PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN CBD POLONIA MEDAN TESIS
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN CBD POLONIA MEDAN TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik Dalam Program Studi Magister Teknik Arsitektur Pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA
BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN
CBD POLONIA MEDAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.Medan, Februari 2012 (M. Irfan M. P Hamid)
Judul Tesis : PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA BANGUNAN TOWN HOUSE DI KAWASAN CBD POLONIA MEDAN Nama Mahasiswa : MOHAMMAD IRFAN MEIANDA PUTRA HAMID Nomor Pokok : 097020007 Program Studi : TEKNIK ARSITEKTUR Bidang Kekhususan : STUDI-STUDI ARSITEKTUR ALUR PENDIDIKAN PROFESI Menyetujui
Komisi Pembimbing
Tanggal Lulus : 28 Januari 2012 (Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc) Ketua (Wahyuni Zahrah, ST, M.S) Anggota Ketua Program Studi (Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc) Dekan (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, M.S.ME)
TELAH DIUJI PADA Tanggal : 28 Januari 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc Anggota : 1. A/ Prof. Abdul Majid Ismail, B.Sc, B.Arch, Ph.D
2. Wahyuni Zahrah, ST, M.S
3. Ir. N. Vinky Rahman, MT
4. Ir. Basaria Talarosha, MT
5. Beny O. Y. Marpaung, ST, MT, Ph.D
ABSTRAK
Perencanaan kompleks bisnis CBD Polonia pada saat ini kurang memperhatikan faktor alam, sehingga ekosistem alami kompleks bisnis CBD Polonia ini menjadi terganggu. Sehingga akan mempengaruhi tingkat kenyamanan alami bagi pengguna bangunan.
Suhu thermal di Kawasan kompleks bisnis CBD Polonia diperkirakan akan sangat tinggi, akibat dari ketidakseimbangan antara lahan terbangun dengan lahan untuk area terbuka hijau, hal ini diperburuk dengan material aspal dan kaca yang cukup dominan. Secara visual, bangunan Town House identik dengan bentuknya yang masif dan menggunakan material yang kaku dan sangat jarang dikombinasikan dengan elemen alami seperti vegetasi dan air.
Bangunan Town House pada umumnya mengaplikasikan sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC, penerangan buatan seperti penggunaan lampu di siang hari, penggunaan air secara tidak efisien, dan terlalu bergantung pada energi dari pihak PLN dan PDAM yg dalam operasionalnya menggunakan hasil dari eksplorasi alam yang jika dipergunakan secara berlebih akan berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem di alam ini. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk dapat memperbaiki lingkungan dan kenyamanan thermal ini secara maksimal.
Secara geografis Indonesia berada dalam garis khatulistiwa atau tropis, namun secara thermal tidak semua wilayah Indonesia merupakan daerah tropis. Daerah tropis menurut pengukuran suhu adalah daerah tropis dengan suhu rata-rata 20°C, sedangkan rata-rata suhu di wilayah Indonesia umumnya dapat mencapai 35°C dengan tingkat kelembaban yang tinggi, dapat mencapai 85% (iklim tropis panas lembab). Keadaan ini terjadi antara lain akibat posisi Indonesia yang berada pada pertemuan dua iklim ekstrim (akibat posisi antara 2 benua dan 2 samudra), perbandingan luas daratan dan lautannya, dan lain-lain. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sebab produktifitas kerja manusia cenderung menurun atau rendah pada kondisi udara yang tidak nyaman seperti halnya terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu nyaman thermal untuk orang Indonesia berada pada rentang suhu 22,8°C - 25,8°C dengan kelembaban 70%.. Cara yang paling murah memperoleh kenyamanan thermal adalah secara alamiah melalui pendekatan arsitektur, yaitu merancang bangunan dengan mempertimbangkan orientasi terhadap matahari dan arah angin, pemanfaatan elemen arsitektur dan material bangunan, serta pemanfaatan elemen-elemen lansekap. Kata kunci: kenyamanan thermal bangunan, arsitektur hemat energy
ABSTRACT
Current planning of CBD Polonia business complex pays less attention to thenatural factor that the natural ecosystem of this CBD Polonia business complex
becomes disturbed. This condition will affect the level of natural comfort of the
building users.The thermal temperature of CBD Polonia business complex area will be very
high due to the imbalance between the land for building coverage and that for green
open area and this condition is worsened with the quite dominant asphalt and glass
materials. Visually, the Town House buildings are identical with massive forms using
rigid materials which are rarely combined with natural elements like vegetation and
water.In general, Town House building applies artificial ventilation system by using
Air Conditioner, artificial lighting such as turning on the lights during the day,
inefficient use of water, depending too much on the energy supplied by PLN and
PDAM (Water Company) which in their operation use what obtained from exploring
the nature that it will bring negative impact to the balance of natural ecosystem, if
excessively used. For this purpose, an attempt to maximally improve the thermal
environment and comfort is needed.Geographically, Indonesia is located on the equator or in tropical area, but
thermally, not all of the areas in Indonesia lie on the tropical area. In terms of
temperature rate, tropical area is an area with average temperature of 20° C, while,
in general, the average temperature in the areas in Indonesia can reach up to 35° C
with high humidity (up to 85%) (hot and humid tropical climate).This condition occurs, among other things, due to the position of Indonesia
which lies in the meeting area of two extreme climates (between two continents and
two oceans), the ratio of its land and ocean areas, and so forth. This condition is less
beneficial for human beings in doing their activities because in the uncomfortable
weather condition (too cold or too hot) human work productivity tends to decline or
low. For the Indonesian, comfortable thermal temperature ranges from 22.8° C to
25.8° C with humidity of 70%. The easiest way to obtain thermal comfort is in natural
way through architectural approach, for example, designing a building by
considering the sun orientation and wind direction, utilizing the elements of
architecture and building materials, and utilizing landscape elements.Keywords: Thermal Comfort of Building, Energy-Efficient Architectur
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan ridhaNya selama berlangsungnya pengerjaan Tesis ini. Tesis ini mengambil judul “Penerapan Konsep Arsitektur Ekologis Pada
Bangunan Town House di Kawasan CBD Polonia Medan”. Tesis ini merupakan
syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister Teknik.Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing Tesis Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc dan kepada Ibu Wahyuni Zahrah, ST. MS sebagai pembimbing Tesis, atas kesediaannya membimbing, brain storming, motivasi, pengarahan dan waktu beliau kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc, Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. A/Prof. Abdul Majid Ismail, B.Sc, B.Arch, Ph.D, selaku Penguji Tesis, Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Orang tua saya yang tercinta, Abu Alm.H.Burhanuddin Hamid dan Umi Hj.Surya Marlita atas segala doa, dukungan, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.
Kiranya Allah SWT memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.
Penulis sungguh menyadari bahwa Tesis ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan Tesis ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Medan, 30 Januari 2012 Penyusun, M.Irfan M.P Hamid - NIM 097020007/AR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mohammad Irfan Meianda Putra Hamid Alamat : Jl.Palem Mas Raya No. 21 Medan Agama : Islam Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1987 Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke : 1 dari 3 Warga Negara : Indonesia Nama Ayah : Alm. Ir. H. Burhanuddin Hamid Nama Ibu : Hj. Surya Marlita Pendidikan Formal : SD Percobaan Negeri Medan (tamat tahun 1999)
SLTP Negeri 1 Medan (tamat tahun 2002) SMU Negeri 1 Medan (tamat tahun 2005) Sarjana Teknik Arsitektur (tamat tahun 2009) Sarjana Profesi Arsitektur (tamat tahun 2011)
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ................................................................................................................ iABSTRACT ............................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. v DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................. xxi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 11.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Alasan Pemilihan Topik ..................................................................... 4
1.3 Perumusan Masalah ........................................................................... 5
1.4 Tujuan ................................................................................................ 7
1.5 Manfaat .............................................................................................. 7
1.6 Keluaran ............................................................................................ 8
1.7 Metodologi ......................................................................................... 9
1.8 Sistematika Penulisan Tesis ............................................................... 14
BAB II KAJIAN TIPOLOGI TOWN HOUSE ................................................... 16
2.1 Interpretasi Kasus............................................................................... 16
2.1.1 Pengertian proyek ................................................................... 16
2.1.2 Karakteristik ........................................................................... 17
2.1.3 Tipologi Town House ............................................................. 19
2.2 Program Kegiatan .............................................................................. 27
2.2.1 Aktivitas ................................................................................. 27
2.3 Persyaratan Teknis ............................................................................. 29
2.3.1 Rumah sederhana berlantai dua .............................................. 29
2.4 Sasaran Pengguna .............................................................................. 32
2.4.1 Profit pengguna Town House ................................................. 32
2.4.2 Perilaku masyarakat urban ..................................................... 34
2.5 Program Ruang .................................................................................. 35
2.5.1 Unit harian .............................................................................. 35
2.6 Program Ruang yang Direkomendasikan .......................................... 36
2.7 Studi Banding..................................................................................... 39
2.7.1 Studi banding kasus sejenis .................................................... 39
2.7.2 Perbandingan studi banding ................................................... 53
2.8 Kesimpulan Studi Banding ................................................................ 54
BAB III PRINSIP EKOLOGI PADA BANGUNAN HUNIAN ......................... 56
3.1 Pengertian Arsitektur Ekologis .......................................................... 56
3.2 Teori-teori Arsitektur Ekologis .......................................................... 57
3.2.1 Ken Yeang .............................................................................. 57
3.2.2 Heinz Frick ............................................................................. 62
3.2.3 Hashem Akbari ....................................................................... 65
3.2.4 A. Dimoudi ............................................................................. 69
3.2.5 Jhon D’Annunzio .................................................................... 84
3.2.6 Georg Lippsmeier ................................................................... 86
3.2.6.1 Analisa orientasi bangunan ........................................ 87
3.2.6.2 Analisa material/bahan bangunan ............................... 92
3.2.7 M.David Egan ......................................................................... 103
3.3 Varietes Tanaman, Integrasi, dan Fungsinya pada Bangunan ........... 123
3.3.1 William McDonough .............................................................. 126
3.3.2 Pusat penelitian dan pengembangan pemukiman departemen pekerjaan umum .................................................. 130
3.4 Konsep Urban Farming ..................................................................... 130
BAB IV KONSEP PERANCANGAN FISIK ...................................................... 137
4.1 Deskripsi Kasus Proyek ..................................................................... 137
4.1.1 Lokasi ..................................................................................... 137
4.1.2 Latar belakang pembangunan ................................................. 137
4.1.3 Luas ........................................................................................ 139
4.1.4 Kepemilikan ........................................................................... 140
4.1.5 Kondisi fisik ........................................................................... 140
4.1.6 Kegiatan .................................................................................. 142
4.1.7 Data unsur iklim bulanan meteorologi dan geofisika stasiun klimatologi Sampali ................................................... 146
4.2 Eksplorasi Penerapan Tema ke dalam Kasus Proyek ....................... 146
4.2.1 Eksplorasi sistem vantilasi silang ........................................... 147
4.2.2 Eksplorasi cahaya matahari .................................................... 148
4.3 Konsep Dasar Desain:Town House Kantung Semar .......................... 154
4.3.1 Layout bangunan mungil yang efisien .................................. 156
4.3.2 Hunian hijau yang mandiri ..................................................... 157
BAB V RUMUSAN KRITERIA PERANCANGAN FISIK TOWN HOUSE EKOLOGIS .................................................................. 162
5.1 Rencana/Rancangan Skematik ........................................................... 162
5.1.1 Denah Town House CBD Polonia eksisting .................... 162
5.1.2 Denah desain Town House CBD Polonia ........................ 163
5.1.2.1 Konservasi air ............................................................ 168
5.1.2.2 Urban farming ........................................................... 169
5.1.2.3 Air conditioner system ............................................... 170
5.1.2.4 Aplikasi eco material ................................................ 171
5.1.2.5 Aplikasi material bekas pada desain bangunan ......... 171
5.2 Model Penerapan/Pengujian .............................................................. 180
5.2.1 Analisa Thermal menggunakan software ecotect ................... 180
BAB VI EVALUASI AKHIR DAN REKOMENDASI....................................... 191
6.1 Tipologi Town House ......................................................................... 191
6.2 Penerapan Konsep Ekologis .............................................................. 192
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 196
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman2.2 Zonasi Kepemilikan Town House ................................................................. 17
2.8 Tipologi Cluster 1 ......................................................................................... 21
2.7 Tipologi Cluster 1 ......................................................................................... 20
2.6 Contoh Tipe Town House .............................................................................. 19
2.5 Prapanca Town House ................................................................................... 18
2.4 Prapanca Town House ................................................................................... 18
2.3 Zonasi Kepemilikan Rumah Tinggal Pribadi ................................................ 17
2.1 Zonasi Kepemilikan Condominium .............................................................. 16
1.1 Pengukuran Sudut Bangunan ....................................................................... 10
1.7 Sistematika Penulisan Tesis .......................................................................... 15
1.6 Analisa Shading ........................................................................................... 14
1.5 Analisa Kenyamanan Thermal ...................................................................... 13
1.4 Pengukur Sudut Bayangan ............................................................................ 12
1.3 Pengukur Sudut Bayangan ............................................................................ 12
1.2 Diagram Matahari ......................................................................................... 11
2.9 Charlotte Area Project, Rochester, N.Y. Northrup ....................................... 21
2.10 Tipologi Town House Sebagai Penginapan ................................................... 22
2.18 Denah Lantai 3 (Roof Top) Desain Perencanaan Town House ..................... 39
2.27 Tampak Unit Town House .......................................................................................... 46
2.26 Tampak Unit Town House .......................................................................................... 46
2.25 Tampak dan Potongan ................................................................................... 44
2.24 Denah ............................................................................................................ 43
2.23 Interior Unit Town house .............................................................................. 43
2.22 Pantry ............................................................................................................ 42
2.21 Tampak Depan Unit Town House ............................................................................. 42
41
2.20 Ruang Terbuka ......................................................................................
2.19 Entrance Town House Puri Setiabudhi ......................................................... 39
2.17 Denah Desain Perencanaan Town House, Lantai 1 (gambar kiri) dan Lantai 2 (gambar kanan) .............................................................................................. 38
2.11 Tipologi 2 Lantai ........................................................................................... 22
2.16 Denah Town House Tipologi Single Family Housing (hunian tunggal) ....... 37
Finance Agency ............................................................................................. 26
) -New Jersey Housing
2
2.15 Town House tiga tempat tidur (1281 m
Finance Agency ............................................................................................. 26
) – New Jersey Housing
2
2.14 Town House empat tempat tidur (1657 m
2.13 Dua Kamar dan Area Loteng ....................................................................... 24
2.12 Wycliff Hill, Toronto, Canada ...................................................................... 24
2.28 Site Plan Town House Setra Duta ................................................................. 46
2.29 Tampak Depan Prapanca Town House ................................................................ 48
2.30 Denah Lantai 1,2,3 Prapanca Town House ................................................... 50
2.31 Potongan Prapanca Town House .......................................................................... 48
2.32 Tampak dari Jalan Prapanca Raya ................................................................... 49
2.33 Entrance Utama .................................................................................................... 51
2.34 Inner Court ............................................................................................................ 52
3.1 Proses Pertukaran Udara Panas dan Udara Sejuk pada Proses
Stack Effect .................................................................................................... 73
3.2 Proses Pertukaran Udara pada Bagnunan ..................................................... 74
3.3 Proses Pemanasan Atap Kolektor Surya ....................................................... 79
3.4 Orientasi Bangunan terhadap Matahari ......................................................... 90
3.5 Orientasi Bangunan terhadap Matahari ......................................................... 90
3.6 Proses Masuknya Panas ke dalam Bangunan................................................ 93
3.7 Beberapa Tipe Sunshading ...................................................................... 108
3.8 Elemen Arsitektur sebagai Pelindung Radiasi Matahari ......................... 109
3.9 Overstek yang dapat Mengurangi Panas, Melembutkan Sinar dan Kontras ke dalam Ruang ......................................................................... 113
3.10 Overstek yang dapat Mengurangi Panas, Melembutkan Sinar dan Kontras ke dalam Ruang ......................................................................... 114
3.11 Overstek yang dapat Mengurangi Panas, Melembutkan Sinar dan Kontras ke dalam Ruang ......................................................................... 114
3.12 Shading untuk Mengurangi Kualitas Cahaya yang Masuk ke dalam Bangunan ................................................................................................. 115
3.13 Tipe SunShading Horizontal dan Vertikal .............................................. 116
3.23 Sistem Gantung Proses Hidroponik ........................................................ 135
4.6 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia .................................... 133
4.5 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia .................................... 133
4.4 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia .................................... 142
4.3 Master Plan Town House CBD Polonia .................................................. 141
4.2 Perencanaan dan Pembangunan pada Town House CBD Polonia .......... 141
4.1 Lokasi Town House CBD Polonia .......................................................... 140
3.24 Sistem Gantung pada Proses Hidroponik ................................................ 136
3.22 Proses Hidroponik dalam Urban Farming .............................................. 135
3.14 Tipe Sunshading Horizontal dan Vertikal ............................................... 117
3.21 Tiga Komponen Cahaya Langit yang sampai pada Suatu Titik Dibidang Kerja ........................................................................................ 122
3.20 Tiga Komponen Cahaya Langit yang sampai pada Suatu Titik Dibidang Kerja ........................................................................................ 121 ...........................................................................................................................
3.19 Tiga Komponen Cahaya Langit yang sampai pada Suatu Titik Dibidang Kerja ........................................................................................ 121
3.18 Bidang Pengumpul dan Pemantul Cahaya .............................................. 119
3.17 Sunshading Tipe Venetian Blind ............................................................ 118
3.16 Sunshading Tipe Venetian Blind ............................................................ 118
3.15 Tipe Shading/Reflector ........................................................................... 117
4.7 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia .................................... 144
4.8 Tahap Pembangunan Town House CBD Polonia .................................... 144
4.19 Bayangan pada Bulan September Pukul 11.00, Fasade Timur ............... 152
5.6 Denah Desain Lantai Roof Top ............................................................... 166
5.5 Denah Desain Lantai 2 ............................................................................ 165
5.4 Denah Desain Lantai 1 ............................................................................ 165
5.3 Denah Lantai 3 (Roof Top) Desain Perencanaan Town House ............... 164
5.2 Denah Desain Perencanaan Town House , Lantai 1 (gambar kiri) dan Lantai 2 (gambar kanan) ........................................................................................ 164
5.1 Denah Eksisting Town House CBD Polonia Medan ....................... 163
4.20 Bayangan pada Bulan Desember Pukul 11.00, Fasade Timur ................ 154
4.18 Bayangan pada Bulan Maret Pukul 11.00, Fasade Timur ....................... 152
4.9 Impressi Town House CBD Polonia ....................................................... 145
4.17 Bayangan pada Bulan Desember Pukul 16.00, Fasade Barat ................. 151
4.16 Bayangan pada Bulan Desember Pukul 14.00, Fasade Barat ................. 151
4.15 Bayangan pada Bulan September Pukul 16.00, Fasade Barat ................ 150
4.14 Bayangan pada Bulan September Pukul 14.00, Fasade Barat ................ 150
4.13 Sudut Jatuhnya Bayangan Matahari Berdasarkan Metode Lippsmeier .. 149
4.12 Sudut Datangnya Matahari pada Kawasan CBD Polonia ....................... 148
4.11 Arah Angin Dominan pada Kawasan CBD Polonia adalah dari arah Timur Laut .............................................................................................. 147
4.10 Impressi Town House CBD Polonia ....................................................... 145
5.7 Desain Fasade Town House CBD Polonia Medan .................................. 166
5.8 Desain Fasade Town House CBD Polonia Medan .................................. 167
5.9 Desain Fasade Town House CBD Polonia Medan .................................. 167
5.10 Konservasi Air: Siklus Air di dalam Bangunan yang Mengolah Air Hujan dan Grey Water serta Menyerap Black Water dengan Bio
Septik Tank .............................................................................................. 168
5.11 Urban Farming : Pemilihan Jenis Tanaman sangat Krusial Karena Perlu Disesuaikan dengan kondisi udara, suhu, dan Jenis Tanah Lahan yang akan Digunakan ....................................................................................... 169
5.12 Sistem Pendistribusian Unsur Hara pada Tanaman Hidroponik Melalui Media Pipa PVC dan Meterial Botol Bekas sebagai Pot Pengganti
Polibek ..................................................................................................... 170
5.13 Passive cooling : Tangga Putar Memegang Peranan Penting sebagai Cerobong yang Mengalirkan dan Membuang Udara Panas ke atas ........ 171
5.14 Jarak CBD Polonia-Belawan ................................................................... 172
5.15 Drum Bekas Oli Pertamina ..................................................................... 173
5.16 Jarak CBD Polonia-Riau ......................................................................... 174
5.17 Bata Tanah Merah ................................................................................... 174
5.18 Bata Tanah Merah ................................................................................... 175
5.19 Jarak CBD Polonia-Padang ..................................................................... 176
5.20 Produk Semen Padang ............................................................................. 176
5.21 Pohon Gaharu .......................................................................................... 177
5.22 Pohon Jati ................................................................................................ 178
5.23 Pohon Jati ................................................................................................ 178
5.24 Peta Lokasi Pohon CBD-Tarutung .......................................................... 179
5.25 Peta Lokasi CBD Bukit Tinggi ............................................................... 179
5.26 Bambu ..................................................................................................... 180
5.36 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Mendung ...................................................... 190
3.5 Perbandingan Penggunaan Material Atap Konvensional dengan Material Atap Dingin ..................................................................................... 98
3.4 Jenis Warna Atap dan Nilai Daya Tolak Kalornya ........................................ 97
3.3 Radiasi Matahari terhadap Arah Bukaan ....................................................... 91
3.2 Temperatur Efektif ......................................................................................... 87
3.1 Batas Kenyamanan Thermal .......................................................................... 86
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman5.35 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Mendung ...................................................... 189
5.27 Hasil Simulasi Suhu Terpanas ....................................................................... 181
5.34 Penerapan konsep Buffer Menggunakan Vegetasi ........................................ 188
5.33 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Dingin Terkencang ...................................... 188
5.32 Hasil Simulasi Suhu pada Hari Tercerah ....................................................... 187
5.31 Hasil Simulasi Suhu Terdingin ...................................................................... 186
5.30 Proses Konduksi Panas .................................................................................. 183
5.29 Aplikasi Sistem Solar Shadding Device Egg Crate ....................................... 183
5.28 Varian Pelindung Matahari ............................................................................ 182
3.6 Koefisien serapan kalor untuk masin- masing Jenis Permukaan Dinding ........................................................................................................... 102
3.7 Nilai Time Lag untuk Bata dan Kayu ............................................................. 103
3.8 Koefisien Shading untuk Berbagai Jenis Material Kaca ................................ 104
3.9 K-Value Untuk Berbagai Jenis Material ........................................................ 104
3.10 Koefisien Shading untuk Elemen Lansekap .................................................. 106
3.11 Pengaruh Kecepatan Angin terhadap Manusia .............................................. 107
3.12 Koefisien Shading untuk Berbagai Jenis Elemen Shading ............................ 110
3.13 Hasil Pengurangan Panas dari Radiasi Matahari yang Masuk Melalui Jendela Kaca, Berkat Pembayang ..................................................... 110
5.1 Shading Coefficient untuk Elemen Arsitektur ................................................ 185
5.2 Shading Coefficient untuk Elemen Arsitektur ................................................ 185
DAFTAR ISTILAH
AAir conditioning system : Sistem pengkondisian udara Audial : Pendengaran
B
Backpacker : Petualang Back office : Area di belakang kantor Black water : Air limbah
Buffer : Elemen penahan
C
Café : Restoran kecil Central Bussiness District : Kawasan pusat bisnis Chimney : Cerobong Childcare Centre : Pusat perawatan anak
Cluster : grup di dalam kawasan
Cool roof : Sistem atap dingin pada bangunan Condominiums : Tipologi perumahan perkotaan dengan ukuran yang besar
D
Dark grey metalized : Material metal berwarna abu-abu pekat Double skin façade : Elemen kedua pada tampak
E
Eco material : Material ekologis/ramah lingkungan Extensive : Tanaman yang berjenis tinggi
F
Fiber : Material yang terbuat dari bahan serat Full mode : Pola penuh Furniture : Perabot
G
Geo Location : Lokasi pada sistem GPS Grey water : Air kotor
H
Heat island : Proses pengumpulan panas mikro pada perkotaan House keeping : Penjaga rumah
I Inlet : Saluran masuk
Intensive : Tanaman yang berjenis rendah
J
Jetty : Dermaga/pelabuhan Jogging track : Area trek berlari
L
Laminar : Berlapis Laundry : Binatu pakaian Lifestyle : Gaya hidup Light grey metalized : Material metal berwarna abu-abu tidak pekat Living area : Area tamu Low-cost Maintenance : Biaya perawatan yang murah
M
Maintenance : Perawatan
Mixed mode : Pola campuran/kombinasi Monochromatic : Satu warna
N
Non energy efficient : Pola tidak hemat energi
O
Outdoor : Area di luar ruangan Outlet : Saluran keluar Overheating : Panas yang berlebihan Over : Berlebihan
P
Passive cooling : Proses pendinginan yang pasif Passive mode : Pola pasif Photovoltaic : Sistem pengumpul energi matahari Photovoltaic : Sistem pengumpulan energi matahari Playground : Area bermain Productive mode : Pola produktif Pre Cooling : Proses sebelum pendinginan Private : Tidak untuk umum Polybag : Material pot plastik untuk tanaman rendah
R
Recycle : Mendaur ulang kembali Reduce : Mengurangi Reflective glass : Kaca pemantul Reuse : Menggunakan kembali Reverse : Mundur Roof garden : Konsep taman pada atap bangunan Rural : Pedalaman
S
Semi basement : Area di bawah tanah Semi private : Terbatas untuk umum Shading : Elemen pembayang Shadow : Bayangan Single family Housing : Rumah tinggal mandiri Software ecotect : Software untuk menganalisa kondisi thermal Software : Sistem pengoperasian pada computer Solar collector : Sistem pengumpul energi matahari Space : Ruang Stack effect : Sistem pertukaran udara dengan menggunakan cerobong Sunscreen : Pelindung matahari
T
Thermal : Suhu
Town house : Tipologi perumahan perkotaan
U
Urban : Perkotaan Urban farming : Konsep pertanian di perkotaan
V Vegetatif roof : Konsep atap hijau
View : Pemandangan/pandangan Visual : Penglihatan Void : Area kosong
W
Water treatment : Proses pengelolaan air