KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL yag gdv

 KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
 3. A.LATAR BELAKANG KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA Pengertian Kerja
Sama Ekonomi Internasional Tujuan Kerja Sama Ekonomi Antarnegara Faktor – Faktor
Pendorong Kerja Sama EkonomiAntarnegara Hambatan dalam Kerja Sama Ekonomi Bidang
Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
 4. KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL ADALAH suatu kerja sama dalam bidang
ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerjasama tersebut dapat terjadi
hanya melibatkan negara saja maupun lebih.
 5. TUJUAN KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL ADALAH a. Mencukupi
Kebutuhan dalam Negeri Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk
tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang
dibutuhkan.
 6. b. Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri Dengan melakukan kerja sama ekonomi
dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang belum dimiliki. Sumbersumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan
demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
c. Memperluas Lapangan Kerja Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan
sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara. Oleh karena
ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat
menciptakan lapangan kerja.
 7. d. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor Ekspor dilakukan apabila harga di luar

negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor dapat meningkatkan
pendapatan karena perolehan penjualan meningkat. e. Memperkuat Rasa Persahabatan Dengan
melakukan kerja sama ekonomi internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat
menjadi semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.
 FAKTOR – FAKTOR PENDORONG KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA
Terbatasnya Kemampuan Negara dalam Memproduksi Barangdan Jasa. Jenis barang dan jasa
yang dibutuhkan penduduk suatu negara sangat beragam. Di sisi lain, kemampuan untuk
memenuhi semua kebutuhan itu terbatas. Penyebabnya antara lain tidak memiliki sumber daya
alam atau teknologi.Untuk mengatasinya, negara tersebut melakukan perdagangan dengan
negara lain.
Perbedaan Sumber Daya Alam, Iklim, dan Sosial Budaya. Faktor-faktor alami yang dimiliki
tiap-tiap negara tidaklah sama. Contohnya, sumber daya alam, iklim, dan keadaan sosial budaya
di Indonesia berbeda dengan Jepang. Indonesia bisa menghasilkan kayu tropis yang berdiameter
tebal, sedangkan Jepang tidak. Tuntutan Era Globalisasi. Era globalisasi menyebabkan tidak
ada satu negara di dunia yang dapat hidup sendiri. Kemajuan teknologi menyebabkan batas-batas
negara seolah menjadi kabur. Globalisasi harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan melalui kerja sama ekonomi.
 10. Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, dan Dukungan dari Negara
Lain.Selain keuntungan yang bersifat ekonomi, kerja sama didasari faktor nonekonomi. Setiap
negara yang berdaulat pasti ingin membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan negara

lain. Keinginan Memperoleh Keuntungan dan Meningkatkan Pendapatan Negara. Setiap kerja
sama ekonomi yang dijalankan Indonesia pada dasarnya dilandasi keinginan untuk memperoleh
keuntungan. Bentuk keuntungan misalnya pemasukan devisa negara dari kegiatan ekspor.

Indonesia tengah menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, misalnya barang-barang kerajinan.
Selain devisa, keuntungan dalam kerja sama juga berupa transfer teknologi dan keahlian dari
negara maju.
 HAMBATAN DALAM KERJA SAMA EKONOMI Ideologi Negara Berbeda. Perbedaan
ideologi dapat menghambat kerja sama ekonomi antarnegara. Misalnya, Cina yang berideologi
komunis pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan negara lain. Saat ini Cina menjadi
negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak ada negara yang menutup diri dari kerja
sama ekonomi antarnegara.
Konflik dan Peperangan. Kondisi politik dan keamanan suatu negara tidaklah sama. Ada yang
kondisinya stabil, tetapi ada yang sedang goyah akibat konflik di dalam negeri atau peperangan.
Kondisi ini akan menghambat kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
 12. Kebijakan Perdagangan yang Merugikan Negara Lain. Dalam kegiatan ekspor impor,
suatu negara sering menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi industri dalam negeri dan
meningkatkan daya saing. Dampak kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan
antarnegara sehingga menghambat kerja sama ekonomi.
Perbedaan Kepentingan Tiap-Tiap Negara. Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan

masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap- tiap negara
memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini& dapat menghambat kerja sama yang
harmonis

 D. DAMPAK KERJA SAMA ANTARNEGARA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA
Dampak Positif Kerja Sama Antarnegara bagi Perekonomian Indonesia Dampak Negatif Kerja
Sama Amtarnegara bagi Perekonomian Indonesia
 90. DAMPAK POSITIF KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP
PEREKONOMIAN NEGARA a. Meningkatkan Keuangan Negara Kerja sama ekonomi
antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang
keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan
dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman
keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
 91. b . Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Kerja sama ekonomi dapat
menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini
dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan
produk-produk yang mampu bersaing dengan negara- negara lain. Keberhasilan bersaing suatu
negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian
negara yang bersangkutan. c . Menambah Devisa Negara Kerja sama ekonomi antarnegara
khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari

kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara,
sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
 92. d . Meningkatkan Investasi Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau

menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk
meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat
juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
 93. e . Memperkuat Posisi Perdagangan Persaingan dagang di tingkat internasional sangat
berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara.
Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat
aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanya
aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan
yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
 94. DAMPAK NEGATIF KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP
PEREKONOMIAN NEGARA a. Ketergantungan dengan Negara Lain Banyaknya pinjaman
modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain.
Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih
baik. b . Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia Sikap ketergantungan yang
semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur

tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat
merugikan rakyat.
 95. c . Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia Alih teknologi yang timbul dari kerja sama
ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini
terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya
pengangguran. d . Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif Barang-barang impor yang masuk
ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini
akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
 B. PERAN INDONESIA DALAM KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL Indonesia
Ikut Sebagai Pendiri Yaitu : Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN.
Indonesia Berperan Sebagai Anggota Yaitu : Indonesia merupakan anggota dari organisasi
sebagai berikut: Indonesia sebagai anggota ASEAN Indonesia sebagai anggota OPEC
Indonesia menjadi anggota PBB
 65. Indonesia Sebagai Penerima Bantuan Yaitu : Indonesia menerima bantuan dari
organisasi-organisasi sebagai berikut: CGI (Memberi bantuan kepada pemerintah maupun
swasta untuk memantapkan dan memajukan ekonomi Indonesia) ADB (Memberi bantuan teknik
kepada negara-negara yang sedang membangun termasuk Indonesia) IMF (Indonesia
menerima bantuan dana dari IMF karena terjadi krisis ekonomi tahun 1997
OPEC( Organization Petrolium Exporting Countries)

CGI ( Consultativ Group on Indonesia) CGI adalah kelompok penasehat untuk
Indonesia,CGI merupakan kreditor yang terdiri dari negara-negara dan lembaga
keuangan I nternasional untuk Indonesia
ADB( ASEAN Development Bank) Bank Pembangunan ASEAN berdiri pada tahun
1996 berpusat di Manila.

MF(International Monetery Fund) IMF adalah Lembaga Moneter Internasional.

B. Pengertian Pembayaran Internasional
Pembayaran intemasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-negara
yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan
sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui
bank.
C. Cara dan Alat Pembayaran Internasional
Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara pembayaran berikut.
1. 1. Cash Payment
Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh sksportir yang belum kenal dengan
inportir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cara pembayaran tunai di antaranya
dilaksanakan melalui :
2. Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat perintah yang dibuat oleh bank

domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada si pembawa surat wesel.
3. Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang dikirimkan melalui telegram atau
telex dari bank dalam negeri ke bank korespondennya di luar negeri.
1. 4. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open account, barang telah
dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu,
risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai banyak modal
dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs
menjadi tanggungannya.
1. 5. Letter of Credit
L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu
nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut
menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya,
berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu. Eksportir terjamin akan
pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula
importir.
1. 6. Commercial Bills of Exchange


Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel (draft) atau trade bills, adalah surat
yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang
pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.

a. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area).
Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.
Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari luar negeri, mempunyai
maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan negara. Bentuk
umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan persentase tertentu dari harga barang
yang diimpor.

1)

Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:
Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut

menuju negara lain (di luar costum area);
2) Bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
3)


melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain;
Bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang

masuk dalam suatu negara (tom area).
b. Pelarangan Impor
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari
luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi
dalam negeri.

c. Kuota atau Pembatasan Impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Secara grafik akan tampak dalam gambar berikut.

Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:
a. mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain;
b. untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup;
c. untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas
harga di dalam negeri.


d. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi per
unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya
lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.

e. Dumping.
Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang
lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat
meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama
menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri
yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara
pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau
sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor
yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan
persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan
dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
- kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan
-


di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dari luar negeri.