STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

  

STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU

KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT

KABUPATEN MOROWALI

   1

  2

  2 Gusnawati Hadjidji , Nuraedah , dan Amiruddin

  1

  2 Mahasiswa Pendidikan Geografi Dosen Pendidikan Geografi

  Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

  

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi

penambang batu kapur di Desa Tondo, mendeskripsikan pola interaksi terhadap masyarakat sekitar,

dan untuk mendeskripsikan perubahan sosial yang timbul akibat adanya penambangan batu kapur di

Desa Tondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Sample Random Sampling. Populasi dalam penelitian

sebanyak 163 KK dan sampel sebanyak 17 KK. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hadirnya

penambangan batu kapur di Desa Tondo dapat meningkatkan perekonomian keluarga penambang

dengan pendapatan setiap bulan Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 dibandingkan dengan pendapatan

<Rp.500.000 sebelum bekerja sebagai penambang batu kapur. Pendapatan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan keluarga penambang, dalam segi pemenuhan sandang pangan keluarga, adanya

peningkatan kesehatan keluarga dan perubahan tingkat pendidikan anak yang lebih baik. Interaksi

sosial masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sangat baik dilihat dari seringnya melakukan

komunikasi dan kerjasama antar penambang, dan perubahan sosial sangat baik mempengaruhi nilai-

nilai kehidupan dan tanggungjawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo Kecamatan

Bungku Barat Kabupaten Morowali.

  Kata Kunci : Studi Kehidupan, Sosial Ekonomi, Penambang Batu Kapur Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  

ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the social economy mining stones at Tondo Village, to

describe the patterns of interaction with the surrounding communities, and to describe the social

changes that arise from the mining stones at Tondo Village. Method is Used in this research is

descriptive qualitative research. The data collecting in this research is done by observation,

interview, kuessioner, and documentation. Technique of sampling is used Sample Random sampling.

The population in this research is 163 KK and the sample is 17 KK. The result of this research

concludes that lime mining in Tondo Village could increase the economics of the miners families with

monthly income of Rp.1,000,000-Rp.1,500,000 in comparison with the income of Rp.500,000 before

working as limestones miners. The income can meet the needs of miners families, dal am facet of

family food clothing, the improvement of family health and a changes in the level of education of

children better. The social interaction of limestone miners in the village of Tondo is best seen from the

frequent communication and cooperation between miners, and social change very well affect the

values of life and responibility of mining stones at Tondo Village in West Bungku District of Morowali

Regency.

  Keywords: Life Studies, Social Economy, Miners of Limestone PENDAHULUAN

  Pembangunan ekonomi titik beratnya adalah pembangunan potensi sumber daya alam Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber-sumber alam. Tak heran jika pengelolaan sumber-sumber alam tersebut menjadi andalan dalam meningkatkan kesejahteraan negara. Minyak bumi, batubara, gas, emas, timah, nikel, biji besi, hampir semuanya diekstraksi untuk meningkatkan kekayaan negara. Pertambangan merupakan suatu usaha pengambilan bahan galian yang bernilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi yang tepat pada saat itu. Bahan galian mempunyai fungsi multi guna, terutama sebagai sumber bahan baku industri, penghasil devisa negara melalui ekspor, maupun sebagai pemicu bagi pertumbuhan pembangunan suatu daerah.

  Khusus untuk pertambangan batu kapur di wilayah Sulawesi Tengah merupakan potensi yang sangat besar, mengingat banyaknya terdapat pegunungan yang banyak menghasilkan batu kapur. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali yang secara geografis mereka berada dilereng pegunungan yang membentang di sepanjang Desa, sehingga sebagian masyarakatnya bekerja sebagai penambang batu kapur. Sisi lainnya batu kapur yang menjadi bahan dasar suatu bangunan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Aktivitas penambangan secara tradisional telah dilakukan oleh masyarakat selama puluhan tahun. Tujuan mereka melakukan penambangan adalah untuk memenuhi ekonomi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah (1)

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa Tondo, (2) untuk mengetahui pola interaksi penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar di Desa Tondo, dan (3) untuk mengetahui Perubahan sosial yang timbul akibat adanya penambangan batu kapur di Desa Tondo.

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang berpola menggambarkan apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data (Sudjarwo, 2001:51). Penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan (Sugiyono, 2009:3).

  Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang berpotensi sebagai Penambang Batu Kapur yang berkisar 163 KK. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (Sample Random Sampling) dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat Penambang Batu Kapur yang tinggal di Desa Tondo. Penarikan sampel dilakukan dengan cara undian. Hal ini dimaksudkan agar semua individu dalam populasi mempunyai peluang atau kesempatan yang sama menjadi anggota sampel.

  Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Tondo. Untuk mempermudah penelitian dalam pengambilan sampel dan juga menghemat biaya, waktu, dan tenaga, maka dihitung dari jumlah KK (populasi) penambang batu kapur sebanyak 163 KK. Kemudian diambil 10% dari banyaknya KK, sehingga dari hasil perhitungan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 17 KK.

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuisioner, dan dekomentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Rumus yang digunakan untuk tabulasi dan persentase menggunakan perhitungan yang berpedoman pada Arikunto (2002: 229):

  P = P : Presentase yang akan dicapai N : Banyaknya responden F : Jumlah frekuensi jawaban 100 : Bilangan tetap

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Kondisi Demografis Desa Tondo

  Desa Tondo memiliki jumlah penduduk sebesar 654 jiwa dengan jumlah laki-laki 337 orang, jumlah perempuan 317 orang, jumlah KK 163 orang, dan jumlah penduduk miskin

  • – 111 orang. Struktur usia Desa Tondo dikelompokan menjadi kelompok usia produktif (15 54 dan > 60 Tahun) sebesar 396 orang, dan kelompok usia non produktif (0
  • – 14 Tahun) sebesar 259 orang dengan mayoritas penduduk memeluk agama islam, berdasarkan hasil pendataan pemerintah pada tahun 2016. Kondisi pendidikan di Desa Tondo masih termasuk kategori rendah karena sebagian besar masyarakat Desa Tondo tidak menyelesaikan pendidikan.

  

Tabel 1. Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa Tondo Tahun 2017

  No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)

  1 Belum Sekolah (Balita)

  40

  2 Usia 15-45 tidak pernah sekolah

  6

  3 Pernah SD tapi tidak tamat

  75

  4 Tamat SD/Sederajat 220

  5 Tamat SLTP/Sederajat

  62

  6 Tamat SMA/Sederajat

  65

  7 Tamat D.I

  1

  8 Tamat D.II

  7

  9 Tamat D.III

  7

  10 Tamat S1

  13

  11 Tamat S2

  12 Tamat S3 Jumlah 496

  Sumber: Profil Kantor Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat, 2017 Kehidupan Sosial Ekonomi Penambang Batu Kapur di Desa Tondo

  Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Berikut hasil pengolahan angket mengenai kehidupan sosial ekonomi penambang batu kapur di Desa Tondo:

  

Tabel 2. Hasil Penjualan Batu Kapur dapat Memenuhi Kebutuhan Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Terpenuhi 7 41,18

  2 Cukup terpenuhi 4 23,53

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  1 <Rp.500.000

  2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 2 11,77

  1 <Rp.500.000

  

Tabel 5. Penghasilan Setiap Bulan Penambang Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  Tabel 4 tentang penghasilan dalam sebulan pekerjaan lain menunjukan bahwa, terdapat 16 responden (94,12%) yang menyatakan bahwa penghasilannya setiap bulan dari pekerjaan lain <Rp.500.000, dan satu responden (5,88%) yang menyatakan penghasilannya setiap bulan dari pekerjaan lain Rp.500.000 - Rp.1.000.000.

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 7

  3 Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 4 >Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 Jumlah 17 100

  2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 1 5,88

  94.12

  16

  

Tabel 4. Penghasilan Dalam Sebulan Pekerjaan Lain

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  3 Kadang-kadang 6 35,29

  Tabel 3 tentang peningkatan perekonomian keluarga menunjukan bahwa, terdapat 14 responden (82,36%) yang menyatakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur cukup meningkatkan hingga meningkatkan perekonomian keluarga, dan tiga responden (17,64%) yang menyatakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur kadang-kadang meningkatkan perekonomian keluarga.

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 5

  4 Tidak meningkat Jumlah 17 100

  3 Kadang-kadang 3 17,64

  2 Cukup meningkat 7 41,18

  1 Meningkat 7 41,18

  

Tabel 3. Peningkatan Perekonomian Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  Tabel 2 tentang hasil penjualan batu kapur dapat memenuhi kebutuhan keluarga menunjukan bahwa, terdapat 11 responden (64,71%) yang menyatakan cukup terpenuhi hingga terpenuhi kebutuhan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo dari hasil penjualan batu kapur. Sedangkan enam responden (35,29%) menyatakan hasil penjualan batu kapur kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan keluarga penambang.

  4 Tidak terpenuhi Jumlah 17 100

  3 Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 11 64,70 4 >Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 4 23,53

  Jumlah 17 100

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 8

  Tabel 5 tentang penghasilan masyarakat penambang setiap bulan dari pekerjaan sebagai penambang kapur menunjukan bahwa, terdapat dua responden (11,77%) yang menyatakan penghasilannya setiap bulan Rp.500.000-Rp.1.000.000, 11 responden (64,70%) yang menyatakan penghasilannya setiap bulan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000, dan empat responden (23,53%) yang menyatakan penghasilannya setiap bulan dari pekerjaan sebagai penambang batu kapur >Rp.1.500.000 - Rp.2.000.000.

  

Tabel 6. Meningkatkan Kesehatan Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Meningkat 5 29,42

  2 Cukup meningkat 8 47,05

  3 Kadang-kadang 4 23,53

  4 Tidak meningkat Jumlah 17 100

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 11

  Tabel 6 tentang aktifitas penambangan batu kapur dapat meningkatkan kesehatan keluarga penambang di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 13 responden (76.47%) yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur cukup meningkatkan hingga meningkatkan kesehatan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo. sedangkan empat responden (23,53%) yang menyatakan bahwa aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo kadang-kadang meningkatkan kesehatan keluarga penambang di Desa Tondo

  

Tabel 7. Memenuhi Sandang Pangan Keluarga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Terpenuhi 9 52,94

  2 Cukup meningkat 4 23,53

  3 Kadang-kadang 4 23,53

  4 Tidak terpenuhi Jumlah 17 100

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 13

  Tabel 7. tentang pekerjaan sebagai penambang batu kapur dapat memenuhi kebutuhan sandang pangan menunjukan bahwa, 13 responden (76,47%) yang menyatakan sandang pangan keluarga penambang cukup terpenuhi hingga terpenuhi dengan adanya aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo. sedangkan empat responden (23,53%) menyatakan aktifitas penambangan kadang-kadang memenuhi kebutuhan sandang pangan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo.

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

b. Pola Interaksi Penambang Batu Kapur Terhadap Masyarakat Sekitar

  4 Tidak pernah Jumlah 17 100

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 23

  4 Tidak pernah Jumlah 17 100

  3 Kadang-kadang 6 35,29

  2 Sering 7 41,18

  1 Sangat sering 4 23,53

  

Tabel 10. Melakukan Kerja Sama Dengan Sesama Penambang Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  Tabel 9 tentang melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur menunjukan bahwa, terdapat 7 responden (41,18%) yang menyatakan sering dan 10 responden menyatakan sering (58,82%) melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur.

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 22

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

Tabel 8. Perubahan Tingkat Pendidikan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Sangat baik 7 41,18

  2 Sering 10 58,82

  1 Sangat sering 7 41,18

  

Tabel 9. Melakukan Komunikasi Dengan Sesama Penambang Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  Pola interaksi adalah bentuk hubungan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Berikut hasil pengolahan angket mengenai pola interaksi sosial penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar.

  Tabel 8 tentang aktifitas penambangan batu kapur dapat mempengaruhi perubahan tingkat pendidikan anak masyarakat penambang di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 12 responden (70,59%) yang menyatakan perubahan tingkat pendidikan anak penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik. Sedangkan lima responden (29,41%) yang menyatakan tingkat pendidikan anak penambang batu kapur di Desa Tondo cukup baik.

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 15

  4 Tidak baik Jumlah 17 100

  3 Cukup baik 5 29,41

  2 Baik 5 29,41

  3 Kadang-kadang Tabel 10 tentang melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur menunjukan bahwa, terdapat 11 responden (64,71%) yang menyatakan masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sering hingga sangat sering melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur. Sedangkan enam responden (35,29%) menyatakan kadang-kadang melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur.

  c.

  

Perubahan Sosial Akibat Adanya Penambangan Batu Kapur Di Desa Tondo

  Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap sosial, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berikut hasil pengolahan angket mengenai perubahan sosial akibat adanya penambangan batu kapur di Desa Tondo.

  

Tabel 11. Perubahan Lembaga Dengan Adanya Penambangan Batu Kapur

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Sangat baik 8 47,05

  2 Baik 9 52,95

  3 Cukup baik

  4 Tidak baik Jumlah 17 100

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 26

  Tabel 11 tentang perubahan lembaga di Desa Tondo dengan adanya aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 17 responden (100%) yang menyatakan perubahan lembaga di Desa Tondo dengan adanya aktifitas penambangan batu kapur baik hingga sangat baik.

  

Tabel 12. Perubahan Nilai-Nilai Kehidupan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Sangat baik 11 64,70

  2 Baik 4 23,53

  3 Cukup baik 2 11,77

  4 Tidak baik Jumlah 17 100

  Tabel 12 tentang perubahan nilai-nilai kehidupan yang dirasakan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 15 responden (88,23%) yang menyatakan perubahan nilai-nilai kehidupan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik. Sedangkan dua responden (11,77%) yang menyatakan perubahan nilai-nilai kehidupan keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo cukup baik.

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  

Tabel 13. Perubahan Sikap Tanggung Jawab

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

  1 Sangat baik 14 82,35

  2 Baik 3 17,65

  3 Cukup baik

  4 Tidak baik Jumlah 17 100

  Sumber : Hasil Pengolahan Angket Nomor 30

  Tabel 13 tentang perubahan sikap tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo menunjukan bahwa, terdapat 17 responden (100%) yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur baik hingga sangat baik dalam mengakibatkan perubahan sikap tanggung jawab penambang batu kapur di Desa Tondo.

d. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat penambang batu kapur

  Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu berusaha agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut terjadi juga pada masyarakat Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali.

  Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan angket dan melihat tingkat persentase dari setiap alternatif jawaban, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo memiliki hambatan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tabel 4.3 dimana terdapat 13 responden (76,47%) yang menyatakan sering memiliki hingga memiliki hambatan dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Setiap keluarga penambang batu kapur dengan hasil pertanian yang terbatas, memiliki jumlah pendapatan yang tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran keluarga setiap bulannya. Jumlah anggota keluarga juga salah satu pemicu hambatan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin besar pula jumlah pengeluaran keluarga. Seperti pengeluaran untuk makan sehari-hari, pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan kebutuhan primer seperti pakaian yang harus ditanggung kepala keluarga penambang batu kapur di Desa Tondo. Sehingga banyak penduduk yang bekerja menjadi penambang batu kapur untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  Pekerjaan sebagai penambang batu kapur yang ditekuni sebagian masyarakat di Desa Tondo dianggap mampu memenuhi kebutuhan keluarga dibandingkan dengan pendapatan masyarakat sebelum menjadi penambang batu kapur. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian

tabel 4.8 tentang penghasilan setiap bulan masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo dari pekerjaan lain selain menjadi penambang batu kapur, terdapat 16 responden (94,12%)

  yang menyatakan penghasilannya dari pekerjaan lain selain menjadi penambang batu kapur <Rp.500.000, sehingga sebagian masyarakat di Desa Tondo memilih bekerja sebagai penambang batu kapur, yang ditunjukan oleh tabel 4.5 bahwa terdapat delapan responden (47,06%) yang menyatakan sudah menekuni pekerjaan sebagai penambang batu kapur di Desa Tondo selama lebih dari 10 tahun.

  Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil penelitian bahwa 14 responden (82,36%) menyatakan perekonomian keluarga penambang cukup meningkat hingga meningkat dengan hadirnya penambangan batu kapur di Desa Tondo. Hal tersebut menunjukan bahwa hadirnya penambangan batu kapur di Desa Tondo dianggap mampu meningkatkan perekonomian keluarga penambang batu kapur. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan setiap bulan setelah bekerja sebagai penambang batu kapur yang ditunjukan hasil penelitian tabel 4.9 bahwa 11 responden (64,70%) menyatakan pendapatan setiap bulan dari pekerjaan sebagai penambang batu kapur Rp.1.000.000-Rp.1.500.000. Pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarga penambang dalam segi pemenuhan sandang pangan keluarga, adanya peningkatan kesehatan keluarga dan perubahan tingkat pendidikan anak masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo ke arah yang lebih baik. Dibandingkan dengan pendapatan sebelum menjadi penambang batu kapur yaitu <Rp500.000 dari hasil penelitian

tabel 4.8 terdapat 16 responden (94,12%) yang menyatakan bahwa penghasilan setiap bulan dari pekerjaan lain <Rp.500.000.

  Walaupun rumah yang di tempati masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo rata-rata tidak permanen dan semi permanen yang ditunjukan oleh hasil penelitian tabel 4.13 bahwa 17 responden (100%) menyatakan rumah yang mereka tempati tidak permanen dan semi permanen, namun jenis penerangan rumah yang mereka gunakan adalah listrik, ditunjukan dari hasil penelitian tabel 4.14 bahwa 17 responden (100%) memilih listrik sebagai penerangan rumah masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo. Penggunaan listrik sebagai alat penerangan rumah menunjukan bahwa adanya peningkatan ekonomi keluarga penambang batu kapur. Masyarakat penambang batu kapur yang sebelumnya hanya menggunakan lampu teplok kini telah beralih menggunakan listrik.

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  Adanya hubungan antara manusia dengan alam tentu saja menimbulkan dampak positif maupun negatif sebagai akibat pengaruh interaksi manusia dengan lingkungan. Tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang kurang dari masyarakat penambang batu kapur, yang sebagian besarnya hanya memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), maka diantara mereka masih sedikit mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penambangan batu kapur tersebut seperti resiko tanah longsor dan rusaknya jalan Desa.

  e. Pola interaksi penambang batu kapur terhadap masyarakat sekitar

  Pekerjaan sebagai penambang batu kapur tentunya membutuhkan adanya interaksi sosial antar sesama penambang batu kapur. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai penambang batu kapur merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan bantuan antar sesama penambang batu kapur dalam kegitannya.

  Menjalin kontak langsung dengan sesama penambang batu kapur, tentu saja para penambang batu kapur sering melakukan komunikasi dan kerja sama sesama penambang batu kapur. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tabel 4.23 bahwa 17 responden (100%) menyatakan sering hingga sangat sering melakukan komunikasi sesama penambang batu kapur dan oleh hasil penelitian tabel 4.24 bahwa 11 responden (64,71%) yang menyatakan sering hingga sangat serinng melakukan kerja sama dengan sesama penambang batu kapur.

  f. Perubahan sosial akibat penambangan batu kapur di Desa Tondo

  Berdasarkan data yang diperoleh dari struktur perubahan sosial dapat dilihat pada angket nomor 27 tabel 4.28 tentang nilai-nilai kehidupan menunjukan bahwa 15 responden (88,23%) yang menyatakan bahwa aktifitas penambangan batu kapur mengakibatkan perubahan nilai-nilai kehidupan penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik karena telah menjaga nilai-nilai kehidupan dilingkungan masyarakat. Adapun nilai-nilai kehidupan yang terjadi di masyarakat yaitu perubahan sikap tanggung jawab para penambang batu kapur di Desa Tondo. Hal ini dapat dilihat pada angket nomor 30 tabel 4.31 bahwa 17 responden (100%) yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan sikap tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik. Hal ini didukung dengan angket nomor 29 pada tabel 4.30 tentang aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan sikap disiplin masyarakat penambang batu kapur menunjukan bahwa 17 responden (100%) yang menyatakan aktifitas penambangan batu kapur di Desa Tondo mengakibatkan perubahan sikap disiplin penambang batu kapur di Desa Tondo baik hingga sangat baik.

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dapat dikatakan mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dari 41,18% bekerja sebagai penambang batu kapur di Desa Tondo sudah meningkatkan perekonomian keluarga penambang. Hal ini ditunjukan dari 64,70% pendapatan penambang batu kapur setiap bulan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 dibandingkan dengan pendapatan masyarakat penambang sebelum menjadi penambang batu kapur.

  2. Interaksi sosial masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo sangat baik. Hal ini ditunjukan dari 58,82% sering melakukan komunikasi dan 41,18% sering melakukan kerjasama antar penambang batu kapur.

  3. Penambangan batu kapur di Desa Tondo mempengaruhi perubahan sosial masyarakat penambang di Desa Tondo. Hal ini ditunjukan dari 64,70% aktifitas penambangan batu kapur sangat baik mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo dan 82,35% sangat baik dalam mempengaruhi perubahan tanggung jawab masyarakat penambang batu kapur di Desa Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali.

  Saran

  1. Diharapkan kepada pemerintah agar pengawasan terhadap segala aktivias industri pertambangan lebih ditingkatkan, supaya tidak terjadi hal-hal seperti eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

  2. Sumber Daya Manusianya lebih ditingkatkan lagi, agar nantinya bisa mengelolah potensi sumber daya alam (SDA) secara bijaksana dan mandiri.

  DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

  ________ . (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjarwo. (2001). Metodelogi Penelitian Sosial. Bandar Lampung: mandar Maju. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

  Program Studi Pendidikan Geografi. P.IPS FKIP UNTAD