SENI ANAK USIA DINI I

  

BAHAN AJAR

MATA KULIAH

SENI ANAK USIA DINI I

  Oleh

INDRA YENI, S.Pd., M.Pd.

  

NIP. 19710330.200604.2.001

  Reviewer :

Prof. Dr. NURHIZRAH GISTITUATI, M.Ed.

  

Dr. SOLFEMA, M.Pd.

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

  KA TA PEN G A N TA R

  Buku-buku yang berhubungan dengan seni m usik m asih dirasakan sangat terbatas. Hal ini diketahui dari beberapa pecinta seni, khususnya seni suara. Sedangkan kita sem ua m enyadari bahwa dalam suasana globalisasi sekarang ini, m usik sebagai bahasa universal dengan m udah m uncul sebagai aspek budaya dan paling efektif dalam m engem bangkan im ajinatif dan kreativitas m anusia dan salah satu cabang seni itu adalah seni suara.

  Mengingat akan hal tersebut, m aka penulis m encoba m em beranikan diri untuk banyak m engatasi persoalan itu dengan m enyusun buku ini sebagai pelengkap dari buku-buku yang pernah ada. Sebenarnya hal yang dibahas dalam buku ini m erupakan bagian dari pem bahasan yang sudah dipisah-pisahkan dari pem bahasan globalnya. Karena setidaknya m asalah notasi m usik, unsur-unsur m usik, tangga nada dan teknik vokal adalah m asalah yang paling sering ditem ui dalam praktek seni suara. Untuk itu, penulis usahakan untuk m em ilah-m ilah satu pem bahasan dengan pem bahasan lainnya. Walaupun dem ikian, penulis tetap berharap bahwa pem bahasan dalam buku ini bukan sem ata-m ata berdiri sendiri, tetapi akan tetap berhubungan dengan m asalah-m asalah yang ada dalam buku lain.

  Pada akhirnya, penulis m ohon m aaf atas segala kekurangan yang ada dalam buku ini, dan penulis senantiasa pula m engharapkan saran atas kebaikan dim asa yang akan datang. Terim a kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan sem ua pihak dem i selesainya buku ini. Harapan yang terbesar dari penulis adalah agar buku ini berm anfaat bagi kita sem ua. Sebelum nya penulis ucapkan terim a kasih.

  Padang, Nopem ber 20 13 Penulis

  DA FTA R ISI

  32

  71

  70 B. Teknik Pernapasan ...................................

  70 A. Sikap Badan dalam Menyanyi ...................

  69 BAHAN AJ AR VI TEKNIK VOKAL .............................................

  66 2. Dinam ik ...............................................

  54 B. Ekspresi .................................................... 66 1. Tem po ..................................................

  2. Gerak Melodi …………………………....….. 53 3. Kunci Nada (Nada Dasar) ...................

  1. Bunyi dan Elem en-elemennya ............. 48

  48

  48 A. Melodi .......................................................

  4. Mem biram a……………………………………. 42 BAHAN AJ AR V MELODI SEBAGAI UNSUR MUSIK ..............

  3. Pola Iram a ……………………………………… 40

  2. Biram a/ Metrum (Measure).................. 37

  1. Pulsa/ Ketukan (Beat)............................ 35

  32 A. Irama .........................................................

  Halam an Kata Pengantar ................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................... ii BAHAN AJ AR I KONSEP MUSIK ANAK USIA DINI ..............

  29 BAHAN AJ AR IV IRAMA SEBAGAI UNSUR MUSIK ................

  26 C. Transposisi .................................................

  25 B. Tanda Kromatis .........................................

  25 A. Tanda Ulang ..............................................

  56 BAHAN AJ AR III PENGETAHUAN NOTASI MUSIK ……….…...

  52 E. Transposisi .................................................

  48 D. Tanda Kromatis .........................................

  14 C. Tanda Ulang ..............................................

  11 B. Notasi Balok ..............................................

  11 A. Notasi Angka .............................................

  8 BAHAN AJ AR II PENGETAHUAN NOTASI MUSIK ……….…...

  4 C. Dasar-dasar Pengajaran Musik di Lem baga PAUD .........................................

  1 B. Peranan Musik di Lem baga PAUD ...........

  1 A. Pem ahaman Musik di Lem baga PAUD .....

  1. Macam -Macam Pernapasan dalam Bernyanyi ............................................. 72

  2. Latihan Pernapasan ............................. 73 BAHAN AJ AR VII TEKNIK VOKAL .............................................

  76 A. Resonansi ..................................................

  76 1. Pengertian Gem a dan Resonansi ........

  76 2. Rongga Resonansi Suara Manusia …..

  77

  3. Manfaat Bernyanyi secara Beresonansi ......................................... 77 4. Menyadari Adanya Resonansi .............

  78

  5. Mem perkeras Dinding Rongga Resonansi ............................................. 79 6. Memperbesar Rongga Resonansi ........

  80 B. Intonasi Suara ........................................... 81 1. Pitch dan Nada Absolut .......................

  81 2. Membidik Intonasi yang Tepat ............

  82

  3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Nada ....................................... 82 4. Latihan Mem bidik Intonasi Suara ......

  83 C. Pem bentukan Suara .................................. 88 1. Berlatih Kelenturan Suara ..................

  88

  2. Wilayah Nada (Suara) .......................... 89 3. Berlatih Perluasan Wilayah Suara .......

  91

  4. Berlatih Pem bentukan Suara …………. 93

  5. Sikap Instrum en Suara dalam Bernyanyi ............................................. 93 D. Pengucapan (Artikulasi) ............................

  94 E. Frasering ................................................... 96 BAHAN AJ AR VIII KEYBOARD DALAM KLASIFIKASI INSTRUMEN MUSIK .....................................

  98 A. Klasifikasi Instrum en Musik .....................

  98 B. Sejarah Instrum en Musik Keyboard ......... 10 6 BAHAN AJ AR IX DASAR-DASAR PERMAINAN KEYBOARD .. 110

  A. Pengertian Keyboard ................................ 110

  B. Bagian-bagian Keyboard .......................... 112

  C. Teknik Dasar Berm ain Keyboard .............. 116 BAHAN AJ AR X AKORD KEYBOARD ....................................... 123

  A. Pengertian Akord ....................................... 123

  B. Penam aan Tingkatan Akord ...................... 126

  C. Pem bagian Akord Trinada ........................ 128

  D. Akord Septim ............................................ 131

  E. Akord Balikan ........................................... 133

  F. Menentukan Akord Pokok dalam Tiap-tiap Dasar Nada ................................ 134

  BAHAN AJAR XI PRAKTEK KEYBOARD ..................................... 139

  A. Penggunaan Akord Balikan pada Keyboard ................................................... 141

  B. Latihan Mem ainkan Keyboard ................. 143 BAHAN AJ AR XII MENCIPTA LAGU .......................................... 152

  A. Persiapan Mem buat Lagu ......................... 152

  1. Menentukan Gagasan dari Ide Lagu .... 152

  2. Menentukan Pendekatan dalam Pem buatan Lagu .................................. 153

  3. Menentukan tentang Bayangan Nada ..................................................... 153

  4. Menentukan Eksplorasi Alat Musik .... 154

  5. Menentukan Pendekatan Spontanitas dan Intuisi ........................................... 154

  6. Menentukan Langkah Um um Membuat Lagu ..................................... 154

  BAHAN AJ AR XIII MENCIPTA LAGU .......................................... 152

  A. Langkah-langkah Mem buat Lagu ............. 159

  1. Bentuk Lagu ......................................... 159

  2. Motif ..................................................... 163

  3. Akord .................................................... 164

  4. Melodi dan Syair .................................. 166 BAHAN AJ AR XIV IRINGAN LAGU SEDERHANA ..................... 170

  A. Notasi pada Tuts Keyboard ....................... 170

  B. Iringan dalan Nada Dasar dan Tangga Nada ........................................................... 172

  C. Latihan Tangan Kanan .............................. 175 DAFTAR KEPUSTAKAAN ............................................................... 178 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 179

  

BAHAN AJAR

SENI ANAK USIA DINI I

  Bidang Kajian : Musik Vokal dan Instrumental untuk Anak Usia Dini SKS :

  3 Kode : Program Studi : PG-PAUD Minggu ke : 1 Fakultas : FIP Dosen : Indra Yeni, S.Pd., M.Pd.

  Le arn in g Ou tco m e s ( Cap aian Pe m be lajaran ) te rkait KKN I Dapat m enjelaskan konsep m usik bagi anak usia dini.

  S o ft s kills / ka ra kte r : Kom unikasi   Mate ri Pe m be la ja ran

  Konsep m usik anak usia dini

  • Pemahaman musik di lembaga PAUD
  • Peranan musik di lembaga PAUD
  • Dasar-dasar pengajaran musik di lembaga PAUD

    MATERI I KON SEP S EN I AN AK U S IA D IN I I

A. Pe m a h a m a n Mu s ik d i Le m ba ga PAU D

  Musik dapat ditin jau dari berbagai sudut pandang. Eagle (Djohan, 2009: 36) mendefinisikan musik sebagai suara dan diam yan g terorganisir m elalui waktu yang mengalir (dalam ruang). Chirst dan Delone (1975: 1), mengemukakan musik sebagai rangkaian bunyi ekspresif yang dimaksud untuk m em ban gkitkan r esp on s m anusia. Kam ien (1998: 2) m engem ukakan m usik adalah seni yang mendasarkan pada pengorganisasian bunyi menurut waktu. Hal yang membedakan musik dari jenis bunyi lain yaitu adanya elemen utama yang melekat pada bunyi yang bersifat musikal. Lebih jauh d ijelaskan bah wa elem en ter sebu t ialah ir am a, m elodi, dan harmoni. Sejalan dengan pendapat ini, Remer (Elliot, 1995) dan J amalus (1988) m engem ukakan m usik dibangun oleh unsur-u n su r r itm e, melodi, harmoni, tekstur, dan bentuk yang di bungkus oleh kualitas musik, yaitu unsur warna bunyi (tim bre) atau warna nada dan kekuatan (volume atau intensitas) atau dinam ika bunyi. Machlis (Pekerti, 20 0 8) m enyebut m usik sebagai bahasa em osi. Menurutnya, m usik m erupakan suatu media komunikasi. Musik seperti halnya bahasa memiliki tata bahasa, ilmu kalimat, dan retorik. Namun dem ikian lanjutnya, musik berbeda dengan bahasa. Elemen "kata" pada bahasa adalah materi yang konkret yang m em iliki m akna yang tetap, sedangkan "bunyi atau nada" pada m usik bersifat abstrak dan han ya berm akn a ketika dia berada di antara nada-nada lainnya yang tersusun indah dan harmonis. Pendapat ini mendukung definisi yang dikemukakan Ewen (Soedarsono, 1992: 13), yang mengemukakan musik sebagai ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal m aupun instrum ental, yang m eliputi m elodi dan harm oni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional. Menurut Hendrie dan Bray (1978: 7), musik merupakan sarana yang dapat mengkomunikasikan sesuatu kepada pen den gar. H offm an m en am bahkan sesuatu yan g dikom un ikasikan m elalui m usik yaitu ekspresi em osi (Hendrie dan Bray, 1978: 22).

  Musik berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak (Djohan, 2009). Oleh karena itu, m enurut Kamtini dan Tanjung (2005: 99), “Musik dijadikan sebagai wadah segala jenis pendidikan anak”. Musik dapat m engem bangkan kemampuan anak dalam mengungkapkan isi dan pesan musik melalui nada, emosi (rasa), dan gerak (Mahmud, 1995: 51). Mahmud (1995: 55) mengemukakan pada hakekatnya, musik m erupakan bahasa nada, bahasa em osi, dan bahasa gerak.

  Bahasa nada, karena lagu dapat didengar, dinyanyikan, dan dikom unikasikan. Bahasa emosi, karena m usik dapat m enggugah rasa senang, lucu, kagum , atau haru. Bah asa ger ak, kar en a m u sik itu sen d ir i ad alah ger ak, yan g tergambar pada birama (ketukan, keras-lunak), pada pola iram a (panjang-pendek bunyi), dan pada melodi (tinggi-rendah nada), yang dapat m em otivasi anak melakukan gerak jasm aniah.

  Musik dapat dijadikan m edia/ wadah untuk segala jenis pendidikan anak. Hal itu m uncul secara alam i yang m enjadi kebutuhan anak. Di tam an kanak- kanak, anak belajar melalui musik dan nyanyian sambil bermain, karena sifatnya yang selalu in gin bergerak. Bern yan yi sam bil belajar atau belajar sam bil bernyanyi diiringi gerak permainan. Oleh karena itu, kegiatan musik telah menjadi suatu tradisi dalam program kegiatan di tam an kanak-kanak.

  Froebel (20 0 8) m eyakini bahwa m usik m enjadi bahan pertim bangan penting dan sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari m asa kanak- kanak sebagaim ana m akan dan tidur. Musik berperan untuk perkem bangan anak, baik fisik m aupun m entalnya. Menurut Sandor dalam Kam tini dan Tanjung (20 0 5), “Bernyanyi diiringi gerakan tubuh sangat berhubungan erat, karena iram a lagu dapat m em pengaruhi dan m engendalikan pusat saraf, dan dapat pula m em berikan latihan kepada tenggorokan.”

  Pen ga la m an m u sik yan g d ip er oleh m elalu i a kt ivit as b er m a in d ap a t mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya m elalui m usik, m elalui suaranya sendiri dan melalui gerak tubuh. Pengalam an tersebut m enjadi dasar bagi perkem bangan m entalnya. Pem berian pengalam an m usik pada anak-anak perlu disesuaikan dengan perkem bangan fisiknya.

  Kebutuhan sosial dan em osi anak yang berbeda-beda dapat dipenuhi m elalui musik. Anak m asih bersifat egosentris, oleh karena itu perlu dipikirkan penyediaan m usik yang m am pu m em fasilitasi kebutuhan sosial dan kebutuhan em osi yang berbeda-beda itu.

  Unsur-unsur m usik harus diberikan m elalui kegiatan pengalam an m usik, dim ana kegiatan utam anya adalah bernyanyi, sehingga diperoleh pem aham an yang bermakna. Pem ilihan lagu yang sudah dikenal anak atau lagu baru yang m u d ah u n tu k d iajar kan d apat d ilaku kan u n t u k d igu n akan sebagai su m ber pem bahasan unsur-unsur m usik yang terkandung didalam nya. Lagu tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai lagu m odel.

  Musik dibangun dari unsur-unsur m usik yaitu : iram a, m elodi, harm oni, bentuk/ struktur dan ekspresinya. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan sebagai hasil karya kom ponis (pencipta m usik atau lagu). Karya tersebut diperdengarkan m elalui suara m anusia yang sebut m usik vokal dan m elalui alat m usik disebut m usik instrum ental (J am alus, 1988).

  Keteram pilan m endengarkan dan m em perhatikan m erupakan syarat m utlak dibutuhkan sem ua pendidikan m usik. Oleh karena itu, anak didik harus dibiasakan m endengarkan atau m em perhatikan m usik. Mendengarkan m usik m erupakan cara yang perlu diajarkan pada anak untuk m em upuk rasa keindahan dan m em beri pengetahuan, juga pem aham an tentang unsur-unsur m usik. Pendidik harus m em beri arahan tentang unsur-unsur m usik yang perlu diamati dalam musik yang sedang dan akan didengar. Kamtini dan Tanjung (2005) m engem ukakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam m endengarkan m usik, yaitu:

  1. Mutu ungkapan m usik, seperti: sedih, lincah, bersem angat, kocak, sayu, pilu, tegang, m anis, senang, khidm at, halus, atau agung.

  2. Sifat unsur-unsur m usik di dalam lagu : bagaim ana waktu atau unsur-unsur musik yang terkandung di dalam lagu itu. Untuk itulah pendidik harus mencari lagu-lagu yang bermutu dan mampu mengembangkan jiwa anak, baik segi psikologis, psikis, intelegensi, em osi dan sosial anak.

B. Pe ra n a n Mu s ik d i Le m ba ga PAU D

  Pada m asa anak-anak, dasar-dasar pertum buhan berkem bang dengan pesat sehingga dikatakan m asa ini m erupakan m asa yang paling m enakjubkan. Salah satu ciri yang paling m enonjol pada usia anak, yaitu terdapat m asa "peka" (m asa sebaik-baiknya untuk pertum buhan fungsi psikologis anak). Masa ini hanya tum buh sekali selam a hidup dan datangnya tidak sam a untuk setiap anak.

  Montessori dalam Harizal (20 0 8 ) m enyebutkan, sejak lahir sam pai usia 3 tahun, anak m em iliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat “m enyerap” pengalam an-pengalam an m elalui sensorinya. Usia setengah tahun sam pai kira-kira tiga tahun, m ulai m em iliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk m engem bangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap). Perkem bangan ini adalah kem am puan berkom unikasi secara lisan dengan sekelilingnya. Di antara berbagai kem am puan bahasa ini terdapat di dalam nya kem am puan bernyanyi yang sangat erat kaitannya dengan m usik. Musik bagi anak dapat berperan sebagai wahana yang dapat m engungkapkan pikiran dan perasaan. Dap at ber wu ju d p er n yat aan atau p esan d an m em iliki d aya yan g d ap at m enggerakkan hati, berwawasan cita rasa keindahan.

  Den gan m em an fa a t ka n m u sik yan g sesu a i, p er b en d a h a r aa n b ah a sa , kreativitas dan kemam puan anak berim ajinasi dapat m engem bangkan daya pikir anak sehingga perkem bangan inteligensinya berlangsung dengan baik. Mu sik ya n g d igu n a kan d a la m kegiat a n ber m a in ber sa m a, ju ga d ap a t m engem bangkan aspek sosial.

  Musik dapat menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan perasaan tertentu seperti rasa senang, lucu, haru dan kagum . Hal ini sangat erat berkaitan dengan perkembangan emosi. Perkembangan psikomotorik anak juga dapat berkembang m elalui m usik, m isalnya pada saat kegiatan senam (Kam tini dan Tanjung, 20 0 5).

  Kem am puan anak dalam m engungkapkan pikiran m elalui nada, em osi (r asa) d a n ger a k d a p at d ikem ban gka n m ela lu i m u sik. Sa lover y (19 9 7) m engem ukakan bahwa kecerdasan em osional adalah kem am puan m engenali em osi d ir i, ya n g m er u p a kan kem a m p u an seseor an g d a la m m en gen a li perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau em osi itu m uncul, dan ia m am pu m engenali em osinya sendiri apabila ia m em iliki kepekaan yang tinggi atas perasaan m ereka yang sesungguhnya dan kem udian m engam bil keputusan- keputusan secara m antap.

  Pada hakekatnya musik m erupakan bahasa nada karena dapat didengar dan dikom unikasikan m elalui nada. Musik juga m erupakan bahasa em osi karena dapat m engungkapkan perasaan tertentu, seperti senang, lucu, haru atau kagum . Hal ini disebabkan karena m usik m em iliki bahasa gerak, karena m usik m em iliki biram a (ketukan tetap dan teratur), iram a (panjang pendek bunyi), dan m elodi (tinggi rendah nada).

  Beberapa kem am puan m endasar yang dapat ditingkatkan m elalui m usik ialah kem am puan m endengar, kem am puan m erasakan, dan kem am puan berkreativitas. Kem am puan m endengar tum buh m elalui ungkapan pikiran atau pesan nyanyian m elalui nada. Kem am puan m endengar adalah kem am puan yang sangat esensial. Musik m engkom unikasikan pesan. Pesan akan diterim a dengan baik, apabila pesan dapat didengar, di tangkap atau dirasakan dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan m endengar hendaknya dipentingkan seperti m em p er la ku ka n u n su r m u sik yan g la in . Kem a m p u an m em p er a ga ka n berkem bang m elalui kegiatan bernyanyi dan berm ain m usik. Kem am puan m em peragakan ditujukan untuk: (a) Meningkatkan keteram pilan bernyanyi dengan baik dan benar; (b) Mengungkapkan m usik atau lagu dengan gerak jasm aniah; (c) Meningkatkan kem am puan m em ilih dan m em ainkan alat m usik perkusi untuk iringan. Kem am puan kreatif muncul m elalui ekspresi nyanyian dengan gerak, perm ainan m usik yang sifatnya kreatif. Musik adalah aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif, antara lain tam pak pada rasa ingin tahu, sikap suka m encoba dan daya im ajinasinya, kem am puan berkreativitas adalah kem am puan m enanggapi isi dan pesan m usik atau nyanyian dengan perbuatan yang bersifat kreatif. Kegiatan berkreativitas bertujuan m em antapkan dan m engem bangkan pengetahuan dan ketram pilan m usik yang telah diperoleh antara lain: (a) Mencoba dan dapat m em peroleh alat m usik perkusi; (b) Meningkatkan kem am puan m endengar m usik; (c) Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan.

  Pada dasarnya sem ua bidang/ cabang seni m em iliki peran yang penting dalam kehidupan. Menurut Kam tini dan Tanjung (20 0 5), peran tersebut antara lain sebagai :

  1. Media ekspresi atau ungkapan isi hati atau perasaan. Contohnya yaitu: (a) Anak m elom pat sam bil bernyanyi (lagu ciptaan sendiri) ketika hatinya senang; (b) Bayi m enangis sesaat setelah dilahirkan.

  2. Media kom unikasi. Contohnya yaitu: (a) Pukulan kentong dan bedug di m esjid , lon cen g d i ger eja ya n g m em iliki p ola r it m e seb a ga i sa r a n a m em anggil um at; (b) Lagu yang m engandung pesan ajakan.

  3. Media berm ain. J . Huizinga (1952) m engatakan bahwa m anusia adalah makhluk bermain (hom o ludens). (1) Tari dan nyanyian anak-anak umumnya m engandung perm ainan; (2) Tarian dan nyanyian yang m enirukan tingkah laku binatang, tum buhan dan benda alam lain, m engandung sifat berm ain; (3) Tari pergaulan, juga m em iliki sifat berm ain. Tetapi m usik dan tari keagam aan biasanya lebih bersifat serius.

  4. Media berpikir kreatif. Semua orang m em iliki kemam puan berpikir kreatif.

  Karena m anusia selalu berusaha m enyatu dengan lingkungannya, serta ingin hidup selaras dan seimbang, m aka m anusia m enggunakan segala usaha yang kreatif. Guru harus terus-m enerus m em beri berbagai pengalam an belajar pada m urid agar m ampu m em ecahkan m asalah dan kreatif. Salah satu caranya, yaitu m elalui pem belajaran seni. antara lain m elalui: (a) Tari perm ainan anak; (b) Lagu yang responsorial (bersahutan); (c) Berusaha m enggelar seni dengan sentuhan baru berdasarkan kem am puan m urid sendiri.

  5. Media pengembangan bakat/ kemampuan yang dimiliki anak dengan mengamati atau melakukan (menari/ menyanyi), bakat seseorang, akan tampak dipermukaan.

  Melalui kem am puan yang tam pak, pendidik m enjadi tertantang dan bahkan terpacu m eningkatkan serta m engem bangkan bakat anak didik. Kalau anak berbakat kuat untuk m usik, kem bangkan bakat itu. Melalui kem am puan m usik guru dapat m eningkatkan kem am puan lain.

  Belajar m usik sejak dini m em berikan banyak m anfaat bagi anak. Manfaat belajar m usik bagi anak, antara lain:

  1. Belajar m usik sejak usia dini m em bantu m engem bangkan daerah otak yang terlibat dalam bahasa dan penalaran (Hidayat, 20 0 7:68). Diperkirakan bahwa perkembangan otak berlanjut selam a bertahun-tahun setelah kelahiran. Penelitian terbaru m enunjukkan bahwa pelatihan m usik secara fisik m engem bangkan bagian dari sisi kiri otak yang dikenal untuk pengolahan bahasa, dan benar-benar dapat m enghubungkan sirkuit otak dengan cara tertentu. Mendengarkan lagu yang fam iliar untuk inform asi yang baru juga dapat m em bantu inform asi tersebut m em bekas di pikiran anak m uda.

  2. Ada juga hubungan sebab akibat antara m usik dan kecerdasan spasial, yaitu kem am puan untuk m elihat dunia secara akurat dan untuk m em bentuk gam baran m ental dari sesuatu (Rim m , 1997:18). J enis kecerdasan ini m em buat seseorang dapat m em visualisasikan berbagai elemen, sangat penting untuk jenis berpikir yang diperlukan untuk segala sesuatu dari pem ecahan m asalah m atem atika canggih, untuk dapat m engemas buku-tas dengan segala sesuatu yang akan dibutuhkan sehari-hari (Cam pbell, 20 0 1:238).

  3. Anak-anak dan para pelajar seni belajar untuk berpikir kreatif dan m em ecahkan m asalah dengan m em bayangkan berbagai solusi, m enolak aturan usang, dan asum si. Pertanyaan tentang seni tidak hanya m em iliki satu jawaban yang benar (Sheppard, 20 0 7:121).

  4. Penelitian terbaru m enunjukkan bahwa siswa yang m em pelajari seni lebih berhasil pada tes standar, seperti: psikotes atau tes m asuk perguruan tinggi (Aziz, 20 0 6:32). Mereka juga m encapai nilai yang lebih tinggi di sekolah.

  5. Sebuah studi tentang seni m enyediakan anak-anak dengan sekilas internal budaya lain dan m engajarkan m ereka untuk em pati m elalui orang-orang dari budaya ini. Ini pengem bangan belas kasih dan em pati, sebagai lawan untuk pengembangan keserakahan dan sikap "keegoisan", m enyediakan jem batan m elintasi jurang budaya yang m engarah untuk m enghorm ati ras lainnya pada usia dini.

  6. Dalam m usik, kesalahan adalah kesalahan. Contohnya instrum ennya selaras atau tidak, nadanya baik dim ainkan atau tidak, enak didengar atau tidak.

  Hanya dengan kerja keras, kinerja yang sukses dapat diraih. Melalui studi m usik, siswa belajar nilai upaya yang berkelanjutan untuk m encapai keunggulan dan m anfaat nyata dari kerja keras.

  7. Belajar m usik m eningkatkan keteram pilan kerja sam a tim dan disiplin (Sm ith, 20 0 6:156). Agar sebuah orkestra m enghasilkan suara yang bagus, sem ua pem ain harus bekerja sam a secara harm onis m enuju tujuan tunggal, yaitu kinerja, dan harus berkom itm en untuk belajar m usik, m enghadiri latihan, dan terus berlatih.

  8. Musik m erupakan m edia bagi anak untuk m engekspresikan diri (Sheppard, 20 0 7:121). Sekarang ada keam anan relatif dalam dasar-dasar eksistensi.

  Tantangannya adalah untuk m em buat hidup berm akna dan untuk m eraih tahap pem bangunan yang lebih tinggi. Setiap orang perlu berhubungan dalam hidupnya, dengan dia itu apa dan apa yang dia rasakan. Harga diri adalah hasil dari ekspresi diri.

  9. Belajar m usik m engem bangkan keteram pilan yang diperlukan di tem pat kerja (Ide, 20 10 :87). Ini berfokus pada "m elakukan," sebagai lawan m engam ati, dan m engajarkan siswa bagaim ana m elakukan, secara harfiah, di m ana saja di dunia. Pengusaha m encari m ulti-dim ensi pekerja dengan jenis intelek fleksibel dan lentur bahwa pendidikan m usik m em bantu m enciptakan seperti yang dijelaskan di atas. Di kelas m usik, siswa juga dapat belajar untuk lebih berkom unikasi dan bekerja sama satu sama lain. 10 . Pertunjukan musik m engajarkan anak muda untuk m enaklukkan rasa takut dan m engam bil risiko. Sebuah kecem asan kecil adalah hal yang baik, dan sesuatu yang akan sering terjadi dalam kehidupan. Berurusan dengan lebih dini dan sering m em buat berkurangnya m asalah kem udian. Pengam bilan risiko sangat penting jika seorang anak untuk sepenuhnya m engem bangkan potensi dirinya. Musik m em berikan kontribusi untuk kesehatan m ental dan dapat m em bantu m encegah perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba.

  11. Sebuah pendidikan seni tidak ada batasannya.

C. D as ar-d as a r Pe n gajaran Mu s ik d i Le m baga PAU D

  Pengajaran m usik di TK pada dasarnya tidak pernah berdiri sendiri, tapi berkaitan dengan daya cipta, bahasa, daya pikir, keteram pilan dan jasm ani. Dalam pengajaran m usik sudah tercakup kelim a hal tersebut, walaupun dengan bobot yang tidak sama. Dengan kata lain, musik merupakan wadah mengajarkan daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasm ani. Beberapa dasar pengajaran m usik di TK m enurut Kam tini dan Tanjung (20 0 5) sebagai berikut.

1. D as ar Ke p e n d id ikan

  Beberapa hal yang perlu dipertim bangkan dalam upaya m enyediakan bahan m usik/ lagu, sebagai berikut: a. Aspek psikologis. Isi lagu/ m usik benar-benar sesuai dengan jiwa dan alam pikiran anak. Dunia anak lain dari dunia orang dewasa term asuk segi keindahannya.

  b. Aspek fisik. Tenaga, kekuatan, kem am puan dan keteram pilan anak m asih terbatas. Organ-organ tubuh seperti alat-alat pernapasan (otot, perut, dada) dan alat-alat suara (pita suara, rongga m ulut dan rongga hidung, rongga kepala dan rongga dada) m asih dalam taraf pertum buhan. Oleh sebab itu, perlu dijaga sebaik-baiknya, agar tidak terganggu karena kesalahan dalam pelaksanaan pengajaran m usik.

  c. Aspek sosiologis. Penyediaan musik tidak keluar dari lingkungan hidup anak: suka-duka dan pergaulan kanak-kanak sehari-hari, rasa kasih sayang dan sebagainya. d. Aspek paedagogis. Bahan m usik yang disediakan dianggap dapat m em bantu perkem bangan, pertum buhan, kecerdasan dan ketram pilan anak dalam segala hal m enuju kedewasaan secara wajar.

  e. Aspek didaktis. Melodi haruslah sederhana. Langkah interval jangan terlalu sukar, sebaiknya jarak nada berdekatan tidak m elam paui kuart. Ritm e

  (rhy thm ) atau iram a yang dipakai yang m udah, nada yang digunakan cukup sam pai nada 1/ 8.

  2 . D a s a r Te o ritis

  a. Untuk tahap perm ulaan, wilayah suara anak-anak diusahakan tidak m elam paui c' - g'. Selanjutnya, secara bertahap proses latihan dapat dilakukan sam pai oktaf (c' - c') dan seterusnya sam pai d’. Pada awal tahap belajar bernyanyi, anak m elakukannya dengan cara m enirukan lagu-lagu yang didengarnya, baik dari anggota keluarga, tem an-tem an, guru, radio m aupun acara hiburan di televisi. Oleh sebab itu, pendidik perlu berusaha m em berikan contoh yang baik secara teknis, dengan suara yang ringan dan halus, agar anak-anak terbiasa bernyanyi seperti itu. Dengan kata lain, pendidik harus lebih dulu teram pil m em bawakan lagu yang akan diajarkan kepada anak-anak.

  b. Gerak m elodi ialah gerak turun-naiknya nada-nada m elodi m ulai dari awal lagu hingga selesai. Menurut J am alus (1988) gerak m elodi itu berm acam - m acam , nam un yang dibicarakan disini hanya gerak m elodi yang cocok untuk anak TK, yaitu: 1) Gerak di tem pat : nada berganti atau berpindah dengan nada yang sam a. 2) Gerak berpindah dengan m elangkah naik-turun. Nada berganti atau berpindah dengan nada yang satu tingkat lebih tinggi atau lebih rendah.

  J adi nada bergerak pada interval sekon, naik atau turun. 3) Gerak berpindah dengan lom patan kecil, naik atau turun, yakni dalam interval terts. Melodi yang indah dan m anis adalah cam puran dari ketiga jenis gerak m elodi tersebut.

  c. Iram a atau ritm e paling cocok m enggunakan nada 1/ 8. Dengan nada hanya sam pai 1/ 8 saja dapat dibuat irama tak terhingga banyaknya.

  d. Berm ain alat m usik sederhana yang diciptakan sendiri dari bahan-bahan yang ada dilingkungannya. Anak-anak dapat m em buat alat m usik perkusi sederhana, seperti dari botol, kaleng kecil, batu-batu, kayu ataupun yang ada disekitarnya atau dapat pula dengan bertepuk tangan dengan berm acam - m acam pola. e. Bentuk m usik. Musik terbentuk dari m otif, berkembang m enjadi frase dan frase berkem bang m enjadi kalim at lagu. Sebuah m usik dapat terdiri dari dua kalim at lagu atau lebih. Kalim at pertam a m erupakan pernyataan atau disebut anteseden dan kalim at kedua m erupakan jawaban atau disebut

  kon sekuen . Tetapi dalam kalim at lagu pun bisa juga terdapat frase an teseden

  dan frase konsekuen. Lagu sederhana ada yang terdiri dari satu kalim at lagu yang diulang. Lagu seperti ini dinam ai lagu bentuk tunggal atau bentuk satu, yang disebut bentuk A-A' apabila dalam ulangan ada sedikit perubahan. Bentuk biner atau bentuk dua sederhana terdiri dari dua bentuk yang disebut A - B. Sedangkan bentuk terner atau bentuk tiga sederhana adalah lagu yang terdiri dari 3 buah bentuk yang disebut A-B-A atau A-B-A'. Untuk m usik di taman kanak-kanak kebanyakan bentuk tunggal dan bentuk biner. J adi m usik untuk TK biasanya pendek tetapi dengan ritm e dan m elodi yang m enarik, lincah dan m anis.

  f. Anak TK belajar nyanyian dengan cara m eniru dan pem biasaan. Hal ini dapat dilakukan dengan m em bangun m inat anak terhadap lagu yang diajarkan m elalui tanya jawab tentang isi dan m aksud lagu. Kem udian dilanjutkan dengan pem belajaran bernyanyi. Pelajaran bernyanyi di TK perlu didukung dengan alat bantu yang sesuai dengan isi dan m aksud lagu. Seperti alat-alat m usik, gam bar-gam bar dan sebagainya. Pokok-pokok pengajarannya adalah sebagal berikut: pertam a dilakukan dengan tanya jawab tentang isi dan m aksud nyanyian. Kem udian dilanjutkan dengan m engenalkan lagu. Guru m enyanyikan lagu sam bil anak-anak bertepuk tangan m engiringi nyanyian yang dinyanyikan guru.

  

BAHAN AJAR

SENI ANAK USIA DINI I

  Bidang Kajian : Musik Vokal dan Instrumental untuk Anak Usia Dini SKS :

  3 Kode : Program Studi : PG-PAUD Minggu ke : 2 Fakultas : FIP Dosen : Indra Yeni, S.Pd., M.Pd.

  Le arn in g Ou tco m e s ( Cap aian Pe m be lajaran ) te rkait KKN I

  Dapat m em baca partitur karya m usik dalam bentuk notasi angka dan notasi balok dan m entransposisi karya m usik.

  S o ft s kills / ka ra kte r :

  Kom unikasi

    Mate ri Pe m be la ja ran

  Pengetahuan Notasi Musik

  • Notasi angka
  • Notasi balok

    MATERI II P EN GETAH U AN N OTAS I MU S IK

A. N o ta s i An gka

  Notasi angka (not relatif) ialah tanda yang dinyanyikan dengan angka untuk menyatakan tinggi rendahnya suara. J amalus (1988:18) menyebutnya dengan istilah cheve. Susunan notasi angka tersebut dibaca (solm isasi) : 1 2 3 4 5 6 7 do re m i fa sol la si

  Dalam praktek m usik, susunan nada di atas sering di tam bah satu angka lagi dengan not pertam a yang diberi titik diatasnya, sehingga susunan nada- nada tersebut m enjadi : 1 2 3 4 5 6 7 1& do re m i fa sol la si do Susunan nada-nada di atas disebut satu oktaf.

  Dalam m enuliskan lagu-lagu, not-not yang lebih rendah dari 1 (do), yang dalam sistem tangga nadanya diletakkan di sebelah kiri dari susunan nada-nada dalam satu oktaf, ditulis dengan menggunakan angka yang bertitik di bawah, sedangkan not-not yang lebih tinggi dari 7 (si), yang dalam sistem tangga nadanya diletakkan di sebelah kanan dari susunan nada-nada d alam satu oktaf, ditu lis den gan m en ggu n akan an gka yan g bertitik di atas.

  Notasi an gka m em iliki ben tuk dan n ilai terten tu dalam sebuah biram a. Ben tuk dan n ilai n ot tersebut dapat dilihat berdasarkan contoh berikut.

  

Ta b e l 1

Ben tuk dan n ilai n ot an gka dalam biram a perem patan .

  B e n tu k N o t d a la m

N o N ila i Ma s in g-m a s in g N o t

Bira m a

  1 1 . . . 4 ketuk 2 1 . 3 . 2 + 2 = 4 ketuk 3 1 5 3 1 1 + 1 + 1 + 1 = 4 ketuk

  ½ + ½ + ½ + ½ + ½ + ½ + 4 1 1 3 3 2 3 2 1 ½ + ½ = 4 ketuk Nol pada not angka digunakan untuk menyatakan tanda diam (tanda berhenti).

  Apabila tanda nol dijum pai pada bagian lagu, artinya tidak m engeluarkan suara sebanyak nilai tanda diam tersebut. Nilai tanda diam sam a halnya dengan nilai not angka itu sendiri. Contoh :

  4 2 1 0 = tanda diam 1 ketuk 5 3 0 0

  = tanda diam 2 ketuk

  1 0 0 0 = tanda diam 3 ketuk

  = tanda diam ½ ketuk

  2 . 0 1 1 2

1. N o t An gka ya n g Be rd iri S e n d iri

  Not an gka yan g ber d ir i sen d ir i ialah n ot an gka yan g d i atas atau disampingnya tidak terdapat tanda-tanda lain. Sebagai contoh, perhatikan penggalan lagu berikut : Not-n ot yan g t er d ap at p ad a bir am a 2 (d u a) d an 4 (em p at) m en ggu n akan n ot an gka yan g ber d ir i sen d ir i. Ben tu k n ot seperti di atas dengan nilai m asing-masing satu ketukan.

  2 . N o t An gka d e n ga n S a tu Ga ris D ia ta s n ya

  Not angka dengan satu garis diatasnya, menunjukkan bahwa not tersebut bernilai ½ (setengah) ketukan. Contoh : J ika not yang bernilai sam a berdekatan letaknya, m aka setiap dua not dapat disam bungkan. Contoh :

  3 . N o t An gka d e n ga n D u a Ga ris D ia ta s n ya

  Not angka dengan dua garis diatasnya, m enunjukkan not itu bernilai ¼ (seperem pat) ketukan. Contoh : Not-not ¼ (seperem pat) ketukan yang letaknya berdekatan m aka penulisannya dapat disam bungkan, Contoh :

  4 . N o t An gka Be rtitik

  Pada beberapa lagu sering ditem ukan not yang terdapat titik di samping kanan not angka tersebut. Setiap titik disamping kanan not angka tersebut dihitung 1 (satu) ketukan. Perhatikan contoh-contoh berikut :

  5 . Ta n d a D ia m d a la m N o ta s i An gka Tan d a d iam d alam n ot asi an gka d iber i sim bol d en gan angka nol (0).

  Apabila tanda 0 (nol) dijumpai pada bagian lagu, artinya tidak mengeluarkan suara sebanyak nilai tanda berhenti ter sebu t. An gka n ol (0 ) m em pu n yai n ilai ter sen d ir i, seper ti contoh-contoh berikut :

B. N o ta s i Ba lo k

  Notasi balok adalah cara penulisan lagu atau m usik yang menggunakan lambang atau gambar-gambar not yang dituliskan pada balok not. Pendapat lain m engem ukakan bahwa notasi balok adalah simbol atau tanda yang diletakkan pada spasi atau garis dalam sebuah paranada yang menghasilkan rangkaian nada m usik.

  Penulisan, penamaan dan nilai dari notasi balok mengikuti kaidah tertentu. Sebuah not penuh yang berbentuk lonjong, dapat diubah m enjadi beberapa m acam not. Not penuh ini dalam biram a perem patan bernilai 4 (em pat) ketuk.

  Penam bahan sebuah tangkai pada not penuh m aka akan m enjadi not setengah. Not setengah dalam biram a perem patan bernilai 2 (dua) ketuk.

  Penulisan tangkai pada not pun mengikuti aturan tertentu. Not yang terletak pada baris ke-1 dan ke-2, atau pada spasi ke-1 d an ke-2, m aka tan gkai n ot d ibu at ar ah ke atas. Not yan g terletak pada baris ke-4 dan ke-5 atau pada spasi ke-3 dan ke-4, m aka tan gkai n ot d ibu at ar ah ke bawah . Sedan gkan n ot yang terletak pada baris ke-3, tangkai not dapat dibuat arah ke atas atau arah ke bawah.

  Pen am bah an isian n ot pen uh dan sebuah tan gkai, akan mengubah not penuh m enjadi not seperem pat. Not seper-em pat dalam biram a perem patan bernilai 1 (satu) ketuk.

  Penulisan tangkai pada not seperem pat juga m engikuti aturan tertentu. Not yang terletak pada baris ke-1 dan ke-2, atau pada spasi ke-1 dan ke-2, maka tangkai not dibuat arah ke atas. Not yang terletak pada baris ke-4 dan ke-5 atau pada spasi ke-3 dan ke-4, maka tangkai not dibuat arah ke bawah. Sedangkan not yang terletak pada baris ke-3, tangkai not dapat dibuat arah ke atas atau arah ke bawah.

  Penam bahan sebuah bendera pada not seperem pat, akan m engubah not tersebut m enjadi not seperdelapan. Not seper-delapan dalam birama perempatan bernilai 1/ 2 (setengah) ketuk.

  Pen u lisan tan gkai dan ben der a pada n ot seper d elapan juga m engikuti aturan tertentu. Not yang terletak pada baris ke-1 dan ke-2, atau pada spasi ke-1 dan ke-2, maka tangkai not dibuat arah ke atas dan bendera m enghadap ke kanan. Not yang terletak pada baris ke-4 dan ke-5 atau pada spasi ke-3 dan ke- 4, m aka tangkai not dibuat arah ke bawah dan bendera m enghadap ke kanan. Sedangkan not yang terletak pada baris ke-3, tangkai not dapat dibuat arah ke atas atau arah ke bawah dan bendera m enghadap ke kanan.

  Demikian seterusnya sampai terbentuk not sepertiga puluh dua dengan penambahan jumlah bendera menjadi 3 (tiga) bendera. Not ini dalam biram a perem patan bernilai 1/ 8 (seperdelapan) ketuk.

  Men urut H arn um (20 0 1: 114), dua atau lebih n ot yan g m em akai ben d er a (n ot seperd elapan d an seter u sn ya) d apat dihubungkan penulisannya dalam balok not dengan penghubung bendera not (flag connected) yang disebut beam .

  Perhatikan beberapa contoh berikut.

  Notasi balok m em iliki ben tuk, n ilai d an n am a sen d ir i-sen d ir i, seper ti pad a tabel 2 lam ban g d an n am a n ot tetap, sed a n gkan n ila in ya t er gan t u n g p a d a t a n d a b ir a m a (t im e signature) yang digunakan.

  

Ta b e l 2

Ben tuk (sim bol), n am a dan n ilai n ot balok

dalam biram a perem patan .

  N ila i Be n tu k N a m a N o t N o t

  Not penuh (w hole notes) 4 ketuk Not setengah (half notes) 2 ketuk Not seperem pat (quarter notes) 1 ketuk Not seperdelapan (eighth notes) ½ ketuk

  Not seperenam belas (sixteenth ¼ ketuk

  

n otes)

  Not sepertiga puluh dua (thirty - 1/ 8

  secon d n otes) ketuk

  Not ba lok ia la h t a n d a ya n g d a p a t m en ya t a ka n t in ggi r en d a h n ya n ad a secar a m u tlak kar en a fr eku en sin ya su d ah tertentu (tetap). Pada notasi balok juga dikenal bentuk not bertitik. Fungsi titik pada not balok m enyatakan nilai not yang ditam bah setengah dari nilai awalnya (Pilhofer dan Day, 20 0 7: 25-26). Perhatikan contoh-contoh berikut.

  Nilai ketukan pada m asing-m asing contoh not bertitik di atas berlaku untuk not-not tersebut dalam birama perempatan. Perhatikan penggalan m elodi lagu berikut.

  Not 5 atau sol (g) pada contoh di atas bernilai 1 ½ ketuk. Not ¼ bernilai 1 ketuk ditam bah ½ dari nilai not ¼ untuk nilai titik, sehingga not ¼ bertitik tersebut bernilai 1 ½ .

  Ta n d a d ia m ad a la h t a n d a ya n g m en ya t a ka n b er h en t i sesaat sesu ai den gan n ilain ya (Pilh ofer dan Day, 20 0 7: 31). Tan da diam m em iliki ben tuk, nam a dan nilai tertentu seperti pada tabel 3.

  

Ta b e l 3

Ben tuk (sim bol), n am a dan n ilai tan da diam dalam biram a perem patan .

  N ila i Ta n d a Be n tu k N a m a Ta n d a D ia m D ia m

  Tanda diam penuh (w hole 4 ketuk

  rests)

  Tanda diam setengah (half 2 ketuk

  rests)

  Tanda diam seperem pat 1 ketuk

  (quarter rests)

  Tanda diam seperdelapan ½ ketuk

  (eighth rests)

  Tanda diam seperenam ¼ ketuk belas (sixteenth rests)

  Selain ben tuk tersebut, juga diken al ben tuk tan da diam bertitik. Tanda titik menyatakan nilai tanda diam yang ditambah setengah dari nilai awalnya. Perhatikan contoh berikut.

  Nilai ketu kan pada m asin g-m asin g con toh tan da diam b er t it ik d i a t a s b er la ku u n t u k t a n d a d ia m d a lam b ir a m a perem patan. Perhatikan penggalan m elodi lagu berikut.

  Tan da diam pada con toh di atas bern ilai 1 ½ ketuk. Tan da diam ¼ bern ilai 1 ketuk ditam bah ½ dari n ilai tan da diam ¼ un tuk n ilai titik, sehin gga tan da diam ¼ bertitik tersebut bernilai 1 ½ . Penggunaan tanda diam pada not balok dapat diperhatikan pada lagu Bunda Piara ciptaan A.T. Mahmud seperti berikut.

1. P a ra n a d a ( S t a ff)

  Harnum (2001:24) mengemukakan paranada (staff) adalah lim a buah garis sejajar horizontal sebagai tem pat m enuliskan bentuk not dan unsur musik lain. Nada-nada ditempatkan pada garis paranada atau diantaranya (di dalam spasi). Pilhofer dan Day (20 0 7:41) m enyebut daerah diantara dua garis paranada sebagai spasi (spaces). Selain nada-nada, garis paranada juga digun akan un tuk menempatkan tanda-tanda musik lainnya. Paranada dapat digambarkan sebagai berikut.

  Not balok m erupakan tulisan m usik yang diletakkan pada paran ad a atau garis balok n ot. Not balok d item patkan pad a garis dan spasi. Untuk not yang m em akai tangkai, tinggi setiap tangkai adalah 2 ½ kali spasi dan tegak lurus.

  Not d an tan d a d iam d ap at t er letak d i d alam p ar an ad a (diantara garis pertama sampai garis kelima atau spasi pertama sam p ai spasi keem pat, d apat pu la berad a d ilu ar par an ad a. Untuk not-not yang terletak diluar paranada, m aka digunakan garis bantu atau spasi bantu (ledger lines or space) di bawah garis pertam a atau di atas garis kelim a. Garis ban tu adalah garis pen dek di atas atau di bawah garis paran ada. Garis in i berfun gsi un tuk m em ban tu garis paran ada yan g han ya lim a garis dan em pat spasi utam a ketika ada nada-nada lebih tinggi atau rendah. Dengan adanya garis bantu itu, setiap nada yang lebih tinggi atau rendah dapat dituliskan pada garis dan spasi ban tu. J arak an tara satu garis ban tu den gan lain n ya di atas atau di bawah, sam a lebarnya dengan garis paranada. Contoh : atau,

  2 . Ta n d a Ku n ci ( Cle f) (clef)

  Tanda kunci adalah tanda yang m enentukan letak sebuah not (Pilhofer dan Day, 20 0 7: 79). Apabila letak sebuah not telah ditentukan, m aka not yang lain yang terdapat pada balok n ot d ap at d iketah u i. Tan d a ku n ci d iletakkan d i awal paranada. Tanda kunci yang sering dipakai dalam teori m usik ada tiga m acam , yaitu : kunci G, kunci C dan kunci F.

  Pem akaian tan da kun ci berbeda-beda. Kun ci G, disebut juga kun ci biola atau kun ci diskan t (n ada-n ada yan g tin ggi). Dipakai untuk nada-nada tinggi dalam vokal dan instrumen (Pilhofer dan Day, 2007:80). Kunci G menentukan dimana letak nada g’ pada paranada. Pada kunci G, nada g’ terletak di garis kedua.