Manajemen Keuangan dan Dana pptx
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Manajemen Keuangan dan Dana
Nurfaza Aula (171160120)
Latar Belakang Masalah
Lembaga
pendidikan adalah suatu
badan yang berusaha mengelola
dan menyelenggarakan kegiatankegiatan sosial, kebudayaan,
keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. yaitu
dalam hal pendidikan intelektual,
spiritual, serta keahlian/
keterampilan.
Latar Belakang Masalah
Sebagai tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional
dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya, saranaparasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua
dalam mendidik anaknya, maka
dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada
orang dewasa lain yang lebih ahli dalam
lembaga pendidikan formal.
Latar Belakang Masalah
Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencetak
peserta didik adalah aspek keuangan.
Pengelolaan keuangan suatu lembaga pendidikan/sekolah
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan lembaga
pendidikan/sekolah.
Ada beragam sumber dana yang dikelola oleh sekolah,
baik dari pemerintah yang berupa dana BOS maupun dari
dana dari masyarakat yang berupa iuran SPP.
Ketika dana masyarakat masuk, perlu persiapan sistem
pengelolaan keuangan yang baik, professional dan
akuntabel. Dari sekian banyak sumber daya pendidikan,
uang merupakan salah satu yang memainkan peranan
yang sangat penting.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.
255
Rumusan Masalah
Apakah Pengertian Manajemen Keuangan dan
Dana Pendidikan?
Bagaimana prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan Pendidikan?
Hal-hal apa saja yang mempengaruhi
terhadap Pembiayaan Pendidikan?
Bagaimana implementasi manjemen
keuangan di sekolah?
Pengertian Manajemen Keuangan dan
Dana Pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen
artinya penggunaan sumber daya secara efektif dan
efisien.
Manajemen keuangan dimaksudkan sebagai suatu
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Manajemen pembiayaan pendidikan adalah manajemen
terhadap fungsifungsi keuangan, yang meliputi sumber
pendapatan dana dan pengunaan dana pendidikan.
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa Depdiknas, 2008), hal. 909
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen…, hal. 256
Menurut
Thomas H. Jones,
sebagaimana yang dikutip oleh
Abubakar dkk dalam bukunya
Manajemen Pendidikan, Secara garis
besar kegiatan (tahapan) yang ada
dalam administrasi pembiayaan
meliputi tiga hal yaitu:
1. Perencanaan anggaran
(budgeting)
yaitu
kegiatan mengkoordinir
semua sumber daya yang
tersedia untuk mencapai
sasaran yang diinginkan
secara sistematik.
2.Pelaksanaan (implenmentation
involves accounting)
yaitu
kegiatan
berdasarkan rencana
yang telah dibuat.
3.Evaluasi atau pertanggung jawaban
(auditing)
yaitu
proses penilaian
terhadap pencapaian
tujuan.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen…, hal. 257
Secara khusus bisa ditegaskan bahwa
manajemen keuangan sekolah (lembaga
pendidikan) dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan sekolah, sehingga dalam prosesnya
dapat berjalan secara efektif dan terhindar
dari berbagai penyalahgunaan yang
berdampak pada terhambatnya proses
pendidikan sehingga tujuan pendidikan tidak
dapat diwujudkan secara maksimal.
Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan
di Sekolah
Manajemen
keuangan sekolah
perlu memperhatikan sejumlah
prinsip.
Undang-undang No. 20 Tahun
2003 pasal 48 menyatakan
bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada
prinsip keadilan , efisiensi
transparansi, dan akuntabilitas
publik.
Transparansi
Di
lembaga pendidikan/sekolah, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti
adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan lembaga pendidikan,
yaitu : keterbukaan sumber keuangan dan
jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga
bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya.
.
Akuntabilitas
Akuntabilitas
dalam
manajemen keuangan berarti
penggunaan uang
sekolah dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas
tiga
pilar utama yang menjadi syarat akuntabilitas
yaitu:
1. Aadanya tranparansi para penyelenggara sekolah
dengan menerima masukan dan
mengikutsertakan berbagai komponen dalam
mengelola sekolah,
2. Adanya standar kinerja setiap institusi yang dapat
diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenangnya,
3. Adanya partisipasi untuk saling menciptakan
suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan
masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya
yang murah dan pelayanan yang cepat.
Efektivitas
Manajemen keuangan dikatakan
memenuhi prinsip efektif kalau kegiatan
yang dilakukan dapat mengatur keuangan
untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya
sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kualitas hasil
suatu kegiatan. Efficiency ”characterized
by quantitative outputs” (Garner,2004).
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik
antara masukan (input) dan keluaran
(output) atau antara daya dan hasil. Daya
yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,
waktu, biaya. Perbandingan itu adalah :a.
Dilihat dari segi penggunaan waktu,
tenaga dan biaya.
Hal-hal yang mempengaruhi terhadap
Pembiayaan Pendidikan
Secara
garis besar
perubahan pembiayaan ini
dipengaruhi oleh dua hal
yaitu faktor eksternal dan
internal.
Hal-hal yang mempengaruhi terhadap
Pembiayaan Pendidikan
Faktor
eksternal, yaitu faktor yang ada diluar sistem
pendidikan yang meliputi ; Berkembangnya
demokrasi pendidikan, kebijakan pemerintah,
tuntutan akan pendidikan, adanya inflasi.
Faktor
internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam
sistem pendidikan itu sendiri yang sepenuhnya
mempengaruhi besarnya biaya pendidikan, antara
lain sebagai berikut ; Tujuan pendidikan, pendekatan
yang digunakan, materi yang disajikan, tingkat dan
jenis pendidikan.
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta ; Aditya Media/Fakultas Ilmu
Pendidikan UNY, 2008), hal. 320 - 321
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Penganggaran (Penyusunan Anggaran)
Setiap sekolah seyogyanya memiliki rencana
strategis untuk periode waktu tertentu yang
didalamnya mencakup visi, misi, dan program,
serta sasaran tahunan.
Oleh karena itu, pembiayaan pendidikan yang
terintegrasi dan komprehensif dengan renstra di
sekolah dan diarahkan untuk ketercapaian tujuan
lembaga sebagaimana sudah didokumentasikan.
Pada lazimnya, sumber pembiayaan untuk tiap
sekolah mengenal dua macam pembiayaan, yaitu
pembiayaan rutin dan pembiayaan pembangunan.
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Akutansi (Pembukuan)
Kepala sekolah hendaknya benar-benar memahami dan
dapat menjelaskan fungsi, tujuan, dan manfaat
pembukuan kepada staf keuangan.
Hal-hal yang berkaitan dengan hal ini antara lain:
Faktur, Faktur dapat berupa buku atau lembaran lepas yang
dapat diarsipkan.
Buku Kas, Buku kas mencatat rincian tentang penerimaan dan
pengeluaran uang serta sisa saldo secara harian dan dilakukan
pada hari yang sama
Lembar Cek, Lembar cek merupakan alat bukti bahwa
pembayaran yang dikeluarkan adalah sah
Buku kas Piutang, Buku ini berisi daftar/catatan orang yang
berhutang kepada sekolah menurut jumlah uang yang berutang,
tanggal pelunasan dan sisa utang yang belum dilunasi.
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Bentuk-Bentuk Pendanaan
Biaya pendidikan meliputi biaya investasi, biaya
operasional, dan biaya personal.
Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumber daya manusia serta modal
kerja tetap.
Biaya operasioanal meliputi gaji pendidik dan tenaga
kependidikan, serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai serta biaya
pendidikan tak langsung berupa air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur dan
sebagainya.
Selain itu juga ada biaya personal yang mencakup pembiayaan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Sistem Pertanggungjawaban
Dalam sistem manajemen keuangan (pendanaan),
pertanggungjawaban merupakan salah satu kegiatan sangat
vital.
Hal ini merupakan bentuk akuntabilitasi pengelolaan
keuangan suatu lembaga, hal ini juga berlaku dalam konteks
manajemen keuangan pendidikan.
Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan, dalam
manajemen keuangannya juga diadakan
pertanggungjawaban, hal ini sesuai dengan prinsip dasarnya
yaitu sekolah merupakan lembaga sektor publik yang
pengelolaan keuangannya harus dipertanggungjawabkan
seakuntabel mungkin kepada publik.
Dalam implementasinya pertanggungjawaban dalam
manajemen sekolah dilakukan setiap akhir tahun anggaran
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Sistem Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
ini dilakukan
dalam rapat dewan sekolah, yang
diikuti oleh steak holder pendidikan
yang meliputikomponen sekolah,
komponen masyarakat dan
pemerintah daerah yang terkait
TERIMA KASIH
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Manajemen Keuangan dan Dana
Nurfaza Aula (171160120)
Latar Belakang Masalah
Lembaga
pendidikan adalah suatu
badan yang berusaha mengelola
dan menyelenggarakan kegiatankegiatan sosial, kebudayaan,
keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. yaitu
dalam hal pendidikan intelektual,
spiritual, serta keahlian/
keterampilan.
Latar Belakang Masalah
Sebagai tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional
dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya, saranaparasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua
dalam mendidik anaknya, maka
dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada
orang dewasa lain yang lebih ahli dalam
lembaga pendidikan formal.
Latar Belakang Masalah
Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencetak
peserta didik adalah aspek keuangan.
Pengelolaan keuangan suatu lembaga pendidikan/sekolah
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan lembaga
pendidikan/sekolah.
Ada beragam sumber dana yang dikelola oleh sekolah,
baik dari pemerintah yang berupa dana BOS maupun dari
dana dari masyarakat yang berupa iuran SPP.
Ketika dana masyarakat masuk, perlu persiapan sistem
pengelolaan keuangan yang baik, professional dan
akuntabel. Dari sekian banyak sumber daya pendidikan,
uang merupakan salah satu yang memainkan peranan
yang sangat penting.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.
255
Rumusan Masalah
Apakah Pengertian Manajemen Keuangan dan
Dana Pendidikan?
Bagaimana prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan Pendidikan?
Hal-hal apa saja yang mempengaruhi
terhadap Pembiayaan Pendidikan?
Bagaimana implementasi manjemen
keuangan di sekolah?
Pengertian Manajemen Keuangan dan
Dana Pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen
artinya penggunaan sumber daya secara efektif dan
efisien.
Manajemen keuangan dimaksudkan sebagai suatu
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Manajemen pembiayaan pendidikan adalah manajemen
terhadap fungsifungsi keuangan, yang meliputi sumber
pendapatan dana dan pengunaan dana pendidikan.
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa Depdiknas, 2008), hal. 909
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen…, hal. 256
Menurut
Thomas H. Jones,
sebagaimana yang dikutip oleh
Abubakar dkk dalam bukunya
Manajemen Pendidikan, Secara garis
besar kegiatan (tahapan) yang ada
dalam administrasi pembiayaan
meliputi tiga hal yaitu:
1. Perencanaan anggaran
(budgeting)
yaitu
kegiatan mengkoordinir
semua sumber daya yang
tersedia untuk mencapai
sasaran yang diinginkan
secara sistematik.
2.Pelaksanaan (implenmentation
involves accounting)
yaitu
kegiatan
berdasarkan rencana
yang telah dibuat.
3.Evaluasi atau pertanggung jawaban
(auditing)
yaitu
proses penilaian
terhadap pencapaian
tujuan.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen…, hal. 257
Secara khusus bisa ditegaskan bahwa
manajemen keuangan sekolah (lembaga
pendidikan) dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan sekolah, sehingga dalam prosesnya
dapat berjalan secara efektif dan terhindar
dari berbagai penyalahgunaan yang
berdampak pada terhambatnya proses
pendidikan sehingga tujuan pendidikan tidak
dapat diwujudkan secara maksimal.
Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan
di Sekolah
Manajemen
keuangan sekolah
perlu memperhatikan sejumlah
prinsip.
Undang-undang No. 20 Tahun
2003 pasal 48 menyatakan
bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada
prinsip keadilan , efisiensi
transparansi, dan akuntabilitas
publik.
Transparansi
Di
lembaga pendidikan/sekolah, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti
adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan lembaga pendidikan,
yaitu : keterbukaan sumber keuangan dan
jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga
bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya.
.
Akuntabilitas
Akuntabilitas
dalam
manajemen keuangan berarti
penggunaan uang
sekolah dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas
tiga
pilar utama yang menjadi syarat akuntabilitas
yaitu:
1. Aadanya tranparansi para penyelenggara sekolah
dengan menerima masukan dan
mengikutsertakan berbagai komponen dalam
mengelola sekolah,
2. Adanya standar kinerja setiap institusi yang dapat
diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenangnya,
3. Adanya partisipasi untuk saling menciptakan
suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan
masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya
yang murah dan pelayanan yang cepat.
Efektivitas
Manajemen keuangan dikatakan
memenuhi prinsip efektif kalau kegiatan
yang dilakukan dapat mengatur keuangan
untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya
sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kualitas hasil
suatu kegiatan. Efficiency ”characterized
by quantitative outputs” (Garner,2004).
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik
antara masukan (input) dan keluaran
(output) atau antara daya dan hasil. Daya
yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,
waktu, biaya. Perbandingan itu adalah :a.
Dilihat dari segi penggunaan waktu,
tenaga dan biaya.
Hal-hal yang mempengaruhi terhadap
Pembiayaan Pendidikan
Secara
garis besar
perubahan pembiayaan ini
dipengaruhi oleh dua hal
yaitu faktor eksternal dan
internal.
Hal-hal yang mempengaruhi terhadap
Pembiayaan Pendidikan
Faktor
eksternal, yaitu faktor yang ada diluar sistem
pendidikan yang meliputi ; Berkembangnya
demokrasi pendidikan, kebijakan pemerintah,
tuntutan akan pendidikan, adanya inflasi.
Faktor
internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam
sistem pendidikan itu sendiri yang sepenuhnya
mempengaruhi besarnya biaya pendidikan, antara
lain sebagai berikut ; Tujuan pendidikan, pendekatan
yang digunakan, materi yang disajikan, tingkat dan
jenis pendidikan.
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta ; Aditya Media/Fakultas Ilmu
Pendidikan UNY, 2008), hal. 320 - 321
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Penganggaran (Penyusunan Anggaran)
Setiap sekolah seyogyanya memiliki rencana
strategis untuk periode waktu tertentu yang
didalamnya mencakup visi, misi, dan program,
serta sasaran tahunan.
Oleh karena itu, pembiayaan pendidikan yang
terintegrasi dan komprehensif dengan renstra di
sekolah dan diarahkan untuk ketercapaian tujuan
lembaga sebagaimana sudah didokumentasikan.
Pada lazimnya, sumber pembiayaan untuk tiap
sekolah mengenal dua macam pembiayaan, yaitu
pembiayaan rutin dan pembiayaan pembangunan.
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Akutansi (Pembukuan)
Kepala sekolah hendaknya benar-benar memahami dan
dapat menjelaskan fungsi, tujuan, dan manfaat
pembukuan kepada staf keuangan.
Hal-hal yang berkaitan dengan hal ini antara lain:
Faktur, Faktur dapat berupa buku atau lembaran lepas yang
dapat diarsipkan.
Buku Kas, Buku kas mencatat rincian tentang penerimaan dan
pengeluaran uang serta sisa saldo secara harian dan dilakukan
pada hari yang sama
Lembar Cek, Lembar cek merupakan alat bukti bahwa
pembayaran yang dikeluarkan adalah sah
Buku kas Piutang, Buku ini berisi daftar/catatan orang yang
berhutang kepada sekolah menurut jumlah uang yang berutang,
tanggal pelunasan dan sisa utang yang belum dilunasi.
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Bentuk-Bentuk Pendanaan
Biaya pendidikan meliputi biaya investasi, biaya
operasional, dan biaya personal.
Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumber daya manusia serta modal
kerja tetap.
Biaya operasioanal meliputi gaji pendidik dan tenaga
kependidikan, serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai serta biaya
pendidikan tak langsung berupa air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur dan
sebagainya.
Selain itu juga ada biaya personal yang mencakup pembiayaan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Sistem Pertanggungjawaban
Dalam sistem manajemen keuangan (pendanaan),
pertanggungjawaban merupakan salah satu kegiatan sangat
vital.
Hal ini merupakan bentuk akuntabilitasi pengelolaan
keuangan suatu lembaga, hal ini juga berlaku dalam konteks
manajemen keuangan pendidikan.
Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan, dalam
manajemen keuangannya juga diadakan
pertanggungjawaban, hal ini sesuai dengan prinsip dasarnya
yaitu sekolah merupakan lembaga sektor publik yang
pengelolaan keuangannya harus dipertanggungjawabkan
seakuntabel mungkin kepada publik.
Dalam implementasinya pertanggungjawaban dalam
manajemen sekolah dilakukan setiap akhir tahun anggaran
Implementasi Manajemen Keuangan
di Sekolah
Sistem Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
ini dilakukan
dalam rapat dewan sekolah, yang
diikuti oleh steak holder pendidikan
yang meliputikomponen sekolah,
komponen masyarakat dan
pemerintah daerah yang terkait
TERIMA KASIH