T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali
Lampiran 1
SURAT PENELITIAN
83
84
Lampiran 2
INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH, GURU, STAFF, DAN KOMITE
1. Responden
: ...................................
2. Hari / tgl / waktu : ...................................
3. Tempat
: ...................................
Pertanyaan:
1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali. Langkah
apa saja yang telah dilakukan oleh sekolah dalam
mengupayakan peningkatan mutu sekolah dalam
mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di
sekolah dalam perolehan UN, UAS, UKK?
2. Bagaimana usaha sekolah dalam memperoleh
kejuaraan dalam lomba mata pelajaran, olahraga
maupun seni?
3. Visi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali
adalah terbentuknya manusia yang bertaqwa,
cerdas, terampil dan berkarakter. Kebijakan dan
strategi apa yang ditempuh sekolah dalam rangka
mewujudkan visi tersebut?
4. Kebijakan
dan
strategi
apa
yang
ditempuh
sekolah dalam rangka mewujudkan misi?
a. Meningkatkan kinerja guru dalam mengajar,
mendidik, membimbing dan melatih siswa
85
sehingga
siswa
dapat
berkembang
kemampuannya?
b. Membantu siswa untuk menggali bakat yang
dimilikinya serta mengembangkannya sesuai
kemampuannya?
c. Dengan
dasar
keagamaaan
berupaya
membentuk sikap mental yang sehat, sehingga
siswa memiliki kepribadian yang kuat, budi
pekerti yang luhur serta akhlak yang mulia?
5. Dalam
rangka
kebijakan
dan
meningkatkan
strategi
apa
mutu
yang
sekolah,
dilakukan
sekolah?
6. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan
mutu pembelajaran sekolah?
a. Tersedianya media pembelajaran?
b. Tersedianya sumber belajar?
7. Hasil
apa
saja
yang
telah
diperoleh
dari
penerapan strategi tersebut?
8. Dalam
sekolah
meningkatkan
dalam
hal
mutu
pendidikan
pembelajaran,
di
prestasi
akademik dan prestasi non akademik apakah
sekolah melibatkan guru, siswa,
karyawan,
orang tua, dan komite sekolah?
86
Lampiran 3
RANCANGAN TRANSKRIP FGD
Tempat
:
Hari/ Tanggal
:
Waktu
:
Pertanyaan:
1. Apa saja yang menjadi faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari aspek
input
sekolah
pada
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro Boyolali?
2. Apa saja yang menjadi faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari aspek
proses di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro
Boyolali?
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dari aspek
output di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro
Boyolali?
4. Faktor-faktor apa saja yang dominan yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari
input, proses, dan output tersebut?
87
88
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
1. Langkah apa saja yang telah dilakukan oleh
sekolah dalam upaya peningkatan mutu sekolah
dalam HAL:
a. Perolehan nilai UN
Mengirim guru mapel UN mengikuti telaah
materi UN; mengadakan try out sendiri dan
mengikuti try out bersama; melaksanakan
kegiatan tambahan jam pelajaran; mujahadah
bersama siswa, guru, komite dan orang tua
siswa.
b. Perolehan nilai akhir semester (UAS)
Melakukan ulangan harian yang terprogram;
melaksanakan remidi dan pengayaan secara
maksimal; mengadakan dialog dengan orang
tua tentang prestasi siswa;
c. Perolehan nilai kenaikan kelas UKK
Menetapkan standar KKM; standar kenaikan
kelas yang obyektif.
2. Usaha sekolah dalam memperoleh kejuaraan
dalam lomba mata pelajaran, olahraga maupun
seni yaitu membentuk tim guru dalam setiap
lomba; mengundang narasumber bila guru tidak
mampu menangani lomba di bidang tertentu,
misal tari, kaligrafi dan lainnya.
89
3. Kebijakan dan strategi yang ditempuh sekolah
dalam
rangka
mewujudkan
visi
SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali adalah
terbentuknya manusia yang bertaqwa, cerdas,
terampil dan berkarakter yaitu membiasakan
berdoa sebelum dan sesudah belajar; pembiasaan
mengucap salam jika bertemu guru; pembiasaan
jabat tangan antar guru dan guru dengan siswa;
sholat dhuhur berjamaah setiap hari; hafalan doa
harian dan surat pendek 10 menit sebelum
pelajaran dimulai; siraman rohani setiap jumat
pagi
di
lanjutkan
mengadakan
mengadakan
dengan
ulangan
rapat
jumat
harian
rutin
untuk
beramal;
terprogram;
mengatasi
masalah yang muncul disekolah.
4. Kebijakan dan strategi yang ditempuh sekolah
dalam rangka mewujudkan misi
a. Meningkatkan kinerja guru dalam mengajar,
mendidik, membimbing dan melatih siswa
sehingga
siswa
kemampuannya
yaitu
dapat
dengan
berkembang
memotivasi
guru untuk menempuh studi lanjut bagi yang
belum berijazah S1; melibatkan dalam setiap
kegiatan di sekolah agar guru dan staf merasa
terlibat dan bertanggung jawab; mengikuti
seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan
pembelajaran; aktif dalam kegiatan MGMP.
90
b. Membantu siswa untuk menggali bakat yang
dimilikinya serta mengembangkannya sesuai
kemampuannya
kesempatan
kegiatan
yaitu
pada
dengan
memberi
untuk
mengikuti
siswa
ekstrakurikuler
wajib
maupun
pilihan; penelusuran bakat sejak kelas VII.
c. Dengan
dasar
keagamaaan
berupaya
membentuk sikap mental yang sehat, sehingga
siswa memiliki kepribadian yang kuat, budi
pekerti yang luhur serta akhlak yang mulia
yaitu dengan membiasakan berdoa sebelum
dan sesudah belajar; pembiasaan jabat tangan
antar
guru
dan
guru
dengan
siswa;
pembiasaan mengucap salam jika bertemu
guru; sholat dhuhur berjamaah setiap hari;
sholat dhuha bergilir seminggu sekali; hafalan
doa
harian
dan
surat
pendek
10
menit
sebelum pelajaran dimulai; siraman rohani
setiap hari jumat pagi di lanjutkan dengan
jumat beramal.
5. Dalam
rangka
kebijakan
dan
meningkatkan
strategi
apa
mutu
yang
sekolah,
dilakukan
sekolah yaitu penerapan program sekolah yang
biasanya
tertuang
dalam
renstra
namun
demikian renstra di sekolah ini mengadopsi
renstra sekolah lain dan sekolah melakukan
beberapa penyesuaian.
91
6. Upaya
sekolah
dalam
meningkatkan
mutu
pembelajaran sekolah
a. Tersedianya media pembelajaran
Melalui
pengadaan
sumbangan
bantuan
pusat;
orang
kepada
media
tua
wali;
Yayasan
mengelola
BOS
dari
bantuan
mengajukan
Muhammadiyah
seefektif
mungkin;
bekerjasama dengan komite sekolah dalam
menggalang dana untuk pengadaan sarpras
sekolah.
b. Tersedianya sumber belajar
Memanfaatkan dana BOS dari pemerintah;
kerjasama dengan komite dan orang tua;
kerjasama dengan pihak ketiga seperti tokoh
masyarakat.
7. Hasil yang diperoleh dari penerapan strategi
tersebut
yaituprestasi
beberapa
lomba
yang
diselenggarakan oleh dinas pendidikan antara
lain: Juara MTQ pelajar tahun 2007, Juara
Lomba SKJ Boyolali tahun 2008, Juara II Lomba
Adzan Boyolali tahun 2009, Juara II Karaoke
Boyolali tahun 2009, Juara III Paduan Suara
Boyolali tahun 2010, Juara II Hizbul Wathon
Boyolali tahun 2013, Juara I Hizbul Wathon
Boyolali tahun 2014.
8. Dalam menjalin kerjasama dengan orang tua dan
masyarakat
sekolah
berhasil
mendapatkan
92
bantuan dana untuk menopang pembangunan
sarana dan prasarana ini tidak dapat dibiayai
dengan
BOS
maka
sekolah
memberdayakan
komite sekolah untuk merangkul masyarakat dan
orang tua siswa. Bantuan dari masyarakat dan
orang
tua
siswa
antara
lain
berupa
Dana
pengeramikan LAB IPA tahun 2010 sebesar Rp
8.000.000 ; Tahun 2014 masyarakat memberikan
bantuan dana sebesar Rp 9.000.00,- untuk tralis
dan pintu gerbang sekolah; bantuan komputer
sebanyak 10 buah dan 1 LCD.
93
94
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
95
96
Lampiran 6
DRAFT USULAN STRATEGI
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI
SMP MUHAMMADIYAH 5
WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN 2014
Oleh:
Ridwan Prihantono
NPM: 942012095
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN-FKIP
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
97
DRAFT USULAN STRATEGI
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI
SMP MUHAMMADIYAH 5
WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN 2014
I.
Pendahuluan
Organisasi atau lembaga sekolah memerlukan
strategi untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Dessler (2008:12) mendefinisikan strategi
sebagai rencana jangka panjang organisasi berkenaan
dengan
bagaimana
organisasi
itu
menyelaraskan
kekuatan dan kelemahan internalnya dengan peluang
dan
ancaman
keunggulan
eksternal
kompetitif.
untuk
Strategi
mempertahankan
yang
tepat
dapat
mengantarkan organisasi pada keberhasilan mencapai
tujuannya
dan
tetap
memiliki
keunggulan
yang
kompetitif. Strategi untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada agar lebih
efisien dan efektif.
Hardjosoedarmo
(2004:81)
menjelaskan
bahwa
strategi merupakan pengarahan menyeluruh sumber
daya untuk mengendalikan situasi dan ruang guna
mencapai tujuan yang digariskan. Bagaimana tujuan
strategi hendak dicapai. Lebih lanjut menurut Edward
dalam Umar (2002) strategi merupakan rencana yang
98
dilakukan
oleh
para
manager
paling
atas
dan
menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang
lebih luas. Dalam penerapan di sekolah, kepala sekolah
perlu
membuat
suatu
strategi
yang
mana
dikoordinasikan dengan para guru untuk dijalankan
bersama demi mencapai tujuan yang diharapkan dari
sekolah.
Untuk memperoleh strategi yang tepat, lembaga
sekolah
memerlukan
pengenalan
dan
penguasaan
terhadap berbagai informasi lingkungan strategisnya.
Lingkungan strategis lembaga sekolah akan selalu
berubah dan mempengaruhi eksistensinya. Lembaga
sekolah perlu melakukan analisis yang cermat untuk
mengenali kekuatan dan kelemahan internal lembaga
serta memahami peluang dan ancaman eksternalnya,
sehingga lembaga dapat melakukan antisipasi terhadap
perubahan yang mungkin terjadi. Analisis lingkungan
juga dimaksudkan untuk memberikan informasi yang
bisa
dijadikan
sebagai
dasar
dalam
jangka
langkah-langkah
untuk
mengambil
panjang
(Akdon,
2006:12). Strategi yang dimaksud yaitu rencana yang
digunakan
untuk
keberhasilan
penetapan
dalam
dan
memperoleh
mencapai
pemanfaatan
kesuksesan
tujuan.
atau
Rencana
sumber-sumber
daya
secara terpadu akan dilakukan secara efesien dan
efektif dalam mencapai tujuan.
99
Berkaitan hal tersebut diatas penulis menawarkan
sebuah draft renstra dengan harapan sekolah akan
lebih
memahami
proses
penyusunan
renstra
menggunakan analisis SWOT.
II. Visi, Misi
SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro memiliki visi
dan misi yang tertuang dalam dokumen sekolah yaitu:
1.
Visi
Visi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro adalah
terbentuknya manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil,
dan berkarakter.
2.
Misi
a. Melaksanakan pembelajaran interaktif untuk
membentuk insan yang berprestasi dan siap
bersaing dalam era global;
b. Melaksanakan
pembelajaran
terintegrasi
dengan penanaman sikap spiritual dan sikap
sosial yang membentuk insan yang agamis dan
berkarakter;
c. Membiasakan warga sekolah untuk berperilaku
santun, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
dan percaya diri;
d. Mengembangkan
sikap
demokratis,
hidup
kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara;
100
e. Mengembangkan 8 SNP meliputi kurikulum,
proses,
kelulusan,
pendidik
dan
tenaga
kependidikan, saran, pengelolaan, pembiayaan
dan
penilaian
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan pendidikan.
3.
Tujuan
Tujuan
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro
sebagai berikut:
a. Meningkatkan
rata-rata
nilai
UN
secara
berkelanjutan;
b. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan
agama;
c. Membangun kepribadian siswa;
d. Melaksanakan
pembelajaran
yang
berpusat
pada siswa (student centered learning), metode
scientific,
serta
layanan
bimbingan
dan
konseling;
e. Mengembangkan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan yang profesional;
f. Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
serta
pemanfaatan yang mendukung peningkatan
prestasi akademik dan non-akademik;
g. Membudayakan hidup sehat, bersih, indah,
tertib, aman, dan nyaman;
101
III. Profil Sekolah
SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro didirikan pada
tahun 1977, dengan alasan untuk menampung siswa
dari ekonomi menengah ke bawah, khususnya dari
umat muhammadiyah dengan harapan mereka tetap
bisa melanjutkan pendidikannya. Sekolah ini berada di
bawah Yayasan Muhammadiyah. Selama ini telah
terjadi 5 kali pergantian kepala sekolah.
SMP tersebut memiliki sarana dan prasarana yang
cukup menunjang. Sarana utamanya meliputi ruang
kepsek, ruang wakil kepsek, ruang tata usaha, ruang
guru, 6 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium
IPA,
laboratorium
ruang
konseling,
dan
komputer/multimedia.
ruang
Sarana
pendukung meliputi masjid, ruang OSIS, ruang UKS,
lapangan
basket,
lapangan
voli,
dan
kantin.
Pelaksanaan KBM dilakukan dari pukul 07.15 – 14.00
WIB.
102
IV. Analisis SWOT
a.
Untuk Aspek Input
Matrik IFAS Aspek Input
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Minat dan motivasi belajar
siswa tinggi
Sekolah memiliki fasilitas yang
memadai
Sekolah mempunyai programprogram yang jelas
Banyak siswa yang mandiri
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
Siswa berkelakuan baik, tidak
terlibat
masalah
penyimpangan sosial
Total Skor
0,1
3
0,3
No
Kekuatan
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,3
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Latar belakang sosial ekonomi
menengah ke bawah
Kemampuan akademis siswa
beragam
Pemanfaatan laboratorium IPA
untuk praktikum
kurang
maksimal
Kemampuan
staf
(TU,
keuangan, laboran, komputer)
kurang maksimal
Supervisi
kepala
sekolah
belum maksimal
Total Skor
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
2
0,4
0,1
2
0,2
0,2
2
0,4
1
Total Skor Akhir
(Kekuatan-Kelemahan)
2,8
0,5
Untuk aspek input, kekuatannya yaitu minat dan
motivasi belajar siswa yang tinggi. Kekuatan yang lain
adalah
fasilitas
sekolah
yang
memadai,
sekolah
mempunyai program-program kerja yang jelas, banyak
103
siswa yang mandiri, siswa berasal dari keluarga
menengah ke bawah serta siswa berkelakuan baik tidak
terlibat masalah penyimpangan sosial.
Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang bisa
diandalkan,
sekolah
kelemahan
yaitu
juga
latar
menengah
kebawah,
beragam,
pemanfaatan
mempunyai
belakang
kemampuan
kelemahan-
sosial
ekonomi
akademis
laboratorium
IPA
siswa
untuk
praktikum kurang maksimal, kemampuan staf TU,
keuangan, dan laboran yang kurang maksimal dalam
menjalankan tugasnya, serta supervisi kepala sekolah
yang belum maksimal.
Matriks EFAS Aspek Input
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Rekrutmen siswa dari MI
Muhammadiyah
Kebutuhan akan pendidikan
Islam yang baik
Ada kerjasama yang baik
dengan
beberapa
SMA
sederajat
Ada jejaring alumni
0,3
4
1,2
0,3
4
1,2
0,2
4
0,8
0,1
3
0,3
Motivasi
siswa
untuk
melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi
Total Skor
0,1
3
0,3
No
Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,8
104
No
Faktor
Skor
Total
Bobot x
Skor
0,3
3
0,9
0,2
3
0,6
0,1
3
0,3
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
Bobot
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
Situasi ekonomi yang semakin
sulit
Pemanfaatan teknologi untuk
hal-hal yang negatif
Munculnya sekolah baru yang
berdekatan
Promosi
sekolah
lain
(competitor) lebih gencar
Mindset orang tua cenderung
memilih sekolah negeri
Total Skor
1
Total Skor Akhir
(Peluang-Ancaman)
3,0
0,8
Ada beberapa hal yang menjadi peluang bagi SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro yaitu rekruitmen siswa
dari MI Muhammadiyah Wonosegoro, kebutuhan akan
pendidikan Islam yang baik, ada kerjasama yang baik
dengan beberapa SMA sederajat, ada jejaring alumni,
dan motivasi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Semua hal sudah disebutkan merupakan peluang
yang baik bagi sekolah, akan tetapi sekolah juga
menemui beberapa ancaman pada aspek input yaitu
situasi ekonomi yang semakin sulit, pemanfaatan
teknologi
untuk
hal-hal
yang
negatif,
munculnya
sekolah baru yang berdekatan, promosi sekolah lain
(competitor) lebih
gencar, dan
mindset orang
tua
cenderung memilih sekolah negeri untuk anaknya.
105
b.
Untuk Aspek Proses
Matrik IFAS Aspek Proses
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Sekolah mempunyai konsep
pendidikan yang beriman, dan
berkarakter
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro
bagian
dari
Yayasan Muhammadiyah
Mempunyai laboratorium IPA,
komputer sebagai penunjang
KBM memadai
Kualifikasi pendidikan guru
baik
Jumlah rombongan ideal
0,3
4
1,2
0,2
4
0,8
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,1
3
No
Kekuatan
1.
2.
3.
4.
5.
Total Skor
1
0,3
3,5
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Supervisi dan pembinaan dari
kepala sekolah masih kurang
Penyusunan
RPP
belum
maksimal
Variasi penggunaan metode
dan
media
pembelajaran
belum maksimal
Beban mengajar terlalu tinggi
0,3
4
1,2
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
Sistem analisa
secara manual
Total Skor
0,1
2
0,2
data
masih
1
2,6
Total Skor Akhir
(Kekuatan-Kelemahan)
0,9
Faktor kekuatan pada aspek proses yaitu sekolah
mempunyai konsep pendidikan yang beriman dan
berkarakter,
SMP
merupakan
bagian
Muhammadiyah
dari
Yayasan
5
Wonosegoro
Muhammadiyah,
mempunyai laboratorium IPA dan komputer sebagai
106
penunjang KBM yang memadai, kualifikasi pendidikan
guru baik, jumlah rombongan belajar ideal.
Adapun kelemahan yang dimiliki sekolah dalam
aspek proses adalah supervisi dan pembinaan dari
kepala sekolah masih kurang, penyusunan RPP belum
maksimal, variasi penggunaan metode dan media
pembelajaran belum maksimal, beban mengajar terlalu
tinggi, sistem analisa data masih secara manual.
Matriks EFAS Aspek Proses
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Semakin
banyak
media
pembelajaran
yang
bisa
diakses
Banyak
pelatihan
yang
bagus dan inovatif untuk
pengembangan diri guru
Perkembangan
teknologi
komunikasi dan informasi
yang dapat diakses oleh guru
Pemerintah
memfasilitasi
pelatihan tentang kurikulum
Ada kebutuhan orang tua
akan
pendidikan
agama
Islam yang baik
Total Skor
0,2
4
0,8
0,2
4
0,8
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
No
Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,4
107
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Semakin
tingginya
persaingan
positif
antar
sekolah
Kesempatan sekolah lain
(negeri) mendapatkan dana
dari
pemerintah
lebih
terbuka
Pemerintah
memindahkan
guru-guru dengan status
PNS ke sekolah lain
Kurikulum
yang
dibuat
pemerintah
sering
mengalami perubahan
Orang tua kurang kooperatif
dengan guru
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,1
2
0,2
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
No
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
Total Skor
1
2,8
Total Skor Akhir
(Peluang-Ancaman)
0,6
Untuk aspek proses, peluangnya adalah semakin
banyak media pembelajaran yang bisa diakses, banyak
pelatihan
yang
pengembangan
diri
bagus
guru,
dan
inovatif
perkembangan
untuk
teknologi
komunikasi dan informasi yang dapat diakses oleh
guru, pemerintah memfasilitasi pelatihan kurikulum,
ada kebutuhan orang tua terhadap pendidikan Islam
yang baik.
Untuk faktor ancaman adalah semakin tingginya
persaingan positif antar sekolah, kesempatan sekolah
lain dalam hal ini sekolah negeri untuk mendapatkan
dana
dari
pemerintah
lebih
terbuka,
pemerintah
108
memindahkan
guru
status
PNS
ke
sekolah
lain,
kurikulum yang dibuat pemerintah sering mengalami
perubahan, orang tua kurang kooperatif dengan guru.
c.
Untuk Aspek Output
Matrik IFAS Aspek Output
No
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Kekuatan
1.
Prosentase kelulusan tinggi
0,3
3
0,9
2.
Mempunyai
prestasi
non
akademik
Lulusan mampu berorganisasi
yang baik di dalam dan di luar
sekolah
Mempunyai organisasi alumni
yang
berpartisipasi
dalam
kegiatan-kegiatan sekolah
Lulusan
mempunyai
pendidikan Islam yang baik
Total Skor
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,1
3
0,3
3.
4.
5.
1
3,0
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Kurangnya
waktu
untuk
kegiatan ekstrakurikuler
Kekhawatiran
orang
tua
bahwa kemungkinan lulusan
sekolah swasta untuk diterima
ke sekolah negeri favorit kecil
Sekolah belum mempunyai
data output yang lanjut ke
sekolah jenjang yang lebih
tinggi
Beberapa
lulusan
kurang
mempunyai karakter yang
kuat
Masih kurangnya prestasi
akademik
Total Skor
Total Skor Akhir
(Kekuatan-Kelemahan)
0,3
3
0,9
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
0,1
2
0,2
1
2,3
0,7
109
Aspek output faktor kekuatan yaitu prosentase
kelulusan tinggi, mempunyai prestasi non akademik,
lulusan mampu berorganisasi yang baik di dalam dan
di luar sekolah, lulusan mempunyai pendidikan Islam
yang baik.
Sekolah
juga
mempunyai
faktor
kelemahan
dalam aspek ouput yaitu kurangnya waktu untuk
kegiatan
ekstrakurikuler,
kekhawatiran
orang
tua
bahwa kemungkinan lulusan sekolah swasta untuk
diterima ke sekolah negeri favorit kecil, sekolah belum
mempunyai data output yang lanjut ke sekolah jenjang
yang lebih tinggi, beberapa lulusan kurang mempunyai
karakter kuat, masih kurangnya prestasi akademik.
110
Matriks EFAS Aspek Output
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Hasil
evaluasi
dapat
dijadikan
bahan
pertimbangan
untuk
melanjutkan
ke
jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
Harapan orang tua agar
lulusan mempunyai nilai UN
yang tinggi
Harapan
orang
tua
mempunyai prestasi
non
akademik (ekstrakurikuler)
yang lebih baik
Lulusan
menjadi
pribadi
yang mandiri, bertanggung
jawab, dan menghormati
orang lain
Adanya kesadaran dari orang
tua untuk mendidik anak
bermental Islami yang baik
Total Skor
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,1
3
0,3
0,2
3
0,6
No
Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,3
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
Orang
tua
melihat
keberhasilan anak dari sisi
hasil/nilai bukan dari proses
Ambisi orang tua yang tidak
realistik kepada anak
Semakin
kompleknya
tuntutan
masyarakat
terhadap mutu sekolah
Semakin
meningkatnya
syarat kualifikasi lulusan
dari stakeholder
Kemampuan lulusan untuk
menyesuaikan diri di sekolah
yang kompetisinya tinggi
Total Skor
Total Skor Akhir
(Peluang-Ancaman)
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,1
2
0,2
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
1
2,8
0,5
111
Peluang yang dapat dimanfaatkan sekolah adalah
hasil evaluasi dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, harapan orang tua agar lulusan mempunyai nilai
UN yang tinggi, harapan orang tua mempunyai prestasi
non akademik (ekstrakurikuler) yang lebih baik, lulusan
menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan
menghormati orang lain serta adanya kesadaran dari
orang tua untuk mendidik anak bermental Islami yang
baik.
Untuk aspek output faktor yang mengancam yaitu
orang tua melihat keberhasilan anak dari sisi hasil atau
nilai bukan dari proses, ambisi orang tua yang tidak
realistik kepada anak, semakin kompleknya tuntutan
masyarakat
terhadap
meningkatnya
stakeholder,
syarat
serta
mutu
sekolah,
kualifikasi
kemampuan
semakin
lulusan
lulusan
dari
untuk
menyesuaikan diri di sekolah yang kompetisinya tinggi.
V. Isu Strategis
a.
Isu Strategis
Untuk memacu perkembangan pendidikan di SMP
Muhammadiyah
faktor-faktor
5
Wonosegoro
penentu
perlu
diidentifikasi
keberhasilan
dengan
memperhatikan analisis lingkungan internal maupun
eksternal berupa sumber daya dan sumber dana yang
112
didukung
peraturan-peraturan
kebijakan
serta
mencapai
visi
keterlibatan
dan
misi
SMP
dan
kebijakan-
masyarkat
dalam
Muhammadiyah
5
Wonosegoro.
b.
Kunci Keberhasilan Strategi
Faktor –faktor yang menjadi kunci keberhasilan
strategi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro adalah:
1.
Dukungan
pemerintah
daerah
dan
internal
sekolah dalam menjalankan MBS dan Kurikulum.
2.
Peningkatan kompetensi SDM, sistem administrasi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan secara
berkesinambungan dan dinamis.
3.
Dukungan peran serta orang tua siswa, alumni,
masyarakat maupun pihak luar yang berkaitan
dengan sekolah.
4.
Dukungan
partisipasi
komite
sekolah
untuk
meningkatkan peran dan fungsinya sebagai mitra
sekolah.
VI. Kebijakan Strategis
Berdasarkan hal-hal di atas, ditetapkanlah
kebijakan strategis sekolah beserta tujuannya masingmasing seperti berikut ini:
1.
Aspek Input
a. Membentuk pusat pengembangan potensi anak,
113
b. Menyusun desain promosi dan membentuk tim
promosi yang kuat,
c. Program pendidikan karakter pada semua mata
pelajaran,
d. Memberdayakan guru dengan program-program
pelatihan,
e. Pengembangan fasilitas sekolah berbasis TIK
sebagai sarana belajar siswa,
f. Meningkatkan pelayanan konseling.
2.
Aspek Proses
a. Mengembangkan
program
character
building
Muhammadiyah untuk siswa,
b. Memberdayakan
guru
untuk
menggunakan
media atau teknologi pembelajaran dalam PBM,
c. Mengembangkan program pembelajaran yang
kreatif dan inovatif,
d. Melengkapi
SDM
dengan
ketrampilan
yang
diperlukan untuk peningkatan kinerja,
e. Mengintensifkan
kegiatan
supervisi
dan
monitoring oleh kepala sekolah,
f. Mengembangkan sistem komputerisasi dalam
mengolah database sekolah.
3.
Aspek Output
a. Penambahan jam belajar, remedial teaching dan
evaluating,
b. Mengintensifkan pelaksanaan dan pembinaan
kegiatan ekstrakurikuler,
114
c. Membangun image positif melalui alumni,
d. Mengintensifkan jaringan alumni.
VII. MONITORING DAN EVALUASI
1.
Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk mengetahui apakah program sekolah berjalan
sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang
terjadi
dan
bagaimana
cara
mengatasi
masalah
tersebut. Jadi menekankan pada pemantauan proses
pelaksanaan program. Evaluasi merupakan kegiatan
yang bertujuan untuk mengetahui apakah program
sekolah mencapai sasaran yang diharapkan.
2.
Komponen Utama Monitoring dan Evaluasi
2.1
Komponen Input
a. Aspek tenaga kependidikan: Kepala
Sekolah, Guru dan Karyawan.
b. Aspek kesiswaan: Kondisi siswa dan
prestasi siswa.
c. Aspek sarana prasarana.
d. Aspek peran masyarakat.
2.2
Komponen Proses
a. Aspek kurikulum dan bahan ajar.
b. Aspek proses belajar mengajar.
c. Aspek penilaian.
d. Aspek manajemen dan kepemimpinan.
115
2.3
Komponen Output
a. Aspek prestasi belajar siswa.
b. Aspek prestasi guru dan kepala sekolah.
c. Aspek prestasi sekolah.
3.
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
3.1
Internal
a. Kepala Sekolah
b. Kepala sekolah dan Yayasan
3.2
Eksternal
a. Komite Sekolah
b. Dinas Pendidikan
c. Bawas Kabupaten
VIII. PENUTUP
Demikian Rencana Strategis SMP Muhammadiyah
5 Wonosegoro disusun untuk digunakan sebagai acuan
penyusunan program kerja oleh semua komponen
sekolah
di
lingkungan
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro maupun stakeholder dan para pihak yang
berkaitan.
Salatiga, 11 Oktober 2014
Penulis
Ridwan Prihantono
116
Lampiran 7
Cek Plagiasi dengan Menggunakan Free Plagiarsm
Checker for Students Online at The Pensters.com
117
118
Lampiran 8
SURAT KESEPAKATAN
Nomor: 718/64/2014
TENTANG
PENAWARAN RENCANA STRATEGIS UNTUK
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
SMP MUHAMMADIYAH 5 WONOSEGORO
TAHUN ANGGARAN 2014
Pada hari ini, Sabtu tanggal delapan belas bulan
Oktober tahun dua ribu empat belas (18-10-2014)
bertempat di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro, yang
bertanda tangan di bawah ini:
I.
Nama : Ridwan Prihantono, S.Pd
NBM : 1110 9012 1149242
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II.
Nama : Fauzani, S.Pd
NBM : 595 890
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan pertimbangan untuk peningkatan
mutu
pendidikan
di
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro kedua belah pihak sepakat mengadakan
serah terima Rencana Strategis untuk Peningkatan
Mutu Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro
Tahun 2014 dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK KESATU menawarkan kepada PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU
Draft Rencana Strategis untuk Peningkatan Mutu
Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro Tahun
2014.
Pasal 2
PIHAK KEDUA memberikan masukan dan saran
kepada PIHAK KESATU dalam menyusun Rencana
Strategis
Peningkatan
Mutu
Sekolah
SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Tahun 2014.
119
Demikian surat kesepakatan ini dibuat dengan
sesungguhnya dan ditandatangani oleh para pihak dan
saksi untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Boyolali, 18 Oktober 2014
PIHAK KESATU
PIHAK KEDUA
RIDWAN PRIHANTONO, S.Pd
NBM. 1110 9012 1149242
Saksi:
No.
Nama
1.
Zaenul Hadi, S.Pd
2.
Sukiman, S.Pd
3.
Eny Winarsih, S.Pd
4.
Nurul Hidayati, S.Pd.I
5.
Muh Pujianto, S.Kom
FAUZANI, S.Pd
NBM. 595 890
Tanda Tangan
120
SURAT PENELITIAN
83
84
Lampiran 2
INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH, GURU, STAFF, DAN KOMITE
1. Responden
: ...................................
2. Hari / tgl / waktu : ...................................
3. Tempat
: ...................................
Pertanyaan:
1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali. Langkah
apa saja yang telah dilakukan oleh sekolah dalam
mengupayakan peningkatan mutu sekolah dalam
mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di
sekolah dalam perolehan UN, UAS, UKK?
2. Bagaimana usaha sekolah dalam memperoleh
kejuaraan dalam lomba mata pelajaran, olahraga
maupun seni?
3. Visi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali
adalah terbentuknya manusia yang bertaqwa,
cerdas, terampil dan berkarakter. Kebijakan dan
strategi apa yang ditempuh sekolah dalam rangka
mewujudkan visi tersebut?
4. Kebijakan
dan
strategi
apa
yang
ditempuh
sekolah dalam rangka mewujudkan misi?
a. Meningkatkan kinerja guru dalam mengajar,
mendidik, membimbing dan melatih siswa
85
sehingga
siswa
dapat
berkembang
kemampuannya?
b. Membantu siswa untuk menggali bakat yang
dimilikinya serta mengembangkannya sesuai
kemampuannya?
c. Dengan
dasar
keagamaaan
berupaya
membentuk sikap mental yang sehat, sehingga
siswa memiliki kepribadian yang kuat, budi
pekerti yang luhur serta akhlak yang mulia?
5. Dalam
rangka
kebijakan
dan
meningkatkan
strategi
apa
mutu
yang
sekolah,
dilakukan
sekolah?
6. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan
mutu pembelajaran sekolah?
a. Tersedianya media pembelajaran?
b. Tersedianya sumber belajar?
7. Hasil
apa
saja
yang
telah
diperoleh
dari
penerapan strategi tersebut?
8. Dalam
sekolah
meningkatkan
dalam
hal
mutu
pendidikan
pembelajaran,
di
prestasi
akademik dan prestasi non akademik apakah
sekolah melibatkan guru, siswa,
karyawan,
orang tua, dan komite sekolah?
86
Lampiran 3
RANCANGAN TRANSKRIP FGD
Tempat
:
Hari/ Tanggal
:
Waktu
:
Pertanyaan:
1. Apa saja yang menjadi faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari aspek
input
sekolah
pada
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro Boyolali?
2. Apa saja yang menjadi faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari aspek
proses di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro
Boyolali?
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dari aspek
output di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro
Boyolali?
4. Faktor-faktor apa saja yang dominan yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari
input, proses, dan output tersebut?
87
88
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
1. Langkah apa saja yang telah dilakukan oleh
sekolah dalam upaya peningkatan mutu sekolah
dalam HAL:
a. Perolehan nilai UN
Mengirim guru mapel UN mengikuti telaah
materi UN; mengadakan try out sendiri dan
mengikuti try out bersama; melaksanakan
kegiatan tambahan jam pelajaran; mujahadah
bersama siswa, guru, komite dan orang tua
siswa.
b. Perolehan nilai akhir semester (UAS)
Melakukan ulangan harian yang terprogram;
melaksanakan remidi dan pengayaan secara
maksimal; mengadakan dialog dengan orang
tua tentang prestasi siswa;
c. Perolehan nilai kenaikan kelas UKK
Menetapkan standar KKM; standar kenaikan
kelas yang obyektif.
2. Usaha sekolah dalam memperoleh kejuaraan
dalam lomba mata pelajaran, olahraga maupun
seni yaitu membentuk tim guru dalam setiap
lomba; mengundang narasumber bila guru tidak
mampu menangani lomba di bidang tertentu,
misal tari, kaligrafi dan lainnya.
89
3. Kebijakan dan strategi yang ditempuh sekolah
dalam
rangka
mewujudkan
visi
SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali adalah
terbentuknya manusia yang bertaqwa, cerdas,
terampil dan berkarakter yaitu membiasakan
berdoa sebelum dan sesudah belajar; pembiasaan
mengucap salam jika bertemu guru; pembiasaan
jabat tangan antar guru dan guru dengan siswa;
sholat dhuhur berjamaah setiap hari; hafalan doa
harian dan surat pendek 10 menit sebelum
pelajaran dimulai; siraman rohani setiap jumat
pagi
di
lanjutkan
mengadakan
mengadakan
dengan
ulangan
rapat
jumat
harian
rutin
untuk
beramal;
terprogram;
mengatasi
masalah yang muncul disekolah.
4. Kebijakan dan strategi yang ditempuh sekolah
dalam rangka mewujudkan misi
a. Meningkatkan kinerja guru dalam mengajar,
mendidik, membimbing dan melatih siswa
sehingga
siswa
kemampuannya
yaitu
dapat
dengan
berkembang
memotivasi
guru untuk menempuh studi lanjut bagi yang
belum berijazah S1; melibatkan dalam setiap
kegiatan di sekolah agar guru dan staf merasa
terlibat dan bertanggung jawab; mengikuti
seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan
pembelajaran; aktif dalam kegiatan MGMP.
90
b. Membantu siswa untuk menggali bakat yang
dimilikinya serta mengembangkannya sesuai
kemampuannya
kesempatan
kegiatan
yaitu
pada
dengan
memberi
untuk
mengikuti
siswa
ekstrakurikuler
wajib
maupun
pilihan; penelusuran bakat sejak kelas VII.
c. Dengan
dasar
keagamaaan
berupaya
membentuk sikap mental yang sehat, sehingga
siswa memiliki kepribadian yang kuat, budi
pekerti yang luhur serta akhlak yang mulia
yaitu dengan membiasakan berdoa sebelum
dan sesudah belajar; pembiasaan jabat tangan
antar
guru
dan
guru
dengan
siswa;
pembiasaan mengucap salam jika bertemu
guru; sholat dhuhur berjamaah setiap hari;
sholat dhuha bergilir seminggu sekali; hafalan
doa
harian
dan
surat
pendek
10
menit
sebelum pelajaran dimulai; siraman rohani
setiap hari jumat pagi di lanjutkan dengan
jumat beramal.
5. Dalam
rangka
kebijakan
dan
meningkatkan
strategi
apa
mutu
yang
sekolah,
dilakukan
sekolah yaitu penerapan program sekolah yang
biasanya
tertuang
dalam
renstra
namun
demikian renstra di sekolah ini mengadopsi
renstra sekolah lain dan sekolah melakukan
beberapa penyesuaian.
91
6. Upaya
sekolah
dalam
meningkatkan
mutu
pembelajaran sekolah
a. Tersedianya media pembelajaran
Melalui
pengadaan
sumbangan
bantuan
pusat;
orang
kepada
media
tua
wali;
Yayasan
mengelola
BOS
dari
bantuan
mengajukan
Muhammadiyah
seefektif
mungkin;
bekerjasama dengan komite sekolah dalam
menggalang dana untuk pengadaan sarpras
sekolah.
b. Tersedianya sumber belajar
Memanfaatkan dana BOS dari pemerintah;
kerjasama dengan komite dan orang tua;
kerjasama dengan pihak ketiga seperti tokoh
masyarakat.
7. Hasil yang diperoleh dari penerapan strategi
tersebut
yaituprestasi
beberapa
lomba
yang
diselenggarakan oleh dinas pendidikan antara
lain: Juara MTQ pelajar tahun 2007, Juara
Lomba SKJ Boyolali tahun 2008, Juara II Lomba
Adzan Boyolali tahun 2009, Juara II Karaoke
Boyolali tahun 2009, Juara III Paduan Suara
Boyolali tahun 2010, Juara II Hizbul Wathon
Boyolali tahun 2013, Juara I Hizbul Wathon
Boyolali tahun 2014.
8. Dalam menjalin kerjasama dengan orang tua dan
masyarakat
sekolah
berhasil
mendapatkan
92
bantuan dana untuk menopang pembangunan
sarana dan prasarana ini tidak dapat dibiayai
dengan
BOS
maka
sekolah
memberdayakan
komite sekolah untuk merangkul masyarakat dan
orang tua siswa. Bantuan dari masyarakat dan
orang
tua
siswa
antara
lain
berupa
Dana
pengeramikan LAB IPA tahun 2010 sebesar Rp
8.000.000 ; Tahun 2014 masyarakat memberikan
bantuan dana sebesar Rp 9.000.00,- untuk tralis
dan pintu gerbang sekolah; bantuan komputer
sebanyak 10 buah dan 1 LCD.
93
94
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
Suasana Saat FGD
95
96
Lampiran 6
DRAFT USULAN STRATEGI
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI
SMP MUHAMMADIYAH 5
WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN 2014
Oleh:
Ridwan Prihantono
NPM: 942012095
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN-FKIP
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
97
DRAFT USULAN STRATEGI
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI
SMP MUHAMMADIYAH 5
WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN 2014
I.
Pendahuluan
Organisasi atau lembaga sekolah memerlukan
strategi untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Dessler (2008:12) mendefinisikan strategi
sebagai rencana jangka panjang organisasi berkenaan
dengan
bagaimana
organisasi
itu
menyelaraskan
kekuatan dan kelemahan internalnya dengan peluang
dan
ancaman
keunggulan
eksternal
kompetitif.
untuk
Strategi
mempertahankan
yang
tepat
dapat
mengantarkan organisasi pada keberhasilan mencapai
tujuannya
dan
tetap
memiliki
keunggulan
yang
kompetitif. Strategi untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada agar lebih
efisien dan efektif.
Hardjosoedarmo
(2004:81)
menjelaskan
bahwa
strategi merupakan pengarahan menyeluruh sumber
daya untuk mengendalikan situasi dan ruang guna
mencapai tujuan yang digariskan. Bagaimana tujuan
strategi hendak dicapai. Lebih lanjut menurut Edward
dalam Umar (2002) strategi merupakan rencana yang
98
dilakukan
oleh
para
manager
paling
atas
dan
menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang
lebih luas. Dalam penerapan di sekolah, kepala sekolah
perlu
membuat
suatu
strategi
yang
mana
dikoordinasikan dengan para guru untuk dijalankan
bersama demi mencapai tujuan yang diharapkan dari
sekolah.
Untuk memperoleh strategi yang tepat, lembaga
sekolah
memerlukan
pengenalan
dan
penguasaan
terhadap berbagai informasi lingkungan strategisnya.
Lingkungan strategis lembaga sekolah akan selalu
berubah dan mempengaruhi eksistensinya. Lembaga
sekolah perlu melakukan analisis yang cermat untuk
mengenali kekuatan dan kelemahan internal lembaga
serta memahami peluang dan ancaman eksternalnya,
sehingga lembaga dapat melakukan antisipasi terhadap
perubahan yang mungkin terjadi. Analisis lingkungan
juga dimaksudkan untuk memberikan informasi yang
bisa
dijadikan
sebagai
dasar
dalam
jangka
langkah-langkah
untuk
mengambil
panjang
(Akdon,
2006:12). Strategi yang dimaksud yaitu rencana yang
digunakan
untuk
keberhasilan
penetapan
dalam
dan
memperoleh
mencapai
pemanfaatan
kesuksesan
tujuan.
atau
Rencana
sumber-sumber
daya
secara terpadu akan dilakukan secara efesien dan
efektif dalam mencapai tujuan.
99
Berkaitan hal tersebut diatas penulis menawarkan
sebuah draft renstra dengan harapan sekolah akan
lebih
memahami
proses
penyusunan
renstra
menggunakan analisis SWOT.
II. Visi, Misi
SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro memiliki visi
dan misi yang tertuang dalam dokumen sekolah yaitu:
1.
Visi
Visi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro adalah
terbentuknya manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil,
dan berkarakter.
2.
Misi
a. Melaksanakan pembelajaran interaktif untuk
membentuk insan yang berprestasi dan siap
bersaing dalam era global;
b. Melaksanakan
pembelajaran
terintegrasi
dengan penanaman sikap spiritual dan sikap
sosial yang membentuk insan yang agamis dan
berkarakter;
c. Membiasakan warga sekolah untuk berperilaku
santun, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
dan percaya diri;
d. Mengembangkan
sikap
demokratis,
hidup
kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara;
100
e. Mengembangkan 8 SNP meliputi kurikulum,
proses,
kelulusan,
pendidik
dan
tenaga
kependidikan, saran, pengelolaan, pembiayaan
dan
penilaian
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan pendidikan.
3.
Tujuan
Tujuan
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro
sebagai berikut:
a. Meningkatkan
rata-rata
nilai
UN
secara
berkelanjutan;
b. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan
agama;
c. Membangun kepribadian siswa;
d. Melaksanakan
pembelajaran
yang
berpusat
pada siswa (student centered learning), metode
scientific,
serta
layanan
bimbingan
dan
konseling;
e. Mengembangkan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan yang profesional;
f. Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
serta
pemanfaatan yang mendukung peningkatan
prestasi akademik dan non-akademik;
g. Membudayakan hidup sehat, bersih, indah,
tertib, aman, dan nyaman;
101
III. Profil Sekolah
SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro didirikan pada
tahun 1977, dengan alasan untuk menampung siswa
dari ekonomi menengah ke bawah, khususnya dari
umat muhammadiyah dengan harapan mereka tetap
bisa melanjutkan pendidikannya. Sekolah ini berada di
bawah Yayasan Muhammadiyah. Selama ini telah
terjadi 5 kali pergantian kepala sekolah.
SMP tersebut memiliki sarana dan prasarana yang
cukup menunjang. Sarana utamanya meliputi ruang
kepsek, ruang wakil kepsek, ruang tata usaha, ruang
guru, 6 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium
IPA,
laboratorium
ruang
konseling,
dan
komputer/multimedia.
ruang
Sarana
pendukung meliputi masjid, ruang OSIS, ruang UKS,
lapangan
basket,
lapangan
voli,
dan
kantin.
Pelaksanaan KBM dilakukan dari pukul 07.15 – 14.00
WIB.
102
IV. Analisis SWOT
a.
Untuk Aspek Input
Matrik IFAS Aspek Input
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Minat dan motivasi belajar
siswa tinggi
Sekolah memiliki fasilitas yang
memadai
Sekolah mempunyai programprogram yang jelas
Banyak siswa yang mandiri
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
Siswa berkelakuan baik, tidak
terlibat
masalah
penyimpangan sosial
Total Skor
0,1
3
0,3
No
Kekuatan
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,3
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Latar belakang sosial ekonomi
menengah ke bawah
Kemampuan akademis siswa
beragam
Pemanfaatan laboratorium IPA
untuk praktikum
kurang
maksimal
Kemampuan
staf
(TU,
keuangan, laboran, komputer)
kurang maksimal
Supervisi
kepala
sekolah
belum maksimal
Total Skor
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
2
0,4
0,1
2
0,2
0,2
2
0,4
1
Total Skor Akhir
(Kekuatan-Kelemahan)
2,8
0,5
Untuk aspek input, kekuatannya yaitu minat dan
motivasi belajar siswa yang tinggi. Kekuatan yang lain
adalah
fasilitas
sekolah
yang
memadai,
sekolah
mempunyai program-program kerja yang jelas, banyak
103
siswa yang mandiri, siswa berasal dari keluarga
menengah ke bawah serta siswa berkelakuan baik tidak
terlibat masalah penyimpangan sosial.
Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang bisa
diandalkan,
sekolah
kelemahan
yaitu
juga
latar
menengah
kebawah,
beragam,
pemanfaatan
mempunyai
belakang
kemampuan
kelemahan-
sosial
ekonomi
akademis
laboratorium
IPA
siswa
untuk
praktikum kurang maksimal, kemampuan staf TU,
keuangan, dan laboran yang kurang maksimal dalam
menjalankan tugasnya, serta supervisi kepala sekolah
yang belum maksimal.
Matriks EFAS Aspek Input
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Rekrutmen siswa dari MI
Muhammadiyah
Kebutuhan akan pendidikan
Islam yang baik
Ada kerjasama yang baik
dengan
beberapa
SMA
sederajat
Ada jejaring alumni
0,3
4
1,2
0,3
4
1,2
0,2
4
0,8
0,1
3
0,3
Motivasi
siswa
untuk
melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi
Total Skor
0,1
3
0,3
No
Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,8
104
No
Faktor
Skor
Total
Bobot x
Skor
0,3
3
0,9
0,2
3
0,6
0,1
3
0,3
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
Bobot
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
Situasi ekonomi yang semakin
sulit
Pemanfaatan teknologi untuk
hal-hal yang negatif
Munculnya sekolah baru yang
berdekatan
Promosi
sekolah
lain
(competitor) lebih gencar
Mindset orang tua cenderung
memilih sekolah negeri
Total Skor
1
Total Skor Akhir
(Peluang-Ancaman)
3,0
0,8
Ada beberapa hal yang menjadi peluang bagi SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro yaitu rekruitmen siswa
dari MI Muhammadiyah Wonosegoro, kebutuhan akan
pendidikan Islam yang baik, ada kerjasama yang baik
dengan beberapa SMA sederajat, ada jejaring alumni,
dan motivasi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Semua hal sudah disebutkan merupakan peluang
yang baik bagi sekolah, akan tetapi sekolah juga
menemui beberapa ancaman pada aspek input yaitu
situasi ekonomi yang semakin sulit, pemanfaatan
teknologi
untuk
hal-hal
yang
negatif,
munculnya
sekolah baru yang berdekatan, promosi sekolah lain
(competitor) lebih
gencar, dan
mindset orang
tua
cenderung memilih sekolah negeri untuk anaknya.
105
b.
Untuk Aspek Proses
Matrik IFAS Aspek Proses
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Sekolah mempunyai konsep
pendidikan yang beriman, dan
berkarakter
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro
bagian
dari
Yayasan Muhammadiyah
Mempunyai laboratorium IPA,
komputer sebagai penunjang
KBM memadai
Kualifikasi pendidikan guru
baik
Jumlah rombongan ideal
0,3
4
1,2
0,2
4
0,8
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,1
3
No
Kekuatan
1.
2.
3.
4.
5.
Total Skor
1
0,3
3,5
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Supervisi dan pembinaan dari
kepala sekolah masih kurang
Penyusunan
RPP
belum
maksimal
Variasi penggunaan metode
dan
media
pembelajaran
belum maksimal
Beban mengajar terlalu tinggi
0,3
4
1,2
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
Sistem analisa
secara manual
Total Skor
0,1
2
0,2
data
masih
1
2,6
Total Skor Akhir
(Kekuatan-Kelemahan)
0,9
Faktor kekuatan pada aspek proses yaitu sekolah
mempunyai konsep pendidikan yang beriman dan
berkarakter,
SMP
merupakan
bagian
Muhammadiyah
dari
Yayasan
5
Wonosegoro
Muhammadiyah,
mempunyai laboratorium IPA dan komputer sebagai
106
penunjang KBM yang memadai, kualifikasi pendidikan
guru baik, jumlah rombongan belajar ideal.
Adapun kelemahan yang dimiliki sekolah dalam
aspek proses adalah supervisi dan pembinaan dari
kepala sekolah masih kurang, penyusunan RPP belum
maksimal, variasi penggunaan metode dan media
pembelajaran belum maksimal, beban mengajar terlalu
tinggi, sistem analisa data masih secara manual.
Matriks EFAS Aspek Proses
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Semakin
banyak
media
pembelajaran
yang
bisa
diakses
Banyak
pelatihan
yang
bagus dan inovatif untuk
pengembangan diri guru
Perkembangan
teknologi
komunikasi dan informasi
yang dapat diakses oleh guru
Pemerintah
memfasilitasi
pelatihan tentang kurikulum
Ada kebutuhan orang tua
akan
pendidikan
agama
Islam yang baik
Total Skor
0,2
4
0,8
0,2
4
0,8
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
No
Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,4
107
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Semakin
tingginya
persaingan
positif
antar
sekolah
Kesempatan sekolah lain
(negeri) mendapatkan dana
dari
pemerintah
lebih
terbuka
Pemerintah
memindahkan
guru-guru dengan status
PNS ke sekolah lain
Kurikulum
yang
dibuat
pemerintah
sering
mengalami perubahan
Orang tua kurang kooperatif
dengan guru
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,1
2
0,2
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
No
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
Total Skor
1
2,8
Total Skor Akhir
(Peluang-Ancaman)
0,6
Untuk aspek proses, peluangnya adalah semakin
banyak media pembelajaran yang bisa diakses, banyak
pelatihan
yang
pengembangan
diri
bagus
guru,
dan
inovatif
perkembangan
untuk
teknologi
komunikasi dan informasi yang dapat diakses oleh
guru, pemerintah memfasilitasi pelatihan kurikulum,
ada kebutuhan orang tua terhadap pendidikan Islam
yang baik.
Untuk faktor ancaman adalah semakin tingginya
persaingan positif antar sekolah, kesempatan sekolah
lain dalam hal ini sekolah negeri untuk mendapatkan
dana
dari
pemerintah
lebih
terbuka,
pemerintah
108
memindahkan
guru
status
PNS
ke
sekolah
lain,
kurikulum yang dibuat pemerintah sering mengalami
perubahan, orang tua kurang kooperatif dengan guru.
c.
Untuk Aspek Output
Matrik IFAS Aspek Output
No
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Kekuatan
1.
Prosentase kelulusan tinggi
0,3
3
0,9
2.
Mempunyai
prestasi
non
akademik
Lulusan mampu berorganisasi
yang baik di dalam dan di luar
sekolah
Mempunyai organisasi alumni
yang
berpartisipasi
dalam
kegiatan-kegiatan sekolah
Lulusan
mempunyai
pendidikan Islam yang baik
Total Skor
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,1
3
0,3
3.
4.
5.
1
3,0
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Kurangnya
waktu
untuk
kegiatan ekstrakurikuler
Kekhawatiran
orang
tua
bahwa kemungkinan lulusan
sekolah swasta untuk diterima
ke sekolah negeri favorit kecil
Sekolah belum mempunyai
data output yang lanjut ke
sekolah jenjang yang lebih
tinggi
Beberapa
lulusan
kurang
mempunyai karakter yang
kuat
Masih kurangnya prestasi
akademik
Total Skor
Total Skor Akhir
(Kekuatan-Kelemahan)
0,3
3
0,9
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
0,1
2
0,2
1
2,3
0,7
109
Aspek output faktor kekuatan yaitu prosentase
kelulusan tinggi, mempunyai prestasi non akademik,
lulusan mampu berorganisasi yang baik di dalam dan
di luar sekolah, lulusan mempunyai pendidikan Islam
yang baik.
Sekolah
juga
mempunyai
faktor
kelemahan
dalam aspek ouput yaitu kurangnya waktu untuk
kegiatan
ekstrakurikuler,
kekhawatiran
orang
tua
bahwa kemungkinan lulusan sekolah swasta untuk
diterima ke sekolah negeri favorit kecil, sekolah belum
mempunyai data output yang lanjut ke sekolah jenjang
yang lebih tinggi, beberapa lulusan kurang mempunyai
karakter kuat, masih kurangnya prestasi akademik.
110
Matriks EFAS Aspek Output
Faktor
Bobot
Skor
Total
Bobot x
Skor
Hasil
evaluasi
dapat
dijadikan
bahan
pertimbangan
untuk
melanjutkan
ke
jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
Harapan orang tua agar
lulusan mempunyai nilai UN
yang tinggi
Harapan
orang
tua
mempunyai prestasi
non
akademik (ekstrakurikuler)
yang lebih baik
Lulusan
menjadi
pribadi
yang mandiri, bertanggung
jawab, dan menghormati
orang lain
Adanya kesadaran dari orang
tua untuk mendidik anak
bermental Islami yang baik
Total Skor
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
3
0,6
0,1
3
0,3
0,2
3
0,6
No
Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1
3,3
Ancaman
1.
2.
3.
4.
5.
Orang
tua
melihat
keberhasilan anak dari sisi
hasil/nilai bukan dari proses
Ambisi orang tua yang tidak
realistik kepada anak
Semakin
kompleknya
tuntutan
masyarakat
terhadap mutu sekolah
Semakin
meningkatnya
syarat kualifikasi lulusan
dari stakeholder
Kemampuan lulusan untuk
menyesuaikan diri di sekolah
yang kompetisinya tinggi
Total Skor
Total Skor Akhir
(Peluang-Ancaman)
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,1
2
0,2
0,2
2
0,4
0,2
2
0,4
1
2,8
0,5
111
Peluang yang dapat dimanfaatkan sekolah adalah
hasil evaluasi dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, harapan orang tua agar lulusan mempunyai nilai
UN yang tinggi, harapan orang tua mempunyai prestasi
non akademik (ekstrakurikuler) yang lebih baik, lulusan
menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan
menghormati orang lain serta adanya kesadaran dari
orang tua untuk mendidik anak bermental Islami yang
baik.
Untuk aspek output faktor yang mengancam yaitu
orang tua melihat keberhasilan anak dari sisi hasil atau
nilai bukan dari proses, ambisi orang tua yang tidak
realistik kepada anak, semakin kompleknya tuntutan
masyarakat
terhadap
meningkatnya
stakeholder,
syarat
serta
mutu
sekolah,
kualifikasi
kemampuan
semakin
lulusan
lulusan
dari
untuk
menyesuaikan diri di sekolah yang kompetisinya tinggi.
V. Isu Strategis
a.
Isu Strategis
Untuk memacu perkembangan pendidikan di SMP
Muhammadiyah
faktor-faktor
5
Wonosegoro
penentu
perlu
diidentifikasi
keberhasilan
dengan
memperhatikan analisis lingkungan internal maupun
eksternal berupa sumber daya dan sumber dana yang
112
didukung
peraturan-peraturan
kebijakan
serta
mencapai
visi
keterlibatan
dan
misi
SMP
dan
kebijakan-
masyarkat
dalam
Muhammadiyah
5
Wonosegoro.
b.
Kunci Keberhasilan Strategi
Faktor –faktor yang menjadi kunci keberhasilan
strategi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro adalah:
1.
Dukungan
pemerintah
daerah
dan
internal
sekolah dalam menjalankan MBS dan Kurikulum.
2.
Peningkatan kompetensi SDM, sistem administrasi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan secara
berkesinambungan dan dinamis.
3.
Dukungan peran serta orang tua siswa, alumni,
masyarakat maupun pihak luar yang berkaitan
dengan sekolah.
4.
Dukungan
partisipasi
komite
sekolah
untuk
meningkatkan peran dan fungsinya sebagai mitra
sekolah.
VI. Kebijakan Strategis
Berdasarkan hal-hal di atas, ditetapkanlah
kebijakan strategis sekolah beserta tujuannya masingmasing seperti berikut ini:
1.
Aspek Input
a. Membentuk pusat pengembangan potensi anak,
113
b. Menyusun desain promosi dan membentuk tim
promosi yang kuat,
c. Program pendidikan karakter pada semua mata
pelajaran,
d. Memberdayakan guru dengan program-program
pelatihan,
e. Pengembangan fasilitas sekolah berbasis TIK
sebagai sarana belajar siswa,
f. Meningkatkan pelayanan konseling.
2.
Aspek Proses
a. Mengembangkan
program
character
building
Muhammadiyah untuk siswa,
b. Memberdayakan
guru
untuk
menggunakan
media atau teknologi pembelajaran dalam PBM,
c. Mengembangkan program pembelajaran yang
kreatif dan inovatif,
d. Melengkapi
SDM
dengan
ketrampilan
yang
diperlukan untuk peningkatan kinerja,
e. Mengintensifkan
kegiatan
supervisi
dan
monitoring oleh kepala sekolah,
f. Mengembangkan sistem komputerisasi dalam
mengolah database sekolah.
3.
Aspek Output
a. Penambahan jam belajar, remedial teaching dan
evaluating,
b. Mengintensifkan pelaksanaan dan pembinaan
kegiatan ekstrakurikuler,
114
c. Membangun image positif melalui alumni,
d. Mengintensifkan jaringan alumni.
VII. MONITORING DAN EVALUASI
1.
Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk mengetahui apakah program sekolah berjalan
sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang
terjadi
dan
bagaimana
cara
mengatasi
masalah
tersebut. Jadi menekankan pada pemantauan proses
pelaksanaan program. Evaluasi merupakan kegiatan
yang bertujuan untuk mengetahui apakah program
sekolah mencapai sasaran yang diharapkan.
2.
Komponen Utama Monitoring dan Evaluasi
2.1
Komponen Input
a. Aspek tenaga kependidikan: Kepala
Sekolah, Guru dan Karyawan.
b. Aspek kesiswaan: Kondisi siswa dan
prestasi siswa.
c. Aspek sarana prasarana.
d. Aspek peran masyarakat.
2.2
Komponen Proses
a. Aspek kurikulum dan bahan ajar.
b. Aspek proses belajar mengajar.
c. Aspek penilaian.
d. Aspek manajemen dan kepemimpinan.
115
2.3
Komponen Output
a. Aspek prestasi belajar siswa.
b. Aspek prestasi guru dan kepala sekolah.
c. Aspek prestasi sekolah.
3.
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
3.1
Internal
a. Kepala Sekolah
b. Kepala sekolah dan Yayasan
3.2
Eksternal
a. Komite Sekolah
b. Dinas Pendidikan
c. Bawas Kabupaten
VIII. PENUTUP
Demikian Rencana Strategis SMP Muhammadiyah
5 Wonosegoro disusun untuk digunakan sebagai acuan
penyusunan program kerja oleh semua komponen
sekolah
di
lingkungan
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro maupun stakeholder dan para pihak yang
berkaitan.
Salatiga, 11 Oktober 2014
Penulis
Ridwan Prihantono
116
Lampiran 7
Cek Plagiasi dengan Menggunakan Free Plagiarsm
Checker for Students Online at The Pensters.com
117
118
Lampiran 8
SURAT KESEPAKATAN
Nomor: 718/64/2014
TENTANG
PENAWARAN RENCANA STRATEGIS UNTUK
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
SMP MUHAMMADIYAH 5 WONOSEGORO
TAHUN ANGGARAN 2014
Pada hari ini, Sabtu tanggal delapan belas bulan
Oktober tahun dua ribu empat belas (18-10-2014)
bertempat di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro, yang
bertanda tangan di bawah ini:
I.
Nama : Ridwan Prihantono, S.Pd
NBM : 1110 9012 1149242
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II.
Nama : Fauzani, S.Pd
NBM : 595 890
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan pertimbangan untuk peningkatan
mutu
pendidikan
di
SMP
Muhammadiyah
5
Wonosegoro kedua belah pihak sepakat mengadakan
serah terima Rencana Strategis untuk Peningkatan
Mutu Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro
Tahun 2014 dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK KESATU menawarkan kepada PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU
Draft Rencana Strategis untuk Peningkatan Mutu
Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro Tahun
2014.
Pasal 2
PIHAK KEDUA memberikan masukan dan saran
kepada PIHAK KESATU dalam menyusun Rencana
Strategis
Peningkatan
Mutu
Sekolah
SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Tahun 2014.
119
Demikian surat kesepakatan ini dibuat dengan
sesungguhnya dan ditandatangani oleh para pihak dan
saksi untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Boyolali, 18 Oktober 2014
PIHAK KESATU
PIHAK KEDUA
RIDWAN PRIHANTONO, S.Pd
NBM. 1110 9012 1149242
Saksi:
No.
Nama
1.
Zaenul Hadi, S.Pd
2.
Sukiman, S.Pd
3.
Eny Winarsih, S.Pd
4.
Nurul Hidayati, S.Pd.I
5.
Muh Pujianto, S.Kom
FAUZANI, S.Pd
NBM. 595 890
Tanda Tangan
120