Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Kerja

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

ISSN:16934768

ISSN : 1693-4768
Jurnal Media Ekonomi
Volume 20, Nomor 1, April 2015

Tim Redaksi :
Pembina/Penanggung Jawab
Drs. H. Sardiyo, MM

Ketua
Dra. Hj. Jumroh, M. Pd

Penyunting
Prof. Dr. Faizal Badarudin Daud, MP
Ngatijo, S. Pd, MM

Supriyanto, SP, SE, M. Si
Ronal Aprianto, SE, M. Si
Herman Paleni, SE, M. Si

Penerbit
STIE Musi Rawas Lubuklinggau

Alamat Redaksi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas Lubuklinggau
Jl. Yos Sudarso Kel. Lubuk Kupang, Kec. Lubuklinggau Selatan I. Kota
Lubuklinggau Sumatera Selatan

Jurnal Media Ekonomi merupakan sarana komunikasi ilmiah,
Terbit 3 (kali) sekali setahun (April, Agustus, Desember)
Diterbitkan oleh STIE MURA-Lubuklinggau

1
1

JURNAL MEDIA EKONOMI


Vol.
20, No.1 April 2015

ISSN:16934768

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas izin dan karunia-Nya, Jurnal
Media Ekonomi yang merupakan Media Komunikasi Ilmiah STIE Mura Lubuklinggau
Volume 20 Nomor 1, April 2015 dapat diterbitkan. Terbitan jurnal ini dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jurnal ini berisi hasil-hasil penelitian yang
diharapkan dapat menjadi media informasi dalam penyebaran Ilmu Pengetahuan khususnya
terkait dengan bidang ekonomi sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak
berkepentingan.

Penyusunan Jurnal Media Ekonomi ini dilaksanakan melalui beberapa proses yang
tersistematis sehingga dibutuhkan dukungan beberapa pihak untuk menjalankan dan
mempertahankan kelangsunganya di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, Redaksi
mengharapkan partisipasi para


Dosen dan Tenaga Peneliti Akademis, Swasta, dan

Pemerintah untuk mengirimkan

naskah tulisan hasil penelitiannya pada Jurnal Media

Ekonomi.

Atas keberhasilan diterbitkan jurnal Media Ekonomi ini, Tim Redaksi mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang mendukung.

Lubuklinggau,

Tim Redaksi

1
2

April 2015


JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

ISSN:16934768

JURNAL MEDIA EKONOMI

Volume 20, Nomor 1, April 2015

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................

ii

ANALISIS PENERAPAN BREAK EVEN POINT

SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA
PADA PD CV. MAWAR LUBUK LINGGAU
Dewi Anggraini & Indah Permata ....................................................................................

1 -18

ANALISIS BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA
PADA USAHA KERUPUK IKAN ASIN
KOTA LUBUK LINGGAU
Eri Trihayati & Novi Yanti ................................................................................................

19 - 39

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KRIMINALITAS DI KOTA LUBUK LINGGAU
Wawan Fransisco ................................................................................................................

40 - 50


PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
NASABAH PADA PT. BANK BCA LUBUK LINGGAU
Astuti Karya Dewi & Anggia Virgi Gebby Aviona ..........................................................

51 - 67

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP
DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN
PD. DIADI PUTRA GAS KABUPATEN MUSI RAWAS
Aning Kesuma Putri & Sakinah Aprilianti.......................................................................

68 - 77

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR
KINERJA KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO)
WILAYAH TEBING TINGGI
Yuli Nurhayati & Devi ........................................................................................................

78 - 93


PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP PROFESIONALISME PEGAWAI
PADA KANTOR LAPAS NARKOTIKA KELAS IIA
KOTA LUBUK LINGGAU
Ronal Aprianto ...................................................................................................................

94 - 110

1
3

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

ISSN:16934768

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP
PROFESIONALISME PEGAWAI PADA KANTOR LAPAS

NARKOTIKA KELAS IIA LUBUKLINGGAU
Ronal Aprianto, SE, M. Si
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji Pengaruh Pelatihan Dan Pengalaman Kerja
Terhadap Profesionalisme Pegawai Pada Kantor Lapas Narkotika Kelas
IIA Lubuklinggau. Metode penelitian ini menggunakan metode angket,
yaitu angket pelatihan, angket pengalaman kerja dan angket
profesionalisme pegawai dengan menggunakan SPSS 20.
Nilai kostanta yang sebesar Y= 10,737 +0,490 X1 +2,475 X2.
Konstanta sebesar 10,737 menjelaskan jika variabel pelatihan dan
pengalaman kerja tidak mengalami perubahan atau nilainya nol, maka
nilai dari variabel profesionalisme pegawai akan mengalami penurunan
sebesar 10,737. Koefisien X1 sebesar 0,490 menunjukkan bahwa apabila
variabel pelatihan meningkat sebesar satu satuan, maka nilai variabel
profesionalisme pegawai akan mengalami perubahan secara positif
sebesar 0,490. Kemudian nilai koefisien X2 sebesar 2,475 menunjukkan
bahwa apabila variabel pengalaman kerja meningkat sebesar satu satuan,
maka nilai variabel profesionalisme pegawai akan mengalami perubahan
secara positif sebesar 2,475 hal ini menunjukkan dengan meningkatkan

pengalaman kerja dapat meningkatkan meningkatkan profesionalisme
pegawai pada Kantor Lapas Narkotika Kelas 2A Lubuklinggau.
Besarnya nilai koefisien determinasi ( R2) yang diperoleh dari hasil
pengelolahan dengan program SPSS.20 adalah sebesar 0,610
menunjukkan pengaruh yang sangat kuat, atau dapat dikatakan pelatihan
dan pengalaman kerja memberikan kontribusi sebesar 0,610 dengan
demikian menujukan bahwa sebesar 61,0% variabel profesionalisme
pegawai dipengaruhi dan dapat dijelaskan oleh variabel pelatihan dan
pengalaman kerja, sedangkan sisanya sebesar 39,0% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan analisis dari uji F pengujian dengan SPSS 20 yang
dilakukan diperoleh df = n-2-1 = 66-2-1= 63, sehinga nilai Ftabel adalah
3,14 sedangkan nilai Fhitung sebesar 49,274 dengan sig 0,000 Fhitung ≥ Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima., kemudian dapat disimpulkan bahwa
pelatihan dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap
profesionalisme pegawai pada Kantor Lapas Narkotika Kelas 2A
Lubuklinggau dapat teruji secara statistik.
Kata Kunci : Pelatihan, Pengalaman Kerja, dan Profesionalisme pegawai.

1

4

ISSN:16934768

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

PENDAHULUAN

Pelatihan dapat juga diartikan

Latar Belakang Masalah

sebagai

Saat ini dalam dunia kerja
tidak


hanya

yang

merupakan dasar dari perilaku

yang

manusia, belajar adalah suatu

juga

perubahan yang relatif permanen

dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yang dihasilkan melalui latihan

misalnya

dan pengalaman, sebagai hasil

berkualitas

namun

bisa

dengan mengadakan

pelatihan,
dan

pegawai

pembelajaran

penggunaan

prasarana,

sarana

dari merespon stimulus.
Kegiatan

penempatan

pelatihan

sangat

secara teori maupun praktek.

penting karena bermanfaat guna

Selain itu pengalaman kerja juga

menambah

bisa

ketrampilan

menmpengaruhi

dengan

adanya

maka

karena

pengalaman

mengajarkan

seorang

pegawai untuk bekerja lebih baik
dan benar sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dalam

ini

evaluasi

mendapatkan

terutama

mempersiapkan
lapangan
bagi

bagi

atau
yang

diri

memasuki

pekerjaan.

Sedangkan

yang

sudah

bekerja

akan

berfungsi sebagai “charger” agar
kemampuan serta kapabilitas kita
selalu terjaga guna mengamankan

hal

dilakukan

pengetahuan

perlu

existensi atau peningkatan karir.

untuk

sumber

daya

Salah
manajemen

satu

fungsi

surmber

daya

manusia yang lebih baik. Hal ini

manusia

dapat

development artinya bahwa untuk

dilakukan

melakukan

dengan

pelatihan

cara

terhadap

adalah

mendapatkan

trainingand

tenaga

kerja

para pegawai, pelatihan sendiri

pendidikan yang bersumber daya

merupakan

proses

manusia yang baik dan tepat

jangka

pendek

menggunakan
sistematis

pendidikan
yang
prosedur

dan

terorganisir,

sangat

perlu

upaya

untuk

para tenaga

mempelajari

untuk

dan

dan

pengembangan. Hal ini sebagai

sehingga tenaga nonmanajerial
pengetahuan

pelatihan

mempersiapkan
kerja pendidikan

menghadapi

tugas

keterampilan teknis untuk tujuan

pekerjaan jabatan yang dianggap

tertentu.

belum
1

5

ISSN:16934768

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

menguasainya. Management

penilaian keprofesinalisme pada

thought yang

pegawainya.

Taylor,

dikemukakan

bahwa

tenaga

kerja

Bagi

seorang

pegawai

kerja

sangat

membutuhkan latihan kerja yang

pengalaman

tepat. Teori ini sangat tepat untuk

penting, karena dengan adanya

rnenghindari

kemungkinan

pengalaman kerja maka pegawai

terburuk dalam kemampuan dan

akan mengerti apa yang akan

tanggung

bekerja,

dilakukan untuk mencapai suatu

sehingga dalam menyelesaikan

tujuan organisasi dengan apa

tugas jabatan lebih efektif dan

yang

efisien

Pimpinan

jawab

sesuai

dengan

aturan

yang telah ditetapkan.

harus

dia

hanya

kerjakan.
memberikan

tugas apa yang mesti dilakukan

Pada

dasarnya

dan pegawaipun akan mengerti

merupakan

apa yang harus dia kerjakan,

satu

pendorong

semua

profesionalisme

seorang

pengalaman
salah

kerja

pegawai,

adanya

perbedaan

dalam

pelatihan

berpengaruh

karna

pengalaman

adanya

dari

seorang

pegawai tersebut.

yang
terhadap

itu

Pengalaman

kerja

bisa

diterapkan dalam suatu instansi

profesionalsme

pegawai

dan

ataupun organisasi jika apa yang

ketidaksesuaian

pelatihan

dan

ingin diterapkan sesuai dengan

profesi yang dikerjakan, karena

apa

dengan adanya pelatihan dan

mempermudah

pengalaman kerja maka dapat

suatu

mendorong kegairahan kerja dan

pengalaman kerja tersebut. Jika

dapat

pegawai

membentuk

hasil

kerja

yang

ada,

tujuan

akan

terselesainya
dengan

mampu

adanya

menerapkan

seorang pegawai, oleh karena itu

pengalaman

hubungan antara pelatihan dan

diperoleh

pengalaman kerja sangatlah kuat

mempermudah

pengaruhnya

tugas

pegawai

yang

dapat menjadikan pekerjaan itu

yang

terhadap

diselesaikan,

kemudian
1
6

dapat

memberikan

suatu

kerja

yang

maka
itu

telah
akan

pekerjaan
sendiri

tanggung

sehingga

jawab

bukan

ISSN:16934768

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

beban. Kantor Lapas Narkotika

sebagai

Kelas

Lubuklinggau

penampilan

satu

sebagai suatu profesi, ada yang

IIA

merupakan
yang

salah

memberikan

kepada

para

didalamnya,

kantor

pelayanan

napi yang
tidak

ada

hanya

itu

profesional
suatu

atau

pekerjaan

profesionalismenya
sedang

tinggi,

dan

rendah.

Profesionalisme juga mengacu

kantor tersebut juga memberikan

kepada

pelatihan

kepada

para

anggota profesi untuk bekerja

pegawainya

supaya

mereka

berdasarkan standar yang tinggi

dapat memberlakukan para napi

dan kode etik profesinya.Untuk

sesuai dengan perlakuan yang

mencapai sukses dalam bekerja,

baik dan memberikannya contoh

seseorang

untuk berlaku lebih baik lagi

bersikap profesional. Profesional

supaya apa yang menjadi tujuan

tidak hanya berarti ahli saja.

baik dapat pula tercapai dengan

Namun selain memiliki keahlian

baik tentunya dengan adanya

juga harus bekerja pada bidang

pelatihan dan pengalaman kerja.

yang sesuai dengan keahlian

Profesionalisme
mempunyai

yang

makna

sikap

dan

komitmen

harus

mampu

dimilikinya

tersebut.

mutu,

Seorang profesional tidak akan

kualitas, dan tindak tanduk yang

pernah berhenti menekuni bidang

merupakan ciri suatu profesi atau

keahlian yang dimiliki.

yang profesional. Profesionalisme

Selain

itu,

seorang

merupakan sikap dari seorang

profesional

profesional. Artinya sebuah term

melakukan

yang menjelaskan bahwa setiap

mengembangkan

pekerjaan hendaklah dikerjakan

yang

oleh seseorang yang mempunyai

bersaing

keahlian dalam bidangnya atau

yang terbaik di bidangnya hal

profesinya.

tersebut

Selain

penggunaan

itui
istilah

pengalaman
khusus

1
7

seseorang

serta

kemampuan
mampu

tetap

menjadi

dapat

derajat

selalu

supaya

untuk

melakukan

harus

inovasi

dimiliki

profesionalisme menunjuk pada
penampilan

juga

dilihat

kerja

dari

maupun

pelatihan-pelatihan

supaya

apa

yang

ISSN:16934768

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

diharapkan

dan penguasaan terhadap suatu

dengan

dapat

tercapai

baik.Setiap

organisasi

pekerjaan.

manapun sangat mengharapkan

Kriteria

pegawai

pada

pegawai yang menjunjung tinggi

Kantor Lapas Narkotika Kelas IIA

profesionalisme

yang

Lubuklinggau dapat terlihat dari

diberikan, oleh karena itu platihan

sifat, perilaku dari para pegawai

dan pengalaman kerja sangat

yang mencerminkan hasil kerja

erat

yang

kerja

hubungannya.

Dengan

hubungan

antara

adanya

telah

dilakukan

dalam

menjalankan

aktivitas

yang

pelatihan dan pengalaman kerja

berpengaruh terhadap hasil kerja.

terhadap

profesionalisme

Semua

Kantor

profesionalisme seorang pagawai

pegawai

pada

Lapas

Narkotika tersebut.
Untuk

dalam
meningkatkan

Lapas

Perlunya

IIA

membentuk

organisasi

dan

dalam menjalankan tugas sesuai
dengan

Kelas

dapat

suatu

profesionalisme pegawai Kantor
Narkotika

itu

yang

diharapkan.
meningkatkan

Lubuklinggau perlu mengadakan

profesionalisme

evaluasi

pegawai,

ada di Kantor Lapas Narkotika

kerja

Kelas IIA Lubuklinggau dalam

terhadap

kurangnya

pelatihan

misalnya

mengadakan

melaksanakan

pegawai

tugas

yang

dan

pertemuan atau meeting dengan

kewajiban

para

pimpinan

mestinya, banyak hal yang mesti

dengan cara memberikan materi

diperhatikan dan dipahami dari

melalui

para napi itu sendiri. Tidak hanya

pegawai

atau

metode-metode

kerja

sebagaimana

baru supaya mendapatkan cara-

itu

cara baru dalam melaksanakan

memberikan ajaran yang baik

pekerjaan sesuai dengan tujuan.

dan bermanfaat bagi mereka,

Selain

oleh karena itu prelunya seorang

itu

pengalaman

kerja

pegawai

juga

perlu

pegawai juga perlu ditingkatkan

pegawai

demi tercapainya kinerja pegawai

untuk memahami pembelajaran

yang

terbaru

diinginkan,

karena

kurangnya tingkat pengetahuan
1
8

mengikuti

pengalaman

dan

pelatihan
memahami

kerja

dan

JURNAL MEDIA EKONOMI

menerapkan
supaya

lebih

bisa

baik

bekerja

lagi

Rumusan Masalah

secara

Berdasarkan

profesional.
mengadakan

maka rumusan masalah dalam

mengetahui

penelitian ini adalah bagaimana

supaya

penyebab
kendala

identifikasi

dan pembatasan masalah di atas,

Pentingnya
observasi

ISSN:16934768

Vol.
20, No.1 April 2015

timbulnya

suatu

misalnya,

perbedaan

tingkat

adanya

Pengaruh Antara Pelatihan Dan
Pengalaman

Kerja

Terhadap

pendidikan

Profesionalisme Pegawai Pada

yang berpengaruh terhadap hasil

Kantor Lapas Narkotika Kelas IIA

kerja

Lubuklinggau ?

pegawai

dan

ketidak

sesuaian pelatihan dan profesi
yang dikerjakan. Kemudian dari
segi pengalaman kerja terdapat
kurangnya
dimiliki

pengetahuan

sehingga

terhadap

berpengaruh

hasil

kurangnya
tentang

kerja

rasa

ingin

pengetahuan

berpengaruh
penyelesaian

yang
serta
tahu
yang

terhadap
suatu

pekerjaan.

Selasin itu untuk meningktakan
profesionalisme
bebrapa

terfdapat
hal

yeng

mempengaruhinya

misalnya,

Belum tepatnya pelatihan dan
pengalaman kerja para pegawai
yang

berpengaruh

terhadap

pencapaian kerja dan Kurangnya
kemauan

untuk

pekerjaan
terhadap

tujuan

ditetapkan.
1
9

yang

melaksanakan
bepengaruh
yang

telah

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah

untuk

mengetahui

Pengaruh Antara Pelatihan Dan
Pengalaman

Kerja

Terhadap

Profesionalisme Pegawai Pada
Kantor Lapas Narkotika Kelas IIA
Lubuklinggau.
TINJAUAN PUSTAKA
Indikator - indikator Pelatihan
Indikator - indikator

pelatihan

menurut Anwar Prabu Mangku
Negara

(2006,

h.

46),

diantaranya.
1. Instruktur
Mengingat pelatih umumnya
berorientasi

pada

peningkatan skill, maka para
pelatih

yang

dipilih

untuk

memberikan materi pelatihan
harus benar-benar memiliki

JURNAL MEDIA EKONOMI

ISSN:16934768

Vol.
20, No.1 April 2015

memadai

daya manusia yang efektif

sesuai bidangnya, personal

apabila sesuai dengan jenis

dan

materi

kualifikasi

yang

kompeten,selain

pendidikan

intruktur

itu
pun

harus benar-benar baik untuk

dan

komponen

peserta pelatihan.
5. Tujuan
Pelatihan merupakan tujuan

melakukan pelatihan.

yang ditentukan, khususnya

2. Peserta
Peserta pelatihan tentunya

terkait dengan penyusunan

harus diseleksi berdasarkan

rencana aksi (action play)

persyaratan

dan

tertentu

dan

penetapan

sasaran,

kualifikasi yang sesuai,selain

serta hasil yang diharapkan

itu peserta pelatihan juga

dari

yang

akan

harus

diselenggarakan,selain

itu

memiliki

semangat

pelatihan

yang tinggi untuk mengikuti

tujuan pelatihan pula harus

pelatihan.

disosialisasikan

3. Materi

pada

Pelatihan

sumber

daya

manusia merupakan materi
atau kurikulum yang sesuai
dengan

tujuan

pelatihan

para

peserta

Sasaran
yang

dan

materi

memahami

6. Sasaran

hendak
perusahaan

agar

pelatihan tersebut.

ditentukan

oleh

peserta

dapat

sumber daya manusia yang
dicapai

seblumnya

pelatihan

harus

dengan

kriteria

terinci

dan

terukur

(measurable).

pelatihan pun harus update
agar si peserta dapat dapat
memahami
terjadi

pada

masalah

yang

kondisi

yang

Indikator Pengalaman Kerja
Ada beberapa hal juga
untuk

menentukan

berpengalaman tidaknya seorang

sekarang.
4. Metode

pegawai yang sekaligus sebagai

Metode pelatihan akan lebih

indikator pengalaman kerja yaitu

menjamin

Foster( 2001 ,h, 43):

kegiatan
1
10

berlangsungnya
pelatihan

sumber

1. Lama waktu/masa kerja.

JURNAL MEDIA EKONOMI

Ukuran

tentang

Vol.
20, No.1 April 2015

lama

waktu atau masa kerja yang
telah

ditempuh

seseorang

ISSN:16934768

Indikator Profesionalisme
Jenis-jenis

kriteria

profesionalisme

yang

dapat memahami tugas-tugas

dikemukakan oleh Schuler dan

suatu pekerjaan dan telah

Jackson (2006, h. 11-12) terdiri

melaksanakan dengan baik.

dari tiga jenis yaitu :

2. Tingkat

pengetahuan

dan

keterampilan yang dimiliki.
Pengetahuan
pada
prinsip,prosedur,
atau

dibutuhkan

diri

pada

karakteristik pribadi seorang

konsep,

karyawan.

lain

oleh

Memusatkan

merujuk
kebijakan

informasi

1. Kriteria berdasarkan sifat

yang

karyawan.

Loyalitas,

keandalan,

kemampuan

berkomunikasi,
keterampilan

dan
memimpin

Pengetahuan juga mencakup

merupakan

kemampuan untuk memahami

sering dinilai selama proses

dan

penilaian. Jenis kriteria ini

menerapkan

pada

informasi

tanggung

pekerjaan.

jawab

Sedangkan

sifat-sifat

memusatkan

diri

yang

pada

bagaimana seseorang, bukan

keterampilan

merujuk

pada

apa yang dicapai atau tidak

kemampuan

fisik

yang

dicapai

dibutuhkan untuk mencapai
atau menjalankan suatu tugas
atau pekerjaan.

dalam

pekerjaannya.
2. Kriteria berdasarkan perilaku
Terfokus pada bagaimana

3. Penguasaan terhadap

pekerjaan

pekerjaan dan peralatan.
Tingkat

penguasaan

seseorang

dalam

pelaksanaan aspek – aspek
tehnik peralatan dan tehnik
pekerjaan.

seseorang

dilaksanakan.

Kriteria seperti ini penting
sekali bagi pekerjaan yang
membutuhkan

hubungan

antar personal.
3. Kriteria berdasarkan hasil
Terfokus pada apa yang
telah dicapai atau dihasilkan
ketimbang

1
11

bagaimana

JURNAL MEDIA EKONOMI

sesuatu

dicapai

dihasilkan.
semakin

atau

Krietria
populer

semakin

ISSN:16934768

Vol.
20, No.1 April 2015

ini

dengan

ditekankannya

produktivitas dan daya saing.

profesionalisme pegawai sebagai
variabel terikat ( dependen ).
Persamaan umum regresi linier
sederhana
Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2
( Sugiyono, 2012. h. 261 )

METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan :

Populasi dan Sampel
Populasi

adalah

keseluruhan subjek dari peneliti.

Y = Profesionalisme Pegawai
b1 = Koefesien Korelasi
Pelatihan

Dalam hal ini pengertian sampel
yaitu Suatu bagian dari populasi

b2

=

Koefesien Korelasi
Pengalaman Kerja

yang diharapkan akan mampu
mencerminkan

keadaan

dari

populasi, sifat-sifat dan tingkah
lakunya ( Arikunto, 2010. h. 102 ).
Populasi

dalam

penelitian

X1

=

Pelatihan

X2

=

Pengalaman Kerja

a

=

Konstanta

ini

adalah seluruh pegawai yang ada
di Kantor Lapas Narkotika Kelas
IIA Lubuklinggau yang berjumlah

HASIL

DAN

PEMBAHASAN
Pengujian Linearitas
Pengujian

66 orang pegawai, maka sampel
yang digunakan adalah sampel

PENELITIAN

bertujuan

Uji

untuk

linearitas
mengetahui

apakah dua variabel mempunyai

jenuh.

hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan. Uji ini biasanya

Regresi Linier Berganda
Analisis untuk mengetahui
pengaruh antara pelatihan dan
pengalaman

kerja

terhadap

profesionalisme pegawai, dimana
pelatihan dan pengalaman kerja
merupakan

variabel

independen

),

1
12

bebas

(

sedangkan

digunakan
dalam

sebagai

analisis

regresi

prasyarat

korelasi

linear.Pengujian

SPSS

dengan

atau
pada

menggunakan

Test for Linearity dengan pada
taraf

signifikansi

variabel

dikatakan

0,05.

Dua

mempunyai

JURNAL MEDIA EKONOMI

hubungan

yang

linear

Vol.
20, No.1 April 2015

ISSN:16934768

bila

variable bebas terhadap variable

signifikansi (Linearity) kurang dari

terikatnya adalahsebagai berikut :

0,05, hasil pengujian lineritas dua
Tabel 1
ANOVA Table
Sum of Squares
f
(Combined)
Between Linearity
TOTALY Groups
*
Deviation
TOTALX2
from
Linearity
Within Groups
Total

Mean Square

289.941

2

144.970

287.281

1

287.281

2.659

1

2.659

499.817

63

7.934

789.758

65

Tabel 2
ANOVA Table
Sum of Squares
f

TOT
ALY
*
TOT
ALX
1

(Combined)
Betw
Linearity
een
Deviation
Grou
from
ps
Linearity
Within
Groups
Total

Analisis

Regresi

Linier

Berganda
Dari

tabel

menunjukkan
variabel

yang

486.594

1 4

392.482

1

94.111

13

7.239

303.164

51

5.944

789.758

65

36.211 .000
.335 .565

F

Sig.

5.847

.000
392.482 66.026 .000
1.218 .295

differensiasi

pelatihan

dan

pengalaman

kerja

bisa

tersebut,

dimasukkan kedalam pengujian

bahwa

semua

regresi berganda, dan tidak ada

ada

dalam

variabel yang dikeluarkan.

Regresi Linier Berganda
1

34.757

Sig.

18.273 .000

Mean Square

Tabel 3

13

F

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

ISSN:16934768

a

Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
10.737
2.934
490
.078
.548

Model
(Constant)
TOTALX1
1

TOTAL
2.475
X2
a. Dependent Variable: TOTALLY

.579

.371

Dari tabel diatas dapat diketahui

0,490

hasil pengujian regresi berganda

bahwa apabila nilai variabel

diperoleh

pelatihan meningkat sebesar

persamaan

sebagai

hal

berikut:

satu–satuan,

Y=10,737 +0,490 X1 +2,475 X2

variabel

persamaan

a.

c.

mengalami

secara

positif

Nilai

koefisien

regresi

Nilai kostanta yang sebesar

variabel

10,737 hal ini menujukan

adalah sebesar 2,475 hal ini

bahwa jika variabel pelatihan

menujukan

dan pengalaman kerja tidak

nilai

mengalami perubahan atau

kerja meningkat sebesar satu

nilai nol, maka nilai dari

- satuan, maka nilai variabel

variabel

profesionalisme

pegawai

profesionalisme
akan

Nilai

koefisien

variabel

pelatihan

pengalaman
bahwa

variabel

pegawai

secara positif sebesar 2,475

regresi
sebesar

Tabel 4
Hasil Uji Determinasi
1

apabila

pengalaman

Koefisien Determinasi

14

kerja

akan mengalami perubahan

mengalami

penurunan sebesar 10,737.
b.

nilai

sebesar 0,490.

diatas, dapat diterangkan sebagai
berikut:

maka

akan

perubahaan

regresi

menujukan

profesionalisme

pegawai
Dari

ini

JURNAL MEDIA EKONOMI

Model

1

R

R
Square

.781

a

ISSN:16934768

Model Summary
Std. Error of
Change Statistics
the Estimate
R Square
F
D
D
Change Change
f1
f2

Adjusted
R Square

.610

Vol.
20, No.1 April 2015

.598

2.21104

.610

49.274

2

Sig. F
Change

63

.000

a. Predictors: (Constant), TOTALX2, TOTALX1

Berdasarkan tabel 4.40 dilihat

Uji F

nilai Determinasi ( R2)

Hipotesi Penelitian :

yang

diperoleh dari hasil pengelolahan

Ho :  = 0,

dengan

pelatihan dan pengalaman kerja

program

adalah

SPSS.20.0

sebesar

menunjukkan

0,610

pengaruh

tidak

Menunjukkan

berpengaruh

signifikan

yang

terhadap

profesionalisme

sangat kuat, atau dapat dikatakan

pegawai

pada Kantor Lapas

pelatihan dan pengalaman kerja

Narkotika Kelas 2A Lubuklinggau.

memberikan kontribusi sebesar

HA :   0,

0,610

demikian

pelatihan dan pengalaman kerja

sebesar

berpengaruh signifikan terhadap

dengan

menujukan
61,0%

bahwa

variabel

profesinalisme

Menunjukkan

profesionalisme

pegawai

pada

pegawai dipengaruhi dan dapat

Kantor Lapas Narkotika Kelas 2A

dijelaskan oleh variabel pelatihan

Lubuklinggau.

dan

Ho diterima, jika Fhitung ≤ Ftabel, atau

pengalaman

sedangkan

sisanya

kerja,
sebesar

sing. > α

39,0% dijelaskan oleh variabel

Ha

lain yang tidak diteliti misalnya

Ftabel,atau sing.< α.

motivasi, kemampuan kerja dan
lingkungan kerja.

Tabel 5
a

ANOVA

1
15

diterima,

jika

Fhitung



JURNAL MEDIA EKONOMI

Model

Sum of
Squares

Regression

ISSN:16934768

Vol.
20, No.1 April 2015

481.770

Df

Mean
Square

2

240.885

Residual
307.988
63
Total
789.758
65
a. Dependent Variable: TOTALLY
b. Predictors: (Constant), TOTALX2, TOTALX1

4.889

F

Sig.

b

49.274

.000

1

diatas,

10,737 menjelaskan jika variabel

pengujian dengan SPSS 20 yang

pelatihan dan pengalaman kerja

dilakukan diperoleh df = n-2-1=

tidak mengalami perubahan atau

66-2-1= 63, sehinga nilai Ftabel

nilainya

adalah

variabel profesionalisme pegawai

Berdasarkan

3,15

tabel

sedangkan

nilai

nol,

maka

dari

Fhitung sebesar 49,274 dengan sig

akan

0,000 Fhitung ≥ Ftabel maka Ho

sebesar 10,737.

ditolak dan Ha diterima. karena

Koefisien

Fhitung ≤ Ftabel maka Ha diterima

menunjukkan

dan Ho ditolak, kemudian dapat

variabel

disimpulkan bahwa pelatihan dan

sebesar satu satuan, maka nilai

pengalaman kerja berpengaruh

variabel profesionalisme pegawai

signifikan

akan

Terhadap

mengalami

nilai

X1

penurunan

sebesar
bahwa

pelatihan

0,490
apabila

meningkat

mengalami

perubahan

Profesionalisme Kerja Pegawai

secara positif sebesar 0,490, nilai

pada Kantor Lapas Narkotika

positif ini menunjukkan dengan

Kelas 2A Lubuklinggau

semakin

positifnya

variable

pelatihan maka hal ini dapat
Pembahasan
Berdasarkan

hasil

perhitungan regresi, maka dapat
diperoleh nilai Y= 10,737 +0,490
X1 +2,475 X2. Konstanta sebesar
1
16

meningkatkan

profesionalisme

pegawai

Kantor

pada

Lapas

Narkotika Kelas 2A Lubuklinggau.
Kemudian
sebesar

nilai
2,475

koefisien

X2

menunjukkan

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

bahwa

ISSN:16934768

apabila

variabel

yang dilakukan diperoleh df = n-

kerja

meningkat

2-1 = 66-2-1= 63, sehinga nilai

sebesar satu satuan, maka nilai

Ftabel adalah 3,15 sedangkan nilai

variabel profesionalisme pegawai

Fhitung sebesar 49,274 dengan sig

akan

perubahan

0,000 Fhitung ≥ Ftabel maka Ho

secara positif sebesar 2,475 hal

ditolak dan Ha diterima. karena

ini

dengan

Fhitung ≤ Ftabel maka Ha diterima

meningkatkan pengalaman kerja

dan Ho ditolak, kemudian dapat

dapat

meningkatkan

disimpulkan bahwa pelatihan dan

meningkatkan

profesionalisme

pengalaman kerja berpengaruh

pegawai

Kantor

signifikan

pengalaman

mengalami
menunjukkan

pada

Lapas

terhadap

Narkotika Kelas 2A Lubuklinggau.

profesionalisme

Besarnya

koefisien

Kantor Lapas Narkotika Kelas 2A

Determinasi ( R2) yang diperoleh

Lubuklinggau dapat teruji secara

dari hasil pengelolahan dengan

statistik.

nilai

program

SPSS.20

sebesar

0,610

adalah

menunjukkan

pegawai

Dalam hal ini Pelatihan
(training)

merupakan

pengaruh yang sangat kuat, atau

pembelajaran

dapat dikatakan pelatihan dan

perolehan

keahlian,

pengalaman kerja

peraturan,

atau

memberikan

pada

proses

yang melibatkan
konsep,

sikap

untuk

kontribusi sebesar 0,610 dengan

meningkatkan

demikian

kerja, Pengalaman kerja adalah

menujukan

sebesar

61,0%

bahwa

kinerja

tenaga

variabel

proses

pegawai

pengetahuan atau keterampilan

dipengaruhi dan dapat dijelaskan

tentang metode suatu pekerjaan

oleh

karena

profesionalisme
variabel

pengalaman
sisanya

pelatihan

kerja,
sebesar

dan

sedangkan
39,0%

tersebut
tugas

pembentukan

keterlibatan
dalam

karyawan

pelaksanaan

pekerjaan,

kemudian

dijelaskan oleh variabel lain yang

Profesionalisme

tidak diteliti.

komitmen para anggota suatu

Berdasarkan analisis dari
uji F pengujian dengan SPSS 20
1
17

profesi

untuk

merupakan
meningkatkan

JURNAL MEDIA EKONOMI

kemampuannya

secara

ISSN:16934768

Vol.
20, No.1 April 2015

terus

menerus.

pegawai

akan

mengalami

penurunan sebesar 10,737

Sesuai

dengan

hasil

2. Besarnya

nilai

koefisien
R2)

penelitian ini menunjukkan bahwa

Determinasi

(

pelatihann dan pengalaman kerja

diperoleh

dari

berpengaruh

pengelolahan dengan program

maupun

secara

parsial

secara

terhadap

simultan

profesionalisme

pegawai. Dengan
apabila

pemahaman

pelatihan

pengalaman

kerja

dan

SPSS.20

yang
hasil

adalah

sebesar

0,610 menunjukkan pengaruh
yang sangat kuat, atau dapat
dikatakan

pelatihan

dan

dilakukan

pengalaman

kerja

secara bersama – sama dengan

memberikan

kontribusi

maksimal,

sebesar

maka

akan

memberikan kontribusi yang baik

demikian

dan

sebesar

berdampak

positif

serta

0,610
menujukan

profesionalisme

profesionalisme

dipengaruhi

pada

Kantor Lapas Narkotika Kelas 2A

dijelaskan

Lubuklinggau.

pelatihan
kerja,

bahwa

61,0%

signifikan dalam meningkatkan
pegawai

dengan
variabel
pegawai

dan
oleh
dan

dapat
variabel

pengalaman

sedangkan

sisanya

KESIMPULAN DAN SARAN

sebesar 39,0% dijelaskan oleh

Kesimpulan

variabel lain yang tidak diteliti

1. Berdasarkan hasil perhitungan

3. Berdasarkan

hasil

analisis

regresi, maka dapat diperoleh

yang telah dilakukan maka

nilai Y= 10,737 +0,490 X1

diperoleh

+2,475 X2. Konstanta sebesar

analisis dari uji F pengujian

10,737

menjelaskan

jika

dengan

variabel

pelatihan

dan

dilakukan diperoleh df = n-2-1

kerja

tidak

= 66-2-1= 63, sehinga nilai

perubahan

atau

Ftabel adalah 3,15 sedangkan

pengalaman
mengalami

simpulan
SPSS

20

bahwa
yang

nilainya nol, maka nilai dari

nilai

variabel

dengan sig 0,000 Fhitung ≥ Ftabel

1
18

profesionalisme

Fhitung sebesar

49,274

JURNAL MEDIA EKONOMI

maka

Ho

ditolak

dan

Vol.
20, No.1 April 2015
Ha

3. Disarankan

ISSN:16934768

kepada

peneliti

yang

tertarik

diterima. karena Fhitung ≤ Ftabel

berikutnya

maka

Ho

meneliti variabel lain yang turut

dapat

memengaruhi profesionalisme

Ha

ditolak,

diterima

dan

kemudian

disimpulkan bahwa pelatihan

pegawai,

yakni

menyangkut

dan

pelatihan

dan

pengalaman

pengalaman

berpengaruh

kerja
signifikan

terhadap

profesionalisme

pegawai pada Kantor Lapas
Narkotika

Kelas

2A

Lubuklinggau.
Saran
Dari hasil kesimpulan diatas,
maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Instansi hendaknya harus lebih
serius

lagi

mencari

cara

bagaimana memberikan model
pelatihan
agar

kepada

dapat

pegawai

memberikan

profesionalisme

terhadap

layanan yang diberikan.
2. Hendaknya istansi melakukan
usaha

untuk

meningkatkan

pengalaman kerja, sehingga
gairah kerja, mental kerja, dan
prestasi kerja akan mencapai
hasil yang optimal, bahkan
kreatifitas
berkembang.

1
19

kerja.

pegawai

dapat

DAFTAR PUSTAKA
Asri,2006.Pengelolaan
Karyawan.BPFE.Yogyakar
ta/http://repository.usu.ac.i
d/bitstrea
Abul
Azuadi,2013Pengaruh
Pendidikan
dan
Pengalaman
Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai
pada Kantor Kecamatan
Muara Kelingi Kabupaten
Musi Rawas
Arikunto,
2010.Prosedur
Penelitian, Jakarta: Rineka
Cipta
Foster
,2001.Manajemen
Kepemimpinan,Bandung:A
lfabeta
www.kumpulanartikel.com/
kinerjapemerintah
Gomes,2006.PengelolaanKaryaw
an.BPFE.Yogyakarta/http:/
/repository.usu.ac.id/bitstre
a
Handoko Hani .2004 Edisi 2
Manajemen
Personalia
Dan
Sumber
Daya
Manusia,
EPFE
Yogyakarta
Hasibuan
,
Melayu.
2010.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. jakarta: Bumi
Aksara
Jackson
.2006
Manajemen
Personalia Dan Sumber

ISSN:16934768

JURNAL MEDIA EKONOMI

Vol.
20, No.1 April 2015

Daya
Manusia,
EPFE
Yogyakarta
Kuzmits
2002.
Manajemen
Personalia Dan Sumber
Daya
Manusia,
EPFE
Yogyakarta
Keit
Devis,2000.Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,Jkarta: Rineka Cipta
Mulyono,
Mauled.
2004.
Penerapan Produktivitas
Dalam
Organisasi.
Jakarta: Bumi Aksara
Mangku
Negara
2006,
Manajemen Semangat Kerja,
Bandung:Alfabeta
Manulang, 2000. Analisis Data
Penelitian
Dengan
Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara

Ranupandojo. 2004 Manajemen
Semangat
Kerja,
Bandung:Alfabeta
Simamora, 2006. Manajemen
Semangat
Kerja,
Bandung:Alfabeta
Sugiyono,
2012.
Metodo
Penelitian
Kualitatif
Kuantitatif.
Bandung:
Alfabeta
Sudarmayanti.
2009.
Tata Kerja dan Produktifitas
Kerja. Bandung: Mandar
Maju
Trijoko.2002. Manajemen dan
Evaluasi Kerja. Lembaga
Penerbit FEUI, Jakarta.
Wibowo,2011.Manajemen
Kinerja,Jakarta:Rajawali

1
20