Resiko audit dan prosedur analitis

KASUS 3
RESIKO AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS
• 1. a. Mengapa surat perikatan diperlukan & apa yang harus disertakan ?
Surat perikatan diperlukan karena surat perikatan menunjukkan kesepakatan antara KAP dan klien
audit dan pelayanan lain yang terkait.

untuk pelaksanaan

Surat Perikatan tersebut menyertakan / menyebutkan apakah auditor akan melaksanakan audit,
penelaahan,
kompilasi, dan jasa lain seperti pengisian SPT dan jasa manajemen. Selain itu, disebutkan juga soal pembatasan yang
dikenakan terhadap pekerjaan auditor,batas waktu penyelesaian,
bantuan yang akan diberikan oleh klien untuk
memperoleh catatan dan dokumen sertadaftar rincian yang perlu disiapkan oleh auditor.
b. Tanggung jawab spesifik apa KAP ?
KAP akan mempersiapkan SPT PPh tahunan untuk PT Maju Makmur
c. Tanggung jawab apa yang harus dilakukan oleh perusahaan klien ?
1. menciptakan dan memelihara pengendalian internal yang efektif atas laporan kuangan
2. mengidentifikasi & memastikan bhw perusahaan patuh pada hukum & peraturan yang sesuai dengan

aktivitasnya


3. menyediakan semua catatan keuangan dan informasi yang berkaitan
4. meyediakan representation letter yang mengkonfirmasikan tanggung jawab manajemen bhw
laporan keuangan telah sesuai dengan PABU.

penyusunan

2. Pada Kasus PT Maju Makmur, informasi apa yang harus tersedia bagi auditor agar dapat menaksir Harga Pokok Penjualan ?


Saldo awal Persediaan, pembelian dalam tahun berjalan, saldo akhir persediaan.

3. Akun-akun atau transaksi apa saja yang memiliki tingkat resiko inheren yang tinggi ?
4. Bagaimana auditor dapat mengetahui bahwa bukti telah cukup diperoleh?
1. Auditor harus menentukan tingkat materialitas laporan keuangan, dimana tingkat materialitas dan kuantitas bukti
audit memiliki hubungan terbalik, semakin rendah tingkat materialitas, maka semakin banyak kuantitas bukti yang diperlukan
2. Auditor juga harus menentukan resiko audit, rendahnya resiko audit berarti tingkat kepastian
mengenai ketepatan pendapatnya adalah tinggi.

yang diyakini auditor


3. Faktor-faktor ekonomi, auditor harus memperhitungkan apabila setiap tambahan waktu dan biaya utk mengumpulkan bukti
audit memberikan manfaat terhadap kuantitas dan kualitas bukti yang dikumpulkan.
4. Ukuran dan karakteristik populasi, dimana keduanya memiliki hubungan yang searah. Semakin besar populasi, semakin
besar jumlah sampel bukti audit yang harus diambil dari populasi.
Karakteristik populasi berkaitan dengan homogenitas
atau variabilitas unsur individu yang menjadi anggota populasi.

5. a. Bagaimana kualitas bukti yang dikumpulkan melalui prosedur substantif

tersebut?

b. Bagaimana tingkat kompetensi bukti yang diperoleh melalui prosedur analitis dibandingkan dengan bukti lain yang diperoleh dengan cara yang berbeda?
bukti analisis adalah bukti yang diperoleh melalui perbandingan-perbandingan dan hubungan-hubungan data untuk menentukan apakah saldo perkiraan
yang
ditunjukkan cukup masuk akal. Tingkat keandalannya tergantung pada relevannya data yang diperbandingkan. Bukti analitis
harus dilaksanakan pada awal pemeriksaan utk membantu perkiraan mana yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
6. a. Seberapa dalamkah tingkat pengetahuan yang seharusnya dimiliki oleh seorang auditor mengenai industri klien?
auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi,
dan praktik,

yang, menurut pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau atas laporan pemeriksaan atau
laporan audit.
b. Jalan apa yang ditempuh oleh auditor untuk mendapatkan informasi tersebut ?
1. dari pengalaman sebelumnya
2. diskusi dengan orang dalam entitas
3. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern
4. Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri
5. Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas (seperti ahli ekonomi industri badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing)
6. Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh pemerintah survai, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang
efek, koran
keuangan)
7. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas
8. Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.
9. Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur,
bukubuku promosi, Iaporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan interim,
panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).

7. Apakah permasalahan potensial yang dapat muncul bagi KAP yang
mendapatkan kliennya melalui kompetisi fee audit ( hubungkan dengan
sudut pandang etika profesi )?

Menurut etika profesi apabila seorang auditor mendapatkan klien melalui
kompetisi audit fee yaitu dengan menurunkan fee audit dibawah current
price market, maka akan berpengaruh terhadap tingkat independensi
auditor.
8. a. Apa hubungan antara resiko kontrol dengan resiko pengendalian?
b. Apa hubungan antara level resiko deteksi dengan jumlah tes substantif?

9. a. Bagaimana KAP menaksir resiko kecurangan?
Faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan adalah apakah
tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam
laporan keuangan berupa tindakan yang disengaja atau tidak. ( SA 316 –
PSA No. 70 ).
b. Bagaimana penaksiran ini berhubungan dengan elemen lain dari
penilaian resiko audit?
10. Apakah KAP AS & R layak menerima PT Maju Makmur sebagai klien
mengingat KAP tersebut belum teregistrasi di Bapepam-LK sebagai KAP
yang mengaudit perusahaan publik – dalam kaitannya dengan etika profesi
?