Ekonomi perusahaan dan koperasi usaha

MAKALAH EKONOMI PERUSAHAAN DAN KOPERASI
“BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN”

Disusun Oleh :
Luqman Anindityo

200110110107

Radotdo Hasudungan 200110110128
Kelas

:A

Kelompok

:3

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Perekonomian global yang menjelang didepan mata, didukung kemajuan teknologi yang
demikian pesat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang
bertahan. Keberhasilan akan digapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu
menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang sanggup
memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.
Jenis-jenis dan peluang bisnis baru yang semula tidak dikenal sekarang ini mulai
menggejala dimana-mana. Keadaan ini memaksa pelaku bisnis maupun pihak-pihak baru yang
ingin menekuni bisnis untuk lebih kreatif dan proaktif dalam menyikapi suasana persaingan
yang semakin ketat. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang benar-benar matang sangat
diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh dan berkembang serta menghasilkan laba. Untuk
mampu

melakukan


improvisasi

dan

menjalankan

terobosan-terobosan

bisnis

serta

perencanaan bisnis yang matang, pelaku bisnis harus dibekali dengan penguasaan akan
konsep-konsep bisnis yang matang sehingga mampu mengembangkannya dalam tataran yang
lebih tinggi.
Sedemikian erat kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga untuk memahami seluk beluk
bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan serta
konsep pokok perusahaan agar bisnis dapat dikelola sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
diinginkan. Ditambah dengan kiat dan intuisi bisnis yang cermat, dapat dihasilkan perencanaan

bisnis yang mengarahkan pelaku bisnis maupun perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan serta memperoleh keunggulan bersaing. Kondisi ini penting mengingat disamping
pencapaian tujuan ekonomis, perusahaan sebagai suatu sistem juga dimampukan untuk
memenuhi tanggung jawab sosialnya bila perusahaan tersebut mampu meraup untung dan
bertahan dalam persaingan.
1.2.

Identifikasi Masalah

-

Apakah yang dimaksud dengan Bentuk Kepemilikan Perusahaan ?
Bagaimanakah sistem Kepemilikan Perusahaan di Indonesia?
Apa sajakah bentuk-bentuk kepemilikan Perusahaan di Indonesia ?

1.3.

Maksud dan Tujuan

-


Untuk mengetahui pengertian dari Bentuk Kepemilikan Perusahaan.
Untuk mengetahui sistem Kepemilikan Perusahaan di Indonesia.
Untuk mengetahui Apa sajakah bentuk-bentuk kepemilikan Perusahaan di Indonesia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan ekonomi di dunia ini sangatlah pesat. Ilmu – ilmu ekonomi sangatlah
dibutuhkan sekarang ini. Dalam kehidupan ini, segala macam ilmu memang sangatlah penting.
Hanya saja cara pencapaian dalam menggapai semua ilmu yang berbeda.
Dalam segala bidang, ekonomi sangatlah penting di kehidupan sehari – hari. Di dunia
peternakan pun ekonomi memegang peran penting. Dengan mempelajari ilmu ekonomi,
manusia akan mengetahui besar barang dan jasa yang harus dikeluarkan setiap harinya. Selain
itu juga dapat mengerti tentang instrumen dan sistem perekonomian di segala bidang
khususnya peternakan.

Oleh karenanya, ilmu ekonomi ini haruslah dipelajari oleh seluruh

mahasiswa.

Ilmu ekonomi terbagi atas dua bagian yaitu : ilmu Ekonomi Perusahaan dan ilmu Ekonomi
Sosial. Ilmu Ekonomi social itu disebut juga ilmu Ekonomi umum. Untuk lebih mengkhususkan
diri, maka kita terus membagi ilmu ekonomi perusahaan. Sebelumnya baiklah terlebih dahulu
kita beri definisi dari ekonomi perusahaan. Ekonomi perusahaan adalah suatu bagian dari ilmu
ekonomi yang khusus bertujuan untuk mempelajari gejala-gejala dalam rumah tangga
perusahaan.
Ada dua cara pembagian ilmu ekonomi perusahaan. Pembagian yang pertama berdasarkan
atas pokok-pokok persoalan, sedangkan pembagian yang kedua berdasar atas sifat-sifat
cabang perusahaan.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1

Bentuk – bentuk Kepemilikan Badan Usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan

(profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang
tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product eriented). Jadi perusahaan merupakan

bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah alat badan usaha dalam upaya mencapai
tujuannya, yaitu memperoleh keuntungan/laba. Jadi sangat diharuskan bagi semua perusahaan
untuk memiliki bentuk kepemimpinan yang sesuai dengan perusahaan yang berjalan tersebut.
Pemilihan bentuk perusahaan merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. Sebab berhasil tidaknya usaha yang dijalankan tergantung dari keputusan
tersebut. Berikut ini akan kita bahas bentuk-bentuk perusahaan, antara lain:
1. Usaha Perseorangan
2. Firma
3. Persekutuan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
6. Koperasi
7. Perusahaan Daerah
8. Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya

1.

Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan merupakan salah satu bentuk perusahaan yang banyak


dipergunakan di Indonesia. Maju mundurnya perusahaan tergantung sepenuhnya kepada
kemampuan si pemilik usaha.
Sebagai pemimpin perusahaannya sendiri harus sanggup mencurahkan segala pikiran dan
tenaganya

untuk

perusahaan

tersebut.

Pimpinan

perusahaan

itu

harus

mempunyai


pengetahuan dan keuletan serta harus arif dan bijaksana karna orang yang kurang cakap dan
berhati lemah akan mudah menjerumuskan perusahaannya sendiri dalam suatu kerugian.

Dari uraian diatas kebaikan usaha ini kita dapat menjelaskan kebaikan-kebaikan dari badan
usaha Perseorangan ini. Antara lain :
1. Organisasi yang mudah (Ease of Organization). Perusahaan Perseorangan dalam
mengordinir sangatlah mudah, selain karena perusahaan kecil, dari segi aktivitas pun
relative terbatas.
2. Kebebasan Bergerak (Freedom of Action). Pemilik perusahaan Perseorangan mempunyai
kebebasan luas, sebab setiap keputusannya merupakan kata terakhir. Ia bebas menambah
jumlah atau jenis barang yang diproduksikan atau diperdagangkan, karena tiada orang lain
yang mempersoalkan kebijakannya. Tenggang-menenggang dalam soal-soal menejemen
tidak perlu, sebab dia sendiri yang memegang kekuasaan di dalam perusahaan. Dalam
beberapa hal kebebasan itu ada batasnya, seperti dalam penetapan upah buruh,
mengimpor atau mengekspor barang-barang dan lain sebagainya.
3. Penerimaan seluruh keuntungan (Retention of all Profits), memberi kemunginan
memberikan seluruh keuntungan kepada seseorang.
4. Pajak yang rendah (Low Taxes). Pemungutan pajak dilakukan hanya pada pemilik
perusahaan perseorangan dari penghasilannya.

5. Ketidak mungkinan bocornya rahasia (Secrecy). Dimana tidak bocor karena pengusaha
sendirilah yang menjalankan tugas-tugas penting, seperti pencampuran unsur-unsur bahan
dalam proses produksi.
6. Ongkos organisasi yang murah (Low Organization Cost), terutama karena bagian-bagian
dari personalia relatif kecil.
7. Sedikitnya Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak perusahaan tersebut
8. Dorongan perseorangan. Pengusaha perusahaan perseorangan pada umumnya berusaha
sekuat tenaga dengan kemampuan yang ada padanya agar perusahaan dapat
merealisasikan tujuannya, yakni mendapatkan laba.
Disamping kebaikan, Perusahaan Perseorangan pun memiliki beberapa keburukan, antara
lain ;
1. Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas (Unlimited ability)
2. Besarnya perusahaan terbatas (Limitation on size).
3. Kontinuitas yang tidak terjamin (Lack of Continuity).

4. Kesulitan dalam kepemimpinan.
2.

Firma
Bentuk perusahaan firma merupakan suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara


dua orang atau lebih dengan nama bersama. Tanggung jawab masing-masing anggota firma
tidak terbatas, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi rata bersama-sama. Firma ini perlu
mempunyai akte pendirian tertulis yang berisi perjanjian dan dibuat dihadapan notaries atau
dibawah tangan . dalam akte diterangkan berapa masing-masing modal dan bagaimana
tanggungan yang tidak terbatas.
Jika dibandingkan dengan perseorangan firma mempunyai kelebihan dari perseorangan
yaitu firma bukanlah milik seseorang. Dengan demikian dapat diadakan pembagian pekerjaan
yang akan melancarkan perusahaan. Jika dilihat pada ketentuan pasal 16 KUHD letak
kekhususan pada firma adalah unsur formal dan materiil.
Yang unsur formal adalah :
*) Menjalankan perusahaan yang memenuhi syarat terang-tarangan, terus-menerus dan
mencari untung
*) Memakai nama bersama
Yang unsur materil adalah pertanggung jawaban tiap-tiap anggota firma secara pribadi
untuk seluruhnya mengenai perserikatan persekutuan. Sama seperti perseorangan pemilihan
bentuk usah firma juga harus memperhatikan kebaikan dan keburukan .
Adapun kebaikan firma yaitu :



Jumlah modal relatif lebih besar dan mudah terpenuhi dibandingkan perseorangan.



Kemampuan organisasi dan manajemen lebih besar.



Lebih mudah memperoleh kredit.



Pendiriaannya relatif mudah.



Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh terhadap perusahaan.

Adapun keburukan firma yaitu :


Tanggung jawab pemilik tidak terbatas



Kelangsungan usaha relatif tidak menentu.



Pimpinan dipegang oleh lebih dari seseorang.



Adanya penanaman modal beku (Frozen Capital).

3.

Persekutuan Komanditer
Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Komanditer

(Commanditaire Vennotschaap/CV ) adalah suatu perjanjian kerja sama untuk berusaha
bersama orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahan dan bertanggung jawab
penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut
sertakan dalam perusahan tersebut.
Di dalam persekutuan terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan tugasnya, ialah:
sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer, apabila tidak diperjanjikan
lain, tidak tampil kedepan, artinya tetap tinggal dibelakang layer, ia hanya mempercayakan
sejumlah uang atau barangnya kepada sekutu komplementer untuk ikut serta membiayai
perusahannya. Sedangkan sekutu komplementer adalah sekutu yang aktif menjalankan
perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak ketiga,

lazim disebut

sebagai sekutu

pemeliharaan.
Jika dilihat dari segi beban kerugian maka posisi seorang sekutu komanditer dapat
disamakan dengan posisi seorang pemegang saham dalam perseroan terbatas. Artinya ia tidak
dikenakan beban kerugian lebih besar dari pada jumlah pemasukan yang sudah ia janjikan
Bentuk persekutuan Komanditer (CV), mempunyai kebaikan dan keburukan.
Kebaikanya adalah:


Modal yang terkumpul relatif besar dan mudah



Relatif mudah memperoleh kredit



Kemampuan manajemen lebih besar



Pendiriannya relatif mudah



Kemampuan Kepemimpinannya relatip baik

Keburukannya adalah:


Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas

4.



Kelangsungan hidup perusahaan relatif tidak menentu



Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu pimpinan.

Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) yang juga disebut Naamloze Vennooschap (NV) merupakan

bentuk perusahaan yang terdiri atas pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab
terbatas terhadap untang-utang perusahaan sebesar modal yang disetor.
Saham yang dikeluarkan PT pada prinsipnya dapat digolongkan dalam dua jenis saham
yaitu :
a) Saham biasa (common stock)
b) Saham istimewa (preferred stock)
PT adalah : didirikan dengan akte dibawah tangan dan didaftarkan serta disah kan oleh
Direktorat Koprasi. PT mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : didirikan dengan akte notaries dan
disahkan oleh Departemen Kehakiman, merupakan persekutuan modal, tidak langsung
mengerjakan kepentingan anggota; anggotanya bersifat menunggu, maju mundurnya usaha
tegantung pada kecakapan direksinya, hak suara dan rapat anggota seimbang dengan besar
kecilnya saham yang dipegang oleh para anggota masing-masing, besar kecilnya keuntungan
berdasarkan kepada jumlah saham yang dimiliki dan besarnya keuntungan yang diterima
dibatasi dan pada umumnya acuh tak acuh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dalam perusahaan bentuk PT ini selain diperlukan akte notaries juga ada syarat financial
dan yuridis . Dalam bentuk PT harus ada :
a) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
b) Komisaris
c) Dewan Direktur
Jenis-jenis PT yang perlu diketahui adalah :
1. Perseroan terbatas umum, merupakan perseroan terbatas yang kebutuhan modalnya
diperoleh dengan menjual saham di bursa, jadi siapa saja dapat memiliki sahamnya. Sering
pula dinamai Perseroan terbatas terbuka dan saham-sahamnya agar mudah diperjual

belikan, berbentuk saham “atas tunjuk” dengan kata lain nama pemilik saham tidak
tercantum dalam saham itu.
2. Perseroan terbatas tertutup, merupakan perseroan terbatas dimana saham-sahamnya
dimiliki oleh orang-orang tertentu, sering kali orang-orang yang memiliki hubungan
kekeluargaan dan saham-sahamnya sering berbentuk “atas nama” dimana disebut nama
pemilik saham tersebut. Perseroan terbatas tertutup pada hakikatnya merupakan assosiasi
orang-orang tertentu, bukan assosiasi modal seperti pada perseroan terbatas tertutup ini
disebut closed corporation, contohnya the Ford Motor Company.
3. Perseroan terbatas perorangan, merupakan perseroan terbatas dimana seluruh saham
jatuh ke tangan seseorang yang kemudian bertindak pula sebagai direksi perseroan
terbatas yang bersangkutan.
4. Perusahaan terbatas Milik Negara, merupakan perseroan terbatas yang sebagian atau
seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
Kebaikan bentuk PT ini adalah :
1. Tanggungjawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang perusahaan
2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
3. Relatif mudah memperoleh tambahan modal
4. Manajemen yang lebih kuat dan besar
5. Mudah untuk memindahkan hak milik perusahaan dengan menjual saham
Keburukannya adalah :
1. Pendirian perusahaan relatif sulit
2. Biaya pendirian perusahan relatif besar
3. Relatif lama waktu pendiriannya
4. Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin
5. Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan

5.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang dikenal public enterprise yang
berisikan dua elemen esensial yakni unsur pemerintah (public) dan unsur bisnis (enterprise)
artinya BUMN ini tidaklah murni pemerintah 100 persen dan tidak murni bisnis 100 persen.
Untuk lebih jelas mengenai klasifikasi dan ciri-ciri yang melekat pada masing-masing
bentuk BUMN, dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Ciri-ciri pokok usaha Negara menurut undang-undang no.9 tahun 1994.
1) Perjan (IBW) Governmental Agency
a) Makna usaha, tujuan perusahaan public service
b) Status hukum: Bukan badan hukum
c) Hubungan organisatoris dengan pemerintah: sebagai bagian dari Departemen/Ditjen (tidak
otonom)
d) Pemilikan/penguasaan pemerintah: sepenuhnya dan langsung seperti terhadap bagian
Departemen/Ditjen/Dit
e) Pengurusan oleh pemerintah: pemimpin adalah kepala jawatan yang diangkat oleh
pemerintah
f) Pengawasan oleh pemerintah: langsung dan secara hierarkis fungsional, pemeriksaan oleh
akuntan Negara, neraca disahkan oleh menteri
g) Kekayaan/permodalan: dari pemerintah melalui Anggaran Belanja Tahunan
h) Status kepegawaian: pegawai negri
i) Ruang lingkup kegiatan usaha: pada umumnya public utility yang bersifat vital dan strategis
2) Perum (UU prp 1998) public Corporation
a) Makna usaha, tujuan perusahaan: public service dan profic seimbang/kondsional.
b) Status hukum: badan hukum berdasarkan UU 19 prp tahun 1998 dan PP/pendirian
c) Hubungan organisatoris: berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang terpisa(otonom)
d) Pemilikan/penguasaan oleh pemerintahan: sepenuhnya dan tidak langsung yaitu mulai
penanaman kekayaan Negara yang dipisah
e) Pengurusan oleh peerintah: pimpinan adalah suatu direksi yang diangkat oleh pemerintah

f) Pengawasan oleh pemerintah: melalui pejabat atau badan yang berfungsi sebagai komisaris.
Pemeriksaan oleh akutan Negara, neraca disahkan menteri
g) Kekayaan/permodalan: dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan merupakan modal dasar
perum. Modal tidak terbagi dalam saham.
h) Status kepegawaian: pegawai perusahaan Negara berdasarkan UU tersendiri
i) Ruang lingkup kegiatan usaha: pada umumnya usaha-usaha penting berupa public
utility/service
3) Persero (KUHD) Government/State Campany
a) Makna usaha, tujuan perusahaan: profit sebagai titik berat
b) Status hukum: badan hukum berdasarkan KUHD dan PP pendirian( dengan akte notaris)
c) Hubungan organisasi dengan pemerintahan: berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi
yang tercapai(otonom)
d) Pemilikan/penguasaan oleh pemerintah: dapat sepenuhnya atau sebagian yaitu melalui
pihak saham secara keseluruhan atau sebagian
e) Pengurusan oleh pemerintahan: pimpinan adalah suatu direksi diangkat oleh rapat umum
pemegang saham
f) Pengawasan oleh pemerintahan: pelalui dewan komisaris yang diangkat oleh rapat umum
pemegang saham
g) Kekayaan/permodalan: dari kekayaan Negara yang dipisahnya dan merupakan modal dasar
persero, untuk keseluruhan atau sebagian modal perseroan terbagi dalam saham-saham
h) Status kepegawaian: pegawai perusahaan swasta biasa.
i) Ruang lingkup kegiatan usaha: seperti pada perusahaan swasta biasa.

6.

Koperasi
Istilah koperasi berasal dari dua suku kata yaitu co dan operation. Co berarti bersama dan

operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation atau koperasi berarti
pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertenu.
Menurut Undang-undang (UU No. 12 Tahun 1967), yang dimaksud dengan Koperasi
Indonesia adalah organisasi masyaarakat yang berwatak social beranggotakan orang-orang

atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Sesuai dengan undang-undang tersebut
koperasi Indonesia mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Alat penunjang ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
2. Alat pendemokrasian ekonomi social
3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian Indonesia
4. Alat Pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia serta bersatu dalam mengatasi tata laksana perekonomian rakyat
Untuk dapat mendirikan sebuah Koperasi, maka harus ada sedikitnya 20 (duapuluh) orang
dan masing-masing orang harus memenuhi tiga syarat menurut pasal 14, UU No. 12 Tahun
1967. Ketiga syarat itu adalah :
1.

Mampu untuk melaksanakan tindakan hokum

2.

Menerima landasan idiel, asas dan sendi dasar koperasi

3.

Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi
Koperasi didirikan dan dibentuk melalui suatu rapat anggota, dimana dipilih pengurus dari

anggota koperasi serta dibuat akte pendirian.
a.

Nama dan nama kecil, tempat tinggal, dan pekerjaan mereka yang diberi kuasa menanda
tangani akte pendirian oleh rapat pembentukan

b.

Anggaran dasar koperasi yang telah diputuskan oleh rapat pembentukannya
Anggaran dasar koperasi memuat antara lain nama koperasi, tempat kedudukan dan

daerah lainnya; asas dan tujuan ; lapangan usaha; keanggotaan; hak dan kewajiban anggota;
hak dan kewajiban rapat anggota; pengurus dan badan pemeriksa; tahun buku koperasi;
permodalan; tanggungan; dana-dana serta ketentuan tentang sisa kekayaan bila koperasi
dibubarkan.
Agar suatu koperasi mendapatkan pengesahan sebagai badan hokum, maka pendiri
koperasi harus memohon kepada pejabat yang berwenang agar diberi pengesahan badan
hokum. Dalam mengajukan permohonan kepada pejabat, permohonan harus dilampiri :
a.

Akte Pendirian (rangkap dua), dimana satu diantaranya bermaterai

b.

Petikan Berita Acara tentang rapat pembentukan yang memuat cacatan tentang anggota
dan nama mereka yang diberikan kuasa untuk menanda tangani akte Pendirian
Pada waktu menerima akte pendirian, pejabat (Jawatan Koperasi) mengirim atau

menyerahkan sehelai tanda terima yang bertanggal kepada pendiri-pendiri koperasi. Jika
pejabat berpendapat bahwa isi akte pendirian tidak bertentangan dengan undang-undang
tentang perkoperasian maka dalam waktu yang selambat-lambatnya enam bulan pejabat harus
telah memberikan pengesahannya. Akte pendirian didaftarkan dengan memakai nomor urut
dalam buku daftar umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat. Tanggal
pendaftaran akte pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi dan sejak itu
koperasi adalah Badan Hukum.
Kedua buah akte pendirian, kemudian dibubuhi tanda pengesahan, tanggal dan nomor
pendaftarannya. Sebuah akte pendirian yang tidak bermaterai disimpan di kantor pejabat
sedang sebuah lainnya yang bermaterai dikirim kepada pendiri koperasi. Koperasi yang telah
disahkan sebagai badan hokum, oleh pejabat diumumkan melalui berita negara republik
Indonesia.
6.1.1

Susunan Organisasi Koperasi

1. Unsur-unsur utama suatu Organisasi Koperasi adalah : anggota, pengurus dan badan

pemeriksa.
2. Anggota-anggota koperasi dalam rapat anggota bertugas : menetapkan anggaran dasar

Koperasi; menetapkan kebijaksanaan koperasi; memilih, mengangkat, dan menghentikan
pengurus, dan badan pemeriksa serta penasehat; menetapkan rencana kerja, anggaran
belanja, pengesahan neraca dan kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi dan
perusahaan.
3. Rapat anggota, merupakan kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi, keputusan

diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Bila kata mufakat
tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Anggota koperasi mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengamalkan :
a.

Landasan-landasan, asas dan dasar koperasi

b.

Undang-undang, peraturan pelaksanaannya : Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Koperasi

c.

Keputusan-keputusan rapat anggota

Selain dari kewajiban maka anggota koperasi mempunyai hak untuk :
1.

Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota

2.

Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus dan badan pemeriksa

3.

Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar

4.

Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat, baik diminta
atau tidak diminta

5.

Mendapat pelayananan yang sama antara sesama anggota

6.

Melakukan pengawasan atau jalannya organisasi dan usaha-usaha koperasi menurut
ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar

6.1.2

Jenis-jenis Koperasi

Atas dasar lapangan usaha serta fungsinya, koperasi dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu:
1. Koperasi Konsumsi
Menurut sejarahnya koperasi konsumsi merupakan jenis yang pertama timbul di dunia ini.
Hal ini terjadi di suatu kota kecil yang bernama : Rochdale di Inggris. Pada tahun lima puluhan
di abad yang lalu, harga kebutuhan sehari-hari sangatlah mahal, sehingga sangat menekan
kehidupan mereka yang mempunyai penghasilan tetap terutama kaum buruh di inggris.
Tekanan

hidup

tersebut

menimbulkan

pikiran

bagi

sementara

buruh bagaimana

menanggulangi kesulitan itu. Karena itu, 28 orang buruh di Rochdale mendirikan took kecil dan
dengan secara gotong-royong mengumpul modal (masing-masing satu poundsterling seorang)
untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk dijual kembali kepada para anggota.
Koperasi konsumsi pertama yang didirikan di Rochdale, dapat hidup lama, selain karena
peraturan koperasi baik, juga karena ketaatan anggota terhadap peraturan-peraturan koperasi
tersebut.
Beberapa prinsip yang menjadi pedoman bagi peraturan-peraturan koperasi di Rochdale
adalah sebagai berikut :
1. Keanggotaan berdasarkan atas sukarela
2. Dalam rapat anggota, setiap orang mempunyai satu hak suara
3. Pembagian keuntungan menurut banyaknya pembelian
4. Modal diberi bunga tetap

5. Barang-barang dijual dengan tunai
6. Netral di bidang politik dan agama
7. Memajukan pendidikan
Selain dari beberapa prinsip tersebut diatas, Dr. Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi
di Indonesia dalam berbagai kesempatan mengemukakan beberapa prinsip yang harus
dipedomani agar koperasi dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

1. Menjual barang kebutuhan anggota dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
2. Kualitas dari barang yang dijual bermutu tinggi, bila kualitas yang lebih rendah dinyatakan
jujur kepada pembeli

3. Menjual barang dengan tunai agar anggota jangan terjerat oleh hutang
4. Prinsip solidaritet yaitu setia bersekutu dan mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan sendiri

5. Prinsip individualitet yakni mempunyai kemauan dan kepercayaan pada diri sendiri dan
yakin bahwa dengan jalan kerjasama dengan anggota-anggota koperasi lainnya,
ekonominya yang lemah dapat diperbaiki

6. Cinta ke-ada masyarakat, dimana kepentingannya harus didahulukan dari kepentingan
sendiri atau golongan sendiri

7. Mempunyai rasa tanggung jawab moral dan social

2. Koperasi Jasa-jasa
Kedalam Koperasi jasa-jasa termasuk semua jenis koperasi yang tidak termasuk ke dalam
koperasi produksi atau koperasi konsumsi seperti koperasi kredit. Koperasi Kredit, pertamatama timbul di Jerman. Penciptanya F.W. Raffessein (1818-1888) Walikota Weddesdorf.
Anggota-anggotanya terdiri dari \kaum tani. Koperasi Kredit itu diberi nama Heddesdorfer
Darlehnkassen Velein. Pada waktu yang hampir bersamaan Schuttse Delitsch (1808-1883)
seorang hakim jerman dan anggota parlemen Prusia Mendirikan koperasi kredit di kalangan
pedagang dan pengusaha-pengusaha industry kecil yang sebelum koperasi didirikan sempat
tidak mengalami kemajuan karena kekurangan modal. Daerah kerja koperasi kredit ciptaan

Schuttse Delitsch ini tidak terbatas, berbeda dengan koperasi ciptaan Raffesein dimana daerah
kerjanya terbatas dan anggota-anggotanya dari suatu lingkungan daerah tertentu.
Koperasi kredit di Indonesia umumnya memberi pinjaman kepada anggotanya saja,
dimaksudkan agar jangan sampai ada anggota yang jatuh kepada lintah darat. Untuk mencapai
maksud itu, kredit yang diberikan

kepada anggota dibatasi jangan sampai melebihi

kemampuannya untuk membayar.

3. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi pertama didirikan di Prancis, penganjurnya Phillipe Buches (1795-1865)
dan Louis Blanc ( 1811-1882), seorang pengikut aliran “hidup sama rata sama rasa”.
Berdasar lapangan pekerjaan, Koperasi Produksi dibedakan atas Koperasi Pertanian,
Koperasi Peternakan, Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan/Industri dan lain sebagainya.
Koperasi Pertanian banyak terdapat di Dermark dan Prancis sedang di negeri Belanda terdapat
banyak Koperasi Peternakan. Di Indonesia terdapat banyak jenis Koperasi Produksi seperti
Koperasi Kerajinan, Koperasi Perikanan, dan Koperasi Pertanian.
Koperasi Unit Desa (KUD) yang sekarang popular di Indonesia adalah Koperasi yang
bergerak di Sektor Pertanian tetapi mempunyai tujuan ganda. Kegiatannya selain menyalurkan
hasil produksi pertanian dengan membeli dan memasarkannya juga memberi penyuluhan serta
memberikan kredit. Jelas bahwa Koperasi Unit Desa merupakan Koperasi Serba Usaha.

7.

Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah suatu perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan

daerah, dimana modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaaan daerah yang
dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang.
Suatu Perusahaan daerah merupakan Badan hokum, bila Perusahaan Daerah yang
bersangkutan didirikan dengan suatu peraturan Daerah dan telah mendapat pengesahan
instansi atasan. Instansi atasan itu adalah : Presiden bagi daerah Khusus ibukota Jakarta raya;
Menteri Dalam Negeri bagi daerah tingkat I; Gubernur bagi daerah tingkat II.
Anggaran Dasar Dasar sesuatu Perusahaan daerah tercantum dalam Peraturan Daerah
yang didirikan Perusahaan Daerah yang bersangkutan dalam mana diatur hal-hal sebagai
berikut : sifat, tujuan, dan lapangan usaha, modal, saham, penguasaan dan cara mengurus,

rapat pemegang saham, pengawasan, tanggung jawab dan tuntutan ganti rugi pegawai, tahun
buku, anggaran perusahaan, laporan perhitungan hasil usaha berkala dan kegiatan, laporan
perhitungan tahunan, penetapan dan penggunaan laba serta pemberian jasa produksi, control,
penyerahan kepada daerah dan pemindahan ketangan perkumpulan koperasi, pembubaran,
peralihan dan ketentuan tertutup.
Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah
khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya. Perusahaan daerah harus
berusaha memenuhi kebutuhan rakyat dan ketentraman serta kesenangan kerja dalam
perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur.
Perusahaan daerah yang modalnya seluruhnya merupakan kekayaan satu daerah yang
dipisahkan, modalnya tidak terdiri atas saham-saham. Bila modalnya merupakan kekayaan
beberapa daerah yang dipisahkan atau sebagian merupakan modal swasta, maka modal
perusahaan daerah tersebut terdiri atas saham-saham. Bila modalnya merupakan kekayaan
beberapa daerah yang dipisahkan atau sebagian

merupakan modal swasta, maka modal

Perusahan Daerah Tersebut terdiri atas saham-saham. Saham perusahaan daerah ada dua
macam, yaitu saham prioritet, hanya dapat memiliki oleh daerah dan saham biasa yang dapat
dimiliki

oleh daerah, warga negara Indonesia dan Badan Hukum yang pesertanya Warga

Negara Indonesia.
Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu direksi yang anggota-anggotanya diangkat dan
diberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD untuk waktu
selama-lamanya empat tahun. Di antara anggota direksi tidak boleh ada hubungan keluarga
sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ataupun garis kesamping termasuk menantu
dan ipar kecuali jika diizinkan oleh kepala Daerah.

8. Bentuk Perusahaan Lainnya
selain bentuk-bentuk perusahaan yang sudah dijelaskan di atas, berikut ini akan
dijelaskan bentuk perusahaan lainnya yaitu :
a) Sidikat
Sindikat merupakan suatu kerjasama antara beberapa orang lembaga untuk melaksanakan
proyek khusus dibawah suatu perjanjian.
b) Kartel

Merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan jenis dibawah suatu perjanjian
tertentu.
c) Merger
Merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan. Marger terdiri
dari dua yaitu marger Horizontal merupakan penggabungan dengan perusahaan asing untuk
pasar yang sama sedang dan Vertikal merupakan penggabungan perusahaan dengan
perusahaan supplier-nya
d) Yayasan
Merupakan organisasi yang tidak mencari keuntungan tetapi untuk usaha yang bersifat social
e) Kongsi
Adalah suatu perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mengadakan usaha
bersama untuk mencari keuntungan.
f) Perserikatan perdata
Merupakan persetujuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bersepakat untuk saling
mengangkat diri untuk memasukkan suatu kedalam persekutuan dengan maksud untuk
membagi keuntungan yang terjadi karena persetujuan tersebut.
Pada setiap perserikatan perdata terdapat unsur-unsur:
a. Pemasukkan
b. tujuan untuk mendapat keuntungan yang dibagikan pada para anggota. Misalnya: enam
orang bersahabat, bersepakat untuk mencari keuntungan/penghasilan bersama dengan
jalan mendorong pementasan kesenian sandiwara. Masing-masing anggota/orang yang
menyerahkan sejumlah uang sebagai modal, kemudian hasil keuntungan tersebut dibagi
bersama diantara keenam orang tersebut, esuai dengan banyaknya pemasukkan uang
kedalam perserikatan.

IV
PENUTUP

Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan
(profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang
tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product eriented). Jadi perusahaan merupakan
bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah alat badan usaha dalam upaya mencapai
tujuannya, yaitu memperoleh keuntungan/laba. Berikut ini akan kita bahas bentuk-bentuk
perusahaan, antara lain:
1. Usaha Perseorangan
2. Firma
3. Persekutuan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
6. Koperasi

7. Perusahaan Daerah
8. Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya
9. Beberapa bentuk badan Usaha di Luar Negeri
Kemudian, Kepemilikan (Proprietorship) adalah tipe organisasi yang paling sederhana,
dimana perusahaan dimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya sendiri atau
dibawah suatu merek dagang. Pemilik bertanggungjawab penuh, termasuk tanggungjawab
yang tak terbatas. Bila perusahaan bangkrut, seluruh aset pemilik, baik milik perusahaan
maupun milik pribadi bisa digunakan untuk membayar hutang. Hanya beberapa regulasi yang
mengatur kepemilikan tunggal, dan pemilik bisa memilih waktu akhir tahun fiskal mereka sendiri
untuk perusahaan. Jenis bisnis ini berada dibawah yurisdiksi teritorial atau propinsi. Nama yang
dipilih oleh pemilik untuk menjalankan usahanya harus didaftarkan di teritori atau propinsi
masing-masing. Bila pemilik (tunggal) menjalankan bisnis dengan namanya sendiri tanpa
tambahan kata-kata lain, maka ia tidak perlu lagi untuk mendaftarkan nama perusahaannya.
Keuntungan dari tipe bisnis "kepemilikan" diantaranya adalah biaya awal yang rendah,
persyaratan yang relatif rendah untuk modal, dan kebebasan yang paling besar dari regulasi
pemerintah. Pemilik mempunyai tingkat kendali yang paling tinggi dari seluruh tipe bisnis, dan
mengantungi seluruh keuntungan. Tapi karena alasan yang sama pula maka sulit bagi pemilik
untuk mengumpulkan modal dari sumber lain, atau mencari orang lain untuk menjalankan
perusahaan bila dia berhalangan karena sakit. Liabilitas tak terbatas dari pemilik juga menjadi
kerugian, terutama di pasar yang sedang berkembang, atau dalam situasi iklim bisnis yang
tidak pasti.

DAFTAR PUSTAKA

Manullang, DR.M., Pengantar Ekonomi Perusahaan, Liberty, Yogyakarta, 1991
Swastha Dh., Drs. Basu, dan Sukotjo, Drs. Ibnu, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Modern,
Buku I, Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi, YKPN, Yogyakarta, 1970

http://muhammad-dhiauddin.blogspot.com/2010/10/pengertian-bisnis-bentukkepemilikan.html/ Diakses pada tanggal 4 Maret 2014 Pukul 18.14 WIB )
http://fairuzabadizef.com/2012/12/23/3-bentuk-perusahaan-atas-dasar-kepemilikan/
Diakses pada tanggal 8 Maret 2014 Pukul 18.12 WIB )
http://www.slideshare.net/rizki_99/bentuk-pemilikan-perusahaan/ Diakses pada tanggal 9
Maret 2014 Pukul 10.14 WIB )
http://agri25.blogspot.com/2013/07/bentuk-bentuk-kepemilikan-perusahaan.html/

Diakses pada tanggal 12 Maret 2014 Pukul 20.44 WIB )