Tentang Bahasa Sebagai alat komunikasi

“ Tentang Bahasa “

DISUSUN OLEH :
NAMA

: ALFIAN PRATAMA

NIM

: 105611109416

KELAS

: I.C

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................
1. Pengertian Bahasa ........................................................
2. Fungsi Bahasa ...............................................................
3. Perkembangan Bahasa Indonesia ...............................
4. Fungsi Bahasa Indonesia .............................................
BAB III PENUTUP ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti
berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis
atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi
kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan
berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar
atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa

bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik
melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan
tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam
lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,
1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia 5 persaingan bebas, baik di
bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak
langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya
akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus
berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi
oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu
seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana
komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa
juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi
vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan
getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti
isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu
yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat
untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.


1. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan
secara khusus.
a. Fungsi bahasa secara umum :
1. Sarana ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Setelah kita
dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk

berkomunikasi. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa
hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan
lingkungan

di

sekitarnya.

Pada


saat

menggunakan

bahasa

sebagai

alat

untuk

mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan
siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan
bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. contohnya tulisan kita dalam sebuah buku,
merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak memikirkan siapa
pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa memikirkan apakah
tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi, pada saat kita menulis surat kepada
orang lain, kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan ditujukan. Kita memilih cara

berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa
kita kepada teman kita.
2. Sebagai alat komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan

8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih
jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki
tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa
yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan
orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu
verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media
bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah
itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya
untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu
untuk :


Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).




Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.



Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.



Bereproduksi.



Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak

mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap

mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :



Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu



Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan,

atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai
tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan
bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman - teman dan menggunakan bahasa
standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa
suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.


4. Sebagai alat kontrol Sosial.
Kontrol sosial mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan maupun yang tidak
direncanakan, di mana dalam proses kontrol sosial tersebut masyarakat dibuat agar mematuhi
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Masyarakat berharap bahwa individu di dalam
dirinya sendiri sudah muncul kesadaran untuk mematuhi norma dan mempunyai perilaku
yang konform dengan aturan di masyarakat, artinya bahwa perilaku konformi tas itu bersifat
inheren di dalam diri individu. Meskipun demikian ada sebagian besar manusia yang harus
dilatih untuk menjalankan konformitas di mana proses sosialisasi terlibat di dalamnya.
Melalui proses sosialisasi seseorang akan mempelajari perilaku apa yang dapat diterima
berkaitan dengan berbagai situasi yang akan dia hadapi, selain itu ia akan belajar perilaku
mana yang pantas dan tidak pantas untuk ia laksanakan.
Bentuk kontrol sosial berkaitan dengan pemberian sanksi baik yang berupa hukuman
maupun imbalan pada perilaku yang disetujui maupun tidak disetujui oleh masyarakat. Di
dalam masyarakat ada berbagai bentuk kontrol sosial seperti bahasa, gosip, ostratisme,
intimidasi serta kekerasan fisik yang umumnya dilakukan oleh individu terhadap individu
lain. Apapun bentuk kontrol sosial yang dilaksanakan semua itu bertujuan untuk
mengembalikan individu yang melakukan perilaku menyimpang maupun untuk mencegah
orang untuk menyimpang dan konform terhadap nilai dan aturan yang berlaku di masyarakat


Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat
diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku - buku pelajaran, ceramah
agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang
menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat
efektif untuk meredakan rasa marah kita.

b. Fungsi bahasa secara khusus :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan
makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan
non formal.
2. Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna
denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam
agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.

3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian
dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali
dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar
belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat
ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran
yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan
berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia

akan

selalu

didokumentasikan

supaya

manusia

lainnya

mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

juga

dapat

2. Perkembangan bahasa Indonesia
Berbicara mengenai Bahasa Indonesia tentunya tak bisa terlepas dari asal usul Bahasa
Indonesia itu sendiri, apabila meruntut ke belakang, Bahasa Indonesia berakar dari rumpun
Bahasa Melayu yang akhirnya mengalami perkembangan seiring dengan adanya pengukuhan
secara resmi Bahasa Indonesia pada saat peristiwa Sumpah Pemuda tepat pada 28 Oktober
1928. Peristiwa tersebut secara langsung mengantarkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional Indonesia.
Bahasa Indonesia sendiri mulai mengalami masa perkembangannya pada masa
pemerintahan Orde Lama yang ditandai dengan adanya bentuk ejaan lama seperti rangkaian
dj, tj, oe,dan bentuk lain ejaan lama. Di samping kemunculan ejaan lama, perkembangan
Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemunculannya para sastrawan Indonesia, mulai
dari sastrawan angkatan 45, balai pustaka, hingga sastrawan-sastrawan muda yang saat ini
mulai bermunculan.
Terkait dengan sedikit ulasan sebelumnya, perkembangan Bahasa Indonesia dewasa
ini berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya menimbulkan dampak
positif, dampak negatifnya pun ada. Berkembangnya bahasa pergaulan yang saat ini mulai
bermunculan mempengaruhi bentuk baku dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan Yang
disempurnakan (EYD) pun mulai terlupakan. Masyarakat merasa lebih nyaman
berkomunikasi menggunakan bahasa yang dikenal dengan Bahasa Gaul. Mereka bahkan
merasa tak mengikuti perkembangan jaman apabila tidak bisa berbicara dengan bahasa gaul
tersebut, selain itu, kemunculan bahasa pergaulan itu memberikan efek domino terhadap
munculnya bahasa-bahasa baru yang tentunya menyimpang dan menyalahi bentuk EYD itu
sendiri. Bahasa-bahasa itu antara lain bahasa komunikasi yang digunakan oleh sebagian
komunitas, golongan bahkan perkumpulan tertentu. Sebagai contoh bahasa yang digunakan
oleh para waria yang sangat khas kita dengar.
Kita sebagai generasi muda sudah saatnya mengembalikan Bahasa Indonesia ke
bahasa yang seharusnya. Mengurangi komunikasi menggunakan bahasa gaul bisa menjadi
salah satu upaya kearah tersebut. Sebagai realisasinya yaitu dengan membiasakan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik di lingkungan keluarga. Penggunaan bahasa sms
yang baik dan benar pun bisa pula kita lestarikan untuk memperbaiki penggunaaan Bahasa
Indonesia secara benar.

3. Fungsi bahasa Indonesia
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Kedudukan pertama dari bahasa Indonesia sabagai bahasa nasional dibuktikan
dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir- bulir Sumpah Pemuda.
Bahasa Indonesia sebagai kebangaan bangsa
Kedudukan kedua ini dibuktikan dengan masih digunakkannya bahasa Indonesia
hingga saat ini juga. Hal ini membuktikan betapa besarnya kebanggaan dan rasa cinta bangsa
Indonesia terhadap bahasanya sendiri. Tidak seperti Negara lain yang harus menggunakan
bahsa Negara persemakmurannya. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan pemersatu
bangsa yang berbeda suku, agama, ras adat dan budaya
Kedudukan ketiga adalah bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dibuktikan
dengan digunakannya bahsa Indonesia pada kegiatan sehari – hari seperti pada media-media
komunikasi atau pada acara-lainnya.
2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Sebagai bahasa negara berarti bahasa indonesia adalah bahasa resmi.dengan begitu
bahasa indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat dan masuk
akal.bahasa indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya diukur oleh
aturan kebahasaan dan logika pemakaia.dari dua tugas itu, posisi bahasa indonesia perlu
mendapatkan perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa indonesia sumber.garda
guru posisi pembelajaran bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia tidak akan
terpinggirkan oleh bahasa asing karena dlm sejarahnya sendiri bahasa indonesia adalah
bahasa persatuan.
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan
RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga
pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga
harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang
berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam
meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknolologi (iptek).
5. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah
dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar
isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
6. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan

Teknologi.

Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku
pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena
sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah,
ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum
tentu akan mengerti.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu
yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat
untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Sedangkan fungsi bahasa adalah terbagi 2 yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
Adapun fungsi umum sebagai berikut :
1. Sarana ekspresi Diri
2. Sebagai alat komunikasi.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
4. Sebagai alat kontrol Sosial.
Fungsi khusus sebagai berikut :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
2. Mewujudkan Seni (Sastra).
3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Bahasa yang kita pakai di negara kita ini adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
juga mempunyai beberapa fungsi yaitu
1.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

2.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

3.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.

4.

Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.

5. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
6. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan
Teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html
http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-danfungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/
http://duniake3.blogspot.com/2011/11/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa.html
http://kompor.blogdetik.com/2009/10/17/perkembangan-bahasa-indonesia-sebagaibahasa-nasional/
http://putri1511.blogspot.com/2010/10/fungsi-bahasa.html\