PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK POSITIVE REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN PESERTA DIDIK KELAS VII MTS AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

  

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK POSITIVE

REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN PESERTA

DIDIK KELAS VII MTS AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Disusun Oleh : NAMA : BANGKIT SUDRAJAT NPM : 1311080023

  

Jurusan : Bimbingan Dan Konseling

Pembimbing I : Andi Thahir, M.A.,Ed.D

Pembimbing II : Dra. Chairul Amriyah, M.Pd.

  

ABSTRAK

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK POSITIVE

REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN

PESERTA DIDIK KELAS VII MTS AL-HIKMAH

BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN

  

2017/2018

Oleh:

BANGKIT SUDRAJAT

  Disiplin adalah suatu sikap kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk dan patuh kepada keputusan, perintah dan peraturan-peraturan yang berlaku, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan teknik Positive

  

Reinforcement dapat meningkatkan kedisiplinan pesrta didik pada kelas VII MTs Al-

  Hikmah Bandar lampung Tahun ajaran 2017/2018 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuantitatif dengan desain One Group Pretest and Post-test Design. Subjek penelitian ini sebanyak 8 peserta didik. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah opservasi wawancara dan dokumentasi sebagai pendukungnya dan instrument pengumpulan data menggunakan skala kedisiplinan

  Hasil penelitian menunjukan bahwa konseling kelompok dengan teknik Positive

  

reinforcement dapat meningkatkan perilaku disiplin peserta didik di sekolah hal ini

  ditunjukan pada hasil uji paired sample t test dengan diperoleh (df) 7 kemudian dibandingkan dengan t 0,05 = 1,895, maka t (5,216 > 1,895) atau nilai

  tabel hitung tabel

  ≥ t sign.(2-tailed) lebih kecil dari nilai kritik 0,005 (0.001 ≤ 0,005), ini menunjukkan bahwa. Ho di tolak dan Ha diterima artinya terdapat kenaikan peningkatan perilaku disiplin yang signifikan setelah diberikanya konseling kelompok dengan teknik

  

Positive Reinforcement . Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan

  perilaku disiplin peserta didik setelah diberikanya konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement pada peserta didik kelas VII MTS Al-Hikamah Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018

  Kata kunci : Konseling Kelompok, Positive Reinforcement, Disiplin Sekolah

  

MOTTO

        

  Artinya: Katakanlah (Muhamad), ” setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaanya masing- masing” Maka tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanya

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah. Dengan penuh rasa bangga kupersembahkan skripsi ini kepada:

  1. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Sunarto dan Ibu Sutarmi yang telah berjuang keras untuk anaknya, yang tak pernah patah semangat memberikan cinta kasih sayang dan pengorbanan, serta senantiasa mendoakan keberhasilan dan kebahagian untuk anak-anaknya.

  2. Kakak ku tercinta Agung Nugroho dan Ayu Pakarti Dewi yang sangat aku sayangi dan banggakan yang selalu memberikan semangat, mendoakan, menantikan keberhasilanku yang selalu menyemangatiku dan menghiburku dalam keadaan apapun.

  3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung, yang telah mendewasakan dalam berfikir dan bertindak, semoga ini menjadi awal kesuksesan dalam hidupku.

RIWAYAT HIDUP

  Peneliti bernama lengkap Bangkit Sudrajat lahir di desa Srimulyo Kec Kalirejo Kab Lampung Tengah pada tanggal 02 September 1994, yang merupakan anak ketiga dari tiga saudara dari pasangan suami istri Bapak Sunarto dan Ibu Sutarmi

  Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh peneliti adalah Taman Kanak- Kanak Ismaria, lulus pada tahun 1999. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di SDN

  3 Srimulyo, lulus pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Sendang Agung, lulus pada tahun 2009. Setelah itu kembali melanjutkan pendidikan di SMA Muhamadiah 1 Kalirejo lampung Tengah dan lulus pada tahun 2012, Pada tahun 2013 peneliti terdaftar sebagai Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, yang sekarang telah bersetatus menjadi Universitas Negeri Islam Raden Intan Lampung, melalui Jalur Tes pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Bimbingan dan Konseling. Selama menjadi mahasiswa UIN Raden Intan Lampung jurusan Bimbingan dan Konseling, terlibat aktif dalam Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling UIN Raden Intan Lampung sebagai Ketua Devisi Humas untuk periode 2014/2017. Pada tahun 2016 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Margodadi , Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, kemudian melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MTS Al-Hikmah Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik Positive

  

Reinforcement Untuk Meningkatkan Disiplin Peserta Didik Kelas VII Mts Al-

Hikmah Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018

  Shalawat beriring salam peneliti sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kegelapan menuju kepada alam yang terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya;

  2. Bapak Andi Thahir, MA, Ed. D selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling sekaligus pembimbing 1 yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan tentang skripsi ini sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

  3. Bapak Ahmad Fauzan M.pd selaku Sekertaris Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan sekripsi ini.

  4. Dra. Chairul Amriyah, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan dan membimbing serta memberikan arahan dalam penulisan sekripsi ini, ditengah kesibukan namun tetap meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya dalam penyelesaian skripsi ini;

  5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama menuntut ilmu di Jurusan Bimbingan dan Konseling UIN Raden Intan Lampung. Terimakasih atas ilmunya yang sangat bermanfaat;

  6. Seluruh staf karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, khususnya Jurusan Bimbingan dan Konseling, terimakasih atas ketulusan dan kesediannya membantu peneliti dalam menyelesaikan syarat- syarat administrasi;

  7. Sahabat-sahabat dan rekan-rekan di Jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 terutama untuk Abim Reitanza, Wahyu Galih Praschojo, Muhamad Refaii, Fernanda Sandi, Anggi Rinando, Rido Kurnia, Febriawan, Annisa, Dina Hapsyah, Amelia, Rizki Kurnia Putri, Febrina, Maya Puspa Rini, Arif Hanafi dan semuanya terimakasih atas bantuan, do’a, dan

  8. Keluargaku Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Terimakasih telah mengajarkanku bagaimana artinya sebuah loyalitas tanpa batas, tentunya aku bukan apa-apa tanpa kalian semua;

  9. Rekan, Sahabat Hermawan Andi Prayogi dan Rian Afandi, Gagas Prabowo, Jalian dan Angga Oliviera yang telah memberikan semangat dan dukunganya.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan masih terbatasnya ilmu dan teori penelitian yang peneliti kuasai. Oleh karena itu kepada pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran yang bersifat membangun.

  Bandar Lampung, Juli 2017 Peneliti,

BANGKIT SUDRAJAT

  NPM: 1311080023

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

MOTTO HIDUP .............................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8 C. Batasan Masalah........................................................................................ 9 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10 G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Konseling kelompok ................................................................................ 13

  1. Pengertian Konseling Kelompok ........................................................ 13

  2. Tujuan Konseling Tujuan .................................................................... 15

  3. Asas-asas konseling Kelompok .......................................................... 16

  4. Komponen Layanan Konseling Kelompok ......................................... 17

  5. Langkah- langkah Konseling Kelompok ............................................ 17

  B. Teknik Positive Reinforcement ................................................................. 19

  1. Pengertian Positive Reinforcement ..................................................... 19

  2. Hubungan Penguatan (Reinforcement) Dengan Tingkah Laku .......... 24

  3. Jenis-Jenis Positive Reinforcement ..................................................... 25

  4. Komponen Pemberian Positive Reinforcement ................................... 26

  5. Penerapan Positive Reinforcement yang Efektif ................................ 27

  6. Langkah-langkah Pemberian Penguatan ............................................. 28

  7. Jadwal Pemberian Penguatan ............................................................. 29

  C. Disiplin Sekolah ....................................................................................... 30

  F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 52

  H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 59

  2. Uji Reliabilitas Instrument .................................................................. 58

  1. Uji Validitas Instrument ..................................................................... 58

  G. Pengembangan Instrument Penelitian ...................................................... 56

  3. Kuesioner (Angket) ............................................................................ 53

  2. Dokumentasi ...................................................................................... 52

  1. Wawancara .......................................................................................... 52

  2. Sampel dan Teknik Sampling ............................................................. 50

  1. Pengertian Disiplin .............................................................................. 30

  1. Populasi ............................................................................................... 50

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. ......................................................................................... 43 B. Desain Penelitian ....................................................................................... 44 C. Variabel Penelitian .................................................................................... 47 D. Definisi Operasional.................................................................................. 48 E. Populasi , Sampel Dan Teknik Sampling .................................................. 50

  F. Hipotesis .................................................................................................... 41

  E. Kerangka Pikir .......................................................................................... 38

  D. Penelitian Relevan .................................................................................... 36

  4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Sekolah ........................ 35

  3. Manfaat Disiplin .................................................................................. 34

  2. Tujuan Disiplin .................................................................................... 32

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PARSEMBAHAN A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 61

  2. Data Hasil Pretest Dan Posttest ........................................................... 62

  3. Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok ....................................... 63

  a. Pertemuan Pertama ...................................................................... 64

  b. Pertemuan Kedua ........................................................................ 66

  c. Pertemuan Ketiga ......................................................................... 70

  d. Pertemuan Keempat ..................................................................... 72

  e. Pertemuan Kelima ........................................................................ 73

  f. Pertemuan Keenam ...................................................................... 74

  4. Analisis Data Penelitian ..................................................................... 105

  5. Uji Hipotesis ........................................................................................ 106

  6. Persaratan Melakukan Uji-t Paired Sample T-Test ............................. 107

  7. Uji Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik Posive

  Reinforcement Untuk Meningkatkan Disiplin Peserta Didik .............. 108

  B. Pembahasan .............................................................................................. 111

  C. Keterbatasan penelitian ........................................................................... 113

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 114 B. Saran ....................................................................................................... 115

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

  1. Daftar peserta didik yang melakukan pelakukan pelanggaran disiplin disekolah kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung .................................................. 4

  2. Desain penelitian ................................................................................................. 44

  3. Definisi operasional ............................................................................................ 47

  4. Jumlah populasi penelitian .................................................................................. 49

  5. Skor Alternatif Jawaban ...................................................................................... 53

  6. Kriteria Interaksi Sosial ....................................................................................... 54

  7. Kisi-kisi Pengembangan Instrument penelitian .................................................. 55

  8. Hasil penyebaran angket awal (pre-test) peserta didik kelas VII MTs Al- Hikmah Bandar Lampung ................................................................................ 61

  9. Kriteria perilaku disiplin sekolah ........................................................................ 62

  10. Hasil pretest sebelum pemberian konseling kelompok ....................................... 63

  11. Hasil pretest and posttest .................................................................................... 63

  12. Perbandingan skor hasil pretest dan posttest perilaku disiplin sekolah .............. 75

  13. Perubahan perilaku disiplin DAP Setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ................................................................ 80

  14. Perubahan perilaku disiplin MZH setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ................................................................ 85

  15. Perubahan perilaku disiplin NM setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ................................................................ 86

  16. Perubahan perilaku disiplin MSW Setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ................................................................ 90

  17. Perubahan perilaku disiplin AS Setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ................................................................ 94

  18. Perubahan perilaku disiplin SFR Setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ................................................................ 98

  19. Perubahan perilaku disiplin GRA Setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement .............................................................. 101

  20. Perubahan perilaku disiplin AIM Setelah melakukan konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement ............................................................. 103

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

  21. Alur kerangka pikir .............................................................................................. 39

  22. Pola One Group Pretest And Posttest Design .................................................... 44

  23. Variabel Penelitian ............................................................................................. 46

  24. Perbandingan skor pretest dan posttest perilaku disiplin .................................... 76

  25. Grafik perubahan perilaku D.A.P......................................................................... 81

  26. Grafik perubahan perilaku M.Z.H ........................................................................ 86

  27. Grafik perubahan perilaku N.M ........................................................................... 87

  28. Grafik perubahan perilaku M.S.W ....................................................................... 90

  29. Grafik perubahan perilaku A.S ............................................................................ 95

  30. Grafik perubahan perilaku S.F.R ......................................................................... 98

  31. Grafik perubahan perilaku G.R.A ..................................................................... 101

  32. Grafik perubahan perilaku A.I.M ...................................................................... 104

  DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN :

  1. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Tarbiyah

  2. Surat Keterangan Validasi Teknik Pengumpulan Data

  3. Angket Kedisiplinan Peserta didik

  4. Hasil Pretest Dan Posttest

  5. Hasil Perhitungan Dengan Uji t pairet sampel t-test Melalui SPSS

  6. Hasil Uji Normalitas Melalui SPSS

  7. Reliability Statistics

  8. RPL

  9. SuratKeteranganMelakukanPenelitian Di MTs Al-Hikmah Bandar Lampung

  10. Daftar Hadir Peserta Didik

  11. Pengesahan Seminar Proposal

  12. Foto Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik, dalam menempuh pendidikan

  guna mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sekolah juga memiliki peraturan yang berlaku bagi warga sekolah yaitu tata tertib sekolah guna melatih kedisiplinan peserta didik.

  Dengan menjadi peserta didik yang disiplin dan taat terhadap peraturan sekolah maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan efektif dan nyaman. Dalam islam disiplin adalah suatu sikap kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk dan patuh kepada keputusan, perintah dan peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan kata lain disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan kententuan yang telah di tetapkan tanpa pamrih. Dalam ajaran agama islam banyak ayat Al-Qur

  ’an dan hadist yang menjelaskan atau memerintahkan tentang disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah di tetapkan dengan iklas dan tanpa pamrih. antara lain dalam surat An-Nisa ayat 59 Surat An-Nisa Ayat 59

  

           

           

      

  Artintya: hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rosulnya dan

  ulil amrin di antara kamu, kemudian kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al ’Qur’an) dan Rosul (Sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

  1 akibatnya

  Disiplin sangat penting khususnya bagi perkembangan peserta didik dan diperlukan supaya peserta didik dapat belajar dan berperilaku dengan cara yang dapat diterima lingkungan dimana peserta didik berada. Kedisiplinan merupakan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, terutama di lingkungan sekolah Dengan berdisiplin, rasa malas, tidak teratur dan menentang akan dapat diatasi, sehingga peserta didik menyadari bahwa dengan disiplin akan mempermudah kelancaran proses pendidikan, dan suasana belajar yang kondusif, serta mereka akan menunjukkan perilaku disiplin yang tinggi dalam dirinya. Elizabeth Hurlock juga mengemukakan bahwa anak membutuhkan disiplin, bila anak ingin bahagia dan menjadi orang yang baik penyesuaiannya, karena melalui disiplin anak dapat belajar berperilaku dengan cara

1 Departement Agama, RI,Al- Qur’an dan Terjemhanya,PT Syamil Cipta Media Bandung,

  yang diterima masyarakat dan sebagai hasilnya diterima oleh anggota kelompok

  2 sosial.

  Menurut Foerster disiplin sekolah adalah ukuran bagi tindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan

  3

  berjalan lancar dan tidak terganggu . Oleh karena itu kedisiplinan sangatlah penting dalam mengembangkan kemampuan intelektual dan moral peserta didik di sekolah Menurut Arikunto dalam penelitianya mengenai kedisiplinan membagi tiga macam indikator kedisiplinan yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kedisiplinan

  4

  di dalam rumah . Dan menurut Wayson “anak yang berdisiplin diri memiliki keteraturan diri berdasarkan nilai agama, nilai budaya, aturan-aturan pergaulan, pandangan hidup, dan sikap hidup yang bermakna bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Pribadi yang memiliki dasar-dasar dan mampu mengembangkan disiplin diri, bearti memiliki keteraturan diri berdasarkan acuan nilai moral.

  Sehubungan dengan itu disiplin diri dibangun dari asimilasi dan penggabungan nilai- nilai moral untuk di iternalisasi oleh objek peserta didik sebagai dasar-dasar untuk

  5 mengarahkan perilakunya .

  2 Hurlock, Perkembangan Anak Jilit I Edisi ke VI, Edisi Revisi, (Jakarta: Erlangga, 1978), h.166 3 Foerster, dalam Koesuma, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta: Grasino, 2010), h.243. 4 Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Edisi Revisi,Bumi Aksara, 2009),h.

  137. 5

  Bentuk ketidak disiplinan umumnya adalah perilaku yang melanggar peraturan atau tata tertib yang telah dibuat menurut Zainal Aqip menemukan bentuk- bentuk masalah ketidak disiplinan di sekolah antara lain: makan di kelas, membuat suara gaduh, kurang tepat waktu, menggangu peserta didik lain, agresif, mengejek

  6

  teman lain, tidak memperhatikan . Dan Hurlock menambahkan pelanggaran yang umum dilakukan anak-anak di sekolah adalah seperti: menipu, berbohong, mengucapkan kata-kata kasar, merusak milik sekolah, membolos, menggangu teman

  7 lain dengan mengejek, membuat gaduh di kelas dan berkelahi dengan teman sekelas .

  Dan dapat disimpulkan bahwa bentuk perilaku tidak disiplin peserta didik di sekolah dapat dilihat dari bentuk pelanggaran disiplin seperti membolos, mengangu teman lain dengan mengejek, membuat gaduh di kelas saat jam pelajaran belangsung dan tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh guru,

  Dari hasil dokumentasi terhadap peserta didik dan wawancara terhadap guru bimbingan koseling yang telah dilakukan peneliti pada pra penelitian di sekolah MTS Al-hikmah Bandar lampung kelas VII pada tanggal 15 febuari 2017 dan diperoleh data sebagai berikut:

6 Aqip,Z, Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa (Bandung: Yrama

  Tabel 1 Peserta Didik Yang Melakukan Pelanggaran Disiplin Di Sekolah Kelas

  

VII MTS AL-Hikmah Bandar Lampung T.A 2017/2018

No Jenis pelanggaran Jumlah peserta didik yang melakukan pelanggaran %

  1 Sering tidak hadir di sekolah tanpa ada keterangan ( membolos) 16 34,78%

  2 Membuat gaduh atau keributan di kelas saat jampelajaran berlangsung 14 30,43%

  3 Berkelahi di kelas maupun di lingkungan sekolah 6 13,04%

  4 Tidak mengumpulkan atau tidak mengerjakan PR 10 21,73%

  Total 46 100%

  

Sumber: Dokumentasi kepada guru bimbingan konseling di sekolah MTs AL-Hikmah

Bandar Lampung

  Dari data di atas yang peneliti dapatkan dari hasil dokumentasi kepada guru bimbingan konseling di MTs Al-Hikmah terdapat perilaku peserta didik yang seringkali melakukan pelanggaran disiplin sekolah seperti membolos, membuat gaduh di dalam kelas saat pelajaran berlangsung, sering kali tidak mengerjakan PR dan berkelahi di lingkungan sekolah, terlambat masuk sekolah dan apa bila hal ini terus berlangsung maka akan berdampak pada aktifitas belajar tidak kondusif atau tidak berjalan dengan lancar, tidak naik kelas, dan bisa menimbulakan siswa putus sekolah. Dalam hal ini guru bimbingan konseling sangatlah berparan penting dalam membantu peserta didik dalam mengatasi permasalah perilaku-perilaku negative yang dapat menghambat proses belajar peserta didik

  Berdasarkan hal tersebut maka, perlu diadakannya upaya pencegahan dan dalam menyelesaikan proses perkembangannya, Guru bimbingan konseling sangat berperan penting dalam menyelesaikan tugas perkembangan. Dalam hal ini guru Bimbingan konseling sudah pernah melakukan layanan klasikal tentang dampak perilaku-perilaku melanggar disiplin sekolah di kelas dan meberikan penguatan negative (hukuman) pada peserta didik yang melakukan pelangaran disiplin di sekolah akan tetapi belum terlihat adanya perubahan perilaku dari peserta didik, oleh sebab itu dibutuhkan satu layanan yang intensif yaitu peneliti akan menggunakan konseling kelompok dengan menggunakan teknik positive reinforcement.

  Konseling kelompok merupakan bantuan yang di berikan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat penyembuhan dan pencegahan serta diarahkan

  8

  pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhanya . Di dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi menjelaskan bahwa layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan di dalamnya melalui

  9

  dinamika kelompok Menurut Madson dan Wayson

  “kepemilikan disiplin memerlukan proses belajar” hal tersebut sejalan dengan pendapat Crow pada awal proses belajar perlu adanya upaya bimbingan yang dapat dilakukan dengan cara 1) melatih, 2)

8 Achmad Juntika Nurihsan Bimbingan dan konseling dalam berbagai latar belakang, (Bandung: Rafika Adiantama, 2007), h. 24.

  9

  10 membiyasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai berdasarkan acuan moral.

  Dan ditambahkan oleh Aqip bahwa disiplin di sekolah sering diidentifikasikan dengan prosedur yang terfokus pada konsekuensi pemberian hukuman, akan tetapi banyak kerugian yang dapat di timbulkan dalam proses pemberian hukuman, Menurut Martin dan Theo, kerugian dalam penggunaan atau memberi hukuman adalah hukuman yang dapat ditafsirkan salah, hukuman yang dapat menyebabkan peserata didik menarik diri dari lingkungan, hukuman yang dapat menyebabkan peserta didik bersikap atau bertingkah laku agresif, hukuman yang dapat menimbulkan reaksi negative dari teman-temanya dan hukuman yang dapat menimbulakan sifat

  • –sifat negative pada diri sendiri atau terhadap suasana di luar

  11

  diriya, Dan tokoh yang menentang adanya pemberian hukuman atau penguatan

  

negative adalah Skinner karena menurut beliau penguatan positive jauh lebih efektif

  dalam mengendalikan tingkah laku karena hasil-hasilnya lebih dapat diramalkan serta kemungkinan timbulya tingkah laku yang tidak diingikan akan lebih kecil. Skinner berpendapat bahwa hukuman adalah suatu hal yang buruk meskipun dapat menekan tingkah laku yang diinginkan ,namun tidak melemahkan kecenderungan untuk

  12 merespon bahkan kalaupun untuk sementara menekan perilaku tertentu.

  Dalam penyelesaikan masalah pelanggaran dispilin sekolah yang dilakukan peserta didik maka pengunaan Positive Reinforcement merupakan metode yang 10 11 Madson dan Wayson dalam Moh. Shochip, Op.Cit. h. 21 12 Martin, Theo. Bimbingan & konseling di sekolah, ( semarang: kanisius, 2010), h.67. tepat. Metode ini bertujuan ingin mengubah tingkah laku seseorang, dengan memberikan penguatan positive diharapkan tingkah laku yang baik frekuensinya akan berulang atau bertambah. Sedangkan respon negative bertujuan agar tingkah laku yang kurang baik frekuensinya berkurang atau hilang. Positive Reinforcement adalah sebagai setiap konsekuensi dari tingkah laku yang mempunyai dampak memperkuat atau mengokohkan tingkah laku. Dengan kata lain, mengubah tingkah laku peserta didik (behavior modification) dapat dilakukan dengan pemberian penguatan. Dari berbagai teknik penerapan prinsip proses belajar, teknik meningkatkan dan memelihara perilaku yang lebih maju dari pada pengurangan atau penghilangan perilaku. Dan teknik terbaik bagi peningkatan dan pemeliharaan perilaku ialah penerapan prosedur pengukuhan Positive Reinforcement. Perilaku peserta didik yang mematuhi tata tertib sekolah haruslah diberikan penguata positive seperti, pujian, senyuman, ucapan selamat, acungan jempol dan penguatan psikologis misalnya hadiah yang berupa barang hal ini dapat mengurangi perilaku negative dan dapat meningkatkan periku positive pada peserta didik

  Beranjak dari hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam mengatasi perilaku peserta didik yang tidak disiplin di sekolah dengan judul

  

Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik Positive Reinforcement Untuk

Meningkatkan Disiplin Peserta Didik Kelas VII MTS AL-Hikmah Bandar

Lampung Tahun Ajaran 2017/2018

  B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian di atas maka teridentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu:

  1. Ada 34,78% peserta didik yang teridentifikasi melakukan perilaku sering tidak hadir ke sekolah (membolos,)

  2. Ada 30,43% peserta didik yang sering kali membuat gaduh di kelas dan menggangu teman di kelas saat jam pelajaran berlangsung

  3. Ada 13’4% peserta didik yang berkelahi di dalam lingkungan sekolah,

  4. Ada 21,73% peserta didik yang teridentifikasi tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

  C. Batasan Masalah

  Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang, maka peneliti hanya membahas: Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik Positive

  

Reinforcement Untuk Meningkatkan Disiplin Peserta Didik Kelas VII MTs AL-

  Hikmah Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang, dan identifikasi masalah diatas maka perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: “ Seberapa besarkah pengaruh konseling kelompok dengan teknik Positive Reinforcement dapat meningkatkan kedisiplinan pesrta didik pada kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung Tahun ajaran

E. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan teknik. Positive Reinforcement dapat meningkatkan kedisiplinan pesrta didik pada kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung Tahun ajaran 2017/2018 F.

   Manfaat dan Kegunaan Penelitian

  1) Teoritis Diharapkan penggunaan layanan konseling kelompok dengan teknik

  positive reinforcement mampu memberikan sumbangan ilmu dalam bidang

  pendidikan khususnya bimbingan dan konseling yaitu membantu peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan sekolah 2) Praktis

  a. Bagi peserta didik Meningkatnya kedisiplinan peserta didik disekolah serta untuk menambah pengetahuan tentang dampak dari melanggar disiplin sekolah .

  Sehingga peserta didik dapat meningkatkan kedisiplinan

  b. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan positive bagi sekolah, khususnya dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal. Dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur atas pelaksanaan dan pemanfaatan bimbingan konseling kelompok c. Bagi guru bimbingan dan konseling Dapat menambah pengetahuan guru pembimbing dalam melaksanakan bimbingan kelompok disekolah dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik , serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan guru pembimbing dalam memberikan layanan yang tepat terhadap peserta didik sehingga bimbingan kelompok dapat digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik

  d. Bagi peneliti Dapat menambah pengetahuan, memberikan pengalaman yang sangat besar berupa pengalaman yang menjadi bekal untuk menjadi calon konselor profesional dan menjadi pedoman bagi penulis dalam membimbing peserta didik nantinya.

G. Ruang Lingkup Penelitian

  Penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini agar lebih jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan, diantaranya adalah:

  1. Ruang lingkup objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan kedisiplinan peserta didik menggunakan konseling kelompok dengan teknik

  Positive Reinforcement di sekolah

  2. Ruang lingkup subjek Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas kelas VII MTs Al-

  Hikmah Bandar Lampung

  Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah MTs Al-Hikmah Bandar Lampung Ruang lingkup wilayah

  4. Ruang lingkup waktu Waktu penelitian, penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun

  pelajaran 2017/2018

BAB II LANDASAN TEORI A. Konseling Kelompok

1. Pengertian Konseling Kelompok

  Konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan di dalamnya melalui dinamika kelompok, dinamika kelompok merupakan susunan yang hidup, berdenyut, yang bergerak,berkembang dan yang di tandai dengan adanya interaksi antara sesama

  1

  anggota kelompok Konseling kelompok itu sendiri merupakan upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antar konselor dan konseli, agar konseli bisa memahami diri dan lingkunganya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai-nilai yang diyakininya sehingga konseli

  

2

  merasa bahagia efektif perilakunya. . konseling kelompok juga merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kbehaelompok yang bersifat pencegahan 1 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Progam Bimbingan dan Konseling di Sekolah,

  (jakarta: Renika Cipta,2008), h. 68 2 dan penyembuhan serta diarahkan, pada pemberian kemudahan dalam

  

3

  perkembangan dan pertumbuhanya. Tohirin mengatakan bahwa konseling kelompok adalah suatu upaya pemberian bantuan kepada individu yang memahami masalah-masalah pribadi melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal, dalam konseling kelompok setiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk dapat menggali setiap masalah- masalah pada tiap anggota kelompok

  Menurut Gazda “konseling kelompok adalah hubungan antara beberapa konselor dan beberapa klien yang berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari” ia mengatakan bahwa konseling kelompok bertujuan untuk memberikan bantuan, dorongan dan pemahaman pada klien untuk dapat

  4

  memecahkan masalahnya. dan Awang juga menambahkan bahwa ciri utama konseling kelompok adalah berfokus pada pemikiran sadar, tingkah laku dan menerapkan interaksi yang terbuka. Ia menambahkan bahwa konseli dalam konseling kelompok adalah individu yang normal dan konselor bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan klien. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok merupakan pemberian layanan yang dilakukan konselor kepada klien secara berkelompok yang bersifat pencegahan dam penyembuhan dan bertujuan untuk mendorong dan menambahkan pemahaman kepada klien agar klien dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 3 4 Ibid, h 24

2. Tujuan Konseling Kelompok

  Tujuan konseling kelompok menurut dewa ketut sukardi yaitu:

  a) Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak

  b) Melatih anggota kelompok agar dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya c) Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing angota kelompok

  d) Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok Selanjutnya menurut prayitno tujuan konseling kelompok adalah sebagai berikut: a) berkembangnya perasaan, pikiran, wawasan, dan sikap terarah kepada tingkah laku peserta didik b) Terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperoleh imbalan pemecahan permasalahan tersebut bagi individu-individu lain yang

  5

  menjadi peserta layanan Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari konseling kelompok adalah untuk dapat melatih dan mengembangkan potensi peserta didik dan melatih kedisiplinan peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok pasti adanya pencapaian tujuan dan pencapaian tujuan itu tidak hanya berdampak pada satu peserta didik saja tetapi juga berdampak pada peserta didik lainya yang menjadi angota kelompok.

3. Asas-asas Konseling Kelompok

  Menurut prayitno dalam konseling kelompok terdapat asas-asas yang harus di pakai yaitu: a) Asas kerahasiaan, dalam layanan bimbingan kelompok asas ini haruslah digunakan karenan di dalam layanan bayak membahas masalah masalah pribadi anggota kelopok (masalah yang dirasakan tidaklah menyenangkan, mengganggu perasaan dan aktifitas keseharian klien atau peserta didik)

  b) Asas kesukarelaan, yaitu asas yang menghendaki adanya kesukarelaan peserta didik yang mengikuti atau menjalani proses layanan dan apabila peserta didik mengikuti proses layanan dalam keadaan terpaksa maka dalam proses pemberian layanan tidak berjalan secara optimal.

  c) Asas keterbukaan, yaitu asas yang menghendaki peserta didik yang menjadi sasaran layanan atau kegiyatan bisa bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri, permasalahanya maupun dalam menerima informasi dari luar yang berguna bigi dinya.

  d) Asas kegiatan yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan konseling kelompok

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN TIME TOKEN ARENDS (TTA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 123

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KONSELING REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 140

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 185

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 2 138

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 131

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN BANDARA DI SMK PENERBANGAN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG.T.A. 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 126

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG .T.A. 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 118

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIKMODELLING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 99

KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT DALAM UPAYA MEREDUKSI PERILAKU MEROKOK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 100

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN EFIKASI DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 88