EVALUASI PROYEK PROJECT EVALUATION review

EVALUASI PROYEK

1. WAHIDAH MIFTAKHUL
2. DEWI YUNISA MAHARANI
3. UTARI WIDYANING PUTRI
4. QONITA LIYANA MASRURI
5. IRA MEGA WATI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi Proyek dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi
kelayakan bisnis pada proyek bisnis), yang merupakan pengkajian suatu usulan
proyek (atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go
project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya adalah untuk

mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga
dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dilihat dari kapan evaluasi
dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi proyek: 1.) Evaluasi
terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation), 2.) Evaluasi
terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project evaluation), 3.)
Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project
evaluation) dan 4.) Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project
evalution study) (Tiwa et al., 2016).
Menurut Hamdani (2104), dalam melakukan studi kelayakan perlu
memperhatikan

aspek-aspek

yang

secara

bersama-sama


menentukan

bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu.
Aspek-aspek analisis kelayakan terdiri dari aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi, sosial dan budaya,
aspek lingkungan dan aspek finansial.
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran menempai urutan pertama dalam studi
kelayakan. Hal ini dikarenakan

tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa

adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut.

Pada aspek pasar dan pemasaran mempelajari tentang : permintaan,
penawaran, harga, perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan.
2. Aspek teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenan dengan proses
pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek
tersebut selesai dibangun. Analisis secara teknis berhubungan dengan proyek

(penyediaan) dan output (produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa.
3. Aspek manajemen
Aspek

manajemen

mempelajari

tentang

manajemen

dalam

masa

pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi.
4. Aspek Hukum
Aspek ini mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan
dalam menjalankan bisnis serta jaminan-jaminan yang bisa disediakan bila akan

menggunakan sumber dana berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat dan izin.
5. Aspek sosial, ekonomi dan budaya
Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang akan dinilai adalah seberapa
besar bisnis mempunyai dampak sosial, ekonomi, dan budaya terhadap
masyarakat secara keseluruhan
6. Aspek lingkungan
Aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh bisnis terhadap lingkungan,
apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik atau
semakin rusak. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan
dalam analisis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis itu
sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak
bersahabat dengan lingkungan.

7. Aspek finansial
Analisis finansial dalam suatu usaha dilakukan untuk mengetahui pengaruhpengaruh finansial dari suatu usaha yang dijalankan terhadap pelaku usaha
tersebut atau secara privat. Selain itu, analisis finansial juga berperan dalam
mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas dari suatu bisnis, sehingga
dapat diketahui apakah suatu bisnis layak atau tidak layak untuk dijalankan.
Analisis secara finansial menggunakan perhitungan kriteria investasi yang terdiri
dari empat bagian, yaitu: NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return),

Net B/C, PP (Payback Period).
Menurut Tonoro (2010), tujuan evaluasi proyek pada dasarnya adalah
untuk

mengetahui

atau

menilai

kelayakan

dari

suatu

usaha,

apakah


menguntungkan atau tidak bila dilaksanakan. Tujuan analisis proyek yaitu
membantu mengambil keputusan dalam menentukan pemilihan penanaman
investasi didalam suatu proyek yang tepat. Jadi sebelum suatu proyek akan
dilaksanakan atau dikerjakan, terlebih dahulu perlu diadakan perhitunganperhitungan besarnya biaya serta berapa besarnya manfaat (benefit) yang aqkan
dihasilkan dari proyek tersebut. selain itu tujuan dari analisis evaluasi proyek
usaha adalah untuk mengetahui usaha layak dijalankan atau tidak. Analisis
tersebut merupakan bagian dari perencanaan usaha.
Evaluasi proyek sangat dibutuhkan dalam usaha yang akan dijalankan
untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksakan tau tidak. Dengan
berbagai kajian sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang
terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dengan adanya
evaluasi proyek segala bentuk dampak positif dan negatif sebuah proyek
terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dapat dianalisis melalui berbagai
aspek dalam evaluasi proyek. Untuk itu sangat dibutuhkan evaluasi proyek dalam
menjalankan sebuah usaha.

1.2 Rumusan Masalah

1.


Bagaimana sejarah pendirian dan profil usaha?

2.

Bagaimana kondisi berdasarkan aspek teknis, manajemen, pemasaran,
sosial ekonomi, hukum dan lingkungan pada usaha?

3.

Bagaiamana analisis finansial jangka pendek dan jangka penjang pada
usaha?

1.3 Tujuan

1.

Untuk mengetahui sejarah pendirian dan profil usaha.

2.


Untuk

mengetahui

kondisi

berdasarkan

aspek

teknis,

manajemen,

pemasaran, sosial ekonomi, hukum dan lingkungan pada usaha.
3.

Untuk mengetahui analisis finansial jangka pendek dan jangka panjang pada
usaha.


1.4 Kegunaan


2. METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu Pelaksanaan
2.2 Lokasi dan Objek Praktikum
2.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2011), teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
2.3.1


Observasi
Menurut Djaelani (2013), observasi berasal dari kata observation


yangberarti

pengamatan.

Metode

observasi

dilakukan

dengan

cara

mengamatiperilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang
diteliti.Kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa
yangsebenarnya

terjadi.


kejadiansebagaimana

Dengan

subyek

yang

pengamatan
diamati

peneliti

dapat

mengalaminya,

melihat

menangkap,

merasakanfenomena sesuai pengertian subyek dan obyek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2014), observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyekobyek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant
observation (observasi berperan serta) dan non participant observation.
2.3.2


Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung
(tatap muka) maupun secara tidak langsung (Sugiyono, 2015).
Wawancara disebut juga sebagai kuisioner lisan, yaitu suatu dialog
yangdilakukan oleh pewawancara atau oleh peneliti untuk memperoleh informasi
baikberupa data maupun keterangan dari responden. Wawancara merupakan
salahsatu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti
akankehilangan

informasi

yang

hanya

dapat

diperoleh

dengan

jalan

bertanyalangsung kepada responden. Teknik pengumpulan data dengan
wawancaradapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat
dilakukanmelalui tatap muka maupun dengan menggunakan telpon (Arikunto,
2002).
2.3.3


Dokumentasi
Teknik dokumentasi menurut Arikunto (2010) adalah mencaridata

mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dalam halini metode

diperlukan guna melengkapi hal-hal yang dirasa belum cukup. Belum cukup
dalam

hal data-data

yang

telah

diperoleh

melalui pengumpulan

lewat

dokumen/catatan yang ada. Serta data-data tersebut dianggap relevan dengan
masalah yang diteliti. Selain itu Peneliti juga melakukan pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen tertulis, peraturan
perundang-undangan, dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti.
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau oleh orang lain oleh subjek. Dokumentasimerupakan salah
satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran
dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya
yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Dengan
metode ini, peneliti mengumpulkan data dari dokumen yang sudah ada, sehingga
penulis dapat memperoleh catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian.
Catatan-catan tersebut seperti : gambaran umum sekolah, struktur organisasi
sekolah dan personalia, keadaan guru dan peserta didik, catatan-catatan, fotofoto dan sebagainya. Metode dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan
data-data yang belum didapatkan melalui metode observasi dan wawancara
(Herdiansyah, 2010).
2.4 Teknik Analisis Data

Kegiatan

pengolahan

dan

analisis

data

merupakan

kegiatan

memverifikasi, menggolongkan, menanipulasi, memproses, menyusun urutan,
menyimpulkan, dan mempelajari hubungan hasil penelitian dengan penemuan
lain atau teori-teori yang sudah ada. Kegiatan itu akan berlangsung dengan baik
apabila beberapa faktor penentu yang memengaruhi pemilihan teknik yang akan

digunakan dipertimbangkan dengan baik. Kerangka yang benar dengan teknik
pengumpulan data yang valid dan reliabel akan menjadi rusak apabila diolah dan
dianalisis secara tidak benar. Analisis data adalah proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Hasil analisis dituangkan dalam bentuk laporan sementara
sebelum menulis keputusan akhir. (Yusuf, 2017)
Analisis data berarti menginterpretasi data-data yang telah dikumpulkan
dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu.
Analisis

data

kuantitatif adalah

analisis

data

terhadap

data-data

yang

mengandung angka-angka atau numerik tertentu. Analisis data kuantitatif
biasanya menggunakan statistik-statistik yang beragam banyaknya. Analisis data
kualitatif tidak menganalisis data-data yang berupa angka. Penelitian kualitatif
biasa digunakan untuk pendekatan penelitian historis, penelitian kepustakaan,
penelitian eksploratif dan penelitian-penelitian lain yang tidak memerlukan
analisis terhadap angka-angka. Analisis data deskriptif berarti mengalisis data
untuk permasalahan variabel-variabel mandiri. Peneliti tidak berkamsud untuk
menganalisis hubungan atau keterkaitan antar variabel (Juliandi et al., 2014)
2.4.1 Analisis Data Deskriptif Kualitatif

Kegiatan

pengolahan

dan

analisis

data

merupakan

kegiatan

memverifikasi, menggolongkan, menanipulasi, memproses, menyusun urutan,
menyimpulkan, dan mempelajari hubungan hasil penelitian dengan penemuan
lain atau teori-teori yang sudah ada. Kegiatan itu akan berlangsung dengan baik
apabila beberapa faktor penentu yang memengaruhi pemilihan teknik yang akan
digunakan dipertimbangkan dengan baik. Kerangka yang benar dengan teknik

pengumpulan data yang valid dan reliabel akan menjadi rusak apabila diolah dan
dianalisis secara tidak benar. Analisis data adalah proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Hasil analisis dituangkan dalam bentuk laporan sementara
sebelum menulis keputusan akhir. (Yusuf, 2017)
Analisis data berarti menginterpretasi data-data yang telah dikumpulkan
dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu.
Analisis

data

kuantitatif adalah

analisis

data

terhadap

data-data

yang

mengandung angka-angka atau numerik tertentu. Analisis data kuantitatif
biasanya menggunakan statistik-statistik yang beragam banyaknya. Analisis data
kualitatif tidak menganalisis data-data yang berupa angka. Penelitian kualitatif
biasa digunakan untuk pendekatan penelitian historis, penelitian kepustakaan,
penelitian eksploratif dan penelitian-penelitian lain yang tidak memerlukan
analisis terhadap angka-angka. Analisis data deskriptif berarti mengalisis data
untuk permasalahan variabel-variabel mandiri. Peneliti tidak berkamsud untuk
menganalisis hubungan atau keterkaitan antar variabel (Juliandi et al., 2014)
2.4.2 Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Metode
kuantitatif merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
dengan

menggunakan

instrument

penelitian,

analisis

data

bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang tela ditetapkan.

Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari sampel
populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.
Pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keteranganketerangan mengenai suatu fenomena yang sedang diteliti. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2017).
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan
cara pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan
menggunakan perhitungan statistik. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatu objek
atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran. Metode
Penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian
yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka-angka yang bermakna.
Pendekatan kuantitatif merupakan upaya mengukur variabel-variabel yang ada
dalam penelitian (variabel X dan variabel Y) untuk kemudian dicari hubungan
antara variabel tersebut. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabelvariabel

sebagai

objek

penelitian

dan

variabel-variabel

tersebut

harus

didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas
dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan
pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas
penelitian (Utami dan Triyono, 2013).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah pendirian dan Profil usaha
3.2 Analisis data deskriptif kualitatif
3.2.1 Aspek Teknis
3.2.2 Aspek Manajemen
3.2.3 Aspek Pemasaran
3.2.4 Aspek Sosial dan Ekonomi
3.2.5 Aspek Hukum
3.2.6 Aspek Lingkungan