TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL dan (1)

http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsionalisme_struktural
tokoh: August Comte, Herbet Spencer dan Emile Durkheim
Sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ
yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat
bertahan hidup.
Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian – bagian yang
dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing – masing yang membuat sistem menjadi seimbang.
Bagian tersebut saling interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga jika ada yang tidak berfungsi maka akan merusak
keseimbangan sistem.
Sistem tindakan http://en.wikipedia.org/wiki/AGIL_paradigm
Oleh: Talcott Parsons

-

skema AGILnya yang terkenal pd 1950an
which every society must meet to be able to maintain stable social life.
to construct a unified map of all action systems, and ultimately "living systems."
Parson meyakini bahwa terdapat empat karakteristik terjadinya suatu tindakan, yakni:

i.
ii.

iii.
iv.
-

Adaptation (penyesuaian),
Goal Attainment (Pencapaian
Integration (integrasi),

matlamat),

Latency.

Sistem tindakan hanya akan bertahan jika memeninuhi empat criteria ini.

TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL
Tokoh: Robert K. Merton
Teori fungsionalisme struktural mengutarakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem sosial
yang terdiri dari bahagian dan struktur-struktur yang saling berkaitan dan saling memerlukan
keseimbangan, fungsionalisme struktural lebih mengacu pada keseimbangan.
Teori ini menilai bahawa semua sistem yang ada di dalam masyarakat pada hakikatnya

mempunyai fungsi tersendiri. Suatu struiktur akan berfungsi dan berpengaruh terhadap struktur
yang lain. Maka dalam hal ini, semua peristiwa pada tingkat tertentu seperti peperangan,
pemberontakan, bahkan sampai kemiskinan pun mempunyai fungsi tersendiri, dan pada
dasarnya diperlukan dalam masyarakat .
Pelopor teori ini adalah Robert K. Merton, beliau berpendapat bahwa objek analisa sosiologi
adalah fakta sosial, seperti proses sosial, organisasi kelompok, pengendali sosial, dan
sebagainya. Suatu pranata atau sistem tertentu dikatakan fungsional bagi suatu unit sosial

tertentu, dan sebaliknya, suatu institusi juga boleh bersifat disfungsional bagi unit sosial yang
lain
Penganut teori fungsional ini memandang bahwa segala peristiwa/perkara sosial yang ada
dalam masyarakat itu bersifat fungsional dalam artian positif dan negatif.