Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

(1)

EFEKTIVITAS BROSUR PT PLN DAN MINAT MENGGUNAKAN LISTRIK PRABAYAR PADA MASYARAKAT

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Efektivitas Brosur PT PLN Terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar Pada Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru

Kisaran)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Nuraini

090904008

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Nuraini

NIM : 090904008

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

Medan, Juli 2013

Dosen pembimbing Ketua Departemen

Drs. Mukti Sitompul, M.Si Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP: 195307161981121001 NIP: 196208281987012001

Dekan FISIP USU

Prof. Drs. Badaruddin, M.Si NIP: 19680525199203100


(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku

Nama : Nuraini

NIM : 090904008

Tanda Tangan :


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya menyelesaikan skripsi ini.

Yang paling utama adalah ucapan terima kasih kepada Kedua orang tua saya yang tercinta Bapak Ilyas dan Ibu Sarina yang telah memberikan bantuan dukungan material, moral, dan doa sampai terselesaikannya skripsi saya ini. Selain itu saya juga mengucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2) Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

3) Ibu Dra. Dayana, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU terimakasih atas bimbingan dan arahan selama penulis menempuh pendidikan di Ilmu Komunikasi FISIP USU.

4) Bapak Drs. Mukti Sitompul, M.Si selaku dosen pembimbing yang sudah banyak memberikan bimbingan dan arahan untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4) Bapak Tangkas, Bapak Talal dan Kak Maya yang membantu urusan-urusan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5) Seluruh dosen dan staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi khususnya, dan seluruh staf admitrasi FISIP USU umumnya yang telah mendidik, membimbing dan membantu penulis selama masa perkuliahan.

6) Kepada Bapak Uspan Penjahitan selaku Lurah Siumbut Baru yang telah bersedia memberikan data untuk informasi terkait penelitian ini.


(5)

7) Kepada kakak, abang dan adik saya, Hariati, Teguh, Rijal, Agus, dan Iurl yang telah memberikan bantuan dukungan material, moral, dan doa sampai selesainya skripsi saya ini.

8) Kepada masyarakat selaku sebagai responden yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi terkait dengan penelitian ini dan terimakasih atas partisifasi dalam penelitian ini.

9) Kepada Sukariawan selaku teman terdekat penulis dan sahabat-sahabat penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas bantuan, doa dan dukungannya.

10) Kepada seluruh teman-teman angkatan 2009 seperjuangan yang menuntut ilmu di Departemen Ilmu Komunikasi.

11)Kepada semuanya yang telah mendukung penulis dalam penyelesaian pendidikan dan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak. Harapan penulis semoga skripsi ini kelak dapat memberi manfaat sebanyak-banyaknya, dan jika terdapat kesalahan dan kesilapan dalam penulisan skripsi ini saya memohon maaf serta dapat menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Medan, September 2013

Penulis,


(6)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuraini

NIM : 090904008

Departemen : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non

Ekslusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “Efektifitas

Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat (Studi korelasional tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru), serta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Medan, september 2013


(7)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat (Studi korelasional tentang pengaruh Efektifitas Brosur PT PLN terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat di Kelurahan Siumbut Baru). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efektifitas Brosur PT PLN terhadap Minat menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Efektifitas Brosur, Minat, AIDDA, dan S-O-R. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat lingkungan III dan V di Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran Timur. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2013 jumlah kepala keluarga sebanyak 181 yang terdiri dari lingkungan III dan V, dari lingkungan III sebanyak 130 orang dan 78 orang dari lingkungan V. Selanjutnya, untuk menentukan jumlah sampel penelitian, digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%. Untuk memperoleh jumlah sampel dari setiap lingkungan, dari penghitungannya diperoleh jumlah sebanyak 64 responden. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru.

Kata kunci : Efektifitas Brosur PT PLN, Minat Menggunakan Listrik Prabayar, Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru.


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah. ... 6

1.4 Tujuan penelitian dan Manfat penelitian ... 7

1.4.1 Tujuan Penelitian. ... 7

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori 8 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi……….. 8

2.1.1.2 Ruang Lingkup Komunikasi ………. 11

2.1.1.3 Fungsi Komunikasi………. 13

2.1.1.4 Sifat Komunikasi……… 15

2.1.1.5 Tujuan Komunikasi……… 15

2.1.3 Efektifitas Brosur………... 15

2.1.4 Minat……….. 16 2.1.5 AIDDA………... 18

2.1.6 Teori S-O-R……… 20

2.2 Kerangka Konsep………... 21

2.3 Variabel Penelitian………. 21

2.3.1 Operasional Variabel………. 22

2.4 Definisi Operasional ………. 23

2.5 Hipotesis……… 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……… 23

3.1.1 Sejarah Kelurahan Siumbut Baru……….. 23

3.1.2 Batasan-batasan Kelurahan……… 24

3.1.3 Keadaan penduduk……… 24


(9)

3.1.5 Visi……….. 25

3.1.6 Misi………. 25

3.1.7 Struktur Organisasi Kelurahan Siumbut Baru……… 27

3.2 Metode Penelitian………... 28

3.3 Populasi dan Sampel……… 28

3.3.1 Populasi……… 28

3.3.2 Sampel………... 28

3.3.3 Teknik penarikan sempel………. 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 30

3.4.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research)…………. 30

3.4.2 Penelitian Lapangan (Field Research)……….. 30

3.5 Teknik Analisis Data………. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian……… 33

4.1.1 Tahap Awal……… 33

4.2.2 Pengumpulan Data……… 33

4.2 Analisis Tabel Tunggal ……… 34

4.2.1 Karakteristik Responden……… 34

4.2.2 Efektifitas Brosur………... 38

4.2.3 Minat Menggunakan……….. 49

4.3 Analisis Tabel Silang……… 56

4.4 Uji Hipotesis……….. 60

4.5 Pembahasan………... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……… 69

5.2 Saran……….. 70

5.2.1 Saran Responden Penelitian……… 71

5.2.2 Saran Dalam Kaitan Akademis……… 71

5.2.3 Saran Dalam Kaitan Praktis……… 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Variabel Oprasional 20

3.1 Penggolongan masyarakat berdasarkan mata pencarian 24

3.2 Penggolongan masyarakat berdasrkan usia 24

3.3 Sempel penelitian 30

4.1 Jenis kelamin 24

4.2 Usia 25

4.3 Pendidikan 26

4.4 Pekerjaan 26

4.5 Penghasilan 27

4.6 Seringnya membaca Brosur Listrik Listrik Prabayar 28

4.7 sebarapa sering menerima Brosur 29

4.8 Informasi sesuai dengan fakta 30

4.9 Informasi yang akurat 30

4.10 Efektif dalam memberikan Informasi 31

4.11 Mengerti isi pesan 32

4.12 Kepercayaan terhadap isi pesan 32

4.13 Ketepatan Waktu 33

4.14 Media yang tepat 34

4.15 Media paling menarik 34

4.16 Tampilan yang menarik 35

4.17 Penulisan dan warna sudah menarik 36

4.18 Informasi Berasal Dari sumber-sumber yang di percaya 37

4.19 Memahami informasi 38

4.20 Perhatian terhadap Brosur 38

4.21 rasa senang 39

4.22 Rasa ingin tahu 40

4.23 Ketertarikan 41

4.24 Berkeinginan untuk terus menggunakan Listrik Prabayar 42

4.25 Motifasi untuk menggunakan 43

4.26 Termotifasi karena adanya Brosur 44

4.27 Motifasi yang dimiliki 45

5.1 Uji silang antara isi Brosur dan rasa senang mengenai

Listrik Prabyar 46

5.2 Mengerti isi pesan dan Perhatian terhadap Brosur 47 5.3 Kepercayaan terhadap isi pesan dan tertarik untuk


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1 Teori S-O-R 18

2.1 Kerangka konsep 19


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Fotron Cobol

3. Tabel Skor Data Mentah Efektifitas Brosur dan Minat menggunakan

4. Daftar Ranking Efektifitas Brosur dan Minat menggunakan

5. Tabel Distribusi t

6. Tabel r Spearman

7. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi

8. Surat Prapenelitian

9. Surat Izin Penelitian 10. Surat Izin Balasan


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat (Studi korelasional tentang pengaruh Efektifitas Brosur PT PLN terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat di Kelurahan Siumbut Baru). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efektifitas Brosur PT PLN terhadap Minat menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Efektifitas Brosur, Minat, AIDDA, dan S-O-R. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat lingkungan III dan V di Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran Timur. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2013 jumlah kepala keluarga sebanyak 181 yang terdiri dari lingkungan III dan V, dari lingkungan III sebanyak 130 orang dan 78 orang dari lingkungan V. Selanjutnya, untuk menentukan jumlah sampel penelitian, digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%. Untuk memperoleh jumlah sampel dari setiap lingkungan, dari penghitungannya diperoleh jumlah sebanyak 64 responden. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru.

Kata kunci : Efektifitas Brosur PT PLN, Minat Menggunakan Listrik Prabayar, Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan setiap manusia. Melalui komunikasi, manusia dapat mengetahui informasi yang diperlukan. Dengan mengetahui informasi tersebut menjadikan manusia yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang disampaikan oleh seorang sumber atau komunikator kepada penerima atau komunikan melalui suatu media atau saluran. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampain pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) (Effendy, 2006: 10). Komunikasi merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi suatu organisasi atau perusahaan karena keberhasilan antara perusahaan dapat dilihat dari bagai mana pola komunikasi yang digunakan antara perusahaan baik dengan publik internal maupun dengan publik eksternal.

Seiring dengan kemajuan-kemajuan public relations selama 200 tahun terakhir ini, berkembang sejumlah wahana komunikasi modern. Selama priode yang cukup panjang tersebut pers media cetak, radio, dan bioskop memiliki peranan yang sangat besar sebelum munculnya alat-alat komunikasi dan informasi yang lebih baru serta lebih canggih seperti televisi, video, dan satelit. Berbagai media cetak seperti majalah, brosur, radio dan televisi merupakan wahana penyebaran informasi public relations (Hapsari, 2011: 3).

Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two ways communication (komunikasi dua arah atau timbal balik). Komunikasi yang berlangsung antara perusahaan dengan publiknya tidak hanya terjadi secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam penyebaran informasi dan pembentukan citra dan opini publik,

public relations memerlukan media komunikasi. Media yang digunakan ini pun


(15)

akan digunakan dan dinilai paling efektif untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang ditentukan. Keberadaan media perusahaan tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak. Bagi perusahaan, media berfungsi untuk menyampaikan informasi dan bagi pembaca untuk memperoleh informasi tentang organisasi tersebut.

Salah satu media komunikasi public relations yang diterbitkan sendiri oleh perusahaan adalah brosur. Brosur sebagai selebaran cetakan berisi keterangan singkat tentang perusahaan atau organisasi untuk diketahui oleh umum (Badudu, 2001). Brosur merupakan bentuk cetakan yang dibuat untuk tujuan menginformasikan atau mempromosikan. Fungsi dari brosur sebagai media publisitas produk service atau acara. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa brosur adalah media komunikasi public relations yang dibuat oleh perusahaan berupa selebaran yang berisi keterangan singkat tentang produk, layanan atau acara perusahaan agar diketahui umum (Iriantara, 2005: 222)

PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yaitu sebagai penyedia listrik di tanah air. Sebagai suatu perusahaan, PT PLN mempunyai visi dan misi dalam menciptakan keharmonisan hubungan antar PT PLN (Persero) dengan masyarakat. Keberadaan unit kerja public relations sangat penting baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah dalam menyatukan langkah strategis untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan kepada karyawan maupun masyarakat.

Public relations PT PLN (Persero) terus berusaha menghasilkan informasi

yang positif untuk membangun citra perusahaan dan mengurangi munculnya isu-isu negatif. Sejalan dengan itu PT PLN (Persero) mengeluarkan gagasan baru bagi kepuasan pelanggan yaitu Listrik Prabayar. Listrik prabayar adalah layanan terbaru untuk konsumen dalam mengelola konsumsi listrik melalui Meter Elektronik Prabyar (MPB), dimana pemakaian listriknya dapat dikendalikan oleh konsumen itu sendiri dengan menggunakan alat yang bernama kWh meter LPB (kWh meter listrik prabayar).

Pada saat pemasangan atau penyambungan baru, setiap konsumen memperoleh pemasokan listrik sesuai dengan kemampuan mereka. Alat ini akan


(16)

disertai oleh voucher isi ulang listrik yang disebut dengan token (stroom). Token adalah 20 digit angka yang unik dan berisi informasi untuk dimasukkan ke dalam kWh meter LPB. Token dapat diperoleh di kantor PLN terdekat dan bank yang sudah menyediakan layanan voucher isi ulang listrik, seperti Bank Danamon Syariah, Bank BNI (ATM), Bank Mandiri (ATM), Bank BRI, Bank NISP (ATM), Bank BCA (ATM). Pilihan nilai token bebas atau fleksibel mulai dari Rp 20.000 s/d 1.000.000. Pergantian dari listrik pasca bayar ke listrik prabayar tidak dikenakan biaya. Bagi pelanggan migrasi dari pasca bayar ke prabayar atau pelanggan baru pendaftaran dilakukan dengan memberikan KTP, denah lokasi, penerbitan surat persetujuan, membayar biaya stroom perdana, dan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL), kemudian petugas PLN melakukan penggantian kWH meter (Sumber: PT PLN Persero Kisaran).

Latar belakang diluncurkannya program ini adalah sebagai wujud komitmen PT PLN untuk terus meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan dengan berbagai bentuk gagasan. Selama ini banyak pelanggan mengeluhkan mengenai pencatatan meter, jumlah tagihan yang tidak menentu setiap bulan, dan banyak pula keluhan mengenai tagihan listrik di rumah kontrakan atau kos. Listrik prabayar pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2005 dan saat ini pelanggan yang memasang listrik prabayar terus meningkat. PT PLN (Persero) mencatat saat ini pengguna listrik prabayar sudah mencapai 5 juta. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pelanggan listrik prabayar terbesar di dunia.

Selain Indonesia, negara yang memiliki jumlah pelanggan listrik prabayar yang banyak lainnya adalah Afrika, dengan total sekitar 4 juta pelanggan. Lima juta pelanggan prabayar ini tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, yang sebagian besar berada di wilayah Jawa dan Bali. PLN mencatat pelanggan Prabayar terbanyak berada di Jawa Barat dan Banten, dengan total 1,6 juta pelanggan disusul oleh Jawa Timur dengan 853 ribu pelanggan, Jawa Tengah dan Yogyakarta sebanyak 581 ribu pelanggan, Jakarta-Tangerang 486 ribu pelanggan, Bali 216 ribu pelanggan dan Sumatera Utara telah mencapai 94.877 pelanggan listrik prabayar. Angka ini diharapkan semangkin meningkat dalam 2 tahun


(17)

mendatang dengan beralihnya pelanggan pengguna listrik pasca bayar ke listrik prabayar.

(http://www.tempo.co/read/news/2012/05/10/090402994/Listrik

-Prabayar-Indonesia-Terbesar-di-Dunia).

Listrik prabayar ini pertama kali diadopsi oleh PT PLN Kisaran pada tahun 2011. Public relations PT PLN Kisaran mengatakan bahwa saat ini pelanggan yang menggunakan listrik prabayar untuk wilayah Kisaran sudah mencapai 5000. Jumlah ini menggambarkan minat masyarakat Kisaran yang tinggi terhadap listrik prabayar. Adapun target public relations PT PLN Kisaran di tahun 2013 ini yaitu 10.000 pengguna Listrik Prabayar. (Humas PT PLN)

Pemanfaatan listrik prabayar menguntungkan pelanggan karena dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik perbulannya. Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan pencatat meter penggunaan listrik, terbebas dari sanksi pemutusan karena keterlambatan pembayaran listrik dan tidak dikenakan biaya beban seperti menggunakan listrik pasca bayar. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat. Pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat

stroom yang tertera di meter sudah habis karena secara otomatis meteran prabayar

akan memberikan alarm jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.

Untuk mempublikasikan listrik prabayar kepada masyarakat perlu adanya strategi sosialisasi yang baik. Sosialisasi terdiri dari dua tipe yaitu sosialisasi formal dan informal. Sosialisasi listrik prabayar yang dilakukan oleh public

relation PT PLN ini termasuk ke dalam tipe sosialisasi formal, yaitu sosialisasi

yang terbentuk melalui lembaga pemerintahan atau masyarakat untuk mensosialisasikan nilai, norma dan peran yang dalam hal ini berkenaan dengan pemanfaatan fasilitas listrik prabayar yang diberikan oleh PT PLN.

Pemanfaatan media cetak ini juga diterapkan di PT PLN Kisaran, yang dikelola oleh urusan public relations yang termasuk dalam bagian sekretaris perusahaan guna untuk mensosialisasikan listrik prabayar. Bentuk media cetak perusahaan tersebut berupa brosur yang dikenal dengan ‘’Listrik Prabayar’’. Brosur listrik prabayar ini diterbitkan pada tanggal 2 Februari 2011 hingga saat ini


(18)

memasuki tahun ketiga. Pemilihan media cetak perusahaan dalam bentuk brosur ini disesuaikan dengan sasaran pembaca yang ingin dicapai yang telah jelas sehingga isi pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan tingkat kemampuan pembaca untuk mengkonsumsi isi pesan yang ada.

Brosur ini terbit dengan format berbentuk selebaran yang berisikan tulisan dan gambar. Isi dari brosur listrik prabayar diantaranya yaitu salam redaksi, cara penggunaan, keunggulan listrik prabayar, tempat pembelian stroom, syarat dan ketentuan, tarif KWH prabayar dan lain-lain. Setiap edisinya brosur listrik prabayar diterbitkan sebanyak 10000 eksemplar. Frekuensi terbit brosur listrik prabayar adalah tahunan dan biasanya disebarkan dalam waktu 1 bulan sekali, namun berberapa waktu belakangan ini, siklus penyebaran brosur listrik prabayar tersebut mulai tidak beraturan. Frekuensi penyebaran yang tidak teratur tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat efektivitas media cetak brosur tersebut. Brosur listrik prabayar dibagikan kepada masyarakat perkotaan maupun pedesaan dan loket-loket yang bekerja sama dengan pihak PT PLN.

Efektivitas komunikasi yang dilakukan lewat media cetak perusahaan antara lain ditentukan oleh isi pesan dan bagaimana pesan itu disampaikan sehingga dapat meningkatkan minat menggunakan listrik prabayar. Selain itu brosur harus mampu membangkitkan perhatian (Attention), menumbuhkan ketertarikan (Interest), menimbulkan hasrat (Desire), pengambilan keputusan

(Decision), dan tindakan (Action) untuk menggunakan listrik prabayar yang

ditawarkan oleh PT PLN.

Brosur digunakan untuk menginformasikan keunggulan dan manfaat dari listrik prabayar kepada masyarakat serta mengubah prilaku khalayak secara konkret, lebih teratur, mendidik untuk berhemat, dan dapat membujuk khalayak untuk menggunakan gagasan baru yang ditawarkan. Dengan mengunakan listrik prabayar maka masyarakat dapat mengendalikan pemakaian sesuai dengan kemampuan konsumen dan dapat memperhitungkan pemakaian listrik mereka setiap bulannya.


(19)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk meneliti ‘‘Sejauh mana Efektivitas Brosur PT PLN Terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran’’.

I.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagi berikut: “Sejauh mana pengaruh efektivitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran?”

I.3Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar tidak terlalau luas, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Yang dimaksud dengan efektivitas brosur meliputi, penerima/pemakaian, isi, pesan, ketepatan waktu, media, format dan sumber.

2. Yang dimaksud dengan minat dalam penelitian ini meliputi, perhatian, rasa senang, ketertarikan, hasrat, dan motivasi.

3. Objek penelitian ini adalah kepala rumah tangga di lingkungan III dan V Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran yang menggunakan listrik prabayar.

4. Penelitian ini dilakukan Mei 2013 - september 2013.

I.4Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan penelitian yang akan menguraikan apa yang dicapai, disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian.

I.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui efektivitas media brosur yang dikelola oleh public

relations PT PLN

2.Untuk mengetahui tingkat minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran


(20)

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh efektivitas media brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran.

I.4.2 Manfat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif terhadap khasanah keilmuan di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU khususnya mengenai Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan pada Masyarakat.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan tentang efektivitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik prabayar pada masyarakat.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan-masukan kepada pihak yang berkepentingan dan berkenaan dengan penelitian ini.


(21)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

Menurut kerlinger, teori ini adalah himpunan konstruksi (konsep), definisi proposi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi di antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rahmat, 2012: 6)

Dalam penelitian kuantitatif, teori membantu peneliti dalam penentuan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih konsep-konsep yang tepat untuk pembentukan hipotesis-hipotesis yang akan diuji (kriyantono, 2010: 45)

Penelitian ini menggunakan teori-teori yang dianggap relevan sebagai penjabaran dan pendukung penelitian. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini yaitu Komunikasi, Efektivitas Brosur, Minat, Teori AIDDA dan Teori S-O-R.

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1Pengertian komunikasi.

Komunikasi bukanlah kata yang asing lagi bagi manusia dewasa ini. Kerapkali kata miss-communication menjadi akar dari setiap permasalahan yang dihadapi manusiad dan komunikasi menjadi jawaban yang tepat menyelesaikan masalah tersebut. Memang sebagai mahluk yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya, peranan komunikasi sangat diperlukan, setidaknya komunikasi menjadi saluran penyampaian gagasan, maksud seseorang agar dapat diterima dan dimengerti oleh manusia lainnya.

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu dari kata

communicatio atau communis yang artinya sama. Jadi apabila dua orang terlibat

dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi jika ada persamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan (Effendy,


(22)

2007 : 9). Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa komunikasi melibatkan lebih dari satu orang.

Namun dalam upaya mencapai persamaan makna tersebut diperlukan penyampaian pesan sebagaimana dikemukakan oleh Dani Vardiansyah, komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antarmanusia (Vardiansyah, 2008 : 29). Selanjutnya menurut Everett M Rogers mendefenisikan komunikasi sebagai suatu proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud mengubah tingkah laku mereka (Cangara, 2006 : 19).

Untuk memahami lebih dalam mengenai proses komunikasi, Harold D Laswell mengatakan bahwa cara terbaik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: “who, says what, in which channel, to whom, with what effect ?”. Jadi Harold D Laswell menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2007 : 10).

Dari defenisi yang disebutkan oleh Harold D Laswell di atas menunjukkan bahwa proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi ada untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya pertukaran informasi dan kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.

Berangkat dari paradigma Laswell, Effendy (2007: 11) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap yaitu:

1. Proses komunikasi primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.


(23)

Proses awal dari komunikasi primer ini adalah komunikator menyandi

(encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Hal ini berarti

komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian komunikan menerjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan komunikator dalam konteks pengertian. Hal terpenting dalam penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut sehingga terdapat kesamaan makna.

2. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua untuk menyampaikan pesan karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh dan jumlahnya banyak. Media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi sekunder adalah majalah, surat kabar, surat, telepon, radio, televisi, film, dan sebagainya.

2.1.1.2 Ruang Lingkup Komunikasi

Berdasarkan uraian diatas dapatlah disusun suatu ikhtisar mengenai lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari komponenya, bentuknya, sifatnaya, metodenya, bidangnya, dan sistemnya:

1. Komponen komunikasi

a)Komunikator (communocator) b)Pesan (message)

c)Media (media)

d)Komunikan (communicant) e)Efek (effect)

2. Proses kominikasi a) Proses secara primer b)Proses secara sekunder 3. Bentuk Komunikasi

a) Komunikasi Persona (Personal Communication)

1. Komunikasi intrapersona (intrapersonal communication) 2. Komunikasi antarpersona (interpersonal communication) b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

1. Komunikasi kelompok kecil 2. Komunikasi kelompok besar c. Komunikasi Massa


(24)

1. Pers 2. Radio 3. Televisi 4. Film

5. Dan lain-lain

d. Komunikasi medio (medio communication) 1. Surat

2. Telpon 3. Pamflet 4. Poster 5. Spanduk 6. Dan lain-lain 4. Sifat komunikasi

b) Tatap muka (face-to-face) c) Bermedia (mediated) d) Verbal (verbal)

e) Nonverbal (non-verbal) 5. Metode komunikasi

a) Jurnalistik (journalism) 1. Jurnalistik cetak 2. Jurnalistik elektronik

b) Hubungan masyarakat (piblik relations) c) Periklanan (advertising)

d) Pameran (exhibition/exposition) e) Publisitas (publicity)

f) Propaganda

g) Perang urat saraf (pschological werfare) h) Penerangan

6. Teknik komunikasi

a) Komunikasi informatif (informative communication) b) Komunikasi persuasif (persuasive communication) c) Komunikasi instruktif (instructive)

d) Hubungan manusiawi (human relations) 7. Tujuan komunikasi

a) Perubahan sikap (attitude change) b) Perubahan pendapat (opinion change) c) Perubahan prilaku (behavior change) d) Perubahan sosial (social change) 8. Fungsi komunikasi

a) Menginformasikan (to inform)

b) Mendidik (to educate)

c) Menghibur (to entertain) d) Mempengaruhi (to influence)

9. Model komunikasi

a) Komunikasi satu tahap (one step flow communication) b) Komunikasi dua tahap (tow step flow communication) c) Komunikasi multi tahap (multistep flow communication) 10. Bidang komunikasi


(25)

a) Komunikasi sosial (social communication)

b) Komunikasi manajemen/organisasional (managemen/organizational communication)

c) Komunikasi perusahaan (business communication) d) Komunikasi politik (politikal communication)

e) Komunikasi internasional (international communication) f) Komunikasi antar budaya (intercultural communication) g) Komunikasi pembangunan (development communication) h) Komunikasi lingkungan (environmental communication) i) Komunikasi tradisional (traditional communication)

Demikianlah ikhtisar mengenai lingkup ilmu komunikasi dipandang dari berbagai segi (Effendy, 2007:6-9)

2.1.2 Efektivitas Brosur

Brosur merupakan bentuk cetakan yang dibuat untuk tujuan menginformasikan atau mempromosikan. Fungsi dari brosur sebagai media publisitas produk service atau acara. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa brosur adalah media komunikasi public relations yang dibuat oleh perusahaan yang berupa selebaran berisi keterangan singkat tentang produk, layanan atau acara perusahaan agar diketahui umum (Iriantara, 2005: 222)

Dalam setiap organisasi efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, dengan kata lain suatu efektivitas disebut efektif apabila tercapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas dalam organisasi atau perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Bila dilihat aspek keberhasilan pencapaian tujuan maka efektivitas adalah yang mempokuskan pada tingkatan pencapaian terhadap tujuan organisasi public (Nurmandi, 1999: 193).

Definisi efektivitas secara umum adalah mengajarkan hal-hal yang benar, membawa hasil, menangani masa depan, meningkatkan sumber daya. Lebih lanjut Hardjana mendefinisikan efektivitas komunikasi adalah terdiri dari hal-hal sebagi berikut: penerima/pemakaian, isi, pesan, ketepatan waktu, media, format dan sumber. Efektivitas komunikasi yang diselenggarakan lewat media perusahaan atau organisasi antara lain apa informasi dan bagaimana informasi itu disampaikan. Dari pengertian tersebut efektifitas brosur adalah proses


(26)

penyampaian pesan atau informasi yang disampaikan tercapai pada tujuan atau sasaran yang teleh ditentukan sebelumnya (Hardjana, 2000: 24)

Penulis mengambil teori efektivitas dari Hardjana karena teori ini yang akan dijadikan indikator untuk mengana lisis brosur PT PLN Kisaran. Brosur sendiri adalah media komunikasi public relations yang dibuat oleh perusahaan. Brosur dapat berperan sebagai media cetak yang memungkinkan berlangsungnya komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat. Jadi, sebagai media komunikasi public relations, brosur muncul sebagai media komunikasi untuk menciptakan interaksi anatara perusahaan dengan pelanggan/ pengguna listrik prabayar.

2.1.3 Minat

Seorang komunikator dapat melakukan perubahan sikap dan tingkah laku komunikan apabila antara mereka merasa adanya persamaan. Oleh karena itu seorang komunikator harus dapat membangkitkan perhatian komunikan sehingga diantara mereka timbul persamaan makna akan suatu hal yang akan menjadi langkah awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian akan dibangkitkan, maka selanjutnya diikuti dengan upaya menumbuhkan minat. Menurut Hurlock (1978: 115), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Menurut Praktikno (1987:54), minat atau sikap dapat membuat sesaorang menjadi senang terhadap objek situasi dan ide tertentu. Minat merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan (Effendi, 2003: 103). Minat adalah rasa suka, rasa senang dan rasa tertarik pada suatu objek atau aktivitas tanpa ada yang yang menyuruh dan biasanya ada kecendrungan untuk mencari objek yang disenangi itu (Panji, 1995: 9)

Dari pengertian tersebut jelas bahwa minat sebagai pemusatan perhatian, motivasi, ketertarikan, rasa senang yang timbul dalam diri seseorang dan adanya hasrat/ keinginan untuk melakukan sesuatu yang muncul akibat adanya objek tertentu.


(27)

a) Minat (alasan, dasar, pendorong)

b) Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih.

c) Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin sesorang mempunyai macam-macam

d) Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil (dalam Purwanto, 1998: 60)

Minat dan sikap sangat erat hubungannya, dan kedua hal tersebut merupakan dasar bagi kedua prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil suatu keputusan.

Minat akan timbul bila ada unsur-unsur sebagai berikut: a) Terjadinya sesuatu hal yang menarik

b) Terdapat kontraks, yaitu hal yang menonjol satu dengan yang lain, sehingga apa yang menonjol itu menimbulkan perhatian. c) Adanya harapan mendapatkan keuntungan atau

mungkin gangguan dari hal yang dimaksud.

Menurut A.W.Wijaya (1993:45) secara teori minat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Minat tidak dibawa sejak lahir

b. Minat dapat berubah-ubah (sifatnya situasional dan temperal)

c. Minat tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek.

d. Objek minat dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tertentu tersebut.


(28)

Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, teori yang dipandang mendekati permasalahan penelitian ini adalah teori AIDDA. Pengertiannya sebagai berikut:

A – Attention – Perhatian

I – Interest - Minat

D - Desire – Hasrat

D – Decision – keputusan

A – Action – Tindakan

Proses tahap komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention), dalam hubungan ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan menjadi awal sukses suatu proses komunikasi, apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan ketertarikan (interest) yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatan.

Ketertarikan merupakan kelajuan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya suatu hasrat (desire) untuk melakuakn suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Jika hanya ada hasrat saja pada diri komunikasi, maka bagi komunikator ini belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision) yaitu keputusan untuk melakukan kegiatan

(action) sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator (Khasali, 1995: 83).

Maka dalam hal ini dapat digambarkan bahwa media komunikasi melalui brosur listrik prabayar sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikan. Komunikannya adalah konsumen yang tertarik dan menerima pesan yang disampaikan untuk menimbulkan rasa keinginan menggunakan listrik prabayar.

2.1.5 Teori S-O-R

Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen berupa sikap,


(29)

opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan.

Menurut Hovland, Janis dan Kelly (Effendy, 2003: 253-254) mengemukakan bahwa unsur-unsur dalam model komunikasi adalah:

1. Pesan (Stimulus)

2. Komunikan (Organism)

Komunikan adalah orang-orang yang menjadikan sasaran untuk menerima pesan-pesan tertentu.

3. Efek (Response)

Efek adalah reaksi dari komunikan atas pesan yang didapatkannya dari komunikator.

Dari pengertian ini, dalam setiap proses komunikasi yang terjadi, selalu melibatkan pesan sebagai stimulus, yang didapatkan komunikan dari komunikator, akan selalu menimbulkan efek pada komunikan tersebut yang tentunya efek tersebut bervariasi. Dalam Proses Komunikasi yang berkenaan dengan perubahan sikap, hal terpenting yang diperhatikan adalah aspek "how", bukan "what" dan "why". Lebih jelasnya adalah how to communicate to change

the attitude, atau bagaimana cara berkomunikasi untuk mengubah sikap

komunikan. Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Teori S-O-R

Sumber: Effendy (2003: 255)

Organisme:  Perhatian  Pengertian  Penerimaan Stimulus


(30)

Teori S-O-R menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah, komunikan mengerti. Kemampuan untuk mengerti dari komunikan inilah yang akan melanjutkan pada proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

2.2 Kerangka Konsep

Konsep adakah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin (dalam Kriyantono, 2010: 17) mengartikan

Konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang sama yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kerangka konsep ini dapat dilihat dalam bentuk bagan berikut:

Gambar 2.1 Kerangka konsep

2.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejalah yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel dapat luas dan dapat pula sempit (tunggal). Seorang peneliti dituntut untuk mampu menjabarkan variabel penelitian karena banyak dan sub-variabel akan menentukan hipotesis, aspek dalam instrument, dan data yang dikumpulkan, yang selanjutnya mencerminkan halus kasarnya atau luas sempitnya kesimpulan (Arikunto, 2010: 169)

1. Variabel bebas (X) atau Independent Variable

Variabel terikat (Y) Minat Menggunakan Pada Masyarakat Variabel bebas (X)

Efektivitas Brosur PT PLN


(31)

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu vareabel lainnya (kriyantono, 2010: 21). Variabel bebas pada penelitian ini adalah Efektivitas Brosur PT PLN.

2. Variabel Terikat (Y) atau Dependent Variabel

Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Kriyantono, 2010: 21). Variabel terikat pada penelitian ini adalah Minat menggunakan Pada Masyarakat.

2.3.1 Operasional Variabel

Variabel-variabel di atas dapat diuraikan di dalam variabel operasional. Variabel operasional adalah upaya membuat konsep-konsep yang telah dikelompokkan ke dalam variabel agar dapat diukur. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk mempermudah penelitian perlu dibuat variabel operasional sebagai berikut:

Table 2.1 Variabel Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel bebas (X)

Efektivitas Brosur PT PLN

1. Penerima/Pemakai 2. isi

3. ketepatan waktu 4. Media

5. Format 6. Sumber Variabel terikat (Y)

Minat menggunakan

1. Perhatian 2. Rasa senang


(32)

4. Hasrat 5. Motivasi Variabael antaseden (Z)

Karakteristik responden

1. Usia 2. Pekerjaan 3. Pendidikan 4. Penghasilan 5. Jenis kelamin

2.4 Defenisi Oprasional

Definisi operasional merupakan suatu penjabaran yang lebih lanjut mengenai konsep-konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Untuk memudahkan penelitian dalam meletakkan konsep-konsep dalam tataran operasional maka dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

A. Variabel Bebas (X) efektivitas brosur terdiri dari:

1. Penerima/pemakai adalah dalam konteks ini akan ditinjau mengenai sebarapa sering si pelanggan membaca media brosur Listrik Prabayar yang ada.

2. Isi adalah mengenai kejelasan informasi dari brosur listrik prabayar, kesesuaian dengan fakta, dan aktualitas informasi pada brosur Listrik Prabayar.

3. Ketepatan waktu adalah dalam hal ini akan ditinjau mengenai jadwal penerbitan media cetak (Brosur listrik prabayar).

4. Media adalah dalam hal ini akan ditinjau apakah media cetak dalam bentuk brosur Listri Prabayar dinilai tepat atau tidak.

5. Format adalah dalam konteks ini ditinjau mengenai apakah format media cetak brosur listrik prabayar menarik.

6. Sumber adalah dalam konteks ini ditinjau mengenai sumber informasi yang dapat dipercaya dalam brosur Listrik Prabayar

B. Variabel Terikat (Y) minat menggunakan, terdiri dari:

1. Perhatian adalah perhatian yang diberikan khalayak saat melihat Brosur Listrik Prabayar.

2. Rasa senang adalah rasa pada diri khalayak karena isi pesan Brosur Listrik Prabayar.


(33)

3. Ketertarikan adalah rasa tertarik yang muncul dalam diri khalayak setelah ia melihat Brosur listrik Prabayar.

4. Hasrat adalah suatu dorongan dalam diri individu untuk bertindak sesuai dengan yang disukainya.

5. Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri khalayak untuk mengambil keputusan menggunakan Listrik Prabayar.

C.Karakteristik responden, terdiri dari:

1. Jenis kelamin adalah jenis kelamin masyarakat Siumbut Baru Lingkungan III dan V Kisaran yang mengisi kuesioner

2. Usia adalah umur dari responden.

3. Pekerjaan adalah mata pencarian tetap responden

4. Pendidikan adalah pendidikan terakhir responden dengan mengelompokkan SMA, Akademi, Sarjana dan Magister.

2.5 Hipotesis

Menurut Webs ter’s New World Dictionary (Kriyantono, 2010: 28) hipotesis adalah teori, proposisi yang belum terbukti dan diterima secara tentative untuk menjelaskan fakta-fakta atau menyediakan dasar untuk melakukan investigasi atau menyatakan argument.

Menurut Good dan Hatta (Rakhmat, 2012: 15) hipotesis yang baik harus jelas secara konseptual, mempunyai rujukan yang empiris, bersifat spesifik, dihubungkan dengan teknik penelitian yang ada, dan harus berkaitan dengan suatu teori.

Ho :Tidak terdapat pengaruh Efektivitas Brosur PT PLN Terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masayarakat Kelurahan Siumbut Baru Kisaran.

Ha :Terdapat pengaruh antara Efektivitas Brosur PT PLN Terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masayarakat Kelurahan Siumbut Baru Kisaran.


(34)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Daerah yang dipilih oleh peneliti adalah Kelurahan Siumbut Baru. Penduduk kelurahan Siumbut Baru seluruhnya bersetatus warga Negara Indonesia dan mayoritas suku Jawa. Kelurahan Siumbut Baru terdiri dari 10 lingkungan, dan setiap lingkungan dipimpin oleh seorang kepala lingkungan (kepling). Kator kelurahan Siumbut Baru terletak dijalan budi utomo kisaran timur.

3.1.1 Sejarah Kelurahan Siumbut Baru

Kelurahan Siumbut Baru sudah ada sejak tahun 1804 pada saat penjajahan Belanda. Menurut ceritanya masyarakat di desa Siumbut mayoritas bersuku jawa. Awalnya jumlah suku jawa hanya 10- 12 orang diantarnya mereka ini pendatang dari daerah jawah Timur, mereka mendirikan tempat tinggal yang seadanya. Demi untuk menyambung hidup dengan membuka lahan untuk bertani. Namun lahan-lahan yang mereka buka masi berupah tanah gambut, tanah ini subur untuk ditanami sayur-sayuran menghasilkan panen yang memuaskan. Berapa tahun kemudian pengujung didesa Siumbut semangkin banyak dan ramai pendatang-pendatang baru untuk mengadu nasib. Dengan banyaknya pendatang-pendatang baru, tanah yang tadinya tanah gambut sekarang menjdi tanah yang keras karena penimbunan baru, banyaknya sekolah, tempat ibadah, dan rumah-rumah mewah. Karena sudah banyak perubahan di desa ini, tepatnaya pada tahun 1890 derismikanlah dese


(35)

siumbut menjadi kelurahan Siumbut Baru. Kelurahan ini pun dibagi menjadi 10 lingkungan, hal ini dikarenakan jumlah penduduknya semangkin tinggi.

3.1.2 Batas-batas Kelurahan

Apabila dilihat dari batas-batas Kelurahan Siumbut Baru dapat dituliskan sebagai berikut:

Batas-batas Wilaya:

1. Sebela utara berbatasan dengan PT. BSP

2. Sebela selatan berbatasan dengan Sei Silau

3. Sebela barat berbatasan dengan Kelurahan Mutiar

4. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Siumbut-umbut

3.1.3 Keadaan Penduduk

a. penggolongan masyarakat berdasarkan mata pencarian

Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru memiliki perbedaan mata pencarian yang membuat adanya status sosial ekonomi mereka, berikut adalah mata pencarian masyarakat Siumbut Baru Kisaran:

Tabel 3.1

Penggolongan masyarakat berdasarkan mata pencarian

No Mata Pencarian Jumlah

1 PNS 92

2 TNI/POLRI 6

3 Pegawa Swasta 520

4 Wiraswasta/ pedagang 635

5 Petani 620

6 Pensiunan 119


(36)

Jumlah 2015 Sumber: Kantor Kelurahan Siumbut Baru Kisaran

b. penggolongan masyarakat berdasarkan usia

Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru memiliki tingkat perbedaan usia mulai dari usian balita anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia.

Tabel 3.2

Penggolongan masyrakat berdasarkan usia

No Penggolongan Usia Jumlah

1 0 - 5 83

2 6 -10 118

3 11- 15 218

4 16 - 20 320

5 21 - 25 540

6 26 – 30 660

7 31 – 35 617

8 36 – 40 432

9 41 – 45 693

10 46 – 50 123

11 51 tahun keatas 200

Jumlah 4004

Sumber: Kantor Kelurahan Siumbut Baru Kisaran

3.1.4 Karakteristik Penduduk

Berikut ini adalah gambaran kondisi penduduk di Kelurahan a. penggolongan masyarakat berdasarkan jenis kelamin.


(37)

b. penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan.

Pendidikan adalah hal terpenting yang harus diperoleh setiap individu.tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Siumbut Baru meliputi tamatan taman kanak-kanak 95 orang, tamatan SD 420 orang, tamatan SMP/SLTA 725 orang, tamatan akademi D1- D3 998 orang, tamatan S1 – S3 68 orang.

c. penggolongan masyarakat berdasarkan Agama

Masyarakat Kelurahan Siumbut baru Memiliki keanekaragaman agama. Agaman islam merupakan agama yang mayoritas di mana jumlah penganutnya 3986 orang, agama Kristen 12, agama Khatholik 4 orang dan agama Budha 2 orang

d. Sarana peribadatan

Di Kelurahan Siumbut Baru terdapat tempat peribadatan Mesjid dan Langgar.

3.1.4 Visi Kantor Kelurahan Siumbut Baru

Terwujudnya Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri.

3.1.5 Misi Kantor Kelurahan Siumbut Baru

1. Menata dan mengelola pemerintahan yang amanah, bersih dan berwibawa secara ankuntabel dan transparan dengan berorientasi pada pelayanan prima untuk mendorong percepatan bangunan

2. Mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam mengembangkan potensi sumberdaya alam (SDA) secara optimal berbasis keimanan dan ketakwaan (IMTAQ) kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Meningkatkan pembangunan kesehatan, infrasetruktur, sarana dan prasarana lainnya secara merata dalam rangka mendorong terwujudnya masyrakat yang sehat dan mandiri.

4. Mengembangkan pola pembangunan yang partisipasip, produktif, kreatif dan inovatif dengan menjadikan masyrakat yang cerdas sebagai basis utama pelakau pembangunan ditengah kompetensi global.

5. Mengelola kemajemukan masyarakata dengan menjunjung tinggi nilai budaya dan memelihara kearifan lokal, guna mendukung proses pembangunan yang berwawasan lingkungan.


(38)

6. Mendorong terciptanya penegakan hukum dan hak azasi manusia (HAM) untuk menciptakan keamanan, ketertipan dan keadilan bagi masyrakat.


(39)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, yaitu metode yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang khusus dalam penjelasan antara dua objek. Metode korelasional meneliti hubungan atau pengarauh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat (Kriyantono, 2006: 62). Metode korelasional digunakan untuk (1) mengukur hubungan di antara berbagai variabel, (2) meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan (3) meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Nawawi, 1995: 141).

Dalam penlitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat di Lingkungan III dan V Kelurahan Siumbut Baru Kisaran yang berjumlah 181 kepala keluarga.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati. Sampel yang representatif dapat diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proposional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur dalam populasi yang dipili, sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya dalam keseluruhan populasi (Kriantono, 2010: 154). Berdasarkan pengamatan peneliti, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% (Bungin, 2005: 105), yaiti sebagai berikut:


(40)

Keterangan: n= jumlah sampel N= jumlah populasi

d2= nilai presisi/ tingkat kesalahan yang diterapkan sebesar 10% atau 0,1

Kemudian dari rumus tersebut, didapatkan ukuran sampel dari populasi sebagai berikut: n=

=

= 64,4 = 64

Jadi yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 64 kepala kelurga.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

1. Sampel Stratifikasi Proposional (Propotional Stratified Sampling)

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah propotional stratified

sampling. Teknik ini digunakan karena responden dalam penelitian ini heterogen

dengan karakteristik bervariabel. Dalam teknik ini populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata dengan tujuan untuk membuat sifat dari populasi yang heterogen (Kriyantono, 2006: 151).

Propotional Stratified Sampling, memungkinkan untuk memberikan peluang

kepada populasi lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel dengan rumus:

n=

Keterangan:

n1= jumlah kepala keluarga di lingkungan III dan V n= jumlah sampel


(41)

Table 3.3 Sampel Penelitian

No Lingkungan populasi Penarikan sampel sampel

1 III 103 36

2 V 78 28

Jumlah 64

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data ditentukan oleh metode penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam riset kuantitatif, dikenal teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi (Kriantono, 2010: 95). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data-data melalui literatur dan sumber bacaan yang mendukung dan relevan dengan penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan akan dilakukan melalui buku, majalah, internet, dan sebagainya.

3.4.2 Penelitian Lapangan (field Research)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan survey lokasi penelitian yaitu melalui kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden (Kriyantono, 2010: 97)


(42)

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995: 263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis dalam beberapa tahap, yaitu:

a. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal untuk menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom jumlah frekuensi dan kolom persentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995: 266).

b. Analisis Tabel Silang

Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995 : 273).

c. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam rumus Spearman, data dari variabel-variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar (Kriyantono, 2006: 174).

Rumus Koefisien Korelasinya adalah :

Rho =1-

Keterangan :

Rho = koefisien korelasi rank order D = perbedaan antara pasangan jenjang ∑ = sigma atau jumlah

N = jumlah individu atau sampel

Spearman Rho Coefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk

melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, jika N > 10, maka digunakan rumus ttest pada tingkat signifikan 10%, yaitu:


(43)

t =

Keterangan : t= nilai thitung

r= nilai koefisien korelasi n= jumlah sampel

Jika thitung > ttabel, maka hubungannya signifikan Jika thitung < ttabel, maka hubungannya tidak signifikan

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford, yaitu sebagai berikut :

< 0,20 = hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 = hubungan rendah

0,41 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi, kuat

>0,90 = hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali

Menurut Sarwono (2005: 171), koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

KD = 2 x 100%

Keterangan:

KD : Kekuatan determinan rs : Korelasi Spearman


(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menempuh beberapa tahapan dalam pengumpulan data. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

4.1.1 Tahap Awal

Pada tahap awal, peneliti meminta surat izin penelitian dari bagian pendidikan FISIP USU untuk mengadakan penelitian di Kelurahan Siumbut Baru Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Selanjutnya, peneliti meminta izin ke Kantor Lurah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai masyarakat di Kelurahan Siumbut Baru Kecamatan Kisaran Tumur.

4.2.2 Pengumpulan Data

Bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Efektivitas Brosur PT PLN Terhadap Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada Masyarakat Kelurahan Siumbut Baru Kisaran yang tediri dari 10 lingkungan dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini di lingkungan III dan V yang berjumlah 181 kepala keluarga.

Peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% sebagai teknik penarikan sampel. Dari rumus tersebut ditentukan bahwa jumlah sampel adalah 64 orang yang sesuai kriteria penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner selama 1 minggu yakni tanggal 15 – 21 juli 2013 yang dibagikan kepada 64 responden yang terbagi dalam 2 lingkungan yaitu lingkungan III dan V. Untuk menghindari kesalahan dalam pengisian kuesioner maka penulis membimbing responden ketika sedang melaksanakan pengisian kuesioner. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Kebanyakan responden membutuhkan penjelasan kembali tentang pengisian kuesioner tersebut dan bahasanya harus disederhanakan kembali agar mudah dipahami. Peneliti melaksanakan penelitian lapangan di Kelurahan Siumbut


(45)

Baru Kisaran untuk mendapatkan data mengenai pengaruh Efektifitas brosut PT PLN terhadap minat menggunakan Listrik Prabayar. Setelah memperoleh seluruh data, peneliti mengolah data tersebut ke dalam tabel tunggal dan tabel silang hingga akhirnya melakukan uji hipotesis dan menarik kesimpulan dan saran bagi kepentingan berbagai pihak.

4.2Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal pada bagian ini akan melihat tentang seberapa besar gambaran umum mengenai kondisi karakteristik responden, Efektifitas brosur (variabel X), dan Minat Menggunakan (variabel Y). Pembahasan mengenai data-data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan perbulan. Hasil data tersebutdapat dilihat pada tabel dibawa ini:

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis kelamin F %

1 Pria 49 76,56

2 Wanita 15 23,44

Jumlah 64 100%

(Sumber: FC.3)

Dari tabel 4.1, menunjukkan bahwa jumlah responden yang akan dijadikan sempel dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelaminnya. Adapun respondennya yang berjumlah 64 responden, dimana responden terbanyak adalah pria sebanyak 49 orang dengan persentase (76.56%) dari jumlah sampel secara keseluruhan,sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 15 orang atau (23,44%) dari


(46)

jumlah sempel keseluruhan. Tabel ini menunjukan bahwa dalam penelitian ini, responden yang paling banyak diperoleh adalah yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini mendukung data tentang jumlah seluruh masyarakat Kelurahan Siumbut Baru Kecamatan Kisaran Timur, bahwa masyarakat berjenis laki-laki lebih sebanyak 2021 orang dari pada yang berjenis kelamin perempuan yakni 1985 orang.

Tabel 4.2 Usia Responden

No Usia F %

1 21-30 18 28,12

2 31-40 17 26,57

3 >40 29 45,31

Jumlah 64 100%

(Sumber FC.4)

Berdasarkan tabel 4.2, menunjukan bahwa mayoritas responden berusia >40 tahun yakni 29 responden atau 45,31%, sedangkan yang berusia 21 – 30 yakni 18 responden atau 28,12%. Responden berusia 31 – 40 yakni 17 responden atau 26,57%.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, rata-rata responden yang menggunkan Listrik Prabyar berusia >40 tahun. Usia >40-65 tahun dapat disebut tahapan dewasa, yakni waktu mempertahankan diri di masyarakat dan ikut bertanggung jawab terhadap apapun yang dihasilkan dari masyrakat. Umumnya diantara tahap-tahap perkembangan, tahap ini menjadi tahap yang paling panjang (Awisol, 2009:102). Dari teori tersebut, responden dianggap tepat untuk dijadikan sempel, dikarenakan masyrakat sudah dapat menggambil keputusan yang menurutnya sesuai kebutuhan, dan dapat mempertanggung jawad kan atas apa yang sudah menjadi keputusannya.


(47)

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

No Pendidikan Responden F %

1 SD 13 20,31

2 SMP 8 12,5

3 SMA 31 48,44

4 Perguruan Tinggi 12 18,75

Jumlah 64 100%

(Sumber FC.5)

Berdasarkan tabel 4.3, menunjukan bahwa tingkat pendidikan responden beragam dan sebagian besar responden yaitu sebanyak 31 (48,44%0) responden tamatan SMA Sederajat, 13 (20,31%) responden tamatan SD, dan 12 (18,75%) responden tamatan perguruan tinggi.tetapi masih ada responden yang tamatan SMP sebanyak 8 responden (12,5%). Hal ini juga sesuai dengan data yang diperoleh dari Kelurahan Siumnbut Baru yang menunjukan bahwa penduduk di Kelurahan tersebut cukup banyak tamatan SMA Sederajat yaitu 752 orang.

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden

No Pekerjaan F %

1 Pegawai Negeri 2 3,12

2 Pegawai Swasta 11 17,19

3 Wiraswasta 42 65,63

4 Petani 7 10,94

5 Ibu Rumah Tangga 2 3,12

Jumlah 64 100%

(Sumber FC.6)

Dari tabel 4.4, dapat dilihat bahwa responden yang terbanyak adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 42 responden (65,63%), yang bekerja pegawai Swasta


(48)

sebanyak tujuh responden (10,94%), responden yang bekerja Pegawai negeri yaitu sebanyak dua responden (3,12%), sedangkan responden golongan ibu rumah tangga yaitu berjumlah dua responden (3,12%).

Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa wiraswasta memiliki jumlah responden terbanyak dan pegawai negeri memiliki jumlah paling sedikit, hal ini dikarenakan pada saat penelitian dilakukan peneliti lebih banyak menjumpai responden yang bersetataus wiraswasta. Hal ini juga sesuai dengan data yang diperoleh dari Kelurahan Siumnbut Baru yang menunjukan bahwa penduduk di Kelurahan, 635 orang bersetatus Wiraswasta.

Tabel 4.5

Penghasilan Responden

N0 Penghasilan F %

1 Rp 1.000.000 - 1.500.000,- 15 23,44

2 RP 1.500.000 – 2.000.000,- 19 29,69

3 Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000,-

22 34,37

4 >Rp 5.000.000,- 8 12,5

Jumlah 64 100%

(Sumber FC.7)

Pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa responden yang penghasilannya Rp. 2.500.000 – 5.000.000,- sebanyak 22 responden (34,37%), yang jumlah penghasilannya Rp 1.500.000 – 2.000.000,- sebanyak 19 responden (29,69%), yang jumlah penghasilannya Rp 1.000.000 –1.500.000,- sebanyak 15 responden (23,44%), dan yang jumlah penghasilan diatas RP >5.000.000,- sebanyak delapan responden (12,5%). Penghasilan per bulan responden umumnya tergolong cukup tinggi karena mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta (pedagang) dengan tingkat pendidikan yang standard yakni SMA


(49)

4.2.2 Efektifitas Brosur

Pada bagian ini akan dipaparkan data-data yang disaring dari jawaban setiap responden pada tiap-tiap pertanyaan pada kuesioner tentang Efektifitas brosur PT PLN dengan minat menggunakan pada masyrakat selaku responden penelitian. Hal tersebut meliputi, seberapa sering sipenerima (pemakai) membaca Brosur Listrik Prabayar setiap edisinya, seberapa sipenerima (pemakai) menerima Brosur Listrik Prabayar setiap edisinya (setiap bulannya), apakah isi brosur listrik prabayar sudah memberikan iformasi yang sesuai dengan fakta, apakah informasi yang disajikan dalam Brosur Listrik Prabayar merupakan informasi yang akurat, apakah isi pesan brosur Listrik Prabayar sudah efektif dalam memberikan informasi mengenai Listrik Prabayar, apakah sipenerima (pemakai) mengerti isi pesan dalam Brosur Listrik Prabayar, apakah anda percaya terhadap isi pesan yang disajikan dalam Brosur Listrik Prabayar, apakah brosur Listrik Prabayar selalau terbit tepat waktu, apakah brosur Listrik Prabayar merupakan bentuk media yang tepat, setujuhkah responden, brosur Listri Prabayar adalah media yang paling menarik dalam memberikan informasi mengenai Listrik Prabayar, apakah format brosur Listrik Prabayar memiliki tampilan yang menarik, apakah format penulisan dan warna dalam brosur Listrik Prabayar sudah menarik, apakah informasi yang tersedia dalam brosur Listrik Prabayar berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, dan apakah anda mampu memahami informasi yang disamapaikan dalam Brosur Listrik Prabayar.


(50)

Tabel 4.6

Membaca Brosur Listrik Prabayar setiap edisinya

No Alternatif jawaban F %

1 Tidak perna 21 32,81

2 Kadang-kadang 37 57,81

3 Sering 6 9,38

4 Sangat sering 0 0

Jumlah 64 100%

(Sumber P.1/FC.8)

Berdasarkan table diatas, diketahui dari 64 responden, sebagian besar responden yang membaca Brosur Listrik Prabayar adalah kadang-kadang yaknik 37 orang atau 57,81%, yang menjawab tidak pernah 21 orang atau 32,81%, sedangkan enam orang atau 9,38% responden yang sangat sering membaca Brosur Listrik Prabayar.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat seberapa sering responden membaca Brosur Listrik Prabayar adalah kadang-kadang. Hal ini dikarenakan responden hanya sekedar ingin tahu isi dari Brosur Listrik Prabayar.

Tabel 4.7

Menerima Brosur Listrik Prabayar setiap edisinya

No Alternatif jawaban F %

1 1 kali 14 21,87

2 2 – 3 kali 30 46,88

3 4 – 5 kali 17 26,57

4 >5 kali 3 4,68

Jumlah 64 100%


(51)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui dari 64 responden yang sering menerima Brosur listrik Prabayar sebanyak 30 responden atau 46,88% yang menyatakan menerima 2 – 3 kali setiap bulannya, 17 responden atau 26,57% menerima Brosur Listrik Prabayar sebanyak 4 – 5 kali setiap bulannya dan 14 responden atau 21,87% menerima Brosur Listrik Prabayar sebanyak 1 kali dalam 1 bulan. Sedangkan tiga responden atau 4,68% menerima Brosur Listrik Prabayar setiap bulannya >4 kali.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat seberapa sering responden menerima Brosur Listrik Prabayar sebanyak 2 – 3 kali dalam 1 bulannya. Hal ini dikarenakan penyebaran Brosur Listrik Prabayar yang dilakukan oleh petugas PT PLN tidak merata dan tidak beraturan lagi, hal ini menyebabkan banyaknya responden yang menerima Brosur Listrik Prabayar.

Tabel 4.8

Informasi yang sesuai dengan fakta

No Alternatif jawaban F %

1 Tidak sesuai 0 0

2 Kurang sesuai 13 20,31

3 Sesuai 42 65,63

4 Sangat sesuai 9 14,06

Jumlah 64 100%

(Sumber P.3/FC.10)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa informasi yang disajiakan dalam Brosur Listrik Prabayar sesuai dengan fakta. Dari 64 responden yang menyatakan sesuai berjumlah 42 responden atau 65,63%, dan responden yang menyatakan kurang sesuai sebanyak 13 responden atau 20,31%, sedangkan responden yang menyatakan sangat sesuai sebanyak sembilan responden atau 14,06%.


(52)

Berdasar uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa isi Brosur Listrik Prabayar sudah memberikan informasi sesuai dengan fakta. Hampir seluruh responden menyatakan bahwa informasi yang terdapat dalam Brosur Listrik Prabayar adalah sesuai dengan fakta. Hal tersebut karena, isi Brosur Listrik Prabayar adalah semua hal-hal yang sudah terjadi atau kejadian-kajadian yang telah dilakaukan yang berkaitan dengan Listrik Prabayar.

Tabel 4.9 Informasi yang akurat

No Alternatif jawaban F %

1 Tidak akurat 5 7,81

2 Kurang akurat 15 23,44

3 Akurat 29 45,31

4 Sangat akurat 15 23,44

Jumlah 64 100%

(Sumber P.4/FC.11)

Dari tabel 4.9, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan informasi yang disajiakan dalam Brosur Listrik Prabayar merupakan informasi yang akurat. Dari 64 responden yang menyatakan akurat sebanyak 29 responden atau 45,31%, responden yang menyatakan kurang akurat dan sangat akurat sebanyak 15 responden atau 24,44%, sedangkan responden yang menjawab informasi dalam Brosur Listrik Prabayar tidak akurat sebanyak lima responden atau 7,81%. Berdasarkan uraian diatas.

Dapat disimpulkan bahwa informasi yang disajikan dalam Brosur Listrik Prabayar cukup akurat. Namun berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap Brosur Listrik Prabayar, penulis berpendapat tidak semua informasi dapat di katakana akurat, akurat dalam hal ini adalah merupakan kajadian yang baru saja terjadi, terdapat beberapa tulisan yang sudah terjadi dua sampai tiga kali dari edisi terbitnya. Hal ini dikarenakan Brosur listrik prabayar sendiri, seharusnya memilikiwaktu terbit bulanan, namun dalam pelaksanaannya, waktu terbit mulai tidak beratura.


(53)

Tabel 4.10

Isi pesan sudah efektif dalam memberikan informasi

No Alternatif jawaban F %

1 Tidak efektif 2 3,13

2 Kurang efektif 20 31,25

3 Efektif 26 40,62

4 Sangat efektif 16 25

Jumlah 64 100%

(Sumber P.5/FC.12)

Berdasarkan tebel 4.10 menunjukakan bahwa 64 responden yang menyatakan isi pesan Brosur Listrik Prabayar sudah efektik dalam memberikan informasi mengenai listrik prabayar sebanayk 26 respondan atau 40,62%, yang menyatakan kurang efektif dalam memberikan informasi mengenai Listrik Prabayar sebanyak 20 responden atau 31,25%, dan yang menyatakan bahwa isi pesan Brosur Listrik Prabayar sangat efektif sebanyak 16 responden atau 25%. Sedangkan dua responden 3,13% menyatakan tidak efektif.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa isi pesan Brosur Listrik Prabayar sudah efektif dalam memberikan informasi mengenai Listrik Prabayar. Hal ini dapat dilihat dari isi pesan dalam memberikan informasi sudah sesuai dengan fakta, dan terdapat sumber-sumber yang dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan masyrakat sudah merasakan manfaat dari listrik prabayar tersebut.


(1)

TABEL NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t

untuk uji dua pihak (two tail test)

0,50

0,20

0,10

0,05

0,02

0,01

untuk uji satu pihak (one tail test)

dk

0,25

0,10

0,05

0,02

0,01

0,005

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,684 1,671 12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660


(2)

120 0,677 0,674

1,289 1,282

1,658 1,645

1,980 1,960

2,358 2,326

2,617 2,576


(3)

(4)

(5)

BIODATA

Nama : Nuraini

Tempat dan Tanggl Lahir : Bangun Karya, 10 oktober 1990

Alamat : Jl. Pembangunan USU no 64

No. Telepon/ HP : - / 081361465753

Agama : Islam

Pendidikan : SD Negeri Sungai Brombang

MTS,s Dinul Islam Gonting Malaha SMA Negeri 1 Air Joman

Anak ke : 4 dari 6 bersaudara

Nama Orang Tua

Ayah : Ilyas

Ibu : Sarina

Saudara Kandung : Hariati, Teguh Sarwono, Ahrijal, Agus Mustopa


(6)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jl. Dr. A. Sofyan No.1 Telp. (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Nuraini

NIM : 090904008

PEMBIMBING : Drs. Mukti Sitompul, M.Si

NO. TANGGAL

PERTEMUAN PEMBAHASAN

PARAF PEMBIMBING

1 05 April 2013 Diskusi Judul

2 24 April 2013 Pembahasan latar belakang

3 30 April 2013 pembatasan masalah, rumusan

masalah, dan tujuan penelitian

4 1 Mei 2013 Pembahasan teori yang sesuai dan

Pembahasan variabel penelitian

5 08 Mei 2013 Seminar Proposal

6 12 juli 2013

Pembahasan dan penjelasan sistematika BAB I, II, dan III (redaksi dan isi)

7 19 juli 2013 Revisi BAB I, II, dan III

8 12 juli 2013 ACC Kuesioner

9 2 oktober 2013 Pembahasan BAB IV dan BAB V

10 16 oktober 2013 Revisi BAB IV dan V

11 17 oktober 2013 ACC BAB IV, BAB V dan ACC


Dokumen yang terkait

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelayanan Pelanggan Baru Listrik Prabayar (Studi Pada Pt.Pln Persero Cabang Medan)

8 129 114

STUDI DIFUSI INOVASI PROGRAM LAYANAN LISTRIK PRABAYAR PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TERHADAP ADOPSI INOVASI PADA MASYARAKAT SURAKARTA

3 21 166

RESPON PELANGGAN TERHADAP PRODUK LISTRIK PRABAYAR (Studi pada PT. PLN (Persero) APJ Pekalongan) Respon Pelanggan Terhadap Produk Listrik Prabayar (Studi pada PT. PLN (Persero) APJ Pekalongan).

1 2 15

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM LISTRIK PINTAR DI PT. PLN (Persero) UPJ SURABAYA SELATAN (Studi Tentang Pelayanan Pasang Baru Listrik Prabayar Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat).

0 0 116

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelayanan Pelanggan Baru Listrik Prabayar (Studi Pada Pt.Pln Persero Cabang Medan)

0 0 39

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelayanan Pelanggan Baru Listrik Prabayar (Studi Pada Pt.Pln Persero Cabang Medan)

0 0 6

Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

0 0 24

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelura

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kel

0 0 7

Efektifitas Brosur PT PLN dan Minat Menggunakan Listrik Prabayar pada masyarakat (Studi korelasioanal tentang pengaruh efektifitas brosur PT PLN terhadap minat menggunakan listrik Prabayar pada masyarakat Kelurahan Siumbut Baru, Kisaran)

0 0 12