Drs. H Sakhyan Asmara, M.Sp – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora

  RIO HARYANTO

UNTUK MERAH PUTIH

  

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PEMUDA

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

TAHUN 2016

  disampaikan pada Konsolidasi Nasional dan Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan DPN PERDAH INDONESIA Yogyakarta, 25 Maret 2016

  

Oleh:

DRS. H. SAKHYAN ASMARA, MSP

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

SIAPAKAH PEMUDA

  ITU ? Pemuda adalah warga negara

Indonesia yang memasuki periode

penting pertumbuhan dan

perkembangan yang berusia 16

  (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

  (Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)

  3

  

JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN

61,83 juta jiwa

atau dari jumlah penduduk Indonesia (252,04 juta jiwa)

  24,53 %

(Sumber: BPS Tahun 2014 - Statistik Pemuda Indonesia 2014)

  Terdiri dari:

  1. Siswa SMA atau sederajat;

  2. Mahasiswa Diploma, S1, S2, atau S3;

  3. Pekerja Pemula (karyawan swasta atau pegawai pemerintah/ BUMN/BUMD);

  4. Pekerja Profesional (Pengacara, Konsultan, Seniman dll);

  5. Wirausaha/Wiraswasta;

  6. Anggota Legislatif;

  7. Anggota TNI/POLRI;

  8. Pengangguran (Tidak Terdidik dan Terdidik);

  

9. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman,

Warga Binaan, dll);

  10.Aktivis (OK, LSM, Ormas, Orpol, dll). 4

FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA

  Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan Fase Kemandirian dan Usia 30 th Pembangunan Sumber Daya kematangan

keatas

  Manusia Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang Undang-Undang memerlukan: Penyadaran, Tentang Pemberdayaan, dan

  

Usia 16 –

Kepemudaan Pengembangan

  

30 th

Fase yang menitikberatkan

  Undang-Undang pada:

Usia 0 <

   Tentang Perlindungan Pembinaan, Pengaturan

16 th

  Anak dan Pengawasan

  5

TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

  (Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan) Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa

kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan,

dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

  6

INTI TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

  1. Pemuda yang beriman dan bertakwa; (Karakter)

  2. Berakhlak mulia; (Karakter)

  3. Demokratis; (Karakter)

  4. Bertanggungjawab; (Karakter)

  5. Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; (Kapasitas)

  6. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan; (Karakter & Kapasitas)

  7. Berdaya saing. (Daya Saing)

  Cita-cita/mimpi yang hendak dicapai atau kondisi yang diharapkan

  Sumber inspirasi perjuangan atau sumber inspirasi penyusunan program

  Program & kegiatan Program & kegiatan

  Program & kegiatan

  Filosofi Tujuan

TUJUAN TUJUAN

  8

ACUAN NORMATIF/REGULASI

  1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025;

  2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;

  3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan;

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Susunan Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP)

  6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2015-2019;

  7. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016;

  8. Permenpora Nomor 0262 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Tahun 2015- 2019;

  9. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKAK/L) 9 Kementerian Pemuda dan Olahraga Tiap Tahun.

FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TUJUAN KOMPONEN YANG PERLU DISIAPKAN

INTI PELAYANAN KEPEMUDAAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PENYADARAN

5 A S A S , F U N G S I, T U JU A N D A N K A R A K T E R

  TUJUAN ARAH LA N D A S A N P A N C A S

  IL A & U U D

   1

  9

  4

  IS T

  IK Menyiapkan Prasarana dan Sarana P E M B A N G U N A N

  P E R L I N D U N G A N ARAH Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang

  Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS, DAN BERDAYA SAING PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS, DAN BERDAYA SAING Penetapan Peran, Tanggung jawab dan Hak Pemuda Penetapan Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah daerah Penetapan Strategi Pelayanan Kepemudaan

  Menguatkan Organisasi Kepemudaan Menyiapkan Pendanaan Memberikan Penghargaan Melakukan Koordinasi Kemitraan Penguatan Peran Serta Masyarakat

10 Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi

  BERKARAKTER BERKAPASITAS BERDAYA SAING

  PENYADARAN PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN

  KEPEMIMPINAN

  KEWIRAUSAHAAN

  KEPELOPORAN TOKSIN DAN TONIK

  TOKSIN

  (MASALAH)

  TONIK

  (POTENSI)

  BAGAN MENUJU PEMUDA MAJU

PEMUDA MAJU

ISU-ISU PENTING KEPEMUDAAN

  1. Masalah Napza (Narkotika, Psikotripika dan Zat Adiktif lainnya);

  2. Terorisme, radikalisme, dan anarkisme

  3. Penyimpangan perilaku seksual termasuk LGBT;

  4. Tawuran yang diakibatkan oleh ketidakmampuan membangun kebersamaan

  5. Komunikasi lintas agama

  12

ISU-ISU PENTING PENGEMBANGAN KEPEMUDAAN

A. Realitas Masalah Kepemudaan

  1. Jumlah pengangguran masih tinggi;

  2. Pendidikan masih rendah;

  3. Kasus–kasus konflik yang melibatkan pemuda masih sering terjadi;

  4. Nilai-nilai Pancasila belum terimplementasi dengan baik;

  5. Kasus–kasus perilaku menyimpang di kalangan pemuda seperti penyalahgunaan narkoba, free sex dan lain-lain masih sering muncul ;

  6. Tenaga lapangan yang berfungsi sebagai fasilitator, pelatih, dan penggerak bidang kepemudaan masih minim;

  7. Sikap pemuda yang materialistik, pragmatis, dan hedonis masih menonjol;

  8. Kader-kader kepemimpinan dan kepeloporan pemuda masih minim;

  9. Potensi pemuda belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan bangsa karena belum tergarap secara optimal ; 10.Dan lain-lain. 13

B. Upaya Penanggulangan Masalah Kepemudaan

  1. Perlu pengembangan potensi kewirausahaan pemuda melalui implementasi PP No. 41 Tahun 2011 dan PP No. 60 Tahun 2013 terutama mengaktifkan LPKP secara optimal dalam rangka menciptakan wirausaha muda baru;

  2. Perlu memperbanyak lahirnya kader-kader kepemimpinan pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing dalam menyongsong regenerasi kepemimpinan secara berkelanjutan;

  3. Perlu menggalakkan kepeloporan pemuda guna menghindarkan pemuda dari pelbagai problematika sosial, kemasyarakatan, dan kebangsaan;

  4. Perlu menggalakkan Gerakan Pramuka sebagai solusi dalam menghadapi persoalan karakter bangsa;

  5. Perlu dioptimalkan peran organisasi kepemudaan sebagai mitra penting Pemerintah dalam pembangunan kepemudaan;

  6. Perlu dioptimalkan penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan, pemberian penghargaan, peran serta masyarakat dan penyiapan pendanaan yang memadai dalam pembangunan kepemudaan;

  7. Perlu diperluas dan diperbanyak keterlibatan pelbagai pihak untuk menciptakan tenaga penggerak kepemudaan yang handal guna mengantisipasi realitas problematika dan merespon potensi kepemudaan. 14

POTENSI PEMBANGUNAN

  1. Jumlah Pemuda usia 16 sampai 30 tahun sebanyak 61,83 juta atau 24,53 % dari

  (BPS 2014)

  jumlah penduduk Indonesia ; 2. 1 Kementerian yang menangani kepemudaan yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga RI; 3. 34 Dinas/SKPD Tingkat Provinsi yang

menangani kepemudaan di seluruh Indonesia;

4. 297 Dinas/SKPD Tingkat Kab/Kota yang

menangani kepemudaan di seluruh Indonesia

atau 60 % dari seluruh Kab/Kota;

  5. 277.298 unit organisasi kepemudaan dari tingkat pusat sampai tingkat kelurahan di seluruh Indonesia.

  13 PROGRAM KEPEMUDAAN

  1. Pemuda Anti Narkoba (Deputi I)

  2. Pemuda Relawan (Deputi II)

  3. Kota Layak Pemuda (Deputi II)

  4. Pemuda Tani (Deputi I)

  5. Pemuda Maritim (Deputi I)

  6. Pemuda Pelopor (Deputi II)

  7. Pemuda Kreatif (Deputi I)

  8. Sarjana Penggerak Desa (Deputi II)

  9. Pemimpin Muda (Deputi II)

  10.Wirausaha Muda (Deputi II)

  11.Pusat Pelatihan Pemuda (Deputi II)

  12.Pemuda Cinta Damai Lintas Agama (Deputi I)

  13.Bank Music (Deputi I) 17

10 PROGRAM UNGGULAN PENGEMBANGAN PEMUDA

  1. Meningkatan kualitas kepemimpinan pemuda dan memperluas pembentukan kader kepemimpinan pemuda.

  2. Memperluas pembentukan kepeloporan dan kesukarelawanan pemuda.

  3. Memperluas kesadaran dan keterampilan berwirausaha di kalangan pemuda.

  4. Membantu mempermudah akses permodalan

berwirausaha di kalangan pemuda melalui Lembaga

Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP).

  5. Menggelorakan semangat persatuan dan kebersamaan serta memperkuat peran organisasi kepemudaan. 18

10 PROGRAM UNGGULAN PENGEMBANGAN PEMUDA

  6. Mendukung fasilitasi penyelenggaraan kepramukaan dan menyukseskan penyelenggaraan Jambore Nasional Pramuka (penggalang) Indonesia.

  7. Memperluas kemitraan strategis dengan pelbagai organisasi, yayasan, lembaga, komunitas dan pertukaran pemuda dengan negara-negara sahabat.

  8. Memperluas pemberian penghargaan kepada pelbagai

komponen maupun perorangan yang berprestasi dan atau

berjasa dalam pembangunan kepemudaan.

9. Membuat dan melaksanakan standardisasi dalam pelbagai elemen yang terkait dengan pembangunan kepemudaan.

  10. Memperbanyak ruang aktivitas pemuda dengan

membangun youth hostel, sentra kegiatan kepemudaan di

Indonesia timur, tengah dan barat.

  19

  PROSES PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN Output

  3. Org.Kepemudaan 4. Peran Serta Masy.

  5. Penghargaan

  6. Pendanaan

  BAB IX, X, XI, XII, XIII, dan XIV UU 40/2009

  6 Faktor Pendukung

  1. Koord. & Kemitraan

  2. Prasarana & Sarana

  5. Penghargaan

  2. Prasarana & Sarana

  6. Pendanaan

  BAB IX, X, XI, XII, XIII, dan XIV UU 40/2009

  Proses Pember- dayaan

  Input

  Pemuda Bermasalah

  DASAR PELAKSANAAN KEBIJAKAN 1. Realitas problem kepemudaan 2. Acuan normatif Bab VII, pasal 24 & 25 UU 40/2009 DASAR PELAKSANAAN KEBIJAKAN 1. Realitas problem kepemudaan 2. Acuan normatif Bab VII, pasal 24 & 25 UU 40/2009 Dilakukan Melalui: 1. Peningkatan Imtaq 2. Peningkatan Iptek 3. Penyelenggaraan Bela Negara &

  3. Org.Kepemudaan 4. Peran Serta Masy.

  1. Koord. & Kemitraan

  Pemuda Berdaya Saing

  2. Kewirausahaan

  Proses Pengem- bangan

  Output/ Input

  Pemuda Berkapasit as/

  Berpotensi

  3 Dasar Utama:

  1. Kepemimpinan

  3. Kepeloporan BAB VIII, Pasal 26 s.d 29, UU 40/2009

  6 Faktor Pendukung

  3 Dasar Utama:

  1. Kepemimpinan

  2. Kewirausahaan

  3. Kepeloporan BAB VIII, Pasal 26 s.d 29, UU 40/2009 RPJPN 2005- 2025 menyangkut arah pembangunan kepemudaan RPJMN 2011- 2015 menyangkut sasaran pembangunan kepemudaan

  PENYADARAN

  20

  Tannasda 4. Peneguhan Kemandirian ekonomi pemuda 5. Peningkatan Kualitas jasmani, seni, & budaya 6. Penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan BAB VII UU 40/2009 Dilakukan Melalui: 1. Peningkatan Imtaq 2. Peningkatan Iptek 3. Penyelenggaraan Bela Negara & Tannasda 4. Peneguhan Kemandirian ekonomi pemuda 5. Peningkatan Kualitas jasmani, seni, & budaya 6. Penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan BAB VII UU 40/2009

PROSES PENGEMBANGAN PEMUDA

  PENYADARAN Output Proses Input

  Pemuda Pengem

  Pemuda Berdaya

  Berpotensi bangan

  Saing

  6 Faktor RPJPN 2005-2025

  3 Dasar Utama :

  6 Faktor

  3 Dasar Utama : menyangkut arah

  Pendukung

  1. Kepemimpinan

  Pendukung

  1. Kepemimpinan

  1. Koord. & Kemitraan pembangunan

  1. Koord. & Kemitraan

  2. Kewirausahaan

  2. Kewirausahaan

  2. Prasarana & Sarana

  kepemudaan

  2. Prasarana & Sarana

  3. Kepeloporan

  3. Kepeloporan

  3. Org.Kepemudaan

  3. Org.Kepemudaan

  RPJMN 2011-2015 4. Peran Serta Masy.

  4. Peran Serta Masy.

  menyangkut sasaran

  BAB VIII, Pasal 26 s.d

  5. Penghargaan

  BAB VIII, Pasal 26 s.d

  5. Penghargaan

  pembangunan

  29, UU 40/2009

  6. Pendanaan 29, UU 40/2009

  6. Pendanaan

  kepemudaan

  BAB IX, X, XI, XII, XIII, dan BAB IX, X, XI, XII, XIII, dan

  21

KERANGKA PELAKSANAAN KEBIJAKAN

  (dielaborasi berdasarkan Model Grindle) Implementasi Ngefek Kebijakan Kebijakan Program Kebijakan Kepemudaan Kepemudaan Pengembangan Kebijakan Kemenpora RI Kemenpora RI

  Dan Pemuda Nendang

  • UU 40/2009 UU 40/2009 •
  •  Kepentingan – kepentingan Aspek Konten Kebijakan RPJMN Organisasi • RPJMN RPJP RPJP •

      Pengembangan Tipe manfaat Derajat perubahan yang ingin Dampak yang mempengaruhi

    • RKP • RKP

        Dampak

        Kepemudaan dan dicapai RENSTRA RENSTRA

        Kebijakan

        Kebijakan

        Kepramukaan  Letak pengambilan keputusan

        Output

      • Tentang Pengembangan Tentang
      •  Pelaksana program<
      • Potensi Pemuda Kepemudaan Kepemudaan
      • Sumber-sumber daya yang <
      • Potensi Pemuda Kepemimpinan
      • digunakan

        Pemuda sebagai sebagai dan Kepelo
      • Berdaya

        Aspek Konteks

        individu, individu,

      • Pengembangan

        Implementasi Kebijakan Saing

        kelompok dan kelompok dan Kekuasaan, Kepentingan- Kewirausahaan masyarakat kepentingan dan strategi masyarakat

        Pemuda dari aktor yang terlibat • Terjadinya

      • Terjadinya

        Realitas Realitas

      • Pengembangan  Kelembagaan dan perubahan dan perubahan dan

        Problematik Problematik

        Kemitraan dan karakteristik rejim penerimaan Kepatuhan dan daya penerimaan

        Kepemudaan Penghargaan Kepemudaan tanggap

      • Pengembangan Standardisasi dan Infrastruktur

        Proses Pengukuran Keberhasilan

      PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN

      DAN KEPELOPORAN PEMUDA NO

        1 Kaderisasi Kepemimpinan Pelajar tingkat Madya

        2 Kaderisasi Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Madya

        3 Pelatihan Kader Pemuda Revolusi Mental

        4 Kaderisasi Kepemimpinan Pelajar Tingkat Utama

        5 Rekruitment Pemuda Relawan Rawan Sosial

        6 Pelatihan Pemuda Relawan Rawan Sosial

        7 Penyelenggaraan Pelatihan Paskibraka Nasional

        8 Pelatihan Nasional Pembina Paskibraka Rekruitment Kepeloporan Bela Negara Pemuda Untuk Daerah

        9 Tertentu (Pulau Terluar,Terdepan,Tertinggal)

        10 Pelatihan Kepeloporan Bela Negara Pemuda Untuk Daerah Tertentu (Pulau Terluar/Terdepan/Tertinggal) Pendampingan dan Penugasan Bela Negara Pemuda Untuk Daerah

        11 Tertentu (Pulau Terluar/Terdepan/Tertinggal)

        12 Rekruitment Pemuda Relawan Tanggap Bencana di 34 Provinsi

        13 Pelatihan Pemuda Relawan Tanggap Bencana di 34 Provinsi

        PENGEMBANGAN

      KEWIRAUSAHAAN PEMUDA NO

        1 Workshop Kewirausahaan Pemuda

        2 Temu Usaha Wirausaha Muda Nasional

        3 Sistem Informasi Managemen Kewirausahaan Pemuda Dukungan Partisipasi Promosi Wirausaha Muda Tingkat Nasional dan

        4 Internasional Pembentukan Pusat-Pusat Kewirausahaan Pemuda (PKP)

        5 dan Inkubator Kewirausahaan Pemuda di Daerah

        6 Dukungan Fasilitasi Bagi WMP dan SKP Melalui LPKP Penyusunan dan Pencetakan NSPK

        7 Fasilitasi Pengembangan Kewirausahaan Pemuda

        8 Fasilitasi Pembentukan LPKP Daerah

        9 Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda

        10 Pelatihan Penguatan Usaha Kewirausahaan Pemuda

        11 Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Dan Penggerak Wirausaha Berprestasi Tingkat Nasional

      ORGANISASI KEPEMUDAAN DAN

      PENGAWASAN KEPRAMUKAAN NO

        Pendampingan Fasilitasi Penguatan Manajemen Kelembagaan

        1 Organisasi Kepelajaran Pendampingan Fasilitasi Penguatan Manajemen Kelembagaan

        2 Organisasi Kemahasiswaan Pendampingan Penguatan Manajemen Kelembagaan

        3 Organisasi Kepemudaan

        4 Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2016 Fasilitasi Dukungan Layanan Organisasi Kepelajaran,

        5 Kemahasiswaan dan Kepemudaan

        6 Penguatan Kelembagaan Organisasi Gerakan Pramuka Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Gerakan Pramuka 7 (KWARNAS)

        8 Fasilitasi Jambore Nasional (Jamnas)

        9 Fasilitasi Revitalisasi Buperta

      STANDARDISASI DAN INFRASTRUKTUR PEMUDA NO

        1 Pengadaan Prasarana Kepemudaan di Indonesia Barat

        2 Pengadaan Sarana Kepemudaan di Indonesia Barat

        3 Pengadaan Prasarana Kepemudaan di Indonesia Tengah

        4 Pengadaan Sarana Kepemudaan di Indonesia Tengah

        5 Pengadaan Prasarana Kepemudaan di Indonesia Timur

        6 Pengadaan Sarana Kepemudaan di Indonesia Timur

        7 Lokakarya Perencanaan Prasarana dan Sarana Pemuda

        8 Lokakarya Penyusunan Standarisasi Prasarana dan Sarana Kepemudaan

        9 Pemetaan Fasilitasi Kepemudaan

        10 Inisiasi Kota Layak Pemuda

      KEMITRAAN DAN PENGHARGAAN PEMUDA

        NO

      NAMA KEGIATAN

        3 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - India)

        13 Penghargaan Organisasi Kemahasiswaan Berprestasi

        2 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - Australia)

        18 Penghargaan Pemuda Maritim

        17 Penghargaan Pemuda Pelopor

        16 Penghargaan Kepemimpinan Pemuda

        15 Penghargaan Pemuda Kreatif

        14 Penghargaan Pelajar Berprestasi

        12 Penghargaan Wirausaha Muda Berprestasi

        4 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - Korea Selatan)

        11 Penghargaan Pemuda Mandiri Pedesaan Mandiri Berprestasi

        1 Rapat Koordinasi Nasional Lintas Sektor untuk Pengarusutaman Pemuda

        9 Penghargaan Komunitas Muda Kreatif

        8 Gelar Karya Pemuda Kreatif Tingkat Nasional

        7 Pengiriman Delegasi Untuk Senior Official Meeting on Youth (SOMY)

        6 Fasilitasi Event - Event Kepemudaan Internasional

        5 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - China)

        10 Penghargaan Organisasi Kepemudaan Berprestasi

        28 TERIMA KASIH

        29 Biodata Singkat: Nama Lengkap : DRS. H. SAKHYAN ASMARA, MSP

        2. Wakil Ketua DPD KNPI Tingkat I Sumatera Utara

        8. Pengurus PSSI Anggota Komisi Etika

        7. Anggota Dewan Pembina Jamiatul Al-Washliyah

        6. Pengurus Nasional KAGAMA

        5. Pengurus KAHMI Nasional

        4. Ketua MPO Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta

        3. Ketua Harian Pemuda Pancasila Sumatera Utara

        7. Deputi Menpora RI Bidang Pengembangan Pemuda (2014-sekarang) Riwayat Organisasi : 1. Instruktur Kader HMI Cabang Yogyakarta

        Gelar Datuk Wangsadiraja (Serdang) Tempat, tanggal lahir : Medan, 17 September 1956 NIP : 19560917 198403 1001 Jabatan : DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA Agama : Islam Pangkat/Golongan : Pembina Utama (IV/e) Status Pernikahan : Menikah (dikaruniai 3 orang anak + 2 cucu) Alamat Rumah : Perumahan Tanjung Barat Indah – Jakarta Selatan Alamat Kantor : Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga,

        6. Staf Ahli Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga (2010-2013)

        5. Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan Pemuda (2005-2010)

        4. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi SUMUT (2004-2005)

        3. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi SUMUT (2001-2004)

        2. Kepala Biro Humas Provinsi SUMUT (2000-2001)

        Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Telp/fax. 021-5704004 Nomor Ponsel/HP : 0811 645 346 E-mail/website : sakhyanmara@yahoo.com / http.www.kemenpora.go.id Pendidikan : S1 Komunikasi FISIPOL UGM, S2 Studi Pembangunan USU, S3 Kebijakan Publik UI Pekerjaan dan Jabatan : 1. Pembantu Dekan III FISIP USU (1994-2000)

        9. Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila