View of Fungsi dan Makna Seni Jemblung Murtadho dari Jawa Timur

Fungsi dan Makna Seni Jemblung Murtadho dari Jawa Timur.
Harpang Yudha Karyawanto
Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya

Abstract
This research examines the problem of the value of Jemblung Murtadho art.The research object is Jemblung’s
art Sadat Kawedar Murthado in Tunjung village, Udanawu subdistrict, Blitar regency. The purpose of this research
are: (1) examine the meaning of art performing of Jemblung Murthado, (2) examine the art function of Jemblung in
performances. The research approach is using qualitative approach with ethnomusicology method. Data collection
techniques is using: (1) recording techniques, audio and audiovisual, (2) note taking, (3) interviewing, (4) literature
study and documentation analysis. The steps in analyzing the data was done by: Data transcription, understanding
data, classification, and data condification. While for the validity of data, the researcher (1) doing triangulation, (2)
doing peer debriefing, and (3) doing member check and audit trial.The research on music in Jemblung’s Murtadho
with ethnomusicology approach will be reviewed by the textual and contextual. The textual elements will expose the
problems concerning aspects of his music while contextual elements will explain about the culture of the community as a
supporter of the arts.The results of this research on forms of art music Jemblung covered all of musikologic aspects,
namely: (a) the concept of music in Jemblung’s, it has Java’s concept of Islamic art music, which is a form of praise
songs with the addition of story as a media in religious proselyzing, (b) the form of presentation is divided into two
elements among the elements of music and literature, and (c) The means of presentation which includes place, time,
players, and costumes. The findings regarding the social function of Jemblung’s Murtadho include: (a) as aesthetic
satisfaction,(b) as an entertainment,(c) as a means of communication, (d) as a strengthen compliance with social norms,

(e) as a validation of social institutions, and religious rituals, (f) as a contribution to the sustainability and stability of
culture, (g) as an educational tool for the community, (h) as a community mental forming,(i) as a means of obtaining
income and (j) as a Host side traders to sell.

Keywords: The value of art, ethnomusicology, Jemblung Murtadho, meaning, and social function.
diselingi

PENDAHULUAN

dengan

tembang-tembang

Islami

Seni Jemblung merupakan salah satu bentuk

tersebut. Sebagai salah satu nilai budaya

kesenian pertunjukan rakyat tradisional yang


merupakan satu hal penting untuk diangkat ke

hampir sama dengan seni shalawatan. Secara

dalam

garis besar yang membedakan kesenian ini

sepengetahuan

dengan

adanya

selawatan sudah pernah ada yang mengangkat ke

penyampaian cerita/lakon dengan media wayang

dalam karya tulis, namun dalam penyajiannya


pada bagian pertunjukannya, sedangkan dalam

masih menggunakan bahasa Arab, seperti halnya

penyajiannya sama-sama menggunakan bahasa

ksesenian selawatan lain yang pernah penulis

Jawa yang isinya merupakan tembang-tembang

ketahui. Hal ini sudah barang tentu berbeda

pujian terhadap keagungan Tuhan Yang Maha

dengan yang ada di desa Tunjung, sehingga

Esa dan kepada Junjungan Nabi Muhammad

dengan diangkatnya kesenian Jemblung dapat


SAW.

dijadikan bahan informasi yang berguna bagi

seni

shalawatan

adalah

Kesenian tersebut dikemas dalam sebuah
rangkaian cerita kisah nyata zaman dahulu dan

ilmu

karya

tulis.


Alasannya;

penulis

meskipun

pengetahuan

memberikan

dengan

masukan

bagi

karena
kesenian

harapan


dapat

perkembangan

bangsa dan negara khususnya dalam bidang

gamelan dan alat musik modern yang lain seperti

usaha pelestarian seni budaya.

yang disebut di atas.

Perkembangan seni Jemblung Murtadho

Di dalam penyajiannya, masing-masing

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal

instrumen mempunyai ukuran yang berbeda-


tersebut

memaraknya

beda, serta mempunyai wilayah bunyi yang

berbagai kalangan yang ingin mementaskan

berlainan, seperti yang pernah diketahui tentang

Jemblung dalam acara hajatan maupun yang

karakteristik alat musik gamelan. Instrumen yang

bersifat hiburan, meskipun kesenian ini hampir

terbuat dari kayu dan kulit tersebut di antaranya,

menurun


terbang,

dapat

dilihat

dalam

mulai

komunitas

kesenian,

dan

kentrung,

kempling,


kendang,

Jidor,

keberadaannya akibat perkembangan zaman.

sedangkan bagian instrumen gamelan tersebut

Dalam penyajian seni Jemblung dikemas apik

ialah saron, demung, kempul, dan gong, serta alat

sesuai acara yang akan diselenggarakan oleh

musik modern yaitu keyboard dan gitar elektrik

konsumen atau orang yang mempunyai hajatan,

sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan


tanpa mengubah estetika seni asli kesenian

yang belum .

tersebut.
Dilihat

Seni Jemblung merupakan salah satu bentuk
keberadaannya

seni

Jemblung

kesenian pertunjukan rakyat tradisional yang

mengalami perubahan konsep garap musik yang

hidup dan berkembang dalam masyarakat yang


disebabkan karena perkembangan zaman yang

mempunyai

semakin modern, tetapi tidak mengurangi

pertunjukanya. Antara lain merupakan sarana

keaslian seni itu sendiri. Hal ini bisa dilihat

dalam mengajarkan kepada masyarakat dalam

dalam penyajiannya terdapat tambahan beberapa

menjalankan

alat musik tradisi maupun modern, di antaranya

Disamping

saron, demung, peking, gong, keyboard, gitar elektrik

dipentaskan masyarakat dapat mengambil atau

dan ketipung.

memetik hikmah dari makna cerita tersebut,

banyak

fungsi

kehidupannya

dalam

setiap

sehari-hari.

itu melalui cerita/lakon yang

Seni Jemblung menggunakan alat musik

sehingga masyarakat termotivasi dan tergugah

tradisi dan modern. Dapat di lihat dalam

untuk melakukan hal yang lebih baik dalam

penyajiannya dari jenis musik yang melantunkan

kehidupannya, karena pada dasarnya manusia

tembang sebagai transisi dalam setiap pergantian

selalu berkembang untuk berusaha memperbaiki

bagian dari sebuah bentuk pertunjukannya. Seni

kesejahteraan hidupnya. Selain itu manusia juga

Jemblung di desa Tunjung, Kabupaten Blitar yang

belajar menentukan perilaku berdasarkan kognisi

asli menggunakan instrumen yang terbuat dari

dan lingkungan sosial.

kayu dan kulit hewan. Akan tetapi

akibat

Adapun

fungsi

seni

Jemblung

dalam

berjalannya waktu, serta ada permintaan dari

pertunjukannya adalah menjadi jembatan untuk

konsumen,

memberi

ditambah

sebagian

instrumen

masyarakat

dorongan
untuk

atau

motivasi

kepada

berpartisipasi

dalam

pembangunan desa melalui nilai-nilai yang

kualitatif yang akan menerangkan segala sesuatu

disampaikan melalui ceritanya, khususnya nilai

dengan apa adanya dan nyata, kemudian akan

yang dapat membentuk mental masyarakat

dianalisis dengan pendekatan etnomusikologis.

sesuai dengan kaidah ajaran islam. Seni Jemblung
pada hakekatnya merupakan suatu tindakan

Pendekatan merupakan ruang lingkup

komunikasi, serta media pendidikan non formal

penelitian, berhubungan dengan aspek-aspek

bagi masyarakat penikmat kesenian.

yang

akan

diungkap

dalam

penelitian.

Permasalahan yang menarik untuk dikaji

Pendekatan akan membingkai objek apa saja

dan dijadikan bahan penelitian ini adalah (1)

yang mungkin diungkap dalam penelitian. Itulah

Bagaimana makna seni Jemblung Murtadho (2)

sebabnya pendekatan juga sering dinamakan

Bagaimana

motode penelitian. Metode penelitian adalah

fungsi

seni

Jemblung

dalam

pertunjukannya.

cara

yang

dipilih

peneliti

dengan

mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat sastra
sebagai

METODE PENELITIAN
Kata kualitatif menyiratkan penekanan

subjek kajian. Metode

mengangkat

cara

yang

semestinya

operasional

dalam

pada proses dan makna yang tidak dikaji secara

penelitian. Metode ini membutuhkan langkah

ketat atau belum diukur (jika memang diukur)

penelitian yang pantas diikuti. Adapun teknis

dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau

berhubungan dengan proses pengambilan data

frekuensinya.

dan analisis penelitian (Endraswara, 2003:8).

Para

peneliti

kualitatif

menekankan sifat realita yang terbangun secara

Ciri penelitian kualitatif adalah (1) latar

sosial hubungan erat antara peneliti dengan

alamiah, (2) manusia sebagai alat (instrumen), (3)

subjek yang diteliti, dan tekanan situasi yang

metode berupa: pengamatan, wawancara, dan

membentuk penyelidikan. Para peneliti semacam

penelaahan dokumen, (4) analisis data secara

ini mementingkan sifat penyelidikan yang syarat-

induktif, (5) teori dari dasar (grounded theory), (6)

nilai. Mereka mencari jawaban atas pertanyaan-

deskriptif (berupa kata-kata, gambar), (7) lebih

pertanyaan yang menyoroti cara munculnya

mementingkan proses daripada hasil, (8) batasan

pengalaman

perolehan

penelitian ditentukan oleh fokus, (9) keabsahan

maknanya. Sebaliknya, penelitian kuantitatis

data dilakukan dengan: triangulasi, peer debriefing,

menitikberatkan

analisis

dan member check, (10) desain yang bersifat

bermacam-

sementara (menyusun desain secara terus-

macam variabel, bukan prosesnya. Penyelidikan

menerus disesuaikan dengan kenyataan di

dipandang berada dalam kerangka bebas nilai

lapangan).

hubungan

sosial

sekaligus

pengukuran

sebab-akibat

antara

dan

(Denzin, 2009:6).

Penulisan karya tulis ini menggunakan

Berdasarkan sifat data yang akan dianalisis,

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif

penelitian ini menggunakan disain penelitian

dapat dilakukan pencandraan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta
HASIL PENELITIAN

sifat-sifat populasi atau daerah.
Usaha mendiskripsikan fakta-fakta ini

Nilai Budaya Seni Jemblung.

usaha

Berbicara tentang nilai budaya yang

mengemukakan gejala-gejala secara lengkap di

terkandung dalam seni Jemblung tidak terlepas

dalam aspek yang diselidiki, agar lebih jelas

dari karakteristik Islam dalam kesenian ini.

keadaan atau kondisinya. Oleh karena itu pada

Seperti yang terurai dalam bab pembahasan

tahap ini metode deskriptif tidak lebih dari pada

bentuk penyajian di atas, menunjukkan bahwa

penelitian yang bersifat fakta-fakta seadanya (fact

pada kesenian ini memiliki karater musik yang

finding). Deskriptif juga bisa dimaksudkan untuk

bernuansa Jawa Islam. Jika dianalisis pada

membeberkan suatu kajian secara rinci dan jelas

bentuk

dengan disertai argumentasi atau pembuktian.

dalam penyajian sudah menandakan bahwa

Analisis dimaksudkan untuk menguraikan atau

kesenian ini bernuansa Islam. hal tersebut

mengadakan

suatu

terlihat dalam berbagai aspek, yang pertama ;

peristiwa untuk mengetahui segala aspek yang

kostum yang dipakai dalang serta seluruh

terkandung di dalam obyek tersebut.

pemain yaitu baju muslim. Kemudian bahasa

tahap

permulaan

tertuju

penyelidikan

pada

terhadap

penyajian pertunjukannya, kemasan

Jadi, deskriptif analisis merupakan suatu

yang digunakan dalang dalam penyampaian

metode penelitian yang mengungkapkan tentang

makna doa serta kalimat-kalimat syiar maupun

obyek dalam bentuk deskriptif yang disertai

isinya menggunakan bahasa Arab. Misalnya pada

analisis

pembukaan

terhadap

segala

sesuatu

melalui

pertunjukan
surat

Jemblung

selalu

Al-Fatihah,

serta

pendekatan yang telah ditentukan. Dalam hal ini

membacakan

pendekatan etnomusikologis pendekatan ini

menguraikan makna surat tersebut secara jelas.

tidak hanya terbatas pada musiknya akan tetapi

Dilihat dari segi analisis penyajian sastra,

mencakup seluruh aspek budaya yang ada

pada teks nyanyian dan bahasa yang digunakan

kaitannya dengan musik (Nettl 1964:132)

oleh dalang Jemblung adalah bahasa Jawa. Suatu
peneliti

misal dalam teks nyanyian lagu “mumpung urip

menggunakan teknik pengumpulan data, yakni

sucinana badan sira”, yang artinya selama masih

(1) mengadakan pengamatan di lokasi penelitian,

hidup sucikanlah badan kita sendiri. Potongan

yaitu di Desa Tunjung Kecamatan Udanawu,

teks lagu tersebut menunjukkan bahwa unsur

Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, (2)

bahasa Jawa masih mendominasi dalam kesenian

mengadakan perekaman data yang didapat dari

ini.

Dalam

penelitian

ini,

informan, (3) mengadakan pencatatan yang

Dalam

pertunjukan

seni

Jemblung

berkaitan dengan kearifan lokal dalam seni

Murtadho selalu menyisipkan unsur nasehat atau

Jemblung, dan (4) mengadakan wawancara dengan

uraian makna yang mengandung nilai-nilai sosial,

informan.

pendidikan serta ajakan kepada masyarakat

untuk belajar hidup sesuai norma-norma agama

(sementara), namun peluang ini selalu diminati

yang berlaku. Hal tersebut seperti yang terlampir

dan dimanafaatkan dengan baik bagi para

dalam uraian pembahasan makna dan fungsi seni

pedagang.

Jemblung Murtadho.

melainkan para penjual jasa mainan buat anak-

Tidak

hanya

pedang

makanan,

anak kecil. Hal tersebut sudah menjadi budi daya
bagi masyarat desa maupun perkotaan, hanya

Sebagai pembentuk mental masyarakat.
Berkaitan dengan fungsi pendidikan di

saja produknya yang membedakan.

atas, kesenian ini mempunyai fungsi yang lain.

Melihat kembali permasalahan tersebut,

Dalam kaitan ini para penonton pertunjukan

maka peran pertunjukan seni Jemblung antara lain

seni

adalah menciptakan lahan jual instan bagi para

Jemblung

mempunyai

latar

belakang

kehidupan yang berbeda-beda. Penyajian cerita

pedagang dan penjual jasa mainan anak-anak.

lakon yang dibawakan oleh dalang Jemblung
adalah mengandung unsur untuk membentuk

PEMBAHASAN

mental masyarakat yang baik. Suatu misal

Pertunjukan

seni

Jemblung

Murtadho

membahas masalah narkoba dan perilaku

berbeda dengan kesenian lainnya yang ada di

menyimpang, maka bahan yang akan disajikan

Jawa Timur, misalnya jaranan, kentrung, hadrah

oleh dalang dimodifikasi secara improvisasi,

sholawatan, dan sejenisnya. Penyajiannya sangat

sehingga arah cerita merujuk pada permasalahan

kompleks,

yang terjadi dilingkungan sekitar pertunjukan.

Pengolahan konsep oleh dalang Murtadho

Dengan penjelasan serta mengacu pada kaidah

melengkapi kesenian ini lebih bermakna, mulai

dan

akan

dari olah musik, nyanyian, cerita, dan amalan

mengetahui mana yang baik dan buruk, serta

terkandung di dalam pertunjukan kesenian

mengubah daya pikir agar intropeksi pada diri

tersebut.

norma

agama,

para

penonton

sendiri.
Oleh sebab itu, pentingnya kesenian ini

mengandung

semua

unsur.

Seni Jemblung mengalami perkembangan
sesuai

dengan

fungsi

sosialnya

dalam

salah satunya adalah sebagai pembentuk mental

masyarakat.

masyarakat penikmat seni Jemblung Murtadho.

Murtadho, kesenian ini sudah ada sejak nenek
moyang.

Sebelum

Akan

tetapi

berdirinya
walaupun

Jemblung
berbeda

Sebagai pengundang para pedagang untuk

mempunyai maksud dan tujuan yang sama-sama

berjualan.

mengembangkan agama Islam. Perkembangan

Suatu pertunjukan seni tidak terlepas dari

seni Jemblung mengalami pasang surut sesuai

pelaku (pemain) dan masyarakat pendukung.

dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.

Akan tetapi yang terlupakan adalah para

Dilihat dari bentuk penyajiannya, seni

pedagang yang selalu datang dalam pertunjukan

Jemblung Murtadho memberikan estetis dan

seni Jemblung ini. Walaupun sifatnya hanya instan

nuansa yang sangat unik sekali. Kreatifitas

pengolahan konsep penyajian membuat kesenian

sampai disitu saja, hukuman dari ayahnya

ini banyak diminati oleh masyarakat sampai

tersambung dengan diperintahkannya putranya

sekarang. Konsep tradisi yang diolah

dan

untuk pergi dari rumah, dengan maksud

dipadukan dengan unsur-unsur musik modern,

menimba ilmu agama dan mencari seorang guru,

membuat musik Jemblung lebih hidup dan variatif

sebagai bukti bahwa pemikirannya selama ini

dalam penyajiannya. Dalam penyajian cerita,

benar.

improvisasi humor yang dilakukan dalang

akhirnya bertemu dengan Sunan Bonang, yang

Jemblung Murtadho juga sangat unik, hal tersebut

akhirnya mendapat gelar Sunan Kalijaga. Selain

yang membedakan dari dalang yang lain. Terlihat

itu seni Jemblung juga mengambil cerita dari

unik dan nyentrik pada pertunjukannya. Nuansa

Babat Tanah Jawa.

Melalui perjalanan yang panjang, dan

islami yang disajikan juga tidak monoton atau

Berdasarkan analisis instrumen, musik

membosankan karena garapan musik, cerita

dalam seni Jemblung yang asli terilhami dari alat

serta komunikasi yang dilakukan oleh dalang

musik yang terbuat dari kayu dan kulit hewan.

Murtadho lebih memasyarakat, dengan kata lain

Hal tersebut

mengikuti permintaan konsumen, akan tetapi

memiliki makna khusus bagi kehidupan sosial

tidak menghilangkan dan mengurangi keasliaan

masyarakat desa seperti yang terurai dalam

dalam penyajian musik tersebut.

pembahasan. Instrumen asli tersebut berjumlah

menjadi inspirasi berpikir serta

Atas dasar konsep teori, data serta

enam, di antaranya terbang, kentrung, kempling,

implikasinya, penulis menyimpulkan bahwa

kendang, kethuk, Jidor. Disisi lain, pertunjukan

dalang

karakteristik

seni Jemblung mempunyai daya tarik tersendiri

identitas yang kuat dalam seni Jemblung. Hal

melalui unsur-unsur pendukung lain, diantaranya

tersebut dapat dilihat dalam pertunjukannya,

wayang kreatif sebagai simbol penokohan dari

dalang Murtadho dapat mengomunikasikan

tokoh sebuah materi cerita yang disajikan, dan

pertunjukan Jemblung dengan masyarakat, dalang

wujud dan rupanya berbeda dengan bentuk

dengan pemain musik, serta dalang dengan

wayang secara umum.

Murtadho

mempunyai

penonton, sehingga membuat dalang Jemblung

Adapun

makna

dari

hasil

analisis

Murtadho berbeda dengan dalang Jemblung

instrumen dalam terbentuknya musik dalam seni

lainnya

Jemblung di atas adalah: instrumen terbang

Pertunjukan seni Jemblung menyajikan

mempunyai makna dari kata “pinter” lan

cerita Jawa Islam, mengandung muatan cerita

“imbang”, yaitu pintar dan seimbang, yang artinya

perjalanan para Wali Songo. Salah satunya

dalam mencari ilmu harus seimbang, yang

perjalanan Raden Said dalam membela kaum

dimaksud ialah pintar dalam ilmu umumnya juga

yang lemah sampai ia rela mendapatkan

harus pintar ilmu agamanya, makna dari

hukuman dari Adipati Wilwatika yang tak lain

instrumen jidor bagi masyarakat Tunjung yaitu

adalah ayah kandungnya sendiri. Tidak hanya

berasal dari kata “ben jo nyeje ben jo tledor” artinya

supaya tidak menyendiri agar tidak salah

merasa bisa memenuhi kebutuhan rohaninya

jalan/telodor. Lebih jelasnya, menjadi orang itu

akan

jangan menyendiri atau menjauhkan diri sendiri,

kepuasan yang diperoleh pemain merupakan

agar tidak dijauhi oleh masyarakat, dan jika ada

salah satu alasan yang mendasar; (2) sebagai

sesuatu hal yang baru tidak ketinggalan, maka

hiburan. Pada aspek ini, sebagai hiburan

akan merugikan diri sendiri, instrumen kentrung

merupakan salah satu fungsi dominan seni

mempunyai makna dari kata “diteken ben

Jemblung; (3) sebagai sarana komunikasi, dalang

jluntrung”, yang artinya biar jelas jalan hidupnya,

murtadho mendesain kesenian ini menjadi

karena hidup kalau tidak jelas arah hidupnya

sebuah hiburan yang komunikastif dengan

maka akan mengalami hidup yang sesat, dan

penonton, mulai dari penyajian cerita maupun

selama

berantakan,

musiknya; (4) memperkuat penyesuaian dengan

tersebut

norma-norma sosial yang dimaksud adalah

hidupnya

sedangkan

akan

instrumen

hidup
kempling

keindahan.

Unsur

kesenangan

dan

mempunyai makna dari kata “ketun lek nekem ben

dalam

panggah eling”, yang artinya agama itu harus

menyampaikan tentang norma-norma

dipegang terus, agar manusia menjadi tahu mana

berlaku dalam lingkungan masyarakat sekitar; (5)

yang baik dan buruk bagi kehidupan yang baik

pengesahan institusi-institusi sosial dan ritual

dan benar menurut syariah agama islam,

keagamaan, yang dimaksud adalah sebagai

instrumen kendhang makna kata “kanggo teken ben

sarana

ora nendang-nendang”, yang artinya jika manusia

diselenggarakan

sudah mendapatkan tongkat tiang agama yang

mempercayainya; (6) sebagai sumbangan pada

benar, maka akan tahu tentang haram dan halal,

kelestarian dan stabilitas kebudayaan, adalah

supaya hidupnya kelak akan benar sesuai kaidah

sebagai salah satu wujud upaya para seniman

islam tidak terjerumus dalam kemaksiatan,

untuk

adapun makna dari instrumen kethuk adalah

peninggalan leluhur; (7) sebagai alat pendidikan

diambil dari kata “Thuk” dalam arti Nuthuk

(moral) bagi masyarakat. Dalam pertunjukan

(pukul secara terus-menerus sampai selesai).

seni Jemblung selalu meyampaikan pesan moral

Dalam arti Jawa sampai tuthuk, yang artinya

yang baik kepada penonton, sebagai nilai

dalam belajar agama harus sampai selesai, jangan

edukatif

hanya sebagian-sebagain, nanti akhirnya akan

pembentuk mental masyarakat. Tidak terlepas

menjadi “santri mbuki”, yaitu santri yang tidak

dari

jelas tujuannya, dengan kata

penyampaian

lain belajar

agamanya hanya setengah-setengah, tidak serius,
Fungsi

sosial

seni

bagian

pertunjukan

ritual

tetap

“ruwatan”
oleh

fungsi

selalu
yang

yang

biasa

masyarakat

yang

melestarikan

kesenian

ini

budaya

tersebut;

(8)

daerah

sebagai

sebelumnya,

bahwa

dengan

nilai-nilai

edukatif

dapat

membentuk mental masyarakat yang mempunyai

sangat

arah positif; (9) sebagai sarana memperoleh

kompleks, yaitu: (1) sebagai kepuasan estetis.

penghasilan sampingan, adalah berkesenian

Dengan memainkan musik Jemblung mereka

Jemblung bukan tujuan utama dalam mencari

Jemblung

penghasilan bagi para pemain. Namun paling

Atas dasar konsep teori, data serta

tidak dapat membantu memenuhi kebutuhan

implikasinya, penulis menyimpulkan bahwa

yang tak terduga sebagai tambahan; dan (10)

dalang

sebagai pengundang para pedagang untuk

identitas yang kuat dalam seni Jemblung. Hal

berjualan. Sesuai dengan data yang diperoleh

tersebut dapat dilihat dalam pertunjukannya,

penulis, menyatakan bahwa dengan adanya

dalang Murtadho dapat mengomunikasikan

pertunjukan seni Jemblung, secara otomatis para

pertunjukan Jemblung dengan masyarakat, dalang

pedagang datang untuk berjualan maupun

dengan pemain musik, serta dalang dengan

menjual jasa mainan anak dengan bentuk yang

penonton, sehingga membuat dalang Jemblung

lebih kecil jumlahnya.

Murtadho berbeda dengan dalang Jemblung

Murtadho

mempunyai

karakteristik

lainnya.
Dari beberapa fungsi di atas, dapat

SIMPULAN
Penelitian mengenai seni Jemblung dari

dirumuskan bahwa dalam sebuah seni Jemblung

aspek etnomusikologi yang meliputi bentuk

terdapat fungsi sosial bagi masyarakat, yang pada

musik, makna dan fungsi sosial, belum pernah

intinya kesenian ini dapat digunakan sebagai

dilaksanakan oleh peneliti lain, padahal dengan

sarana dalam menyampaikan sebuah pesan

memahami hal-hal tersebut dapat membantu

edukatif bagi masyarakat yang lebih baik.

serta mengenal lebih jauh tentang seni Jemblung
secara

utuh.

pertunjukan

Pemahaman

rakyat

sangatlah

tentang
penting,

seni
hal

tersebut membantu pelestarian budaya lokal
yang

mempunyai

nilai-nilai

budaya

yang

majemuk.
Kebudayaan lokal jenius merupakan aset
budaya yang perlu dilestarikan. Seperti halnya
seni Jemblung yang muncul dalam masyarakat
desa, ternyata mempunyai bentuk kesenian yang
berbeda dengan yang lain. Berbekal kaidah Islam
dan keteguhan dalam tujuan syiar agama,
kesenian ini mampu bertahan dengan segala
keterbatasan apapun. Dimulai dari bentuk musik
yang sederhana dengan konsep minimalis, seni
Jemblung

berkembang

terus-menerus

akhirnya diterima oleh khalayak ramai.

dan

DAFTAR PUSTAKA
Barker, C.
2005. Cultural Studies (Teori dan Praktik).
Yogyakarta: PT Bentang Pustaka
Denzin, N.K, L. Yvonna S (Eds).
2009. Handbook
of
Qualitative
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hood, M.
1982. The Ethnomusikologist. New
McGraw-Hill:
The
Kents
University Press

Research.

York,
State

Haviland, W.
1975. Cultural Antropology. New York: Holt,
Rinehart and Wiston,Inc
Kunst, J.
1994. Indonesian music and dance. Amsterdam:
University
of
Amsterdam/
Ethnomusicology Center ‘Jaap Kunst’
Merriam, A.P.

1964. The Anthropology of Music. Chicago: North
Western University Press
Nakagawa, S. Prof.
2000. Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar
Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Nettl, B.
1984. Theory and Method in Ethnomusikology.
London: The Free Press of GlencoeMacmillan Limited
Winfried, N.
1990. Handbook of Semiotics. USA: The
Association of American University
Presses