Makalah Cinta tanah air makalah

1

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri
yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian…
(2:126)
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh
Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu
ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke
arahnya…(2:144)
Ketika Rasulullah Saw hendak berangkat berhijrah menuju Madinah dari Makkah beliau berkata:
“Alangkah besarnya cintaku pada kota Makkah, tempat kelahiran dan tumpah darahku; andaikan
penduduknya tidak mengusirku, maka pasti aku akan tetap berada di kota Makkah.”
Pernyataan di atas merupakan sebuah perwujudan dari rasa cinta beliau yang sangat mendalam kepada
kota tempat kelahirannya atau tanah airnya. Hijrahnya beliau ke kota Madinah bersama para
sahabatnya, bukanlah karena keinginannya untuk sengaja meninggalkan tanah airnya, akan tetapi
karena perintah dari Allah SWT sebagai bagian dari strategi dakwah dan sebagai upaya yang sungguhsungguh untuk melaksanakan ajaran-Nya, sehingga terbentuklah masyarakat Madinah yang penuh
dengan kedamaian, ketenangan, persamaan, kesejahteraan, keadilan, dan penghormatan terhadap hak
asasi manusia.
Dan memang telah tercatat dengan tinta emas dalam sejarah, bahwa Madinah adalah tempat persemaian
yang subur untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan, menumbuhkan dan melahirkan Rijal ad-Dakwah

(para kader dakwah) yang andal. Para kader yang memiliki loyalitas sangat tinggi kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka mampu menebarkan benih-benih ukhuwwah islamiyyah yang sangat solid atas
dasar iman, takwa, mahabbah (cinta) dan itsar (mendahulukan kepetingan orang lain di atas
kepentingan dirinya sendiri).
Hal itu sejalan dengan firman Allah dalam QS Al-Hasyr ayat 8-9 yang artinya: “(Juga) bagi para fuqara
yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari
karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itulah orang-orang yang benar (8) Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan
telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang
berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa
yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin),
atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung (9).”
Melakukan Perbaikan
Kecintaan kepada tanah air (kota Makkah), diwujudkan oleh Rasulullah Saw dalam bentuk islah atau
perbaikan dalam seluruh tatanan kehidupan dan berawal dari perbaikan akidah salimah. Beliau tidak
menginginkan saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air memiliki tatanan kehidupan yang hancur
berantakan, moral dan akhlak yang rusak, sering terjadi perselisihan, pertentangan, dan pertumpahan
darah hanya karena persoalan-persoalan yang sepele, misalnya hanya saling ejek-mengejek asal
keturunan dan asal kesukuan.

Beliau tidak rela melihat saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air menyembah kepada berhalaberhala yang mereka buat sendiri dari adonan roti yang kemudian mereka jejerkan sendiri di depan
Ka’bah yang mulia (Ka’bah Musyarrofah). Penyembahan kepada berhala yang demikian itu hanyalah
akan menurunkan dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, karena berhala itu tidak mampu
memberikan manfaat dan madharat sedikit pun juga.
Persis seperti sarang atau rumah laba-laba yang sama sekali tidak bisa melindunginya ketika
kedinginan atau kepanasan. Hal ini seperti digambarkan oleh Allah dalam QS Al-Ankabut ayat 41 yang
artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti
laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba
kalau mereka mengetahui.”

2

Demikian pula, beliau tidak rela melihat saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air yang hancur
karena pergaulan bebas, perzinahan, judi, dan minuman keras atau khamr. Karena perbuatan-perbuatan
tersebut meskipun kelihatannya ada manfaatnya, terutama dari sudut ekonomi (penghasilan dan
pendapatan), tetapi akibat negatif dan madharatnya jauh lebih besar dan lebih berbahaya. Hal ini
sejalan dengan firman-Nya dalam QS Al-Baqarah ayat 219 yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu
tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat
bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”.


Cinta tanah air
Sebagai pengikut dan umat Rasulullah Saw, seluruh kaum Muslimin di negara manapun mereka
berada, termasuk di Indonesia pasti akan mencintai tanah airnya sendiri. Bagi kaum Muslimin,
kecintaan pada tanah air adalah bagian dari akidah dan keyakinan, bukan semata-mata karena unsur
kebangsaan atau nasionalisme. Sejarah telah menunjukkan, bahwa yang paling gagah berani merebut
kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah adalah para ulama, para kiai, para santri, dan
kaum Muslimin secara keseluruhan. Bagi mereka, mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan adalah
bagian dari jihad yang harus dilakukan dengan kesungguhan. Mati dalam mengusir penjajah adalah
bagian dari syahid yang sangat tinggi nilainya dalam pandangan Allah SWT.
Setelah kemerdekaan sampai dengan saat sekarang pun, kaum Muslimin tetap konsisten mencintai
tanah airnya. Hanya saja tidak sekadar diungkapkan secara verbal dalam bentuk kata-kata, akan tetapi
diwujudkan dalam upaya perbaikan tatanan kehidupan bangsa. Perbaikan dalam bidang ekonomi,
pendidikan, politik, sosial dan budaya dan bidang-bidang lainnya, termasuk dalam bidang akhlak dan
moral.
Kaum Muslimin sangat menjaga betul akhlak dan moral bangsa, tidak ingin dihancurkan oleh kekuatan
apa pun dan dari mana pun datangnya. Karena itu, sering kaum Muslimin bereaksi keras terhadap
upaya penghancuran moral bangsa, seperti rencana diterbitkannya majalah Playboy ataupun lokalisasi
perjudian dan perzinahan. Reaksi keras ini sebagai bagian dari kewajiban amar makruf-nahi munkar
dan sebagai perwujudan dari kecintaan terhadap tanah air. Sebaliknya, jika diam atau bahkan
mendukung hal-hal negatif tersebut di atas, walaupun mengaku cinta tanah air yang diungkapkan

secara verbal, maka pada hakikatnya adalah sedang menebarkan kebencian dan kehancuran pada
bangsa dan tanah airnya sendiri.
Wallahu A’lam bi ash-Shawab.

Apa sebenarnya pengertian Cinta Tanah Air itu?. Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur
kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu kemauan untuk
merawat, memlihara dan melindunginya dari segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air
berarti rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang
datang dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan cintanya kepada tanah airnya yaitu
tanah air Indonesia. Mereka tidak rela Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka tidak
ingin negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah. Mereka berani
mengorbangkan nyawanya demi membela tanah air Indonesia.
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga Negara, untuk
mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan.
Definisi lain mengatakan bahwa Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat
ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah
airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang
ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan.
Sebagai seorang pelajar kita tetap dapat menunjukkan sikap cinta tanah air yaitu diantaranya;


3

Belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun negera kita
agar tidak ketinggalan dari bangsa lain.
Menjaga kelestarian lingkungan.
Tidak memilih-memilih teman.
Berbakti pada nusa dan bangsa
Berbakti pada orang tua (Ibu, Bapak, Guru)
B. Unsur-unsur Cinta Tanah Air
Ada beberapa Unsur dalam mencintai tanah air. Diantaranya adalah ;
Ada rasa cinta pada tanah air
Ada yang mencintai
Ada yang dicintai
Ada tujuan cinta tanah air
D. Mencintai Budaya Indonesia
Penduduk Indonesia yang besar jumlahnya dengan beraneka ragam budaya
merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Kebudayaan daerah
merupakan akar budaya bangsa yang perlu dikembangkan da dilestarikan.
Hampir di setiap daerah terdapat bahasa daerah. Bahasa tersebut digunakan

dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa daerah tetap dijaga dan dipelihara oleh
penduduk di daerah bersangkutan, bahkan di daerah-daerah tertentu dijadikan
mata pelajaran di sekolah-sekolah. Di samping itu bahasa daerah, terdapat pula
berbagai jenis tarian, nyanyian, alat musik, cerita rakyat, pakaian adat, dan
upacara tradisional.
Kita harus bangga apabila budaya kita di tampilkan di Negara lain. Mencintai
budaya bangsa dapat diwujudkan dengan berbagai aktivitas, di antaranya
mengadakan pementasan kesenian daerah, mengadakan lomba busana adat, dan
mengadakan berbagai upacara adat perkawinan, khitanan, dan selamatan secara
ke daerahan.
E. Cara-cara meningkatkan rasa cinta tanah air
1. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai jasa
para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Menghormati symbol-simbol Negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu
kebangsaan Indonesia raya, dll.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha local bisa maju sejajar dengan
pengusaha asing.
5. Ikut membela serta mempertahankan kedaulatan kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia dengan
segenap tumpah darah secara tulus dan iklhas.

6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai dengan
mekanisme yang berlaku.

4

7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia kepada warga Negara asing baik di
dalam maupun di luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng nama baik
Indonesia.
8. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan Negara.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketemtraman baik di lingkungan sekitar kita maupun
secara nasional.
F. Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air dan Bernegara.
Sikap cintah tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar
menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya
dengan upacara sederhana setiap hari senin dengan menghormati bendera
Merah Putih, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan
mengucapkan pancasila. Meskipun lagu Indonesia Raya masih sulit dan
panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan mengajak
menyanyikan setiap hari senin, maka anak akan hafal dan biasa memahami isi

lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya
sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari Negara
tersebut, agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap
Negara.
Kegiatannya bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap perilaku
maupun kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa
menghargai dan mencitai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai
Bendera Merah Putih dengan merawat dan menyimpan dengan baik,
menghormati Bendera ketika dikibarkan.
Pada aspek koknitif, anak mengenal konsep bilangan dan angka 2 (2 warna ),
mengenal konsep warna merah dan putih, mengenal konsep posisi di atas
warna merah, di bawah warna putih, dan mengenal konsep bentuk persegi
panjang
atau
kotak.kegiatannya
bisa
berupa
permainan
lomba
mengelompokkan bendera yang benar.

Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba
atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara
sederhana dengan menunjukkan miniatur catur dan menceritakannya, gambar
rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta
mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui bercerita
atau berman peran.
Bisa juga diintegrasikan dalam tema lain melalui pembiasaan sikap dan
perilaku, misalnya, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,
menyanyangi sesama penganut Agama, menyanyangi sesama dam makhluk
Tuhan yang lain, tenggang rasa dan menghormati orang lain. Menciptakan
kedamaian bangsa adalah juga perwuju dan rasa cinta tanah air.
Sehinnga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat
menghargai betapa pentingnya mencintai tanah air ini, negeri ini, khususnya
bagi bangsa dan Negara, mempunyai rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap
negaranya, dan sekaligus bisa mengharumkan bangsa dan Negara.
G. Kasus-kasus Cinta Tanah Air
1. Bangga menjadi orang Indonesia
Tidak ada yang lebih menbanggakan selain menjadi orang Indonesia, Negara yang diakui orang karena
keramahan rakyatnya.kekayaan alam dan budayanya. Lihat saja setiap tahun bahkan hari atau minggu
turis asing dari berbagai mancanegara berlomba-lomba datang untuk berlibur ke Indonesia. Mereka

selalu menganggap Indonesia itu eksotis. Bayingkan, mereka bahkan rela terbang jauh-jauh hanya
untuk menikmati keindahan panorama alam Indonesia. Jadi kita sebagai warga Negara Indonesia
sangat rugi kalo kita yang tinggal sedekat ini belum pernah menikmati atau melihat kekayaan alam
sendiri.

5

2. Melestarikan Budaya
Concertoholics pasti diantara kita ada yang tahu kalo para wanita di India lebih bangga
mengenakan Sari mereka daripada baju casual sehari - hari. Belakangan trend Sari justru ikut
menjamur di Indonesia dengan fashion ala bohemiannya yang sempet booming beberapa waktu
lalu. Jadi , sebenarnya kita juga bisa melakukan hal yang sama. Indonesia kan terkenal akan
batik - batiknya yang indah dan kebaya - kebayanya yang feminis. Lihat saja sekarang, sudah
batik bahkan sudah menjadi must have item di setiap lemari para pecinta mode di indonesia.
Nah, siapa tahu ini justru juga akan menjadi trend yang berlaku di luar negeri seperti trend
bohemian yang sempat booming di Indonesia. Pakaian hanya salah satu contohnya, masih
banyak lagi kekayaan budaya kita yang dapat kita kembangkan hingga membuat decak kagum
dunia Internasional.
3. Menggunakan Produk Lokal
Belakangan ini barang-barang impor begitu merajai pasar retail & grosir sehingga barang produksi

dalam negeri malah tidak punya tempat di negeri sendiri karena kalah bersaing. Coba kalo kita lihat,
beragam barang import menghiasi kita. Mulai dari ponsel, notebook, pakaian sampai makananpun, kita
tidak terlepas dari barang import. Ini menyedihkan. Karena sebetulnya banyak dalam negeri yang
bagus - bagus dengan kualitas yang bahkan lebih menjanjikan daripada produk luar negeri. Oleh karena
itu, ayo Concertoholics, mari kita galakkan penggunaan produk produk dalam negeri. Selain memang
bagus kualitasnya, kita juga akan membantu perekonomian dan pengangguran - pengangguran yang
semakin banyak sejak industri dalam negeri gulung tikar.
4. Hemat Energi
Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat energi, salah satunya dengan menghemat
listrik. Kenapa harus hemat listrik? Karena untuk mengaktifkan listrik di Indonesia, PLN kita masih
menggunakan BBM yang belakangan ini sudah semakin berkurang jumlahnya. Nah, kalo kita tidak
melakukan penghematan dari sekarang, BBM ini bisa habis lho. Nah ngeri kan kalo sampai itu terjadi?
Pada akhirnya kalo BBM habis, kita justru tidak akan bisa menikmati listrik lagi. Hii, ngeri!! Selain
membantu bangsa sendiri, dengan penghematan listrik, kita pun sudah membantu upaya dunia dalam
kampanye global warming yang belakangan sedang sangat gencar aksinya.
5. Harumkan Nama Bangsa
Mengharumkan nama bangsa tidak sesulit yang kita bayangkan. Mengharumkan nama bangsa tidak
selalu harus dari hal-hal yang susah. Kita sebagai warga tidak harus bahwa kita harus mengusai Kimia,
Biologi, Matematika ataupun pelajaran yang sangat susah kita kuasai, untuk mengharumkan nama
bangsa kita sesuaikan saja dengan bakat dan minat masing-masing, asalkan dilakukan dengan serius
dengan begitu kita akan terasa dan bukan tidak munngkin kalau disuatu saat nanti kita yang dengan
bakat kita, kita akan mengharunkan nama bangsa.

6