Jepang dalam Budaya Pendapatan dan Infra

Jepang dalam Budaya, Pendapatan, dan Infrastruktur
( Muhammad Nur Fitriansyah )
14130138
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra
Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok,
Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan
berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan
Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kukuh dengan pengaruh
dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Tiongkok dan Korea banyak membawa pengaruh,
bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi budaya Yunani
dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan
pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol,
disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang
Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana,
origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian
tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum
teh, taman Jepang), serta makanan Jepang.
Sebagian besar penduduk Jepang bekerja di luar sektor pertanian. Oleh karena itu, 91%
penduduknya tinggal di daerah perkotaan (WPDS, 2013). Beberapa kota tumbuh sangat pesat
dan menjadi kota besar seperti Tokyo (36.507 juta jiwa), Osaka-Kobe (11.325 juta jiwa), Nagoya

(3.257 juta jiwa), Fukuoka-Kitakyushu (2.809 juta jiwa), Sapporo (2.673 juta jiwa) (2009).
Penduduk Jepang terdiri atas beberapa etnik, tetapi yang dominan adalah etnik Jepang
(98,5%), Korea (0,5%), China (0,4%), dan yang lainnya (0,6%). Agama yang dianutnya terdiri
atas Shinto (83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%) dan yang lainnya (7,8%). Persentase totalnya
mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan
juga Buddha.

Bangsa Jepang sangat terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan disiplin. Mereka
mencurahkan segenap perhatian dan komitmennya untuk pekerjaan. Tidak heran jika kualitas
hasil pekerjaannya diakui sangat tinggi. Karena itulah, mereka menjadi negara terkemuka dalam
bidang industri dan perdagangan walaupun sumber daya alamnya terbatas.
Negeri dengan jumlah penduduk 127,3 juta jiwa (WPDS, 2013) atau terbesar ke-10 ini
tidak hanya besar dari sisi jumlah, tetapi juga kualitas manusianya. Semangat atau etos kerja
dikenal sangat tinggi dan tidak lepas dari beberapa prinsip yang dipegang teguh oleh mereka
dalam bekerja. Beberapa prinsip tersebut adalah seperti berikut.
a. Prinsip Bushido
Prinsip ini merupakan semangat bekerja keras tak kenal lelah dalam belajar dan
bekerja. Prinsip Bushido diturunkan oleh mereka dari generasi ke generasi.
b. Budaya Keishan
Budaya kerja yang kratif dan inovatif serta produktif menuntut kesungguhan, kerajinan,

minat, dan keyakinan dalam bekerja. Budaya ini juga mendorong munculnya kemauan
untuk belajar dari orang lain.
c.

Prinsip Kai Zen
Prinsip ini sangat menekankan pentingnya tepat waktu atau sesuai jadwal dalam
bekerja. Jika tidak, akan terjadi keterlambatan sehingga perusahaan dan konsumen
akan mengalami kerugian. Intinya, waktu dan biaya harus optimal untuk menghasilkan
produk yang berkualitas. Orang Jepang juga memiliki kebiasaan seperti pembagian
yang tegas antara kerja dan istirahat: malu jika pulang kerja lebih cepat, patuh dan
loyal pada perusahaan. Semua prinsip dan kebiasaan ini menjadi faktor penting dalam
kemajuan bangsa Jepang.

Berbagai kemajuan ekonomi yang telah dicapai membuat bangsa Jepang memiliki keadaan
sosial ekonomi yang lebih baik. Berdasarkan data Bank Dunia, PDB per kapita Jepang pada

tahun 2013 mencapai angka 38.492 dolar AS. Ini berarti setiap penduduk Jepang memiliki
pendapatan sebesar 38.492 dolar AS per tahun.
Keadaan sosial dan ekonomi juga terlihat dari usia harapan hidup warganya. Pada tahun
2013, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk

pria atau jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2013). Angka tersebut merupakan
yang tertinggi di dunia. Sementara itu angka kelahiran di Jepang relatif rendah sehingga terjadi
penurunan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk Jepang -0,1%, berarti setiap tahun terjadi
penurunan jumlah penduduk sebesar 0,1%. Sementara itu, penduduk lanjut usia makin besar
jumlahnya karena keadaan kesehatan yang lebih baik.
Pemerintah

Jepang

memprioritaskan

pembangunan

infrastruktur

sosial,

dan

mengintegrasikan tradisi sosial ke dalam sistem pembangunan ekonomi.

Dari tinjauan mikro, salah satu aspek yang mendorong keberhasilan Jepang dalam
membangun sumberdaya manusia paska perang dunia II adalah membudayakan sistem “Kerja
Kelompok” (Team work). Para insinyur Jepang yang dikirim ke Barat untuk belajar harus
kembali ke Jepang dengan membawa ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian, ilmu dan
teknologi yang mereka bawa harus diajarkan kepada semua anggota kelompoknya. Pengetahuan
itu harus merata di antara anggota; jika tidak, kelompok itu tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya.
Dilihat dari aspek makro pembangunan, Jepang memprioritaskan kebijakan pemerataan
pembangunan. Diantara Negara-negara maju, Jepang adalah negara yang paling tinggi tingkat
pemerataan hasil-hasil pembangunannya. Bukan hanya dari aspek pendapatan tetapi juga
meliputi fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur-fisik, dan lain-lain. Dari
beberapa bahan rujukan tentang kota paling selatan Okinawa sampai daerah paling Utara
Hokaido dan pengalaman pandangan mata selama perjalanan ke beberapa kota di Jepang seperti
Tokyo, Kyoto, Osaka, Kobe, Kusatsu, Nigata, Kitakyusu, Oita dan kota-kota lainnya, rakyat
jepang masa kini sudah menikmati fasilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur fisik dan sosial,
dan fasilitas publik lainnya. Daerah pedesaan di pegunungan mempunyai fasilitas jalan, air
minum dan listrik kurang lebih seperti di Tokyo, Kyoto, Osaka dan kota-kota besar lainnya.

DAFTAR PUSTAKA


https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang, dikutip pada hari Senin, 18 April 2016 pukul 03.35 WIB
http://www.ipapedia.web.id/2015/12/karakteristik-negara-jepang.html, dikutip pada hari Senin,
18 April 2016 pukul 03.35 WIB
http://deviws94.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html, dikutip pada hari Senin,
18 April 2016 pukul 03.35 WIB