Teori Dependensi lebih menitik beratkan

Teori Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan
pembangunan negara Dunia Ketiga. Munculnya teori dependensi lebih
merupakan kritik terhadap arus pemikiran utama persoalan pembangunan yang
didominasi oleh teori modernisasi. Teori ini mencermati hubungan dan
keterkaitan negara Dunia Ketiga dengan negara sentral di Barat sebagai
hubungan yang tak berimbang dan karenanya hanya menghasilkan akibat yang
akan merugikan Dunia Ketiga. Negara sentral di Barat selalu dan akan menindas
negara Dunia Ketiga dengan selalu berusaha menjaga aliran surplus ekonomi
dari negara pinggiran ke negara sentral.

dalm Teori Dependensinya, Industrialis makin kaya sedangkan Agraris makin miskin karena:
a. Permintaan untuk barang-barang pertanian tidak elastis
b. Negara-negara industri melakukan proteksi terhadap hasil pertanian mereka sendiri.
c. Kebutuhan bahan mentah dikurangi karena adanya penemuan-penemuan teknologi baru.

dalm Teori Dependensinya, Industrialis makin kaya sedangkan Agraris makin miskin karena:
a. Permintaan untuk barang-barang pertanian tidak elastis
b. Negara-negara industri melakukan proteksi terhadap hasil pertanian mereka sendiri.
c. Kebutuhan bahan mentah dikurangi karena adanya penemuan-penemuan teknologi baru.

Bisa dilihat kenyataan yang terjadi di Indonesia dimana pertambangan perusahaan Freeport

hasilnya sebagian besar mengalir ke negara investor. Sedangkan Indonesia sendiri hanya mendapat
sedikit hasil pertambangan tersebut yaitu hanya 1 % dari hasil keseluruhan. Justru karena dominasi,
sentuhan dan campur tangan negara maju terhadap negara Dunia Ketiga, maka negara berkembang
menjadi tidak pernah maju karena tergantung kepada negara maju tersebut. Ketergantungan
tersebut ada dalam format “neo-kolonialisme” yang diterapkan oleh negara maju kepada negara
Dunia Ketiga tanpa harus menghapuskan kedaulatan negara Dunia Ketiga, (Arief Budiman, 2000:6263).