Sejarah Farmasi Dunia dan indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak manusia diciptakan manusia tidak terlepas dari penyakit, sehinga manusia kala
itu mencari cara untuk menyembuhkan penyakit yang ada. Cara untuk menyembuhkan suatu
penyakit inilah yang disebut ilmu pengobatan.
Pada awalnya semua ilmu pengobatan berawal dari coba-coba. Apabila suatu ramuan
berhasil menyembuhkan suatu penyakit, maka ramuan tersebut akan digunakan seterusnya
secara turun-temurun untuk menyembuhkan penyakit yang sama. Hal inilah yang mendasari
lahirnya ilmu tentang pengobatan.
Pada masa lalu dalam pengobatan suatu penyakit dilakukan oleh seorang tabib yang
bertugas mendiagnosa serta membuatkan obat bagi sang pasien bisa dikatakan hal ini seperti
seorang dokter yang berfungsi juga sebagai apoteker. Barulah pada tahun 1240 M, Raja
Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran
dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa banyak perubahan disegala aspek
kehidupan. Tidak terkecuali ilmu pengobatan. Selama berabad-abad lamanya, setelah
ditemukannya teknologi-teknologi yang dapat membantu manusia dalam melakukan berbagai
penelitian, pengobatan pun turut mengalami kemajuan. Obat yang pada awalnya hanya
diproduksi terbatas dan terkadang hanya terdapat di daerah tertentu kini dapat dimanfaatkan
dan dikonsumsi secara universal. Hal ini salah satunya merupakan dampak karena adanya

kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah berjudul “Sejarah Farmasi” yang akan
membahas sejarah dunia pengobatan atau sejarah dari farmasi serta perkembangannya hingga
saat ini.

Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 AWAL MULA FARMASI
Farmasi berasal dari kata “PHARMACON” yang berarti obat atau racun. Sedangkan
pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan
di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan
distribusi obat.
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya
“ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Di
negara Cina, para tabib mendapatkan ilmunya dari keluarga secara turun-temurun. Itu

gambaran “ilmu farmasi” kuno di Cina.
Sedangkan di Yunani, yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah pendeta. Dalam
legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa Pengobatan menugaskan Hygieia untuk meracik
campuran obat yang ia buat. Oleh mmasyarakat Yunani, Hygiea disebut sebagai apoteker
(Inggris : apothecary). Sedangkan di Mesir, praktek farmasi dibagi dalam dua pekerjaan,
yaitu : Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di kuil menyiapkan racikan obat.
Buku tentang bahan obat-obatan pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735 SM.Para
pengguna awal Cina dikenal pada materia medica adalah Shennong Bencao Jing (Herb-Akar
Klasik Petani Divine), datang kembali ke abad 1. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan
selama dinasti Han dan dikaitkan dengan mitos Shennong . Literatur sebelumnya termasuk
daftar resep untuk penyakit tertentu, dicontohkan oleh "Resep untuk 52 Penyakit" manuskrip,
ditemukan di makam Mawangdui, disegel di 168 SM.

Dioscorides, De Materia Medica , Byzantium, abad ke-15
Kemudian sekitar tahun 400 SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani. Salah
seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib pada tataran etik yang
tinggi. Ilmu farmasi secara perlahan berkembang.

Makalah Sejarah Farmasi Dunia


Page 2

Dokter dan apoteker, ilustrasi dari Medicinarius (1505) oleh Hieronymus Brunschwig.
Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh para ilmuawan
Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Pada masa ini sudah mulai dibedakan peran antara
seorang herbalist dengan kedokteran terjadi pada tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II dari
Roma melakukan pemisahan tersebut. Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan
tersebut menyebutkan bahwa masing-masing ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik,
pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dengan
keluarnya maklumat kaisar ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi
sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka lambang Ilmu Farmasi dan
Kedokteran Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang cawan dililit ular sedangkan
kedokteran tongkat dililit ular.
Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai
Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di
Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama
Philadelphia College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi
dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas-fakultas di universitas.
Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan ilmu
farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi baik lingkup nasional maupun

internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan
nama “The Pharmaceutical Society of Great Britain”. Sedangkan, di Amerika Serikat
menyusul 11 tahun kemudian dengan nama “American Pharmaceutical Association”.
Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan pada tahun 1910 dengan nama “Federation
International Pharmaceutical”.
Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara
menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon dan lima atom ekstra
hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya ini dikenal dengan nama
Aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia,
yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada
Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 3

Perang Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat
TBC, hormaon steroid, dan kontrasepsi serta antipsikotika.
Sejak saat itulah, dunia farmasi terus berkembang dengan didukung oleh berbagai
penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat
ini hampir dijumpai di seluruh dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau boleh kita sebut,
memang Amerika Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).

Perkembangan farmasi boleh dibilang dimulai ketika berdirinya pabrik kina di
Bandung pada tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana
pemerintah mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa. Perusahaan-perusahaan lokal pun
bermunculan, tercatat ada Kimia Farma, Indofarma, Biofarma, dan lainnya. Di dunia
pendidikan sendiri, sekolah tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota.
2.2 PERKEMBANGAN FARMASI
Berikut ini perkembangan dunia farmasi mulai dari zaman pra sejarah.
1.

Zaman Prasejarah
Farmasi telah ada sejak pemikiran manusia mulai berkembang meski dalam bentuk
yang sangat sederhana. Manusia purba belajar dengan menggunakan insting dan observasi
terhadap burung-burung dan hewan-hewan buas. Mereka juga memanfaatkan air dingin,
daun, kotoran, dan lumpur. Dengan berbagai usaha yang bersifat coba-coba, manusia purba
mempelajari berbagai hal untuk menolong sesamanya. Dalam waktu singkat, mereka dapat
menggunakan pengetahuannya dan bermanfaat bagi orang lain. Meskipun menggunakan
metode yang masih kasar, beberapa obat masa kini berasal dari sumber-sumber yang telah
digunakan oleh nenek moyang kita tersebut.

2.


Farmasi pada Masa Babylonia Kuno
Babylon, permata bagi Mesopotamia kuno, sering disebut juga sebagai tempat
munculnya peradaban manusia, adalah yang pertama menemukan dan melaksanakan praktek
peracikan obat. Para ahli penyembuh ketika itu (sekitar 2600 SM) melaksanakan tiga peran
berbeda secara bersamaan sebagai agamawan, dokter, dan apoteker. Naskah-naskah medik
ditulis di atas tablet tablet tanah liat yang berisikan gejala-gejala penyakit, resep dan cara
peracikan obat, dan juga doa-doa. Orang-orang babylon telah berhasil menemukan hal-hal
penting dalam upaya penyembuhan penyakit yang pada masa sekarang dikenal dengan
farmasetik modern, ilmu kedokteran, serta kegiatan-kegiatan spiritual.

3.

Farmasi pada Masa Cina Kuno
Kefarmasian di Cina menurut legenda pertama kali dikembangkan oleh Shen Nung
(sekitar 2000 SM). Seorang kepala suku yang telah mencari dan menginvestigasi khasiat obat
dari ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan beberapa herbal tersebut terhadap dirinya
Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 4


sendiri, serta menulis Pen T-Sao pertama, tulisan tentang herbal-herbal asli yang berisikan
365 jenis obat-obatan. Sesuatu yang masih dipuja oleh orang cina asli penghasil obat sebagai
wujud perlindungan Tuhan untuk mereka. Shen Nung secara menakjubkan menguji beberapa
herbal, kulit kayu, dan akar yang diperoleh dari ladang, rawa-rawa, dan hutan yang masih
dikenal dalam bidang kefarmasian hingga kini. Menggunakan background “Pa Kua”, suatu
simbol matematis dari penciptaan dan kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan
oleh Shen Nung antara lain podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu
cinnamon, dan jugaseperti yang berada di tangan bocah pada gambar, ma huang, atau disebut
juga ephedra.
4.

Papyrus Ebers
Praktek pengobatan di Mesir telah berlangsung sejak tahun 2900 SM dan mereka juga
diketahui memiliki catatan formula obat fenomenal, Papyrus Ebers, yang dibuat sejak 1500
SM. Papyrus Ebers tersebut memuat sekitar 800 formula dan 700 macam obat-obatan. Pusat
farmasi di Negara Mesir kuno diselenggarakan oleh dua orang pejabat negara yang bertindak
sebagai Ahli Farmasi di suatu ruangan yang disebut sebagai “Rumah Kehidupan”. Dengan
seting kira-kira seperti gambar ini, Papyrus Ebers didiktekan oleh seorang ahli farmasi
mengenai prosedur formulasi yang sedang dikerjakan.


5.

Bapak Botani: Theophrastus

Theoprastus (sekitar 300 SM) adalah sosok ilmuan Yunani kuno ternama yang dikenal
sebagai filosof besar dan ahli dalam ilmu alam dan disebut-sebut sebagai Bapak Botani.
Berbagai observasi dan pengamatan yang dilakukannya mengenai medis dan herbal
merupakan suatu pencerahan bagi pemahaman manusia. Beliau bertindak sebagai pengajar
bagi sekumpulan siswa yang mempunyai minat yang sama dengannya.

Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 5

6.

Sang Toksikolog: Mithridates VI
Mithridates VI adalah seorang raja negeri Pontus (sekitar 100 SM) yang senantiasa
bertempur melawan kekaisaran Romawi. Beliau adalah ilmuan toksikologi yang menemukan

tidak hanya tentang berbagai jenis racun, namun juga bagaimana mencegah dan mengobati
efek racun. Mithridates VI tanpa banyak pertimbangan menggunakan tubuhnya sendiri dan
juga tubuh para tahanan sebagai "kelinci percobaan" dalam mengujicoba berbagai racun dan
antiracun. tampak dalam gambar, di belakang Mithridates terletak rhizotomists, offering
fresh, flowering aconite, ginger,dan gentian. Dan di kanan bawah gambar terletak dua buah
wadah biang sampanye. Formula yang diramu Mithridates yang paling terkenal adalah suatu
panantidotal yang populer digunakan selama kurang lebih seribu tahun yang dikenal dengan
Mithridatum.

7.

Terra Silgillata: Merek Obat Pertama
Orang-orang masa lampau telah mempelajari manfaat dari merek dagang yang merupakan
identitas suatu barang yang digunakan untuk meraih konsumen. salah satu therapeutic agent
yang memakai merek dagang adalah Terra Sigillata (cap Bumi), suatu tablet tanah liat yang
berasal dari pulau Mediteranean di Lemnos sebelum tahun 500 SM. setiap tahunnya tanah liat
digali di terowongan Lemnian dihadiri oleh pemerintah dan pendeta-pendeta. tanah liat
dicuci, disuling, dan digulung dengan ketebalan tertentu, tanah liat itu dibentuk seperti
pastilles dan diberi cap oleh para pendeta wanita, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Lalu tablet-tablet itu didistribusikan secara komersial.


8. Dioscorides

Dengan adanya berbagai pencapaian dalam dunia ilmu pengetahuan serta
perkembangan yang memotivasi banyak orang melakukan observasi atau studi intensif oleh
para saintis, penelitian menjadi kian penting bagi kebutuhan perdagangan dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Pedanios Dioscorides (abad pertama masehi),
adalah saintis yang telah berkontribusi dalam bidang kefarmasian. Untuk mempelajari
Materia Medica, Beliau melakukan kerjasama dengan tentara romawi di seluruh dunia. Dia
mencatat hasil-hasil observasi, menyampaikan tentang cara yang baik dalam mengumpulkan,
menyimpan, dan menggunakan obat-obatan. Berbagai uji coba yang telah dilakukannya terus
digunakan sampai pada abad keenam.
Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 6

9.

Galen


Galen adalah sosok dari masa lalu yang sampai sekarang masih sangat dihormati oleh
profesi farmasi dan kedokteran. Galen (tahun 130-200 M)merupakan pakar praktisi dan
pendidikan farmasi dan kedokteran di Roma. metode yang diterapkannya dalam menyiapkan
dan meracik obat telah digunakan di dunia barat selama 1500 tahun, dan namanya sendiri
telah diasosiasikan dengan metode peracikannya yang dikenal dengan galenika. Beliau adalah
penemu dari formula krim dingin, yang secara esensial adalah sama dengan krim yang kita
kenal sekarang. banyak prosedur-prosedur yang ditemukan Galen masih digunakan di
laboratorium peracikan modern masa kini.
10. Hipocrates
Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu
Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang dokter yang mendignosis
penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin
lama masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun pembuatannya, sehingga
dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II
memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya
yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu direnungkan adalah bahwa
akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.
Dampak revolusi industri merambah dunia farmasi dengan timbulnya industri-industri
obat, sehingga terpisahlah kegiatan farmasi di bidang industri obat dan di bidang
“penyedia/peracik” obat (=apotek). Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan
di sebuah industri farmasi dari pada apotek. Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan
teknologi pembuatan obat.
Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 7

Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi agar
mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kebutuhan.
Kurikulum pendidikan bidang farmasi disusun lebih ke arah teknologi pembuatan obat untuk
menunjang keberhasilan para anak didiknya dalam melaksanakan tugas profesinya.
Dilihat dari sisi pendidikan Farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum
merupakan bidang tersendiri melainkan termasuk dalam bidang MIPA (Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam) yang merupakan kelompok ilmu murni (basic science) sehingga lulusan
S1-nya pun bukandisebut Sarjana Farmasi melainkan Sarjana Sains.
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia (1997) dalam “informasi jabatan untuk
standar kompetensi kerja” menyebutkan jabatan Ahli Teknik Kimia Farmasi, (yang tergolong
sektor kesehatan) bagi jabatan yang berhubungan erat dengan obat-obatan, dengan
persyaratan : pendidikan Sarjana Teknik Farmasi.
Buku Pharmaceutical handbook menyatakan bahwa farmasi merupakan bidang yang
menyangkut semua aspek obat, meliputi : isolasi/sintesis, pembuatan, pengendalian, distribusi
dan penggunaan.
Silverman dan Lee (1974) dalam bukunya, “Pills, Profits and Politics”, menyatakan bahwa :
1. Pharmacist lah yang memegang peranan penting dalam membantu dokter menuliskan resep
rasional. Membanu melihat bahwa obat yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam jumlah
yang benar, membuat pasien tahu mengenai “bagaimana,kapan,mengapa” penggunaan obat
baik dengan atau tanpa resep dokter.
2. Pharmacist lah yang sangat handal dan terlatih serta pakart dalam hal produk/produksi obat
yang memiliki kesempatan yang paling besar untuk mengikuti perkembangan terakhir dalam
bidang obat, yang dapat melayani baik dokter maupun pasien, sebagai “penasehat” yang
berpengalaman.
3. Pharmacist lah yang meupakan posisi kunci dalam mencegah penggunaan obat yang salah,
penyalahgunaan obat dan penulisan resep yang irrasional. Sedangkan Herfindal dalam
bukunya “Clinical Pharmacy and Therapeutics” (1992) menyatakan bahwa Pharmacist harus
memberikan “Therapeutic Judgement” dari pada hanya sebagai sumber informasi obat.
Di Inggris, sejak tahun 1962, dimulai suatu era baru dalam pendidikan farmasi, karena
pendidikan farmasi yang semula menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi suatu bidang
yang berdiri sendiri secara utuh.rofesi farmasi berkembang ke arah “patient oriented”,
memuculkan berkembangnya Ward Pharmacy (farmasi bangsal) atau Clinical Pharmacy
(Farmasi klinik).
Di USA telah disadari sejak tahun 1963 bahwa masyarakat dan profesional lain
memerlukan informasi obat tang seharusnya datang dari para apoteker. Temuan tahun 1975
mengungkapkan pernyataan para dokter bahwa apoteker merupakan informasi obat yang
“parah”, tidak mampu memenuhi kebutuhan para dokter akan informasi obat Apoteker yang
berkualits dinilai amat jarang/langka, bahkan dikatakan bahwa dibandingkan dengan
apotekeer, medical representatif dari industri farmasi justru lebih merupakan sumber
informasi obat bagi para dokter.
Perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care” yang
membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah “wilayah” pasien.
Secara global terlihat perubahan arus positif farmasi menuju ke arah akarnya semula yaitu
sebagai mitra dokter dalam pelayanan pada pasien. Apoteker diharapkan setidak-tidaknya
Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 8

mampu menjadi sumber informasi obat baik bagi masyarakat maupun profesi kesehatan lain
baik di rumah sakit, di apotek atau dimanapun apoteker berada.
11.

Abad Kegemilangan Farmasi di Peradaban Arab-Islam
Setelah abad pertama masehi terlewati, perlahan-lahan kemajuan dibidang
mengetahuan termasuk farmasi di barat mengalami kemunduran, dikenal dengan abad
kegelapan (Dark Age).
Kebangkitan di dunia farmasi selanjutnya diilhami dengan turunnya Al-Qur'an seiiring
dengan kemajuan bangsa arab yang merupakan pusat peradaban dunia termaju saat itu,
dimana ilmuan ilmuan islam berpatokan pada Al-Qur'an dan Metode pengobatan nabawi
(Nabi), disamping penelitian dan pengembangan lainnya.
Mulai Abad ke-9 terus berkembang hingga abad ke-13 melalui berbagai karya asli dan
terjemahan, dunia arab telah menjembatani ilmu yang menghubungkan yunani dengan dunia
farmasi modern saat sekarang ini. Puncak sumbangan dunia Arab-islam dalam perkembangan
farmasi dapat dikatakan ketika adanya suatu panduan praktek kefarmasian pada tahun 1260
yang disusun oleh seorang ahli kefarmasian berpengalaman dari mesir (Abu'l-Muna AlKohen al-Attar), dalam panduan praktek kefarmasian tersebut attar menuliskan pengalaman
hidupnya serta ilmu dalam seni apotek atau seni dalam meracik obat, yang sebagiab besar
juga menguraikan etika farmasis sebagai profesi kesehatan. Ilmuan Farmasi yang terkenal
pada zaman ini antara lain :Yuhanna bin Masawayah (777-875), Abu Hasan Ali Bin Sahl
Rabban Al-tabari (808), Sabur bin Sahl, Zayd Hunayn bin Ishaq al ibadi (809-873), dan lain
lainnya.

12. Menjelang abad ke-20 Penelitian farmasi awal mulai banyak dilakukan :
Karl Wilhelm (1742-1786) seorang ahli farmasi swiss berhasil menemukan zat kimia seperti
asam laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam tartrat dan asam arsenat.
Scheele juga berhasil mengidentifikasi gliserin, menemukan cara baru membuat calomel, dan
asam benzoat serta menemukan oksigen.
Friedrick seturner merupakan ahli farmasi jerman (1783-1841) berhasil mengisolasi morpin
dari opium, pada tahun 1805, seturner juga menganjurkan suatu seri isolasi dari tumbuhan
lainnya juga.
Joseph Caventou (1795-1877) dan joseph pelletier (1788-1842) menggabungkan keahlian
mereka dalam mengisolasi kina dan sinkonin dari sinkona.
Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780-1840) mengisolasi kafein dan robiquet
sendiri memisahkan kodeina dari opium. secara metode satu persatu zat kimia diisolasi dari
tanaman, serta diidentifikasi sebagai zat yang bertanggung jawab terhadap aktifitas medis
tanamannnya. dieropa abad ke18 dan 19 M mereka berdua sangat dihargai karna
kemampuannya. mereka juga menerapkan kemampuan ilmu farmasi pada pembuatan produkproduk obat yang mempunyai standar kemurnian, keseragaman, dan khasiat yang tinggi
daripada yang sebelumnya dikenal. ekstraksi dan isolasi ini merupakan keberhasilan yang
sangat besar dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu banyak ahli farmasi yang
membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil.
Pada awal abad ke-19 obat diamerika umumnya diimpor dari eropa, walaupun banyak obat
Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 9

asli amerika yang berasal dari suku indian yang diambil oleh pendatang.
Seiring terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, muncul 3 perusahaan farmasi pertama
diketahui telah berdiri sebelum tahun 1826 dan 22 perusahaan muncul setengah abad
kemudian. pada tahun 1821 sekolah farmasi pertama didirikan di philadelphia.

Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2.1. Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya.
3.2.2. Perkembangan farmasi diantaranya Zaman Prasejarah, Farmasi pada Masa Babylonia
Kuno, Farmasi pada Masa Cina Kuno, Papyrus Ebers, Bapak Botani: Theophrastus, Sang
Toksikolog:
Mithridates
VI, Terra
Silgillata:
Merek
Obat
Pertama, Dioscorides, Galen, Damian dan Cosmas, Hipocrates, dan perkembangan terakhir
adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care”.

Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 11

DAFTAR PUSTAKA
http://dheelis.wordpress.com/2012/04/30/sejarah-farmasi/ (diakses tanggal 23 September 2012)
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_pharmacy (diakses tanggal 23 September 2012)

Makalah Sejarah Farmasi Dunia

Page 12