IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMENANG LELANG PENGADAAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA)
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
PEMENANG LELANG PENGADAAN KOMPUTER MENGGUNAKAN
METODE TOPSIS
(STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN POLITEKNIK NEGERI
SAMARINDA)
Farindika Metandi 1)
, Anton Topadang
2) , Ulfa Kurniawati 3) 1,2,3)Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda Email:
Abstrak
Kegiatan lelang barang biasanya diikuti oleh banyak peserta lelang, dengan jumlah kriteria lelang yang tidak sedikit. Hal tersebut tentu saja sangat memakan banyak waktu serta membuat instansi atau perusahaan yang mengadakan kegiatan lelang merasa kesulitan. Melihat permasalahan tersebut, dibangunlah sistem dengan tujuan untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan banyaknya kriteria dan alternatif pilihan. Sistem yang berhubungan dengan permasalahan dalam pengambilan keputusan dengan pilihan alternatif yang banyak adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Untuk melakukan perhitungan dan perangkingan alternatif digunakan salah satu metode SPK yaitu metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode ini dipilih karena perhitungannya yang tidak rumit, serta memiliki kemampuan untuk menentukan alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil berupa nilai V masing-masing alternatif yaitu CV. Afisera dengan 0,00, CV. Gracia Sejahtera 0,25, CV. Mitra La Pandewa 1,00, CV. Prima Komputer 0,50, dan CV. Wahana Infotama 0,75. Aplikasi pendukung yang dibangun menghasilkan nilai preferensi (V) yang sama dengan perhitungan secara manual. Setelah dilakukan perankingan masing-masing alternatif, didapatkan hasil yaitu CV. Mitra La Pandewa memiliki nilai V tertinggi diantara alternatif lainnya.
Kata kunci : Lelang, SPK, TOPSIS 1.
PENDAHULUAN
Lelang merupakan suatu proses pengajuan penawaran yang bertujuan untuk menyeleksi dan menentukan peserta lelang mana yang akan melakukan kerjasama dengan instansi atau perusahan tersebut[3]. Banyaknya kriteria yang diperlukan dan peserta lelang yang turut serta dalam sebuah kegiatan lelang sangat memakan banyak waktu dan menyulitkan instansi atau perusahaan untuk menentukan pemenang lelang. Dalam kasus ini, diperlukan suatu sistem dan metode yang sesuai sehingga dapat mendukung untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan banyaknya kriteria dan alternatif pilihan.
Salah satu sistem yang berhubungan dengan permasalahan dalam pengambilan keputusan dengan pilihan alternatif yang banyak adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK)[4]. SPK merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu[1].
Salah satu metode dari SPK adalah Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS adalah metode yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik yang didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. TOPSIS akan meranking alternatif berdasarkan prioritas nilai kedekatan relatif suatu alternatif terhadap solusi ideal positif. Alternatif-alternatif yang telah diranking kemudian dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi terbaik yang diinginkan. TOPSIS memiliki konsep sederhana dan mudah dipahmi, karena perhitungannya yang tidak rumit, serta memiliki kemampuan untuk menentukan alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana[2].
Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan yang berguna untuk memudahkan pihak perlengkapan dalam menenentuan pemenang lelang pengadaan komputer berdasarkan kriteria dan alternatif yang ada. Salah satu metode yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan ini adalah TOPSIS. Metode ini dipilih menjadi metode yang digunakan dalam penelitian karena metode tersebut sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan memiliki konsep yang sederhana serta perhitungannya mudah dipahami.
2. METODOLOGI
2.1 Langkah-Langkah Metode TOPSIS 1. Normalisasi matriks keputusan.
Metandi, dkk., Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemenang Lelang Pengadaan Komputer
Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: Bagian Perlengkapan Politeknik Negeri Samarinda) x ij
C4
5
r ij m 2 C5
5
x ij i 2 C6
3 ............................................. (1)
2. Pembobotan matriks keputusan
3.3 Penentuan Bobot Preferensi ternormalisasi.
Bobot preferensi (W) tiap keriteria diperoleh dari
v w r ij j i j bobot kepentingan tiap kriteria dibagi dengan total
3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan jumlah bobot kepentingan seluruh kriteria, sehingga negatif. A v j J v j J i m ij didapatkan hasil seperti pada tabel 4.
{(max | ), (min | '), 1, 2,3,..., } ij Tabel 4. Tabel Bobot Preferensi { , v v v , ,..., } v 1 2 3 n A {(max v | j J ), (min v | j J '), i 1, 2,3,..., } m ij ij Kriteria W v v v v
C1 0,1786
{ , , ,..., } 1 2 3 n
…..(2) C2 0,1786
4. Menentukan jarak alternatif antar nilai tiap C3 0,1786 alternatif. n 2 C4 0,1786 S v
C5 0,1786 i ( )
ij v j i j
C6 0,1071 (3) S v n 2 ……………………... i ( )
ij v j i j
3.4 Penentuan Alternatif
(4) ……………………...
Alternatif adalah pilihan keputusan yang dinilai 5. Menentukan preferensi tiap alternatif.
berdasarkan pembobotan kriteria yang terkait. Data s
i c c alternatif pada kasus ini berupa data CV yang i i , 0
1 ( s s ) i i mengikuti lelang pengadaan komputer tahun 2015
......................... (5)
yang diperoleh dari bagian perlengkapan. Data 6. Perankingan alternatif. alternatif tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel Alternatif Alias Alternatif
3. PEMBAHASAN Tabel 5.
3.1 Penentuan Kriteria
A1 CV. AFISERA Kriteria merupakan atribut yang diperlukan
A2 CV. GRACIA SEJAHTERA untuk mengambil suatu keputusan. Pada penelitian ini A3 CV. MITRA LA PANDEWA kriteria yang digunakan berasal dari bagian A4 CV. PRIMA COMPUTER perlengkapan. Kriteria tersebut dapat dilihat pada A5 CV. WAHANA INFOTAMA tabel 1.
Tabel 1. Tabel Kriteria
3.5 Alias Kriteria Implementasi Metode TOPSIS
C1 Administrasi 1.
Menentukan Matriks Keputusan
C2 Kualifikasi Langkah awal untuk melakukan perhitungan
C3 Teknis menggunakan metode TOPSIS adalah dengan C4 Harga menentukan matriks keputusan. Data yang didapatkan C5 Identitas dari bagian perlengkapan dimodel kan terlebih dahulu C6 Katalog sesuai dengan pemodelan nilai yang telah dibuat sebelumnya. Data matriks keputusan dapat dilihat
3.2 Penentuan Bobot Kepentingan pada tabel 6.
Untuk menentukan nilai bobot kepentingan, digunakan skala kepentingan yang ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel Matriks Keputusan tabel 2.
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Tabel 2.
Tabel Skala Kepentingan A1
1
2
3
1
5
5 Skala Kepentingan Nilai
A2
1
2
3
2
5
5 Tidak Penting
1 A3
1
2
3
5
5
5 Tidak Terlalu Penting
2 A4
1
2
3
3
5
5 Cukup Penting
3 A5
1
2
3
4
5
5 Penting
4 2.
Normalisasi Matriks Keputusan
Sangat Penting
5 Berikut perhitungan untuk melakukan Penentuan bobot kepentingan dilakukan oleh staf normalisasi pada matriks A1C1 : yang bertanggung jawab terhadap kegiatan lelang x A C 1 1
r A C 1 1
pengadaan barang. Nilai bobot kepentingan dari 2
x AICI masing-masing kriteria dapat dilihat pada tabel 3.
1 Tabel 3. Tabel Bobot Kepentingan r A C 1 1 2 2 2 2 2
1
1
1
1
1 Kriteria Bobot Kepentingan
5
1 C1
r A C 1 1 2, 2361
C2
5 C3 5 r A C 1 1 0, 4472
JUST TI, Volume 9 Nomor 1, Januari 2017: 16-21
n 2
S ( v ) A 1
Hasil perhitungan keseluruhan normalisasi ij v
j j i matriks keputusan dapat dilihat pada tabel 7. 2 2
(0, 0799 0, 0799) (0, 0799 0, 0799)
Tabel 7. Tabel Matriks Keputusan Ternormalisasi 2 2
C1 C2 C3 C4 C5 C6 S
A 1 (0, 0799 0, 0799) (0,1204 0, 0241) 2 2 A1 0,4472 0,4472 0,4472 0,1348 0,4472 0,4472 (0, 0799 0, 0799) (0, 0479 0, 0479)
A2 0,4472 0,4472 0,4472 0,2697 0,4472 0,4472
S 1 0, 096 A3 0,4472 0,4472 0,4472 0,6742 0,4472 0,4472 A A4
0,4472 0,4472 0,4472 0,4045 0,4472 0,4472 Nilai jarak alternatif solusi ideal positif yang lain
A5 0,4472 0,4472 0,4472 0,5394 0,4472 0,4472
dapat dicari dengan perhitungan yang sama. Berikut merupakan perhitungan untuk mencari jarak alternatif
3. Matriks Keputusan Pembobotan solusi ideal negatif pada alternatif A1. Ternormalisasi
n
Berikut merupakan perhitungan untuk mencari 2 S ( v ) A 1
ij v j nilai pembobotan pada mariks ternormalisasi A1CI. j i
Bobot yang digunakan sebagai pengali adalah bobot 2 2
(0, 0799 0, 0799) (0, 0799 0, 0799) preferensi (w), dapat dilihat pada tabel 4. 2 2
v w r S A C 1 1 A C 1 1 A 1 (0, 0799 0, 0799) (0, 0241 0, 0241) 2 2 v A C 1 1 (0,1786)(0, 4472) (0, 0799 0, 0799) (0, 0479 0, 0479) v 0, 0799 A C 1 1
S 0, 000 A 1 Nilai-nilai matriks keputusan ternormalisasi
Nilai jarak alternatif solusi ideal negatif yang terbobot yang lain, dapat dicari menggunakan lain dapat dicari dengan perhitungan yang sama. perhitungan yang sama. Hasil dari pembobotan
Seluruh hasil dari perhitungan jarak alternatif dari matriks ternormalisasi terbobot dapat dilihat pada solusi ideal positif dan negatif dapat dilihat pada tabel tabel 8.
11. Tabel 11.
Tabel 8.
Tabel Separasi Tabel Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Separasi C1 C2 C3 C4 C5 C6
Alternatif A1 0,0799 0,0799 0,0799 0,0241 0,0799 0,0479 S+ S- A2 0,0799 0,0799 0,0799 0,0482 0,0799 0,0479
A1 0,096 0,000 A3 0,0799 0,0799 0,0799 0,1204 0,0799 0,0479
A2 0,072 0,024 A4 0,0799 0,0799 0,0799 0,0722 0,0799 0,0479 A3 0,000 0,096 A5 0,0799 0,0799 0,0799 0,0963 0,0799 0,0479 A4 0,048 0,048
A5 0,024 0,072 4.
Menentukan Nilai Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif 6. MenghitungKedekatan Relatif Terhadap
Berikut perhitungan untuk mencari nilai solusi
Solusi Ideal Positif
ideal positif pada kriteria C4: Setelah didapatkan nilai jarak alternatif dari
= 0,1204
A
max{0,0241;0,0482;0,1204;0,0722;0,0963} solusi ideal positif dan negatif, langkah terkahir adalah menghitung kedekatan relatif terhadap solusi
Berikut perhitungan untuk mencari nilai solusi ideal positif (V).Berikut merupakan perhitungan ideal negatif pada kriteria C4: untuk mencari nilai V pada alternatif A2.
= 0,0241
A
min{0,0241;0,0482;0,1204;0,0722;0,0963}
s
i V A 2
Nilai matriks keputusan untuk kriteria yang lain, ( s s ) i i dapat dicari dengan cara dan persamaan yang sama.
0, 024 V
Nilai keseluruhan matriks solusi ideal positif dapat A 2
(0, 024 0, 072) dilihat pada tabel 9 dan nilai keseluruhan dari matriks
solusi ideal negatif dapat dilihat pada tabel 10. V 0, 25 A 2 Tabel 9. Tabel Matriks Solusi Ideal Positif
Untuk hasil perhitungan nilai V keseluruhan, C1 C2 C3 C4 C5 C6 dapat dilihat pada tabel 12.
A+ 0,0799 0,0799 0,0799 0,1204 0,0799 0,0479
Tabel 12 . Tabel Kedekatan Relatif Terhadap Solusi Ideal Positif Tabel 10.
Tabel Matriks Solusi Ideal Negatif
Nilai V C1 C2 C3 C4 C5 C6
Alternatif Nilai
A- 0,0799 0,0799 0,0799 0,0241 0,0799 0,0479 A1 0,00 A2 0,25 5.
Menghitung Nilai Separasi
A3 1,00 Berikut merupakan perhitungan untuk mencari
A4 0,50 nilai separasi atau jarak alternatif solusi ideal positif A5 0,75 pada alternatif A1. Metandi, dkk., Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemenang Lelang Pengadaan Komputer
Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: Bagian Perlengkapan Politeknik Negeri Samarinda) Data 7. Data Mengurutkan Alternatif Staf PJ Alternatif Proses 1. Alternatif Alternatif
Setelah didapatkan nilai kedekatan relatif Pengadaan Barang Nilai Matriks Nilai Matriks Matriks Keputusan Keputusan Keputusan Penginputan terhadap solusi ideal positif, dilakukan perankingan Alternatif Data untuk mengetahui nilai tertinggi dari seluruh Nilai Matriks Keputusan alternatif. Hasil perankingan tersebut dapat dilihat Perhitungan Proses 2. pada tabel 13. Nilai Pembagi
Tabel 13 . Tabel Perankingan Alternatif Nilai Pembagi
Perankingan Alternatif Ranking Nilai Matriks Keputusan
Nilai Perankingan Alternatif Laporan Proses 3. Data Alternatif CV. MITRA LA PANDEWA (A3) 1,00
1 Normalisasi Matriks Matriks Ternormalisasi Normalisasi CV. WAHANA INFOTAMA (A5) 0,75
2 Matriks CV. PRIMA COMPUTER (A4) 0,50
3 Ternormalisasi CV. GRACIA SEJAHTERA (A2) 0,25
4 Proses Nilai Bobot Kriteria Kriteria 4. CV. AFISERA (A1) 0,00
5 Pembobotan Ternormalisasi Matriks Ternormalisasi Terbobot Terbobot Matriks
Ternormalisasi Terbobot Matriks 1. 9. Konteks Diagram Pembuatan Proses 5.
3.6 Perancangan Aplikasi
Pada konteks diagramyang ditunjukkan pada Laporan Proses Nilai Perhitungan Solusi Ideal Solusi Ideal gambar 1, tedapat sebuah proses yaitu sistem Nilai Solusi Ideal pendukung keputusan penentuan pemenang lelang Nilai Solusi Ideal pengadaan komputer dengan metode TOPSIS. Hasil Perankingan 6. Terdapat sebuah entitas yang bertindak sebagai Perhitungan Separasi Proses Nilai Separasi pengguna dalam konteks diagram tersebut, yaitu staf Nilai Separasi penanggung jawab (pj) pengadaan barang. Entitas Perankingan Proses 8. Nilai Separasi akan memasukkan data berupa data alternatif dan nilai 7. dari matriks keputusan untuk mendapatkan laporan Nilai Preferensi Perhitungan Preferensi Proses Nilai Preferensi berupa perankingan nilai masing-masing alternatif.
Laporan tersebut nantinya akan dijadikan pendukung Nilai Preferensi guna menentukan pemenang lelang pengadaan
Gambar 2.
DFD Level 0 komputer.
3.
Staf PJ Data Alternatif, Entity Relationship Diagram(ERD) Pengadaan Barang Data Nilai Matriks Keputusan Pada sistem ini relasi yang ada menunjukan bahwa tabel satu dengan tabel lainya akan salingmempengaruhi dalam implementasi sistem Pemenang Lelang SPK Penentuan berikutnya. Gambaran ERD sistem dapat dilihat pada Perangkingan Alternatif Laporan Dengan Metode TOPSIS Pengadaan Komputer gambar 3. Id_alternatif alternatif ALTERNATIF PREFERENSI alternatif Id_ preferensi kriteria 1 1 Id_krieria bobot Gambar 1.
Konteks Diagram SPK Penentuan Pemenang Lelang alternatif Id_ Id_nilai memiliki memiliki 1 1 KRITERIA 2. Id_alternatif Data Flow Diagram (DFD) Level 0 C1 MATRIKS solusi_c5 solusi_c6 Data Flow Diagram
(DFD) level 0 yang C2 sep_positif KEPUTUSAN SEPARASI solusi_c4 ditunjukkan pada gambar 2 merupakan penjabaran C3 1 sep_negatif 1 SOLUSI IDEAL solusi_c3 proses sistem pendukung keputusan penentuan C4 memiliki memiliki pemenang lelang pengadaan komputer dengan metode C5 C6 1 1 solusi_c1 solusi_c2 TOPSIS dari konteks diagram yang terdapat pada solusi gambar 1. Terdapat 9 proses dalam DFD level 0, yaitu NORMALISASI TERBOBOT 1 memiliki 1 proses penginputan, perhitungan nilai pembagi, alternatif Id_ C6 Id_ normalisasi matriks, pembobotan matriks C1 C5 alternatif C6 ternormalisasi, perhitungan nilai solusi ideal, C5 C2 C3 C4 C1 perhitungan nilai separasi, perhitungan nilai C2 C4 C3 preferensi, perangkingan, dan pembuatan laporan.
Gambar 3 . ERD Sistem
4.
Antarmuka
a. Antarmuka Halaman Utama JUST TI, Volume 9 Nomor 1, Januari 2017: 16-21 Antarmuka halaman utama merupakan halaman yang akan mucul pertama kali ketika aplikasi dibuka. Halaman ini tidak menampilkan informasi apapun. Halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 . Antarmuka Halaman Utama b.
3.7 Perbandingan Hasil Penelitian
2 CV. WAHANA
3
1 CV. PRIMA COMPUTER
1
3 CV. GRACIA SEJAHTERA 4 - CV. MITRA LA PANDEWA
5
CV. AFISERA
Tabel Perbandingan Hasil Perankingan PESERTA LELANG RANKING Menggunakan Perhitungan TOPSIS Hasil Milik Bagian Perlengkapan
Tabel 14.
Perbandingan perangkingan ini dilakukan guna mengetahui kecocokan hasil penentuan pemenang lelang pengadaan komputer menggunakan metode TOPSIS dengan hasil milik bagian perlengkapan. Perbandingan hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 14.
Antarmuka Halaman Perhitungan
Antarmuka Halaman Kriteria
Gambar 8.
Antarmuka halaman perhitungan menampilkan informasi mengenai hasil dari seluruh perhitungan. Antarmuka halaman perhitungan dapat dilihat pada Gambar 8.
Antarmuka Halaman Perhitungan
Gambar 7. Antarmuka Halaman Nilai e.
Antarmuka halaman nilai menampilkan informasi mengenai nilai matriks keputusan. Data matriks keputusan yang ditampilkan memiliki 9 kolom, kolom pertama berisi nama dari alternatif, sementara kolom kedua hingga ketujuh menampilkan nilai masing-masing kriteria dari tiap alternatif, kolom kedelapan dan sembilan menampilan aksi edit dan hapus. Antarmuka halaman nilai dapat dilihat pada gambar 7.
Antarmuka Halaman Nilai
Gambar 6 . Antarmuka Halaman Alternatif d.
Antarmuka halaman alternatif menampilkan informasi mengenai data alternatif yang berasal dari tabel alternatif. Pada halaman alternatif, terdapat 4 kolom yang ditampilkan, kolom pertama menampilkan alias, kolomkedua menampilkan nama dari alternatif, kolomketiga dan keempat menampilkan aksi edit dan hapus. Antarmuka halaman alternatif dapat dilihat pada gambar 6.
Antarmuka Halaman Alternatif
Gambar 5. Antarmuka Halaman Kriteria c.
Antarmuka halaman kriteria menampilkan informasi mengenai data kriteria yang berasal dari tabel kriteria. Data kriteria yang ditampilkan memilki 3 kolom. Kolom pertama berisi id, kolom kedua berisi nama dari kriteria, dan kolom ketiga berisi nilai bobot preferensi tiap kriteria. Antarmuka halaman kriteria dapat dilihat pada Gambar 5.
INFOTAMA 2 - Metandi, dkk., Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemenang Lelang Pengadaan Komputer
Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: Bagian Perlengkapan Politeknik Negeri Samarinda)
Tabel 14 menunjukkan bahwa perhitungan yang dibuat menggunakan metode TOPSIS menghasilkan pemenang lelang yang sama dengan hasil milik bagian perlengkapan, yaitu alternatif A3.
Untuk hasil perankingan alternatif A1, A2, A4, dan A5 menggunakan metode TOPSIS terjadi perbedaan dengan hasil milik bagian perlengkapan, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan perhitungan pada metode TOPSIS dilakukan berdasarkan pada alternatifpilihanjarakterkecildarisolusi ideal positifdanjarakterbesardarisolusi ideal negatif serta kedekatanrelatifsuatualtenatifterhadapsolusi ideal positif, sedangkan penentuan pemenang yang dilakukan oleh bagian perlengkapan didasarkan pada besar harga yang ditawarkan, dan kelengkapan dokumen yang dimiliki, apabila alternatif tidak memenuhi dokumen wajib, maka alternatif tidak akan diikutsertakan dalam tahap seleksi selanjutnya.
5. Menu kriteria dalam aplikasi dapat diubah menjadi dinamis, sehingga apabila ada kritera baru dapat langsung ditambahkan dari aplikasi, tidak perlu mengubah struktur tabel.
4. Aplikasi yang dibangun masih memiliki kelemahan dalam segi keamanan, sehingga perlu ditambahkan proses login guna membatasi pengguna dalam mengakses aplikasi, hanya pengguna yang memiliki akses yang dapat menjalankan aplikasi tersebut.
3. User pada aplikasi dapat ditambahkan. Selain staf penanggung jawab (pj) pengadaan barang, pesera lelang dapat dijadikan sebagai user, sehingga data alternatif serta data dokumen dapat dimasukkan secara langsung oleh peserta lelang, tidak harus dilakukan oleh pihak perlengkapan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
3. Setelah dilakukan perankingan masing-masing alternatif didapatkan hasil yaitu CV. Mitra La Pandewa memiliki nilai V tertinggi diantara alternatif lainnya.
[1] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem
[4] Turban, E. 2005. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas. Yogyakarta : Andi
Indonesia. Jakarta.http Mei 15, 2016.
40 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang . Menteri Keuangan Republik
Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang No.
[2] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM) .
Pendukung Keputusan .Yogyakarta : Andi.
REFERENSI
4. Aplikasi SPK yang dibangun menghasilkan perhitungan yang sama dengan perhitungan manual menggunakan microsoft excel. Sedangkan untuk hasil perbandingan ranking milik aplikasi dengan milik bagian perlengkapan, terdapat 1 alternatif yang memiliki rangking yang sama, yaitu alternatif A3, dan 4 alternatif lainnya menghasilkan ranking yang berbeda, yaitu alternatif A1, A2, A4, dan A5.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkanpenelitian yang telah dilakukan, dapatditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut :
1. Dari enam kriteria yang digunakan, lima diantaranya yaitu kriteria administrasi, kualifikasi, teknis, harga, dan identitas memiliki bobot preferensi yang lebih tinggi yaitu 0,1786 dibanding dengan kriteria katalog yaitu 0,1071.
2. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil berupa nilai kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif (V) masing-masing alternatif yaitu CV. Afisera dengan 0,00, CV. Gracia Sejahtera 0,25, CV. Mitra La Pandewa 1,00, CV. Prima Komputer 0,50, CV. Wahana Infotama 0,75.
1. MetodeTOPSIS dapatditerapkanpadastudi kasus lainnyakhususnya yang berhubungandenganpengambilankeputusan.
Berikut inibeberapa saran yang dijadikan pertimbangan agar penelitian ini bisa menjadi lebih baik, antara lain :
4.2 Saran
2. Dalam memecahkan masalah multikriteria metode TOPSIS bukan satu-satunya metode pengambilan keputusan yang dapat digunakan, akan lebih baik jika menggunakan penggabungan lebih dari satu metode untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.