MR I Tumbuhan Dalam Lingkungan makro dan

Nama

: Lia Fatmawati Saragih

Nim

: 0310161022

Jurusan/Sem : Pendidikan Biologi-2/IV

TUMBUHAN DALAM LINGKUNGAN (Makro dan Mikro), FAKTOR
PEMBATAS DAN STRATEGI ADAPTASI

Manusia pada hakikatnya belajar dari alam atau lingkungan, karena alam dan
lingkungan mngajari mereka banyak hal, kehidupan sebagai dinamika yang memiliki
pergeseran dan perubahan secara terus-menerus. Oleh karenanya, setiap manusia
harus mampu menyesuaikan diri dengan alam dan ligkungannya, serta sesama
makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini bagi manusia adalah
segala-galanya, bukan hanya sebagi temapt lahir, hidup, berkembang, maupun mati.
Pada hakikatnya manusia terpenuhi kebutuhannya karena adanya pemanfaatan
lingkungan secara seimbang, yang berentuk pengelolaan lingkungan hidup. Melalui

pengelolaan lingkungan hidup, terjadi hubungan timbal balik anatara lingkungan
biofisik dengan ligkungan social. Oleh karen itu setiap membicarakan lingkungan
hidup lingkungan hidup, maka konsep biologi akan selalu ada di dalamnya, sehingga
permsalahan lingkungan hidup sama dngan ekolog itu sendiri.
Ekologi berasal dari kata oiko (“Habitat”) dan logod (“ilmu”) dari Bahasa
Yunani ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup
maupun interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.1
Sesuai dengan firman Allah SWT yang menjelaskan tentang ekologi yaitu:

‫ه‬
‫وأ هل ي ه‬
َ‫هههها‬
‫قيِ يهنهههاَ ف‬
‫مهههدهديهناَ ه‬
‫فيِ ه‬
‫ض ه‬
‫واَيلير ه‬
‫هاَ ه‬
‫ه‬
َ‫ههها‬

‫وأ هن يب هت ين هههاَ ف‬
‫واَ ف‬
‫فيِ ه‬
‫ي ه‬
‫هر ه‬
‫س ه‬
‫ل ه‬
‫ن كك ل‬
‫ء‬
ْ‫ي ء‬
‫ف‬
‫م ي‬
‫ش ي‬

1 Masdiana Sinambela, Biologi Lingkungan, (Medan: FMIPA UNIMED, 2017) h. 62-63

‫ن ُ ن‬
‫ه ُ إ إلل‬
‫ع ننللد ننناَ ُ ن‬
‫ي ءْء ُ إ إلل ُ إ‬

‫ن ُ إ‬
‫ونإ إ ن‬
‫مللاَ ُ ن هن نزز هللل ه‬
‫ه ُ ون ن‬
‫خ نزاَ ئ إهنلل ه‬
‫ش ن‬
‫م ن‬
‫ق د نءْر ُ ن ه‬
‫ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُب إ ن‬
ْ‫م عن لوُ م ء‬
‫ه‬
‫م ف‬
‫م ه‬
‫ج ه‬
‫و ه‬
‫ن له ي‬
‫فيِ ه‬
‫مه ي‬
‫م ل ههه ك‬
‫سهت ك ي‬

‫و ه‬
‫ههاَ ه‬
‫عل يهناَ ل هك ك ي‬
‫عهاَي ف ه‬
‫ش ه‬
‫ه‬
Artinya:

‫ن‬
‫ز ف‬
‫قيِ ه‬
‫ب فهراَ ف‬

“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan
pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. Dan
tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya Allah menciptakan

semua yang ada dibmi untuk saling melengkap, Hal ini terlihat pad arti “dan kami
menciptakan pua makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali buan pemberi rezeki
padanya.” Potongan ini selaras dengan pengertian ekologi yaitu hubungan timbalbalik antara makhluk hidup satu dengan lainnya atau makhluk hidup dengan yang tak
idup untuk saling melengkapi.
Ekologi tumbuhan adalah ilmu tentang tumbuhan sebagi organisme hidup dan
mengabaikan hewan dan manusia.2 Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor biotik dan abiotik.
A.

Faktor Biotik
Faktor biotik dari lingkungan adalah semua makhluk hidup yang terdapat

dalam suau ligkungan ataupun ekosistem. Komponen biotik ini digolongkan kedalam
tiga kelompok yakni: produsen, konsumen dan pengurai (decomposer). Tumbuhan
hijau yang mempunyai klorofil adalah produsen, karena dapat mensintesa makanan
(karbohidrat) dengan menggunakan CO2, H2O dwngan bantuan eneri matahari
melalui proses fotosintes. Onsumen adalah organisme-oragnisme yang memamakan

2 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Biologi, (Surabaya: Kashiko, 2004) h. 151


tumbuhan dan organisme yang lain, sehingga dapat dibedakan konsumen primer dan
sekunder.
Lingkungan makro (biotik) merupakan lingkungan yang mempengaruhi hidup
tanaman secara keseluruhan atau global yang berpengaruh secara umum atau
regional, contohnya adalah lingkungan dalam suatu kanopi hutan sangat berbeda
dengan lingkungan luar kanopi tersebut khususnya pada kelembaban, kecepatan
angin, intensitas cahaya dan temperatur tentunya,
B.

Faktor Abotik
Faktor abiotic adalah komponen yang tidak hidup dalam ekosistem.

Komponen abiotic dalam ekosistem mencakup faktor-faktor fisik, suhu, cahaya
matahari atau intensitas cahaya, air, tanah, ketinggian, garis lintang, kelembababn,
topografi dan iklim mikro dan faktor yang merujuk kepada komposisi fisika atau
kimia dari tanah. Sedangkan lingkungan mikro (abiotik) adalah lingkungan yang
berada di dekat tanaman tempat dia tumbuh yang sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan dan perkembangannya atau dapat disebut juga sebagai habitat atau
berpengaruh terhadap organ tersebut, jadi merupakan suatu lingkungan dimana
tumbuhan harus bertanggap.Semua faktor-faktor lingkungan dalam suatu ekosistem

mempengaruhi kehidupann dan sebaran dari makhluk-makhluk hidup. Fakto abotik
adalah faktor tak hidup yang meliputi lfaktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang
memepengeruhi ekosistem adalah:3
a.
Suhu
Suhu atau temperatur berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat
yang diperlukan tumbuhan untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yng hanya data
hidup dikisaran tertentu.
b.
Sinar matahari dan intensits cahaya
Sinar matahari mempengaruhiekosistem secara global karena matahri menentukan
suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan
hijau sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c.
Air
Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan
dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji.
d.
Tanah dan bebatuan
Tanah adalah tempat hidup berbagai organisme. Jenis tanah yang berbeda

mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya sehingga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tmbuhan.
3 Masdiana Sinambela, Op.Cit h. 63

pH, komposisi mineral, dan struktur fisik bebetuan dan tanah membatasi distribusi
tumbuhan. Hal-hal tersebut turut berperan menciptakan ketidakseragaman di
ekosistem darat. pH tanah dan air dapat membatasi distrubusi organisme secara
langsung, melalui kondisi asam atau basa atau secara tidak langsung melalui
keterlarutan nutrient dan toksin. Dianak sungai dan sungai, komposisi substrat
(permukaan dara) dapat mempengaruhi kimia air. Kimia air sendiri mempengaruhi
organisme yang menetap diperairan tersebut. Dalam lingkungan perairan tawar dan
laut, struktur substrat menetukan organisme, mari memusatkan perhatian pada
bagaimana faktor-faktor itu bervariasi struktur iklim, serayamempelajari peran utama
yang dimainkan iklim dalam menentukan distribusi spesies.
e.
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup ditempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda kan menghasilkam kondisi fisik dank imia yang berbeda.
f.
Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembababan juga berperan dalam
kpenyebaran biji terrtentu.
g.
Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula.
Garis lintang secara tak langsung menybabkan

perbedaan distribusi organisme

di permukaan bumi. Ada oraganisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu
saja.
h.
Kelembaban udara
Kelembaban udara mempengaruhi laju penguapan atau transpirasi tumbuhan dan laju
transportasi air dari dari hewan-hewan. Organisme yang dapat mengendalikan laj
kehilangan air memiliki sebaran yang lebih meluas.
i.
Topografi
Topografi adalah bentuk permukaan bumi, yang dapat menentukan suhu, intensitas
cahaya dan kelembaban ditempat tersebut. Ada 3 faktor topografi yang

mempengaruhi sebararan ataupun dari organisme-organisme yang ketinggian,
kemiringan dana rah. Pada pemukan bumi yang tinggi hanya sedikit organisme yang
hidup karena suhu, tekanan udara, dan kelembaban udara rendah.
j.
Iklim mikro
Iklim mikro maksudnya iklim disuatu habitat yang kecil, misalnya iklim tanah, iklim
dibawah sebuah pohon besar atau pada sebuah batu besar. Suhu, kelembaban dan
intensitas cahaya pada habitat kecil tersebut pasti berbeeda dengan suhu, kelembaban,
intensitas cahaya pada habitat kecil tersebut pasti berbeda dengan suhu, kelembababn,

dan intensistas cahaya yang ada disekitarnya. Setiap jenis makhluk hidup mencari
habitatyang mempunya iklim mikro yang sesuai baginya.
k.
Salinitas4
Kadar air garam air di lingkungan memengaruhi keseimbanganair organisme
melalui osmosis. Kebanyakan organisme akuatik hidup terbats di habitat berair tawar
atau berair asin karena memeiliki kemampuan terbatar untuk berosmoregulasi.
Walaupun banyak organisme darat dapat mengeksresikan garam berlebih dari kelenjar
khusu atau dalam feses, dataran garam atau habitat berkadar garam tinggi lain
umumnya hanya dihui segelintir spesies tumbuhan atau hewan.

C.

Faktor Pembatas Dan Strategi Adaptasi
Jika kita amati dengan seksama, kehadiran atau sebaran satu jenis tumbuhan

tidaklah sama pada seluruh permkaan ini. Tumbuhan yang satu hanya ditemukan pada
tempat ataupun habitat tertentu, sedangkan tumbuhan yang lain pada habitat yang
berbeda. Demikian juga halnya dengan kelimpahannya, anatar habitat yang satu
dengan habitat yang lainnya senantiasa berbeda-beda ataupun bervariasi.apa
sebenarnya yang menyebabkan hal seperti itu terjadi? Menurut konsep biologi,
peristiwa ituterjadi karena adanya faktor-faktor lingkungan baik itu abiotic maupun
biotik yang beperan sebgai pembatas terhadap kehadiran dan kemelimpahan
tumbuhan tadi. Tiap tumbuhan dalam hal ini sesuai dengan hukum toleransi dari
Shelford di atas membutuhkan batas minimum faktor lingkungan untuk dapat lulus
hidup dan memerlukan kisaran optimm faktor lingkungan untuk dapat berhasil hidup.
Untuk tumbuhan sendiri, beberapa faktor abiotic yang acapakali bereperan
sebagai faktor pembatas baik terhadap kehadiran dan kemelimpahannya pada satu
habitat tertentu adalah sebagai berikut:5
a.

Temperatur
Temperature atau suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan

baik secara langsung maupun tidak lansung terhadap organisme hidup, berperan
langsung hampir pada setiap fungsi ada tumbuhan dengan mengontrol laju prosesproses kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan peran tidak langsung degan
mempengaruhi faktor-fktor lainnya teruama supply air. Suhu akan mempengaruhi laju
evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan
air dari organisme hidup.
4
5 Neil A. Cambell, Biologi (Edisi Kedelapan Jilid 3), (Jakarta: Erlangga)

Sebenarnya sangat sulit untuk memisahkan secara mandiri pengaruh suhu
sebagai faktor lingkungan. Misalnya enegi cahaya mungkin diubah menjadi energi
panas ketika cahaa diabsobsi oleh suatu substansi. Tambahan lagi suhu kering
berperan bersamaan dengan cahaya dan air untuk mengontrol fungsi-fungsi dari
organisme.
Relative mudah untuk mengukur suhu dalam suatu lingkungan tetapi sulit untuk
menentukan suhu yang bagaiman yang berperan nyata apakah keadaan maksimum,
minimu, atau keadaan harga rata-rat yang penting,
Sangat sedikit tempat-tempat dipermukaan bumi secara terus menerus berada
dalam kondisi terlalu panas atau terlalu dingin untuk system kehidupan, suhu
biasanya mempunyai variasi baik secara ruang maupun secar waktu. Variasi suhu ini
berkaitan degan garis lintang, dan sejalan dengan ini juga terjadi variasi local
berdasarkan topography dan jarak dari laut. Terjadi juga variasi dari suhu ini dalam
ekosistem, misalnya dalam htan dan ekosistem perairan. Perbedaan yang nyata antara
suhu kanopi hutan dengan suhu dibagian dasar hutan berdasarkan kedalaman air.
Seperti halnya dengan faktor cahaya, letak dari sumber panas (matahari),
bersama-sama dengan berputarnya bumi pada porosnya akan menimbukan variasi
suhu di alam tempat tumbuhan hidup. Jumlah panas yang diterima bumi juga
berubah-ubah setiap saat tergantung pada lintasan awan, bayangan tumbuhan setiap
hari, setiap musim, setiap tahun dan gejala geologi.
Berbagai karakteristik muka bumi penyebab variasi suhu:
a.
Komposisi dan warna tanah, makin terang warna tanah makin banyak panas
yang panas yang dipantulkam, makin gelap warna tanag naka makin banyak
b.

panas yang diserap.
Kegemburan dan kadar air tanah, tanah yang gembur lebih cepat memberikan
respon pada pancaran panas daripada tanag yang padat, basah tanah makin

c.

lamat suhu berubah.
Kerimbunan tumbuhan, pada situasi diman uadara mampu bergerak dengan
bebas maka tidak ada perbedaan suhu anatara tepat terbuka dengan tempat
tertutup vegetasi. Tetapi kalua angin tidak mengehmbus keadaan sangat
berlahan, dengan kerimbuanan yang rendah sudah mampu

mereduksi

pemanasan tanah oleh pemancaran sinar matahari. Ditambah lagi kelembaban
udara di bawah rimbunan tumbuhan akan menambah banyaknya panas yang
diapakaiuntuk rimbuan tumbuhan akan menambah banyakya panas yang
dipakai untuk pemanasan uap air, akibatnya akan menaikkan suhu udara. Pada

malam hari panas yang dipancarkan kembali oleh tanah akan tertahan oleh
lapisan kanopi, dengan demikian flaktulasi suhu dalam huta sering jauh lebih
rendah jika dibandingkan dengan fluktuasi suhu ditempat terbuaka/tidak
d.

bervegetasi.
Iklim mikro perkotaan, perkembangan suatu kota menunjukkan adanya
pengaruh terhadap iklim mikro. Asap dan gasyang terdapat di udara kota
sering mereduksi radiasi. Partikel-partikel debu yang melayang di udara
merupakaninti dari uap air dalam proses kondensasinya, uap ar inilah yang

e.

bersifat aktif dalam mengurangi pengaruh radiasi matahri.
Kemiringan leres dan garis lintang
Dalam hal ini kemiringan lereng sebesar 5o dapat mereduksi suhu sebanding
dengan 450 km perjalanan arah kekutub.
Variasi suhu berdasarkan waktu/temporal terjai baik musiman maupun harian,
kesemua variasi ini akan mempengaruhi penyebarandan fungsi tumbuhan.
Kehidupan di muka bumi ini berada dalam suatu batas kisaran suhu antar 0 o C

sampai 500 C. dalam kisaran suhu individu individu tumbuhsn mempunyai suhu
minimum, maksimum dan optimum yang diperlukan untuk untuk aktivitas
metabolismenya. Suhu-suhu yang diperlukan untuk aktivitas metabolismenya. Suhusuhu tadi yang diperlukan organisme hidup dikenal dengan suhu cardinal.
Suhu tumbuhan biasanya kurang lebih sama dengan suhu disekitarnya karena
adanya pertukaran suhu yang terus-menerus anatara tumbuhan dengan udara
sekitanya. Kisaran tolerasnsi bagi tumbuhan sangat bervariasi, untuk tanaman tropika,
semangka, tidak dapat mentoleransi suhu dibawah 15 o C. sebalinya konifer di daerah
temprata masih bisa mentoleransi suhu sampai serendah minus 30o C. Tumbuhan air
umunya mempunyai kisaran toleransi suhu yang lebih sempitjika dibandingkan
dengan tumbuhan di daratan. Secara garis besar semua tumbuhan mempunyai kisaran
toleransi terhadap suhu yang berbeda tergantung pada umur, kesimbangan air dan
juga keadaan musim.
Suhu maksimum yang harus ditoleransi oleh tumbuhan sering merupakan
masalah yang lebih kritis jika dibandingkan dengan suhu minimumnya. Tumbuhan
biasanya didinginkan dengan oleh kehilangan air dari tubuhny, dengan demikian
kerusajkan akibat panas terjadi apanila tidak tersdia jumlah air dalam tubuhnya untuk
proses pendinginan tadi. Pada bebrapa kasus umumnya kerusakan diinduksi oleh suhu
yang tinggiberasosiai dengan kerusakan akibat kekurangan air, pelayuan. Dalam
kejadian seperti ini enzim menjadi tidak aktif dan metabolisme menjadi rendah.

Tumbuhan yang hidup ditempat-tempat dengn iklim yang panas sering mempnyai
struktur morfologi yang teradaptasi untuk hidup hidup pada kondisi panas ini, lapisan
gabus menjadi tebal berfungsi sebagai lapisan pelindung, daun-daun kecil untuk
mereduksi kehilangan air, dan kutikula menebal sehingga reflesi cahaya meningkat.
f.
Cahaya
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, sebgai sumber
energi utama bagi ekosistem utamanya sangat ditentukan oleh radiasi matahari yang
sampai di system ekologi tersebut, tetapi radiasi yang berlebihan dapat pula menjadi
faktor pembatas, menghancurkan system jaringan tertentu.
Ada tiga apek penting yang perlu dibahas dari faktor cahaya ini, yang serta
kaitannya dengan system ekolgi, yaitu:
1. Kualitas cahaya atau komposisi Panjang gelombang
2. Intensitas cahaya atau kandungan energi dar cahaya
3. Lama penyinaran, seperti Panjang hari atau jumlah jam cahaya bersinar setiap
hari.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
adalah faktor tak hidup meliputi faktor fisik dan kimia.Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembapan, cahaya, dan topografi. proses kehidupan dan kegiatan mahluk hidup
termasuk tumbuh-tumbuhan pada dasarnya akan dipengaruhi dan mempengaruhi
faktor-faktor lingkungan, seperti cahaya, suhu atau nutrien dalam jumlah minimum
dan maksimum.
Fungsi -fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan
yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain:
1.

Tanah

2.

Suhu atau temperature

3.

Sinar atau cahaya matahari

4.

Air

5.

Udara

6.

Mineral

7.

Keasaman

8.

Kadar garam (salinitas)

9.

Topografi

Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik
dapat hidup dan melakukan aktivitas.faktor abiotik juga faktor yang berasal dari
alam

semesta yang tidak hidup,misalnya udara, air ,cahaya dll..

Strategi tumbuhan terhadap makro dan mikro yaitu:
1) makro (biotik)

: strategi tumbuhan terhadap gangguan herbivore.

2) mikro (abiotik)

: strategi tumbuhan terhadap kelebihan air, strategi tumbuhan
terhadap kekurang air.

DAFTAR PUSTAKA
Sinambela, Masdiana. 2017. Biologi Lingkungan, Medan: FMIPA UNIMED.
Kashiko, Tim. Kamus Lengkap Biologi. 2004. Surabaya: Kashiko.
Cambell, A. Neil. Biologi (Edisi Kedelapan Jilid 3). Jakarta: Erlangga.