Rencana Tata Ruang Budidaya Laut
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PUKAU KECIL
DIREKTURAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
MODUL 5
PRESENTER: PROF.DR.IR.SUTRISNO ANGGORO
KRITERIA, PERTIMBANGAN
&
PENENTUAN
ALOKASI RUANG & DELINEASI
SERTA PENGATURAN
ZONA PERIKANAN BUDIDAYAi
• Pengertian
Perikanan
Topik Zona
Bahasan
Budidaya Laut
• Kebutuhan Data dan Informasi
• Kriteria
Zona
Perikanan
Budidaya Laut
• Pertimbangan dan Penentuan
Zona Perikanan Budidaya Laut
• Delineasi
Zona
Perikanan
Budidaya Laut
• Pengaturan
Perikanan
Budidaya Laut
Pengertian Zona Perikanan
Budidaya Laut
• Zona :
ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara
berbagai pemangku kepentingan dan telah ditetapkan
status hukumnya (UU 27/2007)
• Perikanan Budidaya Laut :
memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakkan ikan serta memanen
hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,
kegiatan di laut untuk
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya
(adopsi dari UU 31/2004).
• Zona Perikanan Budidaya Laut :
ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara
Pembagian Zona Perikanan Budidaya
Kawasan
ZonaLaut
Subzona
Budidaya Ikan
(Finfish)
Pemanfaat- Perikanan
Budidaya Udang
an Umum
Budidaya
Budidaya Rumput
Laut
Budidaya Kerangkerangan
Budidaya Mutiara
Pembagian Zona Perikanan Budidaya ke dalam
subzona berdasarkan komoditas/jenis/kelompok
jenis sumberdaya ikan yang dibudidayakan
BUDIDAYA IKAN
• Jenis ikan : kakap putih, kerapu, bandeng, beronang,
•
•
napoleon, tuna, dll
Metode : kurungan (karamba jaring apung, karamba
jaring dasar/ tancap, kurungan jaring melayang)
Sifat kegiatan : menetap
BUDIDAYA UDANG
• Jenis udang : udang barong (lobster), udang vaname,
•
•
udang windu, dll
Metode : kurungan (karamba jaring apung, karamba
jaring dasar/ tancap, kurungan jaring melayang)
Sifat kegiatan : menetap
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
• Jenis rumput laut : Eucheuma cottonii, E. spinosum,
•
•
Sargasum, dll
Metode : lepas dasar, longline, rakit
Sifat kegiatan : menetap
BUDIDAYA KERANG-KERANGAN
• Jenis kerang-kerangan : Kerang hijau, abalon,
•
dll
Metode : kurungan jaring apung, kurungan
tancap, rakit, longline)
BUDIDAYA KERANG MUTIARA
• Jenis kerang mutiara : Pinctada spp.
• Metode : longline, rakit
• Sifat kegiatan : menetap
ZONA BUDIDAYA LAUT:
Perairan sampai 4 mil
Mencakup perairan Neritik (di atas
Sublitoral/Subtidal)
Dapat dimanfaatkan sebagai Zona Budidaya Laut,
misal Karamba Jaring Apung, dengan kultivan:
ikan, rumput laut, teripang, kekerangan
Proses Budidaya, bisa lewat Domestikasi atau
Kultivasi sempurna (lengkap seluruh tahap daur
hidup), atau kurang sempurna (sebagian tahap
daur hidup: pembesaran atau pembenihan saja)
Tiap tahap Domestikasi & Kultivasi selalu melalui
proses aklimasi dan aklimatissi
Aklimatisasi & Kultivasi harus
mempertimbangkan kebutuhan ekofisiologis yang
terkait dengan pakan & media hidup
PERTIMBANGAN FAKTOR INTERNAL & EKSTERNAL KULTIVAN BUDIDAYA LAUT:
PERTIMBANGAN EKOFISIOLOGIS KULTIVAN
Kemampuan Adaptasi/Toleransi thd Faktor
Lingkungan Dominan:
1. Salinitas : OSMOREGULASI (Euryhalin
(osmoregulator), Stenohalin
(Osmoconformer) : Poli & Oligohalin
2. Suhu : THERMOREGULASI ( Eurythermal &
Stenothermal )
(Poli & Oligothermal)
3. Oksigen : Respiroregulator & Respiroconformer)
4. Arus : Rheoregulator & Rheoconformer
5. Pakan Alami: Euryphagic, Stenophagic
KEBUTUHAN LINGKUNGAN OPTIMAL SIKLUS HIDUP
UDANG: SALINITAS & PAKAN
Sumber: BPPI, 2012
Kebutuhan Data & Informasi
Kebutuhan data spasial untuk penentuan Zona
Perikanan Budidaya Laut
• Topografi dasar laut
• Sedimen dasar laut/substrat dasar laut
• Batimetri (kedalaman)
• Oseanografi :
OSEANOGRAFI FISIK : Pasut, Gelombang, Arus, Suhu air,
Kecerahan, TSS
OSEANOGRAFI KIMIA : DO, COD, BOD, NH3-N, NO3-N, NO2, PO4-P,
Si & logam berat
OSEANOGRAFI BIOTIK : PLANKTON (Zoo/Fito)/klorofil-a
• Pemanfaatan perairan eksisting
• Pemanfaatan lahan sekitarnya (sumber PENYUBUR &
•
PENCEMAR)
Ekosistem kritis /vital: Terumbu karang, Padang lamun,
habitat jenis tertentu
•
•
•
•
Kriteria Kesesuaian Zona
Budidaya
KriteriaPerikanan
kesesuaian berdasarkan
morfologi Laut
& substrat
dasar laut :
Kesesuaian penempatan fasilitas/konstruksi
Mempengaruhi kapasitas purifikasi & turbulensi air
Kriteria kesesuaian berdasarkan parameter Oseanografi
(fisika, kimia & biotik) :
Kesesuaian bagi kehidupan biota laut yang dibudidayakan
Kesesuaian bagi penempatan media/fasilitas budidaya
Kriteria kesesuaian berdasarkan keberadaan
habitat/ekosistem kritis & vital yang dilindungi dari
pengaruh kegiatan budidaya laut :
Ekosistem/habitat dilindungi : terumbu karang, padang
lamun, habitat biota tertentu
Ekosistem/habitat dalam kondisi rehabilitasi / restorasi
Kriteria kesesuaian berdasarkan resiko bencana :
Resiko bencana sebagai faktor pembatas yang
mempengaruhi kesesuaian : tsunami, angin kencang,
gelombang badai pasang dan banjir
Kategori Kesesuaian Zona Perikanan Budidaya Laut:
Sangat Sesuai
Sesuai Sedang
Kurang Sesuai
Tidak Sesuai
Parameter
keterlindungan
(angin,
gelombang,
arus )memenuhi
syarat
Parameter
keterlindungan
(angin,
gelombang, arus
memenuhi
syarat
Parameter
keterlindungan
(angin,
gelombang,
arus memenuhi
syarat
Parameter
keterlindungan
(pengaruh
angin,
gelombang,
arus) tidak
memenuhi
memenuhi
syarat
Parameter
kedalaman
memenuhi syarat
Parameter
kedalaman
memenuhi
syarat
Parameter
kedalaman
memenuhi
syarat
Parameter
kedalaman
tidak
memenuhi
syarat
Tidak ada
ekosistem/habita
t kritis & vital
Ada
ekosistem/habita
t kritis & vital,
kondisi buruk
Ada
ekosistem/habit
at kritis & vital,
kondisi sedang
Ada
ekosistem/habit
at kritis & vital,
kondisi baik
sampai sangat
baik
Tidak merupakan
Tidak
Tidak
Alur pelayaran,
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Ikan
No.
Faktor/Parameter
1.
Pengaruh angin dan gelombang yang
kuat
Kedalaman air dari dasar kurungan
(m dari surut terendah)
Pergerakan air/arus (cm/detik)
Kadar garam/salinitas (‰)
Suhu Air (° C)
Sumber pencemaran
Pelayaran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
Kecerahan (m)
pH
DO (mg/l)
BOD (mg/l)
Nitrit (mg/l)
H2S (mg/l)
Sumber : Winanto dkk
(1991)
Persyaratan menurut Komoditas/Jenis
kerapu
Kakap Putih
Kakap Merah
Kecil
Kecil
Kecil
5-7
5-7
7-10
20-40
27-32
±20-40
27-32
±20-40
32-33 ‰
28 -30
bebas
tdk
menghambat
alur pelayaran
28 -30
bebas
tdk menghambat
alur pelayaran
28 °-30
bebas
tdk menghambat
alur pelayaran
>5
6,5 – 8,5
> 3.5 - 7.5 (>6 ppm)
< 25
Nihil
< 0,01
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Udang
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
Faktor/Parameter
Persyaratan menurut Komoditas/Jenis
Lobster
Vaname/Windu
Kecil
Kecil
Pengaruh angin dan gelombang yang
kuat
Kedalaman air dari dasar kurungan (m
5-7
5-7
pada surut terendah)
20-40
20-40
Pergerakan air/arus (cm/detik)
27-32
< 32
Kadar garam/salinitas (‰)
28 -30
28 -30
Suhu Air (°C)
Sumber pencemaran
bebas
bebas
Pelayaran
tdk menghambat alur tdk menghambat
pelayaran
alur pelayaran
Kecerahan (m)
>5
pH
6,5 – 8,5
DO (mg/l)
> 6 (3.5 – 7.5 ppm)
BOD (mg/l)
< 25
Nitrit (mg/l)
Nihil
H2S (mg/l)
< 0,01
Sumber : Winanto dkk
(1991)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
10
11
12
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Rumput
Laut
Kategori Kesesuaian
Faktor/Parameter
Pengaruh angin musim
Kondisi gelombang (cm)
Arus (cm/detik)
Kedalaman air (m)
Dasar perairan
Salinitas (‰)
Suhu (oC)
Kecerahan (cm)
Kesuburan perairan
Sumber bibit dan induk
Sarana penunjang
Pencemaran
13 Sumber
: Winanto dkk
Keamanan
14 (1991)
Pelayaran
Sangat Sesuai
Terlindung
< 10
>20 – 30
2,5 – 5
Berkarang
mati
>32 – 34
>24 – 30
> 40
Subur
Banyak
Baik
Tidak cemar
Aman
Tidak
Sesuai Sedang
Terlindung
sedang
10 – 30
10 – 20 dan
30 – 40
0,5 – 2,5
Kurang Sesuai
Kurang
terlindung
>30 dan < 10
< 10 dan > 40
&> 5 – 25
< 0,5 dan >
25
Pasir
Pasir/lumpur
30 – 32
20 – 24
30 – 40
Cukup
Sedang
Cukup
< 30 dan > 34
< 20 dan > 30
< 30
Kurang
Kurang
Kurang
Cemar
Cemar ringan
Sedang-Berat
Sedang
Tidak aman
Tidak
Mengganggu
No.
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya KerangKerangan Kategori Kesesuaian
Faktor/Parameter
Sangat Sesuai
1
Pengaruh angin musim
2
3
4
5
6
Kondisi gelombang
Kedalaman (m)
Substrat
Arus (m/dt)
Keamanan/pelayaran
Tenang
3-7
Lumpur
0,05 - 0,2 m/dt
Aman/tidak
mengganggu
pelayaran
7
8
Kecerahan (m)
Pencemaran
1-4m
Tidak tercemar
– cemar ringan
Tinggi
(>15.000)
25 - 27
25 - 30
Baik/mudah
dicapai
Kesuburan perairan (kelimpahan
fitoplankton, ind/liter)
10 Suhu (C)
11 Salinitas (‰)
12 Aksesbilitas
9
Sumber : Winanto dkk
Terlindung
Sesuai Sedang
Terlindung
sedang
Sedang
>7
Pasir Lumpur
0,2 - 0,5
Cukup
aman/tidak
mengganggu
pelayaran
5–8
Cemar Sedang
Kurang Sesuai
Kurang
terlindung
Besar
0,5
Kurang
aman/tidak
mengganggu
pelayaran
>8
Cemar berat
Sedang
(2000-15.000)
28 – 30
31 – 35
Sedang/cukup
mudah dicapai
Rendah
(30–
32
4,5– 6,5
3,5– 4,4 dan 6,6–
7,7
Tinggi
Sedang
(>15.000)
(2000-15.000)
Banyak
Sedang
Baik
Cukup
Tidak cemar –
Cemar sedang
cemar ringan
Aman/tidak
Sedang/tidak
mengganggu
mengganggu
pelayaran
pelayaran
Terlindung
Kurang Sesuai
Kurang
terlindung
Besar
< 10 dan > 30
50 m.
Pasir/ berumpur/
lumpur
< 27 dan > 40
< 22 dan > 32
< 3,5 dan > 7,7
Rendah
(5 mg/l, tidak tercemar, kelimpahan fitoplankton 2000 – 3000 ind/l (TDK ADA
JENIS BERACUN), tidak terdapat ekosistem pesisir vital & kritis , migrasi ikan
pelagis kecil, tidak sebagai alur pelayaran, tidak rawan bencana tsunami,
pemanfaatan eksiting penangkapan ikan pelagis kecil intensitas rendah,
budidaya ikan dalam KJA 3 unit
Analisis Kesesuaian
Perikanan Budidaya (ikan, udang,
rumput laut, mutiara), FG Pelagis
& Pariwisata
ZONA PERIKANAN
BUDIDAYA
Analisis Non-Spasial
Perikanan Budidaya (Skor
35), Perikanan Tangkap
(Pelagis) (Skor 30),
Pariwisata (Skor 27)
Pengaturan Zona Perikanan
Budidaya
Laut
Pengaturan kegiatan lainnya :
• Pengaturan melalui penyusunan Matriks Zona/Subzona
Perikanan Budidaya dengan Zona/Subzona lainnya
• Pengaturan memuat :
pemanfaatan yang dibolehkan/di-Izinkan (I)
pemanfaatan bersyarat secara Terbatas (T)
pemanfataan Bersyarat tertentu (B)
pemanfaatan yang tidak diperbolehkan (X)
Pengaturan pemanfaatan zona :
• Pengaturan kebutuhan fasilitas minimal
• Pengaturan daya dukung
• Pengaturan akses untuk mobilitas
• Pengaturan pencegahan pencemaran perairan
• Pengaturan lainnya dianggap perlu
Contoh Pengaturan Zona Perikanan Budidaya
Laut
Zona Perikanan Budidaya Laut
Kegiatan
Perikanan tangkap
Penangkapan ikan demersal
Penangkapan ikan pelagis
Pariwisata
Wisata selam (snorkeling,
scuba diving)
Wisata rekreasi air (berkano)
Wisata memancing
Wisata olahraga air
• Pengaturan
Sub
Zona
Sub Zona
Budiday Budidaya
a
Udang
Kerapu
Sub
Sub Zona
Sub
Zona
Budidaya
Zona
Budida
Rumput
Budiday
ya
Laut
a Kerang
Mutiara
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
X
X
X
X
X
T
T
I
I
PemanfaatanX Zona :X
T
I
X
T
I
X
T
T
X
Pemasangan batas-batas zona, pemasangan tanda-tanda untuk
keselamatan & keamanan lalu lintas di laut
Pengaturan jumlah unit KJA per satuan luas
Penempatan fasilitas budidaya untuk ruang & akses bagi mobilitas
kegiatan budidaya
Penerapan SOP pencegahan pencemaran perairan (pengananan
sampah & limbah)
Penerapan SOP pencegahan & penanganan penyakit
SEKIAN & TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PUKAU KECIL
DIREKTURAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
MODUL 5
PRESENTER: PROF.DR.IR.SUTRISNO ANGGORO
KRITERIA, PERTIMBANGAN
&
PENENTUAN
ALOKASI RUANG & DELINEASI
SERTA PENGATURAN
ZONA PERIKANAN BUDIDAYAi
• Pengertian
Perikanan
Topik Zona
Bahasan
Budidaya Laut
• Kebutuhan Data dan Informasi
• Kriteria
Zona
Perikanan
Budidaya Laut
• Pertimbangan dan Penentuan
Zona Perikanan Budidaya Laut
• Delineasi
Zona
Perikanan
Budidaya Laut
• Pengaturan
Perikanan
Budidaya Laut
Pengertian Zona Perikanan
Budidaya Laut
• Zona :
ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara
berbagai pemangku kepentingan dan telah ditetapkan
status hukumnya (UU 27/2007)
• Perikanan Budidaya Laut :
memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakkan ikan serta memanen
hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,
kegiatan di laut untuk
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya
(adopsi dari UU 31/2004).
• Zona Perikanan Budidaya Laut :
ruang yang penggunaannya disepakati bersama antara
Pembagian Zona Perikanan Budidaya
Kawasan
ZonaLaut
Subzona
Budidaya Ikan
(Finfish)
Pemanfaat- Perikanan
Budidaya Udang
an Umum
Budidaya
Budidaya Rumput
Laut
Budidaya Kerangkerangan
Budidaya Mutiara
Pembagian Zona Perikanan Budidaya ke dalam
subzona berdasarkan komoditas/jenis/kelompok
jenis sumberdaya ikan yang dibudidayakan
BUDIDAYA IKAN
• Jenis ikan : kakap putih, kerapu, bandeng, beronang,
•
•
napoleon, tuna, dll
Metode : kurungan (karamba jaring apung, karamba
jaring dasar/ tancap, kurungan jaring melayang)
Sifat kegiatan : menetap
BUDIDAYA UDANG
• Jenis udang : udang barong (lobster), udang vaname,
•
•
udang windu, dll
Metode : kurungan (karamba jaring apung, karamba
jaring dasar/ tancap, kurungan jaring melayang)
Sifat kegiatan : menetap
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
• Jenis rumput laut : Eucheuma cottonii, E. spinosum,
•
•
Sargasum, dll
Metode : lepas dasar, longline, rakit
Sifat kegiatan : menetap
BUDIDAYA KERANG-KERANGAN
• Jenis kerang-kerangan : Kerang hijau, abalon,
•
dll
Metode : kurungan jaring apung, kurungan
tancap, rakit, longline)
BUDIDAYA KERANG MUTIARA
• Jenis kerang mutiara : Pinctada spp.
• Metode : longline, rakit
• Sifat kegiatan : menetap
ZONA BUDIDAYA LAUT:
Perairan sampai 4 mil
Mencakup perairan Neritik (di atas
Sublitoral/Subtidal)
Dapat dimanfaatkan sebagai Zona Budidaya Laut,
misal Karamba Jaring Apung, dengan kultivan:
ikan, rumput laut, teripang, kekerangan
Proses Budidaya, bisa lewat Domestikasi atau
Kultivasi sempurna (lengkap seluruh tahap daur
hidup), atau kurang sempurna (sebagian tahap
daur hidup: pembesaran atau pembenihan saja)
Tiap tahap Domestikasi & Kultivasi selalu melalui
proses aklimasi dan aklimatissi
Aklimatisasi & Kultivasi harus
mempertimbangkan kebutuhan ekofisiologis yang
terkait dengan pakan & media hidup
PERTIMBANGAN FAKTOR INTERNAL & EKSTERNAL KULTIVAN BUDIDAYA LAUT:
PERTIMBANGAN EKOFISIOLOGIS KULTIVAN
Kemampuan Adaptasi/Toleransi thd Faktor
Lingkungan Dominan:
1. Salinitas : OSMOREGULASI (Euryhalin
(osmoregulator), Stenohalin
(Osmoconformer) : Poli & Oligohalin
2. Suhu : THERMOREGULASI ( Eurythermal &
Stenothermal )
(Poli & Oligothermal)
3. Oksigen : Respiroregulator & Respiroconformer)
4. Arus : Rheoregulator & Rheoconformer
5. Pakan Alami: Euryphagic, Stenophagic
KEBUTUHAN LINGKUNGAN OPTIMAL SIKLUS HIDUP
UDANG: SALINITAS & PAKAN
Sumber: BPPI, 2012
Kebutuhan Data & Informasi
Kebutuhan data spasial untuk penentuan Zona
Perikanan Budidaya Laut
• Topografi dasar laut
• Sedimen dasar laut/substrat dasar laut
• Batimetri (kedalaman)
• Oseanografi :
OSEANOGRAFI FISIK : Pasut, Gelombang, Arus, Suhu air,
Kecerahan, TSS
OSEANOGRAFI KIMIA : DO, COD, BOD, NH3-N, NO3-N, NO2, PO4-P,
Si & logam berat
OSEANOGRAFI BIOTIK : PLANKTON (Zoo/Fito)/klorofil-a
• Pemanfaatan perairan eksisting
• Pemanfaatan lahan sekitarnya (sumber PENYUBUR &
•
PENCEMAR)
Ekosistem kritis /vital: Terumbu karang, Padang lamun,
habitat jenis tertentu
•
•
•
•
Kriteria Kesesuaian Zona
Budidaya
KriteriaPerikanan
kesesuaian berdasarkan
morfologi Laut
& substrat
dasar laut :
Kesesuaian penempatan fasilitas/konstruksi
Mempengaruhi kapasitas purifikasi & turbulensi air
Kriteria kesesuaian berdasarkan parameter Oseanografi
(fisika, kimia & biotik) :
Kesesuaian bagi kehidupan biota laut yang dibudidayakan
Kesesuaian bagi penempatan media/fasilitas budidaya
Kriteria kesesuaian berdasarkan keberadaan
habitat/ekosistem kritis & vital yang dilindungi dari
pengaruh kegiatan budidaya laut :
Ekosistem/habitat dilindungi : terumbu karang, padang
lamun, habitat biota tertentu
Ekosistem/habitat dalam kondisi rehabilitasi / restorasi
Kriteria kesesuaian berdasarkan resiko bencana :
Resiko bencana sebagai faktor pembatas yang
mempengaruhi kesesuaian : tsunami, angin kencang,
gelombang badai pasang dan banjir
Kategori Kesesuaian Zona Perikanan Budidaya Laut:
Sangat Sesuai
Sesuai Sedang
Kurang Sesuai
Tidak Sesuai
Parameter
keterlindungan
(angin,
gelombang,
arus )memenuhi
syarat
Parameter
keterlindungan
(angin,
gelombang, arus
memenuhi
syarat
Parameter
keterlindungan
(angin,
gelombang,
arus memenuhi
syarat
Parameter
keterlindungan
(pengaruh
angin,
gelombang,
arus) tidak
memenuhi
memenuhi
syarat
Parameter
kedalaman
memenuhi syarat
Parameter
kedalaman
memenuhi
syarat
Parameter
kedalaman
memenuhi
syarat
Parameter
kedalaman
tidak
memenuhi
syarat
Tidak ada
ekosistem/habita
t kritis & vital
Ada
ekosistem/habita
t kritis & vital,
kondisi buruk
Ada
ekosistem/habit
at kritis & vital,
kondisi sedang
Ada
ekosistem/habit
at kritis & vital,
kondisi baik
sampai sangat
baik
Tidak merupakan
Tidak
Tidak
Alur pelayaran,
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Ikan
No.
Faktor/Parameter
1.
Pengaruh angin dan gelombang yang
kuat
Kedalaman air dari dasar kurungan
(m dari surut terendah)
Pergerakan air/arus (cm/detik)
Kadar garam/salinitas (‰)
Suhu Air (° C)
Sumber pencemaran
Pelayaran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
Kecerahan (m)
pH
DO (mg/l)
BOD (mg/l)
Nitrit (mg/l)
H2S (mg/l)
Sumber : Winanto dkk
(1991)
Persyaratan menurut Komoditas/Jenis
kerapu
Kakap Putih
Kakap Merah
Kecil
Kecil
Kecil
5-7
5-7
7-10
20-40
27-32
±20-40
27-32
±20-40
32-33 ‰
28 -30
bebas
tdk
menghambat
alur pelayaran
28 -30
bebas
tdk menghambat
alur pelayaran
28 °-30
bebas
tdk menghambat
alur pelayaran
>5
6,5 – 8,5
> 3.5 - 7.5 (>6 ppm)
< 25
Nihil
< 0,01
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Udang
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
Faktor/Parameter
Persyaratan menurut Komoditas/Jenis
Lobster
Vaname/Windu
Kecil
Kecil
Pengaruh angin dan gelombang yang
kuat
Kedalaman air dari dasar kurungan (m
5-7
5-7
pada surut terendah)
20-40
20-40
Pergerakan air/arus (cm/detik)
27-32
< 32
Kadar garam/salinitas (‰)
28 -30
28 -30
Suhu Air (°C)
Sumber pencemaran
bebas
bebas
Pelayaran
tdk menghambat alur tdk menghambat
pelayaran
alur pelayaran
Kecerahan (m)
>5
pH
6,5 – 8,5
DO (mg/l)
> 6 (3.5 – 7.5 ppm)
BOD (mg/l)
< 25
Nitrit (mg/l)
Nihil
H2S (mg/l)
< 0,01
Sumber : Winanto dkk
(1991)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9
10
11
12
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya Rumput
Laut
Kategori Kesesuaian
Faktor/Parameter
Pengaruh angin musim
Kondisi gelombang (cm)
Arus (cm/detik)
Kedalaman air (m)
Dasar perairan
Salinitas (‰)
Suhu (oC)
Kecerahan (cm)
Kesuburan perairan
Sumber bibit dan induk
Sarana penunjang
Pencemaran
13 Sumber
: Winanto dkk
Keamanan
14 (1991)
Pelayaran
Sangat Sesuai
Terlindung
< 10
>20 – 30
2,5 – 5
Berkarang
mati
>32 – 34
>24 – 30
> 40
Subur
Banyak
Baik
Tidak cemar
Aman
Tidak
Sesuai Sedang
Terlindung
sedang
10 – 30
10 – 20 dan
30 – 40
0,5 – 2,5
Kurang Sesuai
Kurang
terlindung
>30 dan < 10
< 10 dan > 40
&> 5 – 25
< 0,5 dan >
25
Pasir
Pasir/lumpur
30 – 32
20 – 24
30 – 40
Cukup
Sedang
Cukup
< 30 dan > 34
< 20 dan > 30
< 30
Kurang
Kurang
Kurang
Cemar
Cemar ringan
Sedang-Berat
Sedang
Tidak aman
Tidak
Mengganggu
No.
Kriteria Kesesuaian Subzona Budidaya KerangKerangan Kategori Kesesuaian
Faktor/Parameter
Sangat Sesuai
1
Pengaruh angin musim
2
3
4
5
6
Kondisi gelombang
Kedalaman (m)
Substrat
Arus (m/dt)
Keamanan/pelayaran
Tenang
3-7
Lumpur
0,05 - 0,2 m/dt
Aman/tidak
mengganggu
pelayaran
7
8
Kecerahan (m)
Pencemaran
1-4m
Tidak tercemar
– cemar ringan
Tinggi
(>15.000)
25 - 27
25 - 30
Baik/mudah
dicapai
Kesuburan perairan (kelimpahan
fitoplankton, ind/liter)
10 Suhu (C)
11 Salinitas (‰)
12 Aksesbilitas
9
Sumber : Winanto dkk
Terlindung
Sesuai Sedang
Terlindung
sedang
Sedang
>7
Pasir Lumpur
0,2 - 0,5
Cukup
aman/tidak
mengganggu
pelayaran
5–8
Cemar Sedang
Kurang Sesuai
Kurang
terlindung
Besar
0,5
Kurang
aman/tidak
mengganggu
pelayaran
>8
Cemar berat
Sedang
(2000-15.000)
28 – 30
31 – 35
Sedang/cukup
mudah dicapai
Rendah
(30–
32
4,5– 6,5
3,5– 4,4 dan 6,6–
7,7
Tinggi
Sedang
(>15.000)
(2000-15.000)
Banyak
Sedang
Baik
Cukup
Tidak cemar –
Cemar sedang
cemar ringan
Aman/tidak
Sedang/tidak
mengganggu
mengganggu
pelayaran
pelayaran
Terlindung
Kurang Sesuai
Kurang
terlindung
Besar
< 10 dan > 30
50 m.
Pasir/ berumpur/
lumpur
< 27 dan > 40
< 22 dan > 32
< 3,5 dan > 7,7
Rendah
(5 mg/l, tidak tercemar, kelimpahan fitoplankton 2000 – 3000 ind/l (TDK ADA
JENIS BERACUN), tidak terdapat ekosistem pesisir vital & kritis , migrasi ikan
pelagis kecil, tidak sebagai alur pelayaran, tidak rawan bencana tsunami,
pemanfaatan eksiting penangkapan ikan pelagis kecil intensitas rendah,
budidaya ikan dalam KJA 3 unit
Analisis Kesesuaian
Perikanan Budidaya (ikan, udang,
rumput laut, mutiara), FG Pelagis
& Pariwisata
ZONA PERIKANAN
BUDIDAYA
Analisis Non-Spasial
Perikanan Budidaya (Skor
35), Perikanan Tangkap
(Pelagis) (Skor 30),
Pariwisata (Skor 27)
Pengaturan Zona Perikanan
Budidaya
Laut
Pengaturan kegiatan lainnya :
• Pengaturan melalui penyusunan Matriks Zona/Subzona
Perikanan Budidaya dengan Zona/Subzona lainnya
• Pengaturan memuat :
pemanfaatan yang dibolehkan/di-Izinkan (I)
pemanfaatan bersyarat secara Terbatas (T)
pemanfataan Bersyarat tertentu (B)
pemanfaatan yang tidak diperbolehkan (X)
Pengaturan pemanfaatan zona :
• Pengaturan kebutuhan fasilitas minimal
• Pengaturan daya dukung
• Pengaturan akses untuk mobilitas
• Pengaturan pencegahan pencemaran perairan
• Pengaturan lainnya dianggap perlu
Contoh Pengaturan Zona Perikanan Budidaya
Laut
Zona Perikanan Budidaya Laut
Kegiatan
Perikanan tangkap
Penangkapan ikan demersal
Penangkapan ikan pelagis
Pariwisata
Wisata selam (snorkeling,
scuba diving)
Wisata rekreasi air (berkano)
Wisata memancing
Wisata olahraga air
• Pengaturan
Sub
Zona
Sub Zona
Budiday Budidaya
a
Udang
Kerapu
Sub
Sub Zona
Sub
Zona
Budidaya
Zona
Budida
Rumput
Budiday
ya
Laut
a Kerang
Mutiara
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
X
X
X
X
X
T
T
I
I
PemanfaatanX Zona :X
T
I
X
T
I
X
T
T
X
Pemasangan batas-batas zona, pemasangan tanda-tanda untuk
keselamatan & keamanan lalu lintas di laut
Pengaturan jumlah unit KJA per satuan luas
Penempatan fasilitas budidaya untuk ruang & akses bagi mobilitas
kegiatan budidaya
Penerapan SOP pencegahan pencemaran perairan (pengananan
sampah & limbah)
Penerapan SOP pencegahan & penanganan penyakit
SEKIAN & TERIMA KASIH