Stephen Smith Ajak Diskusi Kebijakan Per
Stephen Smith Ajak Diskusi Kebijakan Perdagangan Australia
dan MEA
news.unair.ac.id/2016/02/10/stephen-smith-ajak-diskusi-kebijakan-perdagangan-australia-dan-mea/
UNAIR News
10/2/2016
STEPHEN Smith (kanan) didampingi Greg Gaunt, dari Australia Indonesia Business Council, ketika
memberikan perkuliahaan di FH UNAIR. (Foto: Akhmad Janni)
UNAIR NEWS – Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengundang respon dari banyak negara untuk
mengambil peran dan berkecimpung di dalamnya, salah satunya Australia. Sebagai negara yang secara geografis
berdekatan dengan ASEAN, tentunya terdapat pandangan tersendiri bagi Australia untuk merespon MEA dan juga
mengubah kebijakan hukum perdaganganya.
Untuk itu, Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kuliah tamu dengan menghadirkan Prof.
Stephen Smith, dosen The University of Western Australia untuk menyampaikan dan berdiskusi seputar kebijakan
dan respon Australia terhadap MEA.
Kuliah tamu yang bertemakan The Development of Australia Trade Law Policy to Respond ASEAN Economic
Community ini dihadiri oleh Stephen Smith, Professor International Law, The University of Western Australia
sebagai pembicara utama, didampingi Greg Gaunt, dari Australia Indonesia Business Council dan Chris Barnes dari
Western Australia Trade and Investment Office.
Perkuliahan dilaksanakan di Ruang Gondowardojo FH UNAIR juga dihadiri oleh Nurul Barizah, Ph.D , Wakil Dekan I
FH UNAIR dan Dosen Fakultas Hukum lainnya diantaranya, Koesrianti SH, LL.M., Ph.D, DR., Intan Innayatun
Suparna, SH.,M.H. Esty Hayu Dewanti RK, SH., M.H, serta dosen lainya dan juga mahasiswa lainya.
1/2
STEPHEN Smith (paling tengah) didampingi dua rekannya bersama panitia ketika memberikan perkuliahaan di FH UNAIR. (Foto: Akhmad Janni)
Pada awal penyampaian, Prof Stephen Smith membicarakan mengenai arti penting Indonesia bagi Australia
sebagai negara tetangga yang memiliki kedekatan historis, kebutuhan saling membutuhkan dan bekerjasama.
Indonesia baginya, juga dilihat sebagai negara yang potensial dalam menghadapi MEA diantara negara lain seperti
Singapura, Malaysia dan Thailand. Ketika ditanya mengenai keuntungan apa yang didapat Australia dalam MEA,
Prof Stephen Smith menjawab bahwasanya keuntungan tersebut akan didapat bersama baik dari perdagangan
barang dan juga pelayanan jasa.
Mantan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Australia tersebut juga menyampaikan mengenai kebijakan
Australia untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara di ASEAN sebagai partner utama
mitra dagang, tak terkecuali Indonesia.
”We have to work together to enhance trade relationship between Australia and ASEAN.” Kata mantan politisi dari
Partai Buruh Australia tersebut.
Rekan Prof Stephen, Greg Gaunt juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjalin hubungan antara
ASEAN dengan negara-negara lain seperti Jepang, Cina, Korea, Inggris, dan Amerika. Dan juga pentingnya
berperan aktif dalam forum internasional. Salah satunya, keterlibatan Indonesia dalam WTO dan APEC.
Sementara itu, Chris Banes melihat mengenai peluang dan tantangan yang didapat oleh Australia ditengah
berjalanya MEA. Australia harus bekerja lebih keras lagi untuk memasok banyak barang dan sumberdaya di
negara-negara Asia Tenggara tersebut, sehingga kebutuhan dapat terpenuhi. (*)
Penulis : Akhmad Janni dan Ahala Tsauro
2/2
dan MEA
news.unair.ac.id/2016/02/10/stephen-smith-ajak-diskusi-kebijakan-perdagangan-australia-dan-mea/
UNAIR News
10/2/2016
STEPHEN Smith (kanan) didampingi Greg Gaunt, dari Australia Indonesia Business Council, ketika
memberikan perkuliahaan di FH UNAIR. (Foto: Akhmad Janni)
UNAIR NEWS – Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengundang respon dari banyak negara untuk
mengambil peran dan berkecimpung di dalamnya, salah satunya Australia. Sebagai negara yang secara geografis
berdekatan dengan ASEAN, tentunya terdapat pandangan tersendiri bagi Australia untuk merespon MEA dan juga
mengubah kebijakan hukum perdaganganya.
Untuk itu, Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kuliah tamu dengan menghadirkan Prof.
Stephen Smith, dosen The University of Western Australia untuk menyampaikan dan berdiskusi seputar kebijakan
dan respon Australia terhadap MEA.
Kuliah tamu yang bertemakan The Development of Australia Trade Law Policy to Respond ASEAN Economic
Community ini dihadiri oleh Stephen Smith, Professor International Law, The University of Western Australia
sebagai pembicara utama, didampingi Greg Gaunt, dari Australia Indonesia Business Council dan Chris Barnes dari
Western Australia Trade and Investment Office.
Perkuliahan dilaksanakan di Ruang Gondowardojo FH UNAIR juga dihadiri oleh Nurul Barizah, Ph.D , Wakil Dekan I
FH UNAIR dan Dosen Fakultas Hukum lainnya diantaranya, Koesrianti SH, LL.M., Ph.D, DR., Intan Innayatun
Suparna, SH.,M.H. Esty Hayu Dewanti RK, SH., M.H, serta dosen lainya dan juga mahasiswa lainya.
1/2
STEPHEN Smith (paling tengah) didampingi dua rekannya bersama panitia ketika memberikan perkuliahaan di FH UNAIR. (Foto: Akhmad Janni)
Pada awal penyampaian, Prof Stephen Smith membicarakan mengenai arti penting Indonesia bagi Australia
sebagai negara tetangga yang memiliki kedekatan historis, kebutuhan saling membutuhkan dan bekerjasama.
Indonesia baginya, juga dilihat sebagai negara yang potensial dalam menghadapi MEA diantara negara lain seperti
Singapura, Malaysia dan Thailand. Ketika ditanya mengenai keuntungan apa yang didapat Australia dalam MEA,
Prof Stephen Smith menjawab bahwasanya keuntungan tersebut akan didapat bersama baik dari perdagangan
barang dan juga pelayanan jasa.
Mantan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Australia tersebut juga menyampaikan mengenai kebijakan
Australia untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara di ASEAN sebagai partner utama
mitra dagang, tak terkecuali Indonesia.
”We have to work together to enhance trade relationship between Australia and ASEAN.” Kata mantan politisi dari
Partai Buruh Australia tersebut.
Rekan Prof Stephen, Greg Gaunt juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjalin hubungan antara
ASEAN dengan negara-negara lain seperti Jepang, Cina, Korea, Inggris, dan Amerika. Dan juga pentingnya
berperan aktif dalam forum internasional. Salah satunya, keterlibatan Indonesia dalam WTO dan APEC.
Sementara itu, Chris Banes melihat mengenai peluang dan tantangan yang didapat oleh Australia ditengah
berjalanya MEA. Australia harus bekerja lebih keras lagi untuk memasok banyak barang dan sumberdaya di
negara-negara Asia Tenggara tersebut, sehingga kebutuhan dapat terpenuhi. (*)
Penulis : Akhmad Janni dan Ahala Tsauro
2/2