Perkembangan Teori Hirarki Kebutuhan Mas

Matematika

Perkembangan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Teori Hirarki Maslow
Abraham Maslow meyebutkan bahwa kebutuhan tiap manusia tumbuh secara progresif, yaitu
etika kebutuhan tingkat terendah terpuaskan maka individu bersangkutan mencari kebutuhan berikutnya
yang lebih tinggi lagi sampai yang tertinggi. Maslow memandang setiap orang tidak pernah puas hanya
dengan satu atau beberapa kebutuhan saja. Hirarki kebutuhan individu mulai dari terendah yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman social, harga diri, sampai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri.
Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua
kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya seseorang tidak akan berespon positif untuk mengerjakan yang
terbaik ketika dirinya merasa terancam atau tidak dihargai walaupun kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.
Piramida Maslow menggambarkan motivasi manusia dari yang paling dasar hingga yang teratas.
Maslow mengklasifikasikan tingkatan kebutuhan manusia menjadi 5 besar yaitu:

Dimulai dari dasar:
1. Kebutuhan Dasar (Basic Needs)
2. Keamanan (Safety Needs)
3. Sosial (Social Needs)
4. Penghormatan (Esteem Needs)
5. Aktualisasi Diri (Self-Actualization)


Maksud dari gambar tersebut adalah setiap manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya untuk
memenuhi kebutuhan di atasnya. Menurut Maslow, seseorang tak akan percaya diri atas kemampuannya
jika bermasalah dengan keluarganya atau jalinan keluarga akan terganggu saat seseorang kekurangan

Matematika
makanan dan tak punya tempat tinggal. Dengan kata lain, tiap tingkatan kebutuhan adalah prasyarat
kebutuhan di atasnya. Maslow mengatakan bahwa hanya satu dari ratusan orang di dunia yang mampu
mencapai tingkatan Self-Actualization. Seiring berjalannya waktu, teori Maslow mengalami beberapa
perubahan.

Matematika

Perubahan Pertama : Kognitif & Astetik
Sekitar tahun 1970-an hirarki kebutuhan Maslow dilengkapi dengan kebutuhan kognitif dan
astetik di bawah kebutuhan teratas; Self-Actualization. Sehingga hirarki kebutuhan bertambah menjadi 7
tingkatan, walaupun Maslow tidak menganggap 2 aspek terbaru ini menjadi sebuah tingkatan dari model
5 hirarkinya.



Kognitif - kebutuhan atas ilmu pengetahuan.



Astetik - kebutuhan atas kecantikan.

Matematika

Perubahan Kedua: Superior (Transcendence)
Hirarki kebutuhan kemudian dikembangkan lagi tahun 1990-an dengan menambahkan
aspek Transcendence Needs menempati tingkat teratas melampai kebutuhan Self-Actualization.
Kebutuhan ini spesial karena pada tingkatan ini dijelaskan bahwa seseorang butuh membantu orang lain
mencapai tingkat Self-Actualization masing-masing.

Kritik Terhadap Hirarki Kebutuhan
Beberapa peneliti mempermasalahkan terhadap metodologi yang dipakai Maslow dalam
merumuskan Hirarki Kebutuhan, tak heran karena sebuah teori seyogyanya dihasilkan dari penelitian
dengan metodologi tepat terhadap subjek.Berdasarkan catatan sejarah, Maslow menggunakan penelitian
kualitatif terhadap 18 orang terpilih dengan metode yang disebut sebagai Biographical Analysis. Metode
tersebut sangat rentan bias antara data yang diolah dengan opini subjektif sang peneliti, sehingga banyak

peneliti yang bertentang dengan Maslow.Selain itu, terdapat bias pada subjek yang Maslow teliti; 18
cendikiawan pria kulit putih dimana pada masa tersebut kesemuanya adalah golongan atas. Oleh karena
itu Hirarki Kebutuhan masih diragukan untuk dipakai untuk mewakili semua kalangan masyarakat. Pada
beberapa kasus, seseorang tentu saja dapat memperoleh rasa cinta dari orang lain walau dalam keadaan
miskin (Safety Needs).Dapat disimpulkan bahwa Hirarki Kebutuhan oleh Maslow bukanlah sebuah hirarki
namun sebuah hipotesa dimana seseorang dapat memenuhi setiap kategori kebutuhan tanpa berurutan.
Semoga bermanfaat. Terima kasih.