Jenis Ciri dan Contoh Karangan

Nama : Luh Komang Monika P.
No : 16
Kelas : XII MIA 1
JENIS KARANGAN BERDASARKAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KARANGAN
1. Karangan Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri karangan narasi :
Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai
akhir
Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Macam – macam karangan narasi :
a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang
kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku
diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya.

Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku
pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa

yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat
objektif.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta : biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi : novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah
merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju
klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur
cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada
pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri
2. Karangan Deskripsi

Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakanakan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri karangan deskripsi :
Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolaholah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang
dideskripsikan

Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa
tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
Macam – macam karangan deskripsi :
a. Paragraf Deskripsi Spatial
Paragraf deskripsi spatial adalah paragraf yang topiknya berupa ruang atau tempat.
Paragraf ini mendeskripsikan suatu ruang atau tempat dengan sangat jelas kepada para
pembacanya.
Contoh :
Bangunan Gedung Olahraga baru itu dibangun di atas tanah seluas setengah hektar.
Bangunan itu berbentuk lingkaran dengan luas sekitar 500 m2. Jika dilihat dari luar
gedung ini tampak seperti setengah bola yang diletakkan di atas lantai. Sebuah patung
orang yang sedang memanah berdiri tegak di depan gedung yang berwarna biru dan

putih itu. Di sekitar gedung itu juga terdapat jalur lari yang mengelilingi bangunan
utama gedung. Sedangkan di dalamnya terdapat lapangan-lapangan yang bisa digunakan
sebagai tempat olahraga futsal, bulu tangkis, dan basket. Gedung ini dilengkapi dengan
pencahayaan yang baik dengan 100 lampu tembak yang besar diletakkan di atasnya.
Gedung ini juga memiliki kursi sejumlah 10000 kursi bagi para penonton. Selain itu,
gedung itu juga dilengkapi fasilitas lain seperti kamar ganti, ruang official, toilet, dan
ruang medis.
b. Paragraf Deskripsi Objektif
Objektif bermakna apa adanya atau sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu, paragraf
ini menggambarkan suatu objek dengan sesuai kenyataan tanpa adanya opini atau kesan
pribadi seorang penulis.
Contoh:

Pantai Sari Dewi adalah pantai yang baru dibuka sebagai tempat wisata umum di daerah
Bandar Karang. Pantai ini terletak di wilayah Kota Indah dan menghadap langsung ke
arah Samudera Hindia. Seperti pantai-pantai tropis pada umumnya, pantai Sari Dewi
memiliki pasir yang berwarna putih dan bebatuan karang yang tersebar di daerah
pinggiran pantai. Selain menyajikan keindahan pantainya, Sari Dewi juga memiliki spot
diving, dan olahraga air seperti banana boat, dan speed boat, dan lain-lain. Pantai ini
memiliki penginapan-penginapan yang langsung menghadap lautan yang bisa disewa

oleh para pengunjungnya.
c. Paragraf Deskripsi Subjektif
Berbeda dengan paragraf deskripsi objektif, paragraf ini menggambarkan suatu objek
berdasarkan apa yang dirasakan, dilihat oleh penulis itu sendiri. Dengan kata lain,
penulis menuangkan opini-opini pribadi tentang keadaan suatu benda atau objek
tersebut.
Contoh :
Pantai Sari Dewi adalah surga tersembunyi yang ada di Kota Bandar Karang, tepatnya
di wilayah Kota Baru. Pantai ini memiliki pemandangan yang sangat indah karena
langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Pasirnya yang putih bersih dan airnya
yang berwarna biru memanjakan mata bagi para pengunjungnya. Di pantai ini terdapat
puluhan batu karang yang tegap menghadap ke arah lautan seakan-akan bertarung
dengan ombak yang cukup besar menghantam dirinya. Pantai Sari Dewi juga memiliki
area diving yang sangat menarik, selain itu mereka juga menawarkan berbagai macam
olahraga air seperti speed boat, banana boat, dan masih banyak lagi yang sangat
mengasyikan. Tempat wisata ini juga dikelola dengan sangat professional. Mereka
menyewakan tempat penginapan yang cantik dengan pemandangan lautan yang luar
biasa. Oleh karena itu, pantai yang baru dibuka ini adalah tempat yang sangat menarik
untuk dikunjungi.
3. Karangan Eksposisi


Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri karangan eksposisi :
Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Macam – macam karangan eksposisi :
a. Paragraf Eksposisi Definisi
Pengertian paragraf eksposisi definisi sesuai namanya adalah suatu paragraf eksposisi
yang memberikan penjelasan atau memaparkan topik tertentu dalam bentuk batasan
batasan sehingga topik atau hal tersebut yang diinginkan memiliki dapat dibedakan dari
yang lain dan dipahami oleh pembaca. Paragraf ekposisi definisi seringkali anda
temukan dalam pelajaran pelajaran anda. Dalam membuat paragraf eksposisi definisi
artinya seorang penulis haruslah memaparkan apa itu hal tersebut, dan bagaimana ciri
ciri hal atau topik tersebut. Contoh langsung dari paragraf eksposisi diatas adalah
paragraf ini.
Contoh :

Tumbuhan Jahe Zingiber officinale, merupakan tumbuhan rimpang yang telah terkenal
dari dulu. Jahe sering di fungsikan sebagai bumbu atau penyedap rasa alami. Selain
dapat menjadi rempah-rempah, tumbuhan ini dapat mengobati berbagai penyakit
contohnya batuk, panas dalam dan bahkan kanker menurut penelitian yang ada. Tinggi
tumbuhan ini sekitar 30 hingga 100 cm. Daun tumbuhan jahe berbentuk menyirip
dengan ukuran panjang sekitar 15-23 mm dan lebar sekitar 8-15 mm. Tumbuhan Jahe

memiliki rimpang atau akar yang berbentuk jemari yang menggembung pada bagian
ruas ruas tengah. Nama Jahe sendiri dalam masyarakat adalah akar atau rimpang
tersebut. Jahe memiliki rasa yang cukup pedas dan hangat yang disebabkan oleh adanya
senyawa keton yaitu zingeron. Di pasaran, terdapat tiga jenis jahe yang sering dijual
yaitu jahe merah, jahe gajah dan jahe kuning.
b. Paragraf Eksposisi Proses
Sesuai namanya, paragraf eksposisi proses adalah sebuah paragraf yang memberikan
penjelasan atau pemaparan tentang suatu topik secara terperinci dan urut menggunakan
langkah langkah atau proses kerja. Paragraf eksposisi proses sering anda temukan pada
teks tentang cara membuat sesuatu seperti cara membuat email. Banyak pula paragraf
eksposisi yang digunakan dalam membuat tulisan tentang cara menggunakan sesuatu
serta seringkali juga digunakan dalam proses terjadinya sesuatu hal.
Contoh :

Oksigen atau O2 yang sekarang ini kita hirup dapat dikatakan berasal dari proses
fotosintesis tumbuhan. Proses tersebut terjadi dalam daun tumbuhan. Langkah pertama,
tumbuhan haruslah menyediakan tiga bahan yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis
yaitu sinar matahari, air, dan karbon dioksida sebagai sumber karbon. Karbon dioksida
yang berada dalam udara bebas akan masuk ke dalam stomata (celah) tumbuhan yang
terletak di daun. Di bagian kloroplas, energi matahari diserap oleh pigmen hijau atau
klorofil untuk menyuplai energi dalam proses fotosintesis ini. Di bagian lain, air
diangkut menuju daun dari akar melalui pembuluh xilem. Selanjutnya, sinar matahari
yang mengenai klorofil akan memberikan energi untuk melangsungkan reaksi
pemecahan air sehingga tersedia elektron yang dapat digunakan dalam reaksi
selanjutnya. yang pada akhirnya akan menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa yang
dihasilkan oleh tumbuhan akan digunakan sebagai sumber makanan dan cadangan
makanan tumbuhan dan oksigen yang ada dilepaskan ke udara.
c. Paragraf Eksposisi Ilustrasi
Paragraf eksposisi ilustrasi merupakan paragraf eksposisi yang berusaha memberikan
gambaran terhadap topik yang ada menggunakan terhadap sesuatu dengan

menambahkan hal lain yang memiliki kemiripan dalam hal tertentu. Akan tetapi jangan
salah, walaupun dua hal yang dibahas, tetap ide pokok nya adalah satu saja dan dalam
paragraf eksposisi ilustrasi tidak dilakukan untuk membandingkan keduanya akan tetapi

untuk menghubungan kesamaan sehingga pembaca dapat lebih mudah mencerna. Mirip
mirip analogi lah.
Contoh:
Membuat blog membutuhkan ketekunan dan kerja keras. Seperti halnya berbisnis yang
membutuhkan modal awal dan ketekunan dalam berbisnis, blogging juga membutuhkan
hal tersebut. Tanpa adanya ketekunan dan kerja keras dalam blogging maka blog yang
dia usung tidak akan berkembang. Dalam berbisnis pula dibutuhkan investasi untuk
meningkatkan pelayanan dan pemasukan sehingga para konsumen merasa nyaman
dengan bisnis kita. Begitu pula dengan blogging yang membutuhkan dana dana tertentu
dalam meningkatkan kenyamanan pembaca baik itu template premium yang harus
dibeli, membeli domain untuk menaikkan SEO friendly blog kita dan banyak lagi
investasi yang kita lakukan. Sama halnya dengan berbisnis, blogging dapat
mendatangkan penghasilan pasif bagi anda.
d. Paragraf Eksposisi Klasifikasi
Sesuai namanya, paragraf eksposisi klasifikasi merupakan paragraf yang dibuat dengan
membagi, mengelompokkan atau mengklasifikasikan sesuatu atau topik ataupun hal
tertentu sehingga pembaca dapat mendapat ilmu dan informasi yang dimaksud dengan
lebih detail. Paragraf eksposisi klasifikasi dapat anda temukan dalam banyak buku buku
yang mengelompokkan sesuatu dalam pembahasannya.
Contoh :

Olahraga tidak hanya dapat menyehatkan fisik, akan tetapi dapat juga menyehatkan
mental yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Sebab, ternyata kegiatan
belajar bukan hanya kegiatan intelektual saja, melainkan juga fisik. Dave Meier
membagi aktivitas belajar menjadi empat kategori yaitu
 Somatis adalah belajar dengan bergerak dan berbuat

 Auditori adalah belajar dengan berbicara dan mendengar
 Visual adalah belajar dengan mengamati dan menggambarkan
 Intelektual adalah belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.
Keempat aktivitas belajar ini harus dikuasai sehingga kemampuan intelektual yang
dimiliki dapat berkembang dengan optimal.
e. Paragraf Eksposisi Perbandingan /Pertentangan
Paragraf eksposisi perbandingan adalah paragraf yang dibuat oleh penulisnya dalam
menerangkan ataupun menjelaskan sesuatu dengan menggunakan kalimat utama dengan
cara membandingkannya dengan hal lain. Sedangkan paragraf eksposisi pertentangan
sama halnya dengan eksposisi perbandingan. Hanya saja hal yang dibandingkan itu
berisi tentang suatu hal yang bertentangan.
Paragraf eksposisi perbandingan memiliki ciri ciri yaitu menggunakan kata hubung
berupa seperti halnya, demikian juga, sama dengan, selaras dengan sesuai dengan dan
berbeda dengan. Hal yang digunakan sebagai pembanding dalam paragraf eksposisi

perbandingan haruslah bersifat konkret dan telah diketahui secara umum.
Berbeda dengan perbandingan, paragraf ekposisi pertentangan mempunyai kata hubung
yang mempertentangkan dengan ide ataupun gagasan lain yaitu biarpun, walaupun,
berbeda, berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu.
Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju bukanlah jenis olahraga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah
penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki atau jogging, memiliki peminat
yang banyak, penggemar yang sedikit. Kenapa begitu? Karena, tidak ada orang yang
menonton orang lain berjalan kaki.
Contoh paragraf eksposisi pertentangan
Orang gemar bersepeda, pada umumnya ialah orang orang yang mencintai lingkungan
dan alam sekitar. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota
yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan complain apabila
bertemu jalan yang sempit di lorong lorong khususnya di desa desa.

f. Paragraf Eksposisi Laporan
Kalian pernah lihat laporan keuangan, laporan BPJS, atau laporan BPS atau artikel
dalam koran yang berhubungan dengan perekonomian atau daftar korban bencana. Hal
tersebut merupakan contoh paragraf eksposisi laporan. Sesuai namanya pengertin
paragraf eksposisi laporan adalah paragraf yang dibuat oleh penulis dengan bentuk

rincian yang disertai dengan data data yang valid, serta tidak memiliki pendapat satupun
di dalamnya, hanya membuat data data yang ada dalam bentuk paragraf.
Contoh paragraf eksposisi laporan:
Penerbangan Boing 701 milik Garuda Airlines hilang dalam penerbangan dari
Indonesia, Malaysia, menuju Beijing, China, Sabtu (10/12/2015) pagi. Di antara
160 penumpang, termasuk lima bayi dan 12 kru pesawat tersebut, terdapat 60 orang
Indonesia. Sebelumnya disebutkan, penumpang berasal dari 8 negara. Namun, daftar
berikut menyertakan data yang menyebutkan 9 kewarganegaraan. Berikut ini adalah
rincian asal negara penumpang dan jumlahnya:
1.

China 50 orang dan 1 bayi

2.

Malaysia 20 orang

3.

Indonesia 57 orang dan 3 bayi

4.

Australia 10 orang

5.

Perancis 10 orang

6.

Amerika Serikat 2 orang dan 1 bayi

7.

Selandia Baru 2 orang

8.

Ukraina 2 orang

9.

Kanada 2 orang

4. Karangan Persuasi

Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Macam – macam karangan persuasi :
a. Persuasi Propaganda
Jenis paragraf persuasi ini adalah paragraf yang isinya bermaksud untuk mempengaruhi
pembacanya untuk melakukan atau mempercayai sesuatu. Berbeda dengan jenis-jenis
paragraf persuasi lainnya, paragraf ini memiliki keinginan yang kuat untuk
mempengaruhi pembacanya. Paragraf persuasi propaganda banyak ditemukan pada media
cetak, seperti surat kabar, majalah, pamphlet, dan lain-lain.
Contoh :
Jagalah Keselamatan di Jalan Raya
Jalan raya merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia setelah penyakit jantung. Hal
ini dikarenakan puluhan bahkan ratusan orang meninggal dunia di jalan raya setiap
harinya. Penyebabnya pun beraneka ragam, seperti kecelakaan lalu lintas, tabrak lari,
kecelakaan tunggal dan lain-lain. Menurut data yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian,
tahun lalu ada sekitar 453 kasus kecelakaan di jalan raya. Oleh karena itu, marilah
waspada ketika sedang menggunakan jalan raya, karena mereka yang menjadi korban
bukan hanya pengemudi atau penumpang saja, tetapi pejalan kaki pun ikut
menjadi korban. Selain itu, patuhi juga semua rambu-rambu jalan dan jangan lupa untuk
menggunakan alat keselamatan ketika berkendara, seperti helm, sabuk pengaman, dan
lain-lain, dan yang terakhir ingatlah bahwa keluarga sedang menunggu kita di rumah.
b. Persuasi Politik
Paragraf

persuasi

politik

merupakan paragraf persuasi

yang

digunakan

dalam

bidang politik, seperti mengajak pembaca untuk bergabung ke dalam partai, maupun
mengajak pembaca untuk berpartisipasi dalam bidang politik.
Contoh:

Mari Sukseskan Pilpres 2014
Sebentar lagi Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi yang sangat besar yaitu
memilih presiden dan wakil presiden. Partisipasi kita sangat dibutuhkan demi masa depan
Negara kita ini. Oleh karena itu, gunakanlah hak pilih kita jangan sampai menjadi golput
karena itu akan merugikan bagi bangsa kita. Marilah kita sama-sama dengan mengajak
seluruh orang-orang terdekat kita untuk pergi ke TPS dan memilih calon presiden kita.
Ingat, lima menit yang kita berikan untuk memilih calon presiden kita, akan sangat
menentukan nasib bangsa ini selama lima tahun ke depan.
c. Persuasi Periklanan/Advertensi
Persuasi

advertensi

adalah

paragraf

persuasi

yang

digunakan

dalam

bidang Periklanan. Paragraf ini berfungsi untuk mempengaruhi calon konsumen untuk
membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh penulisnya.
Contoh:
Gunakanlah Pasta Gigi Pasti Bersih
Pasta Gigi Pasti Bersih terbuat dari bahan alami tanpa bahan kimia sedikit pun sangat
baik untuk kesehatan gigi Anda. Hal ini dikarenakan bahan-bahan alami yang terbuat dari
bahan alami beserta daun mint dan campuran susu yang bisa memutihkan gigi sekaligus
mematikan kuman yang ada di dalam gigi. Selain itu, daun mint akan membuat gigi Anda
terasa segar sepanjang hari, sehingga mulut terbebas dari bau mulut. Oleh karena itu,
gunakanlah pasta gigi Pasti Bersih secara teratur untuk membuat gigi sehat dan berkilau.
Gigi sehat dan jauh dari bau mulut akan membuat hidup Anda lebih baik.
d. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan adalah jenis paragraf persuasi yang digunakan dalam bidang
pendidikan. Paragraf ini biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan.
Contoh :

Mari Budayakan Membaca
Membaca adalah kegiatan yang sangat bermanfaat. Dengan membaca, ilmu dan wawasan
kita akan semakin luas, sehingga kita tidak akan tertinggal oleh jaman yang semakin maju
ini. Selain bermanfaat, membaca juga merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan.
Membaca buku ternyata juga bisa merefresh otak-otak kita yang tegang. Oleh karena itu,
marilah menciptakan budaya membaca karena membaca bisa memperluas wawasan dan
juga menenangkan suasana hati.
5. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan
contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran
itu diakui oleh pembaca
Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan
pembaca
Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
Macam – macam karangan argumentasi :
a. Paragraf Argumentasi Sebab-Akibat

Paragraf ini diawali dengan pendapat-pendapat yang berupa sebab-sebab dari suatu
permasalahan tertentu yang pada akhirnya diarahkan pada satu kesimpulan umum yang
disebut juga dengan akibat dari sebab-sebab tersebut.
Contoh :
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan pendidikan Negara-negara lain di
dunia. Bahkan Negara kita masih kalah dengan Negara tetangga kita, Malaysia dan
Singapura dalam bidang pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya penduduk
mereka yang mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Sedangkan di
Indonesia, jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan masih jauh tertinggal, apa
lagi di daerah-daerah tertinggal seperti papua, NTT, NTB, dan masih banyak lagi.
Tertinggalnya pendidikan di daerah-daerah seperti itu disebabkan oleh tidak meratanya
pendidikan di Negara kita. Pemerintah hanya membangun fasilitas-fasilitas pendidikan
di daerah-daerah perkotaan. Selain itu, minimnya jumlah guru di daerah tersebut ikut
membuat semakin jauhnya akses pendidikan di tempat itu. Akibatnya, pendidikan di
Indonesia tidak merata dan tertinggal, sehingga tidak bisa bersaing dengan Negaranegara lain di dunia.
b. Paragraf Argumentasi Akibat-Sebab
Paragraf argumentasi ini diawali dengan pendapat-pendapat yang berupa akibat dari
suatu permasalahan tertentu dan pada bagian akhir paragraf dijabarkan apa yang
menjadi penyebab akibat-akibat tersebut.
Contoh :
Sekolah SMAN 1 Tanjung Bintang dinobatkan sebagai sekolah terbaik di Indonesia.
Banyak anak-anak berprestasi yang dihasilkan oleh sekolah ini. Hal ini terbukti dengan
banyaknya juara-juara olimpiade yang berasal dari sekolah ini. Tidak hanya prestasi di
bidang akademik saja yang membanggakan, tetapi juga di bidang lain seperti olahraga
dan kesenian. Tahun lalu saja sekolah ini mengirimkan 20 atlet yang mewakili
Indonesia dalam ajang Sea Games dan panduan suara sekolah ini saat ini tengah
mengikuti kompetisi paduan suara internasional di Barcelona, Spanyol. Prestasi-prestasi

yang membanggakan dari sekolah ini tidak terjadi begitu saja, tetapi berkat kerja keras
para dewan guru dan pihak komite sekolah yang berkomitmen untuk selalu
menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.
JENIS-JENIS POLA PENGEMBANGAN
1.

Pengembangan Deduksi- Induksi
a) Pola Pengembangan Deduksi
Paragraph deduktif adalah paragraph yang diawali dengan hal-hal yang bersifat
umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat khusus. Kalimat utama berada di
awal paragraph.
Contoh:
Beberapa tips menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakn”.
Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan
efektif kalau belajar kumpulan soal. Mencocokkannya, lalu menilainya. Barulah
materi yang tidak dikuasai dicari dibuku.
b) Pola Pengembangan Induksi
Paragraph induktif adalah paragraph yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang
khusus ke hal-hal yang umum. Kalimat utama berada di akhir paragraph.
Pola pengembangan paragraph induksi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
 Generalisasi, yaitu paragraph yang dikembangkan dengan pola hubungan dari
khusus ke umum.
Contoh :
Gelombang Cinta merupakan salah satu jenis anthurium yang mempunyai harga
mahal. Jenmani juga merupakan anthurium yang banyak dicari karena harganya
yang fantastis. Selain karena harganya, Jenmani dicari penggemar tanaman hias

karena keindahan daunnya. Tidak hanya Jenmani dan Gelombang Cinta yang
dicari penggemar tanaman hias, namun semua jenis anthurium ikut diburu
penggemar tanaman hias karena memiliki harga yang tinggi.
 Analogi, yaitu paragraph yang dikembangkan dengan membandingkan dua atau
lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.
Contoh:
Gelombang Cinta dapat dilihat dari gelombang daunnya. Indahnya Gelombang
Cinta sama seperti gelombang air. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan
daunnya, semakin indah pula Gelombang Cinta. Begitu juga dengan gelombang
air, semakin bergelombang air semakin indah untuk dinikmati. Dengan
demikian, indahnya Gelombang Cinta dan air terletak pada gelombang yang
dihasilkan.
 Sebab-akibat, yaitu paragraph yang dikembangkan berdasarkan hubungan sebab
akibat. Dalam paragraph ini, akibat bertindak sebagai gagasan pokok atau
kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan sebab bertindak sebagai gagasan
penjelas atau perincian yang bersifat khusus.
Gelombang Cinta memiliki daun yang bergelombang, harga Gelombang Cinta
juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran Gelombang Cinta membuat orang
ingin

memilikinya. Tidak

heran

banyak orang ingin

membudidayakan

Gelombang Cinta.
 Akibat-sebab, yaitu paragraph yang dikembangkan berdasarkan hubungan akibat
sebab. Sebab bertindak sebagai gagasan pokok atau kesimpulan yang bersifat
umum. Sedangkan akibat bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian
yang bersifat khusus.
Contoh:

Para pembeli Gelombang Cinta terpaksa berdesak-desakkan di luar toko. Mereka
juga berdesak-desakkan di dalam toko. Mereka ada yang duduk, ada yang
berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan koran. Mereka
rela mengantre karena harga Gelombang Cinta di toko itu sangat murah.
 Pola Pengembangan Deduksi-Induksi (Campuran)
Paragraph campuran adalah paragraph yang kalimat utamanya terletak di awal
dan akhir paragraph. Dalam paragraph ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat
terakhir umumnya mengulangi gagasa yang dinyatakan kalimat pertama dengan
sedikit penekanan dan variasi.
Contoh:
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah
belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah mulai dari
sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menjawab kumpulan soal-soal di buku kumpula soal.
Mencocokkannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di
buku. Oleh karena itu, sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar
menjelang UAN.
 Pengembangan Analogi
Analogi menunjukkan ketidaksamaan (perbedaan) yang sisitematis antara dua
barang atau hal yang berlainan kelasnya. Lain halnya dengan perbandingan dan
pertentangan yang memberikan sejumlah ketidaksamaan antara dua hal. Bila
seseorang mengatakan “awan dari sebuah atom itu membentuk sebuah cendawan
raksasa”,maka perbandingan antara awan ledakan atom dan cendawa merupakan
sebuah analogi, sebab sebuah hal itu sangat berbeda kelasnya, kecuali kesmaan
bentuknya. Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang
tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk
menjelaskan hal yang kurang umum.

Contoh :
“Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih, serta tiaptiap bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya, dapat disamakan
dengan pencabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi
mengeluarkan ranting-ranting yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula
pencabangan pada bahasa.
Tetapi harus diingat bahwa antara pencabangan bahasa dan pencabangan
sebatang pohon terdapat suatu perbedaan. Setelah sebuah bahasa bercabang,
maka antara bahasa-bahasa yang baru itu masih terdapat kontak timbal-balik,
masih terjalin pengaruh mempengaruhi antara kedua bahasa itu. Lain halnya
dengan cabang sebuah pohon atau ranting yang terpisah, ia tidak menghiraukan
lagi nasib cabang atau ranting-ranting lainnya.”
 Pengembangan Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan kadang-kadang diperlukan pengelompokan halhal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang
berlawanan, yaitu pertama mempersatukan satuan-satuan ke dalam satu
kelompok, dan kedua, memisahkan satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain
(Keraf dalam Mudlofar 2002: 103).
Pola Paragraf Klasifikasi merupakan suatu pengembangan paragraf melalui
pembentukan kelompok yang berdasar atas sifat-sifat tertentu. Kata atau
ungkapan yang biasanya digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi,
terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Pengklasifikasian pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi
tumbuhan merupakan suatu cara sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok,
atau unit melalui pencarian keseragaman dalam keanekaragaman tumbuhan.
Pengklasifikasian tumbuhan memiliki tujuan untuk menyederhanakan ruang

lingkup obyek studi yang akan diteliti. Klasifikasi tumbuhan dapat membantu
dalam mengetahui jenis-jenis tumbuhan, mengetahui hubungan antar tumbuhan
dan mengetahui kekerabatan antar tumbuhan yang beraneka ragam. Perbedaan
dasar yang digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan tentu saja
memberikan hasil klasifikasi yang berbeda-beda, yang dari waktu ke waktu
menyebabkan lahirnya Sistem Klasifikasi yang berbeda. Namun pada
prinsipnya, kesamaan-kesamaan atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar
dalam mengadakan klasifikasi, misalnya klasifikasi berdasarkan lingkungan
hidupnya, seperti tumbuhan air, tumbuhan darat, tumbuhan dataran tinggi,
tumbuhan dataran rendah, atau berdasarkan kegunaannya seperti tumbuhan
sandang, obat-obatan, hias, dan lain sebagainya.
 Paragraph sebab akibat
Paragraph sebab akibat adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan
atau embeberkan fakta khusus yang menjadi sebab dan samai pada kesimpulan
yang menjadi akibat. Pengembangan paragraph ini seing menggunakan kata-kata
padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena. Paragraph sebab akibat ini
dikembangkan dengan proses berfikir kausatif. Proses berfikir ini menyatakan
bahwa suatu sebab pasti akan menimbulkan akibat. Sebb menjadi ide pokok
sedangkan akibat menjadi ide penjelas.
Contoh paragraph sebab akibat:
Sekarang banyak sekali orang yang tidak sadar akan kebersihan lingkungannya.
Mereka membuang sampah seenaknya sendiri tanpa rasa bersalah. Akibatnya
jika pada musim hujan tiba seperti sekarang ini, terjadi banjir dimana mana.
Banyak orang menyalahkan pemerintah karena berbagai alasan tanpa mereka
sadari kalau banjir itu akibat ulahnya sendiri yang tidak menjaga kebersihan
lingkungannya.
 Klimaks dan Anti-Klimaks

a)

Klimaks yaitu suatu gagasan utama mula-mula yang diperinci dengan
sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedukdukannya,
kemudian berangsur-angsur disusun dengan sebuh gagasan lain hingga ke
gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. Dengan
kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun sekian macam sehingga
gagasan-gagasan berikutnya lebih tinggi kepentingannya dari gagasan
sebelumnya.
Contoh:
“Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sejalan
dengan kemajuan tekonologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin
uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya
kira-kira seperti mesin giling yang digerakan oleh uap. Pada waktu tank
sedang menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model
seperti tank. “Keturunan” traktor model tank ini sampai sekarang masih
digunakan orang, yaitu traktor yang pakai roda rantai. Traktor semacam ini
adalah hasil perusahaan Catrepillar. Di samping Caterpillar, Fordpun tidak
ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang
tidak mau kalah saing dengan dalam bidang ini. Produksi jepang yang khas
di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah
mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”

b) Paragraf Antiklimaks
Antiklimaks adalah gaya bahasa penegasan mulai dari suatu gagasan atau
tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan
menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.
Contoh paragraf antiklimaks :
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi
administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai
tiga perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-

sumber yang utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus
mengorganisasi eksistensinya, khususnya ciri - ciri yang terkait dengan
masalah-masalah yang berskala nasional. Kedua, sebaiknya kita mengenal
faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menstrukturkan sifat interaksi
diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi maupun selaku anggota
dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi perhatian kepada
pemerintah

( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif yang

pertama maupun selaku pelopor perubahan.