Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terha

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
PENGARUH PELATIHAN DAN KREATIVITAS TERHADAP PENGEMBANGAN
USAHA PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI
KECIL PULOGADUNG JAKARTA TIMUR
THE INFLUENCE OF TRAINING AND CREATIVITY ON BUSINESS DEVELOPMENT
AT SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL
PULOGADUNG EAST JAKARTA

SITI JUHAERIAH, S.Pd
Dr. I KETUT R SUDIARDITHA, M.Si
KARUNIANA DIANTA A.S, S.IP, M.E
ABSTRACT

This research aims to determine influence the training and creativity on business development at
small and medium enterprises small village industry Pulogadung East Jakarta. The research
used survey method with correlational approach. Data recording, questionnaire are research
technique. This research used the classic assumption test, multiple regression analysis and
hypothesis test. Based on the results showed positive effect of training on business development
with tcount (3,600) > ttable (1,697), positive effect of creativity on business development with t count

(3,185) > ttable (1,697) and positive effect of training and creativity on business development with
F count (16,688) > F table (3,316). Influence variations of two independent variables can be
determined based on the R2 with value 0,527. This, 52,7% variation in business development
was affected by the training and creativity and remaining were influenced by other factors
outside the research model. Simultaneously, the strength of the relation between the variable of
business development, training and creativity was strong, amount for 0,726.
Keywords: Training, Creativity, Business Development

PENDAHULUAN
diarahkan

kepada

yang berada di kawasan Asia Tenggara. Pada

integrasi

ekonomi

saat ini, perkembangan ekonomi di kawasan


mengurangi biaya transaksi perdagangan,

Asia Tenggara diprediksi akan tumbuh

memperbaiki

dengan pesat. Hal tersebut ditunjukkan

bisnis.

Indonesia merupakan salah satu negara

pembentukan
kawasan

fasilitas

sebuah
dengan


perdagangan

dan

Masyarakat

Terdapat banyak hal yang membuat

Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai aktif

kekuatan Indonesia dalam menghadapi MEA

pada tahun 2015. Indonesia dan sembilan

masih kurang dibandingkan dengan negara

negara

ASEAN


dengan

adanya

anggota

komunitas

ASEAN

lainnya

telah

lainnya,

salah

satunya


adalah

menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi

kurangnya kemampuan masyarakat Indonesia

ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic

untuk menciptakan suatu barang yang lebih

Community (AEC). Kerjasama MEA akan

bagus

dengan

masyarakat

negara


lain.
1

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Pemerintah

sudah

melakukan

berbagai

terbentuknya

sentra

atau


pusat

suatu

tindakan untuk membuat Indonesia dapat

komunitas bisa sengaja atau tidak sengaja,

bersaing dengan negara ASEAN lainnya

salah satunya adalah Perkampungan Industri

yaitu dengan cara memperbanyak jumlah

Kecil (PIK) yang terdapat di Jakarta. PIK

usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

terbentuk karena unsur kesengajaan dari


dan mengembangkannya. Deputi Bidang

Pemprov DKI Jakarta pada tahun 1983. PIK

Pengkajian Sumber Daya UKM dan Koperasi

didirikan pemerintah dan instansi terkait

Kementerian

yang juga didirikan di berbagai daerah di

Koperasi

dan

UKM

menyatakan bahwa sektor UMKM memiliki


Indonesia.

peran yang cukup strategis dalam hubungan

memudahkan proses pembinaan, sehingga

ekonomi terutama di kawasan ASEAN.

para pengrajin atau pengusaha – pengusaha

UMKM

dengan

kecil seperti tas, sepatu, logam, konveksi atau

menyumbang PDB sebesar 30% hingga 57%.

garmen yang ada di tiap – tiap daerah dapat


Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh

terus berkembang dan mampu menghadapi

Kementerian

era pasar bebas yang penuh tantangan.

mampu

berkontribusi

Koperasi

perkembangan

dan

umkm


di

UKM,
Indonesia

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Namun,

pada

kenyataannya

terdapat

banyak

tantangan

dihadapi

oleh

tantangan

yang dihadapi

sektor

yang

umkm.
umkm

Sentra

bisnis

ini

akan

Terdapat lima sentra usaha yang ada di
PIK, yaitu sentra usaha garmen, kulit, mabel,

masih

logam serta aneka komoditi dengan jumlah

harus

usaha yang berbeda – beda. Sentra bisnis PIK

Adapun

yang berada di daerah Pulogadung ini pada

dalam

awalnya cukup terkenal. Namun, saat ini

komunitas MEA diantara lain umkm harus

nama PIK semakin

menjaga serta meningkatkan daya saing

terdengar. Pada awalnya, ketika mengunjungi

sebagai industri kreatif dan inovatif. Selain

perkampungan industri ini, para pengunjung

itu, umkm juga harus meningkatkan standar,

dapat melihat cara kerja dalam setiap proses

desain dan kualitas produk agar sesuai

pembuatan barang yang akan di produksi,

dengan ketentuan ASEAN. Tantangan lain

seperti

bagi umkm adalah UKM harus membuat

pengunjung dapat memesan barang dan

diversifikasi output dan menjaga stabilitas

membeli barang dengan harga relatif murah.

pendapat usaha makro.

Jumlah pengusaha yang berada di PIK pun

pembuatan

tidak pernah lagi

sepatu

sekaligus

(PIK)

semakin berkurang. Pengurangan pengusaha

merupakan salah satu sentra bisnis yang

yang paling banyak terjadi pada usaha sepatu

dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan

dan tas yang termasuk ke dalam sentra kulit.

program pengembangan usaha kecil. Faktor

Pada tabel berikut ini dapat dijelaskan jumlah

Perkampungan

Industri

Kecil

2

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
7penghuni dan jumlah usaha yang terdapat di

sentra usaha lainnya, yaitu sentra usaha

dalam kawasan PIK.

aneka komoditi, mebel dan kulit hanya

Tabel I.2

mengisi sebagian jumlah unit usaha. sentra

Jumlah Penghuni Di Kawasan PIK

usaha kulit yang termasuk di dalamnya usaha

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

yang memproduksi sepatu dan tas, memiliki

Blok
Jumlah Penghuni
SKH A
77
SKH B
119
SKH C
97
SKH D
45
SKH E
115
SKH F
16
JUMLAH
469
Sumber: Data diolah tahun 2015
Pada setiap blok usaha terdapat berbagai

jumlah usaha terendah yang terdapat di
perkampungan industri kecil dengan jumlah
usaha sebanyak 33 usaha dari 469 usaha yang
ada. Jumlah unit usaha sepatu dan tas yang
semakin berkurang mempengaruhi jumlah
produksi yang dihasilkan dan yang terjual
oleh kedua barang tersebut.

macam unit usaha yang tersebar dari lima

Pengembangan usaha yang terdapat di

sentra usaha yang terdapat di perkampungan

sentra bisnis PIK masih kurang maksimal

industri kecil. Lima sentra usaha tersebut

terlihat dari jumlah produksi tas dan sepatu

adalah sentra usaha garmen, kulit, mebel,

yang dihasilkan semakin menurun.

logam dan aneka komoditi.

Proses

pengembangan

usaha

yang

Tabel I.3

dilakukan oleh setiap pengusaha UKM

Pendistribusian Usaha Di Kawasan PIK

ditentukan melalui dua faktor yaitu faktor

No.

Sentra
Jumlah
Blok
Usaha
Usaha
1
Garmen
164
B, C, D, E, F
2
Kulit
33
A, B, C
3
Mebel
38
A, E
4
Logam
187
A, B
5
Aneka
47
B, D, F
Komoditi
JUMLAH
469
Sumber: Data diolah tahun 2015

internal dan faktor eksternal. Faktor internal

Berdasarkan tabel I.3, dapat diketahui

mempengaruhi pengembangan usaha adalah

bahwa terdapat perbedaan dalam jumlah unit

modal usaha yang dimiliki oleh setiap

usaha yang ada di dalam kawasan PIK.

pengusaha. Modal merupakan langkah awal

Sentra usaha logam merupakan sentra usaha

yang harus dilalui setiap pengusaha untuk

yang memiliki unit usaha terbanyak dengan

memulai usahanya. Modal usaha merupakan

187 usaha. Sentra usaha yang juga banyak

segala sesuatu yang dapat digunakan oleh

mengisi usaha di perkampungan industri

pengusaha untuk menambah kekayaan. Besar

kecil adalah garmen dengan 164 usaha. Tiga

kecilnya modal usaha yang dibutuhkan

merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri setiap pengusaha untuk mengembangkan
usahanya,

sedangkan

faktor

eksternal

merupakan faktor yang berasal dari luar diri
pengusaha untuk mengembangkan usahanya.
Salah

satu

faktor

internal

yang

3

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
tergantung dari besar kecilnya usaha yang

penurunan produksi yang dihasilkan dan

akan didirikan. Setiap pengusaha harus

dapat menghambat proses pengembangan

memiliki modal usaha yang cukup besar

usahanya.

untuk menciptakan produk – produk yang

Lingkungan usaha merupakan segala

dapat bersaing dengan pengusaha lainnya.

sesuatu yang dapat mempengaruhi aktivitas

Namun, pada kenyataannya tidak banyak

di dalam dunia usaha. Dalam menjalankan

pengusaha pengelolah kulit di kawasan sentra

usaha di suatu sentra bisnis, lingkungan

bisnis PIK yang memiliki modal usaha yang

usaha merupakan salah satu hal yang dapat

cukup besar.

mempengaruhi

pengusaha

mengembangankan

usahanya.

Faktor

internal

lain

yang

dapat

tingkat pendidikan yang dimiiki oleh setiap

lingkungan usaha yang kondusif. Lingkungan

karyawan. Pendidikan keahlian merupakan

usaha yang kondusif dapat terlihat dari

salah satu faktor penting yang harus dimiliki

interaksi antara setiap pelaku usaha yang

oleh setiap karyawan yang bekerja di bidang

berada di dalam lingkungan usaha yang

usaha

sama.

pendidikan,

karyawan dapat mengkreasikan produk yang

Salah

satu

faktor

harus

dalam

sentra

Melalui

tersebut

Di

mempengaruhi pengembangan usaha adalah

manufaktur.

bisnis

dalam

terdapat

ekternal

yang

diproduksinya, sehingga hal tersebut dapat

mempengaruhi pengembangan usaha adalah

mengembangkan usaha yang dijalaninya.

adanya pelatihan yang didapat oleh para

Namun

tingkat

pelaku usaha. Pelatihan merupakan upaya

pendidikan yang dimiliki oleh karyawan ukm

meningkatkan kualitas kemampuan yang

yang berada di sentra bisnis PIK masih

menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan

kurang.

keterampilan dan pendidikan serta pelatihan

pada

kenyataannya,

Salah satu faktor internal lainnya yang

bagi

karyawan

merupakan

unsur

yang

dapat mempengaruhi tingkat pengembangan

penting dalam proses pengembangan usaha

usaha adalah tingkat produktivitas kerja yang

yang dilakukan oleh setiap pelaku usaha.

dimiliki oleh setiap karyawan. Di dalam

Pada era globalisasi yang sedang dan akan

menjalankan suatu usaha, setiap karyawan

terus berlangsung dengan tuntutan perubahan

yang berada di dalam usaha tersebut harus

yang mendasar terhadap aspek – aspek

mempunyai produktivitas kerja yang tinggi

ekonomi, politik dan hukum, hal ini akan

sehingga dapat mengembangkan usaha yang

berdampak pada tekanan terhadap para

dijalankan. Apabila di dalam suatu ukm

pelaku usaha untuk memproduksi barang

terdapat karyawan yang memiliki tingkat

yang lebih berkualitas.

produktivitasnya rendah akan mengakibatkan
4

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
setiap

dari segi keindahannya. Namun sayangnya,

wirausahawan dapat menghadapi tekanan

tidak banyak pelaku usaha di kawasan sentra

tersebut.

bisnis pik yang memiliki jiwa kreativitas

Melalui

pemberian

Hal

ini

pelatihan,

dikarenakan

dengan

diberikannya pelatihan, para wirausahawan

yang tinggi.

dalam

Berdasarkan masalah – masalah yang

pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

telah diuraikan di atas, kurangnya pelatihan

tanggung jawabnya. Selain itu, pelatihan juga

dan kurangya kreativitas merupakan masalah

dapat membuat para wirausahawan lebih

yang terpenting dihadapi oleh para pelaku

inovatif dalam memproduksi sehingga dapat

usaha di sentra bisnis pik. Kurangnya

memenuhi

pelatihan

dapat

memperbaiki

perfomanya

kebutuhan

para

konsumen.

dan

kurangnya

kreativitas

Namun, pada kenyataannya para pelaku

berdampak pada kurangnya pengembangan

usaha

usaha yang dilakukan oleh para pelaku usaha

di

kawasan

sentra

bisnis

Perkampungan Industri Kecil (PIK) masih

di sentra bisnis pik.

jarang menerima pelatihan.
Salah satu faktor internal lainnya yang
dapat mempengaruhi pengembangan usaha

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah

adalah kreativitas. Wirausahawan umumnya

tersebut, dapat dirumuskan masalah berupa:

memiliki sifat yang sama, mereka adalah

1. Apakah

terdapat

orang yang mempunyai tenaga, keinginan

terhadap

untuk

Perkampungan

terlibat

dalam

peluang

inovatif,

kemauan untuk menerima tanggung jawab
pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa

pengaruh

pengembangan

pelatihan

usaha

Industri

pada
Kecil

Pulogadung?
2. Apakah terdapat pengaruh kreativitas

dengan cara yang mereka pilih dan keinginan

terhadap

pengembangan

untuk berprestasi. Kreativitas merupakan

Perkampungan

kemampuan yang dimiliki oleh manusia

Pulogadung?

usaha

Industri

pada
Kecil

untuk merubah sesuatu yang sudah ada

a. Apakah terdapat pengaruh pelatihan dan

menjadi lebih menarik. Setiap wirausahawan

kreativitas terhadap pengembangan usaha

dituntut untuk memiliki jiwa kreativitas yang

pada

tinggi guna menciptakan suatu produk yang

Pulogadung?

Perkampungan

Industri

Kecil

lebih menarik di mata konsumen. Dengan
adanya jiwa kreativitas yang tinggi, para

KAJIAN TEORETIK

wirausahawan dapat merubah barang yang

Pengembangan Usaha

sudah ada menjadi barang yang lebih
menarik baik dilihat dari segi bentuk maupun

Roger (2003:76) mengemukakan bahwa
pengembangan

usaha

adalah

cara

atau
5

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
strategi yang digunakan dalam memperluas

bertahap kearah yang lebih baik lagi demi

pasar sasaran dan mencapai keuntungan yang

menciptakan usaha yang berhasil, tangguh

semaksimal mungkin.

dan mandiri.

Afuah (2004:48) mengemukakan bahwa
pengembangan

usaha

merupakan

Pelatihan

sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk

Edwin

menciptakan

sesuatu

mengembangkan

dan

dengan

cara

mentransformasi

dalam

mengemukakan

Malayu

bahwa

(2002:69-70)

pelatihan

suatu usaha peningkatan pengetahuan dan

berbagai sumber daya menjadi barang/jasa

keahlian

sesuai dengan keinginan konsumen.

mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.

Riyanti

dan

Benedicta

(2003:27)

adalah

seorang

Hamalik

karyawan

(2007:10)

mengemukakan

mengemukakan bahwa pengembangan usaha

bahwa

merupakan keadaan dimana sebuah usaha

manajemen yang perlu dilaksanakan terus

berkembang atau tidak dilihat dari beberapa

menerus

indikator yang dapat dijadikan pengukuran

ketenagaan dalam suatu organisasi.

untuk menentukan sebuah usaha berkembang

Hadinoto

dan

Retnadi

bahwa

pengembangannya

suatu
menuju

(2007:102)
usaha
usaha

dalam
yang

berhasil tidak hanya dibantu oleh modal saja
tetapi

adalah

dalam

suatu

rangka

fungsi

pembinaan

Rivai (2008:212) mengemukakan bahwa
pelatihan merupakan proses yang dilakukan

atau tidak.

menyatakan

pelatihan

untuk

juga

pemasaran,

pengemasan,

secara sistematis yang bertujuan untuk
membantu

karyawan

dalam

mencapai

keahlian dan kemampuan agar dapat berhasil
melaksanakan pekerjaannya.
Tjutju

dan

Surwanto
bahwa

(2009:37)

manajemen dan teknologi informasi tentang

mengemukakan

pelatihan

adalah

pasar.

suatu kegiatan yang bermaksud untuk dapat

Isono, Sadoko dan Heriyadi (2001:57)

memperbaiki dan memperkembangkan sikap,

menyatakan bahwa pengembangan usaha

tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan

dapat terlaksana dengan adanya keterampilan

dari para karyawan sesuai dengan keinginan

dalam manajerial, peningkatan teknologi,

dari perusahaan.
Soeprihanto (2001:52) mengemukakan

penyediaan modal dan pemasaran.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha

adalah

menumbuhkan

suatu
dan

proses

untuk

meningkatkan

bahwa pelatihan adalah kegiatan untuk
memperbaiki kemampuan karyawan dengan
cara

meningkatkan

pengetahun

dari

kemampuan pengelolaan dan perluasan usaha

keterampilan operasional dalam menjalankan

pada berbagai aspek dan potensi secara

suatu pekerjaan.
6

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Dapat

disimpulkan

bahwa

pelatihan

gagasan-gagasan baru dan menerapkannya

adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin

dalam

oleh

meliputi baik ciri aptitude seperti kelancaran

perusahaan

guna

meningkatkan

pemecahan

masalah.

Kreativitas

kemampuan yang dimiliki oleh karyawan

(fluency),

baik dari segi pengetahuan, sikap, tingkah

keaslian

laku dan keterampilan untuk meningkatkan

maupun ciri non aptitude, seperti rasa ingin

kinerjanya

tahu, senang mengajukan pertanyaan dan

dalam

melaksanakan

suatu

pekerjaan.

keluwesan
(Originality)

(flexibility),
dalam

dan

pemikiran

selalu ingin mencari pengetahuan baru.
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas
adalah kemampuan

Kreativitas
Julius (2001:35) mengemukakan bahwa

seseorang

yang dimiliki oleh

dalam

menggabungkan

kreativitas adalah kemampuan mental dan

pengetahuan yang ada di dalam dirinya

berbagai jenis keterampilan khas manusia

dengan pengetahuan yang di luar dirinya

yang dapat melahirkan pengungkapan yang

untuk menciptakan suatu gagasan yang

unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru,

berbeda dan lebih menarik dari sebelumnya.

indah, efisien tepat sasaran dan tepat guna.
Primadi

dalam

Shahib

(2003:121)

mengemukakan bahwa kreativitas adalah
salah

satu

kemampuan

mengintegrasikan

stimulus

manusia

luar

dengan

Pengaruh

Pelatihan

terhadap

Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha yang dilakukan
oleh

wirausahawan

dapat

terlihat

dari

memori yang telah dimiliki sebelumnya

banyaknya inovasi produk yang dihasilkan.

menjadi suatu bentuk baru.

Hasil pengembangan usaha yang dilakukan

Hubies (2005:11) mengemukakan bahwa
kreativitas

merupakan

pengetahuan

dari

penyatuan

berbagai

bidang

oleh setiap wirausahawan di dalam sentra
bisnis berbeda – beda. Pengembangan usaha
yang

dilakukan

oleh

wirausahawan

pengalaman berlainan untuk menghasilkan

dipengaruhi oleh beberapa faktor salah

ide-ide baru dan lebih baik, keterampilan

satunya adalah adanya pelatihan yang didapat

untuk menemukan pertalian baru, melihat

oleh

dari

membentuk

(2000:23) mengungkapkan bahwa dalam

kombinasi-kombinasi baru dari dua atau

rangka mengembangkan usaha kecil secara

lebih konsep yang tercetak dalam berpikir.

terpadu, efektif dan efisien diperlukan suatu

perspektif

Semiawan
mengungkapkan

baru

dalam

dan

Reni

bahwa

setiap

wirausahawan.

Nugroho

(2001:4)

koordinasi antara berbagai instansi atau

kreativitas

lembaga terkait pelatihan yang mencakup

merupakan kemampuan untuk memberikan
7

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
antara lain aspek kelembagaan, pemasaran,

koneksi/kedekatan dengan sumbu kekuasaan

dan produksi, manajemen dan peraturan.

yang dapat dinikmati. Yang lebih penting

Hafsah (2004:25) menyatakan bahwa

adalah bahwa usaha itu dikelola oleh orang

dalam mengembangkan usahanya, suatu

yang berpikir kreatif dan tahu persis apa,

usaha

mengapa,

perlu

adanya

bantuan

dalam

meningkatkan pelatihan baik dalam aspek
kewiraswastaan, manajemen, administrasi

dan

bagaimana

bisnis

harus

dijalankan dan dikelola.
Ari,

Dedi

dan

Ernita

(2008:40)

menyatakan bahwa salah satu strategi untuk

dan pengetahuan serta keterampilan.
Pelatihan usaha yang didapat oleh para

menemukan peluang dalam mengembangkan

pelaku usaha sangat berpengaruh terhadap

suatu usaha adalah melalui berpikir kreatif

pengembangan

dan inspirasi yang orisinil dibantu oleh

usaha.

Apabila

seorang

wirausaha tidak mendapatkan pelatihan yang
tepat sasaran akan mengalami kesulitan

insting.
Apabila setiap wirausahawan mampu

usahanya.

berpikir kreatif maka akan mempermudah

Berdasarkan pendapat dan uraian tersebut,

pengembangan usaha yang dilakukan dengan

dapat diduga bahwa pelatihan berpengaruh

menemukan

terhadap pengembangan usaha.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat

untuk

mengembangkan

diduga
Pengaruh

Kreativitas

terhadap

suatu

bahwa

hal

kreativitas

yang

baru.

berpengaruh

terhadap pengembangan usaha.

Pengembangan Usaha
Pengembangan Usaha dapat dipengaruhi

METODOLOGI PENELITIAN

oleh kreativitas dari masing – masing

Metode yang digunakan dalam penelitian

pengusaha. Setiap wirausahawan memiliki

ini adalah metode survey dengan pendekatan

tingkat kreativitas yang berbeda – beda.

korelasi. Metode ini dipilih karena sesuai

Saiman

bahwa

dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk

keberhasilan seorang dalam mengembangkan

memperoleh data dengan cara kuesioner

usahanya terletak pada, apakah orang yang

untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

bersangkutan mampu berpikir kreatif atau

antara pelatihan (X1) dan kreativitas (X2)

tidak.

terhadap pengembangan usaha (Y). Jenis

(2009:53)

menyatakan

Sunarya et all (2011:18) menyatakan

data yang digunakan dalam penelitian ini

bahwa Sukses tidaknya seorang wirausaha di

merupakan data primer yang didapatkan

dalam

melalui kuisioner yang diisi oleh para

mengembangkan

usahanya

tidak

hanya di pengaruhi oleh banyaknya modal
yang

dimiliki

dan

fasilitas

pengusaha di pik.

atau
8

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
kreativitas

Populasi dan Sampel

(X2)

nilainya

0,

maka

Populasi dalam pembahasan ini adalah

pengembangan usaha (Y) mempunyai nilai

seluruh usaha kecil yang termasuk pada

sebesar 34,624. Nilai koefisien X1 sebesar

sentra usaha kulit yang berjumlah 33 usaha.

0,541 yang berarti apabila pelatihan (X1)

Dalam pengambilan sampel dilakukan secara

mengalami peningkatan sebesar 1 poin maka

acak menggunakan teknik sampling jenuh

pengembangan usaha (Y) akan meningkat

atau

teknik

sebesar 0,541 pada konstanta sebesar 34,624

menentukan sampel bila semua anggota

dengan asumsi nilai koefisien X2 tetap.

populasi digunakan sebagai sampel. Sampel

Koefisien X1 bernilai positif, artinya terjadi

ditentukan

hubungan yang positif antara pelatihan

sensus.

Sensus

dengan

adalah

mengambil

seluruh

populasi usaha yang termasuk pada sentra

dengan

usaha kulit, yaitu usaha tas dan sepatu yang

menjelaskan bahwa jika pelatihan meningkat

berjumlah 33 usaha.

maka pengembangan usaha akan meningkat.

pengembangan

usaha.

Hal

ini

Nilai koefisien X2 sebesar 0,416 yang
berarti apabila kreativitas (X2) mengalami

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik

peningkatan

sebesar

1

poin

maka

pengumpulan data adalah kuisioner tentang

pengembangan usaha (Y) akan meningkat

pelatihan, kreativitas dan pengembangan

sebesar 0,416 pada konstanta sebesar 34,624

usaha. Kuisioner

yang digunakan oleh

dengan asumsi nilai koefisien X1 tetap.

peneliti adalah kuisioner tertutup dimana

Koefisien X2 bernilai positif, artinya terjadi

alternatif jawaban dan pertanyaan telah

hubungan yang positif antara kreativitas

disediakan

dengan

sehingga

responden

tinggal

pengembangan

usaha.

Hal

ini

memilih sesuai kondisi yang dialami oleh

menjelaskan

masing – masing pengusaha.

meningkat maka pengembangan usaha akan

bahwa

jika

kreativitas

meningkat.
HASIL
Analisis regresi berganda, perhitungan
pada

analisis

regresi

berganda

ini

menggunakan SPSS 22. Hasil dari analisis
regresi berganda ini adalah sebagai berikut:

PEMBAHASAN
Pengaruh

Pelatihan

terhadap

Pengembangan Usaha
Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai

Pada persamaan regresi diatas, dapat

thitung pelatihan sebesar 3,600 dan nilai ttabel

dilihat bahwa nilai konstanta (α) sebesar

dapat dicari pada tabel statistik distribusi t

34,624. Hal ini berarti jika pelatihan (X1) dan

pada taraf signifikansi 0,05 dengan df (n-k-1)
9

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
atau 33-2-1 = 30. Di dapat nilai ttabel sebesar

kreativitas

secara

1,697. Dapat diketahui bahwa nilai thitung

berpengaruh

pelatihan sebesar 3,600 > nilai ttabel sebesar

pengembangan usaha. karena nilai Fhitung

1,697 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi

sebesar 16,688 > nilai Ftabel sebesar 3,316.

dan

simultan

(serentak)

signifikan

terhadap

dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan
secara

parsial

berpengaruh

positif

dan

signifikan terhadap pengembangan usaha.

KESIMPULAN,

IMPLIKASI,

DAN

SARAN
Kesimpulan

Pengaruh

Kreativitas

Berdasarkan

terhadap

hasil

penelitian

tentang

Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap

Pengembangan Usaha
Berdasarkan hasil analisis data statistik

Pengembangan Usaha Pada Usaha Kecil dan

dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai

Menengah di Perkampungan Industri Kecil

thitung kreativitas sebesar 3,185 dan nilai ttabel

Pulo Gadung Jakarta, maka peneliti dapat

dapat dicari pada tabel statistik distribusi t

mengambil kesimpulan bahwa: (1) terdapat

pada taraf signifikansi 0,05 dengan df (n-k-1)

pengaruh positif antara pelatihan dengan

atau 33-2-1 = 30. Di dapat nilai ttabel sebesar

pengembangan usaha. Hal ini berarti bahwa

1,697. Dapat diketahui bahwa nilai thitung

jika kualitas pelatihan meningkat, maka

kreativitas sebesar 3,185 > nilai ttabel sebesar

pengembangan usaha akan meningkat. (2)

1,697 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi

Terdapat pengaruh positif antara kreativitas

dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas

dengan pengembangan usaha. Hal ini berarti

secara

bahwa jika kreativitas meningkat, maka

parsial

berpengaruh

positif

dan

signifikan terhadap pengembangan usaha.

pengembangan usaha akan meningkat. (3)
Terdapat pengaruh positif antara pelatihan

Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian

dan

Orang Tua terhadap Hasil Belajar

usaha. Hal ini berarti bahwa jika kualitas

Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji F, diperoleh nilai

kreativitas

terhadap

pengembangan

pelatihan dan kreativitas meningkat, maka
pengembangan usaha akan meningkat.

Fhitung sebesar 16,688. Nilai Ftabel dapat dicari
pada tabel statistik pada taraf signifikansi
0,05, df 1 (jumlah variabel – 1) atau 3-1 = 2,

Implikasi
Berdasarkan

kesimpulan
bahwa

yang

terdapat

telah

dan df 2 = n-k-1 (n adalah jumlah data dan k

dikemukakan,

pengaruh

adalah jumlah variabel bebas) atau 33-2-1 =

antara pelatihan dan kreativitas terhadap

30. Di dapat nilai Ftabel sebesar 3,316 maka

pengembangan usaha pada usaha kecil dan

dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan

menengah perkampungan Industri Kecil
10

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
Pulogadung
membuktikan

Jakarta.

Hal

bahwa

tersebut

pelatihan

dan

pengembangan usahanya dengan mampu
mengembangkan ide dan gagasan yang

kreativitas merupakan beberapa faktor yang

dimiliki.

menentukan pengembangan usaha. Implikasi

mengembangkan ide dan gagasan nya dengan

dari penelitian ini adalah: (1) Upaya yang

berani membuka wawasan pada teknologi

dapat

yang ada agar dapat mengetahui apa yang

dilakukan

untuk

meningkatkan

Pelaku

usaha

dibutuhkan

pelatihan guna meningkatkan pengembangan

sedang

usaha adalah dengan memberikan umpan

sehingga dapat memunculkan ide baru dan

balik yang nyata kepada para peserta

dapat dikembangkan oleh para pelaku usaha.

pelatihan. (2) Upaya yang dapat dilakukan

Selain membuka wawasan pada teknologi,

untuk lebih meningkatkan daya kreativitas

pelaku usaha juga dapat melakukan riset

agar dapat meningkatkan pengembangan

kepada masyarakat mengenai produk yang

usaha adalah dengan cara mengembangkan

dijual,

gagasan yang ada sehingga dapat dengan

memahami

mudah untuk meciptakan hal – hal yang baru.

konsumen dari produk yang dihasilkan. (3)

sehingga
apa

oleh

dapat

pelaku
yang

masyarakat,

usaha

mampu

diinginkan

oleh

Mengembangkan ide dan gagasan dapat
diperoleh

Saran

dengan

mengikuti

pelatihan.

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi

Dengan adanya pelatihan, para pelaku usaha

yang dikemukakan di atas, maka peneliti

dapat lebih mengetahui kekurangan di dalam

memberikan saran-saran sebagai berikut: (1)

usahanya, sehingga para pelaku usaha dapat

Untuk dapat meningkatkan pengembangan

menemukan cara baru dalam menghadapi

usaha yang dilaksanakan oleh para pelaku

masalah di dalam usahanya.

usaha dapat ditunjang dengan pemberian
pelatihan yang dapat menarik minat para

DAFTAR PUSTAKA

pelaku usaha. Pelatihan yang diberikan harus

Afuah, Allan. Business Model : A strategic
Management Approach. New York:
McGraw-Hill, 2004.

mempunyai tema dan metode yang bervariasi
pada setiap pertemuannya. Pelatihan juga
harus diberikan dengan menyediakan fasilitas
yang memadai bagi para pelaku usaha,
sehingga

peserta

dapat

langsung

mempraktikan materi yang diberikan oleh
pengajar atau pembimbing dan dapat dengan
mudah mengaplikasikan pada usahanya. (2)
Para pelaku usaha dapat meningkatkan

Akbar,

Reni.
Kreativitas
Panduan
Penyelenggaraan
Program
Percepatan Belajar . Jakarta: PT.
Grasindo, 2001.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
________________. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
11

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur
________________. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2010.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Dessler, Gomes. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta:
PT. Indeks
Kelompok Gramedia, 2000.
Chandra, Julius. Kreativitas: Bagaimana
menanamkan,
membangun
dan
mengembangkannya .
Jakarta:
Kanisius, 2001.
Ernani Hadiyati. “Kreativitas dan Inovasi
Berpengaruh
Terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil”. Jurnal
Administrasi Bisnis, 2014, h. 313 –
322.
Frinces, Z. Heflin. Be An Entrepreneur .
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Fadiati Ari et all. Wirausaha Jalur Cepat
Menuju Sukses. Jakarta: UNJ Press,
2008.
Gary, Dessler. Sumber Daya
Jakarta: Indeks, 2008.

Jakarta:

Heidjrachman dan Suad Husnan. Manajemen
Personalia . Yogyakarta: BPFE, 2002.
Hubies. Manajemen Kreativitas dan Inovasi
dalam Bisnis. Jakarta: PT. Hecca
Mitra Utama, 2005.
Howard, Niles. Pendidikan Perusahaan
Percikan
Kreativitas.
Jakarta:
Gramedia, 1992.
Isono et all. Pengembangan Usaha Kecil:
Pemihakan Setengah Hati. Bandung:
Yayasan Akatiga, 2001
Malayu, Hasibuan S.P. Manajemen Sumber
Daya Manusia . Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2002.
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Perusahaan.
Bandung: PT. Rosdakarya, 2000.
Mardiyatmo. Kewirausahaan dari Sudut
Pandang
Psikolog Kepribadian.
Jakarta: PT. Grasindo, 2003.

Manusia .

Gomez, Luis R dan David B. Balkin.
Managing Human Resources 5th.
New Jersey: Pearson Prentice – Hall,
2007.
Hadinoto, Soetanto dan Djoko Retnadi.
Micro Credit Challenge: Cara Efektif
Mengatasi
Kemiskinan
dan
Pengangguran di Indonesia . Jakarta:
Pt. Elex Media Komputindo, 2007.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pelatihan
Ketenagakerjaan
Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Himes,

Manajemen
Bisnis.
Gramedia, 2007.

Gary. Merancang Kreativitas
Mendorong
Gagasan-gagasan
Kreativitas Sari Ilmu dan Sari

Nugroho, Widi. Informasi Kredit Usaha
Kecil. Jakarta: Erlangga, 2000
Riyanti,
Benedicta
Prihatin
Dwi.
Kewirausahaan Dari Sudut Pandang
Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT
Grasindo, 2003
Riyanto,
Bambang.
Dasar
Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE, 2001
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:
PT Grasindo, 2008.
Roger. The Essence of Service Marketing.
New
Jersey:
Prenice
Hall
International, Ltd,Englewood Cliffs,
2003
12

Siti Juhaeriah : Pengaruh Pelatihan dan Kreativitas Terhadap Pengembangan Usaha Pada
Usaha Kecil dan Menengah di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung
Jakarta Timur

Rudi, A dan Wismar Harianto. “Pengaruh
Pelatihan dan Pembinaan Terhadap
Pengembangan Usaha Kecil Pada
Program
Kemitraan
Bina
Lingkungan”. Media Riset Bisnis &
Manajemen. 2013, Vol. 13 No. 1, h.
20-38

Williams, Chuck. Management 3rd. United
State of America: South-Western,
2005.
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung:
Alfabeta, 2009.

Saiman, Leonardus. Kewirausahaan Teori,
Praktik dan Kasus-Kasus. Jakarta:
Salemba, 2009.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. SPSS
vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba
Empat, 2011.
Shahib, Nurhalim. Pembinaan Kreativitas
Menuju Era Global. Bandung: PT.
Alumni, 2003.
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta, 2008.
Sunarya Abas et all. Kewirausahaan.
Yogyakarta: Andi Offset, 2011
Suprihanto.
Penilaian
Kinerja
dan
Pengembangan
Karyawan.
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Supriadi, Dedi. Kreativitas, Kebudayaan dan
Perkembangan IPTEK. Bandung:
CV. Alfabeta, 1994.
Suryana. Kewirausahaan. Pedoman Praktis,
Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Sutrisno, Edi. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta: Kencana, 2009.
Tambunan, Tulus. Usaha Kecil dan
Menengah di Indonesia: Beberapa
Isu
Penting. Jakarta: Salemba
Empat, 2002

13