tata dan etika penulisan. pdf
Ma te ri Ta ya ng
Me to do lo g i Pe ne litia n
Te knik Pe nulisa n
(Tugas Akhir dan Skripsi)
Te knik Pe nulisa n
Sistematika Penulisan
Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
Tabel dan Gambar
Pencetakan
Siste m a tika Pe nulisa n
Alternatif Pertama
Peringkat 1: huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tengah
(judul bab)
Peringkat 2: huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tepi kiri
Peringkat 3: huruf besar kecil, bold, dan diletakkan di tepi kiri
Peringkat 4: huruf besar kecil, italic, bold, dan diletakkan
di tepi kiri
Peringkat 5: huruf kecil, kecuali huruf awal kata pertama,
2 cm dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan
titik
Butir uraian atau contoh:
• Butir hierarkis, dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung,
seperti (1) dan (a)
• Butir nonhierarkis, dinyatakan dengan bulit, seperti • dan
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
BAB II
PERINGKAT SATU
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
PERINGKAT DUA
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Peringkat lima.
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
Alternatif Kedua
Peringkat 1: sama dengan alternatif pertama
Peringkat 2: ditandai dengan angka 2 digit dipisah dengan titik,
tetapi tidak diakhiri dengan titik, huruf besar semua,
bold, dan diletakkan di tepi kiri
Peringkat 3: sama dengan peringkat 2, hanya ditandai dengan 3 digit
Peringkat 4: sama dengan peringkat 2, hanya ditandai dengan 4 digit
Peringkat 5: sama dengan peringkat 2, hanya ditandai dengan 5 digit
Butir uraian atau contoh:
• Butir hierarkis, dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung,
seperti (1) dan (a)
• Butir nonhierarkis, dinyatakan dengan bulit, seperti • dan
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
BAB II
PERINGKAT SATU
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1 Peringkat Dua
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1.1 Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1.1.1 Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1.1.1.1 Peringkat Lima
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
Alternatif Ketiga
Peringkat 1: sama dengan alternatif pertama
Peringkat 2: dengan huruf besar (A, B, C, dst) memakai titik dan
ditulis dengan huruf besar kecil dan bold
Peringkat 3: sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan angka
(1, 2, 3, dst)
Peringkat 4: sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan huruf kecil
(a, b, c, dst)
Peringkat 5: sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan angka
(1, 2, 3, dst) memakai kurung tutup tanpa titik
Butir uraian atau contoh:
• Butir hierarkis, dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung,
seperti (1) dan (a)
• Butir nonhierarkis, dinyatakan dengan bulit, seperti • dan
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
BAB II
PERINGKAT SATU
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
A. Peringkat Dua
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
1. Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
a. Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
1) Peringkat Lima
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
Penulisan Kutipan
Perujukan dengan Catatan Kaki
Daftar Rujukan
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
Penulisan Kutipan
Kutipan langsung < 40 kata
• Ditulis diantara tanda kutip (“ “), diikuti nama penulis, tahun
dan halaman.
• Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan erat
antara faktor sosial dengan kemajuan belajar”.
Kutipan langsung > 40 kata
• Ditulis tanda kutip (“ “) secara terpisah dari teks yang
mendahului
• Ditulis 1,2 cm dari tepi kiri dan kanan
• Diketik dengan spasi tunggal
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
• Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo efect’, which had been verified in previous
studies, ….
Kutipan yang sebagian dihilangkan
• Kata yang dibuang, dapat diganti dengan tiga titik
• Kalimat yang dibuang, dapat diganti dengan empat titik
Kutipan tidak langsung
• Dikemukakan dengan bahasa penulis
• Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13)
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
Perujukan dengan Catatan Kaki
(c o nt.)
Gunakan angka latin pada akhir suku kata rujukan
Karya yang dirujuk cantumkan pada catatan kaki dan daftar
rujukan
Diletakkan 2 spasi dari teks akhir
Setiap bab dimulai dengan nomor 1 (satu)
Identasi masuk 5 karakter di baris pertama
Gunakan kata Ibid, untuk menunjuk karya dan halaman yang
sama dan belum diselingi rujukan lain
Gunakan kata Loc.Cit, untuk menunjuk karya dan halaman yang
sama dan sudah diselingi rujukan lain
Gunakan kata Op.Cit, untuk menunjuk karya yang sama tetapi
halaman berbeda dan telah diselingi rujukan lain
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
Perujukan dengan Catatan Kaki
Contoh:
3Amat Mukhadis, 1996. Statistik Nonparametrik dalam
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, Halaman 9.
4Ibid
5Ibid, halaman 10
6Mulyadi, 1995. Psikologi Sosial. Surabaya: Usaha
Nasional, Halaman 15.
7Amat Mukhadis. Loc.Cit
8Mulyadi. Op.Cit. halaman 25
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
Daftar Rujukan
Meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan nama akhir,
nama awal dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun
penerbitan, (3) judul termasuk anak judul, (4) kota tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit
Identasi pada baris kedua masuk 5 karakter
Contoh:
Strunk, W.Jr. 1979. The Elements of Style (3rd ed). New York:
Macmillan
Ta b e l da n G a m b a r
Tabel
Tujuan Penyajian Tabel:
Mansistematisasikan data statistik
Mamfasilitasi pemahaman dan penafsiran data
Mamfasilitasi pencarian hubungan antardata
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Prinsip Penyajian Tabel:
Tampilan sederhana dan jelas
> ½ halaman disajikan pada halaman tersendiri
< ½ halaman diintegrasikan dengan teks
Diberikan identitas (nomor dan nama)
>1 halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya
Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital kecuali kata hubung
Kata tabel ditulis , diikuti nomor dan nama tabel
Jika nama lebih dari satu baris, baris kedua dst. dimulai sejajar
dengan huruf huruf awal baru
Judul tabel tidak diakhiri dengan titik (.)
Jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel
Dibuat hanya garis horisontal saja, vertikal tidak tampak
Ditulis sumbernya bila tabel kutipan
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Contoh Penyajian Tabel:
Tabel 1.1 Prosentase Siswa yang Belum Menguasai Tujuh Subkonsep
Pecahan
No.
Subkonsep
1.
2.
3.
Part-group, congruent parts
Part-whole, congruent parts
… dst
Sumber: Suradi, 1998:249
*) Wilayah Kotamadya
Ujung Pandang *) Kabupaten Sinjai
31,2
39,3
42,4
41,4
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Gambar
Tujuan Penyajian Gambar:
Visualisasi data/pernyataan kualitatif
Visualisasi hubungan antarvariabel
Penyajian data statistik dengan grafik
Yang termasuk Gambar:
Foto, grafik, peta, sket, dan diagram
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Prinsip Penyajian Gambar:
Judul gambar di bawah presentasi gambar
Cara penulisannya sama dengan penulisan tabel
Gambar harus jelas dan komunikatif
Penggunaan gambar proporsional
Gambar > 1 halaman disajikan pada halaman tersendiri
Penyebutan adanya gambar seharusnya sebelum sajian gambar
Gambar diacu dengan nomor dan nama gambar
Penomoran gambar dengan angka Arab
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Contoh Penyajian gambar:
Gambar 1.1 Perbandingan Layer TCP/IP dengan OSI
Pe nc e ta ka n
Pencetakan
Kertas HVS putih, ukuran A4 (21 x 29,7 cm)
atau Kuarto (21 x 28 cm)
Kertas minimal 70 gram
Bidang pengetikan 4 cm dari atas, lainnya 3 cm
Tiap halaman tidak berisi lebih dari 26 baris
Spasi Ganda
Naskah Akhir dicetak dengan printer deskjet, inkjet atau laser
Jenis huruf Times New Roman
Pe nc e ta ka n
(c o nt.)
Ukuran huruf:
• 12 point untuk judul bab, judul subbab, abstrak, lampiran, dan
daftar rujukan
• 10 point untuk kutipan blok, judul tabel dan gambar catatan kaki
Modus huruf:
• Normal
teks induk, abstrak, tabel, gambar, catatan, lampiran
• Italic
kata nonIndonesia, istilah yang belum lazim, bagian penting
• Garis Bawah
tidak diperbolehkan
ETIKA MENULIS
M. Hamdani
2008
ETIKA MENULIS?
Refleksi penulis tentang
apa “yang boleh” dan apa
“yang tidak boleh” dilakukan
dalam tulisannya;
Refleksi berkelindan dengan “kebebasan” dan
“tanggung jawab”
KEBEBASAN
-> Eksistensial: kemampuan menentukan diri
sendiri (bebas dari apa bukan untuk apa);
-> Sosial: kebebasan yang diterima dari orang
lain (karena adanya “pembatasan”);
TANGGUNG JAWAB
-> Dapat menjawab bila ditanyai mengenai
perbuatan yang dilakukan;
-> Retrospektif (sedang berlangsung);
-> Prospektif (akan datang).
TETAPI…SEBELUMNYA KITA HARUS
MEMAHAMI PROBLEM ETIKA
Etika: Ilmu tentang moralitas (adat kebiasaan).
Jenis etika:
# Deskriptif (melukiskan tingkah laku moral dalam arti
luas, mis. adat kebiasaan dalam kebud. tertentu);
# Normatif (menilai perilaku manusia berdasarkan norma) -> etika umum (mis. “kejujuran”) & etika khusus/
terapan (prinsip etis umum yang dibawa ke wilayah
khusus)(“etika menulis”, “etika bisnis”, etika kedokteran) -> kode etik (ketentuan etik tertulis komunitas);
# Metaetik (menekankan pada analisis, istilah, dan bahasa/ucapan
yang dipakai untuk membenarkan tindakan yang berkaitan
dengan moral)(“Jangan membantah perintah Pak Rektor jika
ingin selamat…”).
Sumber etika: agama & nilai-nilai luhur
budaya bangsa yang telah menjadi adat
kebiasaan;
Teori etika: (1) hedonisme “kenikmatan”;
(2) eudemonisme “kebahagiaan”; (3) deontologis “kewajiban”; (4) teleologis
“tujuan”; (5) utilitarisme “kegunaan”; (6)
genderisme “keluarga”;
Pentingnya etika dewasa ini: (a) pluralisme moral; (b) perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi; (c) kepedulian etis
mondial.
KEMBALI KE ETIKA MENULIS
Pengertian: refleksi penulis tentang hal
yang baik dan buruk yang dilakukannya
dalam proses kepenulisannya;
Kategori: “perbatasan” antara etika terapan (normatif) dan metaetika;
Jaringan: (a) etika bangsa; (b) profesionalisme; (c) norma hukum.
MARILAH MEMFOKUS KE
“JARINGAN”ETIKA MENULIS
Etika bangsa: pertanyaan kritisnya, sebagai penulis (individu) yang menjadi warga
bangsa Indonesia (sosial), nilai-nilai apakah yang kita gunakan sehari-hari?
Profesionalisme (berkaitan dengan keterampilan/pendidikan tertentu yang “tertutup” bagi orang lain): pertanyaan kritisnya,
apakah kita memahami hal-hal berikut ini.
HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN
PROFESIONALISME MENULIS
Apakah menulis bakat atau bukan;
Memahami jenis/laras tulisan;
Memahami kaidah baku ragam bahasa
tulis (gramatika, ejaan, dan tata istilah);
Memahami perkaitan antara etika bangsa
dan etiket wacana (sopan santun berbahasa), yakni sebagai berikut.
PERIHAL ETIKET WACANA
(Tata Krama, Tata Tertib, Santun)
Memahami pelanggaran etika kepenulisan : (1) fabrikasi data
(membuat data palsu); (2) falsifikasi data (mengubah data seenak
wudel); (3) plagiarisme (menjiplak);
Mengikuti kesantunan berbahasa (ejaan, tata kalimat, istilah);
Memahami konteks gaya penulisan (ilmiah vs populer):
# Objektif dan faktual (“pengamatan” yang jujur, lugas);
# Up to date, mengikuti perkembangan ilmu mutakhir);
# Rasional (berdasarkan metode tertentu dan berfungsi sebagai
sarana perbalahan timbal-balik);
# Kebenarannya dapat diuji (oleh peneliti lain);
# Terbuka (tidak statis), saksama (teliti), jelas (terinci).
Memperhatikan nilai rasa bahasa (konotatif-denotatif; perubahan
makna; dan diksi).
HAKIKAT PENDEKATAN ILMIAH
Akumulasi pengetahuan yang telah
disistematisasikan dan diorganisasikan
sedemikian rupa, sehingga memenuhi asas
pengaturan secara prosedural, metodologis,
teknis, dan normatif akademis;
Sumber-sumber pengetahuan: pengalaman
(mendung pertanda hujan), otoritas
(memercayai pandit), deduktif (umum ke
khusus), induktif (khusus ke umum), berpikir
ilmiah (“membentuk” hipotesis untuk dibuktikan
atau “menyusun” data untuk dijadikan teori).
TIPS:Karakter Ilmu Pengetahuan
GENERAL:
Teori yang digunakan untuk menjelaskan suatu
fenomena harus bisa diverifikasi secara berulang
dan diterima secara luas oleh komunitas ilmu.
SPESIFIK:
Teori yang digunakan tersebut harus dapat
menjelaskan atau memprakirakan
kecenderungan fenomena tertentu dalam
masyarakat.
Kebenaran comon sense tidak dapat diterima
sebagai suatu kebenaran ilmiah, karena sering
kali dapat menyesatkan. KEBENARAN ILMIAH:
koheren/konsisten, koresponden/berhubungan
langsung, pragmatis/fungsional
penutup…
NIL VOLUNTIBUS
ARDUM
Tak ada yang sukar bagi yang
punya kemauan…
Bhumi Srengseng Indah
Salam hangat,
M. Hamdani
Me to do lo g i Pe ne litia n
Te knik Pe nulisa n
(Tugas Akhir dan Skripsi)
Te knik Pe nulisa n
Sistematika Penulisan
Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
Tabel dan Gambar
Pencetakan
Siste m a tika Pe nulisa n
Alternatif Pertama
Peringkat 1: huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tengah
(judul bab)
Peringkat 2: huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tepi kiri
Peringkat 3: huruf besar kecil, bold, dan diletakkan di tepi kiri
Peringkat 4: huruf besar kecil, italic, bold, dan diletakkan
di tepi kiri
Peringkat 5: huruf kecil, kecuali huruf awal kata pertama,
2 cm dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan
titik
Butir uraian atau contoh:
• Butir hierarkis, dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung,
seperti (1) dan (a)
• Butir nonhierarkis, dinyatakan dengan bulit, seperti • dan
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
BAB II
PERINGKAT SATU
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
PERINGKAT DUA
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Peringkat lima.
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
Alternatif Kedua
Peringkat 1: sama dengan alternatif pertama
Peringkat 2: ditandai dengan angka 2 digit dipisah dengan titik,
tetapi tidak diakhiri dengan titik, huruf besar semua,
bold, dan diletakkan di tepi kiri
Peringkat 3: sama dengan peringkat 2, hanya ditandai dengan 3 digit
Peringkat 4: sama dengan peringkat 2, hanya ditandai dengan 4 digit
Peringkat 5: sama dengan peringkat 2, hanya ditandai dengan 5 digit
Butir uraian atau contoh:
• Butir hierarkis, dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung,
seperti (1) dan (a)
• Butir nonhierarkis, dinyatakan dengan bulit, seperti • dan
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
BAB II
PERINGKAT SATU
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1 Peringkat Dua
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1.1 Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1.1.1 Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2.1.1.1.1 Peringkat Lima
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
Alternatif Ketiga
Peringkat 1: sama dengan alternatif pertama
Peringkat 2: dengan huruf besar (A, B, C, dst) memakai titik dan
ditulis dengan huruf besar kecil dan bold
Peringkat 3: sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan angka
(1, 2, 3, dst)
Peringkat 4: sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan huruf kecil
(a, b, c, dst)
Peringkat 5: sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan angka
(1, 2, 3, dst) memakai kurung tutup tanpa titik
Butir uraian atau contoh:
• Butir hierarkis, dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung,
seperti (1) dan (a)
• Butir nonhierarkis, dinyatakan dengan bulit, seperti • dan
Siste m a tika Pe nulisa n
(c o nt.)
BAB II
PERINGKAT SATU
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
A. Peringkat Dua
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
1. Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
a. Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
1) Peringkat Lima
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
Penulisan Kutipan
Perujukan dengan Catatan Kaki
Daftar Rujukan
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
Penulisan Kutipan
Kutipan langsung < 40 kata
• Ditulis diantara tanda kutip (“ “), diikuti nama penulis, tahun
dan halaman.
• Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan erat
antara faktor sosial dengan kemajuan belajar”.
Kutipan langsung > 40 kata
• Ditulis tanda kutip (“ “) secara terpisah dari teks yang
mendahului
• Ditulis 1,2 cm dari tepi kiri dan kanan
• Diketik dengan spasi tunggal
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
• Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo efect’, which had been verified in previous
studies, ….
Kutipan yang sebagian dihilangkan
• Kata yang dibuang, dapat diganti dengan tiga titik
• Kalimat yang dibuang, dapat diganti dengan empat titik
Kutipan tidak langsung
• Dikemukakan dengan bahasa penulis
• Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13)
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
Perujukan dengan Catatan Kaki
(c o nt.)
Gunakan angka latin pada akhir suku kata rujukan
Karya yang dirujuk cantumkan pada catatan kaki dan daftar
rujukan
Diletakkan 2 spasi dari teks akhir
Setiap bab dimulai dengan nomor 1 (satu)
Identasi masuk 5 karakter di baris pertama
Gunakan kata Ibid, untuk menunjuk karya dan halaman yang
sama dan belum diselingi rujukan lain
Gunakan kata Loc.Cit, untuk menunjuk karya dan halaman yang
sama dan sudah diselingi rujukan lain
Gunakan kata Op.Cit, untuk menunjuk karya yang sama tetapi
halaman berbeda dan telah diselingi rujukan lain
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
Perujukan dengan Catatan Kaki
Contoh:
3Amat Mukhadis, 1996. Statistik Nonparametrik dalam
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, Halaman 9.
4Ibid
5Ibid, halaman 10
6Mulyadi, 1995. Psikologi Sosial. Surabaya: Usaha
Nasional, Halaman 15.
7Amat Mukhadis. Loc.Cit
8Mulyadi. Op.Cit. halaman 25
C a ra Me rujuk da n
Me nulis Da fta r Rujuka n
(c o nt.)
Daftar Rujukan
Meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan nama akhir,
nama awal dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun
penerbitan, (3) judul termasuk anak judul, (4) kota tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit
Identasi pada baris kedua masuk 5 karakter
Contoh:
Strunk, W.Jr. 1979. The Elements of Style (3rd ed). New York:
Macmillan
Ta b e l da n G a m b a r
Tabel
Tujuan Penyajian Tabel:
Mansistematisasikan data statistik
Mamfasilitasi pemahaman dan penafsiran data
Mamfasilitasi pencarian hubungan antardata
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Prinsip Penyajian Tabel:
Tampilan sederhana dan jelas
> ½ halaman disajikan pada halaman tersendiri
< ½ halaman diintegrasikan dengan teks
Diberikan identitas (nomor dan nama)
>1 halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya
Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital kecuali kata hubung
Kata tabel ditulis , diikuti nomor dan nama tabel
Jika nama lebih dari satu baris, baris kedua dst. dimulai sejajar
dengan huruf huruf awal baru
Judul tabel tidak diakhiri dengan titik (.)
Jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel
Dibuat hanya garis horisontal saja, vertikal tidak tampak
Ditulis sumbernya bila tabel kutipan
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Contoh Penyajian Tabel:
Tabel 1.1 Prosentase Siswa yang Belum Menguasai Tujuh Subkonsep
Pecahan
No.
Subkonsep
1.
2.
3.
Part-group, congruent parts
Part-whole, congruent parts
… dst
Sumber: Suradi, 1998:249
*) Wilayah Kotamadya
Ujung Pandang *) Kabupaten Sinjai
31,2
39,3
42,4
41,4
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Gambar
Tujuan Penyajian Gambar:
Visualisasi data/pernyataan kualitatif
Visualisasi hubungan antarvariabel
Penyajian data statistik dengan grafik
Yang termasuk Gambar:
Foto, grafik, peta, sket, dan diagram
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Prinsip Penyajian Gambar:
Judul gambar di bawah presentasi gambar
Cara penulisannya sama dengan penulisan tabel
Gambar harus jelas dan komunikatif
Penggunaan gambar proporsional
Gambar > 1 halaman disajikan pada halaman tersendiri
Penyebutan adanya gambar seharusnya sebelum sajian gambar
Gambar diacu dengan nomor dan nama gambar
Penomoran gambar dengan angka Arab
Ta b e l da n G a m b a r (c o nt.)
Contoh Penyajian gambar:
Gambar 1.1 Perbandingan Layer TCP/IP dengan OSI
Pe nc e ta ka n
Pencetakan
Kertas HVS putih, ukuran A4 (21 x 29,7 cm)
atau Kuarto (21 x 28 cm)
Kertas minimal 70 gram
Bidang pengetikan 4 cm dari atas, lainnya 3 cm
Tiap halaman tidak berisi lebih dari 26 baris
Spasi Ganda
Naskah Akhir dicetak dengan printer deskjet, inkjet atau laser
Jenis huruf Times New Roman
Pe nc e ta ka n
(c o nt.)
Ukuran huruf:
• 12 point untuk judul bab, judul subbab, abstrak, lampiran, dan
daftar rujukan
• 10 point untuk kutipan blok, judul tabel dan gambar catatan kaki
Modus huruf:
• Normal
teks induk, abstrak, tabel, gambar, catatan, lampiran
• Italic
kata nonIndonesia, istilah yang belum lazim, bagian penting
• Garis Bawah
tidak diperbolehkan
ETIKA MENULIS
M. Hamdani
2008
ETIKA MENULIS?
Refleksi penulis tentang
apa “yang boleh” dan apa
“yang tidak boleh” dilakukan
dalam tulisannya;
Refleksi berkelindan dengan “kebebasan” dan
“tanggung jawab”
KEBEBASAN
-> Eksistensial: kemampuan menentukan diri
sendiri (bebas dari apa bukan untuk apa);
-> Sosial: kebebasan yang diterima dari orang
lain (karena adanya “pembatasan”);
TANGGUNG JAWAB
-> Dapat menjawab bila ditanyai mengenai
perbuatan yang dilakukan;
-> Retrospektif (sedang berlangsung);
-> Prospektif (akan datang).
TETAPI…SEBELUMNYA KITA HARUS
MEMAHAMI PROBLEM ETIKA
Etika: Ilmu tentang moralitas (adat kebiasaan).
Jenis etika:
# Deskriptif (melukiskan tingkah laku moral dalam arti
luas, mis. adat kebiasaan dalam kebud. tertentu);
# Normatif (menilai perilaku manusia berdasarkan norma) -> etika umum (mis. “kejujuran”) & etika khusus/
terapan (prinsip etis umum yang dibawa ke wilayah
khusus)(“etika menulis”, “etika bisnis”, etika kedokteran) -> kode etik (ketentuan etik tertulis komunitas);
# Metaetik (menekankan pada analisis, istilah, dan bahasa/ucapan
yang dipakai untuk membenarkan tindakan yang berkaitan
dengan moral)(“Jangan membantah perintah Pak Rektor jika
ingin selamat…”).
Sumber etika: agama & nilai-nilai luhur
budaya bangsa yang telah menjadi adat
kebiasaan;
Teori etika: (1) hedonisme “kenikmatan”;
(2) eudemonisme “kebahagiaan”; (3) deontologis “kewajiban”; (4) teleologis
“tujuan”; (5) utilitarisme “kegunaan”; (6)
genderisme “keluarga”;
Pentingnya etika dewasa ini: (a) pluralisme moral; (b) perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi; (c) kepedulian etis
mondial.
KEMBALI KE ETIKA MENULIS
Pengertian: refleksi penulis tentang hal
yang baik dan buruk yang dilakukannya
dalam proses kepenulisannya;
Kategori: “perbatasan” antara etika terapan (normatif) dan metaetika;
Jaringan: (a) etika bangsa; (b) profesionalisme; (c) norma hukum.
MARILAH MEMFOKUS KE
“JARINGAN”ETIKA MENULIS
Etika bangsa: pertanyaan kritisnya, sebagai penulis (individu) yang menjadi warga
bangsa Indonesia (sosial), nilai-nilai apakah yang kita gunakan sehari-hari?
Profesionalisme (berkaitan dengan keterampilan/pendidikan tertentu yang “tertutup” bagi orang lain): pertanyaan kritisnya,
apakah kita memahami hal-hal berikut ini.
HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN
PROFESIONALISME MENULIS
Apakah menulis bakat atau bukan;
Memahami jenis/laras tulisan;
Memahami kaidah baku ragam bahasa
tulis (gramatika, ejaan, dan tata istilah);
Memahami perkaitan antara etika bangsa
dan etiket wacana (sopan santun berbahasa), yakni sebagai berikut.
PERIHAL ETIKET WACANA
(Tata Krama, Tata Tertib, Santun)
Memahami pelanggaran etika kepenulisan : (1) fabrikasi data
(membuat data palsu); (2) falsifikasi data (mengubah data seenak
wudel); (3) plagiarisme (menjiplak);
Mengikuti kesantunan berbahasa (ejaan, tata kalimat, istilah);
Memahami konteks gaya penulisan (ilmiah vs populer):
# Objektif dan faktual (“pengamatan” yang jujur, lugas);
# Up to date, mengikuti perkembangan ilmu mutakhir);
# Rasional (berdasarkan metode tertentu dan berfungsi sebagai
sarana perbalahan timbal-balik);
# Kebenarannya dapat diuji (oleh peneliti lain);
# Terbuka (tidak statis), saksama (teliti), jelas (terinci).
Memperhatikan nilai rasa bahasa (konotatif-denotatif; perubahan
makna; dan diksi).
HAKIKAT PENDEKATAN ILMIAH
Akumulasi pengetahuan yang telah
disistematisasikan dan diorganisasikan
sedemikian rupa, sehingga memenuhi asas
pengaturan secara prosedural, metodologis,
teknis, dan normatif akademis;
Sumber-sumber pengetahuan: pengalaman
(mendung pertanda hujan), otoritas
(memercayai pandit), deduktif (umum ke
khusus), induktif (khusus ke umum), berpikir
ilmiah (“membentuk” hipotesis untuk dibuktikan
atau “menyusun” data untuk dijadikan teori).
TIPS:Karakter Ilmu Pengetahuan
GENERAL:
Teori yang digunakan untuk menjelaskan suatu
fenomena harus bisa diverifikasi secara berulang
dan diterima secara luas oleh komunitas ilmu.
SPESIFIK:
Teori yang digunakan tersebut harus dapat
menjelaskan atau memprakirakan
kecenderungan fenomena tertentu dalam
masyarakat.
Kebenaran comon sense tidak dapat diterima
sebagai suatu kebenaran ilmiah, karena sering
kali dapat menyesatkan. KEBENARAN ILMIAH:
koheren/konsisten, koresponden/berhubungan
langsung, pragmatis/fungsional
penutup…
NIL VOLUNTIBUS
ARDUM
Tak ada yang sukar bagi yang
punya kemauan…
Bhumi Srengseng Indah
Salam hangat,
M. Hamdani