayah meneliti tentang Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Melalui
7 Magang Di Universitas Negeri Jakarta Tahun 2011. Ruqayah dalam hasil
penelitiannya mengemukakan bahwa program magang yang diberikan kepada
mahasiswa memberikan efek positif sehingga mahasiswa mengalami
pengembangan kompetensi baik aspek: pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
serta nilai.Eric Haas tentang Demanding More: Legal Standards and Best Practices
8 . Eric mengungkapkan bahwa harus ada aturan for English Language Learners
standar pembelajaran karena masing-masing komunitas, sekolah, dan kelas adalah
lingkungan yang unik dan dinamis, guru harus fleksibel dalam mereka
5 Zakaria Achmat,“Efektifitas Pelatihan dan Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Mahasiswa Baru UMM Tahun 2005 ”, Humanity, Volume 1, No 2 (Maret 2006): 117-121. 6 Suratno,
“Efektivitas “Study Club” untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Rangka Peningkatkan Lulusan ”, Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 8, No 2 (2011): 213- 218. 7 Rugayah,
“Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Melalui Magang Di Universitas Negeri JakartaTahun 2011 ”, Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 2, No 2 ( 2011): 209-219.
8 Eric Haas. “Demanding More: Legal Standards and Best Practicesfor English Language National Association for Bilingual Education , Volume
Learners”, Bilingual Research Journal the
perencanaan pelajaran, metode pengajaran, sumber daya instruksional, dan
penggunaan bahasa untuk mengakomodasi kebutuhan siswa bilingual
'berdasarkan usia mereka, tingkat kelas, budaya latar belakang, keahlian bahasa,
dan pengalaman pendidikan sebelumnya.Leo Gomes, David Freeman, and Yvonne Freeman meneliti tentang Dual
9 Langguage Education: A Promosing 50-50 Model . Leo Gomes mengungkapkan
bahwa model pendidikan bilingual memberikan peran terhadap peningkatan
prestasi akademik siswa. Model pendidikan dengan menggunakan dua bahasa
yaitu Inggris dan Spanyol juga mengembangkan siswa dari segi pengetahuan dan
keterampilan serta mendorong untuk studi lanjut.Dari beberapa penelitian terdahulu yang penulis paparkan di atas menjadi
dasar sebagai kerangka penelitian penulis. Perbedaan penulis dengan beberapa
penelitian di atas terletak pada 1). Objek penelitiannya, 2). Penelitian sebelumnya
hanya meneliti pada pendidikan kepribadian, moral dan karakter sedangkan
penulis akan meneliti bukan hanya kepribadian, moral dan karakter tapi juga
wawasan keagamaan dan peraktik ibadah, 3). Penelitian Bilingual sebelumnya
menggunakan bahasa Inggris dan bahasa spanyol sedangkan penulis dalam bahasa
Inggris, bahasa Arab dan bahasa Indonesia. 4). Penelitian sebelumnya hanya
melihat hasil akhir dari program tidak melihat proses implementasinya. Penulis
dalam penelitian ini akan meneliti secara mendalam kaitannya dengan
pelaksanaan dan peran dari P3KMI dan bilingual faculty.2. Kerangka Teori
9 Leo Gomes, David Freeman, and Yvonne Freeman, “Dual Langguage Education: A
Promosing 50-50 Model National Association for Bilingual ”, Bilingual Research Journal the a.
Program Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI)
Program mengandung arti rancangan yang dipersiapkan atau dalam arti akademis sistem persekolahan yang mempersiapkan sejumlah mata pelajaran10
11
yang diperuntukan bagi siswa yang akan melanjutkan studi. Pendampingan
terhadap mahasiswa bisa dikonotasikan dengan makna pendampingan agama.Pendampingan keagamaan berasal dari dua kata yaitu pendampingan dan keagamaan. Kedua kata ini memiliki pengertian yang berbeda. Pendampingan merupakan suatu aktivitas yang bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan yang lebih berkonotasi pada menguasai, mengendalikan, dan mengontrol.
Sedangkan keagamaan berasal dari kata agama, yang menurut Endang Saifudin Ansori yang dikutip oleh Jasa Ungguh Muliawan, pengertian agama yakni
12 kepercayaan dan cara hidup. Pendampingan ditargetkan supaya kompetensi mahasiswa bukan hanya pada tataran pengetahuan tapi harus sampai pada tataran pengamalan.
13 Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui
14 pendidikan dan latihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan 10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, 897.
11 Pendampingan asal kata dari damping yang mempunyai arti dekat. Pendampingan yaitu proses, cara, perbuatan mendampingi. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar,...234.
12 Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif: Upaya Mengintegrasikan Kembali , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005,10. 13 Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam
Secara etimologis, pengembangan berarti membina serta meningkatkan kualitas sedangkan secara terminologis, pengembangan masyarakat Islam berarti mentranformasikan dan melembagakan semua segi ajaran Islam dalam kehidupan keluarga (usrah), kelompok sosial (jamaah), dan masyarakat (ummah). Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei,
Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi , Bandung: Rosda Karya,
2001, 29.14 keterampilan teknis pelaksanaan. Semua elemen masyarakat tak terkecuali mahasiswa harus senantiasa dikembangkan baik dari segi intelektual, mental, 15 sosial dan spiritual.
Menjadi kewajiban semua elemen tak terkecuali yaitu lembaga pendidikan tinggi negeri maupun swasta seperti: STAIN, IAIN atau UIN sebagai lembaga yang bernafaskan Islam untuk selalu memberikan pendampingan dan pengembangan kepada mahasiswanya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S asy- Syu’ara ayat 214-217.
Artinya: 214. dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, 215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman. 216. jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"; 217. dan bertawakkallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Kepribadian mahasiswa IAIN harus mencerminkan kepribadian seorang
16 muslim yaitu menjadi pemuda muslim ideal. Dalam diri seorang pemuda muslim mempunyai karakteristik kritis, dinamis, responshif, kreatif dan
17 inovatif. Selain itu pemuda Islam mempunyai potensi seperti: memiliki semangat, memiliki fisik yang kuat, memiliki hati yang bersih dan memiliki
15 Secara umum pengembangan masyarakat (community development) adalah
kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi,
dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan
Arif Budimanta dan Bambang Rudito, Metode dan Teknik pembangunan sebelumnya.
Pengelolaan Community Development, cet. Ke II, Jakarta: CSD, 2008, 33.
16 Muslim adalah para penganut agama Islam yang menunaikan kewajibannya sebagaimana dalam rukun Islam. Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar,...767.
17
18
19
kecerdasan, yang perlu difasilitasi oleh lembaga. Muslim Integral
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peroses pemahaman dan implementasi dari apa yang telah dipelajari atau Islam kaffah.b.
Target P3KMI Fungsi pembinaan mahasiswa tidak sebatas pada kognitif saja tetapi penanaman spiritualitas yang bermuara pada pembentukan akhlaq itu merupakan hal yang penting. Adapun target yang hendak dicapai dari penyelenggaraan P3KMI adalah 1)
Terbentuknya mahasiswa yang memiliki kemampuan baca tulis al-Quran dan al-hadits dengan baik (target hafal juz 30, ayat-ayat pilihan, hafal hadis-hadis pilihan dan qoidah ushul fiqih) 2)
Teraktualisasinya nilai-nilai Islam dalam kehidupan mahasiswa 3) Terciptanya sosial kultural yang kondusif di lingkungn kampus bagi peserta
4)
Terlahirnya kesadaran peserta akan urgensi amar ma’ruf nahi mungkar
5) Terpenuhinya kompetensi mahasiswa baik kompetensi individual mapun20 sosial.
Sedangkan visi dari P3KMI yaitu: membangun mahasiswa Fakultas
21 Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berkepribadian muslim integral.
Berdasarkan uraian di atas, cita-cita luhur P3KMI adalah menjadikan manusia yang sholeh baik secara spiritual maupun secara sosial. Manusia yang sholeh ini adalah manusia yang memiliki kepribadian Islam, dimana pola pikir dan pola sikapnya adalah Islami. Di antara ciri-ciri seorang muslim integral adalah
18 Tim P3KMI, Modul,...157-158.
19 Mempunyai arti pertama: mengenai keseluruhannya; meliputi seluruh bagian yang
perlu untuk menjadikan lengkap; utuh; bulat; sempurna: masalah itu akan diselesaikan secara
tidak sebagian-sebagian; kedua tidak terpisahkan; terpadu: bimbingan penyuluhan merupakan
bagian dari pendidikan. Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar,..854. 20 21 Tim P3KMI, Modul,...7.22 1). Salim al- yang kuat/good faith), 2). Shohih al-ibadah
‘aqidah (aqidah
23 (ibadah yang benar/right devotion), 3). Matin al-khuluq (ahklaq yang kuat/strong character), 4). Qowiyyu al- jismi (jasad yang kuat/pshycal power), 5). Mutsakofu al- fikri (wawasan yang luas/thinking brilliantly), 6). Haritsun ‘ala waqtihi (manajemen waktu/time management), 7). Naafi’un lighoirihi (bermanfaat bagi sesama/giving contribution).
c.
Bilingual Faculty Dalam rangka mewujudkan visi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK IAIN Surakarta yaitu menjadi fakultas yang unggul dalam membentuk lulusan yang profesional pada bidang kependidikan dan
24 kebahasaan, beraqidah kuat, dan berakhlaq mulia. Suatu hal yang sangat penting bahwa mahasiswa harus mengusai berbagai bahasa salah satunya yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris untuk menghadapi tantangan zaman.
Viorica Marian dalam jurnalnya mengatakan bahwa pendidikan
25
bilingual sangat berpengaruh terhadap peningkatan akademik siswa.
22 Secara etimologis, aqidah berakar dari kata „aqada-y’aqidu-‘aqdan-‘aqidatan. „Aqdanmempunyai arti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Aqidah berarti keyakinan. Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: PP al-Munawwir Krapyak, 1984.1023. dan Secara terminologis menurut Al-jazairy yang dikutip Yunahar Ilyas adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah, (kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati (serta) diyakini keshohihan dan kebenarannya (secara pasti) dan ditolak segala sesutau yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), 2011, 2. 23 Secara etimologis ahklaq adalah bentuk jamak dari kata khuluq yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara terminologis ahklaq menurut Imam Al-Ghazali yang dikutip Yunahar Ilyas adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan- perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), 2011, 2.
24 Imam Makruf, Panduan Akademik dan Kemahasiswaan FITK IAIN Surakarta Tahun akademik 2015-2016 . 3. 25 Viorica Marian, Anthony Shook, ”Bilingual Two-Way Immersion Programs Benefit
Academic Ac The Journal of the National Association for Bilingual Education , hievement”, Pembelajaran bilingual merupakan model penggunaan dua bahasa untuk menyampaikan materi kuliah dengan tujuan menguatkan kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Asing. Dengan menggunakan model ini terdapat dua hal utama yang diperoleh mahasiswa, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan melek dalam dua bahasa. Hingga saat ini telah banyak negara yang melaksanakan pengajaran bilingual, seperti Filipina, Australia, Jepang dan cina.
Bahkan di Amerika sejak abda ke 20 kebijakan bilingual menjadi alat
26 hegemoni negara, dan bahasa juga berperan sebagai control sosial masyarakat.
IAIN Surakarta yang bervisikan sebagai pusat ilmu dan budaya Islam (center of knowledge Islamic culture). Penguasaan bahasa sebagai sarana menggapai visi digagas oleh FITK. Gagasan ini terintegrasi dalam Misi dari FITK IAIN Surakarta sebagai berikut: a.
Menyelengarakan pendidikan dan pengajaran yang berkarakter ke-Islaman, bermutu tinggi, dan berbasis teknologi untuk memenuhi perkembangan kebutuhan kependidikan masyarakat b. Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan ilmu pendidikan dan kebahasaan.
c.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan dan penerapan ilmu kependidikan dan kebahasaan 27 d.
Membentuk lingkungan akademik yang Islami dan berbudaya.
Dalam rangka mewujudkan misi FITK khususnya pada poin (c) dalam menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan dan penerapan ilmu kependidikan dan kebahasaan. Maka bilingual faculty yang diselenggarakan merupakan jembatan untuk memberikan penguatan kepada mahasiswa dari segi penguasaan bahasa khususnya bagi mahasiswa non
26 Bilingual Education in the United States: Historical Development
Carlos j Ovando, “
The Journal of the National Association for Bilingual Education , Volume 27, and Current Issues”, Number1 (November 2010), 1-24. 27 bahasa seperti PAI, SKI, PGRA dan PGMI. Untuk meningkatkan bahasa perlu didukung SDM, lingkungan dan akses penggunaan bahasa.
28 Bilingual faculty merupakan bagian dari akses untuk membiasakan bahasa.
d.
Kompetensi Mahasiswa Tarbiyah Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan”.
29 Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta harus mempunyai kompetensi baik akademik, kepribadain maupun professional.
30 Dalam rangka menciptakan calon guru yang beraqidah,
berakhlaq dan professional maka FITK membuat Program pendampingan pengembangan kepribadian muslim integral (P3KMI) Di antara tujuan dari FITK IAIN Surakarta yaitu: a. Menghasilkan lulusan yang professional, kompetitif, berbudaya, dan berkarakter Islam yang dapat menjadi acuan secara lokal maupun nasional b.
Menghasilkan temuan-temuan inovatif dalam bidang kependidikan dan kebahasaan c.
Menghasilkan layanan kependidikan dan kebahasaan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk baik akademik maupun non akademik d.
Menghasilkan produk-produk inovatif dalam bidang kependidikan dan kebahasaan yang dibutuhkan oleh masyarakat
28 Audrey Lucero, “Dual Language Teachers‟ Use of Conventional, Environmental, and
Personal Resources to Support Academic Language Development”, The Journal of the National Association for Bilingual Education , Volume 38 Number 1 (May 2015), 107-123. 29 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta: Sinar Grafika, 2005,120.
30 Pendidik harus mempunyai kompetensi meliputi: 1) kompetensi kepribadian, 2)
kompetensi profesional, 3) kompetensi pedagogik, dan 4) kompetensi sosial. E.Mulyasa, Standar e.
Mewujudkan suasana interaksi akademik yang Islami dan berbudaya yang
31 mendukung pembentukan karakter dan kompetensi lulusan.
Tujuan penyelenggarakan FITK sebagaimana diatas bahwa FITK berkomitmen untuk mencetak lulusan yang professional yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam rangka menguatkan aqidah dan penanaman akhlaq maka FITK membuat P3KMI sebagai sarana untuk menjadikan mahasiswa yang bukan hanya mempunyai kompetensi akademik tapi juga mempunyai kompetensi kepribadian yang mantap.
Dalam menghadapi era global khususnya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka kompetensi yang dibutukan mahasiswa bukan hanya kompetensi kepribadian tapi juga kompetensi kebahasaan sebagaimana terdapat dalam tujuan FITK poin (d) yaitu menghasilkan produk-produk inovatif dalam bidang kependidikan dan kebahasaan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Maka untuk mencapai itu FITK mneyelenggarakan bilingual faculty.
32 Selain itu, ada kompetensi SAFT yang harus dimiliki seorang mahasiswa tarbiyah sebagai calon guru. Lulusan FITK IAIN Surakarta harus mempunyai kompetensi hard skill maupun soft skill. Hard skill kaitannya
31 32 Imam Makruf, Panduan Akademik...,3.
Yaitu: 1). Sidik yaitu: memiliki keyakinan untuk merealisasikan visi dan misi serta tujuan, memiliki kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa arif jujur, dan berwibawa, menjadi teladan pesrta didik dan berahlak mulia. 2). Amanah yaitu rasa memiliki dan tanggungjawab yang tinggi, memiliki kemampuan mrengembangkan potensi secara optimal, memiliki kemampuan mengamankan dan menjaga kelangsungan hidup, memiliki kemampuan membangun kemitraan dan jaringan. 3). Fathonah Yaitu arif dan bijak, integritas tinggi, kesadaran untuk belajar, sikap proaktif, orientasi kepada Tuhan, terpercaya dan ternama, menjadi yang terbaik, empati dan perasaan terharu, kematanagan meosi, keseimbangan, jiwa penyampai misi dan jiwa kompetisi. 4). Tabligh yaitu memiliki kemampuan merealisasikan pesan atau misi, memiliki kemampuan berinteraksi secara efektif dan memiliki kemampuan menerapkan pendekatan dan metode dengan tepat. Furqan Hidayatullah, Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dengan kompetensi akademik yaitu berkaitan dengan pedagogik, professional sedangkan soft skill berkaitan dengan kepribadian, mental, spiritual dan sosial.
E. Metode Penelitian
Penelitian untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan P3KMI dan Bilingual
Faculty dan perannya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa FITK IAIN
Surakarta. Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, mendalam dan dapat
memberikan jawaban yang tepat terhadap permasalahan yang diajukan, penulis
menggunakan pendekatan kualitatif.Tehnik pengumpulan data melalui: 1). Wawancara dengan Informan yaitu
mahasiswa peserta P3KMI, mentor, Tim P3KMI, pembina P3KMI dan dosen, 2).
Pengamatan (observasi) secara langsung terhadap pelaksanaan P3KMI dan
bilingual faculty, 3). Studi dokumen seperti jurnal, buletin, foto aktivitas P3KMI,
file dan lain-lain.Penelitian ini menggunakan teknik analisis model interaktif yang
prosesnya dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang tertulis dalam catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari dan
ditelaah maka langkah selanjutnya mengadakan reduksi data atau pemilahan data
kemudian disajikan dengan dibantu interpretasi penulis dan selanjutnya yaitu