TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL II docx

TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL II
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DAN NERACA
PEMBAYARAN

Disusun oleh :
NAMA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

NUR SHAMILA
NINA MAULIDYA MANTIKA
NI NYOMAN WIGAYANTI
NOVRIAN TAYAMI
FAHRURROZI
LULU NIDA UMNIATI
LALU MUCHAMAD REZA HIDAYAT


A1A015091
A1A015086
A1A015084
A1A015094
A1A014034
A1A015072
A1A015064

IESP / B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN 2017-2018

KATA PENGANTAR
1

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-NYA
penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Nilai tukar dan pasar valuta asing”

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah “Nilai
tukar dan pasar valuta asing”
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
sempurnanya materi pembelajaran ini. Penulis juga berharap semoga materi pembelajaran ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Amiin.

Mataram, September 2017

2

DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6

2.1 Definisi Pendapatan Nasional dan perhitungan............................................................6
2.2 Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional...................................................................7
2.3 Konsep Pendapatan Nasional.......................................................................................9
2.4 Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional.................................................................12
2.5 Perhitungan Pendapatan Nasional pada Perekonomian Terbuka.................................13
2.6 Neraca Pembayaran dan Pengelompokkan…………………………………………. 20
2.7 Sistem Neraca Pembayaran ………………………………………………………… 21
2.8 Transaksi Neraca Pembayaran……………………………………………………… 22
2.9 Kegunaan Neraca Pembayaran……………………………………………………… 23
BAB III PENUTUP.........................................................................................................24
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................24
3.2 Saran............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................25

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
3

pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara

meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas
mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai
tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur
diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga
harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.Oleh
karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua,
karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin,
yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
Di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara yang memiliki
tingkat

keuangan

yang

tinggi.

Untuk


memajukan

tingkat

keuangan

suatu

negara,

pemerintahannya pasti membutuhkan informasi-informasi yang dapat menunjang hal itu.
Informasi-informasi tersebut seperti tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai kegiatankegiatan ekonomi yang menghubungkan antar Negara. Oleh karena itu sangat diperlukannya
informasi-informasi tersebut, maka setiap pemerintahan di suatu Negara membuat suatu iktisar
yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran
merupakan

suatu

ikhtisar


yang

meringkas

transaksi-transaksi

antara

penduduk

suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca
transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendapatan nasional
2. Apa saja metode pendapatan nasional
4


3. Bagaimana perhitungan pendapatan nasional
4. Apa saja konsep pendapatan nasional
5. Bagaimana pendapatan nasional pada perekonomian terbuka
6. Apa manfaat perhitungan pendapatan nasional
7. Apa pengertian neraca pembayaran
8. Bagaimana pengelompokkan neraca pembayaran
9. Bagaimana sistem pencatatan neraca pembayaran
10. Apa kegunaan neraca pembayaran
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendapatan nasional
2. Untuk mengetahui apa saja metode pendapatan nasional
3. Untuk mengetahun bagaimana proses perhitungan pendapatan nasional
4. Untuk mengetahui konsep-konsep pendapatan nasional
5. Untuk mengetahui proses perhitungan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka
6. Untuk mengetahui manfaat dari perhitungan pendapatan nasional
7. Untuk mengetahui apa itu neraca pembayaran
8. Untuk mengetahui apa saja pengelompokka neraca pembayaran
9. Untuk mengetahui bagaimana proses dari pencatatan neraca pembayaran
10. Untuk mengetahui kegunaan dari neraca pembayaran


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perhitungan Pendapatan Nasional
A. Definisi Pendapatan Nasional
pendapatan nasional adalah keseluruhan pendapatan masyarakat yang diterima
oleh perekonomian suatu negara dalam jangka waktu satu tahun. Istilah pendapatan
nasional yang hingga sekarang dipakai adalah suatu istilah yang umum dan luas.
 Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut :

5

a. Nilai seluruh produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu negara selama
satu periode tertentu.
b. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
c. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu.
B. Perhitungan Pendapatan Nasional

 Pendapatan Nasional dapat di hitung melalui tiga metode,yaitu :
1) Metode Produksi
Pada metode ini pendapatan nasional dihitung dengan menunjukkan nilai
produksi barang dan jasa akhir dalam jangka waktu satu tahun.Perhitungan nya dapat
dirumuskan sebagai berikut.
PN = P1,Q1 + … +PnQn.
Keterangan :
PN
: Pendapatan Nasional
P
: Harga
Q
: Jumlah
CONTOH SOAL :
Sebuah pakaian terdiri dari beberapa proses pembuatan,yang dimulai dari kapas,kain lalu
pakaian. Kita asumsikan harga kapas sebesar Rp.5.000,00, harga benang sebesar
Rp.10.000,00 , harga kain sebesar Rp.20.000,00, dan harga pakaian sebesar Rp.50.000,00
.Dari soal tersebut kita dapat menghitung pendapatan nasional berdasarkan metode
produksi.
Nama Barang

Kapas
Benang
Kain
Pakaian
TOTAL

Harga
5.000
10.000
20.000
50.000
85.000

Nilai Tambah
5.000
5.000
10.000
30.000
50.000


2) Metode Pendapatan

6

Perhitungan N.T
5.000 – 0 = 5000
10.000 – 5.000 = 5.000
20.000 – 10.000 = 10.000
50.000 – 30.000 = 20.000

Pada metode ini pendapatan nacional dihitung dengan menunjukkan keseluruhan
penerimaan dari faktor-faktor produksi dalam jangka waktu satu tahun.Perhitungannya
dapat di rumuskan sebagai berikut :

PN = R + W + I +

Keterangan :
PNp : Pendapatan Nasional
R
: Sewa Tanah
W
: Upah atau Gaji
P
: Laba atau Keuntungan

CONTOH SOAL :
Suatu negara memiliki pemilik faktor produksi dengan mendapatkan balas jasa
dari hasil faktor produksi yang mereka miliki,yaitu berupa hasil sewa sebesar
Rp.150.000.000, Gaji karyawan sebesar Rp.100.000.000, hasil bungan pinjaman sebesar
Rp.75.000.000, dan keuntungan bisnis sebesar Rp.200.000.000.Maka akan di peroleh
pendapatan nasional sebagai berikut :
Y= r+w+i+p
Y = 150.000.000 + 100.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000
Y = 525.000.000
3) Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional di hitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran negara
dalam jangka sau tahun.Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
PN
= C +: I + G + (XKeterangan
M)
PN
: Pendapatan Nasional

C
I
G
(X-M)

: Konsumsi
: Investasi
: Pengeluaran Pemerintah
: Ekspor – impor

CONTOH SOAL
Diketahuai data suatu negara sebagai berikut :
Konsumsi Masyarakat
Rp.243.000.000
Investasi Masyarakat
Rp.110.000.000
Pengeluaran Pemerintah
Rp.130.000.000
Ekspor
Rp.84.000.000
7

Impor
Rp.90.000.000
Dari data diatas dapat di peroleh perhitungan pendapatan nasional sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X-M)
Y = 243.000.000 + 110.000.000 + 130.000.000 + (84.000.000 – 90.000.000)
Y = 243.000.000 + 110.000.000 + 130.000.000 – 6.000.000
Y = 477.000.000
4) Pendapatan Perkapita
Pendapatan Perkapita di peroleh dari pendapatan nacional pada tahun tertentu
yang di bagi dengan jumlah penduduk negara yang bersangkutan pada tahun
tersebut.Perhiungannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pendapatan Perkapita :

PDP Soal
Tahun
(n) / Jumlah Penduduk
Contoh
:
Tahun
(n)Negara Indonesia memiliki jumlah GNP sebesar Rp.250.480 juta
Suatu

dan

jumlah penduduk sebesar Rp.220 juta jiwa.Dari data tersebut maka jumlah pendapatan
pekapita suatu Negara sebagai berikut :
250.480 juta / 220 penduduk = 1.138,5
Maka besar nya pendapatan perkapita Negara Indonesia adalah = Rp.1.138,5 juta.
C. Konsep Pendapatan Nasional
 Konsep-konsep pendapatan nasional terdiri dari :
1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah
suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara

8

yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi
atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement
penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses
produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – Penyusutan
4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang
dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak
lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan
nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk
mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba
perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan
tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang

9

dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )
6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh
dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

DI = PI – Pajak langsung

CONTOH SOAL :
PDB,PNB,Pendapatan Nasional,Pendapatan Personal dan
Pendapatan personal disposable Indonesia
Produk Domestik Bruto
6.738,4
Ditambah

Pendapatan factor produksi domestic yang ada di LN

167,1
Dikurang

Pembayaran atas factor produksi LN

=

Produk Nasional Bruto (PNB)

(178,6)

6726,9
Dikurang

Depresiasi (penyusutan)

(715,)

10

=

Produk Nasional Netto (PNN)
6011,5

Dikurangi

(Pajak langsung – subsidi )

(553,1)

=

Pendapatan Nasional (PN)

5458

Dikurangi

Laba Ditahan

(384,4)

Dikurangi

Pembayaran Asuransi Sosial

(626,0)

Ditambah

Pendapatan bunga personal dari pemerintah dan konsumen

254,3

Ditambah

Penerimaan bukan balas jasa

963,4

=

Pendapatan Personal
5701,7

Dikurangi

Pajak pendapatan personal

(742,1)

=

Pendapatan Personal Disposible

4959,6

D. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional :

Perhitungan pendapatan nacional

bermanfaat

untuk mengetahui

tingkat

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat suatu negara.Manfaat lain yang di peroleh
1.
2.
3.
4.
5.

sebagai berikut :
Mengetahui dan menganalisis struktur perekonomian suatu negara.
Merumuskan kebijakan pemerintah.
Membandingkan tingkat kemajuan ekonomi dari waktu ke waktu.
Membandingkan perekonomian antar daerah dan antar negara.
Mengetahui persentase alokasi penggunaan pendapatan masyarakat.

E. Perhitungan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka (perekonomian empat sektor) merupakan suatu sistem
perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di
dunia.
Dalam perekonomian empat sektor sendiri memiliki empat sektor, yaitu :
a) Sektor Rumah Tangga (Households Sector),
11

yang terdiri atas sekumpulan individu yang melakukan kegiatan konsumsi
terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri maupun keluarga.
Dalam sektor rumah tangga memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk


proses produksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut adalah :
Tenaga kerja atau sumber daya manusia. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang
berupa kegiatan jasmani maupun rohani yang ikut berperan dalam proses produksi untuk



menghasilkan barang maupun jasa.
Sumber daya fisik atau sumber daya alam. Faktor produksi yang langsung dari alam yang



dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Modal. Modal disini tak hanya berupa modal uang tetapi juga berupa modal barang atau



hasil dari produksi yang digunakan untuk diproduksi lebih lanjut.
Kewirausahaan. Kewirausahaan juga merupakan salah satu faktor produksi karena
kewirausahaan sendiri merupakan keterampilan yang digunakan seseorang dalam
mengkoordinir faktor-faktor produk. Jadi tanpa ada kewirausahaan, faktor produksi tidak

bisa berjalan.
b) Sektor Perusahaan (Firms Sector),
yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
Kegiatan yang dilakukan adalah membeli faktor-faktor produksi, membayar pajak kepada
pemerintah, dan menjual barang-barang yang telah dihasilkan.
c) Sektor Pemerintah (Government Sector),
yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan
perusahaan. Fungsi utamanya adalah menyediakan barang publik. Untuk menjalankan
fungsinya tersebut pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa
dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran dari sektor rumah tangga. Oleh
karena itu, pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan.
d) Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector),
yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi
ekspor dan impor. Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar negeri ke
perekonomian dalam negeri, sedangkan impor merupakan aliran pengeluaran dari
perekonomian dalam negeri ke sektor luar negeri.

A. Alur Perekonomian Empat Sektor
12

1) Perusahaan
a) Hubungan dengan Rumah Tangga
Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi
atau dibeli oleh masyarakat / rumah tangga. Lalu perusahaan mendapatkan penghasilan
dari penjualan produknya.
b) Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini, perusahaan diwajibkan membayar pajak kepada pemerintah.
Kemudian dihubungan ini pula, perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah.
c) Hubungan dengan Luar Negeri
Perusahaan mengimpor produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar
barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut luar negeri mendapatkan
laba/devisa.
2) Rumah Tangga
a) Hubungan dengan Perusahaan
Faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga tersebut akan dijual dan
dibeli (konsumsi) oleh sektor perusahaan. Kemudian dari penjualan tersebut, rumah
tangga mendapatan penghasilan yang terdiri atas sewa, bunga, upah dan upah, dan
keuntungan/laba yang berasal dari sektor perusahaan.Hasil dari penjualan tersebut juga
dapat ditabung atau disimpan, untuk memperoleh bunga yang berasal dari lembaga
keuangan yang sebelumnya meminjamkan untuk menanam modal di suatu perusahaan.
b) Hubungan dengan Pemerintah
Rumah tangga menyetorkan pajak kepada pemerintah dan rumah tangga
menerima gaji dan upah yang merupakan penghasilan non balas jasa dari pemerintah
(berupa hasil dari pajak).
c) Hubungan dengan Luar Negeri
Rumah tangga mengimpor barang dan jasa ke luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Dari penjualan tersebut rumah tangga telah meningkatkan devisa
negara.

3) Pemerintah
a) Hubungan dengan Rumah Tangga
Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk membangun Negara
Untuk pegawai-pegawai negeri maupun pemerintahan akan mendapat gaji atau upah
yangberasal dari pemerintah.
b) Hubungan dengan Perusahaan
13

Pemerintah mendapatkan pajak dari perusahaan.Pemerintah membeli produk dari
perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
4) Luar Negeri
a) Hubungan dengan Rumah Tangga
Negara-negara lain menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga, dari
pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri, sehingga dari transaksi jual
beli tersebut negara mendapatkan laba/keuntungan/devisa.
b) Hubungan dengan Perusahaan
Dunia internasional (negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis
perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar
barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba/devisa yang berasal dari luar
negeri.

B. Pengeluaran Agregat Atau Aggregat Expenditure (AE) Perekonomian Empat Sektor :
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Cdn)
Pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga dalam
perekonomian tergantung kepada pendapatan yang diterima mereka.
Keynes juga menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi
oleh pendapatan diposabel saat ini (current diposable income). Jika pendapatan disposable
meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut
tidak sebesar peningkatan pendapatan diposabel.
C = a + bYd
Ket : C = konsumsi
a = konsumsi otonomus
b = marginal propensity to consume (MPC)
Yd = pendapatan diposable
0 < b < 1 Investasi perusahaan (I)
Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan penghasilan disposabel akan
dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan
disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marginal
(Marginal Propensity to Save/MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan
pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Avarage Propensity
to Save/APS).
2. Pengeluaran Investasi (I)
Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanampenanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan14

perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan
jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi dapat ditulis sebagai
berikut:
I = I0 (I0 > 0)
Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi
otonomi (I0). Investasi otonom tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam
pendapatan nasional maupun tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan nasional
tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Investasi
terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional.
Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat nasional turun
maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi
karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga
produksi dan investasi juga bertambah.

3. Pengeluaran Pemerintah (G)
Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (government purchases of goods
and services) mencakup berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik
pusat maupun daerah tingkat I dan II.
Pengeluaran pemerintah (government

expenditure, G)

dianggap

sebagai

perubahan eksogen, yang berarti nilainya ditentukan oleh faktor di luar model, dan fungsi
pengeluaran pemerintah dapat ditulis sebagai berikut :
G = G0
Hal ini berarti bahwa tingkat pengeluaran pemerintah konstan sampai ada
tindakan dari pemerintah untuk mengubahnya. Dengan pengeluaran pemerintah pada
sumbu vertikal dan pendapatan pada sumbu horisontal, maka fungsi pengeluaran
pemerintah adalah sejajar dengan sumbu pendapatan pada tingkat pengeluaran
pemerintah sebesar G0.
4. Ekspor bersih (X-M)
Ekspor (X)
15

Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan
keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional. Dan begitu sebaliknya, jika
ekspor menurun maka pengeluaran agregat juga akan menurun. Namun sebaliknya,
pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor.
Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat,
atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan
nasional tetap besarnya. Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor
mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

5. Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi
besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan
membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor.
Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli-nya) maka tinggi pula impor yang
dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga
ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya. Makin tinggi pendapatan
nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut
C. Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
Y = C + I + G + (X – M) dan I + G + X = S + T + M
Ket
Y = Tingkat Pendapatan
S = Tabungan
C = Konsumsi
T = Pajak
I = Investasi
G = Peng Pemerintah
X = Expor
M = Impor
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana:
a. Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam



negeri terdiri dari dua golongan barang :
Yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
Yang diimpor dari luar negeri

16

Neraca Pembayaran
A. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional
yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan
penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan
sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu Negara.
B. Pengelompokkan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran mencatat semua transaksi ekonomi antar penduduk suatu
negara dengan negara lain selama periode tertentu.Neraca pembayaran selama setahun di
kelompokkan sebaga berikut :
1) Neraca Pembayaran Defisit
Neraca Pembayaran Defisit terjadi jika penerimaan luar negeri (Transaksi Kredit)
lebih kecil daripada pembayaran luar negeri (Transaksi Debit). Defisit neraca
pembayaran di atasi dengan cara mencari sumber pembiayaan,misalnya menggunakan
pinjaman bank atau cadangan devisa.Jika nerac pembayaran terus menerus mengalami
defisit,makan pemerintah dapat melakukan indakan anatra lain menetapkan kebijakan
devaluasi mata uang,membatasi impor,dan meningkatkan ekspor.
2) Neraca Pembayaran Surplus.
Neraca pembayarn surplus terjadi jika penerimaan dari luar negeri (Transaksi
kredit) lebih besar dari pada pembayaran luar negeri (Transaksi debit).Surplus neraca
pembayaran menggambarkan suatu negara memiliki cadangan kekayaan dan dana
melimpah.Cadangan divisa yang melimpah dapat digunakan untuk melaksanakan
pembangunan infrastruktur ekonomi.Adanya aliran pembayaran dari luar negeri
menyebabkan jumlah mata uang dalam negeri/rupiah yang di mina semakin
bertambah.Hak ini dapat mendorong menguatnya nilai mata uang dalam negeri/rupiah.

17

3) Neraca Pembayaran Seimbang.
Neraca Pembayaran dalam posisi seimbang terjadi,jika transaksi pembayaran
kepada luar negeri (Transaksi debit) samdengan penerimaan dari luar negeri (Transaksi
kredit).Apabila suatunegara menambah nilai ekspor dan/ atau menurunkan impor,negara
tersebut akan mengalami surplus neraca pembayaran.
C. Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu :
1) Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi
yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2) Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu
transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
D. Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran
Neraca pembayarana dapat di catat pada posisi sistem pencatatan debet atau
kredit.
a) Transaksi Debet.
Adalah suatu transaksi yang menyebabkan pembayaran atau arus uang keluar


kepada pihak luar negeri.Yang termasuk transaksi debet yaitu :
impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan ongkos








makelar kepada penduduk negara lain.
pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain.
Penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri.

b) Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara
lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara.Yang
termasuk transaksi kredit yaitu :




Ekspor barang ke negara lain.
Penerimaan jasa transportasi,asuransi,ongkos makelar dari negara lain.
Penerimaan bunga dan deviden dari negara lain.
18







Penerimaan hadiah dan kiriman uang dari penduduk negara lain.
Investasi jangka panjang yang di tanamkan penduduk negara lain dalam negeri.
Investasi jangka pendek yang di tanamkan penduduk negara lain di dalam negeri.
Penjualan emas kepada penduduk dari negara lain.
Penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri.

E. Transaksi Neraca Pembayaran
Didalam transaksi neraca pembayaran terdapat beberapa transaksi seperti berikut :
1. Transaksi Barang.
Transaksi barang adalah semua transaksi yang menyangkut ekspor dan impor
barang yang terjadi diantara dua negara atau lebih.
2. Transaksi Jasa
Transaksi jasa adalah transaksi pemerintah ataupun pembayaran pembayaran jasa
yang terjadi diantara dua negara atau lebih.
3. Transaksi Modal
Transaksi modal adalah transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan
dengan peminjaman dan penanaman modal yang terjadi diantara dua negara atau lebih.
4. Transaksi Unilateral/hadiah
Transaksi Unilateral adalah transaksi pemindahan hak antara penduduk satu
dengan negara lain yang tidak menimbulkan kewajiban,misalnya hadiah.

5. Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek adlaah transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara di luar negeri lain (luar negeri), misalnya membeli obligasi dengan tujuan
memperoleh keuntungan.
6. Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang adalah transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara di negara lain (luar negeri), misalnya membeli saham untuk tujuan investasi
jangka panjang.
7. Transaksi pengangkutan mata uang
Transaksi pengangkutan mata uang adalah transaksi dimana seorang penduduk
menabungkan uangnya di bank luar negeri.
8. Transaksi pemindahan emas
Transaksi pemindahan emas adalah transaksi pemindahan hak kepemilikan emas
yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
F. Kegunaan Neraca Pembayaran
Secara umum neraca pembayaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Untuk mengetahui posisi keuangan internacional suatu negara
19




Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internacional suatu negara
Untuk mencatat seluruh transaksi internacional yang terjadi antara penduduk dalam




negeri dan penduduk luar negeri
Mmebantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang fiscal,moneter dan politik
Sebagai vahan pertimbangan dan indikator bagi negar luar negeri untuk memberikan



bantuan keuangan
Merupakan salah satu indikator ekonomi yang fundamental bagi suatu negara.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendapatan nacional merupakan seluruh pendapatan yang di terima oleh seluruh
anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga (RTK) dalam suatu negara dalam kurun
waktu tertentu,biasanya dalam jangka waktu satu tahun.Perhitungan pendapatan nasional
dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu : metode produksi (nilai
tambah), metode pendapatan dan metode pengeluaran. Sedangkan perekonomian terbuka
merupakan suatu sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor
dengan negara-negara lain di dunia.Dalam perekonomian terbuka, memiliki empat sektor
yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
Sedangkan pengeluaran agregat atau Aggregat Expenditur (AE) perekonomian empat
sektor terdiri dari pengeluaran rumah tangga, pengeluaran investasi, pengeluaran
pemerintah, ekspor bersih, dan impor .
Neraca pembayaran adalah sutu catatan yang sistematis tentang seluruh transaksi
ekonomi internacional antara penduduk negara itu dengan negara lainnya 9luar negeri)
untuk satu periode waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun. Transaksi dalam
neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu : transaksi debit
dan transaksi kredit. Kegunaan neraca pembayaran secara umum yaitu untuk mengetahui

20

posisi keuangan internacional suatu negara, dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi
pemerintah dalam mengambil keputusan dibidang fiscal, moneter dan politik.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini memiliki banyak kekurangan
apabila terdapat suatu kesalahan ataupun kekurangan kami mohon kritik dan sarannya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Feryanto,Agung.Ekonomi.Jakarta:Intan Pariwara
2. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4210/espa4210a/pengertian%20dasar
%20investasi.htm
3. http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-V-Teori-PengeluaranPemerintah.pdf
4. Sadik, Jakfar.Pengantar Teori Ekonomi Makro
5. Putong, Iskandar.Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.Jakarta:Ghalia Indonesia
6. Sukirno, Sadono.Makroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

21