12 2 Trumon Tengah Ladang Rimba 12.350,2

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  2.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah Kabupaten Aceh Selatan terletak di pantai barat – selatan

  Provinsi Aceh yang berada di ujung utara Pulau Sumatera. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 50.000, wilayah daratan Kabupaten Aceh. Kabupaten Aceh Selatan dengan ibukotanya Tapaktuan, merupakan salah satu daerah pesisir tertua di Aceh. Kabupaten yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 7 (drt) Tahun 1956, dalam sejarah pembentukannya telah dilakukan sejak tanggal 10 Oktober 1945 (lihat kotak 1). Kabupaten Aceh Selatan berada di wilayah pantai barat-selatan Aceh dan terletak antara 2 -4 Lintang Utara (LU) dan 96 -90 Bujur Timur (BT). Dari sisi letaknya, kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, di sebelah Utara. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil. Di sebelah Barat, berbatasan dengan Samudera Hindia. Dan, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara.

  Dengan kedudukan ini, memudahkan bagi Kabupaten Aceh Selatan melakukan aktivitas dan transaksi ekonomi dengan wilayah sekitarnya, seperti Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya, dan Kabupaten Aceh Singkil. Kondisi ini tidak terlepas dari tersedianya sarana dan prasarana transportasi darat yang cukup memadai di wilayah pantai barat- selatan. Selain itu, Kabupaten Aceh Selatan juga menjadi salah satu pintu gerbang utama menuju ke Kabupaten Simeulue, sehingga memberikan peluang yang cukup besar menjadi pemasok kebutuhan pangan ke Simeulue. Posisi strategis yang dimiliki Kabupaten Aceh Selatan juga membuka peluang dan memungkinkan transaksi perdagangan dengan daerah lainnya yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN Kotak I Sejarah Aceh Selatan

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu Kabupaten yang tergolong tertua di Provinsi Aceh.

  

Perjuangan untuk meningkatkan status Aceh Selatan menjadi sebuah Kabupaten telah di mulai

sejak tanggal 10 Oktober 1945 dengan Pembentukan Komite Nasional Kewedanaan Tapaktuan

yang dikenal dengan KNID.

Usaha ke arah itu terus dilanjutkan dengan mencari dukungan dari Komite Nasional Daerah Aceh

dan Komite Nasional Daerah Bakongan serta Singkil. Pembicaraan ketua KNID Tapaktuan yang

diketuai oleh Ahmad Banuali mendapat sambutan dan persetujuan dari residen Aceh T. Nyak Arief

dan Ketua Komite Nasional Daerah Aceh

Tuanku Mahmud dengan catatan pemekaran itu hanya untuk tiga kewedanaan yaitu Tapaktuan,

Bakongan dan Singkil.

Kemudian setelah penggantian Residen Aceh dari T. Nyak Arief kepada T. Chik M Daud Syeh

pembicaraan dilanjutkan dan diperoleh izin prinsip : Pada saat Komite Nasional Daerah KNID

Tapaktuan telah berhasil memilih Bupati Aceh Selatan, maka pada saat itu Kabupaten Aceh Selatan

resmi di bentuk.

Untuk melanjutkan proses tersebut maka pada tanggal 18 Mei 1946 diadakan rapat pemilihan

Bupati Aceh Selatan yang pertama dan pemilihan Bupati pun dilaksanakan dengan perolehan suara

terbanyak oleh M. Salim Hasyimi, dengan demikian resmilah lahirnya Kabupaten Aceh Selatan

menjadi Kabupaten otonom.

  Sumber : Aceh Selatan Dalam Angka 2015

  W ilayah kabupaten Aceh Selatan secara geografis terletak pada 02 23’ 24” – 03 44’ 24” LU dan 96 57’ 36” – 97 56’ 24” BT. Dengan batas-batas wilayah adalah: sebelah utara : Kabupaten Aceh Tenggara; sebelah timur : Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil; sebelah selatan : Samudera Hindia; sebelah barat : Kabupaten Aceh Barat Daya.

  2 Luas wilayah daratan Aceh Selatan adalah 4.173,67 Km atau 417.367,7 Ha, yang meliputi daratan utama di pesisir barat – selatan Provinsi Aceh.

  Sesuai dengan penetapan dalam UU No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, pembagian administrasi pemerintahan kabupaten/kota terdiri berturut-turut atas: kecamatan, mukim, dan gampong.

  Dengan demikian Wilayah Kabupaten Aceh Selatan secara administrasi pemerintahan terbagi atas 18 kecamatan, 43 Mukim dan 260 Gampong.

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  15

  21

  11 Kluet Tengah Koto 80.107,9

  1

  13

  12 Tapaktuan Tapaktuan 10.070,3

  2

  16

  13 Samadua Kasik Putih 11.290,6

  4

  28

  14 Sawang Meuligo 18.937,6

  4

  15 Meukek Kuta Buloh 46.506,1

  10 Pasieraja Kampung 9.811,37

  4

  23

  16 Labuhanhaji Pasar Lama 5.482,51

  3

  16

  17 Labuhanhaji Peulumat 9.550,22

  2

  12

  18 Labuhanhaji Blang 7.656,10

  3

  15 Kabupaten Aceh Selatan

Tapaktuan 417.367,7

43 260

  Sumber: Aceh Selatan Dalam Angka 2015

  Untuk lebih jelasnya mengenai orientasi dan wilayah administrasi Kabupaten Aceh Selatan dan pembagian administrasi pemerintahan tersebut ditunjukkan pada Gambar 2 .1 dan Gambar 2.2 berikut. :

  2

  21

  Wilayah laut kewenangan sejauh 4 mil dari garis pangkal seluas 3.677,53 Km

  2

  2

  , wilayah udara di atas daratan dan laut kewenangan, serta termasuk ruang di dalam bumi di bawah wilayah daratan dan laut kewenangan. Luas wilayah administrasi Kabupaten Aceh Selatan yang dirinci menurut kecamatan seperti ditunjukkan pada Tabel 2 1.

Tabel 2.1 Pembagian Administrasi Pemerintahan Di Wilayah Kabupaten Aceh Selatan No. Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Luas Jumlah Mukim Gampong

  1 Trumon Keude 76.578,7

  2

  12

  2 Trumon Tengah Ladang Rimba 12.350,2

  2

  10

  3 Trumon Timur Krueng Luas 28.534,2

  1

  8

  4 Bakongan Keude 5.762,14

  7

  3

  5 Kota Bahagia Bukit Gadeng 24.463,2

  2

  10

  6 Bakongan Timur Pasie 7.381,19

  1

  7

  7 Kluet Selatan Suaq Bakong 10.658,2

  3

  17

  8 Kluet Timur Paya Dapur 44.902,9

  2

  9

  9 Kluet Utara Kota Fajar 7.323,68

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.1 Peta Orientasi Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.2 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  2.2 Gambaran Demografi

  2.2.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk

  Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Selatan penduduk pada tahun 2014 adalah 220.971 jiwa, dengan total jumlah kepala keluarga atau rumah tangga adalah 50.956 kepala keluarga/rumah tangga. Perkembangan jumlah penduduk beserta sebarannya menurut masing-masing kabupetan/kota ditunjukkan pada Tabel 2.2. Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2011 terjadi pemekaran kecamatan yang semula 16 kecamatan menjadi 18 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Bahagia merupakan Kecamatan Bakongan dan Kecamatan Trumon Tengah pemekaran dari Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, sehingga berpengaruh pada jumlah penduduk pada Kecamatan Trumon Timur dan Kecamatan Bakongan.Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2014 dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Kluet Utara (24.217 jiwa) dan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Trumon (4.683 jiwa).

  

2.2.2 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

  Potensi penduduk yang besar merupakan faktor produksi dalam mendorong percepatan pembangunan. Di wilayah barat-selatan Aceh, Kabupaten Aceh Selatan memiliki potensi penduduk yang paling banyak. Dari total penduduk Aceh tahun 2014, paling kurang 4,5 persen mendiami di Kabupaten Aceh Selatan, tertinggi dibanding dengan kabupaten/kota di wilayah barat-selatan Aceh. Potensi penduduk tersebut harus didayagunakan secara optimal sehingga berkontribusi signifikan dalam mendorong percepatan pembangunan Kabupaten Aceh Selatan

  Pada Tabel 2.2 ditunjukkan komposisi penduduk Kabupaten Aceh Selatan menurut jenis kelamin, pada tahun 2008, 2010, 2012 sampai 2014. Dari tahun 2008 sampai 2014 jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada laki-laki.

  Komposisi penduduk Aceh menurut kelompok umur selang lima tahunan pada tahun 2008 dan 2014 ditunjukkan pada Tabel 2.2.

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  8 Pasieraja 15.721 15.762 15.761 15,953 17.258

  7 Kluet Utara 22,271 22.350 22.359 22,491 24.217

  14 Labuhan Haji 11.832 12.573 12.587 12,734 12.807

  13 Meukek 18,207 18.326 18.608 18,779 19.098

  12 Sawang 13,864 14.010 14.088 14,299 15.097

  11 Samadua 14,557 14.758 14.877 15,058 15.962

  10 Tapaktuan 22.782 22.911 22.939 23,100 23.290

  9 Kluet Tengah 6.189 6.029 6.160 6,245 6.854

  17 Trumon Tengah

  6 Kluet Timur 9.416 9.473 9.471 9,551 9.421

  16 Labuhan Haji Barat 15.657 15.726 15.784 15,954 17.395

  5 Kluet Selatan 12.477 12.604 12.652 12,797 13.152

  4 Bakongan Timur 5.210 5.218 5.240 5,251 5.457

  3 Bakongan 11.022 4.862 4.930 4,973 5.601

  2 Trumon Timur 10.357 7.063 6.991 7,060 8.684

  1 Trumon 5.736 4.217 4.260 4,358 4.683

  Aceh Selatan Tahun 2010 –2014 No KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (Jiwa) 2010 2011 2012 2013 2014

Tabel 2.2 Jumlah Dan Perkembangan Penduduk Di Kabupaten

  Kelompok umur yang terbesar jumlah penduduknya adalah kelompok 10-14 tahun, kemudian kelompok 5 -9 tahun, dan selanjutnya kelompok 15 – 19 tahun.

  15 Labuhan Haji Timur 9.369 9.500 9.596 9,678 10.159

  • 5.400 5.448 5,476 5.415

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  18 Kota Bahagia - 6.245 6.251 6,314 6.421 Aceh Selatan 204.667 207.025 208.002 210.071 220.971

  Sumber : BPS Aceh Selatan 2015

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Kabupaten Aceh Selatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010-2014 Tahun Laki-laki (jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa)

  2010 100.680 103.987 204.667 2011 101.967 105.058 207.025 2012 102.448 105.554 208.002 2013 106 688 110 306 212.242 2014 108.520 112.451 220.971

  Sumber : BPS Aceh Selatan 2015

  Penduduk berumur produktif mendominasi dalam struktur penduduk Kabupaten Aceh Selatan. Penduduk produktif merupakan angkatan kerja yang memiliki potensi menggerakkan aktivitas ekonomi, disamping juga menanggung sebagiannya untuk penduduk belum dan tidak produktif. Besarnya potensi penduduk produktif merupakan peluang dalam mendayagunakan potensi sumberdaya ekonomi lokal yang optimal dan berkelanjutan.

Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Kabupaten Aceh Selatan Menurut Kelompok Umur Tahun 2008 Dan 2014 Kelompok Umur 2008 2014

  0-4 20.295 21.826 5-9 23.665 23.099 10-14 23.866 22.468 15-19 20.075 19.970 20-24 16.233 17.125 25-29 16.544 18.146 30-34 16.100 17.967 35-39 15.526 17.187 40-44 12.778 15.773 35-39 10.814 12.961 40-44 8.482 10.387 55-59 5.510 7.848 60-64 5.623 5.637 65-69 4.135 4.287 70-74 2.809 3.166 75+ 2.877 3.124

  Jumlah 205.972 220.97 Sumber : BPS Aceh Selatan 2015

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

2.2.3 Kepadatan Penduduk

  49 T

  64 T

  12 Sawang 270,03 15.097

  56 T

  13 Meukek 376,68 19.098

  51 T

  14 Labuhan Haji 246,32 12.807

  52 T

  15 Labuhan Haji 205,32 10.159

  16 Labuhan Haji 355,27 17.395

  44 T

  49 S

  17 Trumon 258,31 5.415

  21 R

  18 Kota Bahagia 190,5 6.421

  34 S Jumlah 6.335,41 220.971

  35 S

  Sumber : Bappeda Aceh Selatan, dan Hasil Perhitungan tahun 2014

  11 Samadua 248,16 15.962

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  Kepadatan penduduk Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2014 yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk (jiwa) dibagi dengan luas permukiman yang ada di tiap kecamatan rata- rata sebesar 35 jiwa/Ha. Dari seluruh kecamatan yang ada, Kecamatan Samadua mempunyai kepadatan yang tinggi yaitu 64 jiwa/Ha. Sementara itu kepadatan penduduk yang paling rendah terdapat di Kecamatan Trumon yaitu sebesar 11 jiwa/Ha. Tingginya angka kepadatan penduduk di Kecamatan Samadua dapat difahami karena kecamatan ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 15.097 jiwa tidak signifikan bila dibandingkan dengan luas permukiman yang hanya 248,16 Ha .

  27 R

Tabel 2.5. Kepadatan Penduduk Aceh Selatan Tahun 2014 No Kecamatan Luas Permukima n (Ha) Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadata n (Jiwa/Ha) Klasifikasi

  1 Trumon 419,77 4.683

  11 R

  2 Trumon 263,75 8.684

  33 S

  3 Bakongan 157,75 5.601

  35 S

  4 Bakongan 199,49 5.457

  5 Kluet Selatan 534,35 13.152

  42 S

  25 R

  6 Kluet Timur 295,87 9.421

  32 S

  7 Kluet Utara 873,07 24.217

  28 R

  8 Pasieraja 672,77 17.258

  26 S

  9 Kluet Tengah 162,22 6.854

  10 Tapaktuan 530,79 23.290

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  Demikian juga halnya dengan Kecamatan Trumon sebagai kecamatan yang memiliki kepadatan paling rendah. Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk yang sedikit yaitu sekitar 4.683 jiwa, sedangkan permukimannya cukup luas yaitu sekitar 419,77 Ha. Lebih jelas mengenai kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2014 dapat lihat Tabel 2.5 dan Gambar 2.3.

  Gambar 2.3

Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

2.2.4 Proyeksi Jumlah Penduduk

  11 Samadua 16.062 16.536 18.529 20.762 23.264 25.007

  Jumlah 224.897 232.475 259.932 291.256 326.355 332.045 Sumber : Hasil Anaisis, Tahun 2015

  18 Kot a Bahagia 6.600 6.998 7.841 8.786 9.845 11.387

  6.051 6.780 7.597 8.512 9.745

  17 Trumon T engah 5.735

  17.621 19.745 22.124 24.790 26.013

  16 Labuhan Haji Barat 17.498

  10.645 11.928 13.365 14.976 16.487

  15 Labuhan Haji T imur 10.265

  14 Labuhan Haji 13.331 14.088 15.786 17.688 19.820 20.675

  13 Meukek 19.098 20.534 23.009 25.782 28.889 30.419

  12 Saw ang 15.276 15.698 17.590 19.710 22.085 22.987

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  Berdasarkan kajian terhadap perkembangan jumlah penduduk sejak tahun 1980 sampai 2008, dan khususnya karakter perkembangan 2005 – 2008 yaitu setelah bencana tsunami melanda Aceh, serta karakter perkembangan wilayah yang diharapkan, maka diprediksikan jumlah penduduk pada akhir tahun perencanaan, yaitu tahun 2035 dengan jumlah prediksi Penduduk Kabupaten Aceh Selatan mencapai 332.045 jiwa. Lebih jelasnya proyeksi penduduk dapat dilihat pada Tabel 2. 6.

  9 Klue t T engah 6.950 7.256 7.570 8.482 9.504 9.902

  8 Pasieraja 17.370 17.661 19.790 22.175 24.847 25.023

  7 Klue t Utara 24.590 25.043 28.061 31.443 35.232 36.021

  6 Klue t Timur 9.625 10.615 11.894 13.327 14.933 15.145

  5 Klue t Selat an 13.679 14.123 15.825 17.732 19.869 20.629

  5.847 6.551 7.341 8.226 9.006

  4 Bakongan T imur 5.685

  3 Bakongan 5.698 5.448 6.104 6.840 7.664 8.354

  2 Trumon T imur 8.745 7.914 8.868 9.937 11.134 11.456

  1 Trumon 4.700 4.725 5.295 5.933 6.648 7.136

  No Kecamatan Penduduk (Jiwa) 2015 2017 2022 2027 2032 2035

Tabel 2.6 Proyeksi Penduduk Kabupaten Aceh Selatan

  10 T apaktuan 23.990 25.672 28.766 32.232 36.117 39.411

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.3 Kondisi Fisik Dasar Wilayah

  2.3.1 Ketinggian/ Elevasi

  Pada Gambar 2.4 ditampilkan sebaran ketinggian/elevasi daratan wilayah Aceh Sela tan menurut selang ketinggian setiap 100, 200 dan 400 meter. Sebagian besar wilayah dipesisir pantan Kabupaten Aceh Selatan berada pada ketinggian di bawah 100 meter, yang terdapat di Kecamatan Trumon, Trumon Timur, Bakongan, Bakongan Timur, Kluet Selatan, Kluet Utara dan Pasieraja. Sedangkan bagian utara Kabupaten Aceh Selatan sebagian besar mempunyai ketinggian > 100 meter yang merupakan gugusan bukit barisan, seperti pada Kecamatan Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Labuhan Haji, Meukek, Sawang, Samadua, Tapaktuan, Kluet Tengah dan Kluet Timur serta bagian utara Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Trumon dan Trumon Timur. Ketinggian di atas 1000 meter sebagian besar berada di kawasan Hutan Lindung dan Taman Naional Gunung Leuser.

  2.3.2 Kemiringan Lereng

  Wilayah Kabupaten Aceh Selatan terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar

  • –bergelombang sampai berbukit-bukit dan pegunungan. dengan kelompok kelerengan 0-8%, 8-15%, 15-25 %, 25-40%, >40%. terdiri dari:

1. Dataran dengan kondisi kemiringan lahan 0

  • –8% pada umumnya memiliki relief permukaan landai hingga berombak dengan luas 139.079,19 ha (33,30%), Kawasan ini merupakan kawasan yang sangat ideal untuk dipergunakan sebagai lahan pengembangan pertanian. Bentuk dataran ini juga sangat ideal untuk lokasi pengembangan perkotaan dan kegiatan budidaya jangka pendek. Dominan wilayah berombak terdapat di Kecamatan Bakongan, Bakongan Tinur, Kluet Timur, Samadua dan Sawang.

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  2. Wilayah landai dengan kondisi kemiringan 8

  • –15% dengan luas 14.160,88 ha (3,39%). Wilayah dan kawasan dengan kondisi kemiringan ini mempunyai kecocokan sebagai lokasi pengembangan budidaya perkebunan atau tanaman tahunan. Bentuk permukaan bergelombang ini tersebar di setiap kecamatan, yang dominan terletak di Kecamatan Trumon Timur, Bakongan Timur dan Sawang.

  

3. Wilayah ini merpakan wilayah bergelombang dengan kondisi

  kemiringan 15

  • –25% tersebar disetiap kecamatan dengan luas 39.391,81 Ha (9,43%). Bentuk permukaan bergelombang paling banyak dijumpai di Kecamatan Kota bahagia, Kluet Timur, dan Meukek.

  4. Wilayah perbukitan dan curam dengan kondisi kemiringan 25

  • –40% tersebar disetiap kecamatan dengan luas 157.698,26 ha (37,76%). Wilayah perbukitan tersebar hampir semua kecamatan yang dominan terletak di Kecamatan Kluet Tengah, Kluet Timur, dan Meukek.

  

5. Wilayah pegunungan dengan kondisi kemiringan >40%, bentuk

  permukaannya yang sangat curam bervariasi terjal, umumnya dijumpai sebagai kerucut dan puncak vulkan, lahan mudah longsor hingga kawasan ini sebaiknya hanya digunakan sebagai kawasan lindung. Wilayah pengunungan ini memiliki luas 67.319,56 (16,12%) dengan penyebaran paling dominan terdapat di Kecamatan Kluet Tengah, Meukek dan Kluet Timur.

  Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lahan datar di wilayah Kabupaten Aceh Selatan ini terdapat sekitar ± 46.12% yang merupakan lahan dengan tingkat kemiringan 0 –25% dan 53,88% merupakan kawasan perbukitan dan pengunungan. Lebih jelas mengenai kemiringan lereng di wilayah perencanaan dapat lihat Tabel 2 .7 dan Gambar 2.5.

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Tabel 2.7 Sebaran dan persentase kemiringan lahan di Kabupaten Aceh Selatan

  Kemiringan Lereng (Ha) 0 - 8 % 8 - 15 % 15 - 25 25 - 40 % > 40 % Nama Kecamatan Jumlah

  

%

Bakongan 5.750,76 9,31 - 5.762,14 - 1,25

  • Bakongan Timur 3.127,75 285,61 1.818,80 2.160,94 7.381,20 10.373,3 Kluet Selatan
  • 95,63 143,31 185,23 10.658,50

  1 Kluet Tengah 1.034,38 932,69 3.351,47 45.550,84 28.220,02 80.107,91

Kluet Timur 5.510,84 1.690,28 5.439,66 25.615,13 7.535,85 44.902,95

Kluet Utara 4.176,76 358,11 778,19 1.821,58 175,87 7.323,68

Kota Bahagia 5.212,31 1.729,51 5.896,08 9.726,17 1.899,21 24.463,29

Labuhan Haji 469,84 146,69 442,65 3.417,22 1.591,77 5.482,51

Labuhan Haji Barat 1.532,42 362,96 852,08 2.875,75 2.032,67 7.656,10

Labuhan Haji Timur 309,89 336,20 1.022,55 5.715,50 1.589,02 9.550,22

Meukek 696,84 402,93 3.120,26 24.396,57 17.889,46 46.506,18

Pasieraja 3.012,79 271,87 932,50 5.219,46 374,60 9.811,37

Samadua 493,20 365,86 1.759,46 6.952,55 1.000,43 11.290,66

Sawang 256,87 314,54 2.738,70 13.054,17 3.293,50 18.937,61

Tapaktuan 70,77 154,41 1.919,05 6.271,23 1.654,67 10.070,36

  76.456,1

  • Trumon 58,78 141,26 12,80 76.578,72

  9 Trumon Tengah 3.598,20 1.584,09 3.534,43 3.571,05 6,44 12.350,23 16.990,8 Trumon Timur

  • 5.071,87 5.503,47 1.152,65 28.534,27

  7 139.079, 14.160,8 39.391,8 157.698,2 Jumlah Total

  67.257,07 417.367,7

  19

  8

  1

  6 Persentase (%) 33,30 3,39 9,43 37,76 16,12 100,00 Sumber : Hasil Analisis Tahun 2015

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.4 Peta Ketinggian Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.5 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.4 Fisiografi Wilayah

  Kondisi fisiografi wilayah Kabupaten Aceh Selatan di daratan Pulau Sumatera (mainland) dapat dikelompokkan atas empat kelompok utama, yaitu : dataran rendah, pegunungan bagian utara, perbukitan bagian tengah dan perbukitan bagian selatan. Dataran rendah di bagian selatan terdapat dari pesisir pantai Kecamatan Pasieraja, Kluet Utara, Kluet Selatan, bagian selatan Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Trumon dan Trumon Timur. Dataran rendah sebagian besar berada di Kecamatan Trumon dan Trumon Timur yang merupakan rawa trumon, dimana sebagian Rawa Trumon masuk kedalam Suaka Margasatwa Rawa Trumon.

  Hamparan dataran rendah di bagian hilir dan lembah Krueng Kluet yang merupakan dataran rendah yang sangat produktif untuk produksi tanaman pangan saat ini. Sebagian dataran rendah ini juga sangat rawan banjir bila curah hujan tinggi. Kondisi ini disebabkan ketidakmampuan sungai-sungai yang melewati dataran rendah ini untuk menampung volume air, sehingga menggenangi dataran rendah tersebut. Selain curah hujan yang tinggi, belum dibangunnya saluran-saluran drainase untuk mengalirkan sebagian debit banjir ke laut. Pengaturan sistem drainase yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan lahan pada dataran rendah sangat diperlukan untuk mengembangkan dataran rendah dan rawa sebagai lahan produktif untuk pertanian dan penanggulangan bencana banjir. Pegunungan bagian utara terletak di bagian utara Kecamatan Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Meukek, Sawang dan Kluet Tengah yang merupakan lereng Gunung Leuser. Ketinggian paling tinggi pada lereng gunung leuser mencapai 3200 meter dari permukaan laut yang terletak di bagian utara Kecamatan Tengah. Pergunungan bagian utara ini merupakan rangkaian bukit barisan dan komplek Gunung Leuser. Sebagian besar pergunungan ini masuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Leuser. Perbukitan bagian tengah terletak di

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  bagian tengah dan utara Kecamatan Samadua, Tapaktuan dan Pasieraja, bagian selatan Kecamatan Kluet Tengah, bagian utara dan timur Kecamatan Kluet Timur. Perbukitan ini dipisahkan oleh aliran Krueng Kluet. Elevasi tertinggi pada perbukitan bagian tengah ini mencapai 1200 meter dari permukaan laut. Sebagain besar lahan perbukitan bagian tengah ini berada dalam kawasan hutan lindung. Perbukitan bagian selatan terletak di bagian utara Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur dan Trumon Timur. Perbukitan ini merupakan rangkaian perbukitan bukit barisan yang menyambung dari perbukitan bagian tengah di Kabupaten Aceh Selatan. Elevasi tertinggi berada pada 1000 meter dari pemukaan laut. Sebagian besar wilayah perbukitan bagian selatan ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Hutan Lindung, Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas.

2.5 Morfologi

  Kondisi morfologi wilayah Kabupaten Aceh Selatan terdiri dari datar, landai, bergelombang, berbukit / curam dan sangat curam, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal. Dari data yang diperoleh kondisi lahan berupa bukit yang curam adalah yang terluas yakni mencapai 157.699,91 Ha, kondisi lahan yang sangat curam mencapai 67.320,12 Ha, kondisi lahan yang bergelombang mencapai 39.395,59 Ha, sedangkan kondisi lahan yang landai hanya seluas 14.171,4 Ha dan lahan datar hanya 139.092,95 Ha.

Tabel 2.8. Luas wilayah Kabupaten Aceh Selatan berdasarkan kondisi Morfologi No Morfologi Luas (Ha) Proporsi (%)

  1 Berbukit/curam 157.699,91 37,78

  2 Sangat Curam 67.320,12 16,13

  3 Bergelombang 39.395,59 9,43

  4 Datar 139.092,95 33,32

  5 Landai 14.171,40 3,4 Jumlah 417.367,70 100,00 Sumber : Hasil Analisis (2015) BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN II-

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.6 Peta Morfologi Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.6 Geologi

  Sebagian besar batuan dasar wilayah Kabupaten Aceh Selatan tersusun dari batuan gunung api, batuan sedimen dan meta sedimen serta batuan terobosan. Batuan gunung api terdiri dari andesite, Tuff dan vulcanic rock. Sebaran andesite terdapat hampir seluruh kecamatan yang membentang dari utara Kecamatan Labuhan Haji Barat sampai ke Bakongan. Batuan tuff terdapat di trumon timur, sedangkan vulcanic rock terdapat di bagian selatan Kecamatan Bakongan Timur, bagian utara Kecamatan Trumon dan Trumon Timur.

  Batuan sedimen dan meta-sedimen terdiri dari arrenite-sandstone, boulder-sandstone, calcilutites, conglomerate, gravel, meta-limestone, microgabro, sandstone dan sandstone- siltstone. Batuan sedimen dengan penyebaran terluas adalah arrenite-sandstone yang terdapat di bagian utara Kecamatan Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Meukek, Sawang, Bakongan Timur, sebagian besar Kecamatan Kluet Tengah dan Kluet Timur. Boulder-sandstone terdapat di dataran rendah dan sepanjang aliran sungai dan muara sungai serta di pesisir pantai yang menyebar di Kecamatan Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Meukek, Sawang, Samadua, Tapaktuan, Pasieraja, sepanjang aliran Krueng Kluet serta sebagian besar rawa dan pesisir di Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Trumon dan Trumon Timur. Sebaran batuan sedimen dan meta-sedimen selengkapnya disajikan pada peta lithologi Kabupaten Aceh Selatan. Batuan teroboson terdiri dari diorite dan granite. Diorite terdapat di Kecamatan Bakongan Timur dan Trumon sedangkan granite menyebar di Kecamatan Labuhan Haji Timur, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Meukek, Sawang, Samadua, Tapaktuan, Kluet Tengah, Kluet Timur dan Bakongan.

  Untuk lebih jelas mengenai keadaan Geologi Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Gambar 2.7

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.7 Peta Geologi Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.7 Klimatologi

  Berdasarkan Atlas Iklim Pertanian Indonesia (Balitklimat 2007) yang disusun berdasarkan data klimatologi dari Tahun 1971-2000 menggunakan kombinasi klasifikasi iklim Oldeman dan Smith-Ferguson, pola iklim di Kabupaten Aceh Selatan sebagian besar berpola IVC (97.9%) dan hanya sebagian kecil yang berpola IIIC (2.1%) di bagian utara Kecamatan Kluet Tengah. Pola Iklim IVC mempunyai bulan kering berturut-turut kurang dari 3 bulan dan bulan basah berturut-turut 7-9 bulan, sehingga dapat ditanami padi umur pendek dua kali setahun dan satu kali palawija. Sedangkan pola Iklim IIIC mempunyai curah hujan 2000

  • –3000 mm tahun-1 dan mempunyai bulan kering berturut-turut kurang dari 4 bulan dan bulan basah berturut- turut 6-8 bulan sehingga dapat ditanami sekali padi dan sekali palawija tetapi penanaman jangan pada bulan kering. Sebaran curah hujan di Kabupaten Aceh Selatan berkisar dari 2500-3750 mm/tahun Curah hujan tertinggi 3500
  • –3750 mm tahun-1 terjadi di Sebelah Selatan Kecamatan Kluet Selatan, Sebelah Selatan Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, sedangkan yang terendah
  • –2750 mm tahun-1 terjadi di Sebelah Timur Laut Kecamatan Trumon Timur. Sebagian Besar curah hujan Kabupaten Aceh Selatan 3250
  • –3500 mm tahun-1 atau 54.32% luas wilayah Kabupaten Aceh Selatan dan hampir jatuh di setiap kecamatan. Sebaran curah hujan Kabupaten Aceh Selatan disajikan pada Gambar 2.8, sedangkan tabel distribusi curah hujan setiap kecamatan disajikan pada Tabel 2.9. Curah hujan di wilayah Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Pasie Raja, dan Kecamatan Kluet Selatan berkisar antara 3250-3750 mm tahun-1. Ketersediaan air yang berlimpah ini harus dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhanproduksi pangan, terutama untuk sumber air irigasi.

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  11. Kluet Tengah 80.107,91 1.108,06 31.779,2

  7 212.019, 51.391,71 Presentase (%) 100 0,02 3,66 29,72 54,32 12,28 Sumber : Bappeda Aceh Selatan, dan olahan tahun 2011

  Kab. Aceh Selatan 417.367,7

89,16 15.331,4

124.396,

  18. Labuhanhaji Barat 7.656,10 220,86 8.683,14

  17. Labuhanhaji Timur 9.550,22 47,99 8.869,08 530,93

  16. Labuhanhaji 5.482,51 72,91 5.310,09

  2

  15. Meukek 46.506,18 866,05 39.338,6

  8

  14. Sawang 18.937,61 3.132,32 16.648,6

  13. Samadua 11.290,66 10.666,0

  12. Tapaktuan 10.070,36 10.203,0

  3

  3 46.063,7

  10. Pasieraja 9.811,37 1.037,00

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN Tabel 2.9.

  9. Kluet Utara 7.323,68 7.370,00

  8. Kluet Timur 44.902,95 45.992,0

  7. Kluet Selatan 10.658,25 5.607,92 5.855,08

  6. Bakongan Timur 7.381,19 9.961,41 8.683,99

  5. Kota Bahagia 24.463,29

  8 1.245,10

  4. Bakongan 5.762,14 39,42 18.332,4

  1 7.932,96

  3 24.619,0 4 21.628,3

  3. Trumon Timur 28.534,27

89,16 13.015,5

  2. Trumon Tengah 12.350,23

  1. Trumon 76.578,72 2.625,82 17.977,6 27.674,58

  

Luas Sebaran Curah Hujan Di Kabupaten Aceh Selatan

No. Kecamatan Luas (Ha) Luas Distribusi Curah Hujan (mm . tahun-1) 2500- 2750 (Ha) 2750- 3000 (Ha) 3000- 3250 (ha) 3250- 2500 (Ha) 3500- 3750 (Ha)

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.8 Hidrologi, Daerah Aliran Sungai dan Cekungan Air Tanah

  Secara Hidrologis Kabupaten Aceh Selatan terdiri dari 23 Daerah Aliran Sungai yaitu DAS Kluet, DAS Labuhanhaji, DAS Baro, DAS Peulumat, DAS Meukek, DAS Sikulat, DAS Dingin, DAS Panjupian, DAS Butea, DAS Rasian, DAS Suaq Panjang, DAS Laut Bangko, DAS Ujong Pulo Cut, DAS Trumon, DAS Lamedame, DAS Seleukat, DAS Bakongan, DAS Lembang, DAS Kuala Hitam, DAS Hitam, DAS Anun, DAS Serulah dan DAS Singkil. Didukung oleh 543 Sungai Kecil dan 21 Sungai Besar serta 1 Danau yaitu Danau Laut Bangko. Kebutuhan air bersih di Kabupaten Aceh Selatan tergantung pada sungai-sungai dan menjadi in-take bagi penyediaan air bersih. Jaringan sungai tersebut merupakan bagian dari sistem hidrologis yang berhubungan erat dengan kondisi air tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Aceh Selatan.

  Selanjutnya mengenai Cekungan Air Tanah (CAT), mengacu pada atlas Cekungan Air Tanah Indonesia yang diterbitkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2009 dapat diidentifikasikan ada 3 (tiga) Cekungan Air Tanah (CAT) di wilayah Kabupaten Aceh Selatan seperti terlihat dalam Tabel 2.10 berikut:

Tabel 2.10 Cekungan Air Tanah di Wilayah Kabupaten Aceh Selatan No Cekungan Air Tanah Luas (Ha)

  1 Meulaboh 1.267,03

  2 Subulussalam 110.157,08

  3 Kota Fajar 26.909,69 Lebih jelasnya mengenai kondisi hidrologi, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Cekungan Air Tanah di wilayah Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Gambar 2.9, Gambar 2.10 dan Gambar 2.11 berikut :

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.8.1 Wilayah Sungai

  Di wilayah Kabupaten Aceh Selatan terdapat 543 Sungai Kecil dan 21 Sungai Besar. Pengelolaan sungai sebagai sumber daya air ditetapkan 2 (dua) Wilayah Sungai (WS) seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.11 berikut:

Tabel 2.11 Wilayah Sungai di wilayah kabupaten Aceh Selatan

  Kode WS Wilayah Sungai Daerah Aliran Sungai Kewenangan Lintas Provinsi

  01.09.A2 Alas – Singkil Kuala Hitam, Hitam, Pemerintah Anun, Singkil, Aceh Bayak, Tuangku dan Bangkaru

  Lintas Kabupaten

  01.07.B Baru Butea, Kluet,Suak Pemerintah

  • – Kluet Panjang, Lembang, Aceh Laut Bangko, Bakongan, Ujong Pulo Cut, Seuleukat, Trumon dan Lamedame

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.8 Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.9 Peta Hidrologi Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.10 Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.11 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

Gambar 2.12 Peta Wilayah Sungai Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  II-

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

2.8.2 Pengelompokkan Jenis Tanah

  Pengelompokkan jenis tanah yang diidentifikasikan di wilayah KabupatenAceh, yaitu dari pembacaan Peta Penyebaran Jenis Tanah menurut Pusat Penelitian Tanah Bogor. ada 7 jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Aceh Selatan, yaitu : (1) Andosol, (2) Komplek Podsolik Coklat, Podsolik dan Podsol dan Litosol, (3) Komplek Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol, (4) Komplek Rensing dan Litosol, (5) Organosol dan Gle Humus, (6) Podsolik Merah Kuning dan (7) Regosol. Dari pembacaan pada peta sebaran jenis tanah dapat diindikasikan sebaran jenis tanah tersebut seperti berikut ini.

  Jenis tanah regosol merupakan jenis tanah yang paling sedikit berdasarkan luas sebarannya, yaitu berada di bagian utara Kecamatan Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat dan Labuhan Haji Timur yang merupakan lereng Gunung Leuser. Sedangkan jenis tanah andosol menyebar di bagian utara Kecamatan Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Labuhan Haji Barat, Meukek dan Kluet Tengah yang merupakan lereng Gunung Leuser. Jenis tanah Komplek Rensing dan Litosol tersebar di bagian tengah Kecamatan Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur dan Meukek. Sementara itu penyebaran jenis tanah Komplek podsolik coklat, Podsol dan Litosol terdapat di bagian utara Kecamatan Kluet Tengah.

  Jenis tanah Komplek Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol menyebar hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, terutama pada bagian utara dan barat Kecamatan Kluet Tengah, sebagian besar wilayah Kluet Timur serta bagian utara Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Trumon dan Trumon Timur. Sebagian besar wilayah penyebaran Komplek Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Litosol merupakan morfologi lahan yang berbukit dan bergunung-gunung. Sedangkan jenis tanah Organosol dan Gle Humus menyebar di bagian selatan Kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Bakongan dan Bakongan Timur serta sebagian besar wilayah Kecamatan Trumon dan Trumon Timur yang berada dalam Kawasan Suaka Margasatwa BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN II-

  II- Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  Rawa Trumon. Untuk lebih jelas mengenai pengelompokkan jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan disajikan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Peta Pengelompokkan Jenis Tanah Kabupaten Aceh Selatan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN

  Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM) KABUPATEN ACEH SELATAN

  Adapun jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) menyebar dari utara sampai ke selatan dari Kabupaten Aceh Selatan. Penyebaran jenis tanah PMK terdapat pada bagian selatan Kecamatan Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Kluet Tengah dan Meukek. Jenis tanah PMK juga menyebar seluruh lahan pada Kecamatan Sawang, Samadua, Tapaktuan dan Pasieraja. Jenis tanah PMK juga terdapat pada bagian tengah Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur serta pada bagian utara Kecamatan Trumon dan Trumon Timur.