PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH BIDANG KEBAHASAAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FPBS IKlP PADANG ASAL SMA DAN NON SMA
LAPORAN PENELITIAN
PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH BIDANG KEBAHASAAN
MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FPBS IKlP PADANG ASAL SMA DAN NON SMA
Dra. Narcis
( Ketua
9%
Tim Peneliti
)
Penelitian ini dibiayai dengan dana :
Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas IKlP Padang
Tahun Anggran 199211993
Surat Perjanjian Kerja No.: 165/'PT37.H9/N.2.2/1992
Tanggal 1 Juli 1992
INSTITUT KJ3GURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1993
MILIK UPT PERFUSTAYA AN
'!KIP ?.4DA"VC
LAPORAN P E N E L I T I A N
P R E S T A S I BELAJAR MATA K U L I A H BIDANG KEBAHASAAN
MAHASISWA JURIJSAN P E N D I D I K A N BAHASA DAN SASTRA I N D O N E S I A
wes
IKIP
PADANG ASAL SMA DAN NON SMA
Personalia Peneliti :
Ketua
: Drn. N a r c i s Boer
Anggota
: Dra.
Novi Erni Nurdin
Pcnrlitian
ini
bertujusn
untuk
mendeskripsikan
(a)
tingkat pencapaian hasil belajar mata kuliah bidang
kebaha-
saan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indone-
sia
FPBS IKIP Padang, ( b ) menganalisis
penqaruh
perbedaan
latar belakang akademis ( 5 M A dan h!on-SMA atau S M K T A )
terha-
dap pencapaian hasil belajar, ( c ) menganalisis pengaruh
la-
rnanya
(c)
kuliah
terhadap pencapaian hasil
belajar,
dan
menganalisis kombinasi pengaruh latar belakang akademis
dan
lamanya kuliah terhadap pencapaian hasil belajar ter-sebut.
Sampel
yang disertakan dalam penelitian
berjumlah
88
orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesisa FPBS IKIP Padang, RP 1987 dan 1988, 72 orang
berlatar
belakang
S M T A Umum ( S M A )
dan 15
berlatar
belakang
SMTA
atau
non-SMA,
mahasiswa
orang
mahasiswa
berlatar
belakanq
akademis SMTA Kejuruan.
Variabel penelitian ada dua, yaitu latar belakang
demis responden yang nieliputi latar belakang S l l T A dan
~ y a
kuliah sebagai variabel bebas ( X ) dan nilai hasil
akalama-
bel-
%jar mata kuliah kelompok kebahasaan sebagai variabel
teri-
.at.
studi
Keseluruhan data penelitian dikumpulkan melalui
lokumentasi di BAAK IKIP Padang.
Teknik
analisis
data yang digunakan ada
zeknik deskriptif dan analitis. Teknik deskriptif
Intuit, mengl..lasifik.asikan hasil
dud,
yaitu
digunakan
belajar I..elompok mata
kuliah
kebahasaan
responden, sedangkan teknik
analitis
digunakan
untuk menganalisis pengaruh latar belakang akademis terhadap
pencapaian hasil belajar kelompok mata kuliah kebahsaan.
Berdasarkan
hasil deskripsi data penelitian
ditemukan
bahwa pencapaian hasil belajar responden dalam kelompok mata
kuliah kebahasaan berada pada kriteria t i n g g i atau m e m u a c ; k n n
dengan rata-rata skor 6 7 , 7 4 pada rentangan sk.or 1 s.d.
100.
Hasil analisis data p n e l i t i a n adalah ( 1 ) terdapat perbedaan
yang
berarti dalam pencapaian hasil belajar
kelompok
kuliah kebahasaan respanden yang diakibatkan oleh
asal
tabel
dengan nilai t sebesar 1 , 7 1 3 sedangkan
SMTA
mata
perbedaan
harga
pada dk = n-2 ( 8 8 - 2 ) adalah 1 , 6 7 ; ( 2 ) tidak
t
t-erdapat
perbedaan yang ber-arti dalam pencapaian hasil belajar kelompok
mata kuliah kebahasaan responden yang diakibatkan
perbedaan
oleh
lamanya
kuliah dengan nilai t
yang
diakibatkan
perbedaan lamanya kuliah pada r-esponden yang
berlatar
belakang SMR adalah 1 , 1 5 1 sedangkan harga t tabel pada
n-2
(72-2)
adalah 1,67 dan nilai t yang
diakibatkan
perbedaan lamanya kul i a h pada responden yang berlatar
k a n g non-SMA
aleh
dk
=
oleh
bela-
adalah Q , 6 4 7 sedangkan harga t tabel pada dk
=
n-2 ( 1 6 - 2 ) adalah 1 , 7 6 dan (3) tidak terdapat perbedaan yang
berarti dalam pencapaian hasil belajar kelompok mata
kebahasaan
responden yang diakibatkan oleh
perbedaan
SMTA dan lamnaya kuliah dengan nilai t yang diperuleh
kuliah
asal
hanya
scbesar 0,453 sedangkan nilai t tabel adalah 1 , 6 7 pada dk
n-2.
I
Seluruh pengujian analisis menggunakan tinqkat
=
keper-
cayaan 95% atau p = 0,@5.
iJllLlK UPT PERPUSTAKAAN
IK7P PADANG
PENGANTAR
Penelitian merupakan salah satu karya ilmiah di perguruan tinggi. Karya
ilmiah ini harus dilaksanakan oleh dosen IKIP Padang dalam rangka meningkatkan
mutu, baik sebagai dosen maupun sebagai peneliti.
Oleh karena itu, Pusat Penelitian IKIP Padang berusaha mendorong
dosenlpeneliti
untuk
melakukan
penelitian
sebagai
bagian
dari
kegiatan
akademiknya. Dengan demikian mutu dosenlpeneliti dan hasil penelitiannya dapat
ditingkatkan.
Akhirnya saya merasa gembira bahwa penelitian ini telah dapat diselesaikan
oleh peneliti dengan melalui proses pemeriksaan dari Tim Penilai Usul dan Laporan
Penelitian Puslit I M P Padang.
P
.-.
Padang, Januari 1993
Kepala Pusat Penelitian
UCRPAN T E R I M A KASIH
Puji syukur k e hadirat Allah Yang Mahakuasa, karena
kat
rahmat-Nya maka penelitian ini dapat
diselesaikan
bertepat
pada waktunya.
Penelitian yang berjudul P r e s t a s i Relajal- M a t a h ' u l i a h B i dang k h a h a s a a n Pfahasl's+\ra Jcrrusan
P e n d l ' d i k a n Bahaza dan S a s f r a
Indonesia FPBS I K I P Padang Asal SMA d a n Nan-SPR
untuk
mats
Bahasa
(a)
mendeskripsikan tingkat pencapaian
kuliah
dan
.perbedaan
ini bertujuan
bidang kebahasaan mahasiswa
hasil
Jurusan
Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang,
Pendidikan
(b)
latar belakang akadernis (SMA dan Non-SMA)
belajar
pengaruh
terhadap
pencapaian hasil belajar, (c) pengaruh lamanya kuliah terhadap
pencapaian
hasil
belajar, dan (c) kombinasi
pengaruh
latar
belakang akademis dan lamanya kuliah terhadap pencapaian hasi3
belajar tersebut.
Penyelesaian laporan penelitian ini tidak terlepas
dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada tempatnyalah peneliti mcngucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Zainil, M.A.
selaku Kepala Pusat Penelitian
IKIP
Padang ;
2. Bapak Drs. Barhaya Ali, M.L.S.
selaku Dekan FPBS IEIP
Pa-
dang yanq lama;
3. Bapak Dr. Agustiar
Syah Nur, M.A. selaku Dekan
FPBS
IKIP
Padang yang baru;
iv
MlLIK UPT PERPUSTAUAM
(I.=:?
FADANG
I
4.
Bapak D r s .
Bomantoro,
M.Pd.
s e l a k u Ketua Jurusan Pendidikan
B a h a s a d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g ;
5.
Bapak D r s .
Daftuni,
selaku
kepala
BARK
IKIP
Padang yang
t e l a h b a n y a k membantu d a l a r n p e n g u m p u l a n d a t a p e n e l i t i a n ;
6 . Mahasiswa
Jurusan
P e n d i d i k a n Bahasa dan S a s t r a
Indonesia
FPBS I K I P P a d a n g s e l a k u o b j ~ ka t a u r e s p o n d e n p e n e l i t i a n ;
7.
Rekan-rekan
Sastra
staf
pengajar
Jurusan Pendidikan
Bahasa dan
I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g y a n g t e l a h membantu
pe-
ngumpulan dan a n a l s i s d a t a p e n e l i t i a n .
Mudah-mudahan
penelitian
bagi
i n i marnpu
pengembangan
memberikan
sedikit
pcrkuliahan
bidang
sumbangan,
terutama
kebahasaan
d i J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa dan S a s t r a
Indonesia
FPBS I K I P P a d a n g .
K r i t i k d a n s a r a n y a n g membangun d a r i pembaca a k a n p e n e l i t i terirna
dengan senang h a t i .
T e r i ~ n ak a s i h .
Padang,
A k h i r F e b r u a r i 1993,
DAFTOR IS1
tia 1 a m a n
.............................................. i
PEbIGANTRR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................... i v
DAFTAR IS1 ................................................ vi
DAFTAR T4BEL ............................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................
ix
ABSTRAE
.......................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................
1.2 Identifikasi dan Pentingnya Masalah ..............
1.3 Batasan dan Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.4 Tujuan Penelitian ................................
1.5 Manfaat Penelitian ...............................
1.6 Hipotesis Penelltian .............................
I 1 TINJAURN KEPUSTAKAAN DAN KERRNGKA KONSEPTUAL . . . . . .
2.1 Kajian Teori .....................................
BAB I
DAR
PENDAHULUAN
1
1
4
6
7
8
9
10
10
2.1.1 Efek Perbedaan Pemakaian Kurikulum dalm Pengajaran Bahasa Indonesia di SMTA terhadsp Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa . . . . . . . . . l a
2.1.2 Peranan Input dalam Pernerolehan dam Pemhelajaran Bahasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1
2.1.3 Peranan Input di Lingkungan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Rahasa . . . . . . . . . . . . . . . 14
2.2 Keranyka Konseptual .............................. 21
............................. 21
3.1 Jenis Penelitian ................................ 23
3.2 Populasi dan Sampel .............................. 23
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................... 24
3.4 Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 5
I V HASXL PENELTTlAN DAN PEMBRHASAN ................... 29
4.1 Deskripsi Data Penelitian ........................ 27
4.2 Analisis Data Penelitian .........................
36
BAB I 1 1 METODOLOGI PENELITIAN
RAB
4.2.1 Perbandingan Pencapaian Presta5.i Akademis
Mata Kuliah Bidang Kebahasaan Responden B e r dasarkan Latar Belakang Akademis ( S M A dan
Non-SMA) ................................... 31
4.2.2
Perbandingan
Pencapaian
P r - e s t a s i Akademis
Mata K u l i a h Bidang Kebahasaan Responden y a n g
B e r a s a l d a r i SMA B e r d a s a r k a n P e r b e d a a n T a h u n
Kuliah
4.2.3 Perbandingan
Pencapaian
Prestasi
Okademis
Mata K u l i a h Bidang Kebahasaan Responden yang
Berasal d a r i
Non-SMA
Berdasarkan Perbedaan
Tahun Kuliah
4.2.4 Perbandingan
Pencapaian
Prestnsi
Akademis
Mata K u l i a h Bidang Kebahasaan Responden yang
B e r a s a l d a r i SMA d e n g a n
Non-SMA d a n Eierdas a r k a n Tahun K u l i a h
4 . 3 Pembahasan
4.3.1 Tingkat
P e n c a p a i a n P r e s t a s i Akademis Bidang
Kebahasaan Mahasiswa
J u r u s a n P e n d i d i k a n Bah a s a d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g
4.3.2 Perbedaan Pencapaian P r e s t a s i
Akademis Mata
Kuliah Bidang
Kebahasaan
antara
Mahasiswa
y a n g B e r l a t a r B e l a k a n g k k a d e m i s S M R d a n NonSMR
4 . 3 . 3 P e n g a r u h L a t a r B e l a k a n g A k a d e m i s d a n Lamanya
K u l i a h t ~ r h a d a pP r e s t a s i B e l a j a r M a t a K u l i a h
Bidang
Kebahasaan
pada
Mahasiswa
Jurusan
I n d o n e s i a FPBS
P e n d i d i k a n B a h a s a dan S a s t r a
IKIP Padang
..................................... 37
...............................
38
........................ , 8
....................................... 4 2
.
........................................
DAD
7
42
45
................................ 4 8
V
PENUTUP .......................................... 5 1
5.1 K e s i m p u l a n ....................................... 51
5 . 2 I m p l i k a s i ........................................ 52
5 . 2 . 1 I m p l i k a s i T e o r e t i s ......................... 52
5 . 2 . 2 I m p l i k a s i P r a k t i s ........................... 5 4
...........................
.....................................
a m p i r a n 1 Responden P e n e l i t i a n
.ampiran 2 Tabel
ampiran
t Tes
3 Tahel D i s t r i b u s i Chi-Kuadrat
..........................
58
60
61
DAFTAR TABEL
t-ia 1 aman
................................ 24
2 Contoh Penentuan Skor ............................. 25
3 Data Lltama Penelitian ............................. 38
Tabel 1 Sampel
Tabel
Tabel
Penelitian
Tabel 4 Prestasi Akademis Mata Kuliah Bidang Kebahasaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang ............................ 32
Tabel 5 Prestasi Akademis M a t a Kuliah Bidang Kebahasaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang Dilihat dari Lamanya Kuliah
dan Latar Belakang Rkademis ....................... 33
Tabel 6 Hasil Penqhitunqan Data secara Kuantitatif Pencapaian Prestasi Akademis Mata Kuliah Bidang Kebahasaan Responden
35
....................................
Tabel 7 Tabulasi Perbandingan Pencapaian Rata-rata Hasil
Belajar Bidang Kebahasaan antarvariasi melalui Uji
t
40
................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
Ha 1arnan
Gambar
1 Peranan I n p u t dan Waktu dalam
dan P e m b e l a j a r a n Bahasa
Gamhar 2 K e r a n g k a K o n s e p t u a l
Proses
Pernerolehan
......................... 11
P e n ~ l i t i a n................... 2 2
BOB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakanq Masalah
Pendidikan
merupakan
bangsa..
Pendidikan
nginkan
berarti
terlatih.
faktor penting
dalam
pembangunan
yang berhasi 1 mencapai sasaran
akan menghasilkan tenaga-tenaga
yang
di-
kerja
Dengan demikian, usaha peningkatan mutu
yang
pendidikan
terus dijalankan seiring dengan kebutuhan zaman.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dilakukan
acuan
atau
terus
dalam
berbagai aspek. Hal
rnendasar
untuk pencapaian tujuan pendidikan
yang
adalah
dijadikan
pembaharuan
inovasi kurikulum. Inovasi kurikulum merupakan isu
bergema
dan diperbincangkan pada
setiap
yang
perkembangan
pemhaharuan pendidikan. Menurut blasution (1982, hal.
15) per-
uhahan kurikulum adalah sesuatu yang lumrah dan wajar terjadi.
Kewajaran ini disebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekno-
logi, perkembangan tuntutan masyarakat, dan perkembangan metode pembelajaran ilmu serta teknologi tersebut di lembaga
didikan. Tanpa penyesuaian kurikulum dengan hal-ha1
pen-
tersehut,
maka pendidikan akan selalu tertinggal atau tidak mampu
meme-
n u h i tuntutan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum
mempunyai peranan yang sangat penting dan
nentukan dalam proses belajar-mengajar.
1
Eaber (1988, hal.
me-
9)
ngemukakan bahwa f u n g s i k u r k u l u m a d a l a h :
pada k e g i a t a n b e l a j a r - r n e n g a j a r ,
( a ) memberi a r a h
( b ) menyedi,akan s e j u m l a h bahan
p ~ n g a j a r a nyang mencerminkan k u a l i t a s p e n d i d i k a n u n t u k
badian
anak,
ajar-mengajar,
( c ) mernberikan g a r i s - g a r i s b e s a r
( d l merupakan b l u e p r i n t a t a u
pelaksanaan p e n d i d i k a n ,
i k d a r i masyarakat,
kulum,
dan
kegiatan,
i n i
pemerintah,
dan p r o d u k .
faktor
kerangka
beldasar
ba-
maupun a h l i a t a u pembina k u r i -
meliputi tujuan,
bahan,
H a l yanq p a l i n g m e n a r i k d a l a m pembahasan
k u r i k u l u m ke-5,
y a i t u penjembatanan
m a s y a r a k a t dengan p e m e r i n t a h s e r t a pembina
Sampai s e k a r a n g ,
lum.
strategi
( f ) merupakan s i s t e m yang t e r d i r i d a r i b e r b a g a i un-
adalah fungsi
keinginan
kepri-
(el mengandung s e j u m l a h k e i n g i n a n ,
komponen yang s a l i n g b e r k a i t a n ,
sur,
ke-
i s u t e n t a n g kesenjangan a n t a r a
antara
kurikufaktor-
tersebut masih ramai dibicarakan.
Kesenjangan a n t a r a t u n t u t a n dan h a r a p a n m a s y a r a k a t t c r h a dap h a s i l
adi d i
p e n d i d i k a n denqan k e n y a t a a n ,
I n d o n e s i a . Lawton
(1973, h a l .
akan b a h w a d i n e g a r a - n e g a r a
s i h ada.
Lebih lanjut,
esenjangan-kesenjangan
mcmang bukan hanya t e r -
7-8) misalnya,
mengemu-
m a j u pun k e s e n j a n g a n t e r s e b u t ma-
Lawton mengemukakan p e n d a p a t n y a t e n t a n g
tersebut.
Kesenjangan
terjadi
pada b e r b a g a i
tataran:
harapan
guru
berkaitan
dengan apa
yang
seharusnya
terjadi
dalam p r o s e s b e l a j a r - m e n g a j a r yang t i d a k s e s u a i dengan
k e n y a t a a n yang m u n c u l , k e s e n j a n g a n a n t a r a t e o r i kepenumum
tentang
pendekatan
didikan
dengan
pandangan
p e n g a j a r a n d i s e k o l a h , bahkan g u r u - g u r u s e n d i r i s e c a r a
c e r o b o h s e r i n g menekankan kepada s i s w a ' l u p a k a n t e o r i ,
MiLlK UPT PERTsUSTAKhhN
1;:?a
AVG
j a d i l a h m a n u s i a p r a k t i s ' . G u r u - g u r u t e r s e b u t l u p a bahwa
d a l a m aspek p r a k t i s , apa pun b e n t u k n y a , s e l a l u b e r k a i tan
dengan t e o r i b e t a p a p u n s e d e r h a n a n y a t e o r i
tersebut.
K e l u h a n y a n g sama dikemukakan o l e h S t e r n (1983,
!
yang
j
"Guru-guru
bahasa d a p a t d i k a t a k a n menetapkan
orang-orang
praktis,
I
1
.
I
i
i
1
menyoroti
teori
p r o f i l guru-guru
bahasa.
Stern
bukan s e b a g a i t e o r e t i s .
mengemukakan
diriya
sebagai
Mereka menganggap
hanya s e k a d a r t e o r i yang t i d a k a k a n b e r l a k u d i
an".
Jadi,
23)
hal.
b e r d a s a r k a n k u t i p a n p e n d a p a t kedua t o k o h
lapangtersebut
!
d a p a t d i p e r o l e h gambaran bahwa k e s e n j a n g a n d i b i d a n g p e n g a j a r i
an
I
bahasa,
b a i k kesenjangan a n t a r a t u n t u t a n orang
tua
sis-
1
i
i
wa/pembelajar
dengan t u n t u t a n g u r u ,
maupun a n t a r a t u n t u t a n gu-
1
1
f
I
1
r u dengan t u n t u t a n m a s y a r a k a t .
Kesenjangan perhedaan
tuntutan
t e r s e b u t p a r a k t i s akan menyebabkan p e r b e d a a n h a s i l p e m b e l a j a r -
I
1
an p e n g a j a r a n /
i
Dari
bahasa I n d o n e s i a a n t a r i n s t i t u s i .
i
i
f
s i s i lain,
k u r i k u l u m rnemuat
batasan-batasan
dasar
s e t i a p b i d a n g s t u d i a t a u bahan p e n g a j a r a n yang h a r u s d i s a j i k a n
kepada
siswa,
m i s a l n y a penetapan
bahasa
Indonesia
sebagai
b a g i a n p e n g a j a r a n i n t i pada s e t i a p j e n j a n g dan j e n i s p e n d i d i k an
d i
Indonesia.
institusi
Akan t e t a p i k a r e n a
b e r b e d a s a t u dengan yang
tuntutan
lainnya,
bahasa I n d o n e s i a pada j e n j a n g yang s e t i n g k a t ,
masing-masing
hasil
pengajaran
m i s a l n y a SMA d e -
n g a n SMEA,
maka d a p a t d i p r e d i k s i k a n bahwa h a s i l
pun h e r b e d a
.
pengajarannya
J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa dan S a s t r a I n d o n e s i a FPBS
Padang s e b a g a i s a l a h s a t u u i n s u r i n s t i t u s i
I K I P Padang,
r i m a masukan ( i n p u t ) mahasiswa yang b e r a s a l d a r i b e r b a g a i
IKIP
meneje-
nis institusi, dalam ha1 ini SMTA yang disyaratkan dapat diterima. Sekolah menengah yang disyaratkan tersebut ternyata
kup
cu-
beragam seperti SMA, MAN, SMEA, PGA, dan S P G . Dari
jenis
sekolah menengah yang disyaratkan dapat diterima, dapat
dike-
atas dua jenis, yaitu SMTA Umurn dan SMTA
lompokkan
SMTA
Umum adalah SMA, sedangkan yang termasuk
SMTA Kejuruan adalah SMEA, SMKK,
Kejuruan.
pada
kelompok
STM, dan SPG.
Dilihat dari latar belakang sekolah asal ini, maka
prediksikan
dapat
bahwa kemampuan menerirna atau menyerap dan
mema-
hami materi-materi perkuliahan pun berbeda. Perbedaan ini
sebabkan
oleh kondisi pembelajaran yang berbeda
institusi
dengan institusi lainnya yang
di-
antara
satu
mengisyaratkan
juga
perbedaan input bagi proses pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang.
1.2 Zdentif ikasi *d
Berdasarkan
Pentinqnya Masalah
latar belakang masalah yang telah
diuraikan
Ji atas, diperoleh gambaran bahwa kemampuan keterlibatan mahaiswa dalam proses belajar-mengajar di Jurusan Pendidikan
Ba-
3sa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang akan berbeda intenitasnya, dan ha1 ini akan mengakibatkan pula perbedaan penca3ian hasil belajarnya. Identik dengan permasalahan
3
yang sama juqa berlaku pada keterlibatan
tersebut,
dan
pencapaian
35il belajar kelompok perkuliahan bidang kebahasaan oleh
asiswa.
inguistik
Mata kuliah yang termasuk pada kelompok
Umum,
Fonologi, Morfologi,
ini
Sintaksis,
ma-
adalah
Semantik,
Analisis
K e s a l a h a n B e r b a h a s a (ANAKES),
Sosiolinguistik,
dan
Psikolinguistik.
Perbedaan l a t a r b e l a k a n g akademis mahasiswa yang
j u g a perbedaan i n p u t dalam proses belajar-mengajar,
dosen d a l a m merencanakan,
menghambat
nyajikan
materi perkuliahan.
(1987,
Siahaan
Hal
berarti
juga
mengembangkan,
akan
dan
i n i s e j a l a n denyan
me-
pcndapat
2 0 ) bahwa s a l a h s a t u p r i n s i p pengembangan
hal.
m a t e r i p e m b e l a j a r a n hendaknya d i d a s a r k a n a t a s a n a l i s i s k e b u t u han
y a n g matany,
( n e e d s analysis)
artinya
yang d i b u t u h k a n o l e h s i pembelajar d i
kebutuhan
siswa
institusi,
berasal d a r i
kebuthan
yang
Perbedaan
apa
samping mempertimbangkan
p e m e r i n t a h dan m a s y a r a k a t .
i n s t i t u s i yang berbeda,
mereka c a p a i berbeda s a t u
pencapaian kebutuhan akan
sesungguhnya
Karena
maka
jelas
dengan
yang
mengakibatkan
perkuliahan
perbedaan
kebutuhan
kelompok mata
kuliah
dosen
Akibat
kelompok
m a t a k u l i a h k e b a h s a a n h e n d a k n y a rnampu m e n g a r a h k a n a g a r
pat
satu
kesamaan t u j u a n a t a u h a r a p a n p a d a
Sesudah i t u ,
dosen j u g a
d i r i
lain.
inginkan
kebahasaan.
d a n pandangan t e r s e b u t ,
hahwa
perbedaan
p e n d a n g a n d a n h a r a p a n m e r e k a t e n t a n g apa y a n g m e r e k a
dalam
maha-
terda-
mahasiswa.
h e n d a k n y a mampu m e n y e l e k s i bahan-kgahan
p e r k u l i a h a n mana y a n g s e s u a i dengan usaha t e r s e b u t .
Lebih
lanjut
lagi,
permasalahan yang
ditimbulkan
oleh
p e r b r d a a n i n p u t mahasiswa i n i akan meluas k e b e r b a g a i k e g i a t a n
perkuliahan,
misalnya dalam k e g i a t a n e v a l u a s i .
mampu m e m i l i h d a n m e n e n t u k a n b e n t u k
memadai,
Dosen h e n d a k n y a
serta teknik
yang memperhitungkan perbedaan
e v a l u a s i yang
mahasiswa
tersebut.
Hal
lain
berkaitan
dengan
evaluasi perkuliahan adalah memperhitungkan bentuk dan
teknik
pemberian
yang perlu dipertimbangkan dosen
umpan balik. Jadi, perbedaan input
atau
perbedaan
latar belakang SMTA mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang, secara teoretis akan menimbulkan
berbagai permasalahan jika tidak ditanggulangi
secara
cermat, baik oleh dosen kelompok mats kuliah kebahasaan maupun
pengelola jurusan itu se'ndiri.
1.3
B a t a s a n d a n Rumusan M a s a l a h
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi dan
tinqnya
masalah, dapat disimpulkan bahwa
mempengaruhi
faktor-faktor
dalam
proses belajar-mengajar sanqat banyak, d i antara faktor
input
atau masukan Pengertian masukan dalam penelitian ini ada
dua,
rnasukan
dan keterlibatan
yang
mahasiswa
aitu
keberhasilan
pen-
mentah atau asal SMTA mahasiswa,
masukan
dan
.engajaran, yaitu apa yang telah diperoleh dalam proses
jar-tnenyajar
ang
di
SMTA tersebut. Hal ini sesuai
d i k ~ m u k a k a noleh Brumfit (1984, hal.
bela-
dengan
65) bahwa
teori
masukan
atar belakang subjck didik dan masukan pengajaran yang biasaya
didominasi oleh keqiatan mengajar guru, merupakan
anq sangat menentukan baqi keberhasil an pembela jaran
i
samping
permasal ahan
~erbedaan waktu
iprediksikan
belajar.
input
atau
belajar di lembaga
secara
teori
masukan,
pendidikan
mengakibatkan
faktor
bahasa.
permasalahan
formal
perbedaan
juga
hasil
Apabila dirumuskan secara l ~ b i h
spesifik,
d a p a t dikemuka-
k a n bahwa p e r m a s a l a h a n y a n g a k a n d i u n g k a p k a n d a l a m
penelitian
i n i adalah:
( 1 ) Bagaimana
dikan
tingkat
h a s i l b e l a j a r mahasiswa J u r u s a n
Pendi-
B a h a s a ' d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang
dalam
kelompok mata k u l i a h kebahasaan?
( 2 ) R p a k a h p e r b e d a a n a s a l SMTA (umum d a n k e j u r u a n ) a k a n
akibatkan
belajar
wa
p e r b e d a a n yang b e r a r t i dalarn
kelompok
Jurusan
meng-
pencapaian
mata k u l i a h kebahasaan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a
hasil
mahasis-
pada
Indonesia
FPBS
I K I P Padang?;
( 3 ) fipakah perbedaan
daan
larnanya k u l i a h a k a n r n e n g a k i b a t k a n
d a l a m p e n c a p a i a n h a s i l b e l a j a r k e l o m p o k rnata
kcbahasaan
pada rnahasiswa J u r u s a n P e n d i d i k a n
S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang?;
kuliah
akan
pencapaian
kuliah
Bahasa
dan
dan
( 4 ) A p a k a h p e r b e d a a n a s a l SMTA m a h a s i s w a d a n p e r b e d a a n
pada
perbe-
rnengakibatkan perbedaan yang
lamanya
berarti
h a s i l b e l a j a r kelompok mata k u l i a h
dalam
kebahasaan
m a h a s i s w a J u r u s a n P e n d i d i k a n Rahasa d a n S a s t r a
Indo
n e s i a FPBS I K I P Padang?
1.4
Tujuan P e n e l i t i a n
T u j u a n p e n e l i t i a n ini a d a l a h :
( 1 ) M e n d e s k r i p s i k a n t i n g k a t p c n c a p a i a n h a s i l b e l a j a r d a l a m kelompok m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a J u r u s a n
d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g ;
Pen-
( 2 ) Menganalisis
perbedaan h a s i l b e l a j a r dalam kelompok
mata
k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a rnahasiswa J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa
dan S a s t r a I n d o n e s i a yang d i a k i b a t k a n o l e h perbedaan l a t a r
b e l a k a n g SMTA mahasiswa;
13) Menganalisis
dan
p e r b e d a a n h a s i l b e l a j a r d a l a m kelarnpok
mata
k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s v ~ aJ u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa
dan
Sastra
I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang
yang
diakibatkan
o l e h perbedaan lamanya k u l i a h mahasiswa t e r s e b u t ;
14) Menganalisis
perbedaan h a s i l h e l a j a r dalam kelompok
mata
k u l i a h kebahasaan pada mahasiswa Jur-usan P e n d i d i k a n bahasa
d a n S a t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang y a n g d i s e b a b k a n
oleh
p e r b e d a a n l a t a r b e l a k a n g SMTA d a n l a m a n y a k u l i a h .
1.5 Manfaat P e n e l i t i a n
P e n e l i t i a n i n i diharapkan bermanfaat bagi:
( 1 ) G u r u - g u r u s e k o l a h menengah SMTA Umum d a n SMTR E e j u r u a n sebagai pelaksana k u r i k u l u m d i sekolah,
y a i t u s e b a g a i masuk-
an b a g i p e r e n c a n a a n d a n pengembangan p e n g a j a r a n b a h a s a I n donesia d i i n s t i t u s i tersebut;
( 2 ) S t a f p e n y a j a r J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang,
kebahasaan,
t e r u t a m a dosen kelompok mata
y a i t u s e b a q a i masukan b a g i p e r e n c a n a a n d a n pe-
ngembangan p r o g r a m p e r k u l i a h a n k e l o m p o k m a t a k u l i a h
hasaan;
keba-
dan
( 3 ) Mahasiswa
FPBS
kuliah
IKIP
J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a
Padang,
y a i t u sebagai
masukan
dan
Indonesia
sekaligus
umpan b a l i k b a g i pengembangan kemampuan d a n h a s i l
kebahasaannya,
b a i k d i l i h a t d a r i bidang-bidany
belajar
perkuliahan
k e b a h a s a a n maupun p e r k u l i a h a n k e l o m p o k b i d a n g k e b a h a s a a n
1.6 H l p o t e s i s P e n e l i t i a n
Sebagai
panduan d e s k r i p s i dan a n a l i s i s d a t a
perielitian,
d i a j u k a n h i p o t e s i s sebagai b e r i k u t :
( 1 ) P e n c a p a i a n h a s i l b e l a j a r mahasiswa J u r u s a n P e n d i d i k a n
Ba-
hasa dan S a s t r a I n d o n e s i a dalam kelompok mata k u l i a h kebah a s a a n b e r a d a p a d a k r i t e r i a " c u k u p memuaskan";
( 2 ) Terdapat
perbedaan
yang b e r a r t i d a l a m
pencapaian
hasil
b e l a j a r k e l o m p o k m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a Jui
rusan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a y a n g
diaki-
b a t k a n o l e h p e r b e d a a n a s a l SMTA;
( 3 ) Terdapat
perbedaan
yang b e r a r t i dalam
pencapaian
hasil
b e l a j a r k e l a m p o k m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a Jurusan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a y a n g
b a t k a n o l e h p ~ r b e d a a nl a m a n y a k u l i a h d i j u r u s a n ;
(4) Terdapat
perbedaan
yang b e r a r t i dalam
diaki-
dan
pencapaian
hasil
b e l a j a r k e l o m p o k m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a Jurusan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a y a n g
diaki-
b a t k a n o l e h p e r b e d a a n a s a l SMTA d a n l a m a n y a k u l i a h d i
rusan
.
ju-
BAB I 1 TINJRUON KEPUSTAKAAN D A N KERONGKO K O N S E P T U O L
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Efek Perbedaan Pemakaian Kurikulum dalam Penqajaran Bahasa Indonesia d i SMTR terhadap Hasil Relajar Bahasa
Indonesia Sisu~a
Perubahan
dilaksanakan
Kebudayaan
dan
pembaruan kurikulum
beberapa
kali oleh
di
Indonesia
Departemen
Republik Indonesia, misalnya
telah
P ~ n d i d i k a n dan
perubahan
kurikulum
1968 k e kurikulum tahun 1975, dan dari kurikulum
tahun
1975
k e kurikulum tahun 1984. Di sampinq itu,
pendidikan
pelajaran
(institusi)
tertentu
yang sama
terdapat
tahun
untuk
tingkatannya,
lembaga
untuk
p e r b ~ d a a n penekanan.
Sebagai
contoh, rnata pelajaran bahasa Indonesia d i tingkat SMTA
ruan,
akan berbeda penekanannya j i k a dibandingkan
mata
Keju-
dengan
di
S M A Urnum.
Dalam
menurut
tentang:
(b)
penyusunan dan pengembangan kurikulum itu
Siahaan
(987, hal. 5 ) memerlukan
data-data
(a) informasi mengenai bahasa yang akan
informasi
cara/sistem
mengenai
pelajar,
(c)
sendiri
masukan
dipelajari,
informasi
mengenai
penyampaian bahasa, (d) informasi mengenai
teori
belajar bahasa, ( e ) informasi mengenai csra dan teori mengajar
bahasa,
dan
( f ) informasi mengenai
prosedur
dan
cara-cara
menqevaluasi hasil belajar bahasa. Dengan demikian,
penerapan
suatu jenis kurikulum pada hakikatnya memiliki ciri dan karakteristiknya
tersendiri sehingga akan mempengaruhi
intensitas
keterlibatan s i s w a dalam proses serta hasil belajarnya.
2.1.2 Peranan Input dalam Pemerolehan *d
Pembelajaran Bahasa
Gambaran tentang peranan input atau masukan dalam
pemerolehan
dan pembelajaran bahasa secara jelas
oleh Brumfit (1984, hal.
proses
ditampilkan
6 5 ) . Gambar tersebut adalah:
Time
Teaching input
Consciousness
L
E
0
---------------------------------------------------------
R
N
Unconsciousness
E
R
Gambar I Peranan Input dan Waktu d a l a m Proses Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa
Istilah i n p u t diartikan sebagai 'sesuatu' yang
sebagai
diperoleh
hasil adanya interaksi. I n p u t dapat diperoleh
lisan maupun tertulis. Jadi i n p u t di lingkungan kelas
secara
berarti
I n p u t yang pemerolehannya hanya melalui kegiatan di dalam
las.
Secara aksiomatis, pemerolehan bahasa kedua
dapat
keber-
langsung atau terjadi dengan lancar bila data bahasa kedua sebagai i n p u t dan seperangkat mekanisme internal tersedia.
Tiga pandangan tentang input masing-masing diberikan oleh
kaum behavior, kaum nativis, dan kaum interaksionis. Pandangan
behavior- menganggap pembelajar sebagai
'
suatu mesin
penghasi 1
bahasa',
tor
sehingga
l i n g k u n g a n l i n g u i s t i k dipandang sebagai f a k -
p e n e n t u yang s a n g a t p e n t i n g .
b a h a r a sernata-rnata
P e m e r o l e h a n dan
pembelajaran
respons
dipandang secara rnekanistik sebagai
terhadap stimulus-stimulus
lingkungan.
Pandangan n a t i v i s meng-
anggap p e r n b e l a j a r s e b a g a i p e m b a n g k i t mekanisrne i n t e r n a l .
adanya kernampuan i n t e r n a l yang mernadai,
Tanpa
p r o s e s p e m e r o l e h a n dan
p e m b e l a j a r a n bahasa t i d a k m u n g k i n b e r l a n g s u n g .
Lain pula
hal-
n y a dengan pandangan i n t e r a k s i o n i s yang menganggap f a k t o r
kanisme
i n t e r n a l p e m b e l a j a r dan f a k t o r
bersama-sama
lingkungan
me-
linguistik
berperanan p e n t i n g dalam p r o s e s pembelajaran
dan
p e m e r o l e h a n bahasa.
D a r i k e t i g a pandangan t e r s e b u t ,
lam mengingat f a k t o r - f a k t o r
ses
dapat d i k a j i
l e b i h menda-
yang s a l i n g b e r p e n g a r u h d a l a m p r o -
pemerolehan dan p e m b e l a j a r a n bahasa.
Penelitian
terhadap
I
p e n g a j a r a n d i k e l a s t e l a h lama d i l a k u k a n .
kan
S e p e r t i yang d i l a k u -
o l e h Schererdan Wertheimer m e n y e l i d i k i
tode-metode
pengajaran
bahasa,
t ~ t a p i mereka
menentukan metode rnana y a n g l e b i h u n g g u l .
akhirnya
perbandingan
tidak
medapat
S a l a h s a t u c a r a yang
diternpuh p a r a p e n e l i t i a d a l a h mernperhatikan
proses-
p r o s e s i n t e r k s i d i k e l a s dengan mengumpulkan d a t a b a h a s a
dari
kelas i t u sendiri.
Krashen
oses
tegas
bahwa
d a n h a s i l p e m e r o l e h a n s e r t a p e m b e l a j a r a n bahasa
kedua
seseorang
kata
hal.
3 4 ) menyatakan s e c a r a
b e r g a n t u n g pada i n p u t y a n g t e l a h
lain,
rnendapat
(1981,
pembelajar
input
b i s a herbahasa
yang b i s a d i m e n g e r t i
dipahami.
kedua,
Dengan
karena
maknanya.Yang
trlah
dimaksud
dengan h i p o t e s i s i n i i a l a h bahwa p e m b e l a j a r memperoleh
dengan
m e n g e r t i i n p u t yang
kernampuan
tingkat
berbahasa yang t e l a h d i p e r o l e h .
yang
lebih tinggi,
b e r i s i unsur t i n g k a t
jar
lebil? sukar s e d i k i t
maka p e r l u
dari
tingkat
Agar d a p a t n a i k
mengerti
bisa
ke
( t i n g k a t i)
memahami wacana k a r e n a
pengetahuannya
linguistik
kegiatan
tingkat
tidak
otorrtatis,
gerti.
kan.
Menurut
dan
tetapi
Pembekonteks,
kemampuan
hipotesis
a d a l a h h a s i 1 p e m e r o l ehan,
b i s a diajarkan,
yang
dan
akan
ini,
kernampuan
muncul
secara
s e b a g a i h a s i 1 d a r i p e n e r i m a a n input y a n g b.isa dimen-
Selanjutnya j i k a
mencukupi,
input
bantuan
t e n t a n g lingkungan s e k i t a r n y a ,
berbicara
berbicara
adanya
y a n g d i m i l i k i sebelumnya.
yang
input
l e b i h t i n g g i dalam s u a t u u r u t a n a l a m i a h ( t i n g k a t i + l ) .
lajar
ke
J a d i kemampuan pembela-
lebih tinggi itu.
bertarnbah d a r i s a t u t i n g k a t
bahasa
i n p u t i t u t e l a h d i p a h a m i dan j u m l a h n y a
secara o t o m a t i s p u l a
maka
b e r i s i kandungan unsur-unsur
Oleh karena i t u ,
pembelajar
memperoleh
t a t a bahasa y a n g
rnenurut h i p o t e s i s i n i ,
g u r u m e n g a j a r k a n t a t a bahasa s e c a r a e k s p l i s i t
tidak
diperlu-
perlu
kepada
lagi
pembela-
jar.
T e o r i kedua y a n g d i s a j i k a n a d a l a h T e o r i Wacana.
b e r p a n d a n g a n bahwa s e b a g a i p a r t i s i p a n ,
mampuan
p e m b e l a j a r m e m i l i k i ke-
u n t u k memahami maksud k o m u n i k a s i dengan
s e r t a p e m b e l a j a r d a p a t mernpercleh bahasa t a r g e t .
H a t c h (1978,
ha1
.
pihak
lain,
Secara r i n c i ,
1 2 ) mengemukakan bahwa:
( a ) perkernbangan u n s u r - u n s u r
r u t e alamiah;
Teori i n i
s i n t a k s i s bahasa kedua
mengikuti
(b) penutur a s l i mengatur tuturannya a g a r d a p a t dipahami
oleh
p a r t i s i p a n yang bukan p e n u t u r a s l i ;
(c
s t r a t e g i c a k a p a n d i g u n a k a n untiik mendatangkan
input; d a n
( d l p r o s e s p e m e r o l e h a n b a h a s a k e d u a p e r l u d i k a i t k a n d e n g a n kons t r u k s i wacana s e b a g a i pembentuk
i n t e r l a n g u a g e talk.
Kedua t e o r i y a n g d i u r a i k a n d i a t a s m e n c o b a m e n e r a n g k a n
mana p e m e r o l e h a n b a h a s a k e d u a b e r p r o s e s p a d a d i r i
bagai-
pembelajar.
T e r l e p a s d a r i kelemahan dan kebaikannya cukup banyak t a n g g a p a n
yanq d i p e r o l e h .
Mengacu p a d a p a n d a n g a n T e o r i Wacana,
ses
pemerolehan
bahasa
jelaslah
bahasa kedua menuntut adanya i n t e r a k s i
bicara.
yang disampaikan o l e h
P r o s e s i n t e r a k s i dalam k e l a s d a p a t berlangsung
guru dengan siswa atau siswa dengan s i s w a ,
input-respons-umpan
sehingga
balik antarmereka.
Jadi,
tipe-tipe
pembe-
dipredik-
s i k a n j u g a merupakan s a l a h s a t u f a k t o r yang menentukan
keterlibatan
siswa
tersebut.
memasuki
dan h a s i l
pembelajaran
Pada perkembangan
dunia perguruan t i n g g i ,
bahasa
selanjutnya,
B a h a s a d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g ,
juga
Indonesia
siswa
Pendidikan
faktor
mempengaruhi i n t e n s i t a s d a n k e b e r h a s i l a n
inten-
ketika
yaitu d i Jurusan
pem-
tercipta-
I n d o n e s i a b e r l a n g s u n g s e l a m a d i SMTA
sitas
yang
antara
i n t e r a k s i yang d i j a l a n i s i s w a / p e m b e l a j a r selama p r o s e s
l a j a r a n bahasa
prodalam
s a s a r a n ( b a h a s a kedua yang sedang d i p e l a j a r i n y a )
mungkin d a p a t d i p a h a m i p e s a n - p e s a o
lah
bahwa
tersebut
hasil
belajar
m a h a s i s w a d a l a m kelompok m a t a kuliah k e b a h a s a a n .
Faktor
l a i n yang d i p r e d i k s i k a n
mernpengaruhi
intensitas
ke.teulibatan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar mahasisna dalam kelompok mata kuliah kebahasaan yang berasal
dari
falctor "bawaan" di SMTA adalah bat~asa yang digunakan guru atau
teacher
Ellis
talk. Teacher talk (bahasa guru)
(1994,
dalam Huda 1988, hal. 39)
didefinisikan
sebagai
oleh
bentuk/tipe
bahasa yang khusus, dan dipergunakan oleh guru ketika
rnenyam-
paikan materi bahasa kedua kepada pembelajar di kelas. Penelitian
terhadap bahasa guru ini pada dasarnya sama dengan
diber 1 akukan
terhadap
bahasa
guru
ini dibagai dalam dua
bahasa
guru
yang tipenya digunakan
pelajaran
pembelajar
bukan
f~reigner t a l k .
bahasa (bersifat
bahasa
Penel i tian
kelompok,
untuk
science)
kedua. Dan kedua, tipe
yang
terhadap
pertama
yaitu
menerangkan
yang
mata
melibatkan
bahasa
guru
yang
dipergunakan oleh guru dalam kelas bahasa.
Gales (dalam Ellis, 1979) dalam penelitiannya
menyatakan
bahwa tuturan/ujaran yang digunakan guru lebih sederhana
bentuk
sintaksisnya, ketika mereka menyampaikan input
pembelajar
daripada ketika mereka berbicara
antar
pada
kepada
sesamanya
(guru). Detnikian juga penelitian yang dilakukan Chaudrcrn, Wesche dan Ready yang rnenyimpulkan tipe bahasa guru yang dipergunakan
dan
pada kelas dengan mata pelajaran yang bersifat
melibatkan pembelajar bahasa kedua di
tinggi
menunjukkan
tingkat
hasil yang sama dengan tipe
science
perguruan
bahasa
yang berada dalam kelas bahasa pada tingkat lanjutan
guru
menengah
atas.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang telah dilak-
MIL!!( UPT PERpUSTAY AAN
/'
PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH BIDANG KEBAHASAAN
MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FPBS IKlP PADANG ASAL SMA DAN NON SMA
Dra. Narcis
( Ketua
9%
Tim Peneliti
)
Penelitian ini dibiayai dengan dana :
Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas IKlP Padang
Tahun Anggran 199211993
Surat Perjanjian Kerja No.: 165/'PT37.H9/N.2.2/1992
Tanggal 1 Juli 1992
INSTITUT KJ3GURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1993
MILIK UPT PERFUSTAYA AN
'!KIP ?.4DA"VC
LAPORAN P E N E L I T I A N
P R E S T A S I BELAJAR MATA K U L I A H BIDANG KEBAHASAAN
MAHASISWA JURIJSAN P E N D I D I K A N BAHASA DAN SASTRA I N D O N E S I A
wes
IKIP
PADANG ASAL SMA DAN NON SMA
Personalia Peneliti :
Ketua
: Drn. N a r c i s Boer
Anggota
: Dra.
Novi Erni Nurdin
Pcnrlitian
ini
bertujusn
untuk
mendeskripsikan
(a)
tingkat pencapaian hasil belajar mata kuliah bidang
kebaha-
saan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indone-
sia
FPBS IKIP Padang, ( b ) menganalisis
penqaruh
perbedaan
latar belakang akademis ( 5 M A dan h!on-SMA atau S M K T A )
terha-
dap pencapaian hasil belajar, ( c ) menganalisis pengaruh
la-
rnanya
(c)
kuliah
terhadap pencapaian hasil
belajar,
dan
menganalisis kombinasi pengaruh latar belakang akademis
dan
lamanya kuliah terhadap pencapaian hasil belajar ter-sebut.
Sampel
yang disertakan dalam penelitian
berjumlah
88
orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesisa FPBS IKIP Padang, RP 1987 dan 1988, 72 orang
berlatar
belakang
S M T A Umum ( S M A )
dan 15
berlatar
belakang
SMTA
atau
non-SMA,
mahasiswa
orang
mahasiswa
berlatar
belakanq
akademis SMTA Kejuruan.
Variabel penelitian ada dua, yaitu latar belakang
demis responden yang nieliputi latar belakang S l l T A dan
~ y a
kuliah sebagai variabel bebas ( X ) dan nilai hasil
akalama-
bel-
%jar mata kuliah kelompok kebahasaan sebagai variabel
teri-
.at.
studi
Keseluruhan data penelitian dikumpulkan melalui
lokumentasi di BAAK IKIP Padang.
Teknik
analisis
data yang digunakan ada
zeknik deskriptif dan analitis. Teknik deskriptif
Intuit, mengl..lasifik.asikan hasil
dud,
yaitu
digunakan
belajar I..elompok mata
kuliah
kebahasaan
responden, sedangkan teknik
analitis
digunakan
untuk menganalisis pengaruh latar belakang akademis terhadap
pencapaian hasil belajar kelompok mata kuliah kebahsaan.
Berdasarkan
hasil deskripsi data penelitian
ditemukan
bahwa pencapaian hasil belajar responden dalam kelompok mata
kuliah kebahasaan berada pada kriteria t i n g g i atau m e m u a c ; k n n
dengan rata-rata skor 6 7 , 7 4 pada rentangan sk.or 1 s.d.
100.
Hasil analisis data p n e l i t i a n adalah ( 1 ) terdapat perbedaan
yang
berarti dalam pencapaian hasil belajar
kelompok
kuliah kebahasaan respanden yang diakibatkan oleh
asal
tabel
dengan nilai t sebesar 1 , 7 1 3 sedangkan
SMTA
mata
perbedaan
harga
pada dk = n-2 ( 8 8 - 2 ) adalah 1 , 6 7 ; ( 2 ) tidak
t
t-erdapat
perbedaan yang ber-arti dalam pencapaian hasil belajar kelompok
mata kuliah kebahasaan responden yang diakibatkan
perbedaan
oleh
lamanya
kuliah dengan nilai t
yang
diakibatkan
perbedaan lamanya kuliah pada r-esponden yang
berlatar
belakang SMR adalah 1 , 1 5 1 sedangkan harga t tabel pada
n-2
(72-2)
adalah 1,67 dan nilai t yang
diakibatkan
perbedaan lamanya kul i a h pada responden yang berlatar
k a n g non-SMA
aleh
dk
=
oleh
bela-
adalah Q , 6 4 7 sedangkan harga t tabel pada dk
=
n-2 ( 1 6 - 2 ) adalah 1 , 7 6 dan (3) tidak terdapat perbedaan yang
berarti dalam pencapaian hasil belajar kelompok mata
kebahasaan
responden yang diakibatkan oleh
perbedaan
SMTA dan lamnaya kuliah dengan nilai t yang diperuleh
kuliah
asal
hanya
scbesar 0,453 sedangkan nilai t tabel adalah 1 , 6 7 pada dk
n-2.
I
Seluruh pengujian analisis menggunakan tinqkat
=
keper-
cayaan 95% atau p = 0,@5.
iJllLlK UPT PERPUSTAKAAN
IK7P PADANG
PENGANTAR
Penelitian merupakan salah satu karya ilmiah di perguruan tinggi. Karya
ilmiah ini harus dilaksanakan oleh dosen IKIP Padang dalam rangka meningkatkan
mutu, baik sebagai dosen maupun sebagai peneliti.
Oleh karena itu, Pusat Penelitian IKIP Padang berusaha mendorong
dosenlpeneliti
untuk
melakukan
penelitian
sebagai
bagian
dari
kegiatan
akademiknya. Dengan demikian mutu dosenlpeneliti dan hasil penelitiannya dapat
ditingkatkan.
Akhirnya saya merasa gembira bahwa penelitian ini telah dapat diselesaikan
oleh peneliti dengan melalui proses pemeriksaan dari Tim Penilai Usul dan Laporan
Penelitian Puslit I M P Padang.
P
.-.
Padang, Januari 1993
Kepala Pusat Penelitian
UCRPAN T E R I M A KASIH
Puji syukur k e hadirat Allah Yang Mahakuasa, karena
kat
rahmat-Nya maka penelitian ini dapat
diselesaikan
bertepat
pada waktunya.
Penelitian yang berjudul P r e s t a s i Relajal- M a t a h ' u l i a h B i dang k h a h a s a a n Pfahasl's+\ra Jcrrusan
P e n d l ' d i k a n Bahaza dan S a s f r a
Indonesia FPBS I K I P Padang Asal SMA d a n Nan-SPR
untuk
mats
Bahasa
(a)
mendeskripsikan tingkat pencapaian
kuliah
dan
.perbedaan
ini bertujuan
bidang kebahasaan mahasiswa
hasil
Jurusan
Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang,
Pendidikan
(b)
latar belakang akadernis (SMA dan Non-SMA)
belajar
pengaruh
terhadap
pencapaian hasil belajar, (c) pengaruh lamanya kuliah terhadap
pencapaian
hasil
belajar, dan (c) kombinasi
pengaruh
latar
belakang akademis dan lamanya kuliah terhadap pencapaian hasi3
belajar tersebut.
Penyelesaian laporan penelitian ini tidak terlepas
dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada tempatnyalah peneliti mcngucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Zainil, M.A.
selaku Kepala Pusat Penelitian
IKIP
Padang ;
2. Bapak Drs. Barhaya Ali, M.L.S.
selaku Dekan FPBS IEIP
Pa-
dang yanq lama;
3. Bapak Dr. Agustiar
Syah Nur, M.A. selaku Dekan
FPBS
IKIP
Padang yang baru;
iv
MlLIK UPT PERPUSTAUAM
(I.=:?
FADANG
I
4.
Bapak D r s .
Bomantoro,
M.Pd.
s e l a k u Ketua Jurusan Pendidikan
B a h a s a d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g ;
5.
Bapak D r s .
Daftuni,
selaku
kepala
BARK
IKIP
Padang yang
t e l a h b a n y a k membantu d a l a r n p e n g u m p u l a n d a t a p e n e l i t i a n ;
6 . Mahasiswa
Jurusan
P e n d i d i k a n Bahasa dan S a s t r a
Indonesia
FPBS I K I P P a d a n g s e l a k u o b j ~ ka t a u r e s p o n d e n p e n e l i t i a n ;
7.
Rekan-rekan
Sastra
staf
pengajar
Jurusan Pendidikan
Bahasa dan
I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g y a n g t e l a h membantu
pe-
ngumpulan dan a n a l s i s d a t a p e n e l i t i a n .
Mudah-mudahan
penelitian
bagi
i n i marnpu
pengembangan
memberikan
sedikit
pcrkuliahan
bidang
sumbangan,
terutama
kebahasaan
d i J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa dan S a s t r a
Indonesia
FPBS I K I P P a d a n g .
K r i t i k d a n s a r a n y a n g membangun d a r i pembaca a k a n p e n e l i t i terirna
dengan senang h a t i .
T e r i ~ n ak a s i h .
Padang,
A k h i r F e b r u a r i 1993,
DAFTOR IS1
tia 1 a m a n
.............................................. i
PEbIGANTRR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................... i v
DAFTAR IS1 ................................................ vi
DAFTAR T4BEL ............................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................
ix
ABSTRAE
.......................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................
1.2 Identifikasi dan Pentingnya Masalah ..............
1.3 Batasan dan Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.4 Tujuan Penelitian ................................
1.5 Manfaat Penelitian ...............................
1.6 Hipotesis Penelltian .............................
I 1 TINJAURN KEPUSTAKAAN DAN KERRNGKA KONSEPTUAL . . . . . .
2.1 Kajian Teori .....................................
BAB I
DAR
PENDAHULUAN
1
1
4
6
7
8
9
10
10
2.1.1 Efek Perbedaan Pemakaian Kurikulum dalm Pengajaran Bahasa Indonesia di SMTA terhadsp Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa . . . . . . . . . l a
2.1.2 Peranan Input dalam Pernerolehan dam Pemhelajaran Bahasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1
2.1.3 Peranan Input di Lingkungan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Rahasa . . . . . . . . . . . . . . . 14
2.2 Keranyka Konseptual .............................. 21
............................. 21
3.1 Jenis Penelitian ................................ 23
3.2 Populasi dan Sampel .............................. 23
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................... 24
3.4 Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 5
I V HASXL PENELTTlAN DAN PEMBRHASAN ................... 29
4.1 Deskripsi Data Penelitian ........................ 27
4.2 Analisis Data Penelitian .........................
36
BAB I 1 1 METODOLOGI PENELITIAN
RAB
4.2.1 Perbandingan Pencapaian Presta5.i Akademis
Mata Kuliah Bidang Kebahasaan Responden B e r dasarkan Latar Belakang Akademis ( S M A dan
Non-SMA) ................................... 31
4.2.2
Perbandingan
Pencapaian
P r - e s t a s i Akademis
Mata K u l i a h Bidang Kebahasaan Responden y a n g
B e r a s a l d a r i SMA B e r d a s a r k a n P e r b e d a a n T a h u n
Kuliah
4.2.3 Perbandingan
Pencapaian
Prestasi
Okademis
Mata K u l i a h Bidang Kebahasaan Responden yang
Berasal d a r i
Non-SMA
Berdasarkan Perbedaan
Tahun Kuliah
4.2.4 Perbandingan
Pencapaian
Prestnsi
Akademis
Mata K u l i a h Bidang Kebahasaan Responden yang
B e r a s a l d a r i SMA d e n g a n
Non-SMA d a n Eierdas a r k a n Tahun K u l i a h
4 . 3 Pembahasan
4.3.1 Tingkat
P e n c a p a i a n P r e s t a s i Akademis Bidang
Kebahasaan Mahasiswa
J u r u s a n P e n d i d i k a n Bah a s a d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g
4.3.2 Perbedaan Pencapaian P r e s t a s i
Akademis Mata
Kuliah Bidang
Kebahasaan
antara
Mahasiswa
y a n g B e r l a t a r B e l a k a n g k k a d e m i s S M R d a n NonSMR
4 . 3 . 3 P e n g a r u h L a t a r B e l a k a n g A k a d e m i s d a n Lamanya
K u l i a h t ~ r h a d a pP r e s t a s i B e l a j a r M a t a K u l i a h
Bidang
Kebahasaan
pada
Mahasiswa
Jurusan
I n d o n e s i a FPBS
P e n d i d i k a n B a h a s a dan S a s t r a
IKIP Padang
..................................... 37
...............................
38
........................ , 8
....................................... 4 2
.
........................................
DAD
7
42
45
................................ 4 8
V
PENUTUP .......................................... 5 1
5.1 K e s i m p u l a n ....................................... 51
5 . 2 I m p l i k a s i ........................................ 52
5 . 2 . 1 I m p l i k a s i T e o r e t i s ......................... 52
5 . 2 . 2 I m p l i k a s i P r a k t i s ........................... 5 4
...........................
.....................................
a m p i r a n 1 Responden P e n e l i t i a n
.ampiran 2 Tabel
ampiran
t Tes
3 Tahel D i s t r i b u s i Chi-Kuadrat
..........................
58
60
61
DAFTAR TABEL
t-ia 1 aman
................................ 24
2 Contoh Penentuan Skor ............................. 25
3 Data Lltama Penelitian ............................. 38
Tabel 1 Sampel
Tabel
Tabel
Penelitian
Tabel 4 Prestasi Akademis Mata Kuliah Bidang Kebahasaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang ............................ 32
Tabel 5 Prestasi Akademis M a t a Kuliah Bidang Kebahasaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang Dilihat dari Lamanya Kuliah
dan Latar Belakang Rkademis ....................... 33
Tabel 6 Hasil Penqhitunqan Data secara Kuantitatif Pencapaian Prestasi Akademis Mata Kuliah Bidang Kebahasaan Responden
35
....................................
Tabel 7 Tabulasi Perbandingan Pencapaian Rata-rata Hasil
Belajar Bidang Kebahasaan antarvariasi melalui Uji
t
40
................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
Ha 1arnan
Gambar
1 Peranan I n p u t dan Waktu dalam
dan P e m b e l a j a r a n Bahasa
Gamhar 2 K e r a n g k a K o n s e p t u a l
Proses
Pernerolehan
......................... 11
P e n ~ l i t i a n................... 2 2
BOB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakanq Masalah
Pendidikan
merupakan
bangsa..
Pendidikan
nginkan
berarti
terlatih.
faktor penting
dalam
pembangunan
yang berhasi 1 mencapai sasaran
akan menghasilkan tenaga-tenaga
yang
di-
kerja
Dengan demikian, usaha peningkatan mutu
yang
pendidikan
terus dijalankan seiring dengan kebutuhan zaman.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dilakukan
acuan
atau
terus
dalam
berbagai aspek. Hal
rnendasar
untuk pencapaian tujuan pendidikan
yang
adalah
dijadikan
pembaharuan
inovasi kurikulum. Inovasi kurikulum merupakan isu
bergema
dan diperbincangkan pada
setiap
yang
perkembangan
pemhaharuan pendidikan. Menurut blasution (1982, hal.
15) per-
uhahan kurikulum adalah sesuatu yang lumrah dan wajar terjadi.
Kewajaran ini disebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekno-
logi, perkembangan tuntutan masyarakat, dan perkembangan metode pembelajaran ilmu serta teknologi tersebut di lembaga
didikan. Tanpa penyesuaian kurikulum dengan hal-ha1
pen-
tersehut,
maka pendidikan akan selalu tertinggal atau tidak mampu
meme-
n u h i tuntutan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum
mempunyai peranan yang sangat penting dan
nentukan dalam proses belajar-mengajar.
1
Eaber (1988, hal.
me-
9)
ngemukakan bahwa f u n g s i k u r k u l u m a d a l a h :
pada k e g i a t a n b e l a j a r - r n e n g a j a r ,
( a ) memberi a r a h
( b ) menyedi,akan s e j u m l a h bahan
p ~ n g a j a r a nyang mencerminkan k u a l i t a s p e n d i d i k a n u n t u k
badian
anak,
ajar-mengajar,
( c ) mernberikan g a r i s - g a r i s b e s a r
( d l merupakan b l u e p r i n t a t a u
pelaksanaan p e n d i d i k a n ,
i k d a r i masyarakat,
kulum,
dan
kegiatan,
i n i
pemerintah,
dan p r o d u k .
faktor
kerangka
beldasar
ba-
maupun a h l i a t a u pembina k u r i -
meliputi tujuan,
bahan,
H a l yanq p a l i n g m e n a r i k d a l a m pembahasan
k u r i k u l u m ke-5,
y a i t u penjembatanan
m a s y a r a k a t dengan p e m e r i n t a h s e r t a pembina
Sampai s e k a r a n g ,
lum.
strategi
( f ) merupakan s i s t e m yang t e r d i r i d a r i b e r b a g a i un-
adalah fungsi
keinginan
kepri-
(el mengandung s e j u m l a h k e i n g i n a n ,
komponen yang s a l i n g b e r k a i t a n ,
sur,
ke-
i s u t e n t a n g kesenjangan a n t a r a
antara
kurikufaktor-
tersebut masih ramai dibicarakan.
Kesenjangan a n t a r a t u n t u t a n dan h a r a p a n m a s y a r a k a t t c r h a dap h a s i l
adi d i
p e n d i d i k a n denqan k e n y a t a a n ,
I n d o n e s i a . Lawton
(1973, h a l .
akan b a h w a d i n e g a r a - n e g a r a
s i h ada.
Lebih lanjut,
esenjangan-kesenjangan
mcmang bukan hanya t e r -
7-8) misalnya,
mengemu-
m a j u pun k e s e n j a n g a n t e r s e b u t ma-
Lawton mengemukakan p e n d a p a t n y a t e n t a n g
tersebut.
Kesenjangan
terjadi
pada b e r b a g a i
tataran:
harapan
guru
berkaitan
dengan apa
yang
seharusnya
terjadi
dalam p r o s e s b e l a j a r - m e n g a j a r yang t i d a k s e s u a i dengan
k e n y a t a a n yang m u n c u l , k e s e n j a n g a n a n t a r a t e o r i kepenumum
tentang
pendekatan
didikan
dengan
pandangan
p e n g a j a r a n d i s e k o l a h , bahkan g u r u - g u r u s e n d i r i s e c a r a
c e r o b o h s e r i n g menekankan kepada s i s w a ' l u p a k a n t e o r i ,
MiLlK UPT PERTsUSTAKhhN
1;:?a
AVG
j a d i l a h m a n u s i a p r a k t i s ' . G u r u - g u r u t e r s e b u t l u p a bahwa
d a l a m aspek p r a k t i s , apa pun b e n t u k n y a , s e l a l u b e r k a i tan
dengan t e o r i b e t a p a p u n s e d e r h a n a n y a t e o r i
tersebut.
K e l u h a n y a n g sama dikemukakan o l e h S t e r n (1983,
!
yang
j
"Guru-guru
bahasa d a p a t d i k a t a k a n menetapkan
orang-orang
praktis,
I
1
.
I
i
i
1
menyoroti
teori
p r o f i l guru-guru
bahasa.
Stern
bukan s e b a g a i t e o r e t i s .
mengemukakan
diriya
sebagai
Mereka menganggap
hanya s e k a d a r t e o r i yang t i d a k a k a n b e r l a k u d i
an".
Jadi,
23)
hal.
b e r d a s a r k a n k u t i p a n p e n d a p a t kedua t o k o h
lapangtersebut
!
d a p a t d i p e r o l e h gambaran bahwa k e s e n j a n g a n d i b i d a n g p e n g a j a r i
an
I
bahasa,
b a i k kesenjangan a n t a r a t u n t u t a n orang
tua
sis-
1
i
i
wa/pembelajar
dengan t u n t u t a n g u r u ,
maupun a n t a r a t u n t u t a n gu-
1
1
f
I
1
r u dengan t u n t u t a n m a s y a r a k a t .
Kesenjangan perhedaan
tuntutan
t e r s e b u t p a r a k t i s akan menyebabkan p e r b e d a a n h a s i l p e m b e l a j a r -
I
1
an p e n g a j a r a n /
i
Dari
bahasa I n d o n e s i a a n t a r i n s t i t u s i .
i
i
f
s i s i lain,
k u r i k u l u m rnemuat
batasan-batasan
dasar
s e t i a p b i d a n g s t u d i a t a u bahan p e n g a j a r a n yang h a r u s d i s a j i k a n
kepada
siswa,
m i s a l n y a penetapan
bahasa
Indonesia
sebagai
b a g i a n p e n g a j a r a n i n t i pada s e t i a p j e n j a n g dan j e n i s p e n d i d i k an
d i
Indonesia.
institusi
Akan t e t a p i k a r e n a
b e r b e d a s a t u dengan yang
tuntutan
lainnya,
bahasa I n d o n e s i a pada j e n j a n g yang s e t i n g k a t ,
masing-masing
hasil
pengajaran
m i s a l n y a SMA d e -
n g a n SMEA,
maka d a p a t d i p r e d i k s i k a n bahwa h a s i l
pun h e r b e d a
.
pengajarannya
J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa dan S a s t r a I n d o n e s i a FPBS
Padang s e b a g a i s a l a h s a t u u i n s u r i n s t i t u s i
I K I P Padang,
r i m a masukan ( i n p u t ) mahasiswa yang b e r a s a l d a r i b e r b a g a i
IKIP
meneje-
nis institusi, dalam ha1 ini SMTA yang disyaratkan dapat diterima. Sekolah menengah yang disyaratkan tersebut ternyata
kup
cu-
beragam seperti SMA, MAN, SMEA, PGA, dan S P G . Dari
jenis
sekolah menengah yang disyaratkan dapat diterima, dapat
dike-
atas dua jenis, yaitu SMTA Umurn dan SMTA
lompokkan
SMTA
Umum adalah SMA, sedangkan yang termasuk
SMTA Kejuruan adalah SMEA, SMKK,
Kejuruan.
pada
kelompok
STM, dan SPG.
Dilihat dari latar belakang sekolah asal ini, maka
prediksikan
dapat
bahwa kemampuan menerirna atau menyerap dan
mema-
hami materi-materi perkuliahan pun berbeda. Perbedaan ini
sebabkan
oleh kondisi pembelajaran yang berbeda
institusi
dengan institusi lainnya yang
di-
antara
satu
mengisyaratkan
juga
perbedaan input bagi proses pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang.
1.2 Zdentif ikasi *d
Berdasarkan
Pentinqnya Masalah
latar belakang masalah yang telah
diuraikan
Ji atas, diperoleh gambaran bahwa kemampuan keterlibatan mahaiswa dalam proses belajar-mengajar di Jurusan Pendidikan
Ba-
3sa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang akan berbeda intenitasnya, dan ha1 ini akan mengakibatkan pula perbedaan penca3ian hasil belajarnya. Identik dengan permasalahan
3
yang sama juqa berlaku pada keterlibatan
tersebut,
dan
pencapaian
35il belajar kelompok perkuliahan bidang kebahasaan oleh
asiswa.
inguistik
Mata kuliah yang termasuk pada kelompok
Umum,
Fonologi, Morfologi,
ini
Sintaksis,
ma-
adalah
Semantik,
Analisis
K e s a l a h a n B e r b a h a s a (ANAKES),
Sosiolinguistik,
dan
Psikolinguistik.
Perbedaan l a t a r b e l a k a n g akademis mahasiswa yang
j u g a perbedaan i n p u t dalam proses belajar-mengajar,
dosen d a l a m merencanakan,
menghambat
nyajikan
materi perkuliahan.
(1987,
Siahaan
Hal
berarti
juga
mengembangkan,
akan
dan
i n i s e j a l a n denyan
me-
pcndapat
2 0 ) bahwa s a l a h s a t u p r i n s i p pengembangan
hal.
m a t e r i p e m b e l a j a r a n hendaknya d i d a s a r k a n a t a s a n a l i s i s k e b u t u han
y a n g matany,
( n e e d s analysis)
artinya
yang d i b u t u h k a n o l e h s i pembelajar d i
kebutuhan
siswa
institusi,
berasal d a r i
kebuthan
yang
Perbedaan
apa
samping mempertimbangkan
p e m e r i n t a h dan m a s y a r a k a t .
i n s t i t u s i yang berbeda,
mereka c a p a i berbeda s a t u
pencapaian kebutuhan akan
sesungguhnya
Karena
maka
jelas
dengan
yang
mengakibatkan
perkuliahan
perbedaan
kebutuhan
kelompok mata
kuliah
dosen
Akibat
kelompok
m a t a k u l i a h k e b a h s a a n h e n d a k n y a rnampu m e n g a r a h k a n a g a r
pat
satu
kesamaan t u j u a n a t a u h a r a p a n p a d a
Sesudah i t u ,
dosen j u g a
d i r i
lain.
inginkan
kebahasaan.
d a n pandangan t e r s e b u t ,
hahwa
perbedaan
p e n d a n g a n d a n h a r a p a n m e r e k a t e n t a n g apa y a n g m e r e k a
dalam
maha-
terda-
mahasiswa.
h e n d a k n y a mampu m e n y e l e k s i bahan-kgahan
p e r k u l i a h a n mana y a n g s e s u a i dengan usaha t e r s e b u t .
Lebih
lanjut
lagi,
permasalahan yang
ditimbulkan
oleh
p e r b r d a a n i n p u t mahasiswa i n i akan meluas k e b e r b a g a i k e g i a t a n
perkuliahan,
misalnya dalam k e g i a t a n e v a l u a s i .
mampu m e m i l i h d a n m e n e n t u k a n b e n t u k
memadai,
Dosen h e n d a k n y a
serta teknik
yang memperhitungkan perbedaan
e v a l u a s i yang
mahasiswa
tersebut.
Hal
lain
berkaitan
dengan
evaluasi perkuliahan adalah memperhitungkan bentuk dan
teknik
pemberian
yang perlu dipertimbangkan dosen
umpan balik. Jadi, perbedaan input
atau
perbedaan
latar belakang SMTA mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang, secara teoretis akan menimbulkan
berbagai permasalahan jika tidak ditanggulangi
secara
cermat, baik oleh dosen kelompok mats kuliah kebahasaan maupun
pengelola jurusan itu se'ndiri.
1.3
B a t a s a n d a n Rumusan M a s a l a h
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi dan
tinqnya
masalah, dapat disimpulkan bahwa
mempengaruhi
faktor-faktor
dalam
proses belajar-mengajar sanqat banyak, d i antara faktor
input
atau masukan Pengertian masukan dalam penelitian ini ada
dua,
rnasukan
dan keterlibatan
yang
mahasiswa
aitu
keberhasilan
pen-
mentah atau asal SMTA mahasiswa,
masukan
dan
.engajaran, yaitu apa yang telah diperoleh dalam proses
jar-tnenyajar
ang
di
SMTA tersebut. Hal ini sesuai
d i k ~ m u k a k a noleh Brumfit (1984, hal.
bela-
dengan
65) bahwa
teori
masukan
atar belakang subjck didik dan masukan pengajaran yang biasaya
didominasi oleh keqiatan mengajar guru, merupakan
anq sangat menentukan baqi keberhasil an pembela jaran
i
samping
permasal ahan
~erbedaan waktu
iprediksikan
belajar.
input
atau
belajar di lembaga
secara
teori
masukan,
pendidikan
mengakibatkan
faktor
bahasa.
permasalahan
formal
perbedaan
juga
hasil
Apabila dirumuskan secara l ~ b i h
spesifik,
d a p a t dikemuka-
k a n bahwa p e r m a s a l a h a n y a n g a k a n d i u n g k a p k a n d a l a m
penelitian
i n i adalah:
( 1 ) Bagaimana
dikan
tingkat
h a s i l b e l a j a r mahasiswa J u r u s a n
Pendi-
B a h a s a ' d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang
dalam
kelompok mata k u l i a h kebahasaan?
( 2 ) R p a k a h p e r b e d a a n a s a l SMTA (umum d a n k e j u r u a n ) a k a n
akibatkan
belajar
wa
p e r b e d a a n yang b e r a r t i dalarn
kelompok
Jurusan
meng-
pencapaian
mata k u l i a h kebahasaan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a
hasil
mahasis-
pada
Indonesia
FPBS
I K I P Padang?;
( 3 ) fipakah perbedaan
daan
larnanya k u l i a h a k a n r n e n g a k i b a t k a n
d a l a m p e n c a p a i a n h a s i l b e l a j a r k e l o m p o k rnata
kcbahasaan
pada rnahasiswa J u r u s a n P e n d i d i k a n
S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang?;
kuliah
akan
pencapaian
kuliah
Bahasa
dan
dan
( 4 ) A p a k a h p e r b e d a a n a s a l SMTA m a h a s i s w a d a n p e r b e d a a n
pada
perbe-
rnengakibatkan perbedaan yang
lamanya
berarti
h a s i l b e l a j a r kelompok mata k u l i a h
dalam
kebahasaan
m a h a s i s w a J u r u s a n P e n d i d i k a n Rahasa d a n S a s t r a
Indo
n e s i a FPBS I K I P Padang?
1.4
Tujuan P e n e l i t i a n
T u j u a n p e n e l i t i a n ini a d a l a h :
( 1 ) M e n d e s k r i p s i k a n t i n g k a t p c n c a p a i a n h a s i l b e l a j a r d a l a m kelompok m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a J u r u s a n
d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g ;
Pen-
( 2 ) Menganalisis
perbedaan h a s i l b e l a j a r dalam kelompok
mata
k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a rnahasiswa J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa
dan S a s t r a I n d o n e s i a yang d i a k i b a t k a n o l e h perbedaan l a t a r
b e l a k a n g SMTA mahasiswa;
13) Menganalisis
dan
p e r b e d a a n h a s i l b e l a j a r d a l a m kelarnpok
mata
k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s v ~ aJ u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa
dan
Sastra
I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang
yang
diakibatkan
o l e h perbedaan lamanya k u l i a h mahasiswa t e r s e b u t ;
14) Menganalisis
perbedaan h a s i l h e l a j a r dalam kelompok
mata
k u l i a h kebahasaan pada mahasiswa Jur-usan P e n d i d i k a n bahasa
d a n S a t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang y a n g d i s e b a b k a n
oleh
p e r b e d a a n l a t a r b e l a k a n g SMTA d a n l a m a n y a k u l i a h .
1.5 Manfaat P e n e l i t i a n
P e n e l i t i a n i n i diharapkan bermanfaat bagi:
( 1 ) G u r u - g u r u s e k o l a h menengah SMTA Umum d a n SMTR E e j u r u a n sebagai pelaksana k u r i k u l u m d i sekolah,
y a i t u s e b a g a i masuk-
an b a g i p e r e n c a n a a n d a n pengembangan p e n g a j a r a n b a h a s a I n donesia d i i n s t i t u s i tersebut;
( 2 ) S t a f p e n y a j a r J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P Padang,
kebahasaan,
t e r u t a m a dosen kelompok mata
y a i t u s e b a q a i masukan b a g i p e r e n c a n a a n d a n pe-
ngembangan p r o g r a m p e r k u l i a h a n k e l o m p o k m a t a k u l i a h
hasaan;
keba-
dan
( 3 ) Mahasiswa
FPBS
kuliah
IKIP
J u r u s a n P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a
Padang,
y a i t u sebagai
masukan
dan
Indonesia
sekaligus
umpan b a l i k b a g i pengembangan kemampuan d a n h a s i l
kebahasaannya,
b a i k d i l i h a t d a r i bidang-bidany
belajar
perkuliahan
k e b a h a s a a n maupun p e r k u l i a h a n k e l o m p o k b i d a n g k e b a h a s a a n
1.6 H l p o t e s i s P e n e l i t i a n
Sebagai
panduan d e s k r i p s i dan a n a l i s i s d a t a
perielitian,
d i a j u k a n h i p o t e s i s sebagai b e r i k u t :
( 1 ) P e n c a p a i a n h a s i l b e l a j a r mahasiswa J u r u s a n P e n d i d i k a n
Ba-
hasa dan S a s t r a I n d o n e s i a dalam kelompok mata k u l i a h kebah a s a a n b e r a d a p a d a k r i t e r i a " c u k u p memuaskan";
( 2 ) Terdapat
perbedaan
yang b e r a r t i d a l a m
pencapaian
hasil
b e l a j a r k e l o m p o k m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a Jui
rusan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a y a n g
diaki-
b a t k a n o l e h p e r b e d a a n a s a l SMTA;
( 3 ) Terdapat
perbedaan
yang b e r a r t i dalam
pencapaian
hasil
b e l a j a r k e l a m p o k m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a Jurusan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a y a n g
b a t k a n o l e h p ~ r b e d a a nl a m a n y a k u l i a h d i j u r u s a n ;
(4) Terdapat
perbedaan
yang b e r a r t i dalam
diaki-
dan
pencapaian
hasil
b e l a j a r k e l o m p o k m a t a k u l i a h k e b a h a s a a n p a d a m a h a s i s w a Jurusan
P e n d i d i k a n Bahasa d a n S a s t r a I n d o n e s i a y a n g
diaki-
b a t k a n o l e h p e r b e d a a n a s a l SMTA d a n l a m a n y a k u l i a h d i
rusan
.
ju-
BAB I 1 TINJRUON KEPUSTAKAAN D A N KERONGKO K O N S E P T U O L
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Efek Perbedaan Pemakaian Kurikulum dalam Penqajaran Bahasa Indonesia d i SMTR terhadap Hasil Relajar Bahasa
Indonesia Sisu~a
Perubahan
dilaksanakan
Kebudayaan
dan
pembaruan kurikulum
beberapa
kali oleh
di
Indonesia
Departemen
Republik Indonesia, misalnya
telah
P ~ n d i d i k a n dan
perubahan
kurikulum
1968 k e kurikulum tahun 1975, dan dari kurikulum
tahun
1975
k e kurikulum tahun 1984. Di sampinq itu,
pendidikan
pelajaran
(institusi)
tertentu
yang sama
terdapat
tahun
untuk
tingkatannya,
lembaga
untuk
p e r b ~ d a a n penekanan.
Sebagai
contoh, rnata pelajaran bahasa Indonesia d i tingkat SMTA
ruan,
akan berbeda penekanannya j i k a dibandingkan
mata
Keju-
dengan
di
S M A Urnum.
Dalam
menurut
tentang:
(b)
penyusunan dan pengembangan kurikulum itu
Siahaan
(987, hal. 5 ) memerlukan
data-data
(a) informasi mengenai bahasa yang akan
informasi
cara/sistem
mengenai
pelajar,
(c)
sendiri
masukan
dipelajari,
informasi
mengenai
penyampaian bahasa, (d) informasi mengenai
teori
belajar bahasa, ( e ) informasi mengenai csra dan teori mengajar
bahasa,
dan
( f ) informasi mengenai
prosedur
dan
cara-cara
menqevaluasi hasil belajar bahasa. Dengan demikian,
penerapan
suatu jenis kurikulum pada hakikatnya memiliki ciri dan karakteristiknya
tersendiri sehingga akan mempengaruhi
intensitas
keterlibatan s i s w a dalam proses serta hasil belajarnya.
2.1.2 Peranan Input dalam Pemerolehan *d
Pembelajaran Bahasa
Gambaran tentang peranan input atau masukan dalam
pemerolehan
dan pembelajaran bahasa secara jelas
oleh Brumfit (1984, hal.
proses
ditampilkan
6 5 ) . Gambar tersebut adalah:
Time
Teaching input
Consciousness
L
E
0
---------------------------------------------------------
R
N
Unconsciousness
E
R
Gambar I Peranan Input dan Waktu d a l a m Proses Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa
Istilah i n p u t diartikan sebagai 'sesuatu' yang
sebagai
diperoleh
hasil adanya interaksi. I n p u t dapat diperoleh
lisan maupun tertulis. Jadi i n p u t di lingkungan kelas
secara
berarti
I n p u t yang pemerolehannya hanya melalui kegiatan di dalam
las.
Secara aksiomatis, pemerolehan bahasa kedua
dapat
keber-
langsung atau terjadi dengan lancar bila data bahasa kedua sebagai i n p u t dan seperangkat mekanisme internal tersedia.
Tiga pandangan tentang input masing-masing diberikan oleh
kaum behavior, kaum nativis, dan kaum interaksionis. Pandangan
behavior- menganggap pembelajar sebagai
'
suatu mesin
penghasi 1
bahasa',
tor
sehingga
l i n g k u n g a n l i n g u i s t i k dipandang sebagai f a k -
p e n e n t u yang s a n g a t p e n t i n g .
b a h a r a sernata-rnata
P e m e r o l e h a n dan
pembelajaran
respons
dipandang secara rnekanistik sebagai
terhadap stimulus-stimulus
lingkungan.
Pandangan n a t i v i s meng-
anggap p e r n b e l a j a r s e b a g a i p e m b a n g k i t mekanisrne i n t e r n a l .
adanya kernampuan i n t e r n a l yang mernadai,
Tanpa
p r o s e s p e m e r o l e h a n dan
p e m b e l a j a r a n bahasa t i d a k m u n g k i n b e r l a n g s u n g .
Lain pula
hal-
n y a dengan pandangan i n t e r a k s i o n i s yang menganggap f a k t o r
kanisme
i n t e r n a l p e m b e l a j a r dan f a k t o r
bersama-sama
lingkungan
me-
linguistik
berperanan p e n t i n g dalam p r o s e s pembelajaran
dan
p e m e r o l e h a n bahasa.
D a r i k e t i g a pandangan t e r s e b u t ,
lam mengingat f a k t o r - f a k t o r
ses
dapat d i k a j i
l e b i h menda-
yang s a l i n g b e r p e n g a r u h d a l a m p r o -
pemerolehan dan p e m b e l a j a r a n bahasa.
Penelitian
terhadap
I
p e n g a j a r a n d i k e l a s t e l a h lama d i l a k u k a n .
kan
S e p e r t i yang d i l a k u -
o l e h Schererdan Wertheimer m e n y e l i d i k i
tode-metode
pengajaran
bahasa,
t ~ t a p i mereka
menentukan metode rnana y a n g l e b i h u n g g u l .
akhirnya
perbandingan
tidak
medapat
S a l a h s a t u c a r a yang
diternpuh p a r a p e n e l i t i a d a l a h mernperhatikan
proses-
p r o s e s i n t e r k s i d i k e l a s dengan mengumpulkan d a t a b a h a s a
dari
kelas i t u sendiri.
Krashen
oses
tegas
bahwa
d a n h a s i l p e m e r o l e h a n s e r t a p e m b e l a j a r a n bahasa
kedua
seseorang
kata
hal.
3 4 ) menyatakan s e c a r a
b e r g a n t u n g pada i n p u t y a n g t e l a h
lain,
rnendapat
(1981,
pembelajar
input
b i s a herbahasa
yang b i s a d i m e n g e r t i
dipahami.
kedua,
Dengan
karena
maknanya.Yang
trlah
dimaksud
dengan h i p o t e s i s i n i i a l a h bahwa p e m b e l a j a r memperoleh
dengan
m e n g e r t i i n p u t yang
kernampuan
tingkat
berbahasa yang t e l a h d i p e r o l e h .
yang
lebih tinggi,
b e r i s i unsur t i n g k a t
jar
lebil? sukar s e d i k i t
maka p e r l u
dari
tingkat
Agar d a p a t n a i k
mengerti
bisa
ke
( t i n g k a t i)
memahami wacana k a r e n a
pengetahuannya
linguistik
kegiatan
tingkat
tidak
otorrtatis,
gerti.
kan.
Menurut
dan
tetapi
Pembekonteks,
kemampuan
hipotesis
a d a l a h h a s i 1 p e m e r o l ehan,
b i s a diajarkan,
yang
dan
akan
ini,
kernampuan
muncul
secara
s e b a g a i h a s i 1 d a r i p e n e r i m a a n input y a n g b.isa dimen-
Selanjutnya j i k a
mencukupi,
input
bantuan
t e n t a n g lingkungan s e k i t a r n y a ,
berbicara
berbicara
adanya
y a n g d i m i l i k i sebelumnya.
yang
input
l e b i h t i n g g i dalam s u a t u u r u t a n a l a m i a h ( t i n g k a t i + l ) .
lajar
ke
J a d i kemampuan pembela-
lebih tinggi itu.
bertarnbah d a r i s a t u t i n g k a t
bahasa
i n p u t i t u t e l a h d i p a h a m i dan j u m l a h n y a
secara o t o m a t i s p u l a
maka
b e r i s i kandungan unsur-unsur
Oleh karena i t u ,
pembelajar
memperoleh
t a t a bahasa y a n g
rnenurut h i p o t e s i s i n i ,
g u r u m e n g a j a r k a n t a t a bahasa s e c a r a e k s p l i s i t
tidak
diperlu-
perlu
kepada
lagi
pembela-
jar.
T e o r i kedua y a n g d i s a j i k a n a d a l a h T e o r i Wacana.
b e r p a n d a n g a n bahwa s e b a g a i p a r t i s i p a n ,
mampuan
p e m b e l a j a r m e m i l i k i ke-
u n t u k memahami maksud k o m u n i k a s i dengan
s e r t a p e m b e l a j a r d a p a t mernpercleh bahasa t a r g e t .
H a t c h (1978,
ha1
.
pihak
lain,
Secara r i n c i ,
1 2 ) mengemukakan bahwa:
( a ) perkernbangan u n s u r - u n s u r
r u t e alamiah;
Teori i n i
s i n t a k s i s bahasa kedua
mengikuti
(b) penutur a s l i mengatur tuturannya a g a r d a p a t dipahami
oleh
p a r t i s i p a n yang bukan p e n u t u r a s l i ;
(c
s t r a t e g i c a k a p a n d i g u n a k a n untiik mendatangkan
input; d a n
( d l p r o s e s p e m e r o l e h a n b a h a s a k e d u a p e r l u d i k a i t k a n d e n g a n kons t r u k s i wacana s e b a g a i pembentuk
i n t e r l a n g u a g e talk.
Kedua t e o r i y a n g d i u r a i k a n d i a t a s m e n c o b a m e n e r a n g k a n
mana p e m e r o l e h a n b a h a s a k e d u a b e r p r o s e s p a d a d i r i
bagai-
pembelajar.
T e r l e p a s d a r i kelemahan dan kebaikannya cukup banyak t a n g g a p a n
yanq d i p e r o l e h .
Mengacu p a d a p a n d a n g a n T e o r i Wacana,
ses
pemerolehan
bahasa
jelaslah
bahasa kedua menuntut adanya i n t e r a k s i
bicara.
yang disampaikan o l e h
P r o s e s i n t e r a k s i dalam k e l a s d a p a t berlangsung
guru dengan siswa atau siswa dengan s i s w a ,
input-respons-umpan
sehingga
balik antarmereka.
Jadi,
tipe-tipe
pembe-
dipredik-
s i k a n j u g a merupakan s a l a h s a t u f a k t o r yang menentukan
keterlibatan
siswa
tersebut.
memasuki
dan h a s i l
pembelajaran
Pada perkembangan
dunia perguruan t i n g g i ,
bahasa
selanjutnya,
B a h a s a d a n S a s t r a I n d o n e s i a FPBS I K I P P a d a n g ,
juga
Indonesia
siswa
Pendidikan
faktor
mempengaruhi i n t e n s i t a s d a n k e b e r h a s i l a n
inten-
ketika
yaitu d i Jurusan
pem-
tercipta-
I n d o n e s i a b e r l a n g s u n g s e l a m a d i SMTA
sitas
yang
antara
i n t e r a k s i yang d i j a l a n i s i s w a / p e m b e l a j a r selama p r o s e s
l a j a r a n bahasa
prodalam
s a s a r a n ( b a h a s a kedua yang sedang d i p e l a j a r i n y a )
mungkin d a p a t d i p a h a m i p e s a n - p e s a o
lah
bahwa
tersebut
hasil
belajar
m a h a s i s w a d a l a m kelompok m a t a kuliah k e b a h a s a a n .
Faktor
l a i n yang d i p r e d i k s i k a n
mernpengaruhi
intensitas
ke.teulibatan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar mahasisna dalam kelompok mata kuliah kebahasaan yang berasal
dari
falctor "bawaan" di SMTA adalah bat~asa yang digunakan guru atau
teacher
Ellis
talk. Teacher talk (bahasa guru)
(1994,
dalam Huda 1988, hal. 39)
didefinisikan
sebagai
oleh
bentuk/tipe
bahasa yang khusus, dan dipergunakan oleh guru ketika
rnenyam-
paikan materi bahasa kedua kepada pembelajar di kelas. Penelitian
terhadap bahasa guru ini pada dasarnya sama dengan
diber 1 akukan
terhadap
bahasa
guru
ini dibagai dalam dua
bahasa
guru
yang tipenya digunakan
pelajaran
pembelajar
bukan
f~reigner t a l k .
bahasa (bersifat
bahasa
Penel i tian
kelompok,
untuk
science)
kedua. Dan kedua, tipe
yang
terhadap
pertama
yaitu
menerangkan
yang
mata
melibatkan
bahasa
guru
yang
dipergunakan oleh guru dalam kelas bahasa.
Gales (dalam Ellis, 1979) dalam penelitiannya
menyatakan
bahwa tuturan/ujaran yang digunakan guru lebih sederhana
bentuk
sintaksisnya, ketika mereka menyampaikan input
pembelajar
daripada ketika mereka berbicara
antar
pada
kepada
sesamanya
(guru). Detnikian juga penelitian yang dilakukan Chaudrcrn, Wesche dan Ready yang rnenyimpulkan tipe bahasa guru yang dipergunakan
dan
pada kelas dengan mata pelajaran yang bersifat
melibatkan pembelajar bahasa kedua di
tinggi
menunjukkan
tingkat
hasil yang sama dengan tipe
science
perguruan
bahasa
yang berada dalam kelas bahasa pada tingkat lanjutan
guru
menengah
atas.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang telah dilak-
MIL!!( UPT PERpUSTAY AAN
/'