Analisis Novel Sastra Populer 5 cm Karya

Makalah

ANALISIS NOVEL 5CM KARYA
DONNY DHIRGANTORO

Gupita Permataningayu
12/335224/SA/16693
Ujian Akhir Semester Sastra Pop
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
2014

I.

Pendahuluan
Novel 5 cm menceritakan sebuah kisah tentang 5 orang sahabat yang melakukan
perjalanan penuh arti dengan mendaki hingga ke puncak tertinggi pulau Jawa,
Mahameru. Novel ini merupakan novel mega best seller yang telah dicetak ratusan
ribu kopi di seluruh Indonesia. Buku hasil karya Dhonny Dhirgantoro ini memiliki
unsur nasionalisme, cinta, mimpi, persahabatan, dan perjuangan. Sesuatu yang
membuat buku ini istimewa dan diterima baik terutama oleh kalangan generasi muda

adalah bagaimana penulis memasukkan semua unsur-unsur tersebut menjadi bacaan

II.

yang menyentuh, inspiratif, penuh pembelajaran, dan lagi menghibur.
Penulis dan Novel 5 cm
Sebuah karya sastra lahir tidak lepas dari pengaruh penulisnya. Dalam novel 5 cm,
pembaca dapat menemukan potongan-potongan kehidupan Donny Dhirgantoro yang
dipadukan dengan pengalaman tokoh-tokoh utama.
Donny Dhirgantoro, lahir di Jakarta 27 Oktober 1978, menyelesaikan masa putih abu
abunya di SMA 6 Jakarta. Meneruskan kuliah di STIE PERBANAS Jakarta
( sekarang ABFI Institute, Perbanas ) angkatan 1997. Semasa kuliah aktif di klub
fotografi kampus dan Senat Mahasiswa. Pada tahun 1998 ikut “berjuang” bersama
teman teman mahasiswa Indonesia menjadi titik kecil berwarna warni yang berteriak
lantang, bergerak sesak memenuhi gedung DPR/MPR.
Donny Dhirgantoro lahir dan besar di Jakarta, menjadikan ibukota sebagai latar para
tokoh novelnya berasal. Ia menyukai fotografi sebagaimana tokoh Ian di dalam cerita
yang menyukai hobi yang sama. Potongan pengalaman hidup berikutnya yang Donny
juga masukkan ke dalam novel ini adalah peristiwa tahun 1998. Penulis cukup banyak
menuliskan potongan-potongan peristiwa tahun 1998 di cerita.


‘Semua mengedarkan pandangan ke sekeliling. Diam. Kilatan peristiwa masamasa kuliah, demo, long march ke gedung DPR/MPR, memakai jaket almamater
kebanggaan kampus, dan nggak ada yang ditakutin. Saat berduka atas tewasnya
empat pahlawan reformasi, pita hitam pun diikatkan di lengan sebagai tanda
berduka, mengiringi upacara pemakaman penuh haru dan semangat yang membara
di Tanah Kusir. Kilasan beralih ke ruas Jalan Sudirman dan Gatot Subroto yang jadi
lautan jaket alamamater mahasiswa, gedung DPR/MPR yang berubah menjadi base
camp kebaggaan mahasiswa, kepalan tangan dan pekik reformasi, hingga memuncak
pada pendudukan atap gedung rakyat dan berbasah ria di kolam depan DPR/MPR.
Nasi bungkus gratis dari rakyat yang dibagikan oleh ibu-ibu di pinggir jalan dan
Indonesia Raya yang dikumandangkan penuh haru setelah reformasi tercapai,
semuanya sepilas terlintas.’ (5cm:185)
.
Donny menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2001, dengan skripsi tentang strategi
periklanan dan komunikasi pemasaran. Setelah skripsinya selesai ia langsung
merayakannya dengan pergi mendaki Mahameru dengan teman temannya untuk
merayakan upacara bendera 17 agustus di puncaknya. Sebuah perjalanan yang kelak
akan merubah hidupnya.
Novel ini menggunakan Mahameru sebagai latar utama bukanlah tanpa alasan. Karya
ini diinspirasi dari pengalaman pribadi Donny mendaki Mahameru bersama temantemannya. Upacara bendera 17 Agustus di puncak Mahameru juga merupakan event

sentral yang menjadi inti cerita dalam novel ini.
Setelah mencari cari penerbit kesana kemari, pada awal tahun 2005 , ia mengajukan
novel itu ke PT Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO). “memaksa”
mengajukan tulisannya dalam bentuk 3.5 floppy ( dua buah) karena saat itu ia tidak
mempunyai uang untuk membuat Hard Copynya sebanyak 400 halaman.

Setelah hampir kurang lebih 4 – 5 bulan GRASINDO menyatakan setuju untuk
menerbitkan novel “aneh” berwarna hitam yang berjudul “5 cm” ini . Pada tanggal 21
Mei 2005, 5 cm mulai beredar di pasaran, dan terus dicetak ulang sampai tulisan ini
dibuat - hampir 100 ribu kopi novel ini telah terjual.
2 Juli 2011. Donny meluncurkan buku keduanya yang berjudul “2”, kembali
mengangkat tema anak muda tentang perjuangan seorang perempuan Indonesia yang
berjuang untuk dirinya, keluarganya, dan bangsanya.
III.

Keistimewaan 5 cm
Setelah membaca 5 cm, saya mencapai kesimpulan bahwa sebuah novel populer yang
diperuntukkan bagi anak muda juga bisa inspiratif seperti buku-buku motivasi best
seller dunia. Pertama, novel ini bercerita dengan menyinggung berbagai aspek yang
sangat variatif seperti aspek sosial, nasionalisme, persahabatan, cinta, impian,

perjuangan, filosofi hidup, keindahan alam, kebebasan dalam hidup, politik, hidup
dan mati, religi, gaya hidup, bahkan hingga teori relativitas Einstein tentang atom.
Semua unsur tersebut diceritakan dengan gaya bahasa yang ringan, kocak, dan mudah
dipahami terutama oleh anak muda Indonesia, sesuai dengan tujuan penulis.
Kedua, penulis berhasil menciptakan 5 tokoh utama dengan sifat, watak, hobi,
kesukaan yang berbeda-beda. Penulis membawa 5 variabel tokoh utama yang masingmasing kuat mempengaruhi cerita namun penulis dapat membagi proporsi karakter
yang seimbang, bahkan chemistry kelima tokoh utama-lah yang membuat cerita novel
ini menarik dan membuat pembaca terhibur oleh kekocakan dialog antar tokohnya.
Ketiga, penulis kerap menyisipkan referensi lirik lagu, kutipan film, kutipan ilmuwan,
penulis, sutradara, filsuf ke dalam cerita. Kebanyakan referensi diambil dari referensi

budaya populer di awal abad 21. Penyanyi barat seperti Alanis Morisette dan Joh
Lennon seperti menjadi bagian integral dalam cerita, lagu ‘You are the Universe’
menjadi nama chapter dalam buku, kutipan Socrates, Einstein, dan orang-orang besar
dari seluruh dunia memberikan kesan novel ini tambahan ensiklopedia pengetahuan
internasional yang asyik.
Keempat, twist di akhir cerita tentang kisah romansa antar karakter yang membuat
penasaran, menarik, dan lucu. Persahabatan yang kental dan unsur-unsur lain dalam
cerita tidak membuat alur percintaan remaja yang menjadi signature sastra populer
dalam novel ini membosankan. Kisah romansa bukanlah tema utama novel ini, tetapi

hal tersebut tidak membuat penulis mengacuhkan aspek penting ini.
IV.

5 cm sebagai Sastra Populer
Sastra populer merupakan karya sastra yang cenderung menggunakan bahasa seharihari dikalangan remaja, karya ini sering juga disebut karya pop (KBBI, 2005: 1002).
Sastra populer adalah bentuk-bentuk sastra yang mempunyai akar pada kebutuhan,
cara berpikir, pengetahuan, problematika dan selera orang-orang kebanyakan .
Awalnya, kebudayaan populer atau kebudayaan pop bersifat massal (umum),
komersial, terbuka, dan lahir dari rakyat, dan tentunya disukai rakyat.
Ciri-ciri sastra populer adalah: bahasa yang digunakan sehari-hari, bersifat
menghibur, bacaan liar, tujuan komersial, bahasa yang digunakan dangkal, mudah
dipahami, tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia EYD.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, novel 5 cm sudah jelas termasuk golongan sastra populer
karena menggunakan bahasa sehari-hari yang sering digunakan anak muda, bersifat
menghibur dengan candaan dan dialog kocak antar karakter, besifat komersial dalam

publish nya, bahasa dangkal menggunakan bahasa ‘gaul’ remaja Jakarta sehari-hari,
mudah dipahami karena target pembaca adalah untuk anak muda, penulisannya tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar karena dicampur
adukkan dengan istilah-istilah barat, modern, dan gaul.

V.

Analisis Intrinsik Novel 5 cm
Tema: anak muda. Terdapat bermacam-macam aspek yang dibahas dan disinggung
dalam novel ini, tetapi tema inti yang diangkat penulis adalah tentang kehidupan
muda-mudi menghadapi rintangan, pilihan kehidupan, dan berjuang meraih mimpi di
atas tanah air tercinta Indonesia.
Penokohohan: 1. Genta – Genta digambarkan sebagai pemuda yang setia kawan,
berani, pantang menyerah, dan memiliki jiwa pemimpin. Diceritakan juga bahwa
tokoh Genta memiliki rasa cinta terpendam pada tokoh Riani.
‘”The Leader”. Enggak ada yang tahu kalau Genta adalah fans berat Riani,
bahkan Riani sendiri enggak ngerasa.’ (5cm:12)
Genta berbadan agak besar, rambut lurus berjambul dan memakai kacamata.
‘Kalau ngeliat penampilan Genta, yang ada yah gayanya Genta, dengan badan
agak gede dan rambut agak lurus berjambul. Seperti Riani, Genta juga berkacamata,
tapi kacamatanya jarang dipakai.’ (5 cm:13).
2. Zafran – pemuda yang suka menyair dan berpuisi. Zafran adalah tokoh yang
menyukai hal-hal berbau puisi, filosofi, syair, lagu, dan juga suka bercanda, membuat
teman-temannya terhibur.
‘Zafran adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang, agak saklek

tapi kocak karena kalau dia udah ketemu sama Riani, kayaknya bisa bikin orang
bingung apa yang lagi mereka obrolin.’(5cm: 11)
‘Badan Zafran kurus, sekapur tulis. Kalau ngeliat potongan rambut yang
gondrong samping depan aja, pasti langsung ngingetin sama potongan rambut Liam
Galaggher, vokalis Oasis.’ (5cm:10).
3. Riani – satu-satunya perempuan dalam gerombolan 5 sahabat. Riani digambarkan
sebagai perempuan yang pintar, aktif di kampus, dan juga cantik.

‘Riani pakai kacamata, cantik, cerdas, dan seorang N-ACH sejati. Mukanya
gabungan antara Lisa Loeb dan Kate Winslet (nah lho?) Bodinya? Persis Kate
Winslet. Riani punya inner beauty, kalo dia sudah ngomong pasti orang pada
dengerin. Dia punya semacam karisma yang bikin orang menengok. Selalu dominan
dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapa aja dan apa aja bisa
didebatnya, soalnya dia banyak baca dan banyak belajar.’ (5cm:8)
Karena Riani merupakan satu-satunya perempuan dalam grup mereka, isu-isu
emansipasipun sering didebat oleh tokoh Riani.
‘”Emangnya dia mau sama lo? Emangnya cewek lo samain sama kue?” Riani
membela kaumnya yang sering dianggap gampang sama cowok-cowok.’ (Riani, 5cm:
58).
4. Ian – pemuda berbadan gendut yang sering dijadikan ledekan teman-temannya

yang lain. Penyuka bola, penyayang teman, dan sering menjadi penghibur utama di
dalam grup.
‘baju bergambar kartun, celana jins, sama Adidas gazelle buluk adalah kostum
Ian sehari—hari. Badannya gendut subur, kepalanya botak plontos, katanya biar
gampang kalo keramas soalnnya dia hampir tiap hari keramas melulu (tau kan
alasannya). (5cm:12)
Ian juga diceritakan sempat memiliki krisis identitas semata-mata untuk
menyenangkan hati teman-temannya ketika baru berteman dengan yang lain. Hal ini
diceritakan penulis melalui flashback 3 tahun lalu.
‘”Iya gue sibuk sendiri, sibuk jadi Genta, sibuk jadi Zafran, sibuk jadi Arial,
sibuk suka semua yang kalian suka padahal kan sebenernya ada yang gue nggak
suka dan ada yang gue suka sendiri, yang elo pada nggak suka.’ (Ian, 5cm: 50)
5. Arial – tokoh Arial memiliki sifat asik, pembawaan tenang, penyuka kecap, banyak
senyum.
‘Arial adalah sosok yang paling ganteng di antara mereka… karena badannya
gede dan kulitnya item, ke mana-mana selalu pakai sepatu basket. Tinggi dan gede,
pokoknya sporty deh. Arial yang selalu rapi, baju kebanggaannya adala ham, celana
kebangsaannya adalah celana permanent press pants. Arial adalah orang yang

simple-simpel aja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena Cuma dia yang

bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.’
Tokoh Arial mempunyai saudara perempuan kembar bernama Arinda yang juga
merupakan tokoh pendukung dalam cerita.
Latar tempat dalam novel ini seperti; Rumah Arial, Jakarta, kampus, stasiun, gerbong
kereta, kota-kota yang dilewati jalur kereta Jakarta-Malang, dan latar utama dalam
cerita adalah Puncak Mahameru.
‘Mahameru berdiri megah dan agung seperti tertegun bijak menyambut mereka.
Asapnya merengkuh langit sore dengan awan putih bergumpal yang melingkar
seperti syal raksasa. Serombongan kecil awan jingga yang beriring lebih rendah
seakan menunduk memuja sang tanah tertinggi di Jawa.’ (5cm: 214-215)
Apabila diperhatikan lebih dalam, latar waktu dalam cerita ini adalah sekitar tahun
2005 setelah bencana tsunami Aceh yang disebutkan dalam cerita.
‘Saudaraku, beberapa waktu belakangan ini terjadi bencana besar menimpa
tanah yang kita cintai ini. Di Aceh sana terjadi gempa bumi dahsyat yang menelan
korban ratusan ribu rakyat Indonesia, seluruh kota pesisir hancur dilumatkan badai
tsunami.’ (Surat Deniek untuk Adrian, 5cm: 318-319).
Setelah itu inti cerita berlatarkan Bulan Agustus dimana para tokoh mulai pendakian
tanggal 14 Agustus dan sampai di puncak Mahameru, mengikuti upacara bendera
pada 17 Agustus.
Terdapat flashback yang menceritakan kisah Ian 3 tahun lalu, dan alur melompat di

akhir cerita ketika penulis menceritakan keadaan para tokoh 10 tahun kemudian
setelah event di puncak Mahameru.
VI.

Kesimpulan
Novel 5 cm garapan Donny Dhirgantoro termasuk dalam golongan novel sastra
populer yang menceritakan kisah 5 orang pemuda melakukan perjalanan ke puncak
Mahameru. Dalam perjalanan tersebut, mereka menemukan dan belajar banyak hal
sehingga perjalanan mendaki tersebut menjadikan juga perjalanan mencari arti
kehidupan dan memperkokoh rasa nasionalisme para tokoh. Meski novel ini

merupakan sastra populer, novel ini telah meraih penghargaan mega best seller karena
konten novel yang menarik, menyentuh, dan penuh dengan pembelajaran terutama
untuk generasi muda Indonesia. Novel ini membuktikan bahwa dengan gaya yang
ringan, bahasa sehari-hari anak muda, plot yang sederhana, penulis dapat memberikan
sebuah kisah penuh impian, pengetahuan, cinta, dan bumbu nasionalisme bagi para
pembaca mudanya.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63