Pemodelan Data dan Proses Pengembangan Database
PEMODELAN DATA
DAN
PROSES
PENGEMBANGAN
DATABASE
Model Data
Menyatakan hubungan antardata dalam
database
Ada tiga macam model data dasar
Hierarkis
Jaringan
Relasional
MODEL HIERARKIS
Dikenal pula sebagai model pohon
Contoh: IMS
Dosen
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Rudi
Asti
Dina
Dosen
Ashadi
Pemrograman
C
Dina
Edi
Matematika I
Ita
Edi
MODEL JARINGAN
Disebut juga model CODASYL
Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu
orangtua
Contoh: IDMS
Dosen
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Rudi
Asti
Dina
Dosen
Ashadi
Pemrograman
C
Edi
Matematika I
Ita
MODEL RELASIONAL
Merupakan model data
yang paling populer saat
ini
Menggunakan model
berupa tabel berdimensi
dua (yang disebut relasi
atau tabel)
Memakai kunci tamu
(foreign key) sebagai
penghubung dengan
tabel lain
Nama
Dosen
Kelas
Mahasisw
a
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Rudi
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Asti
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Dina
Siti Nurbaya
Pemrograma
nC
Dina
Siti Nurbaya
Pemrograma
nC
Edi
Ashadi
Matematika
I
Ita
Ashadi
Matematika
I
Edi
Model Relasional
(Lanjutan…)
NO_MHS
NAMA_MHS
KODE_MK
NAMA_MK
55
Ashadi
DB001
Pengantar Basis Data
56
Rina
DB001
Basis Data Lanjut
PI001
Teknik Multimedia
57
Budi
NO_MHS
KODE_MK
NILAI
55
DB001
A
55
PI001
B
56
DB001
B
57
DB001
A
57
DB001
A
Model Relasional
(Lanjutan…)
Kardinalita
s
Relasi atau
tabel
NO_MHS
KODE_MK
NILAI
55
DB001
A
55
PI001
B
56
DB001
B
57
DB001
A
57
DB001
A
Atribut atau kolom
Sebuah
baris atau
tuple
Domain
NILAI (A,
B, C, D,
E)
Model Relasional
(Lanjutan…)
Beberapa sifat yang melekat dalam
relasi:
Tidak ada baris yang kembar
Urutan tupel tidak penting
Setiap atribut memiliki nama yang unik
Letak atribut bebas
Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan
jenisnya sama untuk semua baris
Pengembangan Database
dalam Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan database biasa dimulai dengan
enterprise data modeling
Enterprise data modeling digunakan untuk
menentukan lingkup dan isi umum dari
database perusahaan
Langkah ini dilakukan pada masa perencanaan
sistem infomasi
Contoh penggalan
Enterprise Data Modeling
PELANGGAN
PRODUK
Memberikan
Diberikan
oleh
PESANAN
Berisi
Memiliki
Ditujukan untuk
Terletak
dalam
BARIS
PESANAN
Information System
Architecture
Contoh penggalan enterprise data
modeling di depan merupakan bagian
dari ISA
ISA merupakan blueprint (rencana yang
mengungkapkan stuktur di masa
mendatang yang dikehendaki) bagi
sistem informasi dalam perusahaan
Information System
Architecture
ISA terdiri atas 6 kunci penting:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Data (dijabarkan dalam diagram semacam yang
disajikan depan atau dalam bentuk yang lain)
Proses (yang memanipulasi data – dijabarkan dalam
bentuk DFD, object-model, atau yang lain)
Jaringan (yang membawa data dalam perusahaan
ataupun antara organisasi dan mitra kerja – dapat
dinyatakan dengan topologi atau skema jaringan)
Orang (yang memproses, menerima atau mengirim
data)
Kejadian atau titik dalam waktu ketika proses
dilaksanakan (dapat dinyatakan dengan state-transition
diagram atau yang lain)
Alasan untuk kejadian-kejadian atau aturan-aturan
yang menuntun proses
Information
Engineering
ISA dibuat oleh perencana sistem
informasi dengan mengikuti suatu
metodologi
Salah satu metodologi yang populer untuk
kepentingan ini yaitu information
engineering (rekayasa informasi).
Rekayasa informasi adalah suatu
metodologi berorientasi data yang
digunakan untuk menciptakan dan
memelihara sistem informasi
Information Engineering
(Lanjutan…)
Rekayasa informasi menggunakan
pendekatan top-down planning
Top-down planning adalah suatu
metodologi perencanaan sistem
informasi yang menggunakan
pendekatan berupa pemahaman yang
luas terhadap kebutuhan sistem
informasi dalam perusahaan secara
menyeluruh
Information Engineering
(Lanjutan…)
Rekayasa informasi terdiri atas empat
tahap:
1. Perencanaan
2. Analysis
3. Perancangan
4. Implementation
Perencanaan Sistem
Informasi
Ditujukan untuk menyelaraskan
teknologi informasi dengan strategi
bisnis dalam organisasi
Harapannya adalah untuk memperoleh
manfaat maksimum terhadap investasi
Tahap Perencanaan
1.
Identifikasi faktor perencanaan strategis
a.
b.
c.
2.
Tujuan
CSF
Area permasalahan
Identifikasi objek perencanaan
perusahaan
a. Unit-unit organisasi
b.
c.
d.
3.
Lokasi
Fungsi bisnis
Tipe-tipe entitas
Pengembangan model perusahaan
a.
b.
c.
Dekomposisi fungsional
Diagram E-R
Matriks perencanaan
Identifkasi Faktor-Faktor
Perencanaan Strategis
Faktor-faktor perencanaan strategis
mencakup tujuan, CSF, dan area
permasalahan
Tujuan identifikasi: membuat
perencanaan dan sekaligus membuat
kaitan antara sistem informasi dan
rencana bisnis yang strategis
Contoh Hasil Tahap Perencanaan
Rekayasa Informasi
Faktor
Perencanaan
Contoh
Tujuan
Mempertahankan tingkat pertumbuhan sebesar
10% per tahun
Mempertahankan ROI sebelum kena pajak
sebesar 15%
CSF
Produk berkualitas tinggi
Pengiriman barang tepat waktu
Area
permasalahan
Perkiraan penjualan yang tidak akurat
Kompetisi yang meningkat
Manfaat Identifkasi FaktorFaktor Perencanaan Strategis
Faktor-faktor yang diidentifikasi akan
membantu manajer SI dalam
memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan
terhadap sistem informasi yang baru (yang
akan menuntut pada pengembangan
database)
Sebagai contoh, ketidakakuratan dalam
perkiraan penjualan akan menuntun pada
penyediaan informasi mengenai sejarah
penjualan atau data baru tentang riset
pemasaran
Identifkasi Objek Perencanaan
Perusahaan
Objek perencanaan perusahaan menentukan lingkup
bisnis
Lima kunci objek perencanaan:
1.
2.
3.
4.
5.
Unit-unit organisasi (berbagai departemen dalam
organisasi)
Lokasi-lokasi organisasi (tempat-tempat terjadinya operasi
bisnis)
Fungsi-fungsi bisnis (Sekumpulan proses bisnis yang
terkait yang mendukung beberapa aspek dari misi bisnis)
Tipe-tipe entitas (kategori data utama seperti orang,
tempat, dan benda yang dikelola oleh perusahaan)
Sistem informasi (perangkat lunak dan prosedur yang
menangani data)
Contoh Objek Perencanaan
Perusahaan
1.
2.
3.
4.
5.
Unit-unit organisasi (Departemen Pemasaran,
deartemen Akunting, Departemen Produksi)
Lokasi-lokasi organisasi (Kantor pusat, Kantor
cabang)
Fungsi-fungsi bisnis (Perencana bisnis,
pengembangan produk, manajemen material,
pemenuhan pesanan, pengirimaan pesananan)
Tipe-tipe entitas (PELANGGAN, PRRODUK,
BAHAN_MENTAH, PESANAN, FAKTUR,
PEGAWAI)
Sistem informasi (MIS, AIS, TPS)
Pengembangan Model
Perusahaan
Pengembangan model perusahaan melibatkan
dekomposisi fungsional, enterprise data model,
dan berbagai matriks perencanaan
Dekomposisi fungsional adalah suatu proses
yang bersifat iteratif yang memecah fungsi-fungsi
dalam organisasi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil
Dekomposisi fungsional sangat bermanfaat untuk
analisis sistem dengan maksud untuk:
Menyederhanakan permasalahan
Memfokuskan perhatian
Mengidentifikasi komponen-komponen
Contoh Dekomposisi
Proses
Menciptakan
Pelanggan Baru
Memenuhi
Pesanan Pelanggan
Mengirimkan
Pesanan Pelanggan
Menerima
Memeriksa
Menciptakan
Memeriksa Membuat
Pesanan Penjualan
Kredit PelangganPelanggan Baru Ketersediaan BarangFaktur
Menciptakan
backoredr
Enterprise Data Model
Berisi tipe-tipe entitas dan hubungan antar
entitas
PELANGGAN
PRODUK
Entita
s
BARIS
PESANAN
PESANAN
Hubungan
Matrik Perencanaan
Digunakan untuk menunjukkan hubungan
antarobjek perencanaan
Berbagai model matriks:
Lokasi-terhadap-fungsi
Unit-terhadap-fungsi
Sistem informasi-terhadap-entitas data
Fungsi pendukung-terhadap-entitas data
(mengidentifikasi data yang diambil, diubah,
atau dihapus dalam setiap entitas)
Sistem informasi-terhadap-objektif bisnis
Contoh Matriks Fungsi Bisnisterhadap-Entitas
Proses Pengembangan
Database
Proses pengembangan database merupakan
bagian dari pengembangan sistem
Dalam praktek, seringkali pengembangan
database menggunakan pendekatan bottom-up
Pada pendekatan bottom-up, permintaan terhadap
proyek dimulai dari permintaan oleh pemakai
sistem informasi atau profesional IT yang melihat
perlunya perubahan pada manajemen data
Salah satu metodologi yang umum dipakai dalam
pengembangan database (pengembangan sistem)
yaitu SDLC
SDLC
SDLC (System Development Life Cycle)
merupakan metodologi tradisional yang
dipakai untuk mengembangkan dan
memelihara sistem informasi
SDLC – dari Sisi Pengembangan Database
Identifkasi dan
Pemilihan Proyek
Inisiasi dan
Perencanaan Proyek
Enterprise modeling
• Analisa pemrosesan data sekarang
• Analisa fungsi-fungsi bisnis dan
kebutuhan database
• Penentuan data dan database baru
untuk mendukung bisnis
Analisis
Perancangan Logis
Perancangan Fisik
Implementasi
Perawatan
Conceptual data modeling
• Identifkasi lingkup kebutuhan database
• Analisa kebutuhan seluruh data untuk bisnis
yang didukung database
• Pengembangan model data konseptual dini,
termasuk entitas dan hubungan
• Pembandingan model data konseptual
dengan enterprise data model
• Pengembangan model data konseptual
detail (mencakup entitas, hubungan, atribut,
dan aturan bisnis)
• Membuat model data konseptual yang
konsisten terhadap model sistem informasi
SDLC – dari Sisi Pengembangan Database
Logical database design
• Analisa terhadap transaksi, formulir, query
(database view) yang diperlukan fungsifungsi bisnis
Inisiasi dan
• Mengintegrasikan database view ke dalam
Perencanaan Proyek
model data konseptual
• Mengidentifkasi kebutuhan integritas dan
Physical database design and creation
keamanan
Analisis
• Pendefnisian database dalam DBMS
• Penentuan organisasi data secara fsik
• Peraancangan program pemroses
database
Perancangan Logis
Database implementation
• Mengkodekan dan menguji program
• Menyelesaikan dokumentasi database
Perancangan Fisik
dan materi pelatihan
• Memasang database dan mengonversi
data
Implementasi
Database Maintenance
• Analisa database dan aplikasi database
terhadap kebutuhan informasi
Perawatan
• Pengaturan database untuk
meningkatkan kinerja
• Pembetulan kesalahan
Identifkasi dan
Pemilihan Proyek
Tiga Tahap Penting dalam
Perancangan Database
Perancangan secara konseptual
Diagram konteks
DFD
Model ER
Perancangan secara logis
Translasi model ER ke Model Relasional
Perancangan secara fisik
Penciptaan database, relasi, dan hal-hal
terkait ke dalam bentuk fisik
Contoh DFD Konteks
Bagian
Penjualan
Laporan
penjualan
Manajer
Keuangan
Daftar
Transfer
rencana
Sistem
pembayaran
Persetujuan Pembayaran
Royalti
Bukti
transfer
Surat
pemberitahu
an
Pengarang
Bank
Contoh DFD
Laporan
penjualan
1
Mencatat
buku terjual
Data buku
terjual
Catatan royalti
Jadwal
pembayaran
Waktu
pembayaran
Royalti terbayar
Royalti
belum
terbay
ar
Royalti
2
belum
Membuat terbayar
Laporan royalti
Jatuh tempo Ringkas
an
royalti
Data
pengara
ng
Pengarang
Rekening
bank
Daftar rencana
pembayaran
Persetujuan
Transfer
Nomor
rekening
3
Memproses
pembayaran
Pembayaran
Bukti transfer
Surat
pemberitahuan
Matur Nuwun
SEKIAN
DAN
PROSES
PENGEMBANGAN
DATABASE
Model Data
Menyatakan hubungan antardata dalam
database
Ada tiga macam model data dasar
Hierarkis
Jaringan
Relasional
MODEL HIERARKIS
Dikenal pula sebagai model pohon
Contoh: IMS
Dosen
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Rudi
Asti
Dina
Dosen
Ashadi
Pemrograman
C
Dina
Edi
Matematika I
Ita
Edi
MODEL JARINGAN
Disebut juga model CODASYL
Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu
orangtua
Contoh: IDMS
Dosen
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Rudi
Asti
Dina
Dosen
Ashadi
Pemrograman
C
Edi
Matematika I
Ita
MODEL RELASIONAL
Merupakan model data
yang paling populer saat
ini
Menggunakan model
berupa tabel berdimensi
dua (yang disebut relasi
atau tabel)
Memakai kunci tamu
(foreign key) sebagai
penghubung dengan
tabel lain
Nama
Dosen
Kelas
Mahasisw
a
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Rudi
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Asti
Siti Nurbaya
Pengantar
Basis Data
Dina
Siti Nurbaya
Pemrograma
nC
Dina
Siti Nurbaya
Pemrograma
nC
Edi
Ashadi
Matematika
I
Ita
Ashadi
Matematika
I
Edi
Model Relasional
(Lanjutan…)
NO_MHS
NAMA_MHS
KODE_MK
NAMA_MK
55
Ashadi
DB001
Pengantar Basis Data
56
Rina
DB001
Basis Data Lanjut
PI001
Teknik Multimedia
57
Budi
NO_MHS
KODE_MK
NILAI
55
DB001
A
55
PI001
B
56
DB001
B
57
DB001
A
57
DB001
A
Model Relasional
(Lanjutan…)
Kardinalita
s
Relasi atau
tabel
NO_MHS
KODE_MK
NILAI
55
DB001
A
55
PI001
B
56
DB001
B
57
DB001
A
57
DB001
A
Atribut atau kolom
Sebuah
baris atau
tuple
Domain
NILAI (A,
B, C, D,
E)
Model Relasional
(Lanjutan…)
Beberapa sifat yang melekat dalam
relasi:
Tidak ada baris yang kembar
Urutan tupel tidak penting
Setiap atribut memiliki nama yang unik
Letak atribut bebas
Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan
jenisnya sama untuk semua baris
Pengembangan Database
dalam Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan database biasa dimulai dengan
enterprise data modeling
Enterprise data modeling digunakan untuk
menentukan lingkup dan isi umum dari
database perusahaan
Langkah ini dilakukan pada masa perencanaan
sistem infomasi
Contoh penggalan
Enterprise Data Modeling
PELANGGAN
PRODUK
Memberikan
Diberikan
oleh
PESANAN
Berisi
Memiliki
Ditujukan untuk
Terletak
dalam
BARIS
PESANAN
Information System
Architecture
Contoh penggalan enterprise data
modeling di depan merupakan bagian
dari ISA
ISA merupakan blueprint (rencana yang
mengungkapkan stuktur di masa
mendatang yang dikehendaki) bagi
sistem informasi dalam perusahaan
Information System
Architecture
ISA terdiri atas 6 kunci penting:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Data (dijabarkan dalam diagram semacam yang
disajikan depan atau dalam bentuk yang lain)
Proses (yang memanipulasi data – dijabarkan dalam
bentuk DFD, object-model, atau yang lain)
Jaringan (yang membawa data dalam perusahaan
ataupun antara organisasi dan mitra kerja – dapat
dinyatakan dengan topologi atau skema jaringan)
Orang (yang memproses, menerima atau mengirim
data)
Kejadian atau titik dalam waktu ketika proses
dilaksanakan (dapat dinyatakan dengan state-transition
diagram atau yang lain)
Alasan untuk kejadian-kejadian atau aturan-aturan
yang menuntun proses
Information
Engineering
ISA dibuat oleh perencana sistem
informasi dengan mengikuti suatu
metodologi
Salah satu metodologi yang populer untuk
kepentingan ini yaitu information
engineering (rekayasa informasi).
Rekayasa informasi adalah suatu
metodologi berorientasi data yang
digunakan untuk menciptakan dan
memelihara sistem informasi
Information Engineering
(Lanjutan…)
Rekayasa informasi menggunakan
pendekatan top-down planning
Top-down planning adalah suatu
metodologi perencanaan sistem
informasi yang menggunakan
pendekatan berupa pemahaman yang
luas terhadap kebutuhan sistem
informasi dalam perusahaan secara
menyeluruh
Information Engineering
(Lanjutan…)
Rekayasa informasi terdiri atas empat
tahap:
1. Perencanaan
2. Analysis
3. Perancangan
4. Implementation
Perencanaan Sistem
Informasi
Ditujukan untuk menyelaraskan
teknologi informasi dengan strategi
bisnis dalam organisasi
Harapannya adalah untuk memperoleh
manfaat maksimum terhadap investasi
Tahap Perencanaan
1.
Identifikasi faktor perencanaan strategis
a.
b.
c.
2.
Tujuan
CSF
Area permasalahan
Identifikasi objek perencanaan
perusahaan
a. Unit-unit organisasi
b.
c.
d.
3.
Lokasi
Fungsi bisnis
Tipe-tipe entitas
Pengembangan model perusahaan
a.
b.
c.
Dekomposisi fungsional
Diagram E-R
Matriks perencanaan
Identifkasi Faktor-Faktor
Perencanaan Strategis
Faktor-faktor perencanaan strategis
mencakup tujuan, CSF, dan area
permasalahan
Tujuan identifikasi: membuat
perencanaan dan sekaligus membuat
kaitan antara sistem informasi dan
rencana bisnis yang strategis
Contoh Hasil Tahap Perencanaan
Rekayasa Informasi
Faktor
Perencanaan
Contoh
Tujuan
Mempertahankan tingkat pertumbuhan sebesar
10% per tahun
Mempertahankan ROI sebelum kena pajak
sebesar 15%
CSF
Produk berkualitas tinggi
Pengiriman barang tepat waktu
Area
permasalahan
Perkiraan penjualan yang tidak akurat
Kompetisi yang meningkat
Manfaat Identifkasi FaktorFaktor Perencanaan Strategis
Faktor-faktor yang diidentifikasi akan
membantu manajer SI dalam
memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan
terhadap sistem informasi yang baru (yang
akan menuntut pada pengembangan
database)
Sebagai contoh, ketidakakuratan dalam
perkiraan penjualan akan menuntun pada
penyediaan informasi mengenai sejarah
penjualan atau data baru tentang riset
pemasaran
Identifkasi Objek Perencanaan
Perusahaan
Objek perencanaan perusahaan menentukan lingkup
bisnis
Lima kunci objek perencanaan:
1.
2.
3.
4.
5.
Unit-unit organisasi (berbagai departemen dalam
organisasi)
Lokasi-lokasi organisasi (tempat-tempat terjadinya operasi
bisnis)
Fungsi-fungsi bisnis (Sekumpulan proses bisnis yang
terkait yang mendukung beberapa aspek dari misi bisnis)
Tipe-tipe entitas (kategori data utama seperti orang,
tempat, dan benda yang dikelola oleh perusahaan)
Sistem informasi (perangkat lunak dan prosedur yang
menangani data)
Contoh Objek Perencanaan
Perusahaan
1.
2.
3.
4.
5.
Unit-unit organisasi (Departemen Pemasaran,
deartemen Akunting, Departemen Produksi)
Lokasi-lokasi organisasi (Kantor pusat, Kantor
cabang)
Fungsi-fungsi bisnis (Perencana bisnis,
pengembangan produk, manajemen material,
pemenuhan pesanan, pengirimaan pesananan)
Tipe-tipe entitas (PELANGGAN, PRRODUK,
BAHAN_MENTAH, PESANAN, FAKTUR,
PEGAWAI)
Sistem informasi (MIS, AIS, TPS)
Pengembangan Model
Perusahaan
Pengembangan model perusahaan melibatkan
dekomposisi fungsional, enterprise data model,
dan berbagai matriks perencanaan
Dekomposisi fungsional adalah suatu proses
yang bersifat iteratif yang memecah fungsi-fungsi
dalam organisasi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil
Dekomposisi fungsional sangat bermanfaat untuk
analisis sistem dengan maksud untuk:
Menyederhanakan permasalahan
Memfokuskan perhatian
Mengidentifikasi komponen-komponen
Contoh Dekomposisi
Proses
Menciptakan
Pelanggan Baru
Memenuhi
Pesanan Pelanggan
Mengirimkan
Pesanan Pelanggan
Menerima
Memeriksa
Menciptakan
Memeriksa Membuat
Pesanan Penjualan
Kredit PelangganPelanggan Baru Ketersediaan BarangFaktur
Menciptakan
backoredr
Enterprise Data Model
Berisi tipe-tipe entitas dan hubungan antar
entitas
PELANGGAN
PRODUK
Entita
s
BARIS
PESANAN
PESANAN
Hubungan
Matrik Perencanaan
Digunakan untuk menunjukkan hubungan
antarobjek perencanaan
Berbagai model matriks:
Lokasi-terhadap-fungsi
Unit-terhadap-fungsi
Sistem informasi-terhadap-entitas data
Fungsi pendukung-terhadap-entitas data
(mengidentifikasi data yang diambil, diubah,
atau dihapus dalam setiap entitas)
Sistem informasi-terhadap-objektif bisnis
Contoh Matriks Fungsi Bisnisterhadap-Entitas
Proses Pengembangan
Database
Proses pengembangan database merupakan
bagian dari pengembangan sistem
Dalam praktek, seringkali pengembangan
database menggunakan pendekatan bottom-up
Pada pendekatan bottom-up, permintaan terhadap
proyek dimulai dari permintaan oleh pemakai
sistem informasi atau profesional IT yang melihat
perlunya perubahan pada manajemen data
Salah satu metodologi yang umum dipakai dalam
pengembangan database (pengembangan sistem)
yaitu SDLC
SDLC
SDLC (System Development Life Cycle)
merupakan metodologi tradisional yang
dipakai untuk mengembangkan dan
memelihara sistem informasi
SDLC – dari Sisi Pengembangan Database
Identifkasi dan
Pemilihan Proyek
Inisiasi dan
Perencanaan Proyek
Enterprise modeling
• Analisa pemrosesan data sekarang
• Analisa fungsi-fungsi bisnis dan
kebutuhan database
• Penentuan data dan database baru
untuk mendukung bisnis
Analisis
Perancangan Logis
Perancangan Fisik
Implementasi
Perawatan
Conceptual data modeling
• Identifkasi lingkup kebutuhan database
• Analisa kebutuhan seluruh data untuk bisnis
yang didukung database
• Pengembangan model data konseptual dini,
termasuk entitas dan hubungan
• Pembandingan model data konseptual
dengan enterprise data model
• Pengembangan model data konseptual
detail (mencakup entitas, hubungan, atribut,
dan aturan bisnis)
• Membuat model data konseptual yang
konsisten terhadap model sistem informasi
SDLC – dari Sisi Pengembangan Database
Logical database design
• Analisa terhadap transaksi, formulir, query
(database view) yang diperlukan fungsifungsi bisnis
Inisiasi dan
• Mengintegrasikan database view ke dalam
Perencanaan Proyek
model data konseptual
• Mengidentifkasi kebutuhan integritas dan
Physical database design and creation
keamanan
Analisis
• Pendefnisian database dalam DBMS
• Penentuan organisasi data secara fsik
• Peraancangan program pemroses
database
Perancangan Logis
Database implementation
• Mengkodekan dan menguji program
• Menyelesaikan dokumentasi database
Perancangan Fisik
dan materi pelatihan
• Memasang database dan mengonversi
data
Implementasi
Database Maintenance
• Analisa database dan aplikasi database
terhadap kebutuhan informasi
Perawatan
• Pengaturan database untuk
meningkatkan kinerja
• Pembetulan kesalahan
Identifkasi dan
Pemilihan Proyek
Tiga Tahap Penting dalam
Perancangan Database
Perancangan secara konseptual
Diagram konteks
DFD
Model ER
Perancangan secara logis
Translasi model ER ke Model Relasional
Perancangan secara fisik
Penciptaan database, relasi, dan hal-hal
terkait ke dalam bentuk fisik
Contoh DFD Konteks
Bagian
Penjualan
Laporan
penjualan
Manajer
Keuangan
Daftar
Transfer
rencana
Sistem
pembayaran
Persetujuan Pembayaran
Royalti
Bukti
transfer
Surat
pemberitahu
an
Pengarang
Bank
Contoh DFD
Laporan
penjualan
1
Mencatat
buku terjual
Data buku
terjual
Catatan royalti
Jadwal
pembayaran
Waktu
pembayaran
Royalti terbayar
Royalti
belum
terbay
ar
Royalti
2
belum
Membuat terbayar
Laporan royalti
Jatuh tempo Ringkas
an
royalti
Data
pengara
ng
Pengarang
Rekening
bank
Daftar rencana
pembayaran
Persetujuan
Transfer
Nomor
rekening
3
Memproses
pembayaran
Pembayaran
Bukti transfer
Surat
pemberitahuan
Matur Nuwun
SEKIAN