PERKEMBANGAN SOSIOLOGI EKONOMI MAKALAH sosiologi

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI EKONOMI
MAKALAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
Abdul Rahman Damba (2016051788)
Dewi Yulia (2016052082)
Muhammad Alfian (2016052699)
Silvia Oktapiani (2016053762)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2017

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna
memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Ekonomi, pada Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang. Adapun judul makalah tersebut adalah “PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI EKONOMI”.

Makalah ini di susun dengan segala kemampuan yang ada pada penulis. Namun
penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki belum luas. Sehingga makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 10 Maret 2017

Penulis

2

DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PEMBAHASAN
1. Pengertian Sosiologi........................................................................................... 1
2. Pengertian Sosiologi Ekonomi ........................................................................... 2
3. Sosiologi Ekonomi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan............................ 3

4. Sosiologi Ekonomi Sebagai Disiplin Ilmu.......................................................... 4
5. Tokoh Inti Sosiologi dalam Sosiologi Ekonomi................................................. 5
6. Ruang Lingkup dan Karakteristik Sosiologi Ekonomi....................................... 6
7. Pendekatan Sosiologi Tentang Ekonomi............................................................. 6
BAB II PENUTUP
1. Kesimpulan........................................................................................................ 8
2. Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9

3

BAB I
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sosiologi
Secara terminologi, sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu socius dan logos.
Socius berarti kawan, berkawan, atau masyarakat, sedangkan logos berarti ilmu atau dapat
juga dikatakan bicara tentang sesuatu. Dengan demikian sosiologi dapat diartikan ilmu
tentang masyarakat.
Definisi sosiologi juga dikemukakan oleh beberapa para ahli, yaitu:
a. Pitirim Sorokin, berpendapat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang hubungan dan


pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial.
b. William Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian

secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
c. Roucekj dan Warren, berpendapat hubungan antara manusia dalam kelompok-

kelompoknya.
d. J.A.A van Doom dan C.J. Lammers, mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu

tentang sekelompok hidup manusia.
e. Meta Spencer dan Alex Inkele, mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang

sekelompok hidup manusia.
Sosiologi adalah ilmu tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial. Dengan demikian, sosiologi dapat didefinisikan sebagai disiplin
ilmu tentang interaksi sosial, kelompok sosial, gejala-gejala sosial, organisasi sosial, struktur
sosial, proses sosial, maupun perubahan sosial.

1


2. Pengertian Sosiologi Ekonomi
Sosiologi ekonomi merupakan studi yang mempelajari cara orang atau masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan mereka terhadap barang dan jasa dengan menggunakan
pendekatan atau perspektif analisis sosiologi.
Dalam definisi di atas dapat diuraikan bahwa sosiologi ekonomi berhubungan dengan dua
hal, yaitu:
a. Fenomena ekonomi, yaitu gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi

kebutuhan mereka terhadap barang dan jasa yang langka.
b. Pendekatan sosiologis, yaitu berupa kerangka acuan, variabel-variabel, dan model-model

yang digunakan oleh para sosiolog dalam memahami dan menjelaskan kenyataan sosial
atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
Sosiologi ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat
langka dalam masyarakat. Jadi, fokus analisis untuk sosiologi ekonomi adalah pada kegiatan
ekonomi, dan mengenai hubungan antara variabel-variabel sosiologi yang terlihat dalam
konteks non-ekonomis.
Berikut beberapa perbandingan antara sosiologi ekonomi dan ekonomi:

1. Dalam ekonomi klasik dan neo-klasik, tradisi memiliki satu dominasi tertentu tetapi

asumsi dasar dari tradisi tersebut telah mengalami perubahan dan perkembangan dalam
berbagai arah. Knight menekankan bahwa ekonomi neo-klasik menganggap bahwa aktor
dalam ekonomi memiliki informasi yang lengkap (rasional) dan informasi tersebut tidak
memiliki nilai (free). Beberapa waktu, ekonomi mengalami perkembangan tradisi dalam
menganalisis asumsi dasar dari resiko dan ketidakpastian dan informasi sama dengan
biaya. Selain itu, telah banyak jenis dari rasionalisasi ekonomi yang muncul. Misalnya
perilaku rasional berkembang menjadi perilaku ekonomi, di mana cukup banyak
pengaruh dari asumsi psikologi.
2. Sosiologi meniadakan satu tradisi yang dominan. Berbagai pendekatan sosiologi dan

pendidikan yang diterima di sekolah berbeda dengan dan saling bersaing antara satu
dengan lainnya, dan keadaan ini menyebabkan sosiologi ekonomi muncul. Contohnya,
Weber merasa skeptis mengenai pemikiran dari “sistem” sosial, apakah diterapkan dalam
ekonomi atau sosiologi, ketika Parsons melihat masyarakat sebagai sistem dan ekonomi
sebagai bagian dari sub-sistem tadi.

3. Sosiologi Ekonomi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan

penggunaan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan
ditelaah dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih mengetahui dan
mendalami segala segi kehidupan. Secara umum, dikenal adanya empat kelompok ilmu
pengetahuan:
a. Ilmu matematika.
b. Ilmu pengetahuan alam, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala alam baik yang hayati maupun yang tidak hayati.
c. Ilmu tentang perilaku yang disatu pihak menyoroti prilaku hewan, dan dilain pihak
menyoroti perilaku manusia,yang terakhir ini sering kali dinamakan ilmu-ilmu sosial
yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan yang masing-masing membahas suatu
bidang di dalam kehidupan.
d. Ilmu pengetahuan kerohanian, yang merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang
mempelajari perwujudan spiritual kehidupan bersama manusia.
Dari sudut penerapannya, maka biasanya dibedakan antara :
a. Ilmu pengetahuan murni, bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak, yaitu mempertinggi mutunya.
b. Ilmu pengetahuan terapan, bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu
pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk membantu
masyarakat di dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
Ilmu-ilmu sosial juga berhubungan dengan sosiologi. Ilmu sosial dinamakan demikian
karna ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat dan kehidupan manusia sebagai objek

kajiannya. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah
memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan yang ciri-ciri utamanya adalah:
a. Sosiologi bersifat empiris
b. Sosiologi bersifat teoritis
c. Sosiologi bersifat kumulatif
d. Sosiologi bersifat notetis

Masyarakat yang menjadi objek ilmu-ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang
terdiri dari beberapa segi; ada segi ekonomi, yang antara lain yang bersangkut paut dengan
produksi, distribusi dan penggunaan barang-barang dan jasa-jasa; ada pula segi kehidupan
politik yang antara lain berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dan masyarakat; dan
lain-lain segi kehidupan.
Didalam kehidupan masyarakat sebagai satu sistem maka bidang ekonomi hanya
sebagai salah satu bagian atau sub-sistem saja. Oleh karena itu, didalam memahami aspek
kehidupan ekonomi masyarakat, maka perlu dihubungkan antara faktor ekonomi dengan
faktor lain dalam kehidupan masyarakat tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain: faktor
agama dan nilai-nilai tradisional, ikatan kekeluargaan, etnisitas, dan stratifikasi sosial.
4. Sosiologi Ekonomi Sebagai Disiplin Ilmu
Pada mulanya, pada periode dominasi pemikiran-pemikiran filosofis, kegiatan ekonomi
dan perilaku sosial tidak dapat dibedakan. Keduanya merupakan sebuah kesatuan, namun

seiring peradaban manusia yang semakin maju dan kompleks dengan segala variasinya, ilmu
pengetahuan semakin spesifik dan terspesialisasi, ekonomi pun mulai terpisah dari ilmu sosial
lainnya.
Baik Ekonomi maupun Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang mapan. Munculnya
ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala
bagaimana cara individu atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa
dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan konsumsi (pertukaran).
Dengan sendirinya dalam pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan
ekonomi, seseorang akan berhubungan dengan institusi-institusi sosial (dapat dikatakan:
berinteraksi sosial) seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya. Smelser mendefinisikan
ilmu ekonomi, yaitu “studi mengenai cara individu atau masyarakat memilih, dengan atau
memakai uang, untuk menggunakan sumber daya produktif yang dapat mempunyai alternatif
untuk menghasilkan berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk konsumsi, sekarang
atau masa depan, di antara berbagai orang dan kelompok orang dalam masyarakat.

5. Tokoh Inti Sosiologi Dalam Sosiologi Ekonomi
a. Aguste Comte
Aguste Comte pada saat itu adalah berlatar belakang seorang fisikawan menyatakan
sosiologi sebagai disiplin ilmu yang baru, yang disebutnya sebagai ”fisika sosial”. Anggapan
dasar yang menyertainya adalah bahwa suatu ilmu dapat dikatakan mempunyai nilai ilmiah

jika memakai prinsip-prinsip keilmuan seperti yang dipakai ilmu alam.
Aguste comte dikenal sebagai salah seorang “the founding fathers of sosiology”. Dalam
melakukan studinya tentang fenomena sosial, dia tidak menggunakan pendekatan seperti
yang dilakukan ekonomi klasik, yaitu melihat perilaku manusia sebagai individu, tetapi
pendekatan yang berorientasi pada masyarakat sebagai keseluruhan. Bagi comte, sosiologi
merupakan studi tentang masyarakat sebagai keseluruhan dan tidak dapat direduksi ke dalam
individu.
b.

Karl Marx
Karl Marx mengemukakan teorinya tentang sosiologi ekonomi melalui beberapa buku

yang ditulisnya, diantaranya :


Contribution to The critique of Politcal Economy

Marx menjelaskan bahwa ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat, dan di atas
pondasi ini dibangun superstruktur politik, sering juga disebut dengan infrastruktur,
merupakan keseluruhan dari kekuatan-kekuatan produksi dan sosial.



Capital

Marx menegaskan bahwa komoditas diciptakan melalui tenaga kerja, kemudian
komoditas tersebut ditukar demi memperoleh uang, selanjutnya uang diubah menjadi
modal, dan modal menciptakan penindasan dan pertentangan kelas.


The Economic and Philosophical Manuscripts

Mark menjelaskan bagaimana nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi
komoditas yang dapat dijual dan dibeli.
c.

Max Weber
Dalam “Economy and Society”, Weber menetapkan garis pemisah antara ekonomi dan

sosiologi ekonomi dengan mengajukan tiga unsur, yaitu:
1. Tindakan ekonomi adalah suatu bentuk tindakan sosial

2. Tindakan ekonomi disituasikan secara sosial
3. Institusi ekonomi dikontruksikan secara sosial

6. Ruang Lingkup dan Karakteristik Sosiologi Ekonomi
Ruang lingkup sosiolosi berbicara tentang objek kajian sosiologi, yaitu masyarakat
dan perilaku sosial masyarakat, dengan meneliti kelompok-kelompoknya. Kelompok tersebut
mencakup keluarga, etnis dan suku bangsa, komunitas pemerintahan, dan berbagai organisasi
sosial, politik, budaya, bisnis, dan organisasi lainnya. Sosiologi juga mempelajari perilaku
dan interaksi kelompok terhadap para anggotanya, dengan demikian sebagai objek kajian
sosiologi adalah masyarakat manusia yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan
proses-proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Menurut Damsar (2002), fokus disiplin sosiologi ekonomi merupakan irisan fokus
disiplin sosiologi dan fokus disiplin ekonomi. Sosiologi ekonomi dalam mengaplikasikan
tradisi pendekatan sosiologi terhadap fenomena ekonomi.
7. Pendekatan Sosiologi Tentang Ekonomi
Titik tolak analisis ekonomi adalah individu. Pendekatan individu dalam analisis
ekonomi berakar dari ulititarianisme (yaitu mengasumsikan bahwa individu adalah makhluk
yang rasional) dan ekonomi politik inggris yang dibangun di atas prinsip laissez faire, laissez
passer (biarkan individu mengatur dirinya, karena individu tahu yang dimauinya). Aktor
dalam ekonomi berarti seseorang yang mengetahui apa yang dia mau karena dia mampu
berpikir rasional. Namun dalam sosiologi memandang aktor sebagai kesatuan yang
dikonstruksi secara sosial, yaitu aktor dalam interaksi dan aktor dalam masyarakat. Menurut
Weber, tindakan ekonomi itu dapat berupa rasional, tradisional, dan spekulatif-irrasional.
1. Rasional, dimana individu mempertimbangkan alat yang tersedia untuk mencapai tujuan
yang ada.
2. Tradisional, dimana bersumber dari tradisi atau konvensi.
3. Spekulatif-irrasional,

yaitu

tindakan

yang

berorientasi

ekonomi

yang

tidak

mempertimbangkan instrumen yang ada dengan tujuan yang hendak dicapai.
Tindakan rasional antara ekonomi berbeda dengan sosiologi, dalam ekonomi menganggap
rasionalitas sebagai asumsi, sedangkan sosiologi menganggapnya sebagai variebel. Dalam
sosiologi-ekonomi selalu memusatkan perhatiannya pada analisis sosiologis terhadap proses
ekonomi, analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dan institusi dari masyarakat, dan
studi tentang perubahan institusi dan parameter budaya yang menjadi konteks bagi landasan
ekonomi dari masyarakat.

Terdapat beberapa teori tentang pendekatan, diantaranya adalah:
1. Teori Struktural Fungsional, asumsi teori ini berupa :
 Setiap masyarakat terdiri dari berbagai elemen yang terstruktur secara relatif, mantap,
dan stabil.
 Elemen-elemen terstruktur tersebut teringrasi dengan baik
 Setiap elemen dalam struktur mempunyai fungsi, yaitu memberikan sumbangan pada
bertahannya struktur itu sebagai suatu sistem.
2. Teori Struktural Konflik, asumsi dari teori ini berupa :
 Setiap masyarakat dalam setiap hal, tunduk pada proses perubahan (perubahan sosial
terdapat dimana-mana).
 Setiap masyarakat dalam setiap hal, memperlihatkan pertikaian dan konflik (konflik
sosial terdapat dimana-mana).
 Setiap elemen dalam suatu masyarakat menyumbang dusintegrasi dan perubahan.
 Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan dari beberapa anggotanya atas orang lain.
3. Teori Interaksionisme Simbolis, asumsi teori ini berupa:
 Manusia adalah makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol.
 Manusia menggunakan simbol untuk saling berinteraksi.
 Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking).
 Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk
berpikir, untuk mendefinisikan, untuk melakukan refleksi diri dan untuk melakukan
evaluasi.
4. Teori Pertukaran, asumsi teori ini berupa:
 Manusia adalah makhluk yang rasional, dia memperhitungkan untung dan rugi.
 Perilaku pertukaran sosial terjadi apabila perilaku tersebut berorientasi pada tujuantujuan yang hanya dapat dicapai melelui interaksi dengan orang lain dan perilaku itu
harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan tersebut.
 Transaksi-transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh
keuntungan dari pertukaran itu.

BAB II
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sosiologi Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, disribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat
langka dalam masyarakat. Jadi, fokus analisis untuk Sosiologi Ekonomi adalah pada kegiatan
ekonomi, dan mengenai hubungan antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam
konteks non-ekonomis.
2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca bisa memahami tentang pembahasan ini
dan dapat diambil pengetahuan dari makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, jadi diharapkan kritik dan saran
dari pembaca dengan harapan dapat membangun dan perbaikan terhadap pembuatan makalah
ini, serta untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://google.com.sosiologiekonomi
http://ahmadsopyan.wordpress.com/2009/09/30/sosiologi-ekonomi/
http://muhamadmuiz.wordpress.com/2009/01/18/sosiologi-ekonomi-sebuah-pertemuan-duadisiplin-ilmu/
http://indudt.blog.fisip.uns.ac.id/2011/05/06/sosiologi-ekonomi/