USAHA RUMAH MAKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Drs. Sardan, MM. Nama: Damar Jaler Prastowo NIM: 10020005 Jurusan: Teknik Elektro UNIVERSITAS SURYADARMA JAKARTA 2012 BAB I PENDAHULUAN - USAHA RUMAH MAKAN

USAHA RUMAH MAKAN
UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN
Drs. Sardan, MM.

Nama: Damar Jaler Prastowo
NIM: 10020005
Jurusan: Teknik Elektro

UNIVERSITAS SURYADARMA
JAKARTA
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat
ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai
pemakainya. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan
berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah ke
jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam

membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan
membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Oleh
sebab itu perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli,
menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan
pemuasan kebutuhan.
. Rumah makan itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap
mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas
pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk
pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Salah satu
faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu
dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau
melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk
mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.
Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang
efektif dalam melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan
yang diberikan. Hal ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam
bisnis utama suatu perusahaan. Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis
utama restoran bergeser dari sekedar menyediakan segala macam makanan
untuk dijual, menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pelanggan
dengan disertai usaha menyediakan suasana yang kondusif bagi pelanggan

untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula di restoran disajikan
pula hiburan musik.
Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat
dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program pemasaran
yang relevan pada situasi dan kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik

membutuhkan perumusan masalah yang berlandaskan kepada wawasan
yang lebih luas.
Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran
(Marketing Mix) sebagai variabel-variabel keputusan yang dapat
dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam
konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaitu:
Produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place),
proses
(process),personil (personil), dan fasilitas fsik (physical facility). Analisis
tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk
memahami dan memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode
pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran. Strategi dan
program pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran
yang kompleks melalui pendekatan terhadap sistem nyata di dalam

perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tips untuk membuka usaha rumah makan ?
2. Bagaimana caranya agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis
rumah makan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.Agar dapat mengetahui cara untuk memulai atau membuka usaha rumah
makan.
2.Agar dapat mengetahui cara-cara untuk meraih kesuksesan dalam
berbisnis rumah makan.

BAB II
KAJIAN TEORI
Defnisi Rumah Makan dan Restoran : Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan
adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya
menyediakan hidangan dan minuman untuk umum. Dalam SK tersebut juga
ditegaskan bahwa setiap rumah makan harus memiliki seseorang yang
bertindak sebagai pemimpin rumah makan yang sehari-hari mengelola dan
bertanggungjawab atas pengusahaan RM tersebut. Usaha-usaha lain yang

sejenis dan tidak termasuk dalam Usaha Rumah Makan dalam defnisi ini adalah
Usaha Restoran, Usaha Tempat Makan dan Usaha Jasa Boga (Catering).
Sedangkan restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang
bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,
penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Pengusahaan
restoran meliputi jasa pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran
sebagai usaha pokok dan jasa hiburan didalam bangunan restoran sebagai
usaha penunjang yang tidak terpisahkan dari usaha pokok sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan teknis yang ditetapkan. Pemimpin restoran adalah
seorang atau lebih yang sehari-hari mempimpin dan bertanggungjawab atas
penyelenggaraan usaha restoran tersebut, sedangkan bentuk usaha restoran ini
dapat berbentuk Perorangan atau Badan Usaha (PT, CV, Fa atau koperasi) yang
tunduk kepada hukum Indonesia.
Dalam daftar usaha biasanya usaha makanan termasuk banyak diminati.
Selain perlu memahami pengertian usaha, sebaiknya anda juga perlu
mencermati perjanjian usaha sebaik mungkin. Jika Anda seorang pendatang
baru dalam industri yang sudah mapan, Anda harus memiliki keunikan atau
kelebihan yang diminati oleh pasar. Tanpa itu, perjuangan Anda menembus
pasar akan sangat berat. Soalnya, masyarakat cenderung memilih suatu produk

barang atau jasa berdasarkan brand yang telah dikenal reputasi dan citranya
demi jaminan kualitas yang ditawarkan. Penelitian juga menyebutkan
kebanyakan perusahaan baru mengalami kegagalan pada tahun-tahun pertama.
Tapi, jangan pesimistis dulu. Model usaha rumah makan bisa menjadi pilihan
solusi bagi para wirausaha yang ingin terjun ke pasar namun belum memiliki
brand yang layak bersaing di pasaran.
Sistem usaha dapat menghindarkan dari risiko kegagalan ketika memulai
bisnis baru. Karena pihak yang menggunakan atau memanfaatkan merk yang

sudah dikenal, tinggal menjalankan konsep bisnis yang mapan yang telah
dirumuskan oleh pihak pemilik brand. Selain itu, sebagai tanggung jawab
terhadap reputasi perusahaan, pihak pemilik brand wajib memberikan dukungan
penuh diantaranya dalam hal manajemen, teknis, operasional dan standardisasi
atau kontrol kualitas (seperti pasokan bahan baku, peralatan, training),
pemilihan lokasi, periklanan, pemasaran bahkan promosi. Akan tetapi, perlu
dicamkan usaha bukanlah jaminan sukses, melainkan hanyalah seperangkat
peralatan untuk sukses. Juga, tidak semua cocok dijadikan mitra yang akan
mendukung kemajuan berusaha Anda mungkin akan bertanya apa keuntungan
pemilik brand menjalankan bisnis dengan model waralaba, dimana chance
pembajakan sangat tinggi. Sebagai konsultan waralaba nasional dan sering

bekerjasama dengan konsultan internasional, penulis melihat hal ini bukan
sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena rahasia usaha (dagang) dilindungi oleh
hukum. Misalnya pun suatu resep dibajak dalam industri makanan, maka ia
tidak akan mampu bersaing dengan merk asli yang telah dikenal konsumen.
Ketika suatu perusahaan pemilik brand terkenal dihadapkan pada keharusan
untuk ekspansi pasar, model bisnis usaha bisa jadi merupakan pilihan tepat.
Selain tidak perlu mengubah struktur manajemen perusahaan, sistem bisnis itu
sendiri akan menghemat biaya ekspansi dibandingkan membuka cabang sendiri
yang membutuhkan investasi besar.
Dengan usaha yang dilakukan secara serentak ke berbagai daerah,
pewaralaba (pemilik brand) dapat menembus pasar dan menyerap serta
melipatgandakan pasar secara cepat, dengan mengalihkan risiko bisnis kepada
pihak terwaralaba. Selain itu, dengan memberi kesempatan pada pihak
terwaralaba yang telah mengenal baik lingkungan bisnisnya, ide-ide inovatif
yang sesuai dengan pasar lokal akan muncul (misalnya penambahan menu nasi
di McDonald Indonesia yang disesuaikan dengan pola makan penduduk
setempat). Dan yang pasti, bisnis waralaba akan menjadi sumber pendapatan
rutin bagi pemilik brand yang didapat dari fee dan royalti. Sedangkan
keuntungan yang didapat oleh adalah hematnya biaya persiapan dan awal
usaha karena konsep bisnis yang mapan telah dirumuskan oleh pihak itu

sendiri. Biaya promosi yang harus dikeluarkan juga sangat minim karena
konsumen telah mengenal brand tersebut sehingga tidak perlu bersusah-payah
menaikkan citra produk atau jasa yang ditawarkan. Bayangkan dan bandingkan
berapa biaya promosi dan marketing yang perlu Anda keluarkan jika harus
mempromosikan brand baru dari nol.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.

Tempat
2.

Waktu

:

Kampus A Universitas Suryadarma
:


25 Oktober 2012 – 10 November 2012

B. Metode Penelitian
1. Observasi.
Observasi adalah penglihatan langsung ke tempat sasaran yang dituju
sehingga hasilnya lebih teliti dan lebih mendekat kebenaran.
2. Melalui Media Internet.
Mencari bahan materi tentang usaha catering melalui internet dengan
cara membuka situs www.google.com

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tips untuk membuka usaha rumah makan
Bisnis rumah makan memang gak pernah mati. bagaimana bisa seperti
itu? iya, bisnis ini memang semakin tumbuh subur seiring dengan
perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji.
Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka
semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan

adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan
keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini, kini menyangkut
masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang
menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi.
Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang
menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus
mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun,
untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli memasak dulu,
tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang
bisa memasak bisa direkrut.
Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya, adalah
tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus
menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih
dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan
ke usaha Anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fsik maupun non fsik yang
mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana
adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah
tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha,

sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya
adalah sarana.
Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan
beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering,
yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa
pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang
berlipat ganda.

Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat
makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang sukses berbisnis
makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu menjualnya lagi. Lalu
bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa menjual, anda juga bisa
menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat yang ramai pengunjung.
Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki
kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa
masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.
Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan
dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih
berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak dijual disekitar
tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat

tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan.
Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting
sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli dibidangnya. Jual-lah masakan
yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan coba-coba membuka rumah makan jika
tidak ada juru masak yang hebat masakannya.
Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari RT/RW atau
keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang saya maksudkan adalah
berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini sangat diperlukan bila usaha
Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa pekerja. Tidak perlu
mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD (Usaha Dagang) milik
perseorangan, yaitu Anda yang disahkan oleh notaris.

4.2 Cara-cara agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis
rumah makan
Beberapa tahun ini perkembangan usaha makan meningkat drastis,
mulai dari pedagang kaki lima hingga pedagang makanan modern (kafe &
resto). Berdasarkan hasil penelitian & pengembangan usaha kecil menengah
(UKM) dibeberapa daerah di Indonesia, rata-rata pendapatan pengusaha
makanan dan minuman kaki lima dan rumahan berada diatas rata-rata upah
minimum regional. Jadi berdasarkan fakta tersebut anda dapat menjadi
jutawan dengan membuka usaha makanan. Berikut 8 hal yang harus
diperhatikan
untuk
membuka
usaha
makanan:
1. Modal awal usaha: dapat dari modal sendiri, meminjam di koperasi,
mencari rekanan yang bisa diajak kerjasama, atau bank melalui penyaluran
kredit
usaha
rakyat
(KUR)
untuk
pelaku
UKM

2. Menentukan lokasi usaha: pilih lokasi harus memperhitungkan modal yang
dikeluarkan, jangan sampai modal anda habis hanya untuk membeli atau
menyewa
tempat
usaha.
Pilihlah lokasi yang strategis seperti kawasan perkantoran, sekolah, kampus,
pasar atau mall, perumahan atau tempat wisata.
3. Sediakan menu andalan sebelum memulai usaha, sebaiknya anda
melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu,
pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat
persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai dengan target pasar / konsumen.
4. Pilihlah pasar menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan
salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman.
Walaupun anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai selera
konsumen
ini
akan
menimbulkan
kendala
bagi
usaha
anda
5. Sumber daya manusia / tenaga kerja karyawan dapat dibagi kedalam
kelompok tukang masak, pelayan dan kasir. Tapi bila usaha tergolong kecil,
1 orang juga cukup un mempermudah pekerjaan anda.
6. Pemasok bahan baku mempunyai pemasok tetap yamg dapat memasok
semua bahan baku produksinya setiap hari sangat dianjurkan guna
kelancaran
proses
produksi.
7. Perizinan usaha untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus izin
usaha di instansi pemerintah atau pihak berwenang setempat. Mengurus izin
ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan yang mungkin
timbul
dikemudian
hari.
8. Promosi yang tepat promosi dari mulut ke mulut masih menjadi pilihan
utama dalam usaha makanan. Pelayanan yang memuaskan akan membuat
pelanggan merekomendasikan usaha makanan anda ke teman atau
relasinya sehingga usaha anda akan cepat dikenal. Selain itu, promosi dapat
dilakukan melalui media spanduk, papan nama, pamfet atau leafet.
Semoga 8 tips diatas dapat membantu anda meningkatkan usaha makanan
anda.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Kesimpulannya yaitu memang saat ini usaha rumah makan
sedang banyak digemari oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari
dekedar hobi memasak hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha
rumah makan. Di Indonesia banyak sekali berbagai macam makanan khas,
seperti makanan khas sunda, makanan khas padang, makanan khas
yogyakarta, makanan khas jakarta, dan masih banyak lagi. Bisnis rumah
makan adalah bisnis yang menjanjikan, karena itu dengan kita menjadi
pengusaha rumah makan kita bisa meraih keuntungan yang sangat banyak.
SARAN
Saran dari penulis yaitu dalam berbisnis apapun kita harus
mempunyai kreatiftas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan
atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam
berbisnis rumah makan kita harus mempunyai konsep untuk menarik para
konsumen, sehingga banyak konsumen yang datang ke rumah makan itu
sendiri, kita juga harus memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya
lokasi berbisnis harus strategis sehingga banyak konsumen yang
berdatangan, dan juda kita haeus mengingat bahwa pembeli adalah raja
sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli yang
berdatangan.