makalah industri dan produk pariwisata

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang
mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua
kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Disebabkan
kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara
atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara
atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat
kegiatan dan usaha tersebut. Kegiatan industri sebenarnya sudah lama ada, yaitu sejak
manusia berada di muka bumi ribuan tahun yang lalu dalam tingkat yang sangat sederhana.
Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
manusia, kegiatan industri pun tumbuh dan berkembang semakin kompleks.
Dalam cakupan jenis-jenis industri, terdapat jenis industri Pariwisata. Industri ini
begerak di bidang pariwisata. Sebagian besar, industri pariwisata di Indonesia berada di
bawah kekuasaan Mentri Pariwisata. Kementrian tersebut, bertugas mengatur dan
mengembangkan Industri Pariwisata. Dalam pengembangan Industry Pariwisata, Pemerintah
telah mengatur Kebijakan-Kebijakannya dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional

Tahun 2010 – 2025.
B.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Pengertian Industri dan Industri Pariwisata
Membedakan Konsep Industri dan Industri Pariwisata
Menjelaskan Produk-produk Industri Pariwisata
Menjelaskan Peran Industri Pariwisata dalam Pembangunan Pariwisata

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Geografi Pariwisata dan juga guna mengetahui dan lebih memahami tentang industri
Pariwisata , mampu membedakan industri dengan industri pariwisata serta manfaat industri
pariwisata itu sendiri bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Industri dan produk pariwisata
1


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Industri dan Industri pariwisata
1. Pengertian Industri
Bila kita mendengar istilah “industri” selalu dihubungkan dengan pengertian yang
terkandung di dalamnya, yaitu “proses produksi” yang menghasilkan suatu produk, baik
dalam kaitan perubahan bentuk, peningkatan nilai maupun kegunaannya.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Namun dalam beberapa hal, istilah “industri” diartikan juga dalam Unsur Industri
Pariwisata. Pengertian lebih modern, industri merupakan Sekumpulan usaha bidang produksi
yang menghasilkan produk (barang atau jasa) yang sejenis. Misalnya industri ban, industri
kimia, industri pharmasi, industri kertas, industri textil, industri perhotelan, industri catering
(hidangan makan/minum), dsb.
Industri dan produk pariwisata
2


Di samping itu, istilah “industri” juga dapat diterapkan sebagai sebutan terhadap
kelompok usaha produksi dengan proses yang sama, seperti industri batik, industri tenun,
industri rekaman, industri tata busana (fashion), dsb. yang dewasa ini mendapat tempat dalam
“industri kreatif”.
2. Pengertian Industri Pariwisata
Pengertian industri pariwisata adalah semua kegiatan usaha baik berupa barang dan
jasa yang diperuntukkan untuk para wisatawan. Pengertian kata industri di sini bukanlah
suatu tempat untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Namun pengertian kata
industri di sini lebih cenderung memberikan pengertian industri pariwisata yang artinya
kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang
dan jasa (Goods and Service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel pada
umumnya.
Menurut pandangan para ahli pengertian industri pariwisata adalah sebagai berikut :
Menurut W. Hunzieker (Yoeti,1994), pengertian Industri Pariwisata adalah “ Tourism
enterprises are all business entities wich, by combining various means of production, provide
goods and services of a specially tourist nature ”. Maksudnya industri pariwisata adalah
semua kegiatan usaha yang terdiri dari bermacam-macam kegiatan produksi barang dan jasa
yang diperlukan para wisatawan.
Sedangkan menurut GA. Schmoll dalam bukunya Tourism Promotion (Yoeti, 1985),
Industri pariwisata lebih cenderung berorientasi dengan menganalisa cara-cara melakukan

pemasaran dan promosi hasil produk industri pariwisata. Industri pariwisata bukanlah industri
yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan
yang menghasilkan jasa-jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan
itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi atau
tempat kedudukan, letak secara geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan
metode permasalahannya.
Menurut Damarji (Yoeti, 1996), pengertian industri Pariwisata adalah rangkuman dari
berbagai bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk dan service
yang nantinya secara langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa industri dengan industri pariwisata sangat berbeda
sekali, industri merupkan pengolahan barang yang belum jadi menjadi barang yang sudah
jadi dan siap untuk digunakan. Sedangkan, industri pariwisata sangat berbeda sekali
pengertiannya dengan industri. Industri Pariwisata merupakan suatu industri dari serangkaian
perusahan yang menghasilkan barang dan jasa yang diperuntukkan pada para wisatawan agar
terpenuhi kesenangannya dalam berwisata.
Industri dan produk pariwisata
3

B. Konsep Industri dan Industri Pariwisata
1. Konsep Industri

Enam konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut :
a. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang
diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk
inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan
baja.
b. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau
baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang
adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan
baku industri margarine.
c. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami
satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi
barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri
mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
d. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir
ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen,
dan bahan bakar.
e. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
f. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan

perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
2. Konsep Industri Pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta
menghidupkan berbagai bidang usaha. Adapun konsep industri pariwisata adalah sebagai
berikut:
a. Sumberdaya alam, maksud sumberdaya alam bisa dikatakan konsep dalam industri
pariwisata disini adalah fasilitas alam atau sumberdaya alam yang diciptakan maha
kuasa untuk dijaga dan dilestarikan yang dapat menarik para wisatawan untuk datang
ke tempat wisata tersebut.
b. Sumberdaya Manusia, sumberdaya manusia disini merupakan kualitas manusia dalam
memanfaatkan sumberdaya alam tadi agar dikenal oleh banyak orang

serta

mengembangkan wisatanya dan pengelolaannya yang baik.
c. Sumberdaya ciptaan manusia , sumberdaya ciptaan manusia merupakan wujud dari
kualitas manusia dan kepandaian manusia dalam membuat atau menciptakan tempat
Industri dan produk pariwisata
4


wisata buatan yang mempunyai daya tarik sendiri dari hasil karya manusia yang dapat
menarik para wisatawan.
Konsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan
dikarenakan sifatnya yang dinamis.Dalam kepariwisataan, menurut Leiper dalam Cooper et.al
(1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa terjadi.
Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama.
a. Wisatawan
Wisatawan merupakan aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman
manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam kehidupan.
b. Elemen geografi
Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi, seperti berikut ini.
a) Daerah Asal Wisatawan (DAW), Daerah tempat asal wisatawan berada, tempat ketika
ia melakukan aktivitias keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar
lain. Rutinitas itu sebagai pendorong untuk memotivasi seseorang berwisata. Dari
DAW, seseorang dapat mencari informasi tentang obyek dan days tarik wisata yang
diminati, membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah tujuan.
b) Daerah Transit (DT), Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun,
seluruh wisatawan pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan DT pun
penting. Seringkali terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di
daerah tujuan. Hal inilah yang membuat negara-negara seperti Singapura dan Hong

Kong berupaya menjadikan daerahnya multifungsi, yakni sebagai Daerah Transit dan
Daerah Tujuan Wisata.
c) Daerah Tujuan Wisata (DTW), Daerah ini sering dikatakan sebagai ujung tombak
pariwisata. Di DTW ini dampak pariwisata sangat dirasakan sehingga dibutuhkan
perencanaan dan strategi manajemen yang tepat. Untuk menarik wisatawan, DTW
merupakan pemacu keseluruhan sistem pariwisata dan menciptakan permintaan untuk
perjalanan dari DAW. DTW juga merupakan alasan utama perkembangan pariwisata
yang menawarkan hal-hal yang berbeda dengan rutinitas wisatawan.
C. Produk-produk Industri Pariwisata
Produk Pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lainnya
memiliki ciri-ciri berbeda dan untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata,
maka berikut ini pengertian produk pariwisata yang dikemukanan oleh :
a. Burkat dan Medlik, yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk
yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi, akomodasi
dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing
perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourist).
Industri dan produk pariwisata
5

b. Medlik dan Middleton, yaitu produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur

yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta
memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai
ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya.
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3(tiga) unsur yang
membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu :
a) Daya Tarik dari Destinasi
b) Fasilitas dari Destinasi
c) Kemudahan dari Destinasi
Selanjutnya ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap suatu destinasi,
apakah baik atau buruk. Berikut ini terdapat sejumlah 6(enam) unsur produk pariwisata yang
membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatwan,
antara lain:
1) Objek dan Daya Tarik Wisata
2) Jasa Travel Agent & Tour Operator
3) Jasa Perusahaan Angkutan
4) Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan
5) jasa Souvenir (Cinderamata)
6) Jasa Perusahaan Pendukung.
Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
memehami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:

a. Tidak dapat dipindahkan
b. Tidak memerlukan perantara (middlemen) untuk mencapai kepuasan
c. Tidak dapat ditimbun atau disimpan
d. Sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis
e. Tidak dapat dicoba atau dicicipi
f. Sangat tergantung pada faktor manusia
g. Memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal investasi
h. Tidak memiliki standart atau ukuran yang objektif dalam menilai tingkat mutu
produk.
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk wisata “adalah
keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai
kembali kerumah dimana ia berangkat semula”
Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki
unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :
1) Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh
wisatawan.
2) Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan
makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3) Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.

Industri dan produk pariwisata
6

Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang komponenkomponen produk wisata yaitu :
a) Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti
festival atau pentas seni.
b) Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata
seperti organisasi kepariwisataan (travel agent).
c) Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat
berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan.
d) Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan
baik lokal, nasional maupun internasional.
D. Peran Industri Pariwisata dalam Pembangunan Pariwisata
Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme
pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara
asalnya, di daerah tujuan wisata hingga kembali ke negara asalnya yang melibatkan berbagai
hal seperti; transportasi, penginapan, restoran, pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu,
industri pariwisata memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata.
Dalam menjalankan perannya, industri pariwisata harus menerapkan konsep dan
peraturan serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara
pada pemberian manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal. Industriindustri pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan pariwisata adalah: biro
perjalanan wisata, hotel dan restoran. Selain itu juga didukung oleh industri-industri
pendukung pariwisata lainnya.
Biro perjalanan wisata merupakan jembatan penghubung antara wisatawan dengan
penyedia jasa akomodasi, restoran, operator adventure tour, operator pariwisata dan lain-lain.
Umumnya wisatawan menggunakan jasa biro perjalanan wisata dalam menentukan rencana
perjalannya (tour itinerary), namun tidak tertutup kemungkinan wisatawan mengatur rencana
perjalanannya sendiri. Dalam konteks pengembangan pariwisata, biro perjalanan wisata
memiliki beberapa penting antara lain:
a. mendatangkan wisatawan. Ketidaktahuan wisatawan terhadap destinasi yang akan
dikunjungi merupakan faktor pendorong utama untuk menggunakan jasa biro
perjalanan wisata sebagai pemandunya.
b. meminimalisasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh wisatawan. Biro perjalanan
wisata harus memberikan informasi pra perjalanan (pre-tour information), literatur,
atau buku panduan lainnya tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
selama berada di destinasi pariwisata untuk menghindari munculnya dampak-dampak
Industri dan produk pariwisata
7

negatif terhadap lingkungan dan kehidupan sosial- budaya masyarakat. Tindakan lain
yang dapat dilakukan adalah dengan cara menggunakan sistem pengaturan jumlah
kunjungan wisatawan dalam skala kecil sehingga bisa mengurangi intensitas sentuhan
langsung wisatawan dengan alam dan tidak melebihi daya tampung (over-visited)
destinasi pariwisata.
c. meminimalisasi dampak-dampak yang disebabkan oleh operator penjual produk
pariwisata. Ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada para manajer, staf dan karyawan lainnya terhadap pentingnya
pelestarian lingkungan dan sosial-budaya masyarakat.
d. menyediakan program pelatihan kepada para manajer, staf dan karyawan lainnya
tentang cara berkomunikasi dan menangani wisatawan yang ketika mereka
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sosial-budaya masyarakat.
e. memberikan bantuan dana untuk konservasi alam yang dijadikan sebagai salah satu
pruduk atau paket wisata.
f. memberikan peluang kepada masyarakat lokal untuk bekerja sesuai dengan
kompetensinya
g. menyediakan paket-paket wisata yang ramah lingkungan.
Industri pariwisata mulai dikenal di indonesia setelah dikeluarkan instruksi Presiden RI No. 9
tahun 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 disebutkan : Usaha-usaha pengembangan
pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan
bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan
negara. Sesuai dengan instruksi Presiden tersebut dikatakan bahwa tujuan pengembangan
pariwisata di Indonesia adalah:
1. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara pada
umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatankegiatan industri sampingan lainnya.
2. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
3. Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional.
Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan
kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat Comercial. Hal tersebut dapat dilihat dari
betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika melakukan perjalanan wisata
semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang
diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang berbeda fungsi dalam proses pemberian
pelayanannya.
Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata, yaitu :
1) Travel Agent.
2) Perusahaan Angkutan (Transportasi).
3) Akomodasi perhotelan.
Industri dan produk pariwisata
8

4) Bar dan Restoran.
5) Souvenir dan Handicraf
Jadi, kesimpulannya industri pariwisata dalam pengembangan pariwisata agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara
pada pemberian manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal harus
menjalankan peran nya untuk mengembangkan pariwisata yang didukung oleh industriindustri lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, Pariwisata Merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang
untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan
pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Secara teknis
pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau berkelompok dalam wilayah
negara sendiri maupun negara lain dengan menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dan
faktor-faktor penunjang serta kemudahan-kemudahan lainnya yang diadakan oleh
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan.
Industri dengan industri pariwisata sangat berbeda sekali, industri merupkan
pengolahan barang yang belum jadi menjadi barang yang sudah jadi dan siap untuk
digunakan. Sedangkan, industri pariwisata sangat berbeda sekali pengertiannya dengan
industri. Industri Pariwisata merupakan suatu industri dari serangkaian perusahan yang
menghasilkan barang dan jasa yang diperuntukkan pada para wisatawan agar terpenuhi
kesenangannya dalam berwisata.
Produk wisata “adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau
dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan
wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula”
Industri pariwisata dalam pengembangan pariwisata agar mampu mempertahankan
dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara pada pemberian
Industri dan produk pariwisata
9

manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal harus menjalankan peran nya
untuk mengembangkan pariwisata yang didukung oleh industri-industri lain.
B. Saran
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran serta
pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah bertanggung
jawab atas empat hal utama yaitu; perencanaan (planning) daerah atau kawasan pariwisata,
pembangunan (development) fasilitas utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran
kebijakan (policy) pariwisata, dan pembuatan dan penegakan peraturan (regulation). Dan
peraturan itu telah di atur dalam peraturan pemerintah republik indonesia nomor 50 tahun
2011 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional tahun 2010 – 2025.
Jika telah mengetahui kebijakan-kebijakan peerintah tersebut, ada baiknya kita mematuhi
segala peraturan yang ada.

Industri dan produk pariwisata
10