Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terha
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
PENGARUH PELATIHAN DAN KREATIVITAS TERHADAP PENGEMBANGAN
USAHA PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI
KECIL PULOGADUNG JAKARTA TIMUR
THE INFLUENCE OF TRAINING AND CREATIVITY ON BUSINESS DEVELOPMENT
AT SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL
PULOGADUNG EAST JAKARTA
SITI JUHAERIAH, S.Pd
Dr. I KETUT R SUDIARDITHA, M.Si
KARUNIANA DIANTA A.S, S.IP, M.E
ABSTRACT
This research aims to determine influence the training and creativity on business development at
small and medium enterprises small village industry Pulogadung East Jakarta. The research
used survey method with correlational approach. Data recording, questionnaire are research
technique. This research used the classic assumption test, multiple regression analysis and
hypothesis test. Based on the results showed positive effect of training on business development
with tcount (3,600) > ttable (1,697), positive effect of creativity on business development with t count
(3,185) > ttable (1,697) and positive effect of training and creativity on business development with
F count (16,688) > F table (3,316). Influence variations of two independent variables can be
determined based on the R2 with value 0,527. This, 52,7% variation in business development
was affected by the training and creativity and remaining were influenced by other factors
outside the research model. Simultaneously, the strength of the relation between the variable of
business development, training and creativity was strong, amount for 0,726.
Keywords: Training, Creativity, Business Development
PENDAHULUAN
diarahkan
kepada
yang berada di kawasan Asia Tenggara. Pada
integrasi
ekonomi
saat ini, perkembangan ekonomi di kawasan
mengurangi biaya transaksi perdagangan,
Asia Tenggara diprediksi akan tumbuh
memperbaiki
dengan pesat. Hal tersebut ditunjukkan
bisnis.
Indonesia merupakan salah satu negara
pembentukan
kawasan
fasilitas
sebuah
dengan
perdagangan
dan
Masyarakat
Terdapat banyak hal yang membuat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai aktif
kekuatan Indonesia dalam menghadapi MEA
pada tahun 2015. Indonesia dan sembilan
masih kurang dibandingkan dengan negara
negara
ASEAN
dengan
adanya
anggota
komunitas
ASEAN
lainnya
telah
lainnya,
salah
satunya
adalah
menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi
kurangnya kemampuan masyarakat Indonesia
ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic
untuk menciptakan suatu barang yang lebih
Community (AEC). Kerjasama MEA akan
bagus
dengan
masyarakat
negara
lain.
1
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Pemerintah
sudah
melakukan
berbagai
terbentuknya
sentra
atau
pusat
suatu
tindakan untuk membuat Indonesia dapat
komunitas bisa sengaja atau tidak sengaja,
bersaing dengan negara ASEAN lainnya
salah satunya adalah Perkampungan Industri
yaitu dengan cara memperbanyak jumlah
Kecil (PIK) yang terdapat di Jakarta. PIK
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
terbentuk karena unsur kesengajaan dari
dan mengembangkannya. Deputi Bidang
Pemprov DKI Jakarta pada tahun 1983. PIK
Pengkajian Sumber Daya UKM dan Koperasi
didirikan pemerintah dan instansi terkait
Kementerian
yang juga didirikan di berbagai daerah di
Koperasi
dan
UKM
menyatakan bahwa sektor UMKM memiliki
Indonesia.
peran yang cukup strategis dalam hubungan
memudahkan proses pembinaan, sehingga
ekonomi terutama di kawasan ASEAN.
para pengrajin atau pengusaha – pengusaha
UMKM
dengan
kecil seperti tas, sepatu, logam, konveksi atau
menyumbang PDB sebesar 30% hingga 57%.
garmen yang ada di tiap – tiap daerah dapat
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
terus berkembang dan mampu menghadapi
Kementerian
era pasar bebas yang penuh tantangan.
mampu
berkontribusi
Koperasi
perkembangan
dan
umkm
di
UKM,
Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Namun,
pada
kenyataannya
terdapat
banyak
tantangan
dihadapi
oleh
tantangan
yang dihadapi
sektor
yang
umkm.
umkm
Sentra
bisnis
ini
akan
Terdapat lima sentra usaha yang ada di
PIK, yaitu sentra usaha garmen, kulit, mabel,
masih
logam serta aneka komoditi dengan jumlah
harus
usaha yang berbeda – beda. Sentra bisnis PIK
Adapun
yang berada di daerah Pulogadung ini pada
dalam
awalnya cukup terkenal. Namun, saat ini
komunitas MEA diantara lain umkm harus
nama PIK semakin
menjaga serta meningkatkan daya saing
terdengar. Pada awalnya, ketika mengunjungi
sebagai industri kreatif dan inovatif. Selain
perkampungan industri ini, para pengunjung
itu, umkm juga harus meningkatkan standar,
dapat melihat cara kerja dalam setiap proses
desain dan kualitas produk agar sesuai
pembuatan barang yang akan di produksi,
dengan ketentuan ASEAN. Tantangan lain
seperti
bagi umkm adalah UKM harus membuat
pengunjung dapat memesan barang dan
diversifikasi output dan menjaga stabilitas
membeli barang dengan harga relatif murah.
pendapat usaha makro.
Jumlah pengusaha yang berada di PIK pun
pembuatan
tidak pernah lagi
sepatu
sekaligus
(PIK)
semakin berkurang. Pengurangan pengusaha
merupakan salah satu sentra bisnis yang
yang paling banyak terjadi pada usaha sepatu
dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan
dan tas yang termasuk ke dalam sentra kulit.
program pengembangan usaha kecil. Faktor
Pada tabel berikut ini dapat dijelaskan jumlah
Perkampungan
Industri
Kecil
2
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
7penghuni dan jumlah usaha yang terdapat di
sentra usaha lainnya, yaitu sentra usaha
dalam kawasan PIK.
aneka komoditi, mebel dan kulit hanya
Tabel I.2
mengisi sebagian jumlah unit usaha. sentra
Jumlah Penghuni Di Kawasan PIK
usaha kulit yang termasuk di dalamnya usaha
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
yang memproduksi sepatu dan tas, memiliki
Blok
Jumlah Penghuni
SKH A
77
SKH B
119
SKH C
97
SKH D
45
SKH E
115
SKH F
16
JUMLAH
469
Sumber: Data diolah tahun 2015
Pada setiap blok usaha terdapat berbagai
jumlah usaha terendah yang terdapat di
perkampungan industri kecil dengan jumlah
usaha sebanyak 33 usaha dari 469 usaha yang
ada. Jumlah unit usaha sepatu dan tas yang
semakin berkurang mempengaruhi jumlah
produksi yang dihasilkan dan yang terjual
oleh kedua barang tersebut.
macam unit usaha yang tersebar dari lima
Pengembangan usaha yang terdapat di
sentra usaha yang terdapat di perkampungan
sentra bisnis PIK masih kurang maksimal
industri kecil. Lima sentra usaha tersebut
terlihat dari jumlah produksi tas dan sepatu
adalah sentra usaha garmen, kulit, mebel,
yang dihasilkan semakin menurun.
logam dan aneka komoditi.
Proses
pengembangan
usaha
yang
Tabel I.3
dilakukan oleh setiap pengusaha UKM
Pendistribusian Usaha Di Kawasan PIK
ditentukan melalui dua faktor yaitu faktor
No.
Sentra
Jumlah
Blok
Usaha
Usaha
1
Garmen
164
B, C, D, E, F
2
Kulit
33
A, B, C
3
Mebel
38
A, E
4
Logam
187
A, B
5
Aneka
47
B, D, F
Komoditi
JUMLAH
469
Sumber: Data diolah tahun 2015
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
Berdasarkan tabel I.3, dapat diketahui
mempengaruhi pengembangan usaha adalah
bahwa terdapat perbedaan dalam jumlah unit
modal usaha yang dimiliki oleh setiap
usaha yang ada di dalam kawasan PIK.
pengusaha. Modal merupakan langkah awal
Sentra usaha logam merupakan sentra usaha
yang harus dilalui setiap pengusaha untuk
yang memiliki unit usaha terbanyak dengan
memulai usahanya. Modal usaha merupakan
187 usaha. Sentra usaha yang juga banyak
segala sesuatu yang dapat digunakan oleh
mengisi usaha di perkampungan industri
pengusaha untuk menambah kekayaan. Besar
kecil adalah garmen dengan 164 usaha. Tiga
kecilnya modal usaha yang dibutuhkan
merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri setiap pengusaha untuk mengembangkan
usahanya,
sedangkan
faktor
eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar diri
pengusaha untuk mengembangkan usahanya.
Salah
satu
faktor
internal
yang
3
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
tergantung dari besar kecilnya usaha yang
penurunan produksi yang dihasilkan dan
akan didirikan. Setiap pengusaha harus
dapat menghambat proses pengembangan
memiliki modal usaha yang cukup besar
usahanya.
untuk menciptakan produk – produk yang
Lingkungan usaha merupakan segala
dapat bersaing dengan pengusaha lainnya.
sesuatu yang dapat mempengaruhi aktivitas
Namun, pada kenyataannya tidak banyak
di dalam dunia usaha. Dalam menjalankan
pengusaha pengelolah kulit di kawasan sentra
usaha di suatu sentra bisnis, lingkungan
bisnis PIK yang memiliki modal usaha yang
usaha merupakan salah satu hal yang dapat
cukup besar.
mempengaruhi
pengusaha
mengembangankan
usahanya.
Faktor
internal
lain
yang
dapat
tingkat pendidikan yang dimiiki oleh setiap
lingkungan usaha yang kondusif. Lingkungan
karyawan. Pendidikan keahlian merupakan
usaha yang kondusif dapat terlihat dari
salah satu faktor penting yang harus dimiliki
interaksi antara setiap pelaku usaha yang
oleh setiap karyawan yang bekerja di bidang
berada di dalam lingkungan usaha yang
usaha
sama.
pendidikan,
karyawan dapat mengkreasikan produk yang
Salah
satu
faktor
harus
dalam
sentra
Melalui
tersebut
Di
mempengaruhi pengembangan usaha adalah
manufaktur.
bisnis
dalam
terdapat
ekternal
yang
diproduksinya, sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi pengembangan usaha adalah
mengembangkan usaha yang dijalaninya.
adanya pelatihan yang didapat oleh para
Namun
tingkat
pelaku usaha. Pelatihan merupakan upaya
pendidikan yang dimiliki oleh karyawan ukm
meningkatkan kualitas kemampuan yang
yang berada di sentra bisnis PIK masih
menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan
kurang.
keterampilan dan pendidikan serta pelatihan
pada
kenyataannya,
Salah satu faktor internal lainnya yang
bagi
karyawan
merupakan
unsur
yang
dapat mempengaruhi tingkat pengembangan
penting dalam proses pengembangan usaha
usaha adalah tingkat produktivitas kerja yang
yang dilakukan oleh setiap pelaku usaha.
dimiliki oleh setiap karyawan. Di dalam
Pada era globalisasi yang sedang dan akan
menjalankan suatu usaha, setiap karyawan
terus berlangsung dengan tuntutan perubahan
yang berada di dalam usaha tersebut harus
yang mendasar terhadap aspek – aspek
mempunyai produktivitas kerja yang tinggi
ekonomi, politik dan hukum, hal ini akan
sehingga dapat mengembangkan usaha yang
berdampak pada tekanan terhadap para
dijalankan. Apabila di dalam suatu ukm
pelaku usaha untuk memproduksi barang
terdapat karyawan yang memiliki tingkat
yang lebih berkualitas.
produktivitasnya rendah akan mengakibatkan
4
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
setiap
dari segi keindahannya. Namun sayangnya,
wirausahawan dapat menghadapi tekanan
tidak banyak pelaku usaha di kawasan sentra
tersebut.
bisnis pik yang memiliki jiwa kreativitas
Melalui
pemberian
Hal
ini
pelatihan,
dikarenakan
dengan
diberikannya pelatihan, para wirausahawan
yang tinggi.
dalam
Berdasarkan masalah – masalah yang
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
telah diuraikan di atas, kurangnya pelatihan
tanggung jawabnya. Selain itu, pelatihan juga
dan kurangya kreativitas merupakan masalah
dapat membuat para wirausahawan lebih
yang terpenting dihadapi oleh para pelaku
inovatif dalam memproduksi sehingga dapat
usaha di sentra bisnis pik. Kurangnya
memenuhi
pelatihan
dapat
memperbaiki
perfomanya
kebutuhan
para
konsumen.
dan
kurangnya
kreativitas
Namun, pada kenyataannya para pelaku
berdampak pada kurangnya pengembangan
usaha
usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha
di
kawasan
sentra
bisnis
Perkampungan Industri Kecil (PIK) masih
di sentra bisnis pik.
jarang menerima pelatihan.
Salah satu faktor internal lainnya yang
dapat mempengaruhi pengembangan usaha
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
adalah kreativitas. Wirausahawan umumnya
tersebut, dapat dirumuskan masalah berupa:
memiliki sifat yang sama, mereka adalah
1. Apakah
terdapat
orang yang mempunyai tenaga, keinginan
terhadap
untuk
Perkampungan
terlibat
dalam
peluang
inovatif,
kemauan untuk menerima tanggung jawab
pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa
pengaruh
pengembangan
pelatihan
usaha
Industri
pada
Kecil
Pulogadung?
2. Apakah terdapat pengaruh kreativitas
dengan cara yang mereka pilih dan keinginan
terhadap
pengembangan
untuk berprestasi. Kreativitas merupakan
Perkampungan
kemampuan yang dimiliki oleh manusia
Pulogadung?
usaha
Industri
pada
Kecil
untuk merubah sesuatu yang sudah ada
a. Apakah terdapat pengaruh pelatihan dan
menjadi lebih menarik. Setiap wirausahawan
kreativitas terhadap pengembangan usaha
dituntut untuk memiliki jiwa kreativitas yang
pada
tinggi guna menciptakan suatu produk yang
Pulogadung?
Perkampungan
Industri
Kecil
lebih menarik di mata konsumen. Dengan
adanya jiwa kreativitas yang tinggi, para
KAJIAN TEORETIK
wirausahawan dapat merubah barang yang
Pengembangan Usaha
sudah ada menjadi barang yang lebih
menarik baik dilihat dari segi bentuk maupun
Roger (2003:76) mengemukakan bahwa
pengembangan
usaha
adalah
cara
atau
5
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
strategi yang digunakan dalam memperluas
bertahap kearah yang lebih baik lagi demi
pasar sasaran dan mencapai keuntungan yang
menciptakan usaha yang berhasil, tangguh
semaksimal mungkin.
dan mandiri.
Afuah (2004:48) mengemukakan bahwa
pengembangan
usaha
merupakan
Pelatihan
sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk
Edwin
menciptakan
sesuatu
mengembangkan
dan
dengan
cara
mentransformasi
dalam
mengemukakan
Malayu
bahwa
(2002:69-70)
pelatihan
suatu usaha peningkatan pengetahuan dan
berbagai sumber daya menjadi barang/jasa
keahlian
sesuai dengan keinginan konsumen.
mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Riyanti
dan
Benedicta
(2003:27)
adalah
seorang
Hamalik
karyawan
(2007:10)
mengemukakan
mengemukakan bahwa pengembangan usaha
bahwa
merupakan keadaan dimana sebuah usaha
manajemen yang perlu dilaksanakan terus
berkembang atau tidak dilihat dari beberapa
menerus
indikator yang dapat dijadikan pengukuran
ketenagaan dalam suatu organisasi.
untuk menentukan sebuah usaha berkembang
Hadinoto
dan
Retnadi
bahwa
pengembangannya
suatu
menuju
(2007:102)
usaha
usaha
dalam
yang
berhasil tidak hanya dibantu oleh modal saja
tetapi
adalah
dalam
suatu
rangka
fungsi
pembinaan
Rivai (2008:212) mengemukakan bahwa
pelatihan merupakan proses yang dilakukan
atau tidak.
menyatakan
pelatihan
untuk
juga
pemasaran,
pengemasan,
secara sistematis yang bertujuan untuk
membantu
karyawan
dalam
mencapai
keahlian dan kemampuan agar dapat berhasil
melaksanakan pekerjaannya.
Tjutju
dan
Surwanto
bahwa
(2009:37)
manajemen dan teknologi informasi tentang
mengemukakan
pelatihan
adalah
pasar.
suatu kegiatan yang bermaksud untuk dapat
Isono, Sadoko dan Heriyadi (2001:57)
memperbaiki dan memperkembangkan sikap,
menyatakan bahwa pengembangan usaha
tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan
dapat terlaksana dengan adanya keterampilan
dari para karyawan sesuai dengan keinginan
dalam manajerial, peningkatan teknologi,
dari perusahaan.
Soeprihanto (2001:52) mengemukakan
penyediaan modal dan pemasaran.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha
adalah
menumbuhkan
suatu
dan
proses
untuk
meningkatkan
bahwa pelatihan adalah kegiatan untuk
memperbaiki kemampuan karyawan dengan
cara
meningkatkan
pengetahun
dari
kemampuan pengelolaan dan perluasan usaha
keterampilan operasional dalam menjalankan
pada berbagai aspek dan potensi secara
suatu pekerjaan.
6
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Dapat
disimpulkan
bahwa
pelatihan
gagasan-gagasan baru dan menerapkannya
adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin
dalam
oleh
meliputi baik ciri aptitude seperti kelancaran
perusahaan
guna
meningkatkan
pemecahan
masalah.
Kreativitas
kemampuan yang dimiliki oleh karyawan
(fluency),
baik dari segi pengetahuan, sikap, tingkah
keaslian
laku dan keterampilan untuk meningkatkan
maupun ciri non aptitude, seperti rasa ingin
kinerjanya
tahu, senang mengajukan pertanyaan dan
dalam
melaksanakan
suatu
pekerjaan.
keluwesan
(Originality)
(flexibility),
dalam
dan
pemikiran
selalu ingin mencari pengetahuan baru.
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas
adalah kemampuan
Kreativitas
Julius (2001:35) mengemukakan bahwa
seseorang
yang dimiliki oleh
dalam
menggabungkan
kreativitas adalah kemampuan mental dan
pengetahuan yang ada di dalam dirinya
berbagai jenis keterampilan khas manusia
dengan pengetahuan yang di luar dirinya
yang dapat melahirkan pengungkapan yang
untuk menciptakan suatu gagasan yang
unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru,
berbeda dan lebih menarik dari sebelumnya.
indah, efisien tepat sasaran dan tepat guna.
Primadi
dalam
Shahib
(2003:121)
mengemukakan bahwa kreativitas adalah
salah
satu
kemampuan
mengintegrasikan
stimulus
manusia
luar
dengan
Pengaruh
Pelatihan
terhadap
Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha yang dilakukan
oleh
wirausahawan
dapat
terlihat
dari
memori yang telah dimiliki sebelumnya
banyaknya inovasi produk yang dihasilkan.
menjadi suatu bentuk baru.
Hasil pengembangan usaha yang dilakukan
Hubies (2005:11) mengemukakan bahwa
kreativitas
merupakan
pengetahuan
dari
penyatuan
berbagai
bidang
oleh setiap wirausahawan di dalam sentra
bisnis berbeda – beda. Pengembangan usaha
yang
dilakukan
oleh
wirausahawan
pengalaman berlainan untuk menghasilkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
ide-ide baru dan lebih baik, keterampilan
satunya adalah adanya pelatihan yang didapat
untuk menemukan pertalian baru, melihat
oleh
dari
membentuk
(2000:23) mengungkapkan bahwa dalam
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau
rangka mengembangkan usaha kecil secara
lebih konsep yang tercetak dalam berpikir.
terpadu, efektif dan efisien diperlukan suatu
perspektif
Semiawan
mengungkapkan
baru
dalam
dan
Reni
bahwa
setiap
wirausahawan.
Nugroho
(2001:4)
koordinasi antara berbagai instansi atau
kreativitas
lembaga terkait pelatihan yang mencakup
merupakan kemampuan untuk memberikan
7
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
antara lain aspek kelembagaan, pemasaran,
koneksi/kedekatan dengan sumbu kekuasaan
dan produksi, manajemen dan peraturan.
yang dapat dinikmati. Yang lebih penting
Hafsah (2004:25) menyatakan bahwa
adalah bahwa usaha itu dikelola oleh orang
dalam mengembangkan usahanya, suatu
yang berpikir kreatif dan tahu persis apa,
usaha
mengapa,
perlu
adanya
bantuan
dalam
meningkatkan pelatihan baik dalam aspek
kewiraswastaan, manajemen, administrasi
dan
bagaimana
bisnis
harus
dijalankan dan dikelola.
Ari,
Dedi
dan
Ernita
(2008:40)
menyatakan bahwa salah satu strategi untuk
dan pengetahuan serta keterampilan.
Pelatihan usaha yang didapat oleh para
menemukan peluang dalam mengembangkan
pelaku usaha sangat berpengaruh terhadap
suatu usaha adalah melalui berpikir kreatif
pengembangan
dan inspirasi yang orisinil dibantu oleh
usaha.
Apabila
seorang
wirausaha tidak mendapatkan pelatihan yang
tepat sasaran akan mengalami kesulitan
insting.
Apabila setiap wirausahawan mampu
usahanya.
berpikir kreatif maka akan mempermudah
Berdasarkan pendapat dan uraian tersebut,
pengembangan usaha yang dilakukan dengan
dapat diduga bahwa pelatihan berpengaruh
menemukan
terhadap pengembangan usaha.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat
untuk
mengembangkan
diduga
Pengaruh
Kreativitas
terhadap
suatu
bahwa
hal
kreativitas
yang
baru.
berpengaruh
terhadap pengembangan usaha.
Pengembangan Usaha
Pengembangan Usaha dapat dipengaruhi
METODOLOGI PENELITIAN
oleh kreativitas dari masing – masing
Metode yang digunakan dalam penelitian
pengusaha. Setiap wirausahawan memiliki
ini adalah metode survey dengan pendekatan
tingkat kreativitas yang berbeda – beda.
korelasi. Metode ini dipilih karena sesuai
Saiman
bahwa
dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk
keberhasilan seorang dalam mengembangkan
memperoleh data dengan cara kuesioner
usahanya terletak pada, apakah orang yang
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
bersangkutan mampu berpikir kreatif atau
antara pelatihan (X1) dan kreativitas (X2)
tidak.
terhadap pengembangan usaha (Y). Jenis
(2009:53)
menyatakan
Sunarya et all (2011:18) menyatakan
data yang digunakan dalam penelitian ini
bahwa Sukses tidaknya seorang wirausaha di
merupakan data primer yang didapatkan
dalam
melalui kuisioner yang diisi oleh para
mengembangkan
usahanya
tidak
hanya di pengaruhi oleh banyaknya modal
yang
dimiliki
dan
fasilitas
pengusaha di pik.
atau
8
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
kreativitas
Populasi dan Sampel
(X2)
nilainya
0,
maka
Populasi dalam pembahasan ini adalah
pengembangan usaha (Y) mempunyai nilai
seluruh usaha kecil yang termasuk pada
sebesar 34,624. Nilai koefisien X1 sebesar
sentra usaha kulit yang berjumlah 33 usaha.
0,541 yang berarti apabila pelatihan (X1)
Dalam pengambilan sampel dilakukan secara
mengalami peningkatan sebesar 1 poin maka
acak menggunakan teknik sampling jenuh
pengembangan usaha (Y) akan meningkat
atau
teknik
sebesar 0,541 pada konstanta sebesar 34,624
menentukan sampel bila semua anggota
dengan asumsi nilai koefisien X2 tetap.
populasi digunakan sebagai sampel. Sampel
Koefisien X1 bernilai positif, artinya terjadi
ditentukan
hubungan yang positif antara pelatihan
sensus.
Sensus
dengan
adalah
mengambil
seluruh
populasi usaha yang termasuk pada sentra
dengan
usaha kulit, yaitu usaha tas dan sepatu yang
menjelaskan bahwa jika pelatihan meningkat
berjumlah 33 usaha.
maka pengembangan usaha akan meningkat.
pengembangan
usaha.
Hal
ini
Nilai koefisien X2 sebesar 0,416 yang
berarti apabila kreativitas (X2) mengalami
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
peningkatan
sebesar
1
poin
maka
pengumpulan data adalah kuisioner tentang
pengembangan usaha (Y) akan meningkat
pelatihan, kreativitas dan pengembangan
sebesar 0,416 pada konstanta sebesar 34,624
usaha. Kuisioner
yang digunakan oleh
dengan asumsi nilai koefisien X1 tetap.
peneliti adalah kuisioner tertutup dimana
Koefisien X2 bernilai positif, artinya terjadi
alternatif jawaban dan pertanyaan telah
hubungan yang positif antara kreativitas
disediakan
dengan
sehingga
responden
tinggal
pengembangan
usaha.
Hal
ini
memilih sesuai kondisi yang dialami oleh
menjelaskan
masing – masing pengusaha.
meningkat maka pengembangan usaha akan
bahwa
jika
kreativitas
meningkat.
HASIL
Analisis regresi berganda, perhitungan
pada
analisis
regresi
berganda
ini
menggunakan SPSS 22. Hasil dari analisis
regresi berganda ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Pengaruh
Pelatihan
terhadap
Pengembangan Usaha
Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai
Pada persamaan regresi diatas, dapat
thitung pelatihan sebesar 3,600 dan nilai ttabel
dilihat bahwa nilai konstanta (α) sebesar
dapat dicari pada tabel statistik distribusi t
34,624. Hal ini berarti jika pelatihan (X1) dan
pada taraf signifikansi 0,05 dengan df (n-k-1)
9
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
atau 33-2-1 = 30. Di dapat nilai ttabel sebesar
kreativitas
secara
1,697. Dapat diketahui bahwa nilai thitung
berpengaruh
pelatihan sebesar 3,600 > nilai ttabel sebesar
pengembangan usaha. karena nilai Fhitung
1,697 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi
sebesar 16,688 > nilai Ftabel sebesar 3,316.
dan
simultan
(serentak)
signifikan
terhadap
dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan
secara
parsial
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap pengembangan usaha.
KESIMPULAN,
IMPLIKASI,
DAN
SARAN
Kesimpulan
Pengaruh
Kreativitas
Berdasarkan
terhadap
hasil
penelitian
tentang
Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap
Pengembangan Usaha
Berdasarkan hasil analisis data statistik
Pengembangan Usaha Pada Usaha Kecil dan
dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai
Menengah di Perkampungan Industri Kecil
thitung kreativitas sebesar 3,185 dan nilai ttabel
Pulo Gadung Jakarta, maka peneliti dapat
dapat dicari pada tabel statistik distribusi t
mengambil kesimpulan bahwa: (1) terdapat
pada taraf signifikansi 0,05 dengan df (n-k-1)
pengaruh positif antara pelatihan dengan
atau 33-2-1 = 30. Di dapat nilai ttabel sebesar
pengembangan usaha. Hal ini berarti bahwa
1,697. Dapat diketahui bahwa nilai thitung
jika kualitas pelatihan meningkat, maka
kreativitas sebesar 3,185 > nilai ttabel sebesar
pengembangan usaha akan meningkat. (2)
1,697 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi
Terdapat pengaruh positif antara kreativitas
dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas
dengan pengembangan usaha. Hal ini berarti
secara
bahwa jika kreativitas meningkat, maka
parsial
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap pengembangan usaha.
pengembangan usaha akan meningkat. (3)
Terdapat pengaruh positif antara pelatihan
Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian
dan
Orang Tua terhadap Hasil Belajar
usaha. Hal ini berarti bahwa jika kualitas
Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji F, diperoleh nilai
kreativitas
terhadap
pengembangan
pelatihan dan kreativitas meningkat, maka
pengembangan usaha akan meningkat.
Fhitung sebesar 16,688. Nilai Ftabel dapat dicari
pada tabel statistik pada taraf signifikansi
0,05, df 1 (jumlah variabel – 1) atau 3-1 = 2,
Implikasi
Berdasarkan
kesimpulan
bahwa
yang
terdapat
telah
dan df 2 = n-k-1 (n adalah jumlah data dan k
dikemukakan,
pengaruh
adalah jumlah variabel bebas) atau 33-2-1 =
antara pelatihan dan kreativitas terhadap
30. Di dapat nilai Ftabel sebesar 3,316 maka
pengembangan usaha pada usaha kecil dan
dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan
menengah perkampungan Industri Kecil
10
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Pulogadung
membuktikan
Jakarta.
Hal
bahwa
tersebut
pelatihan
dan
pengembangan usahanya dengan mampu
mengembangkan ide dan gagasan yang
kreativitas merupakan beberapa faktor yang
dimiliki.
menentukan pengembangan usaha. Implikasi
mengembangkan ide dan gagasan nya dengan
dari penelitian ini adalah: (1) Upaya yang
berani membuka wawasan pada teknologi
dapat
yang ada agar dapat mengetahui apa yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
Pelaku
usaha
dibutuhkan
pelatihan guna meningkatkan pengembangan
sedang
usaha adalah dengan memberikan umpan
sehingga dapat memunculkan ide baru dan
balik yang nyata kepada para peserta
dapat dikembangkan oleh para pelaku usaha.
pelatihan. (2) Upaya yang dapat dilakukan
Selain membuka wawasan pada teknologi,
untuk lebih meningkatkan daya kreativitas
pelaku usaha juga dapat melakukan riset
agar dapat meningkatkan pengembangan
kepada masyarakat mengenai produk yang
usaha adalah dengan cara mengembangkan
dijual,
gagasan yang ada sehingga dapat dengan
memahami
mudah untuk meciptakan hal – hal yang baru.
konsumen dari produk yang dihasilkan. (3)
sehingga
apa
oleh
dapat
pelaku
yang
masyarakat,
usaha
mampu
diinginkan
oleh
Mengembangkan ide dan gagasan dapat
diperoleh
Saran
dengan
mengikuti
pelatihan.
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
Dengan adanya pelatihan, para pelaku usaha
yang dikemukakan di atas, maka peneliti
dapat lebih mengetahui kekurangan di dalam
memberikan saran-saran sebagai berikut: (1)
usahanya, sehingga para pelaku usaha dapat
Untuk dapat meningkatkan pengembangan
menemukan cara baru dalam menghadapi
usaha yang dilaksanakan oleh para pelaku
masalah di dalam usahanya.
usaha dapat ditunjang dengan pemberian
pelatihan yang dapat menarik minat para
DAFTAR PUSTAKA
pelaku usaha. Pelatihan yang diberikan harus
Afuah, Allan. Business Model : A strategic
Management Approach. New York:
McGraw-Hill, 2004.
mempunyai tema dan metode yang bervariasi
pada setiap pertemuannya. Pelatihan juga
harus diberikan dengan menyediakan fasilitas
yang memadai bagi para pelaku usaha,
sehingga
peserta
dapat
langsung
mempraktikan materi yang diberikan oleh
pengajar atau pembimbing dan dapat dengan
mudah mengaplikasikan pada usahanya. (2)
Para pelaku usaha dapat meningkatkan
Akbar,
Reni.
Kreativitas
Panduan
Penyelenggaraan
Program
Percepatan Belajar . Jakarta: PT.
Grasindo, 2001.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
________________. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
11
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
________________. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2010.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Dessler, Gomes. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta:
PT. Indeks
Kelompok Gramedia, 2000.
Chandra, Julius. Kreativitas: Bagaimana
menanamkan,
membangun
dan
mengembangkannya .
Jakarta:
Kanisius, 2001.
Ernani Hadiyati. “Kreativitas dan Inovasi
Berpengaruh
Terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil”. Jurnal
Administrasi Bisnis, 2014, h. 313 –
322.
Frinces, Z. Heflin. Be An Entrepreneur .
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Fadiati Ari et all. Wirausaha Jalur Cepat
Menuju Sukses. Jakarta: UNJ Press,
2008.
Gary, Dessler. Sumber Daya
Jakarta: Indeks, 2008.
Jakarta:
Heidjrachman dan Suad Husnan. Manajemen
Personalia . Yogyakarta: BPFE, 2002.
Hubies. Manajemen Kreativitas dan Inovasi
dalam Bisnis. Jakarta: PT. Hecca
Mitra Utama, 2005.
Howard, Niles. Pendidikan Perusahaan
Percikan
Kreativitas.
Jakarta:
Gramedia, 1992.
Isono et all. Pengembangan Usaha Kecil:
Pemihakan Setengah Hati. Bandung:
Yayasan Akatiga, 2001
Malayu, Hasibuan S.P. Manajemen Sumber
Daya Manusia . Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2002.
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Perusahaan.
Bandung: PT. Rosdakarya, 2000.
Mardiyatmo. Kewirausahaan dari Sudut
Pandang
Psikolog Kepribadian.
Jakarta: PT. Grasindo, 2003.
Manusia .
Gomez, Luis R dan David B. Balkin.
Managing Human Resources 5th.
New Jersey: Pearson Prentice – Hall,
2007.
Hadinoto, Soetanto dan Djoko Retnadi.
Micro Credit Challenge: Cara Efektif
Mengatasi
Kemiskinan
dan
Pengangguran di Indonesia . Jakarta:
Pt. Elex Media Komputindo, 2007.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pelatihan
Ketenagakerjaan
Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Himes,
Manajemen
Bisnis.
Gramedia, 2007.
Gary. Merancang Kreativitas
Mendorong
Gagasan-gagasan
Kreativitas Sari Ilmu dan Sari
Nugroho, Widi. Informasi Kredit Usaha
Kecil. Jakarta: Erlangga, 2000
Riyanti,
Benedicta
Prihatin
Dwi.
Kewirausahaan Dari Sudut Pandang
Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT
Grasindo, 2003
Riyanto,
Bambang.
Dasar
Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE, 2001
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:
PT Grasindo, 2008.
Roger. The Essence of Service Marketing.
New
Jersey:
Prenice
Hall
International, Ltd,Englewood Cliffs,
2003
12
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Rudi, A dan Wismar Harianto. “Pengaruh
Pelatihan dan Pembinaan Terhadap
Pengembangan Usaha Kecil Pada
Program
Kemitraan
Bina
Lingkungan”. Media Riset Bisnis &
Manajemen. 2013, Vol. 13 No. 1, h.
20-38
Williams, Chuck. Management 3rd. United
State of America: South-Western,
2005.
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Saiman, Leonardus. Kewirausahaan Teori,
Praktik dan Kasus-Kasus. Jakarta:
Salemba, 2009.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. SPSS
vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba
Empat, 2011.
Shahib, Nurhalim. Pembinaan Kreativitas
Menuju Era Global. Bandung: PT.
Alumni, 2003.
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta, 2008.
Sunarya Abas et all. Kewirausahaan.
Yogyakarta: Andi Offset, 2011
Suprihanto.
Penilaian
Kinerja
dan
Pengembangan
Karyawan.
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Supriadi, Dedi. Kreativitas, Kebudayaan dan
Perkembangan IPTEK. Bandung:
CV. Alfabeta, 1994.
Suryana. Kewirausahaan. Pedoman Praktis,
Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Sutrisno, Edi. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta: Kencana, 2009.
Tambunan, Tulus. Usaha Kecil dan
Menengah di Indonesia: Beberapa
Isu
Penting. Jakarta: Salemba
Empat, 2002
13
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
PENGARUH PELATIHAN DAN KREATIVITAS TERHADAP PENGEMBANGAN
USAHA PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI
KECIL PULOGADUNG JAKARTA TIMUR
THE INFLUENCE OF TRAINING AND CREATIVITY ON BUSINESS DEVELOPMENT
AT SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL
PULOGADUNG EAST JAKARTA
SITI JUHAERIAH, S.Pd
Dr. I KETUT R SUDIARDITHA, M.Si
KARUNIANA DIANTA A.S, S.IP, M.E
ABSTRACT
This research aims to determine influence the training and creativity on business development at
small and medium enterprises small village industry Pulogadung East Jakarta. The research
used survey method with correlational approach. Data recording, questionnaire are research
technique. This research used the classic assumption test, multiple regression analysis and
hypothesis test. Based on the results showed positive effect of training on business development
with tcount (3,600) > ttable (1,697), positive effect of creativity on business development with t count
(3,185) > ttable (1,697) and positive effect of training and creativity on business development with
F count (16,688) > F table (3,316). Influence variations of two independent variables can be
determined based on the R2 with value 0,527. This, 52,7% variation in business development
was affected by the training and creativity and remaining were influenced by other factors
outside the research model. Simultaneously, the strength of the relation between the variable of
business development, training and creativity was strong, amount for 0,726.
Keywords: Training, Creativity, Business Development
PENDAHULUAN
diarahkan
kepada
yang berada di kawasan Asia Tenggara. Pada
integrasi
ekonomi
saat ini, perkembangan ekonomi di kawasan
mengurangi biaya transaksi perdagangan,
Asia Tenggara diprediksi akan tumbuh
memperbaiki
dengan pesat. Hal tersebut ditunjukkan
bisnis.
Indonesia merupakan salah satu negara
pembentukan
kawasan
fasilitas
sebuah
dengan
perdagangan
dan
Masyarakat
Terdapat banyak hal yang membuat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai aktif
kekuatan Indonesia dalam menghadapi MEA
pada tahun 2015. Indonesia dan sembilan
masih kurang dibandingkan dengan negara
negara
ASEAN
dengan
adanya
anggota
komunitas
ASEAN
lainnya
telah
lainnya,
salah
satunya
adalah
menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi
kurangnya kemampuan masyarakat Indonesia
ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic
untuk menciptakan suatu barang yang lebih
Community (AEC). Kerjasama MEA akan
bagus
dengan
masyarakat
negara
lain.
1
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Pemerintah
sudah
melakukan
berbagai
terbentuknya
sentra
atau
pusat
suatu
tindakan untuk membuat Indonesia dapat
komunitas bisa sengaja atau tidak sengaja,
bersaing dengan negara ASEAN lainnya
salah satunya adalah Perkampungan Industri
yaitu dengan cara memperbanyak jumlah
Kecil (PIK) yang terdapat di Jakarta. PIK
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
terbentuk karena unsur kesengajaan dari
dan mengembangkannya. Deputi Bidang
Pemprov DKI Jakarta pada tahun 1983. PIK
Pengkajian Sumber Daya UKM dan Koperasi
didirikan pemerintah dan instansi terkait
Kementerian
yang juga didirikan di berbagai daerah di
Koperasi
dan
UKM
menyatakan bahwa sektor UMKM memiliki
Indonesia.
peran yang cukup strategis dalam hubungan
memudahkan proses pembinaan, sehingga
ekonomi terutama di kawasan ASEAN.
para pengrajin atau pengusaha – pengusaha
UMKM
dengan
kecil seperti tas, sepatu, logam, konveksi atau
menyumbang PDB sebesar 30% hingga 57%.
garmen yang ada di tiap – tiap daerah dapat
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
terus berkembang dan mampu menghadapi
Kementerian
era pasar bebas yang penuh tantangan.
mampu
berkontribusi
Koperasi
perkembangan
dan
umkm
di
UKM,
Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Namun,
pada
kenyataannya
terdapat
banyak
tantangan
dihadapi
oleh
tantangan
yang dihadapi
sektor
yang
umkm.
umkm
Sentra
bisnis
ini
akan
Terdapat lima sentra usaha yang ada di
PIK, yaitu sentra usaha garmen, kulit, mabel,
masih
logam serta aneka komoditi dengan jumlah
harus
usaha yang berbeda – beda. Sentra bisnis PIK
Adapun
yang berada di daerah Pulogadung ini pada
dalam
awalnya cukup terkenal. Namun, saat ini
komunitas MEA diantara lain umkm harus
nama PIK semakin
menjaga serta meningkatkan daya saing
terdengar. Pada awalnya, ketika mengunjungi
sebagai industri kreatif dan inovatif. Selain
perkampungan industri ini, para pengunjung
itu, umkm juga harus meningkatkan standar,
dapat melihat cara kerja dalam setiap proses
desain dan kualitas produk agar sesuai
pembuatan barang yang akan di produksi,
dengan ketentuan ASEAN. Tantangan lain
seperti
bagi umkm adalah UKM harus membuat
pengunjung dapat memesan barang dan
diversifikasi output dan menjaga stabilitas
membeli barang dengan harga relatif murah.
pendapat usaha makro.
Jumlah pengusaha yang berada di PIK pun
pembuatan
tidak pernah lagi
sepatu
sekaligus
(PIK)
semakin berkurang. Pengurangan pengusaha
merupakan salah satu sentra bisnis yang
yang paling banyak terjadi pada usaha sepatu
dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan
dan tas yang termasuk ke dalam sentra kulit.
program pengembangan usaha kecil. Faktor
Pada tabel berikut ini dapat dijelaskan jumlah
Perkampungan
Industri
Kecil
2
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
7penghuni dan jumlah usaha yang terdapat di
sentra usaha lainnya, yaitu sentra usaha
dalam kawasan PIK.
aneka komoditi, mebel dan kulit hanya
Tabel I.2
mengisi sebagian jumlah unit usaha. sentra
Jumlah Penghuni Di Kawasan PIK
usaha kulit yang termasuk di dalamnya usaha
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
yang memproduksi sepatu dan tas, memiliki
Blok
Jumlah Penghuni
SKH A
77
SKH B
119
SKH C
97
SKH D
45
SKH E
115
SKH F
16
JUMLAH
469
Sumber: Data diolah tahun 2015
Pada setiap blok usaha terdapat berbagai
jumlah usaha terendah yang terdapat di
perkampungan industri kecil dengan jumlah
usaha sebanyak 33 usaha dari 469 usaha yang
ada. Jumlah unit usaha sepatu dan tas yang
semakin berkurang mempengaruhi jumlah
produksi yang dihasilkan dan yang terjual
oleh kedua barang tersebut.
macam unit usaha yang tersebar dari lima
Pengembangan usaha yang terdapat di
sentra usaha yang terdapat di perkampungan
sentra bisnis PIK masih kurang maksimal
industri kecil. Lima sentra usaha tersebut
terlihat dari jumlah produksi tas dan sepatu
adalah sentra usaha garmen, kulit, mebel,
yang dihasilkan semakin menurun.
logam dan aneka komoditi.
Proses
pengembangan
usaha
yang
Tabel I.3
dilakukan oleh setiap pengusaha UKM
Pendistribusian Usaha Di Kawasan PIK
ditentukan melalui dua faktor yaitu faktor
No.
Sentra
Jumlah
Blok
Usaha
Usaha
1
Garmen
164
B, C, D, E, F
2
Kulit
33
A, B, C
3
Mebel
38
A, E
4
Logam
187
A, B
5
Aneka
47
B, D, F
Komoditi
JUMLAH
469
Sumber: Data diolah tahun 2015
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
Berdasarkan tabel I.3, dapat diketahui
mempengaruhi pengembangan usaha adalah
bahwa terdapat perbedaan dalam jumlah unit
modal usaha yang dimiliki oleh setiap
usaha yang ada di dalam kawasan PIK.
pengusaha. Modal merupakan langkah awal
Sentra usaha logam merupakan sentra usaha
yang harus dilalui setiap pengusaha untuk
yang memiliki unit usaha terbanyak dengan
memulai usahanya. Modal usaha merupakan
187 usaha. Sentra usaha yang juga banyak
segala sesuatu yang dapat digunakan oleh
mengisi usaha di perkampungan industri
pengusaha untuk menambah kekayaan. Besar
kecil adalah garmen dengan 164 usaha. Tiga
kecilnya modal usaha yang dibutuhkan
merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri setiap pengusaha untuk mengembangkan
usahanya,
sedangkan
faktor
eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar diri
pengusaha untuk mengembangkan usahanya.
Salah
satu
faktor
internal
yang
3
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
tergantung dari besar kecilnya usaha yang
penurunan produksi yang dihasilkan dan
akan didirikan. Setiap pengusaha harus
dapat menghambat proses pengembangan
memiliki modal usaha yang cukup besar
usahanya.
untuk menciptakan produk – produk yang
Lingkungan usaha merupakan segala
dapat bersaing dengan pengusaha lainnya.
sesuatu yang dapat mempengaruhi aktivitas
Namun, pada kenyataannya tidak banyak
di dalam dunia usaha. Dalam menjalankan
pengusaha pengelolah kulit di kawasan sentra
usaha di suatu sentra bisnis, lingkungan
bisnis PIK yang memiliki modal usaha yang
usaha merupakan salah satu hal yang dapat
cukup besar.
mempengaruhi
pengusaha
mengembangankan
usahanya.
Faktor
internal
lain
yang
dapat
tingkat pendidikan yang dimiiki oleh setiap
lingkungan usaha yang kondusif. Lingkungan
karyawan. Pendidikan keahlian merupakan
usaha yang kondusif dapat terlihat dari
salah satu faktor penting yang harus dimiliki
interaksi antara setiap pelaku usaha yang
oleh setiap karyawan yang bekerja di bidang
berada di dalam lingkungan usaha yang
usaha
sama.
pendidikan,
karyawan dapat mengkreasikan produk yang
Salah
satu
faktor
harus
dalam
sentra
Melalui
tersebut
Di
mempengaruhi pengembangan usaha adalah
manufaktur.
bisnis
dalam
terdapat
ekternal
yang
diproduksinya, sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi pengembangan usaha adalah
mengembangkan usaha yang dijalaninya.
adanya pelatihan yang didapat oleh para
Namun
tingkat
pelaku usaha. Pelatihan merupakan upaya
pendidikan yang dimiliki oleh karyawan ukm
meningkatkan kualitas kemampuan yang
yang berada di sentra bisnis PIK masih
menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan
kurang.
keterampilan dan pendidikan serta pelatihan
pada
kenyataannya,
Salah satu faktor internal lainnya yang
bagi
karyawan
merupakan
unsur
yang
dapat mempengaruhi tingkat pengembangan
penting dalam proses pengembangan usaha
usaha adalah tingkat produktivitas kerja yang
yang dilakukan oleh setiap pelaku usaha.
dimiliki oleh setiap karyawan. Di dalam
Pada era globalisasi yang sedang dan akan
menjalankan suatu usaha, setiap karyawan
terus berlangsung dengan tuntutan perubahan
yang berada di dalam usaha tersebut harus
yang mendasar terhadap aspek – aspek
mempunyai produktivitas kerja yang tinggi
ekonomi, politik dan hukum, hal ini akan
sehingga dapat mengembangkan usaha yang
berdampak pada tekanan terhadap para
dijalankan. Apabila di dalam suatu ukm
pelaku usaha untuk memproduksi barang
terdapat karyawan yang memiliki tingkat
yang lebih berkualitas.
produktivitasnya rendah akan mengakibatkan
4
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
setiap
dari segi keindahannya. Namun sayangnya,
wirausahawan dapat menghadapi tekanan
tidak banyak pelaku usaha di kawasan sentra
tersebut.
bisnis pik yang memiliki jiwa kreativitas
Melalui
pemberian
Hal
ini
pelatihan,
dikarenakan
dengan
diberikannya pelatihan, para wirausahawan
yang tinggi.
dalam
Berdasarkan masalah – masalah yang
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
telah diuraikan di atas, kurangnya pelatihan
tanggung jawabnya. Selain itu, pelatihan juga
dan kurangya kreativitas merupakan masalah
dapat membuat para wirausahawan lebih
yang terpenting dihadapi oleh para pelaku
inovatif dalam memproduksi sehingga dapat
usaha di sentra bisnis pik. Kurangnya
memenuhi
pelatihan
dapat
memperbaiki
perfomanya
kebutuhan
para
konsumen.
dan
kurangnya
kreativitas
Namun, pada kenyataannya para pelaku
berdampak pada kurangnya pengembangan
usaha
usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha
di
kawasan
sentra
bisnis
Perkampungan Industri Kecil (PIK) masih
di sentra bisnis pik.
jarang menerima pelatihan.
Salah satu faktor internal lainnya yang
dapat mempengaruhi pengembangan usaha
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
adalah kreativitas. Wirausahawan umumnya
tersebut, dapat dirumuskan masalah berupa:
memiliki sifat yang sama, mereka adalah
1. Apakah
terdapat
orang yang mempunyai tenaga, keinginan
terhadap
untuk
Perkampungan
terlibat
dalam
peluang
inovatif,
kemauan untuk menerima tanggung jawab
pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa
pengaruh
pengembangan
pelatihan
usaha
Industri
pada
Kecil
Pulogadung?
2. Apakah terdapat pengaruh kreativitas
dengan cara yang mereka pilih dan keinginan
terhadap
pengembangan
untuk berprestasi. Kreativitas merupakan
Perkampungan
kemampuan yang dimiliki oleh manusia
Pulogadung?
usaha
Industri
pada
Kecil
untuk merubah sesuatu yang sudah ada
a. Apakah terdapat pengaruh pelatihan dan
menjadi lebih menarik. Setiap wirausahawan
kreativitas terhadap pengembangan usaha
dituntut untuk memiliki jiwa kreativitas yang
pada
tinggi guna menciptakan suatu produk yang
Pulogadung?
Perkampungan
Industri
Kecil
lebih menarik di mata konsumen. Dengan
adanya jiwa kreativitas yang tinggi, para
KAJIAN TEORETIK
wirausahawan dapat merubah barang yang
Pengembangan Usaha
sudah ada menjadi barang yang lebih
menarik baik dilihat dari segi bentuk maupun
Roger (2003:76) mengemukakan bahwa
pengembangan
usaha
adalah
cara
atau
5
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
strategi yang digunakan dalam memperluas
bertahap kearah yang lebih baik lagi demi
pasar sasaran dan mencapai keuntungan yang
menciptakan usaha yang berhasil, tangguh
semaksimal mungkin.
dan mandiri.
Afuah (2004:48) mengemukakan bahwa
pengembangan
usaha
merupakan
Pelatihan
sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk
Edwin
menciptakan
sesuatu
mengembangkan
dan
dengan
cara
mentransformasi
dalam
mengemukakan
Malayu
bahwa
(2002:69-70)
pelatihan
suatu usaha peningkatan pengetahuan dan
berbagai sumber daya menjadi barang/jasa
keahlian
sesuai dengan keinginan konsumen.
mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Riyanti
dan
Benedicta
(2003:27)
adalah
seorang
Hamalik
karyawan
(2007:10)
mengemukakan
mengemukakan bahwa pengembangan usaha
bahwa
merupakan keadaan dimana sebuah usaha
manajemen yang perlu dilaksanakan terus
berkembang atau tidak dilihat dari beberapa
menerus
indikator yang dapat dijadikan pengukuran
ketenagaan dalam suatu organisasi.
untuk menentukan sebuah usaha berkembang
Hadinoto
dan
Retnadi
bahwa
pengembangannya
suatu
menuju
(2007:102)
usaha
usaha
dalam
yang
berhasil tidak hanya dibantu oleh modal saja
tetapi
adalah
dalam
suatu
rangka
fungsi
pembinaan
Rivai (2008:212) mengemukakan bahwa
pelatihan merupakan proses yang dilakukan
atau tidak.
menyatakan
pelatihan
untuk
juga
pemasaran,
pengemasan,
secara sistematis yang bertujuan untuk
membantu
karyawan
dalam
mencapai
keahlian dan kemampuan agar dapat berhasil
melaksanakan pekerjaannya.
Tjutju
dan
Surwanto
bahwa
(2009:37)
manajemen dan teknologi informasi tentang
mengemukakan
pelatihan
adalah
pasar.
suatu kegiatan yang bermaksud untuk dapat
Isono, Sadoko dan Heriyadi (2001:57)
memperbaiki dan memperkembangkan sikap,
menyatakan bahwa pengembangan usaha
tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan
dapat terlaksana dengan adanya keterampilan
dari para karyawan sesuai dengan keinginan
dalam manajerial, peningkatan teknologi,
dari perusahaan.
Soeprihanto (2001:52) mengemukakan
penyediaan modal dan pemasaran.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha
adalah
menumbuhkan
suatu
dan
proses
untuk
meningkatkan
bahwa pelatihan adalah kegiatan untuk
memperbaiki kemampuan karyawan dengan
cara
meningkatkan
pengetahun
dari
kemampuan pengelolaan dan perluasan usaha
keterampilan operasional dalam menjalankan
pada berbagai aspek dan potensi secara
suatu pekerjaan.
6
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Dapat
disimpulkan
bahwa
pelatihan
gagasan-gagasan baru dan menerapkannya
adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin
dalam
oleh
meliputi baik ciri aptitude seperti kelancaran
perusahaan
guna
meningkatkan
pemecahan
masalah.
Kreativitas
kemampuan yang dimiliki oleh karyawan
(fluency),
baik dari segi pengetahuan, sikap, tingkah
keaslian
laku dan keterampilan untuk meningkatkan
maupun ciri non aptitude, seperti rasa ingin
kinerjanya
tahu, senang mengajukan pertanyaan dan
dalam
melaksanakan
suatu
pekerjaan.
keluwesan
(Originality)
(flexibility),
dalam
dan
pemikiran
selalu ingin mencari pengetahuan baru.
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas
adalah kemampuan
Kreativitas
Julius (2001:35) mengemukakan bahwa
seseorang
yang dimiliki oleh
dalam
menggabungkan
kreativitas adalah kemampuan mental dan
pengetahuan yang ada di dalam dirinya
berbagai jenis keterampilan khas manusia
dengan pengetahuan yang di luar dirinya
yang dapat melahirkan pengungkapan yang
untuk menciptakan suatu gagasan yang
unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru,
berbeda dan lebih menarik dari sebelumnya.
indah, efisien tepat sasaran dan tepat guna.
Primadi
dalam
Shahib
(2003:121)
mengemukakan bahwa kreativitas adalah
salah
satu
kemampuan
mengintegrasikan
stimulus
manusia
luar
dengan
Pengaruh
Pelatihan
terhadap
Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha yang dilakukan
oleh
wirausahawan
dapat
terlihat
dari
memori yang telah dimiliki sebelumnya
banyaknya inovasi produk yang dihasilkan.
menjadi suatu bentuk baru.
Hasil pengembangan usaha yang dilakukan
Hubies (2005:11) mengemukakan bahwa
kreativitas
merupakan
pengetahuan
dari
penyatuan
berbagai
bidang
oleh setiap wirausahawan di dalam sentra
bisnis berbeda – beda. Pengembangan usaha
yang
dilakukan
oleh
wirausahawan
pengalaman berlainan untuk menghasilkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
ide-ide baru dan lebih baik, keterampilan
satunya adalah adanya pelatihan yang didapat
untuk menemukan pertalian baru, melihat
oleh
dari
membentuk
(2000:23) mengungkapkan bahwa dalam
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau
rangka mengembangkan usaha kecil secara
lebih konsep yang tercetak dalam berpikir.
terpadu, efektif dan efisien diperlukan suatu
perspektif
Semiawan
mengungkapkan
baru
dalam
dan
Reni
bahwa
setiap
wirausahawan.
Nugroho
(2001:4)
koordinasi antara berbagai instansi atau
kreativitas
lembaga terkait pelatihan yang mencakup
merupakan kemampuan untuk memberikan
7
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
antara lain aspek kelembagaan, pemasaran,
koneksi/kedekatan dengan sumbu kekuasaan
dan produksi, manajemen dan peraturan.
yang dapat dinikmati. Yang lebih penting
Hafsah (2004:25) menyatakan bahwa
adalah bahwa usaha itu dikelola oleh orang
dalam mengembangkan usahanya, suatu
yang berpikir kreatif dan tahu persis apa,
usaha
mengapa,
perlu
adanya
bantuan
dalam
meningkatkan pelatihan baik dalam aspek
kewiraswastaan, manajemen, administrasi
dan
bagaimana
bisnis
harus
dijalankan dan dikelola.
Ari,
Dedi
dan
Ernita
(2008:40)
menyatakan bahwa salah satu strategi untuk
dan pengetahuan serta keterampilan.
Pelatihan usaha yang didapat oleh para
menemukan peluang dalam mengembangkan
pelaku usaha sangat berpengaruh terhadap
suatu usaha adalah melalui berpikir kreatif
pengembangan
dan inspirasi yang orisinil dibantu oleh
usaha.
Apabila
seorang
wirausaha tidak mendapatkan pelatihan yang
tepat sasaran akan mengalami kesulitan
insting.
Apabila setiap wirausahawan mampu
usahanya.
berpikir kreatif maka akan mempermudah
Berdasarkan pendapat dan uraian tersebut,
pengembangan usaha yang dilakukan dengan
dapat diduga bahwa pelatihan berpengaruh
menemukan
terhadap pengembangan usaha.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat
untuk
mengembangkan
diduga
Pengaruh
Kreativitas
terhadap
suatu
bahwa
hal
kreativitas
yang
baru.
berpengaruh
terhadap pengembangan usaha.
Pengembangan Usaha
Pengembangan Usaha dapat dipengaruhi
METODOLOGI PENELITIAN
oleh kreativitas dari masing – masing
Metode yang digunakan dalam penelitian
pengusaha. Setiap wirausahawan memiliki
ini adalah metode survey dengan pendekatan
tingkat kreativitas yang berbeda – beda.
korelasi. Metode ini dipilih karena sesuai
Saiman
bahwa
dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk
keberhasilan seorang dalam mengembangkan
memperoleh data dengan cara kuesioner
usahanya terletak pada, apakah orang yang
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
bersangkutan mampu berpikir kreatif atau
antara pelatihan (X1) dan kreativitas (X2)
tidak.
terhadap pengembangan usaha (Y). Jenis
(2009:53)
menyatakan
Sunarya et all (2011:18) menyatakan
data yang digunakan dalam penelitian ini
bahwa Sukses tidaknya seorang wirausaha di
merupakan data primer yang didapatkan
dalam
melalui kuisioner yang diisi oleh para
mengembangkan
usahanya
tidak
hanya di pengaruhi oleh banyaknya modal
yang
dimiliki
dan
fasilitas
pengusaha di pik.
atau
8
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
kreativitas
Populasi dan Sampel
(X2)
nilainya
0,
maka
Populasi dalam pembahasan ini adalah
pengembangan usaha (Y) mempunyai nilai
seluruh usaha kecil yang termasuk pada
sebesar 34,624. Nilai koefisien X1 sebesar
sentra usaha kulit yang berjumlah 33 usaha.
0,541 yang berarti apabila pelatihan (X1)
Dalam pengambilan sampel dilakukan secara
mengalami peningkatan sebesar 1 poin maka
acak menggunakan teknik sampling jenuh
pengembangan usaha (Y) akan meningkat
atau
teknik
sebesar 0,541 pada konstanta sebesar 34,624
menentukan sampel bila semua anggota
dengan asumsi nilai koefisien X2 tetap.
populasi digunakan sebagai sampel. Sampel
Koefisien X1 bernilai positif, artinya terjadi
ditentukan
hubungan yang positif antara pelatihan
sensus.
Sensus
dengan
adalah
mengambil
seluruh
populasi usaha yang termasuk pada sentra
dengan
usaha kulit, yaitu usaha tas dan sepatu yang
menjelaskan bahwa jika pelatihan meningkat
berjumlah 33 usaha.
maka pengembangan usaha akan meningkat.
pengembangan
usaha.
Hal
ini
Nilai koefisien X2 sebesar 0,416 yang
berarti apabila kreativitas (X2) mengalami
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
peningkatan
sebesar
1
poin
maka
pengumpulan data adalah kuisioner tentang
pengembangan usaha (Y) akan meningkat
pelatihan, kreativitas dan pengembangan
sebesar 0,416 pada konstanta sebesar 34,624
usaha. Kuisioner
yang digunakan oleh
dengan asumsi nilai koefisien X1 tetap.
peneliti adalah kuisioner tertutup dimana
Koefisien X2 bernilai positif, artinya terjadi
alternatif jawaban dan pertanyaan telah
hubungan yang positif antara kreativitas
disediakan
dengan
sehingga
responden
tinggal
pengembangan
usaha.
Hal
ini
memilih sesuai kondisi yang dialami oleh
menjelaskan
masing – masing pengusaha.
meningkat maka pengembangan usaha akan
bahwa
jika
kreativitas
meningkat.
HASIL
Analisis regresi berganda, perhitungan
pada
analisis
regresi
berganda
ini
menggunakan SPSS 22. Hasil dari analisis
regresi berganda ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Pengaruh
Pelatihan
terhadap
Pengembangan Usaha
Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai
Pada persamaan regresi diatas, dapat
thitung pelatihan sebesar 3,600 dan nilai ttabel
dilihat bahwa nilai konstanta (α) sebesar
dapat dicari pada tabel statistik distribusi t
34,624. Hal ini berarti jika pelatihan (X1) dan
pada taraf signifikansi 0,05 dengan df (n-k-1)
9
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
atau 33-2-1 = 30. Di dapat nilai ttabel sebesar
kreativitas
secara
1,697. Dapat diketahui bahwa nilai thitung
berpengaruh
pelatihan sebesar 3,600 > nilai ttabel sebesar
pengembangan usaha. karena nilai Fhitung
1,697 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi
sebesar 16,688 > nilai Ftabel sebesar 3,316.
dan
simultan
(serentak)
signifikan
terhadap
dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan
secara
parsial
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap pengembangan usaha.
KESIMPULAN,
IMPLIKASI,
DAN
SARAN
Kesimpulan
Pengaruh
Kreativitas
Berdasarkan
terhadap
hasil
penelitian
tentang
Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap
Pengembangan Usaha
Berdasarkan hasil analisis data statistik
Pengembangan Usaha Pada Usaha Kecil dan
dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai
Menengah di Perkampungan Industri Kecil
thitung kreativitas sebesar 3,185 dan nilai ttabel
Pulo Gadung Jakarta, maka peneliti dapat
dapat dicari pada tabel statistik distribusi t
mengambil kesimpulan bahwa: (1) terdapat
pada taraf signifikansi 0,05 dengan df (n-k-1)
pengaruh positif antara pelatihan dengan
atau 33-2-1 = 30. Di dapat nilai ttabel sebesar
pengembangan usaha. Hal ini berarti bahwa
1,697. Dapat diketahui bahwa nilai thitung
jika kualitas pelatihan meningkat, maka
kreativitas sebesar 3,185 > nilai ttabel sebesar
pengembangan usaha akan meningkat. (2)
1,697 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi
Terdapat pengaruh positif antara kreativitas
dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas
dengan pengembangan usaha. Hal ini berarti
secara
bahwa jika kreativitas meningkat, maka
parsial
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap pengembangan usaha.
pengembangan usaha akan meningkat. (3)
Terdapat pengaruh positif antara pelatihan
Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian
dan
Orang Tua terhadap Hasil Belajar
usaha. Hal ini berarti bahwa jika kualitas
Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji F, diperoleh nilai
kreativitas
terhadap
pengembangan
pelatihan dan kreativitas meningkat, maka
pengembangan usaha akan meningkat.
Fhitung sebesar 16,688. Nilai Ftabel dapat dicari
pada tabel statistik pada taraf signifikansi
0,05, df 1 (jumlah variabel – 1) atau 3-1 = 2,
Implikasi
Berdasarkan
kesimpulan
bahwa
yang
terdapat
telah
dan df 2 = n-k-1 (n adalah jumlah data dan k
dikemukakan,
pengaruh
adalah jumlah variabel bebas) atau 33-2-1 =
antara pelatihan dan kreativitas terhadap
30. Di dapat nilai Ftabel sebesar 3,316 maka
pengembangan usaha pada usaha kecil dan
dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan
menengah perkampungan Industri Kecil
10
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Pulogadung
membuktikan
Jakarta.
Hal
bahwa
tersebut
pelatihan
dan
pengembangan usahanya dengan mampu
mengembangkan ide dan gagasan yang
kreativitas merupakan beberapa faktor yang
dimiliki.
menentukan pengembangan usaha. Implikasi
mengembangkan ide dan gagasan nya dengan
dari penelitian ini adalah: (1) Upaya yang
berani membuka wawasan pada teknologi
dapat
yang ada agar dapat mengetahui apa yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
Pelaku
usaha
dibutuhkan
pelatihan guna meningkatkan pengembangan
sedang
usaha adalah dengan memberikan umpan
sehingga dapat memunculkan ide baru dan
balik yang nyata kepada para peserta
dapat dikembangkan oleh para pelaku usaha.
pelatihan. (2) Upaya yang dapat dilakukan
Selain membuka wawasan pada teknologi,
untuk lebih meningkatkan daya kreativitas
pelaku usaha juga dapat melakukan riset
agar dapat meningkatkan pengembangan
kepada masyarakat mengenai produk yang
usaha adalah dengan cara mengembangkan
dijual,
gagasan yang ada sehingga dapat dengan
memahami
mudah untuk meciptakan hal – hal yang baru.
konsumen dari produk yang dihasilkan. (3)
sehingga
apa
oleh
dapat
pelaku
yang
masyarakat,
usaha
mampu
diinginkan
oleh
Mengembangkan ide dan gagasan dapat
diperoleh
Saran
dengan
mengikuti
pelatihan.
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
Dengan adanya pelatihan, para pelaku usaha
yang dikemukakan di atas, maka peneliti
dapat lebih mengetahui kekurangan di dalam
memberikan saran-saran sebagai berikut: (1)
usahanya, sehingga para pelaku usaha dapat
Untuk dapat meningkatkan pengembangan
menemukan cara baru dalam menghadapi
usaha yang dilaksanakan oleh para pelaku
masalah di dalam usahanya.
usaha dapat ditunjang dengan pemberian
pelatihan yang dapat menarik minat para
DAFTAR PUSTAKA
pelaku usaha. Pelatihan yang diberikan harus
Afuah, Allan. Business Model : A strategic
Management Approach. New York:
McGraw-Hill, 2004.
mempunyai tema dan metode yang bervariasi
pada setiap pertemuannya. Pelatihan juga
harus diberikan dengan menyediakan fasilitas
yang memadai bagi para pelaku usaha,
sehingga
peserta
dapat
langsung
mempraktikan materi yang diberikan oleh
pengajar atau pembimbing dan dapat dengan
mudah mengaplikasikan pada usahanya. (2)
Para pelaku usaha dapat meningkatkan
Akbar,
Reni.
Kreativitas
Panduan
Penyelenggaraan
Program
Percepatan Belajar . Jakarta: PT.
Grasindo, 2001.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
________________. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
11
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
________________. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2010.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Dessler, Gomes. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta:
PT. Indeks
Kelompok Gramedia, 2000.
Chandra, Julius. Kreativitas: Bagaimana
menanamkan,
membangun
dan
mengembangkannya .
Jakarta:
Kanisius, 2001.
Ernani Hadiyati. “Kreativitas dan Inovasi
Berpengaruh
Terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil”. Jurnal
Administrasi Bisnis, 2014, h. 313 –
322.
Frinces, Z. Heflin. Be An Entrepreneur .
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Fadiati Ari et all. Wirausaha Jalur Cepat
Menuju Sukses. Jakarta: UNJ Press,
2008.
Gary, Dessler. Sumber Daya
Jakarta: Indeks, 2008.
Jakarta:
Heidjrachman dan Suad Husnan. Manajemen
Personalia . Yogyakarta: BPFE, 2002.
Hubies. Manajemen Kreativitas dan Inovasi
dalam Bisnis. Jakarta: PT. Hecca
Mitra Utama, 2005.
Howard, Niles. Pendidikan Perusahaan
Percikan
Kreativitas.
Jakarta:
Gramedia, 1992.
Isono et all. Pengembangan Usaha Kecil:
Pemihakan Setengah Hati. Bandung:
Yayasan Akatiga, 2001
Malayu, Hasibuan S.P. Manajemen Sumber
Daya Manusia . Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2002.
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Perusahaan.
Bandung: PT. Rosdakarya, 2000.
Mardiyatmo. Kewirausahaan dari Sudut
Pandang
Psikolog Kepribadian.
Jakarta: PT. Grasindo, 2003.
Manusia .
Gomez, Luis R dan David B. Balkin.
Managing Human Resources 5th.
New Jersey: Pearson Prentice – Hall,
2007.
Hadinoto, Soetanto dan Djoko Retnadi.
Micro Credit Challenge: Cara Efektif
Mengatasi
Kemiskinan
dan
Pengangguran di Indonesia . Jakarta:
Pt. Elex Media Komputindo, 2007.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pelatihan
Ketenagakerjaan
Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Himes,
Manajemen
Bisnis.
Gramedia, 2007.
Gary. Merancang Kreativitas
Mendorong
Gagasan-gagasan
Kreativitas Sari Ilmu dan Sari
Nugroho, Widi. Informasi Kredit Usaha
Kecil. Jakarta: Erlangga, 2000
Riyanti,
Benedicta
Prihatin
Dwi.
Kewirausahaan Dari Sudut Pandang
Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT
Grasindo, 2003
Riyanto,
Bambang.
Dasar
Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE, 2001
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:
PT Grasindo, 2008.
Roger. The Essence of Service Marketing.
New
Jersey:
Prenice
Hall
International, Ltd,Englewood Cliffs,
2003
12
Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Rudi, A dan Wismar Harianto. “Pengaruh
Pelatihan dan Pembinaan Terhadap
Pengembangan Usaha Kecil Pada
Program
Kemitraan
Bina
Lingkungan”. Media Riset Bisnis &
Manajemen. 2013, Vol. 13 No. 1, h.
20-38
Williams, Chuck. Management 3rd. United
State of America: South-Western,
2005.
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Saiman, Leonardus. Kewirausahaan Teori,
Praktik dan Kasus-Kasus. Jakarta:
Salemba, 2009.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. SPSS
vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba
Empat, 2011.
Shahib, Nurhalim. Pembinaan Kreativitas
Menuju Era Global. Bandung: PT.
Alumni, 2003.
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta, 2008.
Sunarya Abas et all. Kewirausahaan.
Yogyakarta: Andi Offset, 2011
Suprihanto.
Penilaian
Kinerja
dan
Pengembangan
Karyawan.
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Supriadi, Dedi. Kreativitas, Kebudayaan dan
Perkembangan IPTEK. Bandung:
CV. Alfabeta, 1994.
Suryana. Kewirausahaan. Pedoman Praktis,
Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Sutrisno, Edi. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta: Kencana, 2009.
Tambunan, Tulus. Usaha Kecil dan
Menengah di Indonesia: Beberapa
Isu
Penting. Jakarta: Salemba
Empat, 2002
13