Media Lama dan Media Baru mata

Media Lama dan Media Baru
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun mempengaruhi media dalam
mengembangkan teknologi yang dipakai untuk mengirimkan informasi secara
cepat dan akurat. Media merupakan pioneer dalam penyebaran infomasi, dimana
dalam penyampaian suatu informasi oleh media yang pencarian informasi
dilakukan oleh jurnalis lalu ada proses pengeditan hingga pencetakan yang
disajikan begitu semenarik mungkin untuk menarik perhatian pengguna. Pada era
sekarang ini Internetlah yang berperan sebagai media baru untuk mengakses
informasi. Dengan demikian media massa terbaagi menjadi dua yaitu media lama
dan media baru.
Media lama merupakan proses produksi dan penyimpanan data atau informasi
yang dibagi menjadi dua bagian yaitu media elektronik ( televisi dan radio ) dan
media cetak ( Koran, CD, atau DVD ). Pada penggunaan media elektronik serta
media cetak sangat dipakai oleh media massa, dilihat jumlah produksi informasi
yang digunakan oleh media, adapun yang sering digunakan adalah Koran,
majalah , radio, dan televisi. Jika dilihat media lama merupakan bentuk dari
jurnalistik konvensional atau dengan arti jurnalisme dengan menggunakan media
cetak ataupun media elektronik, dimana tetap berpedoman dengan 5W+1H adalah
What, when, Where, who, Why, How .

Media Baru merupakan teknologi komunikasi digital yang terhubung dengan

jaringan internet, dimana dalam penyampainnya harus di distribusikan melalui
internet atau online , contoh Kompas.com, Detik.com dan Vivanews.com .
Jurnalistik online adalah jurnalis yang pada proses penyampaian data serta

informasi harus menggunakan media digital atau terhubung dengan internet.
Internet merupakan suatu alat penunjang untuk dapat memudahkan para jurnalistik
dalam membuat dan menyampaikan informasi dengan menggunakan computer
yang terkoneksi dengan internet. Dengan menggunakan media baru seluruh
masyarakat dapat dengan mudah mencari detail cerita atau sebuah kejadian.
Jurnalistik Konvensional dan Jurnalistik Online memiliki perbedaan yaitu pada
jurnalistik konvensional, penyebaran informasi dilakukan dengan menggunakan
media cetak , televise dan radio, dalam proses penyebarannya perlu melalui
beberapa tahap sehingga munculnya berita tidak secepat jurnalistik online,
informasi yang disampaikan tergantung pada media, dan akses komunikasi kepada
para pengguna terbatas. Sedangkan pada jurnalistik online adalah penyebaran
berita menggunakan jaringan internet, dengan cepat dapat menyajikan informasi
yang dapat langsung tersambung dengan sumber lain, pembaca lebih mudah
memilih berita yang mereka inginkan, penyebaran informasi atau beritanya tidak
perlu menggunakan rekdaktur/penyunting.


Walaupun memiliki perbedaan pada masing-masing media baik media baru
ataupun lama tetapi memiliki persamaan yaitu disampaikan atau didistribusikan
kepada pembaca, pesan yang disampaikan umum, memiliki unsur informasi ,
pendidikan dan dapat mempengaruhi, mempunyai dampak terhadap persepsi,
pengetahuaan, dan tingkah laku seseorang, serta memiliki peran penting dalam
transmisi sikap, kepercayaan, persespi dan sosialisasi.

Disamping mengenai media lama dan media baru perlu diketaui juga
berkembangnya media social dimana menggunakan jaringan internet yang disebut
media online sehingga penggunanya secaea mudah untuk berpartisipasi di
dalamnya dan dapat menciptakan isi seperti jejaringan social, forum, wiki, blog
dan lainnya. Karakteristik dari media social adalah pesan atau informasi yang
disampaikan lebih cepat dibandingkan dengan media lain, informasi yang
disampaikan tidak hanya tertuju pada satu orang saja, informasi yang diberikan
tanpa melalui gatekeeper. Adanya pemanfaatan di dalam perkembangan social
media yaitu pertama, big network merupakan sebuah jaringan sangat luas dan
besar sehingga mempunyai manfaat yang penting untuk membentuk jaringan
komunitas. Kedua, big interaction merupakan subuah interaksi yang terbentuk big
network untuk mendapatkan feedback bagi pengguna. Ketiga, high effectiveness
yang memili keunggulan karena efektifitas dari social media dapat membuat

penggunaan yang lama beralih pada yang baru.

Beberapa cara yang kita gunakan untuk memanfaatkan social media dalam
berinteraksi dengan baik adalah pertama, blog dan microblog yang merupakan
wadah dimana pengguna dapat berekspresi dengan bebas seperti mengkritik, curhat
atau apapun yang mereka inginkan. Kedua, konten dimana pengguna dapat saling
bertukar atau meng share konten media dalam bentuk apapun seperti e-book, foto,
video, dan lain-lain. Ketiga, situs jaringan social dimana sebuah aplikasi
memberikan ijin kepada user agar dapat terhubung dengan membuat pesan pribadi,
pesan tersebut dapat berupa video atau foto. Keempat, virtual game world dimana
user dapat muncul berupa avatar – avator sesuai yang diinginkan untuk berinteraksi
dengan orang lain sesuai dengan dunia nyata. Kelima, virtual social world dimana

user dalam berinteraksi dengan orang lain seperti hidup, sebagai contoh second
life.

Selain itu yang perlu diketahui adanya Social Networking, dimana social
networking merupakan wadah bagi para netter yang saling berinteraksi atau
berkolaborasi. Social Networking adalah kegiatan untuk menjalin hubungan
bersama orang lain dengan menggunakan social media atau situs jejaring social

yang terdapat di internet. Seluruh pengguna dapat dengan mudah mengakses
dimana saja dan kapan saja yang memiliki jaringan internet. Semakin
berkembangnya teknologi semaki mudah juga dalam menyebarkan fitur – fitur
yang disediakan untuk mendapatkan sebuah reputasi. Beberapa contoh dari social
networking adalah my space yang merupakan jaringan social yang popular yang
menawarkan jaringan untuk berinteraksi denga teman lain, dimana kita dapat
saling sharing music, foto, blog, video atau apapun diseluruh dunia. Selain itu,
adanya facebook yang diluncurkan pada 4 februari 2004 yang mempunyai tema
social networking, serta adanya windows live space yang merupakan platform
blogging Microsoft yang berbasis teknologi live.com.

SNS atau Social Networking Site merupakan suatu kayanan berbasis web dimana
seseorang dapat saling membangun hubungan social melalui dunia maya, seperti
menciptakan profile sendiri. Pada system yang disediakan, social networking site
mempunyai khas dan system yang berbeda sebagai contoh facebook, myspace,
bebo, twitter, Friendster dan sebagainya. Adapun fungsi dari SNS yang focus pada
koneksi yang telah dibangun dengan banyak orang. Situs jaringan sosial

merupakan situs web yang memiliki peran sebagai fasilitas individu dalam
menjalin hubungan dengan individu lainnya sehingga dapat bersama – sama untuk

memperluas jaringan social bagi para pengguna, SNS merupakan fasilitas atau
wadah untuk dapat saling berinteraksi satu sama lain dalam bertukar informasi,
partisipasi dengan acara atau program situs berbeda, serta membangun komunitas ,
selain itu SNS berisi komponen yang sangat spesifik yang membuat pengguna agar
bisa mendefinisikan sebuah profile ke dalam situs secara online, memiliki
hubungan individu, adaya notification atau pemberitahuan mengenai kegiatan yang
sedang berlangsung, ikut partisipasi dalam sebuah kegiatan dalam suatu kelompok
masyarakat atau komunitas.

Jika dilihat dari pendekatan konsep komunikasi media lama masih menggunakan
one way communication atau komunikasi satu arah dimana hanya focus pada
mentransmisi pesan untuk disampaikan kepada pengguna. Sedangkan media baru,
social media, social networking, dan situs jaringan social menggunakan konsep
teori komunikasi dua arah, dimana dapat saling memberikan feedback langsung
ataupun secara tidak langsung.

Mengenal Konvergensi Media; Sebuah Pengantar
Apa yang pertama kali terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata
konvergensi media? Bagi saya, ada dua kata yang terlintas ketika mendengar
konvergensi media yakni tentang teknologi dan komunikasi. Banyak orang

menyebut era ini sebagai era konvergensi media, dugaan saya, hal tersebut merujuk
pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang ada, khususnya karena
keberadaan internet. Perkembangan teknologi komunikasi digital dewasa ini telah
menjadi salah satu fokus penelitian para pakar komunikasi karena merubah pola
komunikasi linier yang ada. Ia telah berdampak juga terhadap produksi pesan,
pengelolaan konten, dan distribusi pesan melalui digitalisasi. Lalu, definisi apakah
yang paling tepat untuk menjelaskan apa itu konvergensi? Pertama-tama, menurut
August E. Grant dalam pengantar bukunya yang berjudul
Understanding Media Convergence; The State of the Field
(2009), konvergensi sangat erat kaitannya dengan bidang jurnalisme. Kenapa?
Grant menghubungkannya dengan perubahan (
change
). Perubahan adalah bagian yang tak terpisahkan dari ruang berita (
news room
). Semakin besar perubahan dan semakin jauh perubahan tersebut dari ekspektasi,
maka headline yang akan tercipta akan semakin besar juga. untuk itu, perubahan
yang tak dapat dielakkan tersebut menuntut ruang berita untuk selalu berinovasi.
Selain dituntut untuk menyajikan berita yang lebih cepat, jurnalis juga dituntut
untuk menghadirkan berita yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Internet
adalah salah satu perkembangan teknologi yang merubah ruang berita. Ia mampu

memungkinkan informasi di dapat dan di sebar luaskan secara cepat. Akhirnya,
perkawinan antara media konvensional dengan media baru tersebut mampu
menghasilkan sistem kerja dan pengolahan berita yang baru. Beberapa peneliti
mencoba mendefinisikan istilah konvergensi, namun diantara mereka tidak
disepakati definisi tunggal tentang apa itu yang dinamakan konvergensi. Kutipan
Justice Potter Stewart dalam buku
Understanding Media Convergence; The State of the Field
(2009)
mengatakan “
I can’t define it, but I know it when I see it
”, Sedangkan Jim Carrol dalam buku
yang sama menjelaskan istilah konvergensi dengan perumpamaan
teenage sex

sebagai berikut;
a)
Tidak ada yang tahu apa itu tetapi berpikir bahwa itu adalah hal hebat, b)
Semua orang berpikir bahwa setiap orang melakukan itu, c)
Mereka yang berkata bahwa mereka melakukan itu mungkin saja berbohong, d)
Sedikit orang yang melakukan itu tidak melakukan itu dengan baik,

e)
Once they start doing it, they realize that it’s going to take them a long time to do it
right,
f)
Mereka juga akan mulai menyadar
i bahwa tidak ada cara yang ‘benar’ untuk melakukan itu.
Berbicara tentang konvergensi, tentu kita juga akan membicarakan tentang
dimensi-dimensi yang ada di dalamnya. Terdapat lima dimensi dalam konvergensi,
diantaranya adalah konvergensi teknologi, konvergensi jurnalisme, koordinasi
media konten, kolaborasi, dan konsumsi dari konten media. Definisi dari istilah
konvergensi banyak berfokus kepada teknologinya. Burnett dan Marshall (2003)
[1]
misalnya mengatakan “
the impact of the web defines convergence as the blending of the media,
telecommunications and computer industries, and the coming together of all forms
of mediated communication in digital form
”.
Grant menyebutkan dua perkembangan teknologi spesifik yang sangat penting bagi
konvergensi media, yakni teknologi digital (analog-digital) dan jaringan komputer.
Dari sisi konvergensi jurnalisme, kini kita mengenal berbagai organisasi media

yang mulai melebarkan jangkauan informasinya dengan memiliki sebuah ruang
berita baru di dunia maya atau media online. Banyak organisasi media yang
mendistribusikan konten mereka dari media konvensional seperti TV, radio, dan
media cetak ke media online. Dengan adanya media online, masing-masing

organisasi akan dapat meningkatkan kapasitasnya. Semisal media cetak, dengan
memiliki media online ia dapat mengolah beritanya menjadi video, galeri foto, dan
ruang berita yang lebih luas dibandingkan versi cetak. Selain meningkatkan
kapasitasnya, masing-masing dari organisasi itu juga dapat meningkatkan
interaktivitas dengan pembaca, misalnya dengan memberi ruang komen, blog,
hyperlink, dsb. Dimensi lainnya dari konvergensi media ialah mengenai
kepemilikan (
ownership
). Konvergensi memungkinkan terjadinya kepemilikan dua atau lebih media dalam
melayani satu kesatuan pasar yang sama. Isu inilah yang sangat dekat dengan
kondisi industri media di Indonesia, dimana kepemilikan terhadap dua atau lebih
jenis media sangat dimungkinkan. Contohnya MNC Grup yang dimiliki oleh Hary
Tanoesoedibjo. Ia berhasil merajai tidak hanya pasar media cetak, melainkan juga
memiliki media siar dan online yang cukup besar dan berpengaruh secara nasional
di Indonesia. Konvergensi juga memungkinkan terjadinya kolaborasi. Dewasa ini,

kebanyakan organisasi media besar cenderung melakukan kolaborasi atau
kerjasama dengan sesama media besar lainnya dibanding melihat hal tersebut
sebagai ancaman atau kompetitor. Hubungan kolaboratif harus saling
menguntungkan untuk bertahan. Kekuatan eksternal juga berdampak pada awal
dan akhir dari upaya kolaboratif tersebut, hal ini termasuk dari tujuan korporasi
dan tawaran dari kompetisi. Untuk mencegahnya dari kecenderungan monopoli,
hal ini dapat dicegah dengan adanya pengaturan atau regulasi. Selain kolaborasi,
konvergensi juga memungkinkan adanya koordinasi. Apa yang membedakan
antara dimensi kolaborasi dan koordinasi? Kalau kolaborasi cenderung dilakukan
oleh antar media besar, koordinasi lebih kepada praktek konvergensi jurnalisme,
misalnya berbagi konten berita, personil atau SDM, dsb. Hal ini sering terjadi antar
media besar nasional dengan media kecil atau lokal. Motivasi dari koordinasi ini
biasanya tidak untuk mencapai skala ekonomi melainkan untuk mencapai
visibilitas yang lebih besar di pasar melalui promosi silang atau untuk mengakses
sumber daya yang seharusnya tidak tersedia. Interaktivitas manusia menuntut
terciptanya perkembangan teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan manusia
untuk terus berinteraksi. Lebih dari itu, kebutuhan akan informasi pun kemudian
meningkat seiring dengan berkembangnya interaktivitas manusia. Internet dan
konvergensi menyediakan ruang untuk itu. Sedangkan bagi organisasi media,
terdapat beberapa alasan kenapa media melakukan konvergensi, diantaranya

sebagai berikut; Pertama adalah
shared reporting
. Dalam ide bisnis konvergensi media dapat menghemat pengluaran. Konvergensi
media menekankan sisi efektivitas dan keefisienan dalam sebuah organisasi media
karena dapat menggunakan staf sedikit. Kedua adalah Audience, dengan

menggabungkan berbagai media sebagai sumber penyebaran informasi, organisasi
berita yang terkonvergensi mampu meningkatkan cakupan pembaca atau audience.
Ketiga adalah visibilitas, yakni meningkatkan kapabilitas dan kualitas berita.
Selain hal-hal diatas, konvergensi media juga memiliki sisi negatif (
the dark side of convergence)
yakni adanya kemungkinan tertutupnya persaingan karena bentuk konvergensi
berbanding lurus dengan pola konglomerasi media dan akuisisi media oleh
organisasi media
yang lebih besar sehingga muncul sebuah kepemilikan tunggal dalam sebuah
industri media informasi. Lebih jauh, beberapa hal tersebut merupakan hal-hal
yang mengancam terciptanya suatu kondisi masyarakat yang demokratis.
[1]
Burnett, R., & Marshall, P.D. (2003).
Web Theory: An Introduction.
London: Routledge.

Ruang teknologi komunikasi dalam masyarakat
Teknologi komunikasi telah berkembang sehingga tidak ada masyarakat modern yang mampu
bertahan tanpa komunikasi. Konsep ini yang mendasari bahwa manusia memiliki kebutuhan
berinteraksi sosial. Komunikasi yang bersinggungan dengan kehidupan berbudaya dalam arti
yang seluas-luasnya (termasuk lintas budaya) terjadi dalam beragam wujud dan bentuk.
Perkembangan teknologi turut memberikan arti yang sangat penting dalam bidang komunikasi
dan interaksi sosial dapat berlangsung dan tercipta tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Peran
komunikasi sebagai penggerak interaksi sosial dalam masyarakat dapat terus ebrkembang dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan
individu maupun kelompok.[3]
Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dilepaskan dari suatu konteks perubahan
masyarakat dalam arti luas. Perluasan teknologi komunikasi memiliki posisi disetiap ilmu
interdisiplin dan saling berkaitan dalam hal perkembangan ilmu-ilmu khususnya sebagai sarana
pemahaman dan penyebaran ilmu agar dapat dipahami masyarakat secara rinci dan jelas.
Teknologi komunikasi dilihat sebagai keberadaannya yang unik dan objektif mengalami
perkembangan demi kebutuhan manusia dari segi pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.
[3]

Teknologi komunikasi dan budaya
Kebutuhan manusia dalam usahanya memahami perbedaan budaya kini dinilai esensial.
Masyarakat hidup dalam keragaman budaya, antar geografis dan lintas budaya. Teknologi
komunikasi baru memberikan pilihan kemudahan dalam memindahkan informasi antar lintas
negara baik itu geografis, sosial dan psikologis. Masyarakat dituntut untuk mengenal dan
mengetahui teknologi komunikasi agar membawa dampak efektif. Teknologi semakin membawa
dunia semakin dekat sehingga disebut sebagai global village dimana teknologi membawa
masyarakat untuk berkomunikasi untuk lebih dekat dengan kebudayaan lain dan tidak terpaku
dengan kebudayaan sendiri.[3]
Teknologi komunikasi merupakan perkembangan teknis yang mengubah, memajukan dan
mempercepat proses kerja komunikasi. Perkembangan yang terjadi mengubah cara kerja
komunikator, cara kerja pengiriman pesan, cara kerja dari media, cara penerima pesan menerima
pesan itu sendiri dan cara pengembalian feedback atau dampak. Dilihat dari relasi masyarakat
secara sosial dan budaya maka perkembangan teknologi komunikasi mengajarkan manusia
dalam suatu generasi untuk siap sedia dalam mempelajari cara dan kegunaan teknologi dan
dalam mempelajari kebudayaan lain sehingga menghindari dampak gegar budaya.

Teknologi komunikasi dan pendidikan
Perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap lini
bidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Pengaruh ini berdampak adanya
pergeseran terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Komunikasi sebagai media pendidikan
direalisasikan dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti komputer, internet, e-mail dan

alat komunikasi teknologi digital lainnya. Interaksi tidak hanya dilakukan melalui tatap muka,
namun dengan adanya pemanfaatan dari teknologi komunikasi. Pengajar dapat memberikan
layanan informasi tanpa harus berhadapan langsung dan sebaliknya penimba pendidikan dapat
memperoleh informasi dalam lingkup yang luas, tidak hanya dari pengajar, namun juga dari
sumber-sumber lain yang valid dan dapat dipercaya. Perkembangan teknologi komunikasi dalam
lini pendidikan berdampak dengan maraknya pendidikan virtual atau e-learning yaitu suatu
metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi internet.
E-learning merupakan satu penggunan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran
dalam jangkauan yang sangat luas berdasarkan kriteria, sebagai berikut:


merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,
mendistribusi dan membagi materi pembelajaran atau informasi



pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan
teknologi internet



memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma
pembelajaran tradisional

Teknologi komunikasi dan media baru
Teknologi komunikasi memberikan dampak kuat bagi perkembangan media. Kegiatan manusia
tak lepas dari produk teknologi komunikasi dan media akibat pengaruh dari perkembangan
teknologi. Manusia semakin membutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan
menggunakan perangkat teknologi media baru. Media tidak hanya dalam bentuk media massa
dan media elektronik. Namun media baru yang semakin berkembang dan populer adalah media
jejaring sosial online di dunia maya. Media baru digunakan masyarakat untuk mengekspresikan
diri dan menyampaikan segala pandangan terhadap sesuatu hal.[4]

Teknologi komunikasi dan media penyaji
Dalam teknologi komunikasi, media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer dan
merupakan salah satu dari kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang bermanfaat
bagi manusia. Media penyaji dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu media visual diam, media
visual gerak, media audio visual diam dan media audio visual gerak. Dalam menganalisis media
melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya maka akan dapat memformat klasifikasinya
yang meliputi 6 (enam) kelompok media penyaji yaitu:[4]


Kelompok satu: grafis, bahan cetak dan gambar diam



Kelompok dua: media proyeksi diam



Kelompok tiga: media audio



Kelompok empat: media gambar hidup atau film



Kelompok lima: media televisi



Kelompok enam: multi media