Fungsi Fungsi Manajemen fungsi sistem (1)

MATA KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI
2 SKS

PRODI D3 KIMIA TERAPAN
FKIP-UNIVERSITAS JAMBI

Fungsi-fungsi Manajemen
Planning
adalah fungsi manajemen yang utama
karena mendasari seluruh fungsi
manajemen dan merupakan langkah
pertama yang diambil ketika akan
melakukan fungsi lainnya. Planning adalah
fungsi manajemen yang berusaha untuk
mengidentifikasi goal (tujuan) dan jalan
alternatif untuk mencapainya. Fungsi ini
memetakan tindakan yang akan mengikat
individu, departemen, dan keseluruhan

Beberapa tindakan dari perencanaan dapat
berupa;

• Menentukan bagaimana karyawan dan
sumber daya lainnya disusun (organizing)
• Mendapatkan karyawan yang dibutuhkan
serta melatih mereka untuk mengerjakan
tugas yang telah ditentukan (staffing)
• Mengembangkan dasar untuk lingkungan
organisasi dimana kerja akan dicapai
(directing)
• Menentukan standar untuk mengukur
kemajuan yang telah dicapai menuju objective,
dimana kemajuan tersebut akan diukur apakah
sesuai dengan keinginan (controlling)

Organizing
Organizing adalah fungsi manajemen yang
menitikberatkan pada (1) pembentukan dan
pengalokasian sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi, (2) menetapkan hubungan
kewenangan dari suatu organisasi, dan (3) menciptakan
struktur organisasi. Aktifitas penting untuk mencapai

tujuan dikelompokkan ke dalam divisi kerja, departemen,
serta unit-unit lain berdasar kesesuaian pekerjaan.
Msing-masing unit (dan tiap orang dalam unit tersebut)
harus memiliki kewenangan yang jelas atau tugas yang
terdefinisi serta ke mana dia akan
mempertanggungjawabkan tugas tersebut.

Staffing
Staffing adalah fungsi manajemen yang
berusaha untuk menarik calon karyawan
potensial dan berusaha untuk
memperthankan karyawan tersebut bagi
organisasi. Staffing juga terlibat dalam
menentukan kebutuhan sumber daya
manusia bagi suatu industri/organisasi.

Directing
Directing dibuat supaya seluruh anggota
organisasi bergerak menuju arah yang
sesuai denga objective suatu

industri/perusahaan. Directing adalah
fungsi manajemen yang memberikan
leadership, membuat iklim kerja yang
bagus, serta peluang untuk motivasi.

Controlling
Controlling adalah fungsi manajemen yang
menetapkan standar, mengukur performa apakah
sudah memenuhi standar yang ditetapkan,
menganalisa hasil, serta melakukan koreksi jika
diperlukan. Fungsi pengawasan sangatlan penting
dalam suatu organisasi. Pengawasan berguna untuk
mencapai sukses serta mencegah kegagalan dengan
jalan mengawasi performa dari individu, departemen,
divisi, serta seluruh organisasi.

 Proses pengawasan terdiri dari empat langkah dasar

yang dapat diterapkan untuk semua jenis kegiatan:
• Menetapkan standar yang akan digunakan untuk

mengukur kemajuan
• Mengukur performa berdasar standar tersebut
• Mencatat dan menganalisa penyimpangan yang
terjadi berdasar standar
• Mengambil tindakan yang diperlukan untuk
mengkoreksi penyompangan yang tidak diinginkan

6M
 Man
 Materials,
 Methods,
 Machines,
 Money
 Markets

Fungsi Manajemen pada semua level
Top Manajemen,
Fungsi perencanaan pada manajer puncak terdiri dari pengembangan
tujuan serta objective umum dari suatu organisasi, serta kebijakan utama
yang harus dlaksanakan oleh middle serta first line manajer. Organizing

pada tingkat atas adalah pengembangkan keseluruhan struktur dari suatu
organisasi untuk mendukung rencana serta mendapatkan sumber daya.
Middle manajemen,
Middle manajer adalah mengembangkan strategi untuk melaksanakan
konsep dasar yang telah ditentukan oleh top manajemen. Sebagai contoh
jika manajer pada Dell Computer memutuskan pendapatan keuntungan
10%, middle manajer harus mendefinisikan tujuan yang mereka miliki untuk
mencapai keuntungan tersebut.
First-line Manajemen,
first line manajer hanya berkonsentrasi pada tanggungjawab yang mereka
miliki.

Peran Manajemen (Management Roles)
Untuk mengerjakan fungsi-fungsi
manajemen, setiap manajer harus
mempunyai beberapa peran. Role
adalah kumpulan harapan untuk
tingkah laku manajer. Henry Mintzberg
telah menganalisa perilaku manajemen
dan menemukan 10 role, yang dapat

digolongkan menjadi tiga kategori.

Interpersonal Role
Interpersonal role berperan dalam hubungan antara
manajer dengan lainnya. Hal ini timbul dari posisi
formalseorang manajer dan kewenangan yang dimiliki.
Seorang manajer adalah kepala dari unit kerja, apakah itu
divisi, departemen, atau bagian. Karena posisi tersebut,
manajer harus secara rutin melakukan beberapa tugas
seremonial, seperti menerima tamu, menghadiri
pernikahan bawahan.
Leader, manajer harus membuat suatu environment.
Manajer akan memeainkan peran sebagai leader untuk
meningkatkan kinerja karyawan., mengurangi konflik,
memberikan umpan-balik, dan lain-lain.
Liaison, manajer berinteraksi dengan orang lain selain
atasan dan bawahan, mereka bekerja dengan manajer
dari departemen lain, supplier, pelanggan.

Informational Role

Sebagai hasil dari kontak di dalam atau di luar
organisasi, manajer biasanya memiliki lebih
banyak informasi dibanding anggota lain di
bagian staf
Monitor, manajer secara kontinyu memonitor
lingkungan untuk menentukan apa yang
sedang terjadi.
Diseminator, manajer memberikan ke
bawahan beberapa informasi yang secara
normal tidak bisa didapatkan oleh mereka.

Decisional Role
Peran ini focus pada penetapan dari beberapa
pilihan
Entrepreneur, jika seorang manajer dihadapkan
pada beberapa ide atau metode baru untuk
meningkatkan kerja unitnya, maka manajer harus
melaksanakan peran sebagai entrepreneur.
Disturbance handler, ketika bagian dari ligkungan
kerja keluar dari pengawasan, maka manajer harus

menangani krisis tersebut.
Resource allocator, manajer menentukan siapa di
dalam unit kerjanya yang mendapatkan sumber
daya dan bagaimana cara masing-masing untuk
mendapatkan hal itu.
Negosiator, manajer dibutuhkan untuk melakukan
negosiasi denga supplier dan lain sebgainya.

Kemampuan manajemen (manajement skills)
Kemampuan teknik (technical skills)
Meliputi pengetahuan dan kemampuan menggunakan
proses, pekerjaan, teknik, serta alat pada spesialisasi
bidang yang manajer tersebut berada.
Human Skills
Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain. Seorang manajer harus berusaha
untuk memahami, bekerja dengan, untuk
membangun sebuah lingkungan kerja yang baik dari
sebuah tim
Kemampuan Konseptual (Conceptual Skills)

Adalah kemampuan untuk melihat sebuah organisasi
secara keseluruhan dan melihat bagian yang satu
berhubungan dan bergantung dengan yang lain.

ORGANISASI
 Etimologis: Organ
 Terminologi: Bentuk perkumpulan manusia untuk

mencapai tujuan bersama
 Defenisi: yaitu suatu kelompok orang yang terdiri
dari dua atau lebih yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama secara
terkoordinasi dan terstruktur untuk mencapai
tujuan tertentu yang dirumuskan dalam visi
perusahaan.

Struktur Organisasi
 Adalah susunan komponen-komponen (unit-unit

kerja) dalam organisasi.

 Struktur organisasi juga menunjukan spesialisasispesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
pencapaian laporan

Manfaat Organisasi
Organisasi dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi anggotanya
melainkan bagi pihak terkait (stakeholders) adalah;
Melayani masyarakat
Mencapai tujuan tertentu
Memberi karir
Memelihara ilmu pengetahuan
Menumbuhkan rasa kebersamaan
Memperkaya informasi
Meningkatkan kualitas pribadi
Menbangkitkan semangat juang
Mengurangi sifat egoisme
Melatih toleransi

Visi Organisasi
 Visi merupakan pernyataan tertulis dari sebuah


organisasi atau perusahaan tentang cita-cita yang
ingin dicapai pada masa mendatang.
 Visi yang efektif jika memiliki karakteristik:
Imagible (dapat dibayangkan)
Desirable (menarik)
Feasible (realitis dan dapat dicapai)
Focused (jelas)
Flexible (aspiratif, dan responsif terhadap perubahan
lingkungan
Communicable (mudah dipahami)

Misi Organisasi
 Misi merupakan penjabaran Visi.
 Misi berisi rangkaian kalimat yang menyatakan

tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang
memuat apa yang disediakan perusahaan kepada
masyarakat, baik berupa produk atau jasa.

Strategi
 Cara atau metode atau pola rencana untuk

mencapai misi organisasi
 Strategi organisasi berkaitan dengan prinsip-prinsip
umum untuk mencapai misi yang dicanangkan
perusahaan serta bagaimana perusahaan memilih
jalur yang terbaik untuk mencapai misi tersebut.

Program kerja
Program kerja atau sering disebut
program merupakan suatu kegiatan
yang bersifat rutin untuk
menjalankan misi organisasi. Program
kerja dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan yang
berguna untuk mencapai tujuan misi.

Kegiatan (aktivitas)
 Dalam satu program kerja terdapat

banyak kegiatan untuk mencapai
tujuan dari program yang biasanya
diukur dengan indikator keberhasilan.
 Kegiatan merupakan aktivitas yang
dilaksanakan setiap saat oleh sumber
daya organisasi guna mencapai target
dan sasaran yang diinginkan.

Contoh Indikator;






Rata-rata penjualan produk per tahun
IPK mahasiswa per angkatan
Skor rata-rata TOEFL Mahasiswa
Produksi per Bulan
dll

Manager Yang Sukses
Manager yang profesional dan sukses tidak lepas
dari beberapa hal berikut ini;
 Mempunyai pendidikan yang baik (formal dan
nonformal)
 Mempunyai pengalaman
 Memiliki visi dan Misi
 Memiliki etika profesi
 Mempunyai dimensi international
 Mempunyai kemampuan softskill yang baik
 Memiliki motivasi

Area dari Manajemen
 Marketing Manager.

Manajer pemasaran bertanggung jawab untuk
melakukan riset serta pengembangan produk, begitu
pula mengenai penetapan harga, promosi, serta
strategi distribusi dari suatu organisasi.
 Operation Manager.

Manajer operasi bertanggung jawab dalam semua
aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan produk
atau jasa dati suatu organisasi. Mereka menangani
pengawasan inventori, plant layout, pengawasan
produksi, sera quality control.

 Finance Manager.

Manajer keuangan bertanggung jawab untuk
mengelola asset finansial dari suatu organisasi.
Manajer pada bagian ini bertanggung jawab terhadap
akuntansi, investasi, budgeting, serta pengawasan
finansial.
 Human Resourse Manager.

Manajer sumber daya bertanggung jawab terhadap
semua elemen yang meliputi sumber daya manusia
dari suatu organisasi. Tugasnya meliputi rekruitmen,
penseleksian, orientasi kerja, dan pengembangan
sumber daya yang dimiliki, juga membuat sistem
kompensasi bagi karyawan.

Analisis Breakeven
Bagian keuangan dapat melakukan analisis
breakeven dari suatu produk/jasa yang
potensial. Suatu pemunculan output dari
suatu perusahaan dapat dilakukan jika
sudah dilakukan analisis ekonomi yang
lengkap. Analisis ini akan
mempertimbangkan fixed cost (biaya
tetap) dari kapasitas yang ada, variable
cost (biaya variable) dari output, return
dari output, serta efek dari jumlah
permintaan yang berbeda. Evaluasi ini

Analisis ini berdasar penyederhanaan laporan
income atau untung rugi yang dapat ditulis;
 Revenue (harga x unit yang terjual)
Dikurangi Biaya variabel (biaya variabel per unit x
unit yang terjual) sama dengan kontribusi margin
dikurangi biaya tetap (fixed cost)
sama dengan untung bersih (net profit)
 Variabel cost adalah biaya manufaktur dan biaya
penjualan. Biaya akan bervariasi berdasar jumlah
barang yang terjual.
 Fixed cost adalah biaya yang tidak berubah
terhadap volume produksi atau jumlah barang
yang terjual.

Biaya tetap yang tidak akan terpengaruh
ketika produksi sedang naik atau turun
adalah : biaya sewa gedung, asuransi,
depresiasi dari perawatan, biaya
administrasi dan lain-lain. Untuk analisis
yang lebih jelas kita akan menggunakan
persamaan matematik, secara lengkap
dapat ditulis :
Revenue – biaya variabel – biaya tetap =
net profit
Dimana revenue = harga penjualan x unit
yang terjual
Biaya variabel = biaya variabel/unit x unit

HP = harga penjualan
U = unit yang terjual
BV = biaya variabel
BT = biaya tetap
NP = net profit
persamaan dapat ditulis (HP x U) – (BV x U) – BT = NP






Cara lain untuk menemukan titik impas (breakeven point)
adalah :
TR (total revenue) = TB (total biaya)
U(HP) = BT + U(BV)

 Teknik breakeven terutama berguna untuk

pemilihan produk/jasa dengan
mengidentifikasi beberapa informasi :
• Pada volume berapa suatu output akan
menguntungkan
• Apakah volume penjualan yang ditargetkan
untuk harga yang ditetapkan akan
menguntungkan
• Untuk biaya variabel yang diberikan, berapa
biaya tetap yang diperlukan sehingga
keuntungan bisa didapat.
• Bagaimana volume breakeven akan berubah
jika harga harga naik atau turun

 Standarisasi memiliki beberapa keuntungan :

• Meminimalkan jumlah komponen (part) yang
berbeda untuk stock (simpanan)
• Meminimalkan jumlah peralatan produksi
untuk memproduksi output
• Menyederhanakan prosedur operasi
sehingga mengurangi pengawasan
• Meminimalkan perbaikan dan dapat
melayani masalah yang timbul

alternatif untuk mendapatkan
kapasitas jangka pendek
 Menambah resource

1. Penggunaan lembur (overtime)
2. Memperkerjakan pekerja paruh waktu (part
time)
3. Penggunaan floating workers
4. Meminjam pekerja dan fasilitas
5. Subkontrak
 Peningkatan Penggunaan Resource
1. Overlap atau Stagger shift
2. Inventory output lebih awal dari permintaan

 Memodifikasi output

1. Standarisasi output
2. Membuat penerima/pemakai mengerjakan
pekerjaan
3. Merubah operasi jasa menjadi operasi
produk yang dapat disimpan
4. Memotong kualitas
 Memodifikasi permintaan
1. Merubah harga
2. Merubah promosi
 Tidak memenuhi permintaan
Tidak mensuplai seluruh permintaan