BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kel

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan setiap manusia. Melalui komunikasi, manusia dapat mengetahui informasi yang diperlukan. Dengan mengetahui informasi tersebut menjadikan manusia yang tadinya tidak

  tahu menjadi tahu. komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang disampaikan oleh seorang sumber atau komunikator kepada penerima atau komunikan melalui suatu media atau saluran. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampain pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) (Effendy, 2006: 10). Komunikasi merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi suatu organisasi atau perusahaan karena keberhasilan antara perusahaan dapat dilihat dari bagai mana pola komunikasi yang digunakan antara perusahaan baik dengan publik internal maupun dengan publik eksternal.

  Seiring dengan kemajuan-kemajuan public relations selama 200 tahun terakhir ini, berkembang sejumlah wahana komunikasi modern. Selama priode yang cukup panjang tersebut pers media cetak, radio, dan bioskop memiliki peranan yang sangat besar sebelum munculnya alat-alat komunikasi dan informasi yang lebih baru serta lebih canggih seperti televisi, video, dan satelit. Berbagai media cetak seperti majalah, brosur, radio dan televisi merupakan wahana penyebaran informasi public relations (Hapsari, 2011: 3).

  Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two ways communication (komunikasi dua arah atau timbal balik). Komunikasi yang berlangsung antara perusahaan dengan publiknya tidak hanya terjadi secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam penyebaran informasi dan pembentukan citra dan opini publik,

  

public relations memerlukan media komunikasi. Media yang digunakan ini pun

  sangat beragam. Perusahaan harus dapat memilih secara tepat media mana yang akan digunakan dan dinilai paling efektif untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang ditentukan. Keberadaan media perusahaan tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak. Bagi perusahaan, media berfungsi untuk menyampaikan informasi dan bagi pembaca untuk memperoleh informasi tentang organisasi tersebut.

  Salah satu media komunikasi public relations yang diterbitkan sendiri oleh perusahaan adalah brosur. Brosur sebagai selebaran cetakan berisi keterangan singkat tentang perusahaan atau organisasi untuk diketahui oleh umum (Badudu, 2001). Brosur merupakan bentuk cetakan yang dibuat untuk tujuan menginformasikan atau mempromosikan. Fungsi dari brosur sebagai media publisitas produk service atau acara. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa brosur adalah media komunikasi public relations yang dibuat oleh perusahaan berupa selebaran yang berisi keterangan singkat tentang produk, layanan atau acara perusahaan agar diketahui umum (Iriantara, 2005: 222)

  PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yaitu sebagai penyedia listrik di tanah air. Sebagai suatu perusahaan, PT PLN mempunyai visi dan misi dalam menciptakan keharmonisan hubungan antar PT PLN (Persero) dengan masyarakat. Keberadaan unit kerja public relations sangat penting baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah dalam menyatukan langkah strategis untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan kepada karyawan maupun masyarakat.

  PT PLN (Persero) terus berusaha menghasilkan informasi

  Public relations

  yang positif untuk membangun citra perusahaan dan mengurangi munculnya isu- isu negatif. Sejalan dengan itu PT PLN (Persero) mengeluarkan gagasan baru bagi kepuasan pelanggan yaitu Listrik Prabayar. Listrik prabayar adalah layanan terbaru untuk konsumen dalam mengelola konsumsi listrik melalui Meter Elektronik Prabyar (MPB), dimana pemakaian listriknya dapat dikendalikan oleh konsumen itu sendiri dengan menggunakan alat yang bernama kWh meter LPB (kWh meter listrik prabayar).

  Pada saat pemasangan atau penyambungan baru, setiap konsumen memperoleh pemasokan listrik sesuai dengan kemampuan mereka. Alat ini akan disertai oleh voucher isi ulang listrik yang disebut dengan token (stroom). Token adalah 20 digit angka yang unik dan berisi informasi untuk dimasukkan ke dalam kWh meter LPB. Token dapat diperoleh di kantor PLN terdekat dan bank yang sudah menyediakan layanan voucher isi ulang listrik, seperti Bank Danamon Syariah, Bank BNI (ATM), Bank Mandiri (ATM), Bank BRI, Bank NISP (ATM), Bank BCA (ATM). Pilihan nilai token bebas atau fleksibel mulai dari Rp 20.000 s/d 1.000.000. Pergantian dari listrik pasca bayar ke listrik prabayar tidak dikenakan biaya. Bagi pelanggan migrasi dari pasca bayar ke prabayar atau pelanggan baru pendaftaran dilakukan dengan memberikan KTP, denah lokasi, penerbitan surat persetujuan, membayar biaya stroom perdana, dan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL), kemudian petugas PLN melakukan penggantian kWH meter (Sumber: PT PLN Persero Kisaran).

  Latar belakang diluncurkannya program ini adalah sebagai wujud komitmen PT PLN untuk terus meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan dengan berbagai bentuk gagasan. Selama ini banyak pelanggan mengeluhkan mengenai pencatatan meter, jumlah tagihan yang tidak menentu setiap bulan, dan banyak pula keluhan mengenai tagihan listrik di rumah kontrakan atau kos. Listrik prabayar pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2005 dan saat ini pelanggan yang memasang listrik prabayar terus meningkat. PT PLN (Persero) mencatat saat ini pengguna listrik prabayar sudah mencapai 5 juta. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pelanggan listrik prabayar terbesar di dunia.

  Selain Indonesia, negara yang memiliki jumlah pelanggan listrik prabayar yang banyak lainnya adalah Afrika, dengan total sekitar 4 juta pelanggan. Lima juta pelanggan prabayar ini tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, yang sebagian besar berada di wilayah Jawa dan Bali. PLN mencatat pelanggan Prabayar terbanyak berada di Jawa Barat dan Banten, dengan total 1,6 juta pelanggan disusul oleh Jawa Timur dengan 853 ribu pelanggan, Jawa Tengah dan Yogyakarta sebanyak 581 ribu pelanggan, Jakarta-Tangerang 486 ribu pelanggan, Bali 216 ribu pelanggan dan Sumatera Utara telah mencapai 94.877 pelanggan listrik prabayar. Angka ini diharapkan semangkin meningkat dalam 2 tahun mendatang dengan beralihnya pelanggan pengguna listrik pasca bayar ke listrik prabayar.

  

  Listrik prabayar ini pertama kali diadopsi oleh PT PLN Kisaran pada tahun 2011. Public relations PT PLN Kisaran mengatakan bahwa saat ini pelanggan yang menggunakan listrik prabayar untuk wilayah Kisaran sudah mencapai 5000.

  Jumlah ini menggambarkan minat masyarakat Kisaran yang tinggi terhadap listrik prabayar. Adapun target public relations PT PLN Kisaran di tahun 2013 ini yaitu 10.000 pengguna Listrik Prabayar. (Humas PT PLN)

  Pemanfaatan listrik prabayar menguntungkan pelanggan karena dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik perbulannya. Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan pencatat meter penggunaan listrik, terbebas dari sanksi pemutusan karena keterlambatan pembayaran listrik dan tidak dikenakan biaya beban seperti menggunakan listrik pasca bayar. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat. Pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat

  

stroom yang tertera di meter sudah habis karena secara otomatis meteran prabayar

akan memberikan alarm jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.

  Untuk mempublikasikan listrik prabayar kepada masyarakat perlu adanya strategi sosialisasi yang baik. Sosialisasi terdiri dari dua tipe yaitu sosialisasi formal dan informal. Sosialisasi listrik prabayar yang dilakukan oleh public

  

relation PT PLN ini termasuk ke dalam tipe sosialisasi formal, yaitu sosialisasi

  yang terbentuk melalui lembaga pemerintahan atau masyarakat untuk mensosialisasikan nilai, norma dan peran yang dalam hal ini berkenaan dengan pemanfaatan fasilitas listrik prabayar yang diberikan oleh PT PLN.

  Pemanfaatan media cetak ini juga diterapkan di PT PLN Kisaran, yang dikelola oleh urusan public relations yang termasuk dalam bagian sekretaris perusahaan guna untuk mensosialisasikan listrik prabayar. Bentuk media cetak perusahaan tersebut berupa brosur yang dikenal dengan ‘’Listrik Prabayar’’. Brosur listrik prabayar ini diterbitkan pada tanggal 2 Februari 2011 hingga saat ini memasuki tahun ketiga. Pemilihan media cetak perusahaan dalam bentuk brosur ini disesuaikan dengan sasaran pembaca yang ingin dicapai yang telah jelas sehingga isi pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan tingkat kemampuan pembaca untuk mengkonsumsi isi pesan yang ada.

  Brosur ini terbit dengan format berbentuk selebaran yang berisikan tulisan dan gambar. Isi dari brosur listrik prabayar diantaranya yaitu salam redaksi, cara penggunaan, keunggulan listrik prabayar, tempat pembelian stroom, syarat dan ketentuan, tarif KWH prabayar dan lain-lain. Setiap edisinya brosur listrik prabayar diterbitkan sebanyak 10000 eksemplar. Frekuensi terbit brosur listrik prabayar adalah tahunan dan biasanya disebarkan dalam waktu 1 bulan sekali, namun berberapa waktu belakangan ini, siklus penyebaran brosur listrik prabayar tersebut mulai tidak beraturan. Frekuensi penyebaran yang tidak teratur tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat efektivitas media cetak brosur tersebut. Brosur listrik prabayar dibagikan kepada masyarakat perkotaan maupun pedesaan dan loket-loket yang bekerja sama dengan pihak PT PLN.

  Efektivitas komunikasi yang dilakukan lewat media cetak perusahaan antara lain ditentukan oleh isi pesan dan bagaimana pesan itu disampaikan sehingga dapat meningkatkan minat menggunakan listrik prabayar. Selain itu brosur harus mampu membangkitkan perhatian (Attention), menumbuhkan ketertarikan (Interest), menimbulkan hasrat (Desire), pengambilan keputusan (Decision), dan tindakan (Action) untuk menggunakan listrik prabayar yang ditawarkan oleh PT PLN.

  Brosur digunakan untuk menginformasikan keunggulan dan manfaat dari listrik prabayar kepada masyarakat serta mengubah prilaku khalayak secara konkret, lebih teratur, mendidik untuk berhemat, dan dapat membujuk khalayak untuk menggunakan gagasan baru yang ditawarkan. Dengan mengunakan listrik prabayar maka masyarakat dapat mengendalikan pemakaian sesuai dengan kemampuan konsumen dan dapat memperhitungkan pemakaian listrik mereka setiap bulannya.

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk meneliti ‘‘Sejauh mana Efektivitas Brosur PT PLN Terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran’’.

  I.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagi berikut: “Sejauh mana pengaruh efektivitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran?”

  I.3 Pembatasan Masalah

  Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar tidak terlalau luas, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

  1. Yang dimaksud dengan efektivitas brosur meliputi, penerima/pemakaian, isi, pesan, ketepatan waktu, media, format dan sumber.

  2. Yang dimaksud dengan minat dalam penelitian ini meliputi, perhatian, rasa senang, ketertarikan, hasrat, dan motivasi.

  3. Objek penelitian ini adalah kepala rumah tangga di lingkungan III dan V Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran yang menggunakan listrik prabayar.

  4. Penelitian ini dilakukan Mei 2013 - september 2013.

  I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan penelitian yang akan menguraikan apa yang dicapai, disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian.

  I.4.1 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui efektivitas media brosur yang dikelola oleh public

  relations PT PLN

  2.Untuk mengetahui tingkat minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran

  3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh efektivitas media brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran.

I.4.2 Manfat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah:

  1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif terhadap khasanah keilmuan di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU khususnya mengenai Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan pada Masyarakat.

  2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan tentang efektivitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat.

  3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan-masukan kepada pihak yang berkepentingan dan berkenaan dengan penelitian ini.

Dokumen yang terkait

Analisis Variansi tentang Pendapat Pelanggan Perusahaan Listrik Negara terhadap Inovasi Listrik Prabayar (Studi Kasus pada Masyarakat Kecamatan Medan Tuntungan)

2 55 51

Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

1 66 111

Analisis Pelanggan Yang Menggunakan Listrik Prabayar Di PT. PLN (persero) APJ Bandung UPJ Selatan

9 64 59

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - BAB I PENDAHULUAN

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Budaya Organisasi pada BSA Owner Motorcycle’ Siantar di Kota Pematangsiantar

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - KOMPOSISI INFORMASI HOUSE JOURNAL (Studi Analisis Isi pada House Journal “Gema Pelabuhan” PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan Tahun 2009-2011)

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT PLN (Persero) Wilayah SUMUT Area Padangsidimpuan

0 1 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Perbedaan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Konfensioal (Pascabayar) pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Ranting Medan Sunggal

0 0 25

Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

0 0 24

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelura

0 0 13