makalah visi misi dan langkah strategis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid berfungsi sebagai tempat ibadah sholat dan mengayomi serta membina umat
atau jamaah sekitar masjid, maka fungsi masjid akan berdampak positif bagi kehidupan
jamaah. Masjid juga berfungsi sebagai tempat pembinaan kegiatan umat yang
perkembangannya dari masa ke masa mulai zaman Rasulullah SAW sampai saat ini
memegang peranan yang sangat penting. Hal ini ditandai dengan adanya suatu budaya yang
telah mengakar dalam kehidupan masyarakat umat Islam yang pertama dan utama adalah
didirikannya masjid. Di Indonesia jumlah masjid baik yang besar maupun yang kecil dalam
bentuk musholla/langgar mencapai jumlah yang besar. Mengingat jumlah masjid yang begitu
besar dan mengingat usaha dan efektivitas masjid sebagai pusat kegiatan umat dan memiliki
dimensi yang mencakup segi-segi dan bidang-bidang yang sangat luas, misalnya Bidang
ibadah dan pengalaman aqidah Islamiyah (Gerakan shalat jamaah di masjid tentunya dengan
cara motivasi, siraman rohani tentang hikmah atau manfaat shalat berjamaah), dibidang sosial
(santunan fakir miskin, sunatan masal, dan santunan kematian), dibidang pendidikan
(pengajian anak-anak remaja, TPA/TPQ, madrasah diniyah, kursus ketrampilan bagi remaja,
ibu-ibu dan lain sebagainya), dibidang pendidikan formal (MI, MTs, MA, dan perguruan
tinggi), dibidang kesehatan (poliklinik masjid, pelayanan kesehatan murah/gratis), dibidang
peningkatan ekonomi (pemberian bantuan usaha modal, koperasi masjid, usaha-usaha
masjid), dan dalam bidang penerangan/informasi. Maka diperlukan adanya suatu manajemen

yang profesional sesuai dengan perkembangan masyarakat yang dilayani.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Visi dan Misi
Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan
apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi
itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang
ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang
panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
- Berorientasi ke depan
- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan

itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

B. Pengertian Manajemen Masjid
Aktivitas bagaimana kita mengelola masjid dengan benar dan profesional sehingga
dapat menciptakan jamaahnya yang sesuai dengan keinginan Islam yaitu masyarakat yang
baik, sejahtera, rukun, damai, dengan ridha, berkah dan rahmat Allah SWT. Sehingga
masyarakatnya memberikan rahmat pada alam dan masyarakat sekitarnya.

1.

2.
3.
4.

 Fungsi Manajemen Masjid
Perencanaan: yaitu suatu proses dimana seorang pemimpin masjid menyusun rencana
strategis, menentukan langkah-langkah yang efektif , antisipasi kemasa depan dan
merencanakan berbagai alternatif kegiatan sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi
yang dimiliki jamaahnya.
Perorganisasian: yaitu pembagian fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab semua

pengurus yang terlibat dalam suatu organisasi.
Penyusun staf: yaitu proses dimana seorang pemimpin memilih, melatih, melakukan
promosi dan memberikan imbalan bagi stafnya .
Pengendalian dan Pengawasan: yaitu suatu proses pengukuran terhadap berbagai rencana
dan pelaksanaannya dilapangan.

2

5. Komunikasi: yaitu proses penyampaian ide, gagasan, konsep-konsep dan rencanarencana strategis kepada pihak lain dalam usaha mencapai tujuan.
6. Motivasi/Pengarahan: yaitu memberikan dorongan sehinggan semua personel akan
melakukan tugasnya dengan ikhlas dan brtanggung jawab.

 Pembinaan Masjid
1. Bidang Idarah (manajemen) Diperlukan manajemen yang professional dengan
pengadministrasian yang rapi dan transfaran. Akan menjadikan jamaah berpatisipasi
aktif baik secara mental maupun financial.
2. Pembinaan bidang Imarah (memakmurkan masjid) Peranan Jamaah menjadi sangat
penting untuk melakukan ibadah secara berjamah.
3. Pembinaan bidang Riayah (pemeliharaan masjid) menjadikan masjid sebagai tempat
yang nyaman, indah bersih dan mulia.


C. Langkah Strategis
Masjid harus dikelola secara baik dan profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen
modern. Pengurus masjid harus merumuskan konsep manajemen masjid itu sejak dari visi,
misi, perencanaan dan langkah-langkah strategisnya.
Merujuk Keputusan Muktamar IV DMI, Visi masjid adalah meningkatkan keimanan,
ketaqwaan, akhlak mulia, dan kecerdasan umat, serta tercapainya masyarakat adil makmur
yang diridlai Allah SWT.
Misinya adalah mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat
dan persatuan umat.
 Langkah-Langkah Memakmuran Masjid
upaya untuk membangun dan memakmurkan masjid harus disertai dengan orang orang
yang memakmurkannya, berbagai macam usaha berikut ini; bila benar benar dilaksanakan,
dapat di harapkan memakmurkan masjid secara material dan spiritual. Namun, semuanya itu
tetap bergantung pada kesadaran dari pribadi muslim itu sendiri, yakni:
1. Kondisi pembangunan bangunan masjid
Bangunan masjid perlu sangat dipelihara dengan sebaik baiknya, yaitu dengancara
yakni :
a) Apabila ada yang rusak perlu di perbaik atau di ganti dengan yang baru.


3

b) Apabila ruangan nya kotor segera di bersihkan, sehingga masjid berada dalam
keadaan bersih, indah, bagus, dan terawat.
c) Hendaknya masjid dilengkapi dengan fasilitas fasilitas yang baik, yaitu: tempat
whudu yang baik, adanya wc dll.
d) Hendaknya di dalam ruangan masjid dipasang pengharum ruangan, sehingga jamaah
merasa nyaman untuk beribadah

2. Memilih imam yang baik bacaannya
Memilih imam yang baik bacaanya merupakan salah satu upaya agar para jamaah-jamaah
senang mendengarkan nya.
a) Memilih imam yang fasih dalam bacaannya
b) Seorang imam hendaknya memiliki banyak hafalan ayat nya, sehingga para jamaah
jamah tidak merasa bosan mendengarnya
Seorang yang beriman, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memakmurkan
masjid masjid, khusus di lingkungan rumah kita.adapun usaha usaha kita yaitu:
1. Menyamakan Persepsi
Menyamakan persepsi dan memberikan pemahaman yang utuh tentang urgensi,
peran, dan fungsi masjid, serta bagaimana mewujudkannya agar menjadi masjid yang ideal

pada masa kini dan mendatang merupakan sesuatu yang amat penting dan mendasar. Hal ini
bisa dilakukan dengan beberapa langkah seperti penyebarluasan buku dan artikel tentang
masjid, menyelenggarakan ceramah umum dan khotbah Jumat tentang tanggung jawab
memakmurkan masjid dan bagaimana harus memakmurkannya, menyelenggarakan seminar
dan diskusi tentang pengembangan pemakmuran masjid, menyelenggarakan diskusi buku
masjid, menyelenggarakan pelatihan manajemen masjid, menyelenggarakan pelatihan
manajemen remaja masjid, menyelenggarakan pelatihan imam masjid, menyebarluaskan
stiker dan spanduk tentang tanggung jawab memakmurkan masjid, dan lain-lain.
2. Konsolidasi Pengurus
Pengurus masjid tentu saja sangat besar perannya dalam pemakmuran masjid. Karena
itu, pengurus masjid harus betul-betul solid, mulai dari jumlahnya yang cukup, memiliki
semangat kerja, memiliki pemahaman yang utuh tentang masjid yang ideal,memahami tugas
dan tanggung jawabnya sebagai pengurus yang tertera dalam struktur dan job description
(uraian kerja), dan meningkatkan kemampuan kerja dalam kapasitasnya sebagai pengurus
masjid. Di samping itu, konsolidasi pengurus masjid juga bisa dilakukan dengan rapat-rapat
rutin agar selalu terpantau perkembangan kerja pengurus dan komunikasi yang intensif
antarsesama pengurus dalam mengemban amanah kepengurusan masjid.

4


3. Konsolidasi Jamaah
Di samping konsolidasi pengurus, konsolidasi jamaah juga mutlak dilakukan agar
kemakmuran masjid yang salah satunya amat ditentukan oleh jamaah dapat terwujud.
Konsolidasi jamaah ini menjadi sangat penting, apalagi pada masa sekarang yang tingkat
partisipasi jamaah terhadap kegiatan masjid masih tergolong rendah.
Usaha yang bisa dilakukan dalam konsolidasi jamaah antara lain:
pertama, perlu ditanamkannya persepsi yang utuh tentang urgensi masjid bagi kaum
Muslimin dan peran serta fungsinya pada masa Rasulullah saw. untuk selanjutnya
dikembangkan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Kedua, pengurus masjid perlu melakukan pendekatan individual atau bersifat pribadi untuk
menyentuh hati jamaah guna berpartisipasi aktif dalam kegiatan masjid. Ini berarti, pengurus
masjid tidak hanya sekedar melakukan pendekatan formal dalam menginformasikan kegiatan
masjid seperti melalui undangan tertulis dan pengumuman, tetapi juga dengan menemui
jamaah secara langsung, sehingga bisa berbicara dri hati ke hati.
Ketiga, pengurus masjid meminta pendapat jamaah tentang apa saja kegiatan yang perlu
diselenggarakan di masjid, sekaligus menampung aspirasi jamaah tentang aktivitas apa saja
yang mereka kehendaki. Saran dan kritik juga harus dibuka dan ditampung oleh pengurus
masjid, sehingga jamaah memiliki perhatian lebih tehadap masjid.
Manakala hal ini dilakukan, sikap positif dari jamaah yang kita harapkan adalah
semakin besar rasa tanggung jawab jamaah terhadap upaya pemakmuran masjid.

4. Perumusan Program Kegiatan
Pemakmuran masjid tentu saja bisa dicapai dengan pelaksanaan program yang
bervariasi, sesuai dengan tingkat kebutuhan jamaah dan kemampuan melaksanakannya. Oleh
karena itu, program kegiatan masjid harus dirumuskan oleh pengurus masjid dengan meminta
masukan dari jamaah, baik jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, penanggung jawab, tujuan, dan
target yang hendak dicapai, hingga perkiraan biaya yang diperlukan.
Perumusan program ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat banyak jamaah
bahkan pengurus masjid yang beranggapan bahwa kegiatan masjid itu hanyalah yang bersifa
ubudiyah. Padahal, sebenarnya banyak kegiatan yang bisa dilakukan.
5. Memperbaiki Mekanisme Kerja
Salah satu faktor utama bagi terlaksananya program kegiatan masjid adalah
mekanisme kerja pengurus yang baik. Untuk itu, pengurus masjid harus memperbaiki
kerjanya dari waktu ke waktu. Upaya yang bisa ditempuh antara lain memberikan atau
membentuk persepsi yang baik tentang tata cara kerja kepengurusan masjid, menumbuhkan
tanggung jawab kerja yang harus dilaksanakannya, membagi tugas kerja kepada setiap
pengurus sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing, serta melakukan kontrol

5

dan evaluasi terhadap pelaksanaan program.Dalam kaitan ini, penyelenggaraan rapat rutin

pengurus yang minimalnya adalah sebulan sekali menjadi begitu penting. Begitu juga dengan
rapat pleno pengurus yang berfungsi mengevaluasi pelaksanaan program dan mencanangkan
rencana-rencana baru, minimal setahun sekali.
6. Menumbuhkan Rasa Memiliki Terhadap Masjid
Pemakmuran masjid juga dapat dilakukan manakala pengurus dan jamaahnya telah
tumbuh pada diri mereka rasa memiliki terhadap masjid. Adanya rasa memiliki terhadap
masjid akan membuat seseorang memiliki tanggung jawab terhadap makmur dan tidaknya
sebuah masjid. Sehingga, dia tidak hanya berpartisipasi atau berperan aktif pada saat
pembangunannya secara fisik, tapi juga harus aktif dalam pemakmuran selanjutnya.
Rasa memiliki terhadap masjid bisa ditumbuhkan dengan memberikan pemahaman
tentang bagaimana tanggung jawa seorang Muslim terhadap masjid, melibatkan dan
memanfaatkan seluruh potensi jamaah dalam kegiatan masjid, dan mencanangkan program
yang menunjukkan perhatian masjid terhadap kondisi atau persoalan yang dihadapi jamaah.
Sehingga, manakala jamaah memiliki masalah dalam hidupnya, aktivitas masjid dapat
membantu mengatasinya.
Untuk itu, pengurus masjid perlu mendata jamaahnya baik nama, alamat, tempat
tanggal lahir, suku, pendidikan, pekerjaan, kemampuan atau keahlian yang dimiliki hingga
masalah yang dihadapi.
7. Melengkapi Fasilitas Masjid
Terselenggaranya kegiatan yang membuat masjid menjadi makmur amat memerlukan

fasilitas fisik masjid yang memadai. Ketika remaja masjid ingin menyelenggarakan
bimbingan belajar, tersedia ruangan yang diperlukannya. Ketika program pengajian kanakkanak dan anak-anak hendak digulirkan, ada tempatnya. Begitulah seterusnya. Ini berarti,
fasilitas fisik masjid memang tidak hanya untuk kepentingan peribadatan secara khusus.
Oleh karena itu, secara bertahap pengurus masjid perlu melengkapi sarana yang
dibutuhkan dengan daya dukung yang disiapkan, sehingga memungkinkan dilaksanakannya
program kegiatan masjid dari berbagai unsur jamaah. Manakala pengurus masjid hendak
melakukan rehabilitasi total bangunan masjid, perlu diperhatikan penyediaan sarana fisik
bangunan yang diperlukan, sebagaimana yang sudah disinggung pada aplikasi bidang fisik
dan sarana masjid.
8. Menggalang Pendanaan Masjid
Daya dukung yang tidak bisa dipisahkan dari upaya memakmurkan masjid adalah
dana yang cukup. Tapi yang terjadi sekarang, banyak masjid kita yang justru kekurangan
dana. Sehingga jangankan untuk mengembangkan aktivitas, untuk menyelesaikan

6

pembangunan dan melengkapi fasilitasnya saja kekurangan dana. Akibatnya, kita dapati
begitu banyak panitia pembangunan masjid yang harus mencari dana dengan keliling se
jumlah daerah, serta meminta sumbangan di kendaraan umum dan pada perempatan lampu
merah di jalan raya.

Agar masjid memiliki dana yang cukup, di samping melalui tromol Jumat,
penggalangan dana lain yang perlu dilakukan adalah mencari dan menetapkan donator setiap
bulan, penyewaan sarana masjid seperti aula, dan usaha lain-lain yang memungkinkan dan
tidak mengikat.
9. Menggalang Kerja Sama Antarmasjid
Salah satu yang harus kita dambakan sebagai umat Islam adalah terwujudnya masjid
yang makmur secara ideal. Manakala masjid telah makmur, maka kaum Muslimin akan
memperoleh pembinaan dengan baik, sehingga akan dihasilkan umat yang baik. Oleh karena
itu, menjadi sangat penting bagi masjid-masjid untuk menjalin kerja sama yang baik melalui
sebuah jaringan kerjasama masjid.
D. Fungsi Masjid
 Fungsi Ibadah
Masjid difungsikan sebagai pusat ibadah mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang
langsung kepada Allah SWT, seperti salat, mengaji, tahlil, dan tadarus.
Sedangkan sebagai pusat ibadah sosial, masjid dapat difungsikan untuk mengelola zakat,
wakaf, membangun ukhuwah Islamiyah, melaksanakan kurban, dan membantu peningkatan
ekonomi ummat.
 Pusat pengembangan masyarakat
Memanfaatkan masjid sebagai pusat pengembangan masarakat, melalui berbagai sarana dan
prasarana yang dimiliki masjid, seperti khutbah, pengajian, kursus ketrampilan yang
dibutuhkan anggota jamaah, dan menyelenggarakan pendidikan formal sesuai kebutuhan
masarakat.
 Pusat pembinaan persatuan umat
Membangun masyarakat yang tahu dan melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya,
masyarakat yang bersedia mengorbankan tenaga dan pikiran untuk persatuan umat dan
membangun kehidupan yang diridhai Allah swt

7








Prinsip Manajemen Masjid
Harus ada tujuan
Harus ada jamaah dipimpin.
Harus ada orang yang memimpinnya
Harus ada kerjasama antar pengurus dengan yang dipimpin.
Harus ada sistem atau pola dalam melaksanakan fungsi manajemen.

 Program Kerja
 Ta'mir Masjid merupakan organisasi jamaah muslim yang memiliki keterikatan
dengan Masjid dan independen, harus menyusun Program Kerja yang berorientasi
pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kemasjidan.
 Program-program yang disusun diharapkan dapat menyahuti kebutuhan dan
keinginan jamaah Masjid dalam rangka menda'wahkan Islam, khususnya dalam
kegiatan memakmurkan Masjid dan jama'ahnya, dan bermuara pada peningkatkan
keimanan, keilmuan, ketaqwaan dan kesejahteraan jamaah muslim di lingkungan
Masjid.

E. Susunan kepengurusan
1. KU

: Ketua Umum

2. KPJ

: Ketua Bidang Pembinaan Jamaah

3. KPPM : Ketua Bidang Pemeliharaan/Pengembangan
4. KKU

: Ketua Bidang Kesejahteraan Umat

5. KPP

: Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan

6. KDP

: Ketua Bidang Dana dan Perlengkapan

7. KPRM : Ketua Bidang Pembinaan Remaja Masjid
8. B

: Bendahara

8

Disesusaikan dengan kebutuhan
 Bidang Pembinaan Jamaah
Menyelenggarakan pengajian rutin, minimal satu bulan sekali. Menyelenggarakan kegiatan
ibadah, seperti sholat lima waktu, sholat jum'at, sholat Idul Fithry, sholat Idul Adha,
Ramadlan dan lain sebagainya.
 Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Masjid


Menerbitkan petunjuk penggunaan dan perawatan peralatan dan bangunan Masjid



Mempersiapkan renovasi dan pengembangan Masjid untuk menyahuti kebutuhan
jamaah dimasa yang akan datang.



Mendirikan bangunan Madrasah untuk pendidikan Islam bagi anak-anak dan remaja.








Bidang Kesejahteraan Umat
Membentuk satuan tugas dan mempersiapkan peralatan pengurusan kematian.
Menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dan mempererat ukhuwah islamiyah.
Mempersiapkan dana musibah dan kematian.
Memberi bimbingan dan bantuan ekonomi bagi jamaah yang memerlukan.
Membentuk jaringan usaha antar jama'ah.

 Bidang Pendidikan dan Pelatihan.


Menyelenggarakan pendidikan Al Quraan bagi anak-anak, remaja dan orang tua.



Mendirikan, mengelola dan mengembangkan



Perpustakaan Masjid.



Mengembangkan pendidikan Madrasah Diniyah.



Menyelenggarakan pelatihan kemasjidan bagi jama'ah.

9

 Bidang Dana dan Perlengkapan
 Melakkan inventarisasi, perawatan dan penambahan inventaris Masjid.
 Meningkatkan pemasukan dana dari donatur tetap dan sumber dana
yang lain.
 Membentuk dan mengembangkan usaha sarana perdagangan langsung.
 Menyusun daftar donatur.
 Membentuk dan mengembangkan usaha di bidang jasa.
 Bidang Pembinaan Remaja Masjid


Membentuk organisasi Remaja Masjid



Menyelenggarakan kegiatan pelatihan bagi



Remaja Masjid.



Melakukan pembinaan dan pengembangan organisasi Remaja Masjid.








Bidang Administrasi dan Kesekretariatan
Menertibkan pengelolaan surat menyurat dan arsip organisasi.
Melakukan regristerasi jamaah dan data keluarganya.
Mempersiapkan pembentukan Yayasan Masjid
Memberikan informasi kegiatan Ta'mir Masjid kepada jamaah.
Mempersiapkan dan melaksanakan musyawarah Jama'ah pada akhir masa
kepengurusan.







Bidang Kebendaharaan
Membuka rekening di bank syari'ah.
Menertibkan pengelolaan keuangan organisasi.
Memberikan pelayanan yang profesional.
Menerbitkan laporan keuangan tiap Jum'at dan bulanan.

10

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan

dari

pembahasan

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

Memakmurkan masjid merupakan kewajiban yang telah tertulisdalam Al-Qur’an
surat At Taubah : 18. Kewajibat tersebut tidak terbantahkan lagi. Tentunya
“Kewajiban” tersebut sejajar dengan kewajiban utnuk menegakkan shalat dan fardhu
islam lainya. Sebab, tidak mungkin akan tegak shalat, jika Masjid sebagai sarana dan
mediannya tidak di tegakkan (dimakmurkan)
Apa yang kita harapkan dari besarnya peran dan fungsi masjid sesungguhnya
bukan hal berlebihan . sebab, masjid selain sebagai lembaga peribadatan juga sebagai
lembaga dakwah yang hendaknya berusaha melayani masyrakat dengan semaksimal
mungkin. Minimal, menyedian beberapa pelayanan yang tidak dapat ditemukan atau
dipenuhi oleh umat pada tempat lain.

11

Mengingat telah bergesernya peran dan fungsi masjid, maka optimalisasi fungsi
masjid harus segera dilakukan. Optimalisasi fungsi masjid, baik pada tingkat
Intensifikasi maupun ekstensifikasi, pada gilirannya dapal bermanfaat bagi
pembinaan masyarakat, bukan saja dalam aspek kegiatan ibadah mual tapi juga bagi
pembinaan aspek wawasan sosial, politik dan ekonomi serta wawasan-wawasan
lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
Isyarat teologis yang menyatakan bahwa masjid itu adalah Rumah Tuhan
sesungguhnya memberikan makna bahwa masjid tidak lagi mengikat individu sebagai
sosok pemiliknya, lapi merupakan gambaran ko-lektifitas yang terikat pada semangat
ketuhanan yang universal. Pola pembinaan umat yang dilakukan Rasulullah yang
berbasis di masjid hingga kini diikuti oleh pengurus dan pengelola masjid di seluruh
dunia, termasuk di tanah air.

12