MAKALAH KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL docx
MAKALAH KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karena atas karunia-Nya makalah ekonomi
ini telah disusun secara serentak. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara lisan maupun secara
tulisan.
Makalah ekonomi ini ditulis berdasarkan apa yang sudah diterangkan
dan didiskusikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan
ketrampilan proses. Dengan demikian tujuan merangkum makalah ini
merupakan ketrampilan siswa SMU Muhammadiyah 2 Sidoarjo Kelas III IPS-1.
Kiranya tidak berlebihan jika makalah ini jadi pegangan setiap
kelompok dengan materi yang lengkap, penyajian yang runtut dan bahasa
yang sederhana, diharapkan dapat membantu dan menguasai materi yang
ada di dalam makalah ini sehingga siswa dengan mudah belajar dan proses
belajar mengajar berjalan dengan baik.
Kami telah berusaha sesempurna mungkin menulis buku ini tetapi
“Tiada gading yang tak retak”, untuk itu saran, kritik, maupun komentar
yang ditujukan demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini berguna bagi kita semua terutama anak SMU Muhammadiyah 2
Sidoarjo.
Sidoarjo, Desember 2005
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
PENDAHULUAN..................................................................................................
iii
Kerjasama Ekonomi Internasional.................................................................. 1
1. Bentuk Kerjasama Internasional................................................................ 1
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional................................................ 2
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas.................... 8
4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas......................... 9
5. Integrasi
Ekonomi......................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 13
PENDAHULUAN
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama
dengan negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan
kebutuhan negara masing-masing. Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat
dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama
ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat proses
perkembangan ekonomi. Hal ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi
negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Kerjasama
negara-negara maju dapat membahas masalah-masalah bidang tertentu.
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
1. Bentuk Kerjasama Internasional
a.
Bilateral
b.
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia
dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak,
pemutusannya disebut secara unilateral.
Multilateral
c.
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara
beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling
membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
Regional
d.
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari
negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin
kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.
Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi
antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin
e.
kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan
MEE.
Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB.
Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lainlain.
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional
a.
ASEAN (Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia
Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat
menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu :
1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka
Brunei Darussalam diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada
tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima
sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos
serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang
mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi
perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi
kuasa. Untuk itu perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional
tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat
Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
b.
2. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia
Tenggara.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di
bidang
sosial,
ekonomi,
kebudayaan,
teknologi,
dan
administrasi.
4. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan
pemanfaatan dalam bidang pertanian, industri, perdagangan,
termasuk perdagangan internasional, perbaikan sarana-sarana
pengangkutan dan komunikasi.
5. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September
1960 di Baghdad atas prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi
Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC di Wina, Austria. Indonesia
menjadi anggota OPEC tahun 1962.
1) Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor
minyak, organisasi ini bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2) Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
1. Arab Saudi 8. Nigeria
2. Aljazair 9. Gabon
3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab
4. Iran 11. Venezuela
5. Indonesia 12. Qatar
6. Kuwait 13. Brunei
7. Libya
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang.
Oleh karena itu, setiap negara akan berusaha untuk menghemat
pemakaian bahan bakar dan juga berusaha untuk mencari bahan
penggantinya.
c.
WTO (World Trade Organization)
d.
WTO
adalah
organisasi
perdagangan
dunia
yang
ditransformasikan dari GATT (General Agreement of Tariff and Trade).
GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947 dalam konferensi
yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia masuk
menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk
mengadakan pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang
dapat merintangi perdagangan internasional. Dalam pelaksanaannya
badan ini berasaskan :
1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas
yang diberikan suatu negara kepada negara lain, harus diberikan
juga kepada semua negara anggota GATT.
2. Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara
lain sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara
harus diperlakukan sama dengan barang domestik.
IMF (International Monetary Fund)
e.
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27
September 1945 sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika
Serikat. Markas besar IMF di Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum
dalamArticles of Agreement, yaitu :
1. Membantu
negara-negara
anggota
memperbaiki
neraca
pembayaran yang tidak seimbang dengan jalan penyediaan dana.
2. Membantu
memperluas
perdagangan
internasional
dan
perekonomian negara-negara anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai
kerjasama internasional dalam hal keuangan.
4. Mengusahakan kestabilan kurs.
5. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang
mengalami kesulitan pembayaran luar negeri.
Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional
yang memberikan bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan
pengembangan usaha-usaha seperti : industri, pertanian, perhubungan
atau jalan raya. Bank Dunia merupakan saluran dana bagi negara
f.
kreditor
(negara
kaya)
untuk
membantu
meningkatkan
kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara berkembang.
Prioritasnya adalah mendorong peningkatan produktivitas negaranegara debitor (penerima pinjaman). Bank Dunia mengeluarkan
obligasi yang ditawarkan kepada bank-bank sentral dengan tujuan
memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negara-negara
anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank
Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.
UNDP (United Nation Development Program)
g.
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan
untuk membiayai survei jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari
sumbangan negara-negara : USA, Denmark, Kanada, Belanda, Inggris,
dan Perancis. Pada tahun 1970 – 1983 UNDP memberikan bantuan
kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama
teknik UNDP.
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
h.
MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan
Eropa Barat. Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di
Roma (Italia) oleh beberapa negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris,
Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan Denmark. Tujuan utama dari MEE
adalah untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan
secara bertahap, baik sesama anggota MEE maupun negara Eropa
Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa.
Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan
sebagian besar negara di Lautan Tengah yang bukan anggota MEE.
Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa, telah dikembangkan
konsep “Pasar Tunggal Eropa”.
AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali
dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari
1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan
7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara
ASEAN
menyepakati
suatu
kerangka
persetujuan
mengenai
peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai
pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang.
Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan
perdagangan dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga
meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar
anggota ASEAN.
i.
NAFTA (North American Free Trade Area)
NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika
Utara, yang didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggotaanggotanya adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di
daerah Amerika Utara. Kendala utama untuk mewujudkan
j.
perdagangan bebas di Amerika Utara adalah karena tingkat
pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk
mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat.
Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika
Serikat.
APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia
Pasifik yang dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra,
Australia atas usul Perdana Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar
pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam
memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi
anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat,
Australia, Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong
Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura,
Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di
kawasan Asia Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II
APEC di Bogor, Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala
negara/pemerintahan anggota APEC. Pada pertemuan tersebut
dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara
anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian
(perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan paling lambat
tahun 2020 untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk
negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik
sebagai negara tujuan ekspor produk Indonesia, sumber prestasi, dan
sumber wisatawan.
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Globalisasi
adalah
paham
kebijaksanaan
nasional
yang
memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang pantas untuk
pengaruh politik. Hal ini senada dengan yang dihadapi masyarakat dunia
untuk
mencapai
tujuan
yang
menggembirakan
sekaligus
mengkhawatirkan. Globalisasi ekonomi adalah suatu paham nasionalisme
yang menganggap seluruh dunia sebagai suatu lingkungan ekonomi.
Paham ini timbul karena revolusi informasi yang menyebabkan dunia
menyatu. Globalisasi ekonomi memandang dunia sebagai satu kesatuan
ketika sisi perdagangan dan investasi bergerak bebas menuju liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia secara menyeluruh.
Perdagangan bebas (free trade) adalah sistem perdagangan dan
investasi bebas di seluruh dunia. Bisnis finansial dunia berlangsung 24
jam penuh dengan sistemonline yang memungkinkan melakukan
transaksi secara cepat dan efisien.
Pada sistem perdagangan bebas semua hambatan perdagangan
internasional dan investasi dihapuskan. Landasan kerjanya adalah yang
kuat membantu yang lemah.
Pada perdagangan bebas perlu dikembangkan sikap kemitraan yang
setara dan saling menghormati antar negara, apakah itu negara maju
maupun negara berkembang, agar kerjasama ekonomi saling
menguntungkan.
Bagi negara maju (kaya) membantu negara yang masih lemah
ekonominya, tetapi bukan berarti negara yang lemah terus-menerus
menggantungkan diri kepada yang kaya. Negara lemah harus berusaha
meningkatkan
kemampuan
agar
kesejahteraan
rakyatnya
tercapai/terpenuhi.
4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Dengan adanya proses globalisasi dan perdagangan bebas akan
berpengaruh terhadap perekonomian setiap negara termasuk Indonesia.
Indonesia pada prinsipnya harus siap menghadapi berlakunya
perdagangan bebas.
a.
Dampak Positif
b.
1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan bersaing di
tingkat regional maupun internasional.
2. Memperluas
penciptaan
kesempatan
kerja
yang
dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha
patungan, dan kredit.
4. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan
internasional.
5. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang
berskala lebih luas.
Dampak Negatif
1. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara
berkembang, dapat menghambat perkembangan ekonomi nasional.
2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara berkembang
semakin ketinggalan dan tergantung kepada negara-negara maju.
3. Masuknya teknologi canggih yang sebetulnya belum dibutuhkan
negara berkembang.
Untuk menghindari dampak negatif bagi negara berkembang,
prinsip kemitraan dan saling menghormati harus benar-benar
ditegakkan.
5. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada
dalam satu wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas
di antara sesama negara anggota dan menetapkan tarif yang sama
terhadap impor barang-barang produksi negara-negara lain yang bukan
merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi yang terdapat saat
ini diantaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade area),
perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common market),
dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi
tersebut akan dibahas dibawah ini :
a.
Daerah Perdagangan Bebas
b.
Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika
sekelompok negara sepakat untuk menghapuskan berbagai hambatan
perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar sesama negara anggota.
Meskipun demikian, masing-masing negara tetap memiliki dan
memberlakukan berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan
anggota kawasan tersebut.
Contoh daerah perdagangan bebas adalah The European Free
Trade Area (EFTA) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan
konvensi Stockholm. Konvensi tersebut menciptakan Daerah
Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh negara, yaitu Austria, Denmark,
Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris. Hambatan antar
negara-negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalam tahun
1960 sampai dengan tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung
pada tahun 1961 dan Islandia tahun 1977.
Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan
kawasan perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free
Trade Area (AFTA). AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh
negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand,
Malaysia, Brunei dan Vietnam. Anggotanya kemudian bertambah
dengan masuknya Laos, Kamboja, dan Myanmar. Keringanan yang
diterapkan antar sesama anggota, misalnya, adalah penurunan tarif
bea masuk dari negara-negara sesama anggota AFTA. Misalnya,
Indonesia akan memberikan tarif bea masuk yang lebih rendah
terhadap impor radio buatan Malaysia dibandingkan dengan impor
radio dari Cina (bukan anggota AFTA).
Perserikatan pabean (custom unions)
Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota
memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk
serta kuota yang seragam terhadap impor dari negara-negara bukan
anggota. Misalnya negara X, Y, dan Z membentuk perserikatan
c.
pabean. Perdagangan di antara ketiga negara tersebut akan
berlangsung secara bebas atau tidak ada hambatan baik berupa tarif
maupun kuota. Namun jika negara X, Y, dan Z mengimpor produk
tertentu dari negara di luar anggota, maka ketiganya akan
memberlakukan tarif yang seragam terhadap produk tersebut.
Pasar bersama (common market)
d.
Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama
negara anggota mempunyai kebebasan secara penuh untuk
memindahkan faktor-faktor produksi, khususnya modal dan tenaga
kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas dan
menyeragamkan peraturan tarif bea masuk.
Contoh bentuk kerjasama ini adalah Masyarakat Eropa (ME)
atauEuropean Community (EC). ME didirikan pada tahun 1958 oleh
Jerman Barat (sekarang Jerman), Perancis, Belgia, Italia, Luxemburg,
dan Belanda. Saat ini anggotanya bertambah lagi dengan masuknya
negara Inggris, Yunani, Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Denmark.
Nama European
Community ini
juga
kemudian
berubah
menjadi European Union (EU).
Kesatuan ekonomi (economic union)
Negara-negara yang membentuk kerjasama kesatuan ekonomi
(economic union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa,
termasuk kebijakan moneter, pajak, maupun perdagangan. Sampai
saat ini hanyaEuropean Union yang mengarah pada bentuk kerjasama
ini. Hal ini, misalnya, ditandai dengan diberlakukannya mata uang
tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan European Currency
Unit (ECU) atau Euro.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi.
2. Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
3. Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.
Sobri. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
http://khusnitohirblogspot.com/2011/02/makalah-kerjasama-ekonomiinternasional.html
makalah pkn kerja sama internasional
POSTED ON JANUARI 24, 2014 BY AFIKA AS'AD
0
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara
makhluk lain. Dengana akal budinya, manusia dapat berpikir dan
menemukan cara-cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik kebutuhan sebagai makhluk individual maupun sebagai
makhluk sosial. Salah satu cara yang ditemukan oleh manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhannya tersebut adalah kerja sama. manusia sadar bahwa
tanpa kerja sama, mereka tidak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri
secara layak.. setiap negara pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Oleh sebab itu, dengan adanya kerjasama antar negara satu sama lain dapat
saling menyalurkan kelebihannya dan menutupi kekurangannya. Dengan
demikian, pembangunan di negara kita maupun di negara lain akan berjalan
dengan lancar.
B.RUMUSAN MASALAH
1. apakah pengertian kerja sama internasional?
2. apa sajakah bentuk-bentuk kerja sama internasional?
3. bagaimanakah pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara?
4. bagaimanakah dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam
perekonomian Indonesia?
C. hipotesa
1. apakah pengertian kerja sama internasional?
ü Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan
antarbangsa yang
berpijak pada kepentingan nasional.
2. apa sajakah bentuk-bentuk kerja sama internasional?
ü Kerja sama bilateral dan kerja sama regional
3. bagaimanakah pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara?
ü Kerja sama internasional mutlak di perlukan bagi suatu Negara untuk
mejalin hubungan baik antarnegra. Tidak aada satu Negara pun di dunia ini
yang tidak bergantung pada Negara lain.
4. bagaimanakah dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam
perekonomian Indonesia?
ü Dampak positif kerja sama internasional yaitu meningkatnya devisa
Negara dan Negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak di produksi di
Negara tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian kerja sama internasional
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja
sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik
luar negeri masing-masing.
1. Bentuk-bentuk kerja sama internasonanl
Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi dalam 4
(empat) macam, yaitu sebagai berikut :
a. Kerja sama bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerja sama yang dilakukan antara dua negara.
Kerja sama ini
biasanya dalam bentuk hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan
kebudayaan.
b. Kerja sama regional
Kerja sama regional adalah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa negara
dalam suatu
kawasan atau wilayah. Kerja sama ini biasanya dilakukan karena adanya
kepentingan bersama
baik dalam bidang politik, ekonomi, dan pertahanan. Contoh kerja sama
regional antara lain
ASEAN dan Liga Arab.
c. Kerja sama multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan beberapa negara.
Contoh kerja
sama ini antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.
1. Pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam
tata pergaulan internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan
kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara
di dunia. Setiap negara sudah barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan
dan kepentingan yang berbeda. Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya
hubungan dan kerjasama internasional.
Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan
saling menguntungkan.
Kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk :
– Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.
– Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan
menegakkan perdamaian dunia.
– Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
1. dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam perekonomian Indonesia
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang
sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak
bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi
antarnegara.
1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara
2. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi
Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini
Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat
lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya
pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
2. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara
negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan
produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain.
Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada
gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
3. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para
investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor
yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang
bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan
Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan
kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
4. Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat
meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang.
Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara,
sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
5. Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan
adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk
itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut
perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara
anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar
kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang saling
menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
b. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara.
1. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia
selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan
Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
2. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat
menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada
kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan
negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
3. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi
peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga
kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya
pengangguran.
4. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat
untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong
munculnya pola hidup konsumtif.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan
oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia
Bentuk-bentuk kerja sama internasional antara lain kerja sama
bilateral, kerja sama regional, dan kerja sama multilateral
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia
diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan
suatu negara dalam tata pergaulan internasional, di samping demi
terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan
setiap manusia dan negara di dunia.
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia,
baik yang sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan
memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak
positifnya adalah menambah devisa Negara.
1. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita memahami hubungan
internasional dan kerja sama internasional, khususnya kerja sama yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.
http://nurul4f1k4asad.wordpress.com/2014/01/24/makalah-pkn-kerja-samainternasional/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karena atas karunia-Nya makalah ekonomi
ini telah disusun secara serentak. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara lisan maupun secara
tulisan.
Makalah ekonomi ini ditulis berdasarkan apa yang sudah diterangkan
dan didiskusikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan
ketrampilan proses. Dengan demikian tujuan merangkum makalah ini
merupakan ketrampilan siswa SMU Muhammadiyah 2 Sidoarjo Kelas III IPS-1.
Kiranya tidak berlebihan jika makalah ini jadi pegangan setiap
kelompok dengan materi yang lengkap, penyajian yang runtut dan bahasa
yang sederhana, diharapkan dapat membantu dan menguasai materi yang
ada di dalam makalah ini sehingga siswa dengan mudah belajar dan proses
belajar mengajar berjalan dengan baik.
Kami telah berusaha sesempurna mungkin menulis buku ini tetapi
“Tiada gading yang tak retak”, untuk itu saran, kritik, maupun komentar
yang ditujukan demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini berguna bagi kita semua terutama anak SMU Muhammadiyah 2
Sidoarjo.
Sidoarjo, Desember 2005
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
PENDAHULUAN..................................................................................................
iii
Kerjasama Ekonomi Internasional.................................................................. 1
1. Bentuk Kerjasama Internasional................................................................ 1
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional................................................ 2
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas.................... 8
4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas......................... 9
5. Integrasi
Ekonomi......................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 13
PENDAHULUAN
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama
dengan negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan
kebutuhan negara masing-masing. Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat
dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama
ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat proses
perkembangan ekonomi. Hal ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi
negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Kerjasama
negara-negara maju dapat membahas masalah-masalah bidang tertentu.
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
1. Bentuk Kerjasama Internasional
a.
Bilateral
b.
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia
dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak,
pemutusannya disebut secara unilateral.
Multilateral
c.
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara
beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling
membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
Regional
d.
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari
negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin
kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.
Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi
antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin
e.
kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan
MEE.
Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB.
Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lainlain.
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional
a.
ASEAN (Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia
Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat
menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu :
1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka
Brunei Darussalam diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada
tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima
sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos
serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang
mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi
perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi
kuasa. Untuk itu perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional
tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat
Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
b.
2. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia
Tenggara.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di
bidang
sosial,
ekonomi,
kebudayaan,
teknologi,
dan
administrasi.
4. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan
pemanfaatan dalam bidang pertanian, industri, perdagangan,
termasuk perdagangan internasional, perbaikan sarana-sarana
pengangkutan dan komunikasi.
5. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September
1960 di Baghdad atas prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi
Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC di Wina, Austria. Indonesia
menjadi anggota OPEC tahun 1962.
1) Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor
minyak, organisasi ini bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2) Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
1. Arab Saudi 8. Nigeria
2. Aljazair 9. Gabon
3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab
4. Iran 11. Venezuela
5. Indonesia 12. Qatar
6. Kuwait 13. Brunei
7. Libya
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang.
Oleh karena itu, setiap negara akan berusaha untuk menghemat
pemakaian bahan bakar dan juga berusaha untuk mencari bahan
penggantinya.
c.
WTO (World Trade Organization)
d.
WTO
adalah
organisasi
perdagangan
dunia
yang
ditransformasikan dari GATT (General Agreement of Tariff and Trade).
GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947 dalam konferensi
yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia masuk
menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk
mengadakan pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang
dapat merintangi perdagangan internasional. Dalam pelaksanaannya
badan ini berasaskan :
1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas
yang diberikan suatu negara kepada negara lain, harus diberikan
juga kepada semua negara anggota GATT.
2. Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara
lain sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara
harus diperlakukan sama dengan barang domestik.
IMF (International Monetary Fund)
e.
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27
September 1945 sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika
Serikat. Markas besar IMF di Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum
dalamArticles of Agreement, yaitu :
1. Membantu
negara-negara
anggota
memperbaiki
neraca
pembayaran yang tidak seimbang dengan jalan penyediaan dana.
2. Membantu
memperluas
perdagangan
internasional
dan
perekonomian negara-negara anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai
kerjasama internasional dalam hal keuangan.
4. Mengusahakan kestabilan kurs.
5. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang
mengalami kesulitan pembayaran luar negeri.
Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional
yang memberikan bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan
pengembangan usaha-usaha seperti : industri, pertanian, perhubungan
atau jalan raya. Bank Dunia merupakan saluran dana bagi negara
f.
kreditor
(negara
kaya)
untuk
membantu
meningkatkan
kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara berkembang.
Prioritasnya adalah mendorong peningkatan produktivitas negaranegara debitor (penerima pinjaman). Bank Dunia mengeluarkan
obligasi yang ditawarkan kepada bank-bank sentral dengan tujuan
memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negara-negara
anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank
Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.
UNDP (United Nation Development Program)
g.
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan
untuk membiayai survei jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari
sumbangan negara-negara : USA, Denmark, Kanada, Belanda, Inggris,
dan Perancis. Pada tahun 1970 – 1983 UNDP memberikan bantuan
kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama
teknik UNDP.
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
h.
MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan
Eropa Barat. Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di
Roma (Italia) oleh beberapa negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris,
Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan Denmark. Tujuan utama dari MEE
adalah untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan
secara bertahap, baik sesama anggota MEE maupun negara Eropa
Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa.
Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan
sebagian besar negara di Lautan Tengah yang bukan anggota MEE.
Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa, telah dikembangkan
konsep “Pasar Tunggal Eropa”.
AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali
dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari
1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan
7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara
ASEAN
menyepakati
suatu
kerangka
persetujuan
mengenai
peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai
pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang.
Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan
perdagangan dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga
meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar
anggota ASEAN.
i.
NAFTA (North American Free Trade Area)
NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika
Utara, yang didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggotaanggotanya adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di
daerah Amerika Utara. Kendala utama untuk mewujudkan
j.
perdagangan bebas di Amerika Utara adalah karena tingkat
pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk
mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat.
Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika
Serikat.
APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia
Pasifik yang dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra,
Australia atas usul Perdana Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar
pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam
memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi
anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat,
Australia, Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong
Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura,
Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di
kawasan Asia Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II
APEC di Bogor, Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala
negara/pemerintahan anggota APEC. Pada pertemuan tersebut
dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara
anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian
(perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan paling lambat
tahun 2020 untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk
negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik
sebagai negara tujuan ekspor produk Indonesia, sumber prestasi, dan
sumber wisatawan.
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Globalisasi
adalah
paham
kebijaksanaan
nasional
yang
memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang pantas untuk
pengaruh politik. Hal ini senada dengan yang dihadapi masyarakat dunia
untuk
mencapai
tujuan
yang
menggembirakan
sekaligus
mengkhawatirkan. Globalisasi ekonomi adalah suatu paham nasionalisme
yang menganggap seluruh dunia sebagai suatu lingkungan ekonomi.
Paham ini timbul karena revolusi informasi yang menyebabkan dunia
menyatu. Globalisasi ekonomi memandang dunia sebagai satu kesatuan
ketika sisi perdagangan dan investasi bergerak bebas menuju liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia secara menyeluruh.
Perdagangan bebas (free trade) adalah sistem perdagangan dan
investasi bebas di seluruh dunia. Bisnis finansial dunia berlangsung 24
jam penuh dengan sistemonline yang memungkinkan melakukan
transaksi secara cepat dan efisien.
Pada sistem perdagangan bebas semua hambatan perdagangan
internasional dan investasi dihapuskan. Landasan kerjanya adalah yang
kuat membantu yang lemah.
Pada perdagangan bebas perlu dikembangkan sikap kemitraan yang
setara dan saling menghormati antar negara, apakah itu negara maju
maupun negara berkembang, agar kerjasama ekonomi saling
menguntungkan.
Bagi negara maju (kaya) membantu negara yang masih lemah
ekonominya, tetapi bukan berarti negara yang lemah terus-menerus
menggantungkan diri kepada yang kaya. Negara lemah harus berusaha
meningkatkan
kemampuan
agar
kesejahteraan
rakyatnya
tercapai/terpenuhi.
4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Dengan adanya proses globalisasi dan perdagangan bebas akan
berpengaruh terhadap perekonomian setiap negara termasuk Indonesia.
Indonesia pada prinsipnya harus siap menghadapi berlakunya
perdagangan bebas.
a.
Dampak Positif
b.
1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan bersaing di
tingkat regional maupun internasional.
2. Memperluas
penciptaan
kesempatan
kerja
yang
dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha
patungan, dan kredit.
4. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan
internasional.
5. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang
berskala lebih luas.
Dampak Negatif
1. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara
berkembang, dapat menghambat perkembangan ekonomi nasional.
2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara berkembang
semakin ketinggalan dan tergantung kepada negara-negara maju.
3. Masuknya teknologi canggih yang sebetulnya belum dibutuhkan
negara berkembang.
Untuk menghindari dampak negatif bagi negara berkembang,
prinsip kemitraan dan saling menghormati harus benar-benar
ditegakkan.
5. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada
dalam satu wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas
di antara sesama negara anggota dan menetapkan tarif yang sama
terhadap impor barang-barang produksi negara-negara lain yang bukan
merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi yang terdapat saat
ini diantaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade area),
perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common market),
dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi
tersebut akan dibahas dibawah ini :
a.
Daerah Perdagangan Bebas
b.
Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika
sekelompok negara sepakat untuk menghapuskan berbagai hambatan
perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar sesama negara anggota.
Meskipun demikian, masing-masing negara tetap memiliki dan
memberlakukan berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan
anggota kawasan tersebut.
Contoh daerah perdagangan bebas adalah The European Free
Trade Area (EFTA) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan
konvensi Stockholm. Konvensi tersebut menciptakan Daerah
Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh negara, yaitu Austria, Denmark,
Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris. Hambatan antar
negara-negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalam tahun
1960 sampai dengan tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung
pada tahun 1961 dan Islandia tahun 1977.
Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan
kawasan perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free
Trade Area (AFTA). AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh
negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand,
Malaysia, Brunei dan Vietnam. Anggotanya kemudian bertambah
dengan masuknya Laos, Kamboja, dan Myanmar. Keringanan yang
diterapkan antar sesama anggota, misalnya, adalah penurunan tarif
bea masuk dari negara-negara sesama anggota AFTA. Misalnya,
Indonesia akan memberikan tarif bea masuk yang lebih rendah
terhadap impor radio buatan Malaysia dibandingkan dengan impor
radio dari Cina (bukan anggota AFTA).
Perserikatan pabean (custom unions)
Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota
memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk
serta kuota yang seragam terhadap impor dari negara-negara bukan
anggota. Misalnya negara X, Y, dan Z membentuk perserikatan
c.
pabean. Perdagangan di antara ketiga negara tersebut akan
berlangsung secara bebas atau tidak ada hambatan baik berupa tarif
maupun kuota. Namun jika negara X, Y, dan Z mengimpor produk
tertentu dari negara di luar anggota, maka ketiganya akan
memberlakukan tarif yang seragam terhadap produk tersebut.
Pasar bersama (common market)
d.
Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama
negara anggota mempunyai kebebasan secara penuh untuk
memindahkan faktor-faktor produksi, khususnya modal dan tenaga
kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas dan
menyeragamkan peraturan tarif bea masuk.
Contoh bentuk kerjasama ini adalah Masyarakat Eropa (ME)
atauEuropean Community (EC). ME didirikan pada tahun 1958 oleh
Jerman Barat (sekarang Jerman), Perancis, Belgia, Italia, Luxemburg,
dan Belanda. Saat ini anggotanya bertambah lagi dengan masuknya
negara Inggris, Yunani, Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Denmark.
Nama European
Community ini
juga
kemudian
berubah
menjadi European Union (EU).
Kesatuan ekonomi (economic union)
Negara-negara yang membentuk kerjasama kesatuan ekonomi
(economic union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa,
termasuk kebijakan moneter, pajak, maupun perdagangan. Sampai
saat ini hanyaEuropean Union yang mengarah pada bentuk kerjasama
ini. Hal ini, misalnya, ditandai dengan diberlakukannya mata uang
tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan European Currency
Unit (ECU) atau Euro.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi.
2. Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
3. Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.
Sobri. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
http://khusnitohirblogspot.com/2011/02/makalah-kerjasama-ekonomiinternasional.html
makalah pkn kerja sama internasional
POSTED ON JANUARI 24, 2014 BY AFIKA AS'AD
0
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara
makhluk lain. Dengana akal budinya, manusia dapat berpikir dan
menemukan cara-cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik kebutuhan sebagai makhluk individual maupun sebagai
makhluk sosial. Salah satu cara yang ditemukan oleh manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhannya tersebut adalah kerja sama. manusia sadar bahwa
tanpa kerja sama, mereka tidak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri
secara layak.. setiap negara pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Oleh sebab itu, dengan adanya kerjasama antar negara satu sama lain dapat
saling menyalurkan kelebihannya dan menutupi kekurangannya. Dengan
demikian, pembangunan di negara kita maupun di negara lain akan berjalan
dengan lancar.
B.RUMUSAN MASALAH
1. apakah pengertian kerja sama internasional?
2. apa sajakah bentuk-bentuk kerja sama internasional?
3. bagaimanakah pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara?
4. bagaimanakah dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam
perekonomian Indonesia?
C. hipotesa
1. apakah pengertian kerja sama internasional?
ü Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan
antarbangsa yang
berpijak pada kepentingan nasional.
2. apa sajakah bentuk-bentuk kerja sama internasional?
ü Kerja sama bilateral dan kerja sama regional
3. bagaimanakah pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara?
ü Kerja sama internasional mutlak di perlukan bagi suatu Negara untuk
mejalin hubungan baik antarnegra. Tidak aada satu Negara pun di dunia ini
yang tidak bergantung pada Negara lain.
4. bagaimanakah dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam
perekonomian Indonesia?
ü Dampak positif kerja sama internasional yaitu meningkatnya devisa
Negara dan Negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak di produksi di
Negara tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian kerja sama internasional
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja
sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik
luar negeri masing-masing.
1. Bentuk-bentuk kerja sama internasonanl
Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi dalam 4
(empat) macam, yaitu sebagai berikut :
a. Kerja sama bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerja sama yang dilakukan antara dua negara.
Kerja sama ini
biasanya dalam bentuk hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan
kebudayaan.
b. Kerja sama regional
Kerja sama regional adalah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa negara
dalam suatu
kawasan atau wilayah. Kerja sama ini biasanya dilakukan karena adanya
kepentingan bersama
baik dalam bidang politik, ekonomi, dan pertahanan. Contoh kerja sama
regional antara lain
ASEAN dan Liga Arab.
c. Kerja sama multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan beberapa negara.
Contoh kerja
sama ini antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.
1. Pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam
tata pergaulan internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan
kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara
di dunia. Setiap negara sudah barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan
dan kepentingan yang berbeda. Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya
hubungan dan kerjasama internasional.
Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan
saling menguntungkan.
Kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk :
– Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.
– Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan
menegakkan perdamaian dunia.
– Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
1. dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam perekonomian Indonesia
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang
sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak
bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi
antarnegara.
1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara
2. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi
Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini
Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat
lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya
pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
2. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara
negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan
produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain.
Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada
gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
3. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para
investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor
yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang
bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan
Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan
kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
4. Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat
meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang.
Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara,
sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
5. Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan
adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk
itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut
perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara
anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar
kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang saling
menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
b. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara.
1. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia
selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan
Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
2. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat
menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada
kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan
negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
3. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi
peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga
kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya
pengangguran.
4. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat
untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong
munculnya pola hidup konsumtif.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan
oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia
Bentuk-bentuk kerja sama internasional antara lain kerja sama
bilateral, kerja sama regional, dan kerja sama multilateral
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia
diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan
suatu negara dalam tata pergaulan internasional, di samping demi
terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan
setiap manusia dan negara di dunia.
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia,
baik yang sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan
memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak
positifnya adalah menambah devisa Negara.
1. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita memahami hubungan
internasional dan kerja sama internasional, khususnya kerja sama yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.
http://nurul4f1k4asad.wordpress.com/2014/01/24/makalah-pkn-kerja-samainternasional/